• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL MIND MAPP DAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL MIND MAPP DAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM

MELALUI MODEL MIND MAPP DAN METODE DISKUSI

PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN

KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

DYAH AYU DWI JAYANTI

NIM: 11514157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM

MELALUI MODEL MIND MAPP DAN METODE DISKUSI

PADA SISWA KELAS

III DI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN

KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

DYAH AYU DWI JAYANTI

NIM: 11514157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Dyah Ayu Dwi Jayanti

NIM : 11514157

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL

MIND MAPP DAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS

III DI MI MA‟ARIF NU BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 25 Juli 2018 Pembimbing

(5)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM

MELALUI MODEL MIND MAPP DAN METODE DISKUSI

PADA SISWA KELAS IIIDI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN

KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH DYAH AYU DWI JAYANTI

NIM: 11514157

Telah dipertahankan didepan Dewan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada tanggal 2018 telah dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan panitia penguji:

Ketua Penguji :

Sekretaris Penguji :

Penguji I :

Penguji II :

Salatiga, 2018

Dekan FTIK IAIN Salatiga,

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DYAH AYU DWI JAYANTI

NIM : 115-14-157

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Selanjutnya saya bersedia skripsi ini dipublikasikan.

Salatiga, 25 Juli 2018

Yang menyatakan,

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto

“Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih berharga ketimbang banyak

pengetahuan yang tak dimanfaatkan” (Kahlil Gibran) Persembahan

1. Bapakku Dwi Rusdiyanto dan Ibuku Menuk, terimakasih telah

membesarkanku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang serta tidak lupa

mendoakan anakmu ini sehingga bisa menyelesaikan kuliah S1.

2. Kakakku Dian Ika Damayanti dan Dhanang Prasetyo yang selalu memberi

dukungan dan semangat kepada saya.

3. Simbah putriku Suji, terimakasih atas doa restu dan dukungannya.

4. Adikku dan keponakan tante tercinta Ditya Tri Wahyu Atmajaya, Iqbal Asha

Prasetyo, Inaya Ashfi Prasetyo, dan Ibra Ashraf Prasetyo.

5. Dosen pembimbing skripsi saya, Jaka Siswanta, M.Pd yang telah bersedia

untuk waktunya membimbing saya sampai skripsi saya selesai.

6. Sahabat-sahabatku tercinta seperjuangan Siti Suhani, Eva Eliftyana Dewi,

Umi Maftukah, Laili Maulida Ali, Inta Nur Muakhidah, Luluk Saidatun

Mukhadiroh, dan Meila Anggraini.

7. Teman-temanku kos makmur Siti Nur Kholipah, Lisna Lulu’ A, Dwi Aprilia ,

Ika Tri Wulandari, Diah Artiana Putri, dan Wachidatus Sofiyah.

8. Teman-temanku KKN Magelang posko 29 Tampir Wetan dan teman PPL MI

Ma’arif NU Blotongan kota Salatiga.

9. Bapak ibu guru dan karyawan MI Ma’arif Blotongan yang sudah menerima

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkankepada Nabi Agung

Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa‟atnya di akhirat nanti.

Penulisan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

IPA MATERI PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI

MODEL MIND MAPP DAN METODE DIKSUSI PADA SISWA KELAS III

DI MI MA’ARIF NU BLOTONGAN, KECAMATAN SIDOREJO, KOTA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 207/2018.” ini, untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan

baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini,

yang sudah meluangkan waktu untuk bimbingan dengan penuh kesabaran.

4. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah

(9)

5. Bapak Ali Munabah, S.Pd.I, MI, selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah

Ma‟arif NU Blotongan, Sidorejo, Salatiga, yang telah memberikan izin

kepada penulisuntuk melakukan penelitian.

6. Bapak Laili Mubarok, S.Pd.I, selaku guru kelas III MI Ma‟arif NU Blotongan

yang telah membantu dalam melakukan penelitian.

7. Kepada seluruh siswa kelas III MI Ma‟arif NU Blotongan, Kecamatan

Sidorejo, Kota Salatiga yang telah membantu peneliti dalam melakukan

penelitian.

8. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang

bersama-sama dan saling memberikan dukungan.

9. Kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2014 yang telah memberikan

semangat dalam belajar, dan banyak memotivasi peneliti.

Besar harapan penulis semoga amal baik tersebut diterima Allah SWT. Tak

lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

memiliki banyak kekurangan yang disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan dan

kemampuan penulis.

