• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKULTURASI ORNAMEN ISLAM DAN KRISTEN PADA MUSEUM HAGIA SOPHIA DI TURKI (STUDI KEPUSTAKAAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "AKULTURASI ORNAMEN ISLAM DAN KRISTEN PADA MUSEUM HAGIA SOPHIA DI TURKI (STUDI KEPUSTAKAAN)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

AKULTURASI ORNAMEN ISLAM DAN KRISTEN PADA MUSEUM HAGIA SOPHIA DI TURKI

(STUDI KEPUSTAKAAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Sastra Arab

Falkutas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh: INDAH DIANISYA

C1012016

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

AKULTURASI ORNAMEN ISLAM DAN KRISTEN

PADA MUSEUM HAGIA SOPHIA DI TURKI

(STUDI KEPUSTAKAAN)

Disusun Oleh INDAH DIANISYA

C012016

Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing,

M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag NIP 197007162005011003

Mengetahui,

Kepala Program Studi Sastra Arab

(3)
(4)

iv

Nama : Indah Dianisya

Nim : C1012016

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Akulturasi Ornamen Islam dan Kristen Pada Museum Hagia Sophia di Turki (Studi Kepustakaan) adalah

benar-benar karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 21 Juni 2017

Yang membuat pernyataan,

(5)

v

MOTTO

ااهاعْسُو هلَِّإ اًسْفا ن ُهللَّا ُفِّ لاكُي الَ

(

286

)ةرقبلا:

Allah tidak akan memberikan beban pada seseorang melainkan sesuai kemampuannya (Al Baqarah: 286).

اًرْسُي ِّرْسُعْلا اعام هنِّإاف

.

اًرْسُي ِّرْسُعْلا اعام هنِّإ

(

6

-5

)حارشنلإا:

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah: 5-6).

بِّاتَْغاو انااطْوالأا ِّعداف ٍةاحاار ْنِّم ٍباداأ ْيِّذاو ٍلْقاع ْيِّذِّل ِّمااقُلما ِّفِ اام

Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang).

لا ِّفِ ِّشْياعْلا اذيِّذال هنإاف ْباصْنااو ُهُقِّراافُ ت ْنهماع ًاضاوِّع ْدِّاتَ ْرِّفااس

ِّباصهن

Merantaulah, kau akan dapat pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang.

(Imam Syafi’i)

Learning is the beginning of wealth. Learning is the beginning of health. Learning is the

beginning of spirituality. Searching and learning is where the miracle process all

begins (Jim Rohn).

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

 Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan, doa, dan motivasi untuk

terus berjuang dan melakukan yang terbaik.

 Saudara-saudaraku Lystania Ceria Arisky, dan Mulyawan Agung Ramadhan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan

kasih sayang-Nya yang sangat luas. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada tauladan seluruh umat dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan

segala kebaikan dan berjuang untuk seluruh umat. Penulis mengucapkan Alhamdulillah atas semua pertolongan dan izin-Nya, sehingga penyusunan dan penulisan skripsi yang berjudul Akulturasi Ornamen Islam dan Kristen Pada Museum Hagia Sophia di Turki

(Studi Kepustakaan)dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik berkat bantuan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala ketulusan hati, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Prof. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memperkenankan penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. selaku kepala program studi Sastra Arab

dan pembimbing skripsi, Eva Farhah S.S., M.A., Ph.D. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi, ilmu, dan bimbingan yang bermanfaat dalam program studi di Sastra Arab hingga penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Suryo Ediyono, M.Hum. selaku koordinator minat Kajian Timur Tengah yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis dalam studi di

(8)

viii

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen program studi Sastra Arab yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama studi di Sastra Arab.

5. Mamah dan Papah yang telah mendidik, memberikan kasih sayang, mendoakan, serta memberikan motivasi yang tiada hentinya kepada penulis. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kebaikan, serta membalas dengan pahala yang

luas kepada keduanya.

6. Staff perpustakaan pusat yang telah memberikan pelayanan atas buku-buku yang

diperlukan oleh penulis.

