• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Berjalan pada PT. IGP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Sistem Berjalan pada PT. IGP"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

55

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Sejarah PT. Inti Ganda Perdana

Gambar 3.1 Logo Perusahaan (Company Profile)

IGP Group dimulai dengan berdirinya PT. Gemala Kempa Daya pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi sarana produksinya dengan mesin press 2000 ton dan 4000 ton

Seiring dengan berkembangnya industri otomotif di tanah air, IGP Group mulai mengembangkan bisnis otomotifnya dengan berdirinya PT. Inti Ganda Perdana yang memproduksi Rear Axle & propeller Shaft pada tahun 1982. Perusahaan terus meningkatkan kompetensi, sehingga selain proses assembling, berhasil memulai proses machining komponen Rear Axle & Propeller Shaft.

PT Inti Ganda Perdana didirikan sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pada saat ini menempati areal seluas 63.300 m2, dalam areal IGP Group, di Jl. Pegangsaan Dua Blok A1, P.O. Box 1038 JAT Jakarta – Indonesia, serta memperkerjakan 671 tenaga kerja.

(2)

Industri otomotif Indonesia mulai berkembang sejalan dengan kebijakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), dalam rangka realisasi Program Pembangunan Lima Tahun I Republik Indonesia. PT Astra International sebagai induk kelompok besar perusahaan Astra adalah salah satu pelopor industri otomotif Indonesia yang menanggani berbagai merek dunia. Sebagai anggota kelompok perusahaan tersebut IGP Group telah berperan sebagai industri pendukung yang signifikan.

IGP Group terus melakukan pembenahan terutama dalam hal Quality, Cost, Delivery dan Development sebagai bagian dari proses adaptasi pada kondisi pasar global, khususnya dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Sebagai manufaktur komponent otomotif, keberhasilan IGP Group ditandai dengan begitu banyaknya penghargaan yng telah diraih dari dalam maupun luar negeri, serta keberhasilan dalam meraih sertifikat standar mutu international seperti ISO 14001, ISO/TS 16949 serta OHSAS 18001 untuk kesehatan dan keselamatan kerja, yang merupakan syarat mutlak untuk tetap bersaing di dunia International.

IGP Group juga menaruh perhatian besar pada kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan, bukan karena mengikuti isu international, melainkan bentuk komitmen total IGP Group terhadap pembangunan industri yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta berwawasan lingkungan.

(3)

PT. Inti ganda perdana dengan bisnis utama memproduksi real axle dan propeller shaft, telah menetapkan misi untuk menjadi produsen drive shaft dan drive axle yang dapat diandalkan, dengan visi untuk menjadi perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Inti Ganda Perdana

PT. Inti Ganda Perdana sebagai perusahaan besar tentunya memiliki visi dan misi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mewujudkan segala tujuan serta terciptanya citra positif di mata publiknya. Berikut ini adalah visi, Dan misi, yang dimiliki PT. Inti Ganda Perdana yaitu;

3.1.2.1 Visi

Menjadi perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.

3.1.2.2 Misi

(4)

3.2 Struktur Organisasi

(5)

3.2.1 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Inti Ganda Perdana adalah sebagai berikut :

1. BOC (Board of commiddioners)

a. Melakukan pengawasan dan perencanaan strategi b. Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham

c. Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan

d. Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Dewan Direksi;

e. Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan f. Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris. 2. BOD (Board of Director)

a. Menetapkan arah, sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan.

b. Menentukan dan menetapkan strategi serta kebijaksanaan pengembangan usaha.

c. Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan

d. Mengatur organisasi dengan menetapkan kebijkan dan tujuan yang luas e. Pemilihan, pengangkatan, mendukung dan meninjau kinerja kepala

eksekutif

f. Menjamin ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai g. Menyetujui anggaran tahunan

(6)

3. Finance & Accounting

a. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan

b. Mengatur dan mengendalikan semua bentuk laporan keuangan di perusahaan

c. Mengatur dan mengendalikan cash flow perusahaan

d. Mengatur, mengendalikan dan menganalisa semua bentuk informasi keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manager

e. Merencanakan sumber-sumber keuangan dan mengatur pengalokasian penggunaan dana-dana

f. Bertanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan g. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan

h. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian laporan keuangan perusahaan

4. IT

a. Bertanggung jawab dalam hal technical support baik pada hardware maupun software yang digunakan oleh perusahaan

b. Bertugas mengatur dan mengontrol jaringan intranet dan internet yang ada di perusahaan

c. keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manager

(7)

5. Procurement

a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang sesuai dengan permintaan pelanggan

b. Bertanggung jawab dalam hal pembelian barang yang dibutuhkan untuk proses produksi

6. Human Resource Management (HR)

a. Mengembangkan program sumber daya manusia seperti recruitment, training dan pendidikan

b. Merencanakan dan mengawasi sumber daya manusia untuk jangka pendek maupun jangka panjang

c. Mengelola sumber daya manusia sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan

7. Plant

a. Production bertanggung jawab dalam aktivitas produksi yang berlangsung didalam perusahaan

b. PPC (Production Plan Control) bertanggung jawab dalam menjadwalkan produksi dan merencanakan kebutuhan material yang di perlukan dalam aktivitas produksi.

c. Maintenance bertanggung jawab terhadap menjaga, merawat, dan memperbaiki peralatan – peralatan yang ada di pabrik

(8)

8. Engineering, QA ( Quality Assurance) & Marketing

a. Quality System bertanggung jawab terhadap jalannya system agar sesuai dengan standar perusahaan

b. Quality Control bertanggung jawab dalam mengontrol kualitas dari barang-barang produksi

c. Process Engineering bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya proses produksi di dalam pabrik

d. Pricing bertanggung jawab dalam menentukan harga dari suatu produk yang akan dijual

e. Customer Representative bertanggung jawab dalam memantau keluhan-keluhan pelanggan

9. GA (General Affair) bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas karyawan 10. EHS (Environment, Health and Safety) bertanggung jawab mengenai

lingkungan sekitar pabrik, kesehatan pegawai dan prosedur keselamatan dalam bekerja.

