• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

i

KALOKATAMA

Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

PAMUNGKAS ENDRO UTOMO ( 052214043)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

“All these precious moment with u by my side, must be a give from

heaven,

that holding me all night, I don’t know how I found u, but I’m

thankful that I have…”

(Maria “Schatzee” Goretti)

Karya ini kupersembahkan kepada :

My Majesty

Jesus Christ

and

Mother Marie

for the amazing miracle and beautifull life,

Papa, Mama, Romo, Ibu untuk perjuangan,

doa, dan cinta yang t’lah diberikan,

Kiki, Yoyok, Wisnu, Erin untuk keceriaan

(5)

v

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Studi Kasus pada Penerbit-Percetakan PIRANTI DARMA KALOKATAMA Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri. Pernyataan ide, maupun kutipan, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide dari orang lain dinyatakan secara tertulis dalam skripsi ini pada kutipan atau daftar pustaka. Apabila di kemudian hari saya terbukti melakukan plagiasi sebagian atau seluruhnya dari skripsi ini, maka gelar ijasah yang saya peroleh dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta, 30 April 2010 Yang menyatakan,

(6)

vi

Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru

Pamungkas Endro Utomo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kondisi internal dan eksternal PT.PIRANTI selama tahun 2008-2009. 2) Mengetahui strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan berdasarkan analisis SWOT pada tahun 2009-2010.

Teknik analisis data menggunakan konsep Fred R. David (2001) melalui 3 tahap perumusan strategi yaitu, tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap I dalam tahap masukan digunakan Matriks EFE(External Factors Evaluation) dan Matriks IFE(Internal Factors Evaluation). Pada tahap selanjutnya digunakan Matriks IE(Internal Eksternal) dan Matriks SWOT(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Pada tahap terakhir digunakan QSPM(Quantitative Strategic Planning Matrix).

(7)

vii

Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru

Pamungkas Endro Utomo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

The purposes of the research are: 1) To analyze the internal and external conditions of PT.PIRANTI the years of 2008-2009. 2) To formulate marketing strategy should be adopted by PT.PIRANTI in years of 2009-2010 based on SWOT analysis.

The analysis technicque used is Fred R. David is concept(2001), which consists of three stages of strategic formulation: input stage, matching stage, and decision stage. The input stage used External Factors Evaluation (EFE) Matrix and Internal Factors Evaluation (IFE) Matrix. In the next stage, Internal-External (IE) Matrix and Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT) Matrix were used. The last stage used Quantitative Strategic Planning (QSP) Matrix.

(8)

viii

Nama : Pamungkas Endro Utomo

NIM : 05 2214 043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

Formulasi Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT, Studi kasus pada Percetakan-Penerbit PT.PIRANTI jl. Magelang, Yogyakarta

Dengan demikian saya menyerahkan kepada Pepustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, Yogyakarta, 30 April 2010

Yang menyatakan,

(9)

ix

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT” Studi kasus pada Percetakan -Penerbit PT.PIRANTI jl. Magelang, Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga, maupun pikiran dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Drs.Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. V. Mardi Widyatmono S.E., M.B.A selaku Ketua Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan skripsi ini

(10)

x

Manajer Pemasaran yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini, dan para Karyawan PT.PIRANTI Ambar, Bambang, Yuli, Tri, Danang, Wisnu, Rizal yang telah membantu memperoleh data-data perusahaan.

7. Mabez Alamanda, Pak’e, Win, Bayu, Ndarty, Tami, Titi, Terry, Lukas, Niko, Wempy, Matt, Ribut. Terima kasih atas keceriaan dan kebersamaan yang kalian berikan. Terus Berjuang Kawan!!!!!

8. Noto and the Gank. Gembug, Aweng, Pranoto, Kotjek, Uncle Jo, R’mpon, Frater, Ita’, Windeey. Thank’s for spirit, friendship and motivation. I’ll never forget you all.

9. Ryan dan kawan-kawan yang selalu menemani, memberikan semangat dan selalu mengingatkan untuk “Jangan Menyerah”.

10.Teman-teman KKP-ku: Yusty, Risma, Wida, Kim Jin Young, Sun Jin Young, aku sangat menikmati saat-saat KKP bersama kalian. Semangad!!!!!

11.Keluarga besarku, terima kasih atas doa, dukungan, limpahan kasih sayang serta kesabaran dalam menemani dan menjagaku dan menjadi sumber inspirasi dalam hidupku.

(11)

xi

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 April 2010 Penulis

(12)

xii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ...vi

ABSRACT ... vii

HALAMAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

(13)

xiii

C. Elemen-Elemen Pemasaran ... 11

D. Strategi ... 13

E. Strategi Pemasaran ... 14

F. Manajemen Strategi ... 15

G. Ruang Lingkup Strategi ... 17

H. Perencanaan Strategi ... 18

I. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ... 18

J. Strategi Alternatif ... 19

K. Pemilihan Strategi ... 24

L. Penentuan Strategi ... 25

M. Kerangka Teoriris ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34

D. Jenis dan Sumber Data ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

(14)

xiv

C. Struktur Organisasi ... 48

D. Personalia ... 51

E. Pemasaran ... 53

F. Saluran Distribusi ... 56

G. Promosi ... 57

H. Analisis Pesaing dan Pasar ... 57

I. Produk-Produk Perusahaan ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Analisis IFE(Internal Factors Evaluation) ... 60

B. Analisis EFE(External Factors Evaluation) ... 63

C. Hasil Input Stage ... 66

D. Hasil Matching Stage ... 79

E. Hasil Decision Stage ... 82

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETEBATASAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 95

(15)

xv

2.1 Ringkasan Jurnal Penelitian ... 29

3.1 IFE (Internal Factors Evaluation) ... 39

3.2 EFE(External Factors Evaluation) ... 40

5.1 Tingkat Inflasi ... 65

5.2 Hasil IFE (Internal Factors Evaluation) ... 67

5.3 Hasil EFE (External Factors Evaluation ... 73

DAFTAR GAMBAR 2.1 Model Manajemen Stratejik ... 16

2.2 Tahap Penentuan Strategi Utama ... 26

2.3 Kerangka Teoritis ... 33

3.1 Matrix SWOT(Strengths,Weaknesses,Opportunities,Thretas) .... 42

3.2 Matrix IE (Internal Eksternal) ... 44

3.3 Matrix QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) ... 46

4.1 Struktur Organisasi ... 50

5.1 Hasil SWOT(Strengths,Weaknesses,Opportunities,Thretas)... 79

5.2 Hasil IE(Internal Eksternal) Matrik ... 81

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia bisnis dari tahun ke tahun meningkat tajam. Satu persatu perusahaan muncul dengan berbagai misi dan tujuannya masing-masing. Begitu banyaknya perusahaan yang tumbuh, persaingan pun menjadi semakin ketat. Dalam dunia bisnis, persaingan merupakan hal yang sangat wajar. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan perlu menyiapkan strategi yang efektif agar tujuannya tercapai.

