• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Jelaskan bagaimana upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja?Jelaskan bagaimana upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja? 2.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan kegagalan pasar serta penyebab terjadinya kegagalanJelaskan yang dimaksud dengan kegagalan pasar serta penyebab terjadinya kegagalan  pasar?

 pasar? 3.

3. Jelaskan bagaimana gabungan faktor produksi yang dapat meminimalkan biaya?Jelaskan bagaimana gabungan faktor produksi yang dapat meminimalkan biaya? 4.

4. Jelaskan keadaan permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam pasar persainganJelaskan keadaan permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam pasar persaingan sempurna?

sempurna? 5.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dJelaskan apa yang dimaksud dengan factor primer pada factor produksi yang terdapatengan factor primer pada factor produksi yang terdapat dalam analisis ekonomi tradisional.

dalam analisis ekonomi tradisional.

Jawaban Jawaban

1. 1. Upaya dari Pihak Individu 1. 1. Upaya dari Pihak Individu

Individu adalah pemegang kendali penuh terhadap dirinya sendiri. Tidak mungkin seseorang Individu adalah pemegang kendali penuh terhadap dirinya sendiri. Tidak mungkin seseorang menjadi lebih baik tanpa usaha

menjadi lebih baik tanpa usaha dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku bagi sedirinya sendiri. Hal ini juga berlaku bagi seorang pekerja, tidakorang pekerja, tidak mungkin seorang pekerja dapat memenuhi kebutuhan kualitas dalam tempat kerjanya jika dia mungkin seorang pekerja dapat memenuhi kebutuhan kualitas dalam tempat kerjanya jika dia tidak mau meningkatkan kualitas dirinya. Oleh

tidak mau meningkatkan kualitas dirinya. Oleh sebab itu seorang pekerja wajib senantiasasebab itu seorang pekerja wajib senantiasa meningkatkan kualitas dirinya agar dapat menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan meningkatkan kualitas dirinya agar dapat menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan kualitas dalam tempat kerjanya.

kualitas dalam tempat kerjanya.

Seorang individu hendaknya mempunyai persiapan untuk menentukan masa depannya. Persiapan Seorang individu hendaknya mempunyai persiapan untuk menentukan masa depannya. Persiapan yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam hal bahasa,

yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam hal bahasa,

keterampilan, serta wawasan. Ketiga kemampuan tersebutlah yang akan membentuk individu keterampilan, serta wawasan. Ketiga kemampuan tersebutlah yang akan membentuk individu (tenaga kerja) menjadi berkualitas. Dimanapun dia bekerja, dia akan selalu mampu beradaptasi (tenaga kerja) menjadi berkualitas. Dimanapun dia bekerja, dia akan selalu mampu beradaptasi terhadap berbagai macam situasi seperti tempat bekerja, prosedur, fasilitas, dan sebagain

terhadap berbagai macam situasi seperti tempat bekerja, prosedur, fasilitas, dan sebagain ya.ya.

2. Upaya dari Pihak Swasta 2. Upaya dari Pihak Swasta

Pihak swasta adalah pihak yang banyak menggunkan jasa tenaga kerja dan keduanya memberi Pihak swasta adalah pihak yang banyak menggunkan jasa tenaga kerja dan keduanya memberi  pengaruh satu sama lain. Pihak tenaga kerja membutuhkan pihak swasta dalam hal ini

 pengaruh satu sama lain. Pihak tenaga kerja membutuhkan pihak swasta dalam hal ini  perusahaan agar dapat memperoleh upah yang akan dipakai untuk memenu

 perusahaan agar dapat memperoleh upah yang akan dipakai untuk memenu hi keperluanhi keperluan hidupnya. Sedangkan pihak swasta membutuhkan tenaga kerja agar usaha yang sedang hidupnya. Sedangkan pihak swasta membutuhkan tenaga kerja agar usaha yang sedang