(9)

3.3 Analisis Kondisi Lingkungan Internal & Eksternal 3.3.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

3.3.1.1 Analisis 5 Daya Porter

Untuk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnis, berikut ini dilakukan analisis kekuatan persaingan dalam industry dari Michael Porter yang dapat dilihat pada gambar 3.3. Hasil dari analisis ini yaitu agar perusahaan dapat mempertahankan diri dalam lingkungan persaingan yang melibatkan lima kekuatan dan mampu memahami serta memanfaatkan implikasi dari lima kekuatan tersebut untuk keuntungan perusahaan. Berikut ini akan dibahas lingkungan persaingan dari PT. Inti Ganda Perdana :

(10)

Gambar 3.3 Lima Daya Porter PT. Inti Ganda Perdana

Pesaing industri:

• Jibuhin (Thailand) Co, Ltd

• PT Imora Honda Inc. (1) Pendatang baru: • Jibuhin (Thailand) Co, Ltd (2) Produk substitusi:

•Potongan Spare part

•Penggerak depan (PT Imora Honda Inc)

(3) Pemasok: • PT. Aichi Foreging Indonesia • PT.Tri Darma Wisesa • PT.Bukaka Forging Industry • Metal One • Petronas • PT.Menara Terus Makmur • Nusa Toyotetsu corp (5) Pelanggan: •PT Krama YudhaTigaBerlian Motor - Mitsubishi • PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu • PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota • PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD • PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino • PT Pantja Motor – Isuzu • PT Indomobil Suzuki International - Suzuki • PT Nissan Motor Indonesia - Nissan • PT Unicorn Prima Trada - Mazda (4)

(11)

1. Pesaing

Persaingan bisnis dalam bidang industri otomotif sekarang ini bisa dikatakan cukup ketat dikarenakan perusahaan yang bersaing sebagian besar merupakan perusahaan dari asia tenggara dan jumlah nya masih sedikit. Selain itu persaingan dalam mencari pelanggan juga sangat ketat, karena terbatasnya pelanggan yang ada. Promosi dilakukan secara terang-terangan serta melalui persaingan harga yang semakin rendah. Setiap perusahaan industri otomotif menetapkan harga sedemikian rendah untuk menarik para pelanggan, persaingan yang ada masih dalam ruang lingkup harga, produk, serta layanan yang diberikan kepada pelanggan, pesaing utama PT.Inti Ganda Perdana diantaranya:

- Jibuhin (Thailand) Co, Ltd - PT Imora Honda Inc.

2. Pendatang Baru

Dengan masih sedikit perusahaan yang bersaing dalam bidang ini terciptanya peluang untuk membentuk suatu perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. yang merupakan pendatang baru bagi PT.Inti Ganda Perdana adalah:

- Jibuhin (Thailand) Co, Ltd

Jibuhin (Thailand) Co, Ltd merupakan kompetitor PT.Inti Ganda Perdana yang berada di Thailand. Bisa saja sewaktu – waktu Jibuhin (Thailand) Co, Ltd melihat potensi pasar yang baik di indonesia dan membangun perusahaan di Indonesia.

(12)

3. Produk Substitusi

Dengan beragamnya produk - produk otomotif yang ada dan harga yang masih dirasakan mahal, maka muncullah produk-produk substitusi yang berupa potongan dari produk-produk (spare part) yang ada sehingga biaya produksinya menjadi kecil dan harga jualnya bisa ditekan. PT Inti Ganda Perdana memproduksi rear axle dan propeller shaft yang hanya bisa berfungsi sebagai penggerak belakang saja sehingga subtitusi dari penggerak belakang adalah penggerak depan yang diproduksi oleh PT. Imora Honda Inc. maka produk substitusi dari PT. Inti Ganda Perdana adalah spare parts dari komponen produk yang ada dan penggerak depan yang di produksi PT.Imora Honda Inc.

4. Pelanggan

Kekuatan daya tawar menawar dari pelanggan PT.Inti Ganda Perdana berdasarkan pada banyaknya pesanan produk yang di minta oleh pelanggan disesuaikan dengan harga produksi serta harga bahan baku yang ada. Selain itu, PT. Inti Ganda Perdana juga menjalin kerjasama yang erat dengan pelanggan, memberikan solusi terbaik, usulan perbaikan, modifikasi design produk maupun proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan efisiensi biaya yang bersaing. Pelanggan PT. Inti Ganda Perdana adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang assembling (perakitan) mobil yaitu :

(13)

- PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu

- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota - PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD - PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino - PT Pantja Motor – Isuzu

- PT Indomobil Suzuki International - Suzuki - PT Nissan Motor Indonesia – Nissan

- PT Unicorn Prima Trada – Mazda

5. Pemasok

Pemasok – pemasok yang bekerja sama dengan PT.Inti Ganda Perdana telah memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dari segi kualitas bahan, ketersediaan bahan, dan harga. Produk - produk dari PT. Inti Ganda Perdana merupakan produk jadi dimana dapat langsung dijual kepada pelanggannya yang merupakan perusahaan perakitan mobil. Dalam pembuatan produknya, PT. Ini Ganda Perdana bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang membantu dalam memasok bahan baku yaitu : - PT. Aichi Foreging Indonesia

- PT.Tri Darma Wisesa - PT.Bukaka Forging Industry - Metal One

- Petronas

- PT. Menara Terus Makmur - Nusa Toyotetsu corp.