Strategi perusahaan merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh sebuah perusahaan. Oleh karena itu strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan dalam melayani pasarnya. Bauran pemasaran yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan (Arlina, 2004). Bauran pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam pertandingannya di pasar melawan pesaing-pesaingnya.

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan-kesulitan dalam merancang strategi. Banyak faktor yang mempengaruhi penentuan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan

(17)

kondisi usaha yang ada, perusahaan harus menentukan strategi ke depan untuk menganalisis hal-hal perlu diperhatikan dan diwaspadai guna menghadapi persaingan terutama dalam hal pemasaran. Setiap langkah yang dilakukan dalam penentuan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan (Iskandar, 2003).

Semua kegiatan pemasaran ditujukan agar produknya diterima kemudian disenangi oleh pasar. Produk yang diterima pasar berarti produk tersebut laku dijual. Tidak semua produk dapat diterima oleh pasar. Agar produk dapat diterima oleh pasar maka dilakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan pemasaran. Agar kegiatan pemasaran mendapatkan hasil yang maksimal, maka sebuah perusahaan harus memilih strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dirasakan oleh semua orang, karena semua orang memiliki kebutuhan, dan kebutuhan konsumen dilihat, diidentifikasi, dan kemudian dilayani oleh pengusaha.

(18)

sampai pada cara pendistribusiannya. Kemampuan perusahaan dalam memasarkan setiap produk yang ada merupakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan (Kristina, 2005).

Kesempatan dari suatu perusahaan merupakan sasaran yang dapat dijangkau oleh faktor-faktor atau sarana yang dimiliki oleh perusahaan. Sasaran yang berada di luar jangkauan sarana produksinya bukanlah merupakan kesempatan yang baik. Oleh karena itu strategi pemasaran yang baik harus memadukan antara potensi pasar dengan sarana keterbatasan yang dimiliki pebisnis. Pemilihan strategi pemasaran perusahaan juga ditentukan oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang perlu diingat adalah bahwa perusahaan harus mengerti kondisi internal dan eksternal dari perusahaan tersebut.

Penerbit-percetakan PIRANTI Yogyakarta sebagai salah satu penerbit yang sudah lama beroperasi tentunya harus mempersiapkan tantangan kompetisi global. Perusahaan sejenis yang banyak muncul sekarang ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk memenangkan kompetisi ini. Hal tersebut membawa pebisnis untuk semakin berfikir menemukan berbagai alternatif strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan global ini.

(19)

internal perusahaan dengan kondisi lingkungan eksternal yang bertujuan untuk menentukan posisi perusahaan dalam suatu industri (Marcus,2005). Sebelum merumuskan strategi pemasaran perusahaan, hendaknya menganalisis lingkungan eksternal dan internal terlebih dahulu. Penelitian tentang strategi pemasaran dengan analisis SWOT pernah dilakukan oleh Iskandar Putong(2003). Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Dengan A-SWOT-TSI (Tanpa Skala Industri) perusahaan akan lebih mudah mensiasati persaingan tanpa diketahui pesaing sehingga strategi usaha tidak akan bisa diantisipasi. Penelitian lain yang berkaitan dengan strategi pemasaran juga pernah dilakukan oleh Siswono(2005), penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa dari hasil analisis faktor internal perusahaan dapat diketahui bahwa Bank Jabar mempunyai kekuatan internal yang relatif lebih baik dibandingkan kelemahannya, sedangkan hasil analisis faktor eksternal diketahui bahwa peluang yang tersedia bagi Bank Jabar masih sangat besar. Dari hasil matrik SWOT, Bank Jabar berada di kuadran 1A, strategi yang diterapkan adalah rapid growth strategy

(20)

di bawah kategori daya tarik industri. Para manajer juga dapat mengkonsolidasikan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Pembuatan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks QSPM (Quantitive Strategic

Planning Matrix) juga merupakan sebuah alat analisis yang digunakan

dalam perencanaan strategi perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal dari PT.PIRANTI selama tahun 2008-2009

2. Berdasarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) strategi pemasaran apakah yang sesuai dengan PT. PIRANTI 2009-2010.

C. BATASAN MASALAH

(21)

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui kondisi Internal dan eksternal PT. PIRANTI selama tahun 2008-2009

2. Mengetahui strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan berdasarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) tahun 2009-2010.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran guna memperoleh laba dan mengatasi persaingan dalam industri yang sejenis.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian di masa yang akan datang. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan khususnya dibidang pemasaran.

3. Bagi Penulis

(22)

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variable penelitian, dan teknik analisis data.

BAB 1V GAMBARAN PERUSAHAAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan penjelasan masing-masing bagian dalam perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang analisis data yang dapat memberikan informasi dan menjelaskan hasil penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PEMASARAN

Pemasaran merupakan suatu hal yang sering di jumpai dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis khususnya perusahaan, pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dan pokok dalam melakukan fungsi-fungsi pokok seperti personalia, produksi, dan keuangan dimana semuannya saling berkaitan satu sama lain. Jadi pemasaran merupakan alat bagi perusahaan baik yang bersektor laba, non laba maupun sektor internasional untuk mencapai tujuan.

Untuk memahami arti pemasaran secara lebih jelas, berikut akan dikemukakan definisi pemasaran oleh para ahli:

Keegan (2002:2) mendefinisikan pemasaran yaitu

Proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi terhadap kesempatan dan kebutuhan lingkungan. Stanton et al (2000:6) merumuskan

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan suatu barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dari pasar para konsumen saat ini dan konsumen potensial atau para pemakai dari kalangan industri untuk mencapai sasaran organisasi.

(24)

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah :

“Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain” Kottler dan Armstrong (2003:10).

B. KONSEP PEMASARAN

Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu konsep untuk memasarkan barang atau jasa agar manajer dapat mengetahui bagaimana dan apa yang harus dilakukan sehingga pemasaran dapat berjalan sesuai rencana. Berikut adalah beberapa pengertian mengenai konsep pemasaran:

Menurut Kottler dan Armstrong (2003:23) konsep pemasaran adalah “Suatu usaha pemasaran di mana perusahaan harus meneliti kebutuhan dan keinginan pasar sasaran yang telah ditetapkan dengan baik dan memberikan kepuasaan kepada pasar tersebut.” Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:10) mendefinisikan

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang mengatakan bahwa konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

(25)

1. Konsep produk

Konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta keistimewaan yang dapat menonjol, oleh karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dan melakukan perbaikan produk.