Salatiga, 25 Juli 2018

Penulis

Dyah Ayu Dwi Jayanti

(10)

ABSTRAK

Ayu Dwi Jayanti, Dyah. 2018. Peningkatan hasil belajar IPA materi pelestarian sumber daya alam melalui model mind map dan metode diskusi pada siswa kelas IIIMI Ma;arif NU Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:Jaka Siswanta, M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Model Mind Mapp, Metode Diskusi

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA materipelestarian sumber daya alam pada siswa kelas III MI Ma‟arif NU Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model mind map dan metode diskusidapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pelestarian sumber daya alam pada siswa kelas III MIMa‟arif NU Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018, Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan caramenghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

(11)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

DEKLARASI ... vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional... 8

(12)

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 9

3. Pelestarian Sumber Daya Alam ... 10

4. Model Mind Mapp ... 10

5. Metode Diskusi ...11

G. Metode Penelitian... 11

1. Rancangan Penelitian ... 11

2. Subjek Penelitian ... 12

3. Langkah-langkah Penelitian ………...12

4. Instrumen Penelitian... 14

5. Teknik Pengumpulan Data ... 17

6. Analisis Data ... 19

H. Sistematika Penulisan... 20

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 22

1. Hasil belajar ... 22

a. Belajar ... 22

b. Hasil Belajar ... 25

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 34

a. Pengertian IPA ... 34

b. Tujuan Pembelajaran IPA ... 35

c. Cara Berpikir IPA ... 36

d. Cara Penyelidikan IPA ... 37

(13)

4. Hakikat Model Pembelajaran Mind mapp ...43

a. Pengertian Model Pembelajaran ...43

b. Pengertian Mind Mapp ………...43

c. Kelebihan Model Mind Mapp ………...44

d. Kelemahan Model Mind Mapp ... 44

e. Langkah-langkah membuat Model Mind Mapp ... 45

5. Hakikat Metode Diskusi ... 47

a. Pengertian Metode Diskusi ... 47

b. Jenis-jenis Diskusi ... 47

c. Kegunaan Metode Diskusi ... 49

d. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi ... 49

B. Kajian Pustaka ... 51

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

1. Letak Geografis MI Ma‟arif NU Blotongan ... 53

2. Sejarah Singkat Berdirinya MI Ma‟arif NU Blotongan ... 53

3. Keadaan gedung MI Ma‟arif NU Blotongan ... 53

4. Tujuan, visi, dan misi MI Ma‟arif Nu Blotongan ... 54

5. Subjek Penelitian ... 55

6. Waktu Penelitian ... 56

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 56

1. Deskripsi Awal (Pra Siklus) ... 56

(14)

3. Deskripsi kegiatan Siklus II ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 74

1. Deskripsi Pra Siklus ... 74

2. Deskripsi Data Siklus I... 76

3. Deskripsi Data Siklus II ... 82

B. Pembahasan ... 86

1. Pra Siklus ... 86

2. Siklus I ... 87

3. Siklus II ... 88

4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 90

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pedoman observasi untuk siswa ... 14

Tabel 1.2 Pedoman observasi untuk guru ... 15

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas III A... 55

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas... 56

Tabel 3.3 Hasil nilai ulangan mata pelajaran IPA... 57

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus 1 ... 61

Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 62

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I... 63

Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 68

Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ... 70

Tabel 3.9 Nilai Evaluasi Siklus II ... 71

Tabel 4.1 Data pra siklus (rata-rata nilai ulangan harian) ... 75

Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I ... 76

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus 1 ... 78

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Siswa Siklus 1 ... 80

Tabel 4.5 Hasil Siklus II... 82

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II ... 83

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 12

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Pra Siklus... 87

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus 1 ... 88

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus II ... 89

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Nilai Siklus I

Lampiran 4 Nilai Siklus II

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 9 Hasil Mind Mapp Siswa

Lampiran 10 Foto Kegiatan

Lampiran 11 Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 12 Lembar Konsultasi

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 15 SKK

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses sadar dan terencana dari setiap

individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan

mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan

tujuan yang diharapkan. Pendidikan IPA merupakan rumpun ilmu yang

mempelajari fenomena alam yang factual (factual), baik berupa kenyataan

(reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab akibatnya (Wisudawati

dan Sulistowati,2014:22). Dalam pendidikan IPA itu sendiri siswa diharapkan

memperoleh pengetahuan dari hasil kegiatan mereka yang diperoleh dengan

menggunakan model-model yang cocok dalam pembelajaran sehingga akan

memperoleh hasil yang maksimal.Selain itu, dalam al Quran juga disebutkan

bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman dan

berilmu seperti dalam QS. Al-Mujadilah: 11 (Depag, 2012:54):

ۖ ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اىُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اىُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اىُىَمآ َهيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

اَو ْمُكْىِم اىُىَمآ َهيِذَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْزَي اوُزُشْواَف اوُزُشْوا َليِق اَذِإَو

َرَد َمْلِعْلا اىُتوُأ َهيِذَّل

زيِبَخ َنىُلَمْعَت اَمِب ُ َّاللََّو ۚ ٍتاَج

(

11

)

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan

kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan

(19)

orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S.al-Mujadilah [58]: 11)

Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara

sadar untuk mengungkapkan gejala-gejala alam dengan menerapkan

langkah-langkah ilmiah dan untuk membentuk kepribadian siswa, sehingga siswa

dapat memahami proses pembelajaran IPA. Pendidikan IPA memerlukan

proses untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal. Proses pembelajaran IPA

di sekolah sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pemahaman siswa, latar

belakang peserta didik, model pembelajaran yang digunakan guru pada saat

mengajar agar mudah dimengerti dan diterima langsung oleh siswa. Proses

pembelajaran IPA yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia, khususnya dalan mata pelajaran IPA.Namun dalam

pratiknya, proses pembelajaran IPA yang demikian belum bisa terwujud

karena siswa kurang memahami konsep dasar pembelajaran IPA. Dalam

mencapai sebuah tujuan yang di inginkan guru harus lebih kreatif dan

menyenangkan siswa dalam pembelajaran sehingga akan menimbulkan

semangat dalam kegiatan.