(14)

3.3.1.2 Analisis PEST Politik

Keadaan politik sangat mempengaruhi kinerja dari PT. Inti Ganda Perdana. Kondisi politik yang belum stabil khususnya di Indonesia, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para investor asing masih ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu hukum yang diterapkan di Indonesia yang kurang menyakinkan menyebabkan para investor takut, dan di khawatirkan hukum yang ada malah akan membuat mereka terjerat dan merugi. Selain itu kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pajak juga dapat mempengaruhi penjualan produk di PT. Inti Ganda Perdana.

Ekonomi

Secara umum pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang, sehingga menyebabkan adanya angin positif juga ke area industri dan tidak terkecuali di industri otomotif. Kondisi ekonomi sangat berpengaruh terhadap perusahaan misalnya nilai tukar kurs naik maka akan berdampak kepada bahan baku yang akan diproduksi sehingga harga produk akan meningkat.

Sosial

Jika kita perhatikan perkembangan industri otomotif terhadap faktor sosial adalah dari segi kenyamanan masyarakat sekitar pabrik tempat pengolahan produk-produk otomotif misalnya saja perusahaan membuat saluran pembuangan limbah agar tidak mengganggu dan tidak menimbulkan adanya keluhan masyarakat terhadap pembuangan

(15)

limbah pabrik ke saluran air, maupun dari segi perhatian terhadap keamanan sekitar misalnya jika terjadi demonstrasi/ kerusuhan di sekitar lingkungan perusahaan maka akan menghambat proses pengiriman barang. PT.Inti Ganda Perdana sudah memiliki standar internasional yaitu ISO 14001 mengenai standar manajemen lingkungan dan OHSAS 18001 untuk kesehatan dan keselamatan kerja, yang merupakan syarat mutlak untuk tetap bersaing di dunia International.

Teknologi

Jika kita berbicara tentang teknologi tentu saja sudah menjadi suatu gaya hidup yang baru dalam abad ke-21 ini. Perkembangannya pun tidak luput dirasakan oleh industri otomotif, hal ini dapat kita lihat dari perkembangan di dalam industri otomotif yang mulai mengurangi penggunaan sumber daya manusia dan beralih kepada teknologi mesin.

Berdasarkan analisis PEST, kesimpulan yang didapat adalah pengaruh kegiatan politik, ekonomi, sosial, serta teknologi berdampak penting bagi PT. Inti Ganda Perdana. Pada dasarnya Indonesia memiliki peluang dalam perkembangan industri terutama di industri otomotif, karena industri otomotif semakin berkembang pesat dan menjadi suatu kebutuhan. Dari segi politik dapat kita lihat, bahwa sesungguhnya kita dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan negara apabila kita mau secara bersama – sama untuk membangun negara yang adil, damai, dan taat hukum sehingga para investor pun

(16)

senang berinvestasi disini. Selain itu juga dari faktor diatas tentu saja akan mempengaruhi bidang ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia maka semakin meningkat pula perkembangan ekonomi di negara ini. Dari bidang sosial, kita dapat melihat bahwa perkembangan otomotif merupakan gaya hidup yang selalu berkembang, seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakan.

3.3.1.3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Matriks BCG metode yang didasarkan pada siklus hidup produk teori yang dapat digunakan untuk menentukan apa yang harus diberikan prioritas dalam portofolio produk unit bisnis. Matrik BCG memiliki 2 dimensi yaitu pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.

Ide dasar dibalik itu adalah bahwa semakin besar pangsa pasar suatu produk atau produk yang lebih cepat tumbuh pasar semakin baik bagi perusahaan. Menempatkan produk dalam matriks BCG hasil dalam 4 kategori dalam portofolio perusahaan:

Tabel 3.1 Matriks BCG PT. Inti Ganda Perdana

STARS

PT. Inti Ganda Perdana

QUESTION MARK

(17)

Berdasarkan pada matriks Boston Consulting Group (BCG), PT.Inti Ganda Perdana termasuk pada bagian “STAR”. Karena PT. Inti Ganda Perdana sedang meraih kesuksesan didalam lingkungan bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam industri otomotif sedang meningkat dan PT. Inti Ganda Perdana telah mempunyai kemampuan untuk mengambil peluang dari pangsa pasar yang sedang meningkat tersebut. Buktinya PT. Inti Ganda Perdana telah mendapatkan kepercayaan dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT. General Motor di Thailand yang menjadi produsen otomotif yang pertama dan kedua di dunia.

3.3.1.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan pengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat).

Kekuatan:

- IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange, prop. yube,dif case, diff carrier )

- IGP telah diterima oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai pemasok OE (original equiptment)

- IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat pertama

(18)

- Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).

Kelemahan:

- Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.

- Mesin-mesin yang digunakan sudah tua sehingga biaya perawatan yang tinggi, tingkat barang yang rusak tinggi

- Mesin utama produksi jumlahnya masih sedikit

- Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan

- Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik jumlah maupun kualitas nya.

- Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok

- Tingkat kualitas produk masih kurang

Peluang:

- Banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.

- Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van (mobil niaga) dan truk.

Ancaman:

- Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport - Mobil-mobil import dan mobil listrik

(19)

- Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak depan

- Kemunduran loyalitas pelanggan

- Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia Tabel 3.2 IFAS (Internal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana

FAKTOR – FAKTOR STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KEKUATAN

- IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange, prop. yube,dif case, diff carrier )

- IGP telah diterima oleh ATPM sebagai pemasok OE

- IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat pertama

- Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).