2. Konsep produksi

Konsumen akan memakai produk yang tersedia dan sesuai dengan kemampuan, oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produk dan distribusi.

3. Konsep penjualan

Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan secara agresif. 4. Konsep pemasaran

Kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian keputusan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien pesaing. 5. Konsep pemasaran holistik

(26)

holistik mengakui bahwa semua hal yang berhubungan dengan pemasaran, persepktif gabungan seringkali menjadi utama.

C. ELEMEN-ELEMEN PEMASARAN

Pemasaran memiliki keterkaitan dengan beberapa hal berikut: 1. Unsur Strategi Persaingan

a) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri (Rangkuti, 2004:49).

b) Tartgeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan di masuki (Rangkuti,2004:49). c) Positioning

Menurut Hermawan Kartajaya (2004:10), positioning sangatlah penting karena merupakan reason for being bagi perusahaan. Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek, dari

perusahaan kepada pelanggan. 2. Unsur Taktik Pemasaran

a) Diferensiasi

(27)

tersebut meliputi content (apa yang ditawarkan pada pelanggan), context (bagaimana kita menawarkannya), infrastructure (faktor-faktor

pemungkin untuk diferensiasi). Diferensiasi juga diartikan kemampuan untuk menyediakan nilai unik dari superior kepada pembeli dari segi kualitas, keistimewaan atau ciri-ciri khusus atau layanan purna jual. b) Buran Pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran. Pengertian mengenai bauran pemasaran akan dijelaskan oleh beberapa ahli seperti berikut:

Kottler (2003:17) mendefinisikan

Bauran Pemasaran (marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Erlina Lubis (2007) mendefinisikan

Bauran pemasaran adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam pasar sasarannya.

(28)

3. Unsur Nilai Pemasaran a) Merek atau Brand

Merek bukanlah nama yang disandang oleh sebuah produk, tetapi juga sebagai alat penanda bagi penjual ataupun produsen, untuk mengidentifikasikan produk yang kita tawarkan kepada pelanggan b)Pelayanan atau Service

Pelayanan merupakan nilai yang berkaitan dengan pembelian jasa pelayanan kepada konsumen (Rangkuti,2004:50).

c) Proses

Proses merupakan nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung (Rangkuti, 2004:50).

D. STRATEGI

(29)

Husein Umar (2001) merumuskan

Strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan-keputusan stratejik antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang.

David (2004) mendefinisikan

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

Dari beberapa pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan (Arianto, 2007).

E. STRATEGI PEMASARAN

(30)

Arlina Lubis (2004) merumuskan tentang

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasarannya.

Abdul Majid (2008) mendefinisikan bahwa

Strategi pemasaran adalah pengambilan-pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

F. MANAJEMEN STRATEGI

Manajemen strategi sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan pada strategi. Berikut akan dijelaskan lebih detail lagi mengenai pengertian dari manajemen strategi dari beberapa ahli:

Hunger et al (2001:4) mendefinisikan manajemen strategi adalah Keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka waktu panjang. Strategi meliputi pengalaman lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang),implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian.

(31)

yang terus berubah. Tujuan utama dari perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai pemetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam sebuah organisasi, mencapai tujuannya (Nawawi, 2005).

MODEL MANAJEMEN STRATIGIK

G. RUANG LINGKUP STRATEGI

Dalam dunia bisnis kita akan dihadapkan pada lingkungan yang ada disekitar perusahaan. Dua lingkungan tersebut adalah lingkungan Eksternal dan Internal. Dalam buku “Manajemen Strategis” Hunger dan Wheelen (2001) dijelaskan bahwa :

(32)

1. Lingkungan Eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek manajemen puncak. Lingkungan Eksternal dibagi menjadi dua, yaitu ;

a) Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi operasi-operasi utama organisasi.

b) Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan organisasi ini tidak langsung berhubungan dengan aktifitas-aktifitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.

2. Lingkungan Internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam organisasi, tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel itu meliputi struktur budaya dan sumber daya organisasi (Hunger dan Wheelen, 2001:11).

H. PERENCANAAN STRATEGI

(33)

lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman. Proses analisis tersebut adalah perencanaan strategi (Rangkuti, 2001:3).

Secara definitif, perencanaan strategi menurut Umar (2001:17) adalah “Seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing),

evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang”.

Dengan demikian perencanaan strategi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang (Widdy, 2006).

I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai hasil yang memuaskan apabila perusahaan tersebut tidak memiliki misi, tujuan, dan sasaran. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga hal tersebut :

1. Visi

(34)

2. Misi

Pengertian misi ialah tujuan dan alasan yang memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Misi pada dasarnya hanya bukan sekedar usaha formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki, namun misi merupakan tahap aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna mencapai suatu tujuan (www.indonetasia.com/2009).

3. Tujuan

Tujuan merupakan hasil ahkir aktifitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan sebaliknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi (Hunger dan Wheelen, 2001:15).

4. Sasaran

Sasaran adalah pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan kapan waktu penyelesaiannya (Hunger dan Wheelen, 2003:15).

J. STRATEGI ALTERNATIF

Berikut ini adalah penjabaran strategi-strategi alternatif yang dikemukakan oleh pakar-pakar strategi :

1. Strategi Pertumbuhan

(35)

tambahan untuk meramaikan pasaran atau fungsi pada definisi bisnis mereka dan perusahan memfokuskan strateginya pada peningkatan ukuran dalam langkah kegiatan dalam definisi bisnis sekarang.

Menurut Wheelen dan Hunger (2002), strategi pertumbuhan intensif internal-eksternal dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi pengembangan pasar dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar.

b. Strategi Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk bertujuan meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa-jasa yang ada sekarang dengan tujuan memperbaiki produk yang sudah ada.

c. Strategi Penetrasi Pasar

(36)

2. Strategi Stabilitas

Strategi ini menunjukkan pilihan perusahaan untuk mempertahankan strategi yang sudah digunakan dengan asumsi bahwa strategi yang sekarang digunakan mendatangkan keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Strategi ini cocok diterapkan untuk perusahaan yang cukup sukses beroperasi pada industri dengan daya tarik yang sedang-sedang saja. Yang dimaksud dengan sedang-sedang-sedang-sedang saja adalah :

a) Industri tersebut mengalami pertumbuhan yang biasa atau bahkan tidak bertumbuh.

b) Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan tersebut berubah dan masa depannya tidak pasti.

Strategi stabilitas sangat berguna dalam jangka pendek, tetapi juga berarti mati jika digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama. Dalam hal ini yang termasuk dalam strategi stabilitas adalah berhenti sejenak dan berlanjut dengan waspada, ataupun strategi tidak berubah atau laba.