7. Staff perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan pelayanan atas

buku-buku yang diperlukan oleh penulis. Serta staff-staff berbagai perpustakaan lainnya yang mendukung penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman Program Studi Sastra Arab angkatan 2012: Wisnu, Falahuddin,

Fauzan, Aini, (almh) Asma, Lita, Lili, Dedy, Falah Husna, Fatkhu, Ghita, Aya, Uul, Nisa, Mahyudin, Mufid, Muslih, Rasyid,Nabila, Ida, Muslikhah, Nada, Nanda, Novi, Nuri, Nurul, Octa, Panggih, Anjas, Ega, Sholihah, Sigit, Sofi,

Sukindar, Yani, Wulan, Tsania, Ucum, Wahidah, Yeni, Yoga, Yoki. Terima kasih atas segala kenangan dan motivasi selama proses perkuliahan hingga

penulisan skripsi ini. Semoga ukhuwah ini akan tetap terjaga.

9. Teman-teman minat Kajian Timur Tengah: Wisnu, Dedy, Lili, Mufid, Rasyid, Ida, Nada, Nuri, Sigit, Ucum, Wahidah, dan Yoga. Terima kasih atas bantuan

(9)

ix

10.Wisnu, Fauzan, Rasyid, Lily, Nada, Ucum, Wahidah, dan Sholihah. Terima

kasih atas bantuan dan saran kepada penulis selama penyusunan dan penulisan skripsi ini.

11.Teman-teman SMAIT Al-Kahfi angkatan 3: Puteri, Ulfah, Lia, Anes, Nia, Fathim, Sarah, Syayma, Ipit, Jaro, Mila, Yaya, Afi, Thifal, Nunu, Ishmah, Bunga, Ulya, Maula, Nisya, Zahra, Hilyah, Aisyah, Ilul,Hanan, Jannah, Shofa,

Nafi, Dina, Ansa, Farah, Dipun, Maya, dan Ages. Terima kasih atas segala motivasi yang selalu mengingatkan kebaikan, dukungan, dan doa yang tidak

terputus sampai saat ini. Semoga ukhuwah ini akan tetap terjaga.

12.Teman-teman terdekat penulis: Ucum, Lily, Nailul, Lia, Sumayyah, dan Fathi.

Terima kasih atas segala dukungan, motivasi, dan doa kepada penulis selama ini. 13.Keluarga Besar Kasahf Joglo: Syayma, Nurul, Maya, Emil, Fathi, Kak Puput, Bela, Hansil, Wafa, Maulida, dan masih banyak lagi yang telah menjadi keluarga

penulis selama di Solo. Terima kasih atas segala nasihat kebaikan.

14.Teman-teman KKN: Hamzah, Hermawan, Kiss, Cici, Fenti, Fifi, Manda, Marin, dan Yoga. Terima kasih telah menjadi keluarga penulis selama berada di lokasi

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian

ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan

beberapa perubahan.

Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan

penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika

pedomannyatidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.

Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan

beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang

dilambangkan dengan (

لا

) adalah sebagai berikut:

A.Penulisan Konsonan

No Huruf Arab

Nama Kaidah Keputusan Bersama Menteri

Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Perubahan

1

ا

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
(11)

xi

3

ت

tā’ T T

4

ث

tsā’ S Ts

5

ج

Jīm J J

6

ح

chā’ Ḥ Ch

7

خ

khā’ Kh Kh

8

د

Dāl D D

9

ذ

Dzāl Z Dz

10

ر

rā’ R R

11

ز

Zai Z Z

12

س

Sīn S. S

13

ش

Syīn Sy Sy

14

ص

Shād Ṣ Sh
(12)

xii

16

ط

thā’ T Th

17

ظ

dzā’ Z Zh

18

ع

‘ain ‘ ‘

19

غ

Ghain G Gh

20

ف

fā’ F F

21

ق

Qāf Q Q

22

ك

Kāf K K

23

ل

Lām L L

24

م

Mīm M M

25

ن

Nūn N N

26

و

Wau W W

27

ه

hā’ H H

28

ء

Hamzah '

‘ jika di tengah dan

(13)

xiii

29

ي

yā’ Y Y

B. Penulisan Vokal

1. Penulisan vokal tunggal

No Tanda Nama Huruf Latin Nama

1

Fatchah A A

2

Kasrah I I

3

Dhammah U U

Contoh:

اباتاك

: kataba

ابِّساح

: chasiba

ابِّتُك

: kutiba

2. Penulisan vokal rangkap

No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama

1

ْىا

fatchah/yā’ Ai a dan i

2

ْوا

fatchah/wau Au a dan u

Contoh:

افْي

اك

: kaifa

الْواح

: chaula
(14)

xiv

No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama

1

ا ا اى

fatchah/alif atau yā Ā a bergaris

atas

2

ْىِّ

kasrah/ yā Ī i bergaris

atas

3

ْوُ

dhammah/wau Ū u bergaris

atas

Contoh:

الااق

: qāla

الْيِّق

: qīla

ىامار

: ramā

ُلْوُقا ي

: yaqūlu

A. Penulisan Ta’ul-Marbuthah

1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya tā’ul -marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan

kedua kata itu terpisah maka tā’ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)

(15)

xv

dengan t, sedangkan tā’ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h,

contoh:

ُةارهوا نُمْلا ُةانْ يِّدامْلا

: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul

-Munawwarah

ةاحْلاط

: Thalchah

B. Syaddah

Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ﹽ)

transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya

adalah:

اانه بار

: rabbanā

ُحْوُّرلا

: a’r-rūch

ةاد ِّياس

: sayyidah

C. Penanda Ma’rifah (

لا

)

1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:

a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

(16)

xvi

b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis

terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:

ُلُجهرلا

: ar-rajulu

ُةاد ِّيهسلا

: as-sayyidatu

ُمالاقلا

: al-qalamu

ُلالاالجا

: al-jalālu

2) Perubahannya adalah sebagai berikut:

a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:

ُدْيِّداْلجا ُمالاقلا

: al-qalamul-jadīdu

ةارهوا نُمْلا ُةانْ يِّدامْلا

: Al-Madīnatul-Munawwarah

b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda

ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan

sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:

(17)

xvii

ُةاد ِّيهسلا

: a’s-sayyidatu

D. Penulisan Kata

Setiap kata baik ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam

bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya

dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

اْيِّقِّزاهرلا ُرْ ياخ اوُالَ االله هنِّإاو

: Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-rāziqīn

اناازْ يِّمْلااو الْياكْلا اْوُ فْواأاف

: Fa auful-kaila wal-mīzān

ِّمْيِّحهرلا ِّناْحْهرلا ِّالله ِّمْسِّب

: Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīm

انْوُع ِّجاار ِّهْيالِّإ هنَِّّإاو ِّلله ِّ هنَِّّإ

: Innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūn

E. Huruf Kapital

Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:

لْوُسار هلَِّإ دهماُمُ ااماو

: Wa mā Muchammadun Illā rasūlun

ِّبار ِّللهُدْمالحا

اْيِّمالا اعْلا

: Al-Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīn
(18)

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... x

DAFTAR ISI ... xviii

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR SINGKATAN ... xxii

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

GLOSSARY ... xxv

ABSTRAK ... xxvi

ABSTRACT ... xxvii

AL-MULAKHASH ... xxviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

(19)

xix

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Pembatasan Masalah ... 7

F. Tinjauan Pustaka ... 7

G. Landasan Teori ... 11

1. Akulturasi ... 11

2. Marxisme ... 11

H. SUMBER DATA ... 12

I. METODE PENELITIAN ... 14

J. SISTEMATIKA PENULISAN ... 16

BAB II PEMBAHASAN A. Hagia Sophia Masa Byzantium ... 19

1. Kekaisaran Byzantium Kuno (30 SM-305M) ... 19

2. Byzantium (395-1453) sebagai Pewaris Kekaisaran Romawi (Byzantium) Kuno ... 19

3. Pembangunan Gereja Hagia Sophia Masa Konstantin I dan Justinian I ... 20

B. Hagia Sophia Masa Turki Utsmani ... 23

1. Berdirinya Kesultanan Turki Utsmani ... 23

2. Upaya Kekhalifahan Islam dalam Pembukaan Konstantinopel ... 24

3. Pembukaan Kota Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih ... 25

4. Pembangunan Masjid Hagia Sophia ... 29

C. Hagia Sophia Masa Turki Modern ... 30

1. Runtuhnya Turki Utsmani dan Berdirinya Republik Turki ... 29

2. Kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk ... 34

3. Pengalihan Fungsi Hagia Sophia menjadi Museum ... 38

D. Perubahan Arsitektur Hagia Sophia ... 41

1. Seni Kristen pada Gereja ... 41

2. Seni Islam pada Masjid ... 47

a. Perubahan Interior dari Gereja ke Masjid ... 47

b. Penambahan Struktur ... 48

(20)

xx

a. Struktur ... 61

b. Interior (Ornamen) ... 75

E. Akulturasi Ornamen Islam dan Kristen pada Museum ... 82

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(21)