Didalam suatu pembelajaran pastinya memiliki suatu tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Tujuan pembelajaran tersebut akan bisa

tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan, jika suatu pembelajaran dapat

berjalan secara efektif yakni mampu melibatkan semua siswa berpartisipasi

secara aktif pada saat pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

(20)

dengan baik. Maka dari itu, seorang guru harus kreatif dalam menggunakan

model dan metode yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada saat menggunakan model dan metode dalam pembelajaran

akan membantu siswa untuk lebih semangat pada saat pembelajaran

berlangsung. Guru kebanyakan tidak menggunakan model yang kreatif, masih

banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan lebih sering melihat

buku atau lks. Akibatnya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan

banyak siswa yang merasa bosan dan berbicara dengan teman sebangku.

Dari hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas III MI

Ma‟arif NU Blotongan yang bernama pak Laeli, beliau mengungkapkan

bahwa dari 20 siswa hanya 5 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.

Adapun KKM untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam yaitu 65, sedangkan 15

siswa lainnya masih dibawah KKM.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti berdialog dengan guru

untuk mengetahui penyebab permasalahan yang terjadi. Guru berpendapat

bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa di MI Ma‟arif NU Blotongan,

yaitu guru masih menggunakan metode ceramah dan mendikte siswa. Hal ini

terlihat pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dari uraian penyebab rendahnya hasil belajar siswa diatas, peneliti

menyimpulkan kurangnya efektifnya metode pembelajaran yang digunakan

oleh guru. Akibatnya, siswa akan merasa kesulitan saat mengikuti

(21)

pembelajaran. Oleh karena itu peneliti menawarkan kepada guru, supaya guru

menggunakan model mind maps dan metode diskusi.

Mind maps disebut pemetaan pikiran atau peta pikiran, adalah

salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk

belajar. Mind maps biasa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat yang

kreatif (Kurniasih dan Sani, 2017:53).

Kelebihan dari model mind maps adalah memungkinkan siswa

untuk mneyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami

otak dilibatkan sejak awal. Dengan demikian siswa bisa lebih mudah dan

lebih bisa diandalkan dari pada menggunakan teknik mencatat saja yang

membuat siswa menjadi bosan. Dengan menggunakan model mind maps

daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi warna-warni, sangat

teratur, dan mudah diingat siswa dalam pembelajaran (Buzan, 2008:5).

Pada pembelajaran dengan menggunakan model mind maps, siswa

akan mudah mengingat materi yang dijelaskan oleh guru. Pembelajaran

dengan mind maps akan memungkinkan proses belajar yang menyenangkan

karena proses pembelajaran ini siswa tidak akan merasa bosan, karena siswa

akan aktif berpikir. Pembelajaran mind maps mendorong siswa untuk rajin

dan selalu belajar.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang aktif dimana

siswa lebih berperan aktif dibandingkan dengan guru. Siswa akan lebih

mudah memahami materi jika siswa tersebut terlibat secara aktif pada saat

(22)

lebih kreatif siswa tidak akan merasa bosan, siswa dapat menyelesaikan

masalah, dan mengingat dengan lebih baik. Hal tersebut bisa mempengaruhi

nilai siswa dalam belajar.

Diskusi merupakan proses penglihatan dua atau lebih individu

yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan

sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi (Hassibun

dan Moedjiono,1988:20). Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

supaya siswa dapat berkerja secara kelompok dan siswa bisa saling

memahami teman kelompoknya, sehingga pembelajaran akan berlangsung

dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk

melaksanakan tindakan kelas di MI Ma‟arif NU Blotongan dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pelestarian Sumber Daya Alam

Melalui Model Mind Maps dan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas III MI

Ma‟arif NU Blotongan kecamatan Sidorejo kota Salatiga Tahun Ajaran

2017/2018”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diangkat

dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penggunaan model mind maps dan metode diskusi dalam

pembelajaran IPA materi pelestarian sumber daya alam dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas III semester II di MI Ma‟arif NU Blotongan

(23)

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditarik tujuan

penelitian yaitu: Untuk mengetahui apakah penggunaan model mind maps

dan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pelestarian

sumber daya alam pada siswa kelas III semester II di MI Ma‟arif NU

Blotongan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

4. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

a. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban yng bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto,2014:110).

Jadi hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban rumusan

masalah yang kebenarannya masih harus dibuktikan. Berdasarkan

rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini adalah

Penggunaan Model Mind Maps dan metode diskusi dalam pembelajaran

IPA materi pelestariam sumber daya alam dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas III semester II di MI Ma‟arif NU Blotongan

kecamatan Sidorejo kota Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.

b. Indikator Keberhasilan

Pengunaan model Mind Maps dan metode diskusi dapat dikatakan

efektif jika hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun

(24)

1) Secara Individu

Siswa mendapatkan nilai lebih dari KKM yang telah ditetapkan

oleh sekolah yaitu ≥ 65 pada mata pelajaran IPA materi

pelestarian sumber daya alam.