Pengertian dari strategi-strategi yang termasuk dalam strategi stabilitas tersebut adalah ;

(37)

menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Setelah itu mereka akan melanjutkannya dengan penuh kewaspadaan karena mereka juga pasti tahu bahwa keadaan lingkungan eksternal sangatlah rentan terhadap perubahan, sehingga mereka perlu mengantisipasinya.

2. Strategi lainnya adalah strategi laba. Strategi ini mungkin diterapkan apabila industri ini memiliki pertumbuhan yang kecil atau bahkan tidak ada, sehingga kemungkinannya adalah kita hanya melakukan penyesuaian kecil karena inflasi dalam tujuan penjualan dan labanya. Dengan kata lain Strategi Laba adalah suatu keputusan untuk mengurangi investasi, dan pengeluaran-pengeluaran jangka pendek (Wheelen dan Hunger, 2002: 146-147).

3. Strategi Kooperatif

(38)

Sedangkan aliansi strategik merupakan kerja sama dua perusahaan atau lebih atau unit bisnis untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Beberapa perusahaan atau unit bisnis melakukan aliansi strategik dengan alas an berikut :

1) Dapat mengembangkan teknologi dan atau kemampuan perusahaan.

2) Lebih mudah akses pasar yang lebih spesifik. 3) Mengurangi resiko keuangan.

4) Mengantisipasi pengaruh politik. 5) Mempertahankan keunggulan bersaing. 4. Strategi Penciutan

(39)

ditambah strategi pelepasan (disvertiture) perusahaan terkadang harus memilihnya karena berbagai alasan;

a. Perusahaan tidak bekerja dengan baik.

b. Perusahaan tidak mencapai tujuannya, ada tekanan dari para pemegang saham, para langganan atau pihak lain untuk meningkatkan pretasi. Sebuah perusahaan bisa berada dalam situasi terburuk dimana tidak adanya kemungkinan lain untuk keluar dari masalah yang menghimpitnya maka likuiditas adalah satu-satunya cara untuk mengahkiri perusahaan. Ia akan menjual apa yang dapat dijual dan kemudian membagikannya pada para pemegang saham jika uang tersebut telah digunakan untuk membayar semua hutang-hutangnya.

K. PEMILIHAN STRATEGI

Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih diantara alternatif-alternatif strategi utama maupun variasi-variasi strategi utama yang dipertimbangkan dalam penerapannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemilihan strategi diawali dengan mengevaluasi alternatif strategi dengan kriteria tertentu. Langkah selanjutnya memilih alternatif strategi yang sesungguhnya. Faktor pertimbangan pemilihan alternatif strategi, antara lain:

(40)

ketergantungan perusahaan terhadap stakeholders besar, maka pemilihan strategi kurang fleksibel yang mengakibatkan kurang agresifnya strategi yang dipilih.

2. sikap manajerial menghadapi resiko, apakah berani menghadapi resiko tinggi atau tidak.

3. kesadaran manajerial terhadap strategi perusahaan di masa lalu. Strategi masa lalu adalah titik awal pemilihan strategi masa sekarang, dan akibatnya mungkin mengeliminasi beberapa pilihan strategi (R.A. Supriyono, 1998:243).

L. PENENTUAN STRATEGI

(41)

Tahap 1 : The Input Stage

Tahap 2 : The Matching Stage

Tahap 3 : The Decision Stage

Gambar 2.2

Tiga tahap pelaksanaan untuk menentukan strategi utama menurut konsep Fred R. David (Sumber : Umar, 2001: 52)

1. IFE (Internal Factor Evaluation)

IFE adalah analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi performance perusahaan. Ringkasan analisis IFE kemudian dimasukkan kedalam tabel IFE(Umar, 2001).

2. EFE (External Factor Evaluation)

EFE adalah faktor strategic eksternal yang meliputi peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

TOWS Matrix Strategic Position Boston Internal- Grand Strategy (Threats,Opportunity, And Action Consulting External Matrix Weakness, Strength) Evaluation Group (IE)

(SPACE) (BCG) Matrix Matrix Matrix

(QSPM) Quantitative Strategic

Planning Matrix

(42)

3. CPM (Competitive Profile Matrix)

CPM digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungan dengan posisi strategis perusahaan (Umar, 2001).

4. SWOT matrix (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Matrik SWOT adalah suatu matrik yang menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan internalnya, untuk menghasilkan rangkaian empat strategi alternatif (Wheelen dan Hunger, 2002 : 115). 5. SPACE Matrix

Digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram Cartesius yang terdiri atas 4 kuadran dengan skala yang sama. Kerangka kerja ke 4 kuadran itu adalah dengan menunjukkan apakah hasil analisisnya akan mengindikasikan pemakaian strategi agresif, conservatif, difensif, atau competitif bagi perusahaan (Husein Umar, 2001).

6. BCG (Boston Consulting Group)

(43)

7. Grand Strategy Matrix

Grand Strategy Matrix telah menjadi alat yang popular bagi

(44)

M. KERANGKA TEORITIS

Kerangka Pemikiran Teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian (Bilson Simamora, 2004:36). Kerangka Pemikiran Teoritis yang baik adalah yang menjelaskan secara terperinci pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada dalam penelitian. Jadi kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut

(45)

RINGKASAN JURNAL PENELITIAN

NO. JUDUL /

(PENULIS Tahun) VARIABEL ALAT ANALISIS HASIL

1

Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri (Iskandar Putong, 2003)

(46)

sebesar 1,90, menunjukkan kekuatan

SWOT dan IE (Internal Eksternal) Matriks

Penggunaan analisis SWOT dan IE (Internal Eksternal) Matriks yang dilakukan oleh Marcus Remiasa bertujuan untuk memilih strategi pemasaran yang disesesuaikan dengan kondisi perusahaan. Dari perhitungan IFE-matrik dihasilkan besaran pengaruh lingkungan internal perusahaan sebesar 2,91 sedangkan EFE-matrik dihasilkan besaran pengaruh lingkungan eksternal sebesar 3,17, kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam IE-matrik menunjukkan bahwa perusahaan berada pada kuadran II, strategi yang dipilih adalah strategi grow dan build.

3

Analisis Positioning Bank

Jabar (Eko Budi

(47)

situasi yang sangat menguntungkan. Di samping itu, dari 33 unsur penilaian faktor internal yang diamati, 24 unsur merupakan kekuatan dan 9 merupakan unsur kelemahan. Ini berarti Bank Jabar mempunyai kekuatan internal yang relatif lebih baik dibandingkan kelemahannya. Sedangkan dari 25 unsur penilaian faktor eksternal dihasilkan 17 unsur peluang dan 8 unsur ancaman, yang berarti peluang integrasi vertikal, strategi intensif, strategi integrasi

BCG

(48)

5

Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Penentuan Prioritas Trapezoidal Fuzzy Number (Nurhasanah, 2006)

Unit Bisnis

Variabel II : strategi pemasaran

BCG

pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT. X merupakan industri minuman tradisional yang berada pada

skala Industri Kecil Menengah.

