• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH RAWALO - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH RAWALO - repository perpustakaan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keaktifan Siswa

1. Pengertian Keaktifan

Keaktifan siswa dalam belajar sangat diperlukan sekali karena pada

prinsipnya belajar adalah berbuat yaitu mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar

kalau tidak ada aktifitas. Itulah sebabnya aktifitas merupakan prinsip atau rasa

yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar (Indah, 2009).

Menurut Kunandar (dalam Ratna Nurhayati 2011) aktivitas siswa adalah

keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam

kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Di

dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan

ilmu jiwa, yaitu ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern.

Pandangan mengenai ilmu jiwa lama yaitu gurulah yang aktif dan

menentukan bahan pelajaran sedangkan murid-murid bersifat pasif. Siswa hanya

akan bekerja atas perintah guru, menurut cara yang ditentukan oleh guru dan

berpikir menurut yang digariskan oleh guru. Sementara itu dalam ilmu jiwa

modern, guru hanya dapat menyediakan bahan pelajaran, sedangkan yang

mengolah dan mencernakannya adalah anak itu sendiri sesuai dengan bakat, latar

belakang dan kemampuan masing-masing. Belajar adalah suatu proses dimana

anak harus aktif, dan pengajaran modern mengutamakan aktivitas

(2)

Sementara itu menurut Piaget seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat.

Tanpa perbuatan, anak tak berpikir. Agar anak berpikir sendiri, ia harus diberi

kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir dalam taraf verbal baru timbul setelah

anak berpikir pada taraf perbuatan (Nasution 2012:89).

2. Jenis Aktivitas

Banyak aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran

untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Paul B. Dierich membuat

suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa, antara lain :

a. Visual activities : Membaca, memperhatikan (gambar, demonstrasi dan

pekerjaan orang lain) dan lain sebagainya.

b. Oral activities : Menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan

sebagainya.

c. Listening activities: Mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik,

pidato, dan sebagainya.

d. Writing activities : Menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket,

menyalin dan sebagainya.

e. Drawing activities: Menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan

sebagainya.

f. Motor activities : Melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,

(3)

g. Mental activities : Menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.

h. Emotional activities : Menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani,

tenang, gugup, dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut tentu tidak terpisah satu sama lain. Dalam setiap

kegiatan motoris terkandung kegiatan mental dan disertai oleh perasaan tertentu

(Nasution, 2012).

3. Aktivitas Jasmani dan Rohani

Keaktifan siswa yaitu pada saat guru mengajar ia harus mengusahakan agar

murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani

meliputi :

a. Keaktifan indera : Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat

inderanya sebaik mungkin.

b. Keaktifan akal : Akal anak-anak aktif atau diaktifkan untuk memecahkan

masalah.

c. Keaktifan ingatan : Pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan

pengajaran yang disampaikan oleh guru dan menyimpannya dalam otak.

d. Keaktifan emosi : Anak hendaklah senantiasa mencintai pelajarannya

(4)

4. Pembelajaran Aktif

Menurut Hamzah (2012) keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata

pelajaran bergantung pada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat

mempengaruhi adalah bagaimana cara guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan dalam

panduan pembelajaran model ALIS (Active Learning In School, 2009) adalah

sebagai berikut :

a. Pembelajaran terpusat pada siswa

b. Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata

c. Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi

d. Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda

e. Pembelajaran mendorong anak unuk berinteraksi antara siswa-guru

f. Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar

g. Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan

belajar

h. Guru memantau proses belajar siswa

i. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak

B. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran

dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling

membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran

(5)

pernah menggunakannya atau mengalaminya sebagai contoh saat bekerja di

laboratorium. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam

kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi

yang diberikan oleh guru . Di dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama

sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untnuk

menyelesaikan tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok memiliki tanggung

jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.

Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tapi heterogen, kemampuan,

jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lains aling membantu. Tujuan dibentuknya

kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa

untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai

ketuntasan materi yang idsajikan guru, dan saling membantu teman

sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar (Trianto 2009: 56).

C. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

1. Pengertian Teams Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar

(6)

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggungjawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

dikembangkan secara asli oleh David De Vreis dan Keith Edward (1995). Pada

model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk

memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Model pembelajaran ini dapat

digunakan dalam berbagai mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak, ilmu-ilmu sosial

maupun bahas dari jenjang pendidikan dasar (SD, SMP) hingga perguruan tinggi.

TGT sangat cocok untuk tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan tajam

dengan satu jawaban, meski demikian, TGT juga dapat diadaptasi untuk

digunakan dengan tujuan yang kurang tajam dengan menggunakan penilaian yang

bersifat terbuka.

TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi

menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan.

Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk

permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan

masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game

tamannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab

individual (Slavin 2005:14).

2. Komponen Model Pembelajaran Teams Gamaes Tournament (TGT)

Secara umum TGT hampir sama dengan STAD, perbedaannya hanya satu

(7)

dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil

tim mereka dengan anggota tim yang lain kinerja akademik sebelumnya setara

seperti mereka. Adapun perbedaan komponen TGT dengan STAD terletak pada :

a. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan siswa. Seorang siswa mengambil sebuah

kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada

kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain

saling menantang jawaban masing- masing.

b. Turnamen

Turnamen adalah sebuat struktur dimana game berlangsung. Biasanya

berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit setelah guru memberikan

pemberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok

terhadap lembar kegiatan. (Slavin 2005:166).

3. Langkah Pembelajaran Model Teams Games Tournament

Dalam implementasinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

menggunakan model pembelajaran TGT, antara lain :

a. Pembelajaran terpusat pada siswa

b. Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi

c. Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan

persoalan)

(8)

e. Dalam kompetisi diterapkan sistem poin

f. Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal

kesetaraan dalam kinerja akademik

g. Adanya sistem penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak

Ada beberapa hal yang harus disiapkan guru dalam pelaksanaan model

pembelajaran TGT, antara lain :

a. Kartu soal

b. Lembar kerja siswa

c. Siswa dibagi atas beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 5-6

orang

d. Guru mengarahkan aturan permainannya

4. Kelemahan Model Pembelajaran TGT, antara lain :

a. Dalam model pembelajaran ini, menggunakan waktu yang lama.

b. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi

pelajaran yang cocok untuk model ini.

c. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.

Misalnya membuat soal untuk setiap turnamen atau lomba, dan guru harus

tahu urutan akademis siswa dari yang tertinggi hingga terendah.

5. Kelebihan Model Pembelajaran TGT, antara lain :

a. Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas (berkemampuan

(9)

berkemampuan akademik lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai

peranan yang penting dalam kelompoknya.

b. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan

saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

c. Dalam model pembelajaran ini, membuat siswa lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan

sebuah penghargaan pada siswa atau kelompok terbaik.

d. Dalam pembelajaran siswa ini membuat siswa menjadi lebih senang dalam

mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen

dalam model ini (Anonim, 2012)

D. Pembelajaran IPS Terpadu

IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang diberikan

pada jenjang dasar dan menengah. Mata pelajaran ini mencakup mata pelajaran

Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi. Ciri khas dari mata pelajaran ini yaitu

bersifat terpadu dari beberapa mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran

ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi

disesuaikan dengan ingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.

Konsep pengajaran IPS di tingkat menengah (SMP) maupun di SMA jelas

berbeda. Pada jenjang menengah (SMP) mata pelajaran IPS menganut pendekatan

kolerasi, yaitu materi pelajaran dikembangkan dan disusun berdasar pada

beberapa disiplin ilmu yang kemudian dikaitkan dengan aspek kehidupan nyata

(10)

Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara

yang demokratis, bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.

IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses

pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapklan peserta didik memperoleh

pemahaman yang lebihj luas dan mendalam pada bidangilmu tersebut, dan dapat

berdampak positif terhadap prestasi peserta didik untuk mata pelajaran IPS.

(Supriya, 2011).

E. Hidrosfer

1. Pengertian Hidrosfer

Lapisan air atau semua bentuk air yang ada di bumi disebut hidrosfer.

Lapisan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air

yang terdapat di atmosfer. Hampir tiga perempat bagian (+71%) permukaan bumi

tertutp oleh air. Dari seluruh air yang ada di bumi 97,2% berupa air laut yang

belum dimanfaatkan secara optimal. Air tawar yang ada di permukaan bumi hanya

2,8% yang sebagian besar berupa es abadi di puncak-puncak pegunungan dan di

kutub. Oleh karena itu kita harus berhemat dalam pemakaian air agar air tawar

tidak segera habis berubah menjadi air laut.

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan selalu bergerak dalam suatu

lingkaran peredaran yang disebut dengan siklus hidrologi, siklus air atau daur

(11)

2. Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi

atau peredaran air secara umum. Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses

yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut :

a. Evaporasi : Penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses

perubahan wujud air menjadi gas

b. Transpirasi : Proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui

stomata (mulut daun).

c. Evapotranspirasi : Proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.

d. Kondensasi : Proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat

pendinginan

e. Adveksi : Transportasi air pada gerakan horisontal seperti

transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh

gerakan udara mendatar.

f. Presipitasi : Bentuk curahan / hujan dari atmosfer ke bumi meliputi

hujan air, es atau salju.

g. Run Off : Pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai

dan anak sungai

h. Infiltrasi : Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui

pori tanah.

i. Sublimasi : Perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat,

(12)

Dalam siklus hidrologi, matahari memancarkan energi panas ke selurun

permukaan bumi sehingga terjadi penguapan air dari sungai, danau, rawa, laut dan

samudra. Uap air bergerak naik ke tempat yang lebih tinggi dan suhu udara makin

rendah sehingga uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi. Di tempat

yang tinggi, di daerah beriklim dingin atau sedang pada musim dingi uap air dapat

langsung membeku mejadi salju karena mengalami proses sublimasi.

Dari proses kondensasi, uap air berubah menjadi titik-titik air yang

bergerombol di udara sebagai awan. Awan makin lama makin padat sehingga

titik-titik tersebut bergabung satu sama lain membentuk tetesan air yang jatuh

kemudian ke bnumi sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi

sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian mengalir di

permukaan bumi, dan sebagian lagi menguap. Air tanah keluar menjadi mata air

dan mengalir menjadi sungai menuju ke laut atau ke danau.

(13)

3. Jenis Siklus Hidrologi

Berdasarkan proses perputarannya, siklus hidrologi di bedakan menjadi tiga

jenis, antara lain :

a. Siklus Pendek : Air laut menguap, mengalami kondensasi membentuk

awan, lalu turun hujan diatas laut.

b. Siklus Sedang : Awan yang terbentuk dari penguapan air laut tertiup angin

ke daratan, jatuh sebagai hujan di daratan, meresap ke dalam tanah dan

mengalir di permukaan, lalu kembali lagi ke laut.

c. Siklus Panjang : Awan yang tebentuk tertiup angin ke daratan dan naik ke

pegunugnan tinggi, jatuh ke permukaan bumi sebagai salju, membentuk

gletser (lapisan es yang mencair), mengalir melalui sungai, lalu kembali lagi

kelaut.