2) Secara Klasikal

Siswa mencapai nilai yang melebihi KKM yaitu mendapat nilai

≥65 pada mata pelajaran IPA materi pelestarian sumber daya

alam dengan presentase ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam

satu kelas.

5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teorotis maupun

secara praktis.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu bagi

perkembangan pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi Pelestarian Sumber Daya Alam.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran yang baru sehingga membantu proses belajar mengajar

(25)

2) Bagi guru

Penelitian ini sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap

pembelajaran yang sudah berlangsung serta sebagai bahan

pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model mind maps

dan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang

efektif dan efisien.

3) Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran kepada sekolah yang menjadi tempat penelitian sehingga

dapat meningkatkan mutu pendidikan MI Ma‟arif NU Blotongan

kecamatan Sidorejo kota Salatiga.

6. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan

pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul di atas

makan perlu dijelaskan sebagai berikut:

a. Hasil Belajar

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku

(26)

menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam proses

pembelajaran adalah anak-anak yang berhasil mencapai tujuan

pembelajaran (Susanto,2013:5).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui

pengertian hasil belajar adalah perubahan atau hasil yang terjadi dalam

diri siswa yang sudah melakukan usaha untuk memporoleh ilmu

pengetahuan yang baik dalam pembelajaran.

b. Pembelajaran IPA

IPA merupakan ilmu yang memiliki karakteristik khusus

yaitu mempelajari fenomena alam yang factual (fctual), baik berupa

kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan

sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini

antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi, dan Geologi(Wisudawati

dan Sulistyowati,2014:22).

IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,

penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen

serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan

sebagainya (Trianto, 2015:136-137).

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa IPA

adalah interaksi antara komponen-komponen pembelajaran dalam

(27)

kompetensi yang telah ditetapkan melalui metode ilmiah seperti

eksperimen.

c. Materi Pelestarian Sumber Daya Alam

Indonesia memiliki tanah yang subur dan kaya akan sumber daya

alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam

yang dapat digunakan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya.Penggunaan sumber daya alam tidak boleh berlebihan.

Sumber daya alam harus dilestarikan supaya terus tersedia untuk kita

dan generasai yang akan dating (Irene,2015:103).

d. ModelMind Maps

Mind Maps merupakan cara untuk menempatkan informasi ke

dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind

mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak

cabang. Mind maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan

secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Kurniasih dan

Sani,2015:53).

Mind map adalah peta rute yang hebat bagi ingatan,

memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa

sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti

mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari

(28)

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mind maps

adalah suatu konsep pembelajaran yang melibatkan cara kerja otak

dari awal, dan siswa menjadi kreatif dalam mengembangkan pikiran.

e. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di

mana guru memberi kesempatan kepada para siswa

(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun

berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan dan

Moedjiono,1988:20).

7. Metode Penelitian

a. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan penelitian tindakan

kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di dalam kelas (Arikunto,2006:58).

Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan

kelas menganai hasil belajar IPA siswa kelas III di MI Ma‟arif NU

Blotongan kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Peneliti mempunyai alasan

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian

ini seorang peneliti bisa terjun langsung dan ikut berperan langsung

(29)

b. Subjek Penelitian

Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas III di MI Ma‟arif NU

Blotongan kecamatan Sidorejo kota Salatiga semester II tahun ajaran

2017/2018.

c. Langkah-langkah Penelitian

Prosedur dalam penelitian yang dilakukan dapat diuraikan secara

rinci mulai perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Adapun gambar siklus dari penelitian sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model tahapan dalam PTK (Arikunto,2014:137)

Untuk lebih jelasnya tahap-tahapnya sebagai berikut:

a) Tahap rencana (planning)

Tahap ini merupakan tahan renacana atau tindakan apa

yang harus dilakukan peneliti untuk meningkatkan proses dan Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Refleksi

?

(30)

hasil pembelajaran di dalam kelas. Dalam tahap ini peneliti

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa,

dan bagaimana tindakan ini dilakukan.

b) Tahap tindakan (action)

Tahap tindakan adalah implementasi atau penerapan isi

rancangan di dalam tindakan di kelas. Dalam tahap ini pelaksana

guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam

rancangan, tetapi harus pula bersifat yang wajar supaya siswa

dapat memahami yang telah di jelaskan.

c) Tahap pengamatan (observation)

Pada tahap pengamatan ini dimaksudkan untuk melihat atau

mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang

muncul sebab akibat dari tindakan yang sudah dilakukan.Disini

penulis melakukan pengamatan aktifitas siswa selama KBM

berlangsung, mengukur ketercapaian indikator serta menganalisis

dampak yang timbul dari penggunaan Model Mind Maps dan

metode diskusi.

d) Tahap refleksi (reflection)

Pada tahap refleksi ini kegiatan yng dilakukan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Data yang

diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan dan kemudian

(31)

merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Siklus ke-I bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar

IPA, yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi untuk

melakukan tindakan siklus selanjutnya yaitu siklus yang

ke-II.Sedangkan siklus yang ke-II dilakukan perbaikan terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus I.

d. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1) Pedoman observasi

Pedoman observasi disusun untuk memantau situasi saat proses

pembelajaran berlangsung dan untuk mengukur perkembangan yang

telah tercapai dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan

guru.

a) Pedoman observasi untuk siswa

Tabel 1.1 Pedoman observasi untuk siswa No Nama Siswa Aspek yang diamati*

(32)

9 FA

b) Pedoman observasi untuk guru

Tabel 1.2 Pedoman Observasi Untuk Guru No. Aspek yang diamati Skor

A B C D Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa. 2. Memberikan motivasi siswa.