Permasalahan utama industri ini adalah terbatasnya dana untuk mengembangkan usaha dan menjalankan kegiatan pemasaran. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67%, sedangkan pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group menyatakan bahwa perusahaan berada pada posisi tanda tanya. Terdapat 13 variasi yang ditawarkan untuk menentukan prioritas kepentingannya oleh 7 orang pakar. Sebanyak 3 strategi terpilih melalui

Trapezoidal Fuzzy Number, yaitu

menambah pasar baru melalui

(49)
(50)

6 Variabel II : Strategi

Pemasaran

TOWS Matrik

ancaman, peluang, kekuatan, dan kelemahan. Jenis penelitiannya adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengidentifikasi faktor kritis eksternal dan internal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total EFAS sebesar 3,075 dan IFAS diperoleh total 3,375. Dari hasil penelitian matrik IE menunjukkan bahwa perusahaan berada di kuadran ke V, strategi pemasaran yang digunakan untuk periode 2005-2006 adalah pertumbuhan intensif dan stabilitas. Hasil dari Matrik TOWS

menunjukkan perusahaan

menggunakan strategi

(51)

pengembangan pasar.

(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian mengenai status penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail mengenai latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Iqbal Hasan, 2002:15). Hasil penelitian serta hasil dari analisis data hanya berlaku pada perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Perusahaan ; PT. PIRANTI

Alamat ; Jl. Magelang km 7. Perum. Jombor Baru blok IV 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2010. C. Subjek dan Objek Penelitian.

Subjek Penelitian

Subjek dari peenelitian ini adalah orang yang memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk dimintai data atau keterangan yang berkaitan dengan objek penelitian, diantaranya kepala bagian pemasaran, dan

(53)

beberapa staff yang ditunjuk untuk membantu terlaksananya penelitian ini.

Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti adalah faktor-faktor internal dan eksternal serta strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan. D. Jenis dan Sumber Data

1. Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber utama baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara, yang berhubungan dengan analisis SWOT guna perumusan strategi pemasaran.

2. Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik dari pengumpul data primer atau pihak lain berupa gambaran umum perusahaan, data penjualan, pemasaran dan data personalia.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

(54)

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.

3. Kusioner

Teknik pengumpulan data pemasaran yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada bagian pemasaran yang diteliti dengan cara tertulis. F. Variabel Penelitian

1. Variabel SWOT a. Pengertian

Strengthts

Strengthts adalah faktor perusahaan yang mneguntungkan untuk

mencapai sasaran. Yang termasuk dalam unsur-unsur ini adalah: a) Pangsa pasar yang meningkat.

b) Saluran distribusi yang jelas c) Kebijakan harga.

d) Semangat kerja yang tinggi.

e) Tersedianya sumber daya yang mencukupi. Weaknesses

Weaknesses adalah faktor internal yang menghambat atau membatasi

organisasi dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dari unsur ini adalah :

(55)

b) Mutu produk yang tidak memenuhi standar. c) Budaya kerja yang buruk.

Opportunies

Opportunities adalah keadaan eksternal perusahaan yang memberi

kesempatan berkembangnya atau bershasilnya perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dalam unsur ini adalah :

a) Daya beli konsumen yang meningkat. b) Mesin cetak baru.

c) Persaingan harga.

d) Tingkat pertumbuhan industri.

e) Hubungan antar wilayah terjalin dengan baik. Threats

Threats adalah faktor-faktor eksternal yang mengancam atau

menghambat perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dalam unsur ini adalah :

a) Perkembangan teknologi. b) Tingkat inflasi.

c) Ketatnya persaingan dalam industri. d) Kebijakan pemerintah.

(56)

b. Pengukuran

IFE (Internal Factor Evaluation)

IFE merupakan analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi performance perusahaan. Ringkasan analisis IFE dimasukkan kedalam table IFE.

Langkah-langkah penggunaan tabel IFE adalah sebagai berikut:

Kolom 1 : faktor Internal : daftarkan beberapa faktor kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting bagi perusahaan.

Kolom 2 : bobot (weight) : bobot dari tiap kepentingan mulai dari 0,0 (kurang penting) – 1,0 (paling penting).

Kolom 3 : Rating : rating tiap faktor mulai dari rating 1,00 (paling rendah) – 5,00 (paling tinggi), skala urutannya adalah; rendah (poor), dibawah rata-rata (below average), rata-rata (average), diatas rata-rata (above average), dan paling tinggi (outstanding). Kolom 4 : weighted score : perkalian kolom dua dan kolom tiga untuk mendapatkan bobot tertimbang pada masing-masing faktor.

(57)

terkait

EFE (Eksternal Factor Evaluation)

EFE merupakan faktor strategic eksternal yang meliputi peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi performance perusahaan.

Langkah-langkah penggunaan tabel EFE adalah sebagai berikut:

Kolom 1 : faktor eksternal : daftarkan beberapa faktor peluang dan ancaman yang dianggap penting bagi perusahaan.

Kolom 2 : bobot (weight) : bobot dari tiap kepentingan mulai dari 0,0 (kurang penting) – 1,0 (paling penting).

(58)

Tabel EFE

2. Variabel Strategi Pemasaran. a. Pengertian

(59)

b. Pengukuran Matriks SWOT

Matriks SWOT adalah matriks yang menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan internalnya untuk menghasilkan 4 strategi alternatif. Metode ini mengarah pada Brain Storming untuk menciptakan strategi alternatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh manajemen. Hal ini mendorong manajer strategic untuk menciptakan baik strategi pertumbuhan maupun strategi penciutan. Matriks SWOT dapat diaplikasikan baik pada perusahaan bisnis tunggal maupun multibisnis. Matriks SWOT dapat digambarkan sebagai berikut : (Wheelen dan Hunger,2002;15)

Langkah-langkah menyusun matriks SWOT a) Tuliskan peluang eksternal perusahaan b) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan c) Tuliskan kekuatan internal perusahaan d) Tuliskan kelemahan internal perusahaan

e) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat

(60)

g) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat

h) Mencocockkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat

Matriks SWOT

(61)

Strategi WO : strategi WO adalah suatu strategi dimana perusahaan

dapat mengambil keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi berbagai kelemahan perusahaan.

Strategi ST : strategi ST adalah strategi dimana perusahaan dapat mempertimbangkan kekuatan-kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi WT : strategi WT adalah strategi difensif untuk meminimisasi kelemahan dan menghindari ancaman.