0.5 0.10 0.15 0.10 4 4 5 3 0.20 0.40 0.75 0.30 Total Kekuatan 0.40 1.65 KELEMAHAN

- Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.

- Mesin-mesin yang digunakan sudah tua sehingga biaya perawatan yang tinggi, tingkat barang yang rusak tinggi

- Mesin utama jumlahnya masih sedikit 0.10 0.10 0.5 2 1 2 0.20 0.10 0.10

(20)

- Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan - Kurangnya tenaga di bidang

teknik ( sumber daya manusia) baik jumlah maupun kualitas nya.

- Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok

- Tingkat kualitas produk masih kurang 0.5 0.10 0.10 0.10 3 3 3 3 0.15 0.30 0.30 0.30 Total Kelemahan 0,60 1.45 Total IFAS 1 3.1

Tabel 3.3 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana

FAKTOR – FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

PELUANG

- Banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.

- Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil gerbong dan truk.

0,25 0.10 5 3 1.25 0.30 Total Peluang 0.35 1.55 ANCAMAN - Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport - Mobil-mobil import dan mobil

listrik

- Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak depan

- Kemunduran loyalitas pelanggan - Pesaing utama di Thailand

memulai bisnis prop shaft di

0.5 0.10 0.15 0.20 0.15 3 2 3 2 2 0.15 0.20 0.15 0.40 0.30

(21)

Indonesia

Total Ancaman 0.65 1.20

TOTAL EFAS 1 2.75

Keterangan rating:

Faktor kekuatan dan peluang:

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

Faktor kelemahan dan ancaman:

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

Untuk mencari posisi PT. Inti Ganda Perdana adalah dengan mencari selisih pada IFAS dan EFAS yaitu :

Titik x (internal ) = kekuatan – kelemahan Titik y ( eksternal) = peluang – ancaman

(22)

Tabel 3.4 Hasil IFAS dan EFAS

IFAS EFAS

Kekuatan 1.65 Peluang 1.55

Kelemahan 1.45 Ancaman 1.20

Hasil (x) 0.20 Hasil (y) 0.35

Dari perhitungan ini, maka kami menyimpulkan kondisi perusahaan pada titik koordinat perhitungan SWOT seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.4 Titik Koordinat Perhitungan SWOT Peluang Kelemahan Kekuatan Ancaman 0.35 0.20 Mendukung strategi agresif SO

(23)

Tabel 3.5 Matriks SWOT PT. Inti Ganda Perdana

IFAS

EFAS

Strengths (S)

(S1) IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange, prop. yube,dif case, diff carrier )

(S2) IGP telah diterima oleh ATPM

(Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai pemasok OE (original equiptment)

(S3) IGP telah diterima oleh Toyota

Jepang sebagai supplier tingkat pertama

(S4) Prop shaft desain sendiri sudah

diproduksi secara masal (General Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).

Weaknesses (W)

(W1) Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.

(W2) Mesin - mesin yang

digunakan sudah tua. sehingga Biaya perawatan yang tinggi,

Tingkat barang yang rusak tinggi

(W3) Mesin utama

jumlahnya masih sedikit

(W4) Kurangnya

pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan

(W5) Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik jumlah maupun kualitas nya.

(W6) Kekuatan tawar

menawar masih lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok

(W7) Tingkat kualitas produk masih kurang

Opportunities(O)

(O1)banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.

(O2) Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van dan truk.

Strategi SO (mengambil peluang dengan melihat kekuatan yang ada)

(S1-O1)

• Meningkatkan efisiensi proses produksi

• Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan cepat.

(S2,S3-O1,O2)

• Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dalam rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu meningkatkan penjualan Perusahaan.

(S4-O2)

Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.

Strategi WO (Mengambil peluang dengan memperbaiki kelemahan)

(W1-O1) Membuat fasilitas

pengujian sendiri.

(W2,W8-O1) Mengganti

mesin-mesin yang sudah tua untuk meningkatkan kualitas produk.

(W3-O1) Menambah mesin

utama untuk

meningkatkan kuantitas produk.

(W5-O1,O2) Meningkatkan

sumber daya manusia yang ahli di bidang teknik

(W6-O1,O2) Meningkatkan

kekuatan tawar-menawar dengan pelanggan dan pemasok.

(24)

Threats (T)

(T1) Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport

(T2) Mobil-mobil import dan mobil listrik

(T3) Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak depan

(T4) Kemunduran loyalitas pelanggan

(T5) Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia

Strategi ST (Mengatasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki)

(S2,S3-T4) Meningkatkan loyalitas

pelanggan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan

(S4-T3) Mengembangkan produk sesuai

dengan kemajuan teknologi.

(S3-T5)

• Menyediakan akses informasi yang cepat dan akurat bagi eksekutif

• Menjalin kerjasama dengan pesaing-pesaing baru KURANG DOMINAN

Strategi WT (Menggunakan kelemahan untuk mencegah ancaman)

KURANG DOMINAN

Berdasarkan dari titik koordinat diatas maka PT. Inti Ganda Perdana menggunakan strategi kekuatan dan peluang. Perusahaan menggunakan semua kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah :

1. Meningkatkan efisiensi proses produksi

Dengan berkembangnya indutri otomotif yang ada di indonesia dan meningkatnya permintaan rear axle dan propeller shaft di pasar indutri otomotif, PT.Inti Ganda Perdana dapat meraih peluang yang ada dengan meningkatkan efidiensi proses produksi sehingga biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.

2. Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan cepat.