3. Memberikan apersepsi (sesuai dengan materi).

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Memberikan acuan bahan ajar yang akan

dipelajari.

Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran

6. Kejelasan artikulasi suara.

7. Kemampuan mengendalikan kelas 8. Kerapian dalam penampilan.

9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model mind

mapp dan metode diskusi

10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok

Penguasaan Materi Pelajaran

(33)

Keterangan:

Skor Nilai:

A = 4 (sangat baik), apabila memperoleh skor 76-100

B = 3 (baik), apabila memperoleh skor 51-75 langkah-langkah yang dibuat dalam RPP. 12. Kejelasan saat menyampaikan materi

pelajaran.

13. Kejelasan dalam memberikn contoh dari materi ajar.

Kegiatan Belajar Mengajar

14. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

15. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar melalui model mind mapp dan metode diskusi.

16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar melalui model mind mapp dan metode diskusi.

17. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu.

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

19. Penilaian sesuai dengan RPP.

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diajarkan.

21. Memberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.

22. Menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.

Tindak lanjut

23. Memberikan tugas kepada siswa.

24. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya.

25. Memberikan motivasi kepada siswa.

(34)

C = 2 (cukup), apabila memperoleh skor 26-50

D = 1 (kurang), apabila memperoleh skor 0-25

2) Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran IPA pada siswa kelas III di MI Ma‟arif NU

Bloyongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2018.Pada

setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian

untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap

materi pelestarian sumber daya alam.Teknik ini digunakan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat

penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85% dari target

pembelajaran.Tes dilakukan dua kali yaitu diawal dan diakhir tiap

siklus.

3) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk merekam pada saat kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model mind maps dan model

diskusi pada materi pelestarian sumber daya alam.

4) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang digunakan

(35)

a) Tes Tertulis

Peneliti membuat soal tes tertulis untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelestarian sumber

daya alam yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa. Tes ini

dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model mind maps dan metode diskusi berlangsung.

b) Observasi

Lembar observasi merupakan suatu cara yang tepat

untukmenilai perilaku. Untuk menilai perilaku itu diperlukan

lembaranpengamatan yang berisi hal-hal yang menjabarkan

tingkah lakusubyek yang diamati.Observasi dapat

dilaksanakan secarasistematik, yaitu dengan menggunakan

pedoman observasi(Djamarah, 2000: 220).

Lembar observasi berisi indikator yang

didesainberdasarkan fokus penelitian. Observasi dilakukan

untukmengamati bagaimana guru menyampaikan materi

pelestarian sumber daya alam dengan menggunakan model

mind map dan metode diskusi dan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model mind

map dan metode diskusi.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik

(36)

belajar mengajar melalui foto.Data yang diperoleh peneliti dari

dokumen ini dapat melengkapi untuk memperkuat data dari

hasil observasi dan tes yang dilakukan.

5) TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data adalah proses penyusunan, pengaturan,

pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau

menyalahkan hipotesis. Semua data yang diperoleh dan

dikumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan

kebenaran dari hipotesis.

Menurut Depdikbud dalam Trianto (2009: 241) suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas

tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya.

Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

a) Menghitung nilai rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa

kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut, sehingga

diperoleh nilai rata-rata, dengan rumus sebagai berikut:

M=

Keterangan:

∑X= Jumlah semua nilai siswa

N= Jumlah siswa

(37)

b) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal

digunakan rumus sebagai berikut:

x 100%

Keterangan:

P= Jumlah nilai dalam persen

F= Frekuensi siswa tuntas KKM

N= Jumlah siswa keseluruhan (Trianto, 2009: 241)

8. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam laporan penelitian yang akan disusun adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi: Pengertian hasil belajar, pengertian mata pelajaran

IPA, pengertian mind maps, cara membuat mind maps,

manfaat dari mind maps, implikasi teknik mind maps dalam

proses pembelajaran dan kajian pustaka.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Berisi: gambaran umum lokasi penelitian dan subjek

penelitian, deksripsi penelitian siklus I, deskrpsi penelitian

(38)

BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

Beris: hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

(39)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

9. Hasil Belajar

a. Belajar

1) Pengertian belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian

terhadap sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar

yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi,

dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang

terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya interaksi antara

individu dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan dan

ketrampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga

individu itu dapat berubah. Berubah dalam pengertiannya adalah

dalam bentuk peguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap

sikap, nilai dan kebiasaan suatu perilaku (Susanto,2013:4).

Menurut R. Gagne (1989) dalam Ahmad Susanto, belajar

dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan

mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu

(40)

mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan

siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan,

dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa

belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau

ketrampilan melalui intruksi.Instruksi yang dimaksud adalah

perintah atau arahan dan bimbingan dari seseorang pendidik atau

guru.