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penulisan Konsonan ... x

Tabel 2 Penulisan Vokal Tunggal ... xii

Tabel 3 Penulisan Vokal Rangkap ... xii

(22)

xxii

DAFTAR SINGKATAN

H : Hijriyah

M : Masehi

SWT : Subhanahu Wa Ta’ala

SAW : Shalallahu ‘AlaihiWasallam

(23)

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mosaik Constantine dan Justinian ... 23

Gambar 2 Lokasi Hagia Sophia ... 40

Gambar 3 Mosaik Yesus Kristus diapit oleh Bunda Maria dan Jibril... 42

Gambar 4 Mosaik Bunda Maria di ujung Timur gereja ... 42

Gambar 5 Mosaik Bunda Maria diapit oleh Justinian dan Constantine ... 43

Gambar 6 Mosaik Kaisar Alexander ... 43

Gambar 7 Mosaik Yesus Kristus diapit oleh Constantine dan Kaisar Zoe ... 44

Gambar 8 Mosaik Bunda Maria diapit oleh Kaisar John II dan istrinya Irene ... 44

Gambar 9 Mosaik Yesus Kristus diapit oleh Bunda Maria dan Santo Yohanes ... 45

Gambar 10 Mosaik The Virgin and The Child ... 46

Gambar 11 Kaligrafi Allah, Muhammad, dan Khulafa Ar-Rasyidin ... 48

Gambar 12 Menara ... 50

Gambar 13 Makam Sultan Salim II ... 52

Gambar 14 Makam Sultan Murad III ... 53

Gambar 15 Makam Sultan Mehmed III ... 55

Gambar 16 Makam Sultan Mustafa I dan Sultan Ibrahim ... 56

Gambar 17 Makam pangeran ... 57

Gambar 18 Air Mancur Wudhu ... 58

(24)

xxiv

Gambar 20 Perpustakaan ... 60

Gambar 21 Struktur Hagia Sophia ... 63

Gambar 22 Kubah Hagia Sophia... 66

Gambar 23 Pendentive ... 69

Gambar 24 Nave/Lengkungan ... 70

Gambar 25 Aisle ... 71

Gambar 26 Column/Tiang... 73

Gambar 27 Pintu ... 74

Gambar 28 Fresco ... 77

Gambar 29 Kaligrafi para Sultan Utsmani ... 78

Gambar 30 Kaligrafi dinding kiri Altar ... 79

Gambar 31 Mihrab ... 80

Gambar 32 Mimbar ... 81

Gambar 33 Lampu... 82

(25)

xxv

GLOSSARY

1. Masehi : Tahun penanggalan barat. 2. Hijriyah : Tahun penanggalan Islam.

3. Dinasti : Masa kepemimpinan atau kekuasaan.

4. Kaisar : Raja.

5. Sarkofagus : Tempat untuk menyimpan jenazah yang terbuat dari batu.

6. Mihrab : Ruang kecil di bagian depan masjid sebagai tempat imam. 7. Mimbar : Tempat memberikan khutbah di masjid.

8. Mosaik : Kaca berwarna dari kepingan benda yang ditempel. 9. Kubah : Atap yang melengkung berbentuk setengah lingkaran. 10.Camii : Masjid dalam Bahasa Turki.

11.Nave : Bagian tengah ruang gereja. 12.Aisle : Ruang besar di sisi gereja.

13.Arches : Konstruksi berbentuk lengkungan.

14.Fresco : Lukisan dinding yang di cat menjadi plester kapur dalam warna-warna yang bertumpuk seperti air.

15.Narthex : Serambi di dalam gereja Yunani.