(25)

Dengan Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan cepat dengan demikian dapat mempermudah dalam mengkoordinasikan bahan baku untuk melancarkan proses produksi dan membantu melaporkan status dan kondisi barang dengan cepat.

3. Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dalam rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu meningkatkan penjualan Perusahaan.

Dengan Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan. Dapat meningkatkan sinergi antara kedua belah pihak, termasuk dalam pengembangan produk – produk baru yang mampu meningkatkan penjualan perusahaan.

4. Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.

Dengan Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery perusahaan dapat memenuhi kepuasan pelanggan – pelanggan nya sehingga kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dapat terjalin dengan baik.

(26)

3.3.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis 3.3.2.1 Analisis CSF dan KPI

Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan dari PT.Inti Ganda Perdana adalah :

Tabel 3.6 Analisis CSF dan KPI

Perspektif CSF KPI

Internal 1.Implementasi TPS

(Toyota Production System) 2.Level kualitas produk

1.mengurangi biaya produksi, dan kualitas produk meningkat 20% 2. kualitas produk meningkat 20% Finance Efisiensi biaya Dapat menekan keuangan perusahaan

hingga 10 % Innovation Desain produk dan kemampuan

dalam pengembangan produk

Keahlian karyawan meningkat

Customer Impelementasi Supply Chain Management

Dengan distribusi produk yang cepat sehingga Tingkat kepuasan pelanggan meningkat hingga 20%

1. Desain produk dan kemampuan dalam pengembangan produk

Dengan mengembangkan kemampuan mendesain dan kemampuan dalam pengembangan produk sehingga perusahaan akan memiliki nilai tambah didalam menghadapi persaingan dan dapat mengambil peluang yang ada dalam menghadapi tren teknologi yang akan datang.

(27)

Perusahaan dapat mengembangkan keahlian dan pengetahuan dalam mengolah teknologi untuk dapat mendesain produk untuk mobil penumpang karena saat ini perusahaan hanya bisa membuat produk berpenggerak belakang (mobil niaga seperti inova,granmax, dll.)

2. Implementasi TPS ( Toyota Production System)

TPS (Toyota Production System) adalah adalah sistem terpadu sosio-teknis, yang dikembangkan oleh Toyota, yang terdiri dari filosofi manajemen dan praktik. Mengatur TPS manufaktur dan logistik untuk pabrik mobil, termasuk interaksi dengan pemasok dan pelanggan. Dengan mengimplementasi TPS manfaat yang dapat adalah untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.

TPS (Toyota Production System) Merupakan kunci sukses PT.Inti Ganda Perdana memasuki era globalisasi yang didasari Just In Time, built-in-quality, autonomation (otomatisasi dengan kecerdasan manusia), Standarisasi kerja dan continuos improvement.

3. Efisiensi biaya

Mengontrol siklus keuangan dan mengurangi biaya-biaya produksi yang tidak perlu atau merugikan perusahaan.

4. Level kualitas produk

Terdapat 4 level dari kualitas, yaitu : i. Core of Quality (kualitas inti)

(28)

Level kualitas ini adalah level inti dari kualitas yang merupakan minimal yang harus dipenuhi oleh produsen atau penjual yang ingin menawarkan suatu produk kepada konsumen di dalam pasar tertentu. Level kualitas inti terdiri dari :

a. Produk berjalan dengan baik secara fungsional.

b. Spesifikasi sesuai dengan yang benar-benar ada atau realitas produk.terkadang produk bisa berfungsi, tetapi spesifikasi yang tertera dalam label tidak sesuai dengan yang ada atau yang terjadi, sehingga ada keluhan dari pelanggan.

c. Kemasan. Baik warna, packing, pegangan, beratnya, atau pembungkusannya yang berupa plastik.

ii. Marketable Quality (good quality)

Setelah kualitas inti bisa Anda lampaui, maka Anda perlu memenuhi marketable quality, yaitu kualitas yang perlu ditambahkan dengan maksud agar produk tersebut marketable atau ada nilai yang menjadi daya saing produk Anda (competitive advantage), antara lain :

a. Menambah kualitas jaminan (assurance).

b. Meningkatkan strategi komunikasi tentang kualitas produk Anda.

c. Menambah manfaat untuk kualitas produk Anda di atas kualitas inti misalnya dengan tambahan pengantaran tanpa dipungut biaya, co-branding dengan produk lain, tambahan

(29)

lebih cepat cara kerjanya, accessibility dipermudah, kualitas waktu pemakaian, dan lain-lain.

iii. Expectation Quality

Setelah produk dinyatakan bagus (good quality) yang mampu bersaing di pasar, kualitas diluar fungsional, yaitu emotional benefit, misalnya gengsi, status, kebanggaan, memorable, dan lain-lain.

iv.Quality Excellence

Tahap akhir tentang kualitas yaitu pencapaian kualitas yang mendekati zero defect dan zero complain sehingga baik kualitas internal perusahaan dan produk menyamai kualitas externalnya, yaitu reputasi dan populeritasnya. Tahap ini sudah bebas dari segala kekurangan dan kelemahan kualitas produk dalam jangka waktu yang panjang.

5. Implementasi Supply Chain Management

Penerapan SCM dalam perusahaan ini dapat memberikan keunggulan bersaing untuk perusahaan sebagai hasil dari orientasi pasar dan kegiatan produksi yang efisiensi dan efektifitas dari kegiatan operasionalnya.Yang terpenting dalam penggunaan SCM ini dapat meningkatan image perusahaan sehingga dapat menjaga kepercayaan pelanggan.