Sementara menurut E.R. Hilgard (1962) dalam Ahmad

Susanto, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap

lingkungan.Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup

pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui

pengalaman. Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan proses

mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,

pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya.

Proses belajar mengajar dapat bergantung pada emosi yang

mempengaruhi semua proses-proses berpikir merupakan

komponen dari kecerdasan intrapersonal. Pendidik dapat

membantu peserta didik dalam pencapaian dan penemuan cara-cara

yang positif untuk mengekspresikan emosi mereka. Ada beberapa

cara untuk mendorong dan mengembangkan ekspresi emosional

(41)

yang positif, mengenali pengalaman perasaan peserta didik (Imam

Mas Arum, 2016:77).

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku.Tingkah laku

tersebut ditetapkan dalam pengertian yang baik, yang dinyatakan

dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap

sikap, kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan-kecakapan.

2) Ciri-ciri Belajar

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar

hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya

perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah

laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada

tidaknya hasil belajar.

b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk

waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,

perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang

seumur hidup.

c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati

pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku

(42)

d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman.

e) Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan,.

Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat

atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin

dan Wahyuni, 2008:15-16).

3) Prinsip-Prinsip Belajar

Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar,

seorang guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar

berikut Soekamto dan Winataputra,1997 dalam (Baharuddin

dan Wahyuni,2008:16)

a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,

bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak

aktif.

b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

c) Siswa akandapat belajar dengan baik bila mendapat

penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan

selama proses belajar.

d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang

dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi

(43)

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan

pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan

tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

(Susanto,2013:5).

Namawi dalam Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh

dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah perubahan yang dilakukan oleh siswa pada saat siswa

mengalami prose belajar.

c. Macam-Macam Hasil Belajar

Macam-macam hasil belajar ada tiga aspek yaitu pemahaman

konsep (aspek kognitif), ketrampilan proses (aspek psikomotor), dan

sikap siswa (aspek afektif).

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep menurut Bloom dalam (Susanto,2013:6)

(44)

dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom

ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau

sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang siswa

baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil

penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Sedangkan pengertian konsep menurut Dorothy J. Skeel

dalam (Susanto,2013:8) konsep merupakan sesuatu yang tergambar

dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian.

Dari dua pendapat tersebut pemahaman konsep secara

sederhana adalah seberapa besar siswa mampu menyerap dan

memahami konsep pembelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru.

2) Ketrampilan Proses

Menurut Usman dan Setiawati dalam (Susanto,2013:9)

mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan

yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik,

dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang

lebih tinggi dalam diri individu siswa. Ketrampilan berarti

kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk

kreativitasnya.

Indrawati dalam (Susanto,2013:9) merumuskan bahwa

(45)

yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat

digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori,

untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau

untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Dengan

kata lain, ketrampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan

pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

Dari dua pendapat diatas ketrampilan proses adalah

kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki siswa dalam

mengembangkan pikiran otak menggunakan pikiran dan nalar

untuk mencapai hasil yang bagus.

3) Sikap

Menurut Sadirman dalam (Susanto,2013:11) sikap

merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara,

metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik

berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap

merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap

merupakan pembiasaan yang muncul,. Atau diciptakan dengan

proses yang terus menerus menjadi kebiasaan yang baik pada diri

siswa.

(46)

Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor esternal. Kedua

faktor tersebut saling berpengaruh dalam proses pembelajaran.

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,

sekolah, dan masyarakat.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya

terlibat sejumlah faktor yang saling memengaruhi. Tinggi

rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor

tersebut. Ruseffendi dalam (Susanto,2013:14) mengidentifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh

macam, yaitu:

(47)

Kemampuan inteligensi seseorang sangat memengaruhi

terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta

terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan

siswa sangat membantu pengajar untuk menentukan apakah

siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk

meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran

yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor

lainnya.

Kemampuan merupakan potensi dasar bagi percapaian hasil

belajar yang dibawa sejak lahir. Alfred Binnet membagi

inteligensi ke dalam tiga aspek kemampuan, yaitu: direction,

adaption, dan criticism. Pertama, direction, artinya

kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yang

dipecahkan.Kedua, adaptation, artinya kemampuan untuk

mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya

secara fleksibel di dalam menghadapi masalah.Ketiga,

criticism, artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik

terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya

sendiri.

d. Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan

dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi

(48)

kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar

tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih

berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan

individu, karena kematangan ini erat hubungannya dengan

masalah minat dan kebutuhan anak.

e. Bakat Anak

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akandatang.

Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat

dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat

tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.

f. Kemampuan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah

membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk

belajar. Kengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan

karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk

kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai

dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh

positif terhadap hasil belajar yang diraihnya.Karena kemauan

belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai

keberhasilan belajar.

(49)

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa

yang menaruh minat yang besar terhadap pelajaran akan

memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya.