dijalankannya terus berjalan. Namun beda cerita jika tenaga kerja yang dipekerjakan mempunyai dijalankannya terus berjalan. Namun beda cerita jika tenaga kerja yang dipekerjakan mempunyai kualitas yang rendah, hal ini justru akan merugiakan pihak swasta dan pada akhirnya pihak

kualitas yang rendah, hal ini justru akan merugiakan pihak swasta dan pada akhirnya pihak swasta akan memutus hubungan kerja dengan karyawan tersebut sehingga menciptakan masalah swasta akan memutus hubungan kerja dengan karyawan tersebut sehingga menciptakan masalah  pengangguran. Oleh sebab itu perlu adanya upaya dari pihak swasta untuk dapat meningkatkan  pengangguran. Oleh sebab itu perlu adanya upaya dari pihak swasta untuk dapat meningkatkan

kualitas tenaga kerja. kualitas tenaga kerja.

(2)

Pihak swasta (perusahaan) dapat berperan dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kerja (calon tenaga kerja) diantaranya dengan melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam rangka memberikan kesempatan magang kepada peserta didik (calon tenaga kerja). Hal ini dilakukan agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang dunia usaha dan industri serta skill apa saja yang perlu diasiapkan. Selain itu perusahaan juga dapat menghapus aturan-aturan yang menghambat peningkatan kualitas karyawan, memberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan, dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri kepada karyawan atau tenaga kerja yang mereka punyai.

Perusahaan dan tenaga kerja merupakan hubungan yang saling mempengaruhi secara positif. Sebuah perusahaan tidak akan maju tanpa pekerja, dan pekerja tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai lahan pekerjaan. Oleh sebab itu

 perusahaan dan pekerja harus saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

3. Upaya dari Pihak Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab tertinggi atas kesejahteraan rakyat dapat melakukan  berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengatasi masalah pengangguran,

Upaya ini biasanya difokuskan guna melatih seseorang menjadi manusia trampil, kreatif,  berinisiatif dan berkarakter. Upaya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

* Meningkatkan kualitas serta produktivitas tenaga kerja dengan mengadakan pelatihan- pelatihan yang tidak memungut biaya sehingga tidak memberatkan pesertanya, misalnya

mengadakan pelatihan komputer gratis di setiap kabupaten / kota.

* Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekiranya mendukung tercapainya sistem ketenagakerjaan yang ideal.

* Pendirian lembaga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat seperti Balai Latihan Kerja (BLK) atau lembaga-lembaga yang berdiri dilingkungan masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna.

* Menyusun kurikulum pendidikan yang mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan syarat-syarat dunia kerja.

2. Kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan ba gi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar d alam informasi asimetris, pilihan

(3)

dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu: a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).  b. Adanya barang publik (public good).

 barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Ini berarti: konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya; dan noneksklusif berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Sebagai contoh: jalan raya adalah barang publik,

 banyaknya pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut; semua orang dapat menikmati manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan raya d apat digunakan pada waktu  bersamaan.

Istilah barang publik sering digunakan untuk merujuk pada barang yang non-eksklusif dan  barang non-rival. Ini berarti bahwa tidak mungkin mencegah seseorang untuk tidak

mengkonsumsi barang publik. Udara dapat dimasukkan sebagai barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah seseorang untuk menghirupnya. Barang-barang yang demikian itu sering disebut sebagai barang publik murni.

c. Eksternalitas.

Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu piha k mempunyai  pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak ada ko mpensasi yang dibayar oleh pihak yang

terkena dampak tersebut. Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan

kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan  polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari

 pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa

 perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.

d. Pasar tidak lengkap. e. Kegagalan informasi.

Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien) . Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih  banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk

tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, pa ra  pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai

mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia ba gi pembeli.

f. Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other macroeconomic disturbances).