(30)

3.3.3 Analisis Lingkungan internal SI / TI 3.3.3.1 Analisis Rantai Nilai

Analisis Rantai Nilai Divisi PT.Inti Ganda Perdana

Gambar 3.5 Internal Rantai Nilai PT. Inti Ganda Perdana

Support Management

Infrastructure

akuntansi, keuangan, manufaktur, pemasaran, IT

Human Resource Management

Personil, penggajian, rekrutmen, pelatihan, pengembangan

Product & technology development R & D, perbaikan produk dan proses

Procurement

Pembelian bahan, mesin, persediaan

Inbound Logistic - Penanganan bahan baku - pergudangan - Bagian komponen - Quality control Operation - Mesin - Perakitan - Pengujian - Quality control - Production control outbound Logistic - Pergudangan - Distribusi produk jadi - Pengiriman Service Maintenane -Menjalin komunikas i baik dengan pelanggan

Value added – cost = profit

Sales & marketing

- Iklan - Promosi - Menentukan harga - hubungan dengan pelanggan

(31)

Aktivitas utama (primary activities)

Inbound Logistic

Aktivitas dalam inbound logistic adalah dari awal penerimaan bahan baku atau bagian komponen, mengatur stok barang yang ada di gudang untuk melakukan produksi (bahan mentah) atau bagian komponen dan quality control

Operations

Proses yang dilakukan adalah melakukan proses produksi dari bahan baku diolah oleh mesin dan di rakit. Setelah produk selesai di produksi produk tersebut akan di testing.

Outbound logistic

Kegiatan yang terjadi di outbound logistic adalah kegiatan pergudangan, distribusi produk jadi dan pengiriman.

Sales & marketing

Kegiatan sales and marketing adalah kegitan yang berkaitan dengan iklan, promosi, menentukan harga, hubungan dengan pelanggan

Service

Pelayanan yang diberikan adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

(32)

Aktivitas pendukung (secondary activities)

Aktivitas pembelian

Pembelian bahan baku dari supplier, dan pembelian mesin – mesin produksi.

Aktivitas pengembangan teknologi

Aktivitas dalam pengembangan teknologi adalah research and development, dan pengembangan produk dan proses perbaikan.

Aktivitas sumber daya manusia

- Perekrutan secara langsung

Perekrutan yang diambil dari calon - calon karyawan yang mengirimkan CV, kemudian bagian HRD akan melakukan tes wawancara, tes psikologi.

- Perekrutan dari karyawan magang menjadi karyawan tetap

perekrutan seperti ini dilakukan pada karyawan magang yang ditelah bekerja di PT. Inti Ganda Perdana dalam jangka waktu tertentu, jika dalam waktu yang ditentukan karyawan tersebut memberikan nilai positif kepada PT. Inti Ganda Perdana dan perusahaan tersebut sedang membutuhkan karyawan baru maka perekrutan pun

(33)

akan diteruskan menjadi karyawan tetap di PT. Inti Ganda Perdana

- Training

Pelatihan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk melatih calon karyawan supaya karyawan tersebut bisa mengoperasikan sistem yang ada di PT. Inti Ganda Perdana

- Pemberian beasiswa kepada karyawan yang berprestasi.

Aktivitas infrastruktur perusahaan

Aktifitas pendukung perusahaan dalam aktivitas infrastruktur diantaranya akuntansi, keuangan, manufaktur, pemasaran, dan IT.

Berdasarkan analisis value chain tersebut, diketahui serangkaian primary activities dan support activities yang dilakukan PT.Inti Ganda Perdana untuk mendapatkan nilai akhir yaitu margin. Semakin baik dan terarah dalam melakukan kegiatan – kegiatan inbound logistic, operations, outbound logistic, sales & marketing, service, infrastructure, human resources management, product and technology development, dan procurement akan memperbesar tingkat keuntungan yang akan di peroleh PT.Inti Ganda Perdana

(34)

3.3.4 Analisis Lingkungan Internal SI / TI 3.3.4.1 Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana

produksi

Suppliers PPC (production plan control)

Marketing Finance Pelanggan $ $$ Purchasing Proses enginering 1. RFQ (request for quotation)

RFQ

2. RFQ (request for quotation) RFQ

3. proposal proposal 4. Quotation

Quotation

5. FTO (fix tentative order)

6. FTO (fix tentative order)

7. permintaan pembelian

8. PO 9. bahan baku + surat jalan

10. Laporan penerimaan barang

Bahan baku Surat jalan Permintaan pembelian

PO Laporan

penerimaan barang

11. Bon permintaan barang

BPB 12. Bahan baku + LPB Bahan baku Laporan penerimaan barang 13. Barang jadi barang

14. Barang + delivery slip

barang Delivery slip 16. Uang + invoice

uang invoice 15. Faktur tagihan

Faktur tagihan

(35)

Proses bisnis PT. Inti Ganda Perdana (1) dimana pelanggan akan membuat RFQ (Request for Quotation) dan memberikan kepada bagian marketing (2) marketing memberikan RFQ ke bagian process engineering untuk di pelajari , (3) setelah RFQ di pelajari bagian process engineering akan membuat proposal dan di serahkan kebagian Marketing, (4) kemudian bagian marketing memberikan Quotation kepada pelanggan, (5) pelanggan memberikan FTO (Fix Tentative Order) kepada bagian marketing, (6) marketing memberikan FTO kepada bagian PPC (Production Planning Control), (7) PPC membuat dan memberikan permintaan pembelian kepada bagian purchasing, (8) purchasing memberikan PO (Purchase Order) ke supplier, (9) kemudian supplier memberikan bahan baku dan SJ (Surat Jalan) ke PPC, (10) setelah barang diterima, PPC memberikan LPB (Laporan Penerimaan Barang) kepada supplier, (11) bagian produksi meminta barang dengan menyerahkan BPB (Bound Permintaan Barang) ke PPC, (12) PPC memberikan LPB dan barang ke bagian produksi, (13) bagian produksi memberikan barang jadi kepada PPC, (14)

PPC memberikan barang jadi dan DS (Delivery Slip) kepada pelanggan, (15) finance memberikan faktur tagihan kepada pelanggan, (16)

(36)

3.3.4.2 Analisis Area Fungsi Bisnis

Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan yang mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya dikelompokkan kedalam area – area fungsional perusahaan, yakni area – area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan memiliki input dan menghasilkan output.