Langkah selanjutnya setelah membuat matriks SWOT adalah dengan membuat matriks Internal-Eksternal.

(62)

Total Nilai IFE

Langkah selanjutnya adalah membuat matriks QSPM, matriks ini menggunakan input dari analisis IFE dan EFE dan juga penocokan dengan matriks IE.

Langkah-langkah menyusun matriks QSPM adalah sebagai berikut ;

a) Mendaftarkan peluang atau ancaman kunci eksternal dan kekuatan atau kelemahan internal dalam perusahaan dari kolom kiri dari QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari matriks IFE dan EFE maksimal 10 faktor sukses kritis eksternal dan 10 faktor sukses kritis internal harus dimasukkan dalam QSPM.

b) Memberikan bobot untuk tiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE. Bobot ini dituliskan dalam kolom disebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal.

(63)

c) Memeriksa tahap pencocokan matriks dan identifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk diimplementasikan, mencatat semua di baris teratas dari QSPM, mengelompokkan strategi menjadi saling set yang eksklusif, bila mungkin.

d) Menetapkan nilai daya tarik (AS). Tentukan nilai yang menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif sel tertentu, nilai daya tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor sukses kritis internal dan eksternal. Nilai daya tarik itu adalah; 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4= amat menarik.

e) Menghitung nilai total daya tarik. Nilai tersebut ditetapkan sebagai hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik setiap basis. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi itu. f) Menghitung total nilai daya tarik. Menjumlahkan total nilai daya

(64)

Matriks QSPM

FAKTOR SUKSES KRITIS

BOBOT

STRATEGI ALTERNATIF

STRATEGI 1

STRATEGI 2

STRATEGI 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Jumlah Nilai Total Daya Tarik

(David, 2004:200)

Gambar 3.5 Matriks QSPM

Keterangan ;

AS = NILAI DAYA TARIK

(65)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT.PIRANTI DARMA KALOKATAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Kegiatan usaha pokok dari PT.PRANTI adalah perdagangan besar barang cetakan. Perusahaan ini didirikan oleh Mangisi Pardomuan Siahaan pada tanggal 7 Desember 2002 dan belum berbadan hukum. Pada tanggal 26 Februari 2003 percetakan ini diresmikan menjadi perseroan terbatas dan berbadan hukum dengan nomor 0904.151.16990 Dan memiliki nomor pokok wajib pajak 02.100.277.9-003-000. PT.PIRANTI mempunyai kantor pusat di Jakarta yang beralamatkan di jalan Waru No.32.RT.002/08 kel.Rawamangun Jakarta Timur 13220. perusahaan ini memiliki cabang di berbagai daerah, salah satunya adalah cabang Yogyakarta yang beralamatkan di jalan Magelang Km.7. Perum. Jombor Baru blok IV Jl. Majapahit No. 16 Sleman dengan No. Telp 478 68 009 dan 846 6 571.

Pada tanggal 1 Desember 2005 PT.PIRANTI sebagai perusahaan penerbit terdaftar sebagai anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan mempunyai tanda anggota IKAPI No.206/DKI.02. Saat ini PT.PIRANTI mempunyai kantor cabang di beberapa daerah, antara lain adalah; Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, sampai ke pulau Sumatra tepatnya di Pematang Siantar

(66)

B. Alasan Pemilihan Lokasi

Lokasi percetakan PT.PIRANTI DARMA KALOKATAMA berada di Jl. Magelang Km.7. Perum. Jombor Baru blok IV Jl. Majapahit No. 16 Sleman.

Alasan pemilihan lokasi usaha adalah; 1. Dekat dengan daerah pemasaran

Mengingat daerah pemasaran tersebar di Magelang, Yogyakarta, dan Klaten maka pemilihan jalan Magelang sebagai lokasi usaha sangatlah tepat

2. Sarana transportasi yang mudah dijangkau

Pengangkutan produk dari gudang ke daerah pemasaran tidak mengalami kesulitan karena letak gudang yang mudah dijangkau oleh beberapa sarana transportasi.

C. Struktur Organisasi

Dalam pelaksanaan tugasnya setiap bagian mempunyai tanggung jawab yang berbeda adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manajer Pemasaran

(67)

b) Meningkatkan value dengan menciptakan brand image di benak konsumen yang didukung servis dan proses pemuasan pelayanan pada konsumen secara terus menerus dan semakin ditingkatkan. c) Membuat evaluasi hasil penjualan dan membuat perbaikan untuk

meningkatkan pendapatan. 2. Fakturis dan kasir

a) Membuat faktur untuk setiap kali transaksi. b) Mengirim laporan penjualan ke kantor pusat. c) Mengeluarkan dana atas persetujuan kepala cabang. d) Menerima uang tagihan dari para sales.

e) Membuat laporan keuangan setiap bulan. 3. Gudang

a) Mengecek buku yang datang dan buku yang keluar perusahaan. b) Mengecek persediaan buku yang masih ada di gudang.

4. Sales

(68)

Joko Sutamto KEPALA PERWAKILAN

Wisnu S. GUDANG Markus Tri FAKTURIS

Bambang SALES (Sukoharjo, Sragen,

Wonogiri) Rizal

SALES (Surakarta) Ambar

SALES (Magelang) Danang

SALES (Yogyakarta, Bantul) Yulianto

(69)

D. Personalia

1. Jumlah Karyawan

Jumlah tenaga kerja di PT.PIRANTI ada 10 orang; Manager : Joko Sutamto

Fakturis : Markus Tri Gudang : Wisnu S.

Sales : Yulianto (Sleman, Klaten) Danang (Yogyakarta, Bantul) Ambar (Magelang)

Rizal (Surakarta)

Bambang (Sukoharjo, Sragen, Wonogiri) 2. Jam Kerja Karyawan

PT. PIRANTI menyesuaikan jam dan hari kerja dengan kondisi pasar. Jika menjelang tahun ajaran baru maka jam kerja karyawan lebih padat. Jam kerja karyawan dalam sehari adalah tujuh jam kerja aktif dan satu jam waktu istirahat.