16.Pendentive : Permukaan lengkung berbentuk segitiga antara tepi bundar

(26)

xxvi

ABSTRAK

Indah Dianisya. NIM C1012016. 2017. Akulturasi Ornamen Islam dan Kristen Pada Museum Hagia Sophia di Turki. Skripsi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini membahas mengenai akulturasi interior (ornamen) Islam dan Kristen yang terjadi di museum Hagia Sophia. Tujuan penelitian ini adalah (1) Memaparkan sejarah Hagia Sophia pada masa Byzantium, Turki Utsmani, dan Turki Modern, (2) Memaparkan proses peralihan fungsi Hagia Sophia dari Gereja, masjid, hingga museum, (3) Memaparkan adanya akulturasi pada museum Hagia Sophia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Buku-buku yang dijadikan referensi adalah buku-buku yang berkaitan dengan tiga masa kekuasaan di Istanbul dan seni arsitektur. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan historis dan disajikan secara deksriptif kualitatif melalui narasi dan gambar

Hasil penelitian ini memaparkan bahwa Hagia Sophia pernah dikuasai oleh tiga generasi, yaitu Byzantium di bawah kekuasaan Konstantin I dan Justinian I, Turki Ustmani di bawah kekuasaan Muhammad Al Fatih, dan Turki Modern di bawah kekuasaan Mustafa Kemal Ataturk. Perubahan fungsi Hagia Sophia terjadi akibat pergantian kekuasaan tiga generasi di Istanbul, yaitu sebagai Gereja di masa Byzantium, sebagai Masjid di masa Turki Utsmani, dan sebagai Museum di masa Turki Modern. Perubahan fungsi ini mempengaruhi perubahan seni arsitektur, baik secara struktur maupun interior (ornamen). Saat berfungsi sebagai Masjid, terjadi perubahan secara struktur dan interior (ornamen). Kemudian saat berfungsi sebagai Museum, beberapa interior Gereja yang telah dihapus, dihadirkan kembali dan disandingkan dengan interior Masjid. Hingga saat ini, Hagia Sophia masih berfungsi sebagai Museum dengan akulturasi interior (ornamen) Islam dan Kristen di dalamnya.

(27)

xxvii

ABSTRACT

Indah Dianisya. NIM C1012016. 2017. Acculturation of Islamic and Christian Ornament of Hagia Sophia Museum in Turkey. Thesis of Arabic Literature Major Cultural Science of Sebelas Maret University Surakarta.

This research discusses about the acculturation of Islamic and Christian ornament in Hagia Sophia museum. The purposes of this research are (1) Describing the histories of Hagia Sophia in three periods of Byzantine, Ottoman, and Modern Turkey, (2) Describing the the processes of transition of Hagia Sophia from church, to the mosque, and museum, (3) Describing the acculturation happened in Hagia Sophia museum. The method used in this research is descriptive qualitative with historical approachment. Data accumulation technique uses literature technique. The reference books are the books that related to three periods power in Istanbul and art of architecture. Then the collected data is analyzed descriptively by using historical approachment and presented in descriptive qualitative through narration and drawing.

The results of this research describe that Hagia Sophia was commanded by three periods, they were Byzantine under the reign of Constantine I and Justinian I, Ottoman under the reign of Muhammad Al Fatih, and Modern Turkey under the reign of Mustafa Kemal Ataturk. The function changes of Hagia Sophia happened due to the commutation change of three periods in Istanbul, it was a church in Byzantine, was a mosque in Ottoman, and as museum in Modern Turkey until now. This functional change has influenced in architectural change, both in structure and interior. When the function was a mosque, there was a change in structure and interior (ornament). When the function as museum, some church interiors that removed then returned and paired with mosque interior. Hagia Sophia has been a museum until now with ornament acculturation of Islamic and Christian in it.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha Pada pengamen jalanan yang berusia 28-35 tahun di Museum X Kota Bandung ditemukan bahwa dari kegiatan mengamen ini mereka mendapatkan

Universitas Kristen Maranatha Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap lima orang yang menikah beda agama antara Agama Islam dan Kristen, mereka memang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “ Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) ” adalah

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: ” FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi pada Emiten Manufaktur dan Finansial di

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: Anak Angkat Bagi Waria (Studi Deskriptif Pada Komunitas Waria di Kabupaten Banyuwangi,.. Nganjuk

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Pemetaan Minat dan Bakat Kuliah pada Program Studi di Universitas Jember Menggunakan Metode TOPSIS”, adalah

Tesis yang berjudul “ ORNAMEN LIONG PADA ATAP KELENTENG DI JAWA TENGAH DAN DIY: STUDI KASUS KELENTENG TAY KAK SIE, KELENTENG TIEN KOK SIE, DAN KELENTENG TJEN

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul: PERKAWINAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF ELITE AGAMA ISLAM DAN KRISTEN Studi di Kota Batu Maka pembimbing menyatakan