Tabel dibawah ini menjelaskan secara rinci area fungsi, fungsi bisnis dan proses bisnis perusahaan.

Tabel 3.7 Area Fungsi, Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana

Area

Fungsi Fungsi Bisnis Proses Bisnis

PPC (production plan control) - Merencanakan produksi - Pengendalian persediaan

- Bagian PPC (production plan contol) akan menjadwalkan produksi dan

merencanakan kebutuhan material ( MRP / MPS )

- Membuat LPB (laporan penerimaan barang)

- Mengatur keluar masuk nya persediaan Produksi - Produksi

- Quality control

- Melakukan proses produksi

- Mengatur dan mengontrol proses produksi agar sesuai dengan standard yang ada. Finance and

accounting

- Akutansi

- Perencanaan keuangan - Pengelolaan keuangan

- Mengontrol keuangan (arus kas) - Membuat laporan keuangan - Merencanakan anggaran keuangan

(37)

Procurement - Pembelian - Bagian procurmentg akan membuat PO (purchase order)

- Setelah membuat PO (purchase order) bagian procurement akan mengirim PO (purchase order) ke supplier,

HRD - Perekrutan karyawan - Pelatihan karyawan - Absensi karyawan - Penggajian karyawan

- Menyeleksi calon karyawan - Memberikan training

- Mengecek kehadiran karyawan

-Memberikan,menghitung, dan membuat laporan gaji karyawan

Marketing - Melakukan promosi - Melakukan kegiatan

Penjualan

- Menentukan strategi pemasaran - Menerima pemesanan dari pelanggan - Membuat laporan penjualan

IT - Pengadaan jaringan - Pengembangan aplikasi

- Membangun struktur jaringan yang baik - Membuat aplikasi

(38)

Subjek data dapat di identitikasi dari area fungsi, fungsi bisnis dan proses bisnis diatas adalah sebagai berikut;

Tabel 3.8 Subjek Data dan Entitas Data PT. Inti Ganda Perdana

departemen Entitas Data

PPC (production plan control)

Data gudang Data bahan baku Jadwal produksi Permintaan pembelian

LPB (Laporan Penerimaan Barang) Delivery slip

Produksi BPB (Bound Permintaan Barang)

Data bahan baku Data barang Data produksi

Finance and accounting Data keuangan

Data pembelian Data penjualan Data piutang Data hutang Data pajak Data penggajian

Procurenment Data pembelian

Data bahan baku Data pemasok Human Resources Data karyawan Data absensi Data pelatihan Data kinerja

Marketing Data penjualan

(39)

Data pelanggan Data quotation

Data RFQ (request for quotation) FTO (fix tentative order)

Data pesaing

IT Data jaringan

Data hardware Data software

(40)

3.3.4.2.1 Spesifikasi Hardware & Software

Eksekutif

Tabel 3.9 Spesifikasi Hardware eksekutif

Technical Specification

HP dx2310MT

Processor Intel Dual Core E5300 (2.6 GHz, FSB 800, Cache 2MB)

Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset

Memory 1 GB DDR2

Hardisk 160 GB HDD SATA

Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT, 2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

Video Graphics Intel GMA 3100 128MB (shared), Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

Realtek 8111C-VB-GR GbE Ethernet Controller

Monitor -

Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll

Keyboard Standard keyboard

(41)

Manajemen

Tabel 3.10 Spesifikasi Hardware manajemen

Technical Specification HP

Dx2310

Processor Intel Dual Core E5200 (2.50 GHz, 2MB L2 cache, 800MHz FSB)

Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset

Memory 1 GB DDR2 800MHz (Extendable up to 4GB)

Hardisk 160 GB HDD 7200RPM SATA

Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT, 2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

Video Graphics Intel GMA 3100

Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15” monitor, optional

upgrade to HP L1710 LCD 17” monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll

(42)

Staff

Tabel 3.11 Spesifikasi Hardware Staff

Technical Specification

Processor Intel Dual Core

Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset

Memory 512 GB DDR2

Hardisk 80 GB HDD SATA

Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT, 2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

Video Graphics -

Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15” monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll

Keyboard Standard keyboard

(43)

Tabel 3.12 Spesifikasi server dan Software PT.Inti Ganda Perdana

Oracle Database Server

Class Server medium

Type Proliant DL 380 GS 5310

Processor Intel Quad Core – 1,6 GHz

Memory 16 GB

Hardisk SAS 72 GB x4

O/S Ms. Windows 2003 R2 64 x Edt

(licensed)

Oracle Application Server

Class Server medium

Type HP COMPAQ ML 350 G4

Processor Intel XEON DUAL CORE – 3,2 GHz

Memory 4 GB

Hardisk SCSI 36 GB x4

O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

(licensed)

File Server (Office & IGP Plant)

Class Server low

Type HP Proliant ML 110

Processor Intel Xeon – 2,66 Ghz

Memory 4 GB

(44)

O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt (licensed)