(4)

Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya faktor-faktor di bawah ini, yaitu: a. Adanya Common goods

Sebelum pemerintah melakukan intervensi dengan menetapkan suatu kebijakan terhadap  berbagai barang, pemerintah harus dapat membedakan jenis barang-barang beserta

 permasalahannya. Jenis barang tersebut, yaitu public good, common good, club good, dan  private good. Common good adalah barang yang tersedia bagi masyarakat dalam jumlah tidak

terbatas, namun memiliki nilai bersaing. Permasalahan yang terjadi pada common good dapat diselesaikan dengan adanya hak kepemilikan sehingga dapat diperjual belikan secara individual. Common good yang dimiliki oleh negara dan tidak bersifat natural monopoly harus diprivatisasi. Jika biaya privatisasi tersebut menjadi masalah, maka sebaiknya privatisasi tersebut dilakukan kepada masyarakat umum daripada secara individual.

 b. Adanya Unsur ketidaksempurnaan pasar Ketidaksempurnaan Pasar

Disebabkan oleh perkembangan ekspor tidak menciptakan perkembangan yang cukup laju pada sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti faktor :

• Mobilitas

• Produksi yang terbatas

• Tingkat pendidikan masyarakat sangat rendah • Kurangnya pengembangan tehnologi

• Kurangnya tenaga wirausaha, dll

c. Adanya barang public d. Adanya Eksternalitas

e. Adanya pasar tidak penuh (incomplete market) f. Adanya kegagalan informasi

g. Unemployment

h. Adanya ketidakpastian (uncertainly)

3.GABUNGAN FAKTOR PRODUKSI YANG MEMINIMUMKAN BIAYA

Kita misalkan dua factor produksi yang digunakan oleh suatu perusahaan adalah modal dan tenaga kerja. Produksi fisik marjinal dar modal adalah MPPC dan produksi fisik marjinal tenaga

kerja adalah MPPL. Untuk menunjukkan syarat meminimumkan biaya, akan diperhatikan dua

keadaan berikut:

* Harga tenaga kerja dan modal adalah sama * Harga tenaga kerja dan modal berbeda

(5)

Syarat untuk Kasus Harga Faktor yang Sama

Masing-masing factor produksi harus digunakan sehingga mencapai tingkat di mana setiap rupiah yang dibayarkan kepada factor produksi menghasilkan produksi marjinal yang sama  besarnya.

Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda

Penggunaan factor-faktor produksi akan meminimumkan biaya apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada factor produksi menghasilkan produksi marjinal yang sama besarnya. Produksi fisik marjinal dari modal dan tenaga kerja u ntuk setiap rupiah adalah:

* MPP per rupiah dari modal

* MPP per rupiah dari tenaga kerja

Di mana adalah harga per unit modal dan harga per unit tenaga kerja. Sesuai dengan syarat  peminimuman biaya di atas, yaitu per rupiah, maka syrat peminimuman biaya dapat dinyatakan

secara persamaan berikut :

Apabila adalahlebih besar dari perusahaan perlu menambah penggunaan modal dan

mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk meminimumkan biaya. Tetapi apabila adalahlebih kecil dari biaya akan diminimumkan apabila modal dikurangi dan penggunaan tenaga kerja ditambah.

4. Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan pada industri yang sama (produk homogen) tidak dapat menetapkan harga sendiri, tetapi akan mengikuti harga yang berlaku di pasar atau dikatakan semua perusahaan adalah sebagai penerima harga atau price taker. Berapapun kuantitas barang yang dijual , harga jual per unit akan tetap. Pada pasar persaingan sempurna dalam jangka pendek , harga merupakan datum sehingga perusahaan mengikuti harga pasar dan kurva permintaannya horizontal dan bersifat elastis sempurna (Varian, 1999).Hal ini terjadi karena produksi perusahaan hanya sebagian kecil di pasar sehingga perusahaan hanya dapat menjual pada harga tertentu, barang yang dihasilkan perusahaan bersifat homogen dengan

 perusahaan lainnya sehingga bila harga dinaikkan maka pembeli akan membeli barang lain yang harganya lebih rendah.