Dari pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah

yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi,

dan akhirnya mencapai prestasi belajar yang diinginkan.

h. Model Penyajian Materi Pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada

model penyajian materi. Model penyajian materi yang

menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah

dimengerti oleh siswa tentunya berpengaruh secra positif

terhadap keberhasilan belajar.

i. Pribadi dan Sikap Guru

Siswa pada umumnya dalam melakukan belajar tidak hanya

melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui

contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan

perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh

inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya

yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini

tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh

kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian, tidak

(50)

antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar,

memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta

bekerja penuh dedikasi dan bertanggungjawab dalam segala

tindakan yang ia lakukan.

j. Suasana Pengajaran

Suasana belajar yang tenang, terjadinya dialog yang kritis

antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang

aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada

proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar

dapat meningkat secara maksimal.

k. Kompetensi Guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemampuan

tertentu. Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam

membantu siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar

akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang

profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki

kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan

yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar

mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan

dengan semestinya.

(51)

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku

manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh

karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan

masyarakat pun akan ikut memengaruhi kepribadian siswa.

Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas

banyak dipengaruhi dan dibentuk oelh kondisi masyarakat

daripada keluarga dan sekolah.

10.Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Pelestarian Sumber Daya

Alam

a. Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk

pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alamadalah

usahamanusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan

yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

menjelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

Carin dan Sund (1993) dalam (Wisudawati dan

Sulistyowati,2014:24) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang

sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan

berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada

definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsure

(52)

1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA

dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat

open ended.

2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.

Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan.

3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan

hokum.

4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan

pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).Konsep IPA di sekolah

dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan

secara tersendiri.

Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam Badan

Nasional Standar Pendidikan BSNP, 2006 dalam

(53)

1) Siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan

alam ciptaan-Nya.

2) Siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3) Siswa mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Siswa mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Siswa meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Allah SWT.

7) Siswa memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

c. Cara Berpikir IPA

Cara berpikir IPA dalam (Wisudawati dan

Sulistyowati,2014:24-25) meliputi:

1) Percaya (Believe)

Kecenderungan para ilmuwan melakukan penelitian

(54)

hokum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan

dengan pemikiran dan penalaran.

2) Rasa ingin tahu (Curiosity)

Kepercayaan bahwa alam dapat dimengerti didorong oleh

rasa ingin tahu untuk menemukannya.

3) Imajinasi (Imagination)

Para ilmuwan sangat mengandalkan pada kemampuan

imajinasinya dalam memecahkan masalah gejala alam.

4) Penalaran (Reasoning)

Penalaran setingkat dengan imajinasi.Para ilmuwan juga

mengandalkan penalaran dalam memecahkan masalah gejala alam.

5) Koreksi diri (Self examination)

Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi dari pada

sekedar suatu usaha untuk mengerti tentang alam.Pemikiran ilmiah

juga merupakan sarana untuk memahami dirinya, untuk melihat

seberapa jauh para ahli sampai pada kesimpulan tentang alam.

d. Cara Penyelidikan IPA

1) Observasi (Observation)

Para ahli yang ingin mengerti alam dan menemukan hokum

alam harus mempelajari objek-objek dan kejadian-kejadian melalui

observasi.Dari observasi diperoleh fakta dan rekaman fakta

merupakan data, yang selanjutnya diolah menjadi hasil observasi.

(55)

Eksperimen merupakan hal sangat penting dalam metode

ilmiah untuk menguak rahasia gejala alam.Eksperimen harus

diikuti observasi yang teliti dan cermat agar diperoleh data yang

akurat.

3) Matematika (Mathematic)

Matematika sangat diperlukan untuk menyatakan hubungan

antar variable dalam hokum dan teori.Matematika juga penting

untuk membangun suatu modal.

11.Materi Pelestarian Sumber Daya Alam

4) Standar Kompetensi

12.Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan

pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara

manusia memlihara dan melestarikan alam.

5) Materi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di

alam dan dapat digunakan manusia untuk mencukupi keperluan

hidupnya.Sumber daya alam meliputi sumber daya alam yang

dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui.

f. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, sumber daya alam

yang selalu ada dan jika berkurang dapat dipulihkan kembali.

(56)

g. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sumber daya

alam yang jika persediannya habis, sangat sulit bahkan tidak

mungkin bisa dihasilkan kembali.

Contoh: minyak bumi, gas alam, dan batubara.

6) Materi Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Daya Alam

e. Pemanfaatan dan Pelestarian Air

Air merupakan sumber daya alam yang paling banyak

tersedia di alam.Air terdapat dimana-mana.Di danau, di laut, di

sungai, bahkan di dalam tanah. Sumber daya air antara lain

dimanfaatkan sebagai berikut:

e) Perikanan

Danau, sungai, rawa, dan laut dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan perikanan. Kegitan perikanan ini dilakukan

masyarakat dengan cara membuat kolam ikan, tambak, atau

keramba.

f) Pertanian

Air digunakan untuk irigasi atau pengairan pada

lahan-lahan pertanian.Irigasi membuat tanah menjadi subur.

g) Objek Wisata

Contoh wisata air: Pantai Ancol, Pantai Parangtritis, Pantai

Kuta, Danau Toba, dan lain-lain.

(57)

Air dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.Air

yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga

listrik adalah air yang memiliki tekanan besar atau memiliki

tenaga besar.