Hari biasa :

Jam kerja dan hari kerja : Senin-Jumat : 08.00-16.00 WIB Menjelang Tahun Ajaran Baru :

(70)

3. Sistem Perekrutan Karyawan

Proses perekrutan karyawan yang dilakukan PT.PIRANTI adalah melalui media massa. Selama ini perusahaan merekrut karyawan dengan cara memasang lowongan pekerjaan di Koran Kedaulatan Rakyat. Perusahaan memilih memasang informasi lowongan pekerjaan di media massa karena beranggapan media massa khususnya Koran mudah ditemukan dimana saja dan tidak memerlukan biaya yang tinggi untuk mendapatkannya. 4. Sistem Gaji dan Upah

Sistem pengupahan yang digunakan oleh PT.PIRANTI adalah sebagai berikut

a. Upah menurut waktu

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan menurut waktu kapawsitas kerjanya, pembayaran upah yang dilakukan PT.PIRANTI dilakukan setiap bulan.

b. Upah menurut kesatuan hasil

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan menurut prestasi yang dihasilkan oleh karyawan tersebut. PT.PIRANTI memberikan bonus tambahan kepada karyawan yang berhasil memenuhi target penjualan. 5. Kesejahteraan dan Fasilitas

(71)

produknya. Selain itu, perusahaan juga menyediakan tempat tinggal berupa kos atau kontrakan untuk para karyawan yang memang membutuhkan.

E. Pemasaran

1. Daerah Pemasaran

PT.PIRANTI mempunyai daerah jangkauan pemasaran yang cukup luas. Jawa tengah, Jawa barat, DKI, Jawa timur, dan Sumatra merupakan wilayah pemasaran PT.PIRANTI., khusus untuk Jawa tengah dan DIY, daerah jangkauan pemasaran tedapat di kota seperti Yogyakarta, Surakarta, Magelang, Semarang, dan Kedu.

2. Usaha yang dilakukan Produsen agar Konsumen loyal

Perusahaan melakukan berbagai usaha agar konsumen tetap loyal untuk menggunakan produk dari PT.PIRANTI. usaha-usaha yang dilakukan antara lain dengan ;

a) Peningkatan produktivitas barang

Dalam peningkatan produktivitas, ssaha yang dilakukan oleh PT.PIRANTI adalah sebagai berikut :

Analisis situasi.

(72)

Walaupun permintaan akan buku sedang menurun, PT.PIRANTI tidak menambah karyawan baru.

Merancang program peningkatan produktivitas.

Untuk peningkatan produktivitas maka dibutuhkan pula dasar program dengan rancangan yang tepat, efektif dan efisien. PT.PIRANTI melakukan langkah promosi personal selling dengan memberikan workshop dan pameran buku agar produk perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat.

Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik.

Untuk menilai hasil akhir maka perlu dilakukan evaluasi program dengan memberikan umpan balik. Dengan mengadakan workshop dan pameran buku PT.PIRANTI yakin produknya akan dikenal masyarakat luas.

b) Penyesuaian harga

PT.PIRANTI melakukan penyesuaian harga agar dapat bersaing dengan perusahaan dalam industri yang sama dengan tetap memperhatikan kualitas dan mutu produk.

c) Strategi positioning yang baik

(73)

Penentuan posisi menurut manfaat.

Penentuan posisi menurut manfaat PT.PIRANTI adalah membantu para siswa-siswi dalam penyediaan buku-buku pelajaran.

Penentuan posisi menurut pemakai.

Penentuan posisi menurut pemakai yang dilakukan PT.PIRANTI sudah jelas,yaitu PT.PIRANTI menyediakan buku pelajaran khusus siswa-siswi SD, SMP, SMA sederajat. Penentuan posisi menurut kategori produk.

Penentuan posisi menurut kategori produk yang dilakukan PT.PIRANTI adalah penyediaan buku khusus pelajaran. d) Komunikasi secara cepat

Perusahaan harus bisa melakukan komunikasi secara cepat baik kepada konsumen maupun kepada karyawan. Hal ini perlu dilakukan agar kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sales PT.PIRANTI mampu melakukan komunikasi yang cepat pada konsumen mengenai produk-produk perusahaan. Jika ada pemesanan dari konsumen, maka dengan cepat pula sales akan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut

e) Keramahan dan kenyamanan pada konsumen

(74)

3. Pasar sasaran perusahaan

Mengingat PT.PIRANTI memiliki konsentrasi produk buku pelajaran dan tidak menyediakan buku umum, maka pasar sasaran dari PT.PIRANTI adalah SD(sederajat), SMP(sederajat), SMA(sederajat)

F. Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan oleh PT.PIRANTI adalah; Produsen---Konsumen

PT.PIRANTI menggunakan saluran distribusi yang sederhana yaitu Produsen-Konsumen tanpa melibatkan pengecer, rekanan, dan agen. Perusahaan menjual barang langsung ke sekolah-sekolah yang sesuai dengan wilayah pemasaran dari masing-masing sales.

Alur saluran distribusi PT.PIRANTI dapat dijelaskan sebagai berikut: GURU

PT.PIRANTI SEKOLAH

KOPERASI Keterangan:

(75)

G. Promosi

Promosi penjualan yang dilakukan perusahaan adalah personal selling, personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.

Personal selling yang dilakukan oleh PT.PIRANTI antara lain dengan cara:

1. Field selling

Seles PT.PIRANTI melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni mendatangi konsumen ke sekolah-sekolah

2. Executive selling

Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan.

H. Analisis Pesaing dan Pasar

(76)

pada masa menjelang Tahun Ajaran Baru dan masa menjelang Ujian. Pasar perusahaan dikuasai oleh 7 perusahaan percetakan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan penerbitan dan percetakaan buku mempunyai tingkat persaingan yang tinggi. Selama satu tahun terahkir, jumlah pesaing bertambah sebanyak 6 perusahaan. Diantaranya adalah, ANEKA ILMU, GRASSINDO, GRAFINDO, INTAN PARIWARA, ERLANGGA, dan YUDHISTIRA. Dalam kurun waktu lima tahun terahkir, Erlangga dan Yudhistira masih berada diurutan terdepan dan menguasai pangsa pasar yang cukup tinggi. Selain itu, penggunaan buku-buku dengan standardisasi Nasional juga merupakan pesaing bagi perusahaan. Hal ini memacu perusahaan yang lain untuk meningkatkan kualitas dan citra produk agar dapat diterima oleh konsumen.

I Produk-Produk Perusahaan

Fokus dari PT.PIRANTI adalah menyediakan buku-buku pelajaran untuk siswa-siswi SD, SMP, SMA sederajat. Produk buku yang disediakan di

Pertama (sederajat) Soal UAN SMP

Pendidikan Agama Islam

(77)

Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu

(sederajat) Soal UAN SMA

(78)

BAB V ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Selama penelitian di perusahaan percetakan buku PT.PIRANTI, diperoleh hasil yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk menganalisis masalah yang telah dirumuskan pada awal skripsi ini

Adapun data-data yang diperoleh dan dianalisis adalah sebagai berikut ; 1. IFE (Internal Factor Evaluation)

a) Kecepatan pelayanan pada saat pemesanan

Perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen, diantaranya adalah memberikan kecepatan pelayanan saat ada pemesanan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan kepercayaan kepada konsumen dan sebagai gambaran bahwa perusahaan mempunyai citra yang baik.

b) Pangsa pasar yang meningkat

Pada tahun 2010 pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 2%, sedangkan pada tahun 2011 peluang pasar yang akan diraih belum bisa diramalkan. Walaupun terjadi penurunan penjualan di beberapa produk, perusahaan tetap optimis akan meraih pangsa pasar yang kuat karena adanya kepercayaan pelanggan yang semakin meningkat kepada perusahaan karena kualitas produk yang semakin baik.