Pada pasar persaingan sempurna pelaku pasar jumlahnya cukup banyak dan memiliki informasi sempurna. Sehingga semua perusahaan akan menetapkan harga pasar yang sama untuk produk yang sejenis karena jika perusahaan menerapkan harga yang lebih tinggi dari harga pasar maka

(6)

 perusahaan akan ditinggalkan oleh pelanggannya, sebab pelanggan memiliki informasi harga  pasar ( pasar efisien ). Dengan demikian untuk memaksimumkan profitnya, perusahaan akan

menentukan tingkat input dan output optimalnya.

Untuk memperoleh profit yang maksimal, perusahaan berupaya memperbesar perbedaan antara  pendapatan dengan biayanya. Semakin besar perbedaan mak a akan semakin besar tingkat

keuntungan perusahaan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana perusahaan sebagai price taker, maka upaya untuk memaksimalisasi profit dapat dilakukan dengan mengefisienkan penggunaan sumber daya dan mengoptimalkan produksinya.

Kurva Penawaran Tenaga

Kerja Kurva penawaran tenaga kerja yaitu hubungan antara jam kerja dan tingkat upah. Misalkan seseorang akan memasuki pasar kerja jika upah yang ditawarkan melebihi dari upah reservasi (w). Pada tingkat upah diatas upah reservasi, kurva penawaran tenaga kerja memiliki slope positif sampai pada titik tertentu. Keadaan selanjutnya akan berubah jika seseorang kesejahteraannya sudah baik atau mempunyai suatu keahlian yang lebih dan jumlah jam kerja yang ditawarkan semakin berkurang pada saat upah meningkat yang mengakibatkan slope kurva  penawaran tenaga kerja menjadi negatif. Kurva ini disebut kurva penawaran tenaga kerja

melengkung ke belakang (backward bending labour supply curve).

Gamabar 1 Kurva Penawaran Tenaga Kerja

Permintaan Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan jangka pendek adalah adalah jangka waktu dimana minimal satu input dalam produksi tidak dapat diubah. Berkaitan dengan model di atas, kita membuat asumsi

 bahwa :

1. modal tidak dapat diubah atau tetap sedang tenaga kerjanya dapat diubah.

(7)

dalam pasar persaingan sempurna.

Dalam memperkirakan berapa tenaga kerja yang perlu ditambah, perusahaan akan melihat tambahan hasil marginal dari penambahan seorang karyawan tersebut. Selain itu, perusahaan akan menghitung jumlah uang yang akan diterima dengan adanya tambahan hasil marginal. Jumlah uang yang dinamakan penerimaan marginal (VMPPL) yaitu nilai dari MPPL dikalikan dengan harga per unit barang. (simanjuntak, 1998).

Jumlah biaya yang dikeluarkan pengusaha sehubungan dengan mempekerjakan mempekerjakan tambahan seorang karyawan adalah upahnya sendiri (W) dan dinamakakan biaya marginal (MC). Bila tambahan penerimaan marginal (MR) lebih besar dari biaya mempekerjakan seorang yang memnghasilkan (W), maka mempekerjakan tambahan orang tersebut akan menambah

keuntungan pengusaha. Dengan kata lain dalam rangka menambah keuntungan, pengusaha senantiasa akan terus menambah jumlah karyawan selama MR lebih besar dari MC.

Dari teori perilaku produsen diketahui bahwa posisi ke untungan maksimum (posisi keseimbangan) produsen tercapai apabila memenuhi syarat:

MR = MC

Dalam hal ini MR merupakan nilai rupiah produksi marginal yang diperoleh dari mengalikan harga produk yang berlaku dengan produksi marginal. Sehingga dapat dibuat persamaan sebagai  berikut :

VMP = P.MPTK 

Jumlah nilai VMP menggambarkan tambahan pendapatan yang diterima oleh pengusaha bila menambah penggunaan tenaga kerja satu unit lagi.