Domain Control Server IGP Plant

Class Server low

Type COMPAQ Proliant 3000

Processor Intel Pentium 3-500 MHz

Memory 1 GB

Hardisk SCSI 9 GB

O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

File Server IGP Plant

Class Server medium

Type Wearnes TITAN DP 345X6 -4U

Processor Intel Xeon – 3,2 GHz

Memory 2 GB

Hardisk SCSI (72GB x 4) + (30GB x 2) = 348 GB

O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

(45)

Software

Office Automation * E-mail

* Messenger berupa Yahoo Messenger * Portal

ORACLE DEVELOPER - Finance

- Material Requirement planning - Delivery system

- Warehouse sytem - HR

- Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing * Microsoft Office 2003 * Microsoft Visio 2003 * AutoCad 2003 * Absensi * Payroll payment

* CAD (Computer Aided Design) * CAE (Computer Aided Engineering)

(46)

3.3.4.2 Arsitektur Jaringan

(47)

Gambar 3.8 IGP plant network

3.3.4.3 Portfolio Aplikasi Saat Ini

Portofolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan untuk menilai aplikasi perusahaan yang digunakan saat ini, apakah masuk kategori High Potential, Strategic, Key Operational, atau Support, sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing – masing aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah portfolio aplikasi pada PT. Inti Ganda Perdana.

(48)

Tabel 3.13 Portofolio Aplikasi PT. Inti Ganda Perdana

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

( ) ERP

( ) knowledge management

( ) ORACLE DEVELOPER - Finance

- Material Requirement planning - Delivery system

- Warehouse sytem

- HR

- Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing - Procurement (*) Office Automation (*) Microsoft Office 2003 (*) Absensi (*) Payroll payment

(*) CAD (Computer Aided Design) (*) CAE (Computer Aided Engineering)

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Keterangan ;

(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan. ( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan lebih lanjut.

(49)

Hasil Analisis dan Masalah yang Dihadapi Saat Ini

- Di dalam perusahaan ini terlihat beberapa masalah di dalam struktur organisasi pada PT. Inti Ganda Perdana yaitu tidak fokusnya pembagian wewenang dan tanggung jawab di setiap divisi. Dalam menjalankan project yang ada divisi process engineering menangani semua project yang ada dan juga melakukan kegiatan proses engineering sehingga terjadi ketidak-fokusan dalam mengerjakan pekerjaan yang ada.

- Dalam divisi IT belum ada dokumentasi secara tertulis mengenai perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT. Inti Ganda Perdana,

- Pada proses bisnis perusahaan terdapat masalah dalam menentukan harga produk di karenakan perubahan harga yang selalu tidak menentu yang di akibatkan naik turun nya kondisi pasar yang ada, dan sulitnya mengklarifikasikan tagihan dari pelanggan,

- Belum adanya sistem informasi yang mendukung dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan manajerial.

(50)

Saran Perbaikan Sistem

- Untuk menangani permasalahan pada struktur organisasi di PT. Inti Ganda Perdana maka diusulkan untuk menambah divisi-divisi baru yaitu product engineering, project management, dan vendor development sehingga pembagian tugas dan wewenang menjadi lebih jelas dan terfokus.

- Dikarenakan terdapat kesulitan dalam menentukan harga produk maka disarankan untuk mengembangkan cost control system dimana bertugas dalam penentuan biaya dan harga yang akan diberikan. Dengan adanya cost control system maka diharapkan dapat menentukan harga yang sesuai dan akurat.

- Pada Bagian IT disarankan agar membuat pendokumentasian perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT. Inti Ganda Perdana agar perusahaan lebih mengetahui kekuatan IS/IT yang dimiliki perusahaan agar dapat meningkatkan nilai yang dimiliki perusahaan dalam berkompetisi dengan pesaing - pesaing yang ada.

- Dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial maka perlu adanya sistem seperti EIS

- Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan dimana saja maka dibutuhkan jaringan Wi – Fi, kami merasa bahwa jaringan ini akan sangat bermanfaat jika diaplikasikan di dalam ruang rapat agar mempermudah jalannya rapat dengan menampilkan informasi – informasi yang ter-update.

Gambar

Gambar 3.2 Struktur Organisasi IT pada PT. Inti Ganda Perdana
Gambar 3.3 Lima Daya Porter PT. Inti Ganda Perdana
Tabel 3.1 Matriks BCG PT. Inti Ganda Perdana  STARS
Tabel 3.3 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana  FAKTOR – FAKTOR
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup: (1) pendistribusian produk dari titik hulu sampai hilir, yang melibatkan pendistribusian produk industri guna memenuhi

Dalam kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk tersebut terjangkau oleh pelanggan, namun

Semakin ketatnya persaingan pada produk yang dihasilkan oleh usaha Home Industri khususnya amplang, maka sudah seharusnya dalam menetapkan harga jualnya pengusaha

melalui e – marketing adalah meningkatkan hubungan pelanggan dengan perusahaan melalui penyampaian informasi dan layanan kegiatan pemasaran pada PT. Maju Jaya

HARGO SUKSES MANDIRI dengan menggunakan aplikasi website e-marketing untuk menarik banyak pelanggan atau perusahaan lain untuk memakai jasa keamanan... 32 • WO Strategies

Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan pada industri yang sama (produk homogen) tidak dapat menetapkan harga sendiri, tetapi akan mengikuti harga yang berlaku di pasar

Semakin ketatnya persaingan pada produk yang dihasilkan oleh usaha Home Industri khususnya amplang, maka sudah seharusnya dalam menetapkan harga jualnya pengusaha

Keuntungan bagi pelanggan yang menggunakan aplikasi e-commerce ini adalah kemudahan dalam mencari informasi produk, dan kemudahan dalam melakukan pembelian karena