(79)

c) Variasi produk

Menawarkan produk yang variasi menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Semakin banyak variasi produk yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin besar pula kesempatan perusahaan dapat bertahan dan meramaikan pasar dalam industri sejenis.

d) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang berkaitan

Kerjasama dengan lembaga atau instansi yang berkaitan yang dilakukan oleh perusahaan dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan menjalin relasi yang baik dengan konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan workshop di kelurahan dan kecamatan yang masuk dalam wilayah pemasaran.

e) Saluran distribusi yang sederhana

Perusahaan menetapkan berbagai kebijakan diantaranya adalah kebijakan mengenai penetapan saluran distribusi. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan adalah Produsen-Konsumen. Perusahaan tidak melibatkan agen atau pengecer dalam proses distribusi

f) Personal selling yang baik

(80)

mempertahankan pelanggan secara komunikasi dua arah untuk meningkatkan penjualan.

g) Kebijakan harga

Penetapan kebijakan harga yang diberlakukan kepada tiap produk yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen, oleh karena itu kebijakan harga menjadi variabel yang penting untuk diperhatikan. h) Semangat kerja karyawan

Perusahaan beranggapan bahwa semangat kerja berbanding lurus dengan kinerja karyawan. Artinya jika semangat kerja karyawan meningkat maka kinerja karyawan juga semakin baik, begitu juga sebaliknya. Hal ini berdampak langsung dengan produktivitas karyawan

i) Kekuatan penjilidan buku

Kualitas buku mencakup hasil cetakan, kualitas kertas, dan penjilidan buku. Kekuatan penjilidan buku harus benar-benar diperhatikan. Jilid yang tidak mudah lepas tentunya juga akan mebuat kualitas buku juga semakin baik. Hal ini ditujukan agar perusahaan tidak kehilangan konsumen.

j) Budaya kerja perusahaan

(81)

pemimpin dan karyawan ‘duduk bersama’ membahas budaya-budaya kerja yang menghambat kinerja perusahaan, dan segera membahas dan menetapkan budaya-budaya kerja yang baru yang tentunya pemimpin dan segenap karyawan harus sama-sama menyepakati dan berkomitmen untuk menerapkannya dalam pekerjaan.

2. EFE (External Factor Evaluation) a) Daya beli konsumen

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan adalah daya beli konsumen. Kebutuhan akan buku pelajaran dan minat baca masyarakat yang meningkat merupakan gambaran dari daya beli konsumen yang semakin tinggi dalam usaha pemenuhan kebutuhan buku

Berikut dijelaskan mengenai fakta tentang kebutuhan buku pelajaran Badan Pusat Statistik (BPS) (2008)

Umur diatas 15 tahun :

Membaca koran 55.11 % Majalah / tabloid 29.22 % Buku cerita 16.72 % Buku pelajaran 44.28 % Ilmu pengetahuan lainnya 21.07 %

*Persentase minat baca ideal adalah 80 % dari total penduduk. b) Mesin cetak baru

(82)

Mengingat daya beli konsumen yang meningkat maka keberadaan mesin cetak baru sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

c) Persaingan harga

Persaingan harga yang semakin bervariatif dari perusahaan dalam industri yang sama memacu perusahaan untuk berani bersaing harga tanpa mengesampingkan kualitas dan mutu produk.

d) Masih terdapat beberapa daerah potensial yang belum terjangkau Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau oleh perusahaan lain merupakan peluang perusahaan untuk menambah wilayah pemasaran. Terdapatnya sekolah-sekolah yang teletak di pinggiran kota sangat memungkinkan perusahaan memasuki daerah pemasaran yang baru. e) Tingkat pertumbuhan industri

Pertumbuhan produksi industri Pengolahan besar dan Sedang triwulan III 2009 naik sebesar 2,67%Meningkatnya produksi industri pada triwluan III 2009 disebabkan oleh berbagai industri, salah satunya adalah mesin dan perlengkapan yang naik sebesar 5,92%. Hal ini berdampak dengan kenaikan industri penerbitan, percetakan, reproduksi media rekaman naik sebesar 0,55%. (Berita Resmi Statistik No.67/11/Th.XII. 2 November 2009)

f) Perkembangan teknologi

(83)

menambah efisiensi dan efektivitas kerja. Hal ini tentunya juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas

g) Tingkat inflasi

inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai mata uang yang menyebabkan meningkatnya harga barang. Jika tingkat inflasi semakin tinggi, maka kemampuan konsumen untuk membeli produk PT.PIRANTI akan turun. Berikut akan disajikan tingkat inflasi Indonesia menurut BPS sampai Januari 2010:

Bulan Tahun Tingkat Inflasi

Januari 2010 3.72 %

h) Pesaing baru dalam industri yang sama

Gambar

Gambar 2.3
TABEL RINGKASAN JURNAL PENELITIAN
Tabel 2.2 Ringkasan Jurnal Penelitian
Tabel IFE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendatang yang potensial ini akan mempengaruhi persaingan dalam industri karena pendatang baru ini berkeinginan untuk merebut pangsa pasar, ancaman masuknya

Kusumahadi Santosa melakukan akuisisi perusahaan dalam industri yang memiliki line of business yang berbeda atau yang disebut Unrelated atau Conglomerate Diversification

Gambaran SWOT yang dimiliki oleh Hotel Pangeran Pekanbaru tersebut menunjukkan bahwa Hotel Pangeran Pekanbaru memiliki persaingan yang ketat dalam industri

Umumnya setiap perusahaan bertujuan mendapatkan keuntungan yang optimal, maka kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa dampak yang cukup fatal

Untuk menganalisis posisi perusahaan dalam persaingan, metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yang membandingkan antara faktor ekstern, yaitu peluang,

Persaingan bukan harga yang murah saja tetapi kualitas , kreatifitas nya harus tetap diutamakan dan lokasi yang strategis juga menjadi faktor penentu bisnis fotografi

Untuk menganalisis posisi perusahaan dalam persaingan, metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yang membandingkan antara faktor eksternal, yaitu peluang, ancaman

EFAS Peluang opportunities No Produk Harga Promosi Lokasi 1 Mudah membaca kebutuhan pasar dan menjadikan inovasi produk Sebagai Restoran yang masuk di segala segmen,