Usaha penghematan dan pelestarian air harus dimulai dari

diri kita sendiri. Jika kita berhemat, persedian air akan tetap

ada. Beberapa usaha pelestarian air, antara lain sebagai berikut:

a) Mematikan kran air jika tidak digunakan atau air dalam bak

sudah penuh.

b) Menanam pohon di halaman rumah.

c) Menggunakan air seperlunya.

f. Pemanfaatan dan Pelestarian Tanah

Tanah merupakan tempat tumbuhnya tumbuhan dan

manusia melakukan berbagai aktivitas.Tanah dapat rusak oleh

aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab.Misalnya,

membuang sampah sembarangan ke tanah.Akibatnya, tanah

menjadi tercemar sehingga tidak dapat dimanfaatkan.

Usaha pelestatian tanah dapat kita lakukan dengan cara

sebagai berikut:

d) Melakukan reboisasi, yaitu menanam kembali hutan yang

telah gundul sehingga tanah tidak cepat terkikis.

e) Melakukan pemupukan dengan pupuk organic yang

(58)

f) Membuat sengkedan yang bertujuan agar tanah tidak

longsor dan menahan air sedikit demi sedikit sehingga

tumbuhan mendapatkan air.

g. Pemanfaatan dan Pelestarian Tumbuhan

Beberapa manfaat tumbuhan antara lain sebagai berikut:

a) Sebagai bahan pakaian, misalnya kapas.

b) Sebagai sumber makanan, misalnya padi, jagung,

kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

c) Sebagai bahan bangunan, misalnya bamboo, kayu jati, dan

kayu mahoni.

d) Sebagai bahan perabot rumah tangga, misalnya kayu dan

rotan dibuat meja dan kursi.

e) Mencegah banjir dan tanah longsor karena akar tumbuhan

dapat menahan air dan tanah saat terjadi hujan.

Pelestarian tumbuhan dapat dilakukan dengan beberapa

cara sebagai berikut:

a) Memanfaatkan tumbuhan sesuai dengan kebutuhan.

b) Menanam tumbuhan untuk penghijauan.

c) Menjaga dan merawat tumbuhan.

h. Pemanfaatan dan Pelestarian Hewan

Hewan merupakan contoh sumber daya alam yang dapat

diperbarui. Beberapa pemanfaatan hewan untuk memenuhi

(59)

c) Sebagai sumber makanan, misalnya daging ayam, ikan, dan

susu sapi.

d) Sebagai alat transportasi, misalnya kuda, sapi, dan kerbau.

e) Sebagai bahan pakaian, misalnya kepompong ulat sutera

dan bulu domba.

f) Sebagai bahan peliharaan, misalnya burung dan kucing.

Hewan dapat menjadi langka atau bahkan punah. Dengan

demikian, diperlukan usaha untuk mencegah hewan-hewan

menjadi langka atau bahkan punah, yaitu dengan cara sebagai

berikut:

c. Mencegah perburuan liar.

d. Melestarikan hewan dengan melindungi hewan langka

dalam suaka margasatwa.

e. Mengembangbiakkan hewan, misalnya hewan beternak.

i. Pemanfaatan dan Penghematan Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan minyak mentah yang berasal dari

dalam perut bumi.Hasil pengolahan minyak bumi berupa bahan

bakar minyak (BBM) dan nonBBM.BBM mencakup bensin,

solar, minyak tanah, dan avtur.Adapun hasil nonBBM meliputi

aspal, pelumas, pestisida, pupuk, plastik, dan karet sintetis.

Hasil pengolahan minyak bumi umumnya digunakan

sebagai bahan bakar.Penggunaan bahan bakar secara berlebihan

(60)

berkurang. Beberapa usaha untuk menghemat penggunaan

bahan bakar minyak antara lain sebagai berikut:

3) Mematikan kompor jika sudah tidak digunakan.

4) Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

5) Menggunakan bahan bakar aletrnatif, misalnya biodiesel.

Biodiesel merupakan bahan bakar alternative yang terbuat

dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, misalnya

lemak hewan dan minyak biji jarak.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui dan ada yang

tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui akan habis jika kita pakai terus-menerus. Kita harus

menghemat sumber daya alam terutama sumber daya alam

yang tidak dapat diperbarui dengan menggunakannya secara

bijaksana dan bertanggung jawab agar pemanfaatannya dapat

digunakan.Bertanggung jawab terhadap kelestarian sumber

daya alam berarti kita telah turut peduli terhadap kelestarian

lingkungan yang ada di sekitar kita.

4. Hakikat Model Pembelajaran Mind Maps

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce dan Weil dalam (Rusman,2011:133) model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan

untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka

Gambar

Gambar 1.1 Model tahapan dalam PTK (Arikunto,2014:137)
Tabel 1.2 Pedoman Observasi Untuk Guru
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.3 Hasil nilai ulangan mata pelajaran IPA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return On Equity

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

Pihak yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini mencegah

(efficacy of grammar, attitude to error correction, important of grammar, importance of grammatical accuracy, attitude to grammar instruction). Faktor- faktor

Dikarenakan kemampuan berkonsentrasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama bagi siswa jurusan Akuntansi yang sangat membutuhkan ketelitian, daya penalaran dan

mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah banyaknya mahasiswa yang tidak.. mempunyai kemampuan tulis-menulis, adanya kemampuan akademis