Bila perusahaan menggunakan garis wage rate sebagai dasar maka tambahan biaya yang harus dibayar perusahaan adalah sama dengan tingkat upah (W) berfungsi sebagai MC adalah W , sehingga posisi optimal adalah :

VMP = W

Jadi dalam rangka menambah keuntungan, pengusaha akan terus menambah jumlah karyawan selama MR lebih besar dari pada W , sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

(8)

Berdasarkan gambar diatas, garis DD menggambarkan nilai hasil marjinal karyawan (VMPTK) untuk setiap kuantitas tenaga kerja. Bila misalnya jumlah karyawan yang dipekerjakan sebanyak OA == 100 orang, maka nilai hasil kerja orang yang ke-100 dinamakan VMPTK nya dan

 besarnya sama dengan MPTK x P = W1. Nilai ini lebih besar dari tingkat upah yang sedang  berlaku (W). oleh sebab itu laba pengusaha akan bertambah dengan menambah tenaga kerja  baru.

Pengusaha dapat terus menambah laba perusahaan dengan memperkerjakan tenaga kerja hingga ON. Di titik N pengusaha mencapai laba maksimum dan nilai MPTK x P sama dengan upah yang dibayarkan pada karyawan. Dengan kata lain pengusaha mencapai laba maksimum bila MPTK x P = W . Penambahan tenaga kerja yang lebih besar dari pada ON, misalnya OB maka akan mengurangi keuntungan pengusaha. Pengusaha membayar upah pada tingkat yang berlaku (W), padahal hasil nilai marginal yang diperolehnya sebesar W2 yang lebih kecil dari pada W. Jadi pengusaha cenderung untuk menghindari jumlah karyawan yang lebih besar dari pada ON. Penambahan karyawan yang lebih besar dari ON dapat dilaksanakan hanya bila pengusaha yang  bersangkutan dapat membayar upah dibawah W atau pengusaha dapat menaikkan h arga jual  barang.

5. Setiap sistem ekonomi memiliki ciri khasnya tersendiri, ciri dari sistem ekonomi tradisional yaitu:

(9)

 Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.

 Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.

 Hanya sedikit menggunakan modal.

 Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga.

 Masih menggunakan sistem barter dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

 Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan atau tradisi yang

 berlaku di tengah masyarakat.

 Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.

 Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.

 Masih terikat tradisi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan factor primer pada factor produksi yang terdapat dalam analisis ekonomi tradisional adalah masih sangat bergantung pada sumber daya alam seperti tumbuh-tumbuhan, daging hewan, batu-batuan, dan lain-lain serta sumber daya manusia  berupa tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan potensi, peluang dan tantangan terkait konservasi jenis ramin, telah dilakukan penelitian konservasi ramin melalui penyediaan bibit stek ramin pada

penyakit ini mengurangi distribusi obat dan aliran darah ke hepar dan ginjal untuk eliminasi obat sehingga kadar obat tinggi dalam darah dan menimbulkan efek yg berlebihan atau

Gambar 4.8 Data Kandang setelah Update Berdasarkan tampilan di atas maka, dapat didapatkan hasil yaitu pada tabel kandang dengan ID_Kandang dengan value KAN003 telah

Judul : i Jenis, Harga Kayu Komersil dan Analisis Ekonomi pada qqqqqqqqqqqqqqa Industri m Kayu Sekunder Panglong di Kota Padangsidimpuan Nama : Karim Indra Muda Lubis.. NIM

Dalam keluarga Bapak, memiliki anak laki-laki adalah merupakan suatu keharusan, sehingga memengaruhi keputusan dalam menentukan keputusan menjadi akseptor KB

Tentu bukan hanya sebatas mengenai kepemimpinan transformasional terdapat juga berbagai macam teori yang sangat berkaitan dengan kepemimpinan yang pernah diterapkan

Yunus (2005) menyatakan, menurut Bob Cock (1932) dengan teori poros sebagai suatu studi teori konsentris, daerah yang dilalui transportasi akan mempunyai perkembangan fisik yang

[r]