Gambar 2.3 Siklus pendek

(14)

4. Pemanfaatan Air Bagi Kehidupan

a. Dari segi ekonomi, air digunakan sebagai PLTA, Air mineral/kemasan,

untuk kebutuhan rumah tangga, seperti mandi, mencuci, dan air minum

yang dikelola PDAM , dsb.

b. Dari segi geografi, dapat berupa sungai, danau, bendungan, dsb.

c. Dari segi kesehatan, air berperan dalam metabolisme tubuh manusia,

mengurangi resiko terkena penyakit, pelembab wajah bagi wanita,

mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak dengan sel-sel yang masih baru,

dsb.

d. Dari segi sosial, air sangat berperan sebagai sumber kehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya, dapat mengubah mata pencaharian seseorang

misalnya, seseorang yang tadinya bermata pencaharian petani karena tinggal

Gambar 2.5 Siklus panjang

Air

Ekonomi Geograf

i

Sosial Pariwisata Kesehatan

(15)

didekat sungai maka mata pencahariannya berubah menjadi petani ikan

(nelayan sungai, pembudidaya ikan), dsb.

e. Dari segi pariwisata, dapat dimanfaatkan sebagai wisata alam yang

menunjang ekonomi masyarakat seperti arum jeram, danau, air terjun,

bendungan, telaga, curug, dsb.

5. Bentuk Tubuh Air

a. Air Permukaan

1) Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju

dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar. Sungai mengalir dalam

tiga tingkatan, yaitu (1) hulu yang ditandai dengan lembah berbentuk V yang

disebut juga sungai muda, (2) tengah yang ditandai dengan bentuk lembah U

disebut juga sungai dewasa, dan (3) hilir ditandai dengan lembah daerah yang

datar disebut sungai tua. Berikut beberapa macam jenis sungai :

a) Sungai berdasarkan sumbernya : Sungai hujan, sungai gletser dan sungai

campuran

b) Sungai berdasarkan asal airnya : Sungai mata air, sungai hujan, sungai

gletser dan sungai campuran.

c) Sungai berdasarkan volume airnya : Sungai ephimeral, sungai episodik,

sungai pherenial, sungai periodik, sungai permanen

d) Sungai berdasarkan arah aliran : Sungai konsekuen, sungai subsekuen,

(16)

e) Sungai berdasarkan struktur geologinya : Sungai antiseden, sungai reverse,

sungai superimposed.

f) Pola aliran sungai : Dentrik, rektangular, radial sentrifugal, radial

sentripetal, annular, trellis.

Adapun manfaat sungai bagi kehidupan, antara lain :

a) Bidang Ekonomi :

(1) Pengembangan perikanan darat

(2) Menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik (PLTA)

(3) Sarana lalu lintas/transportasi

(4) Objek wisata air dan pengembangan olahraga arung jeram

(5) Sumber irigasi

b) Bidang Sosial :

Sungai sebagai sumber cadangan air bersih bagi manusia, terutama

masyarakat perkotaan. Sejak dahulu manfaat sungai bagi manusia antara lain

untuk keperluan minum, makan, mandu, cuci dan berbagai kebutuhan dasar

lainnya. Sekarang manusia modern masih memakai air sungai untuk keperluan

mencuci dan mandi, namun diproses / dostrelisasi dahulu sebelum dikonsumsi.

Tetapi air sungai dibeberapa tempat, terutama di kota-kota besar sudah tercemar.

Akibatnya masyarakat kesulitan memanfaatkan air sungai. Sebaliknya, di desa

yang masih memiliki air sungai yang jernih masyarakatnya masih menggunakan

(17)

2) Danau

Danau adalah tubuh perairan di daratanyang berupa cekungan alami dan

terisi air yang menggenang. Danau mendapatkan air dari curah hujan,

sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Istilah danau juga digunakan untuk

menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di

banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan.Finlandia dikenal sebagai

"Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu

Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar

60% danau dunia terletak di Kanada, ini dikarenakan sistem pengaliran kacau

yang mendominasi negara ini.

a) Berdasarkan keadaan airnya, danau dikelompokkan menjadi dua, yaitu

danau air asin dan danau air tawar

b) Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi 6, antara lain

danau vulkanik, tektonik, tektovulkanik, bendungan, karst/dolina, dan

glasial.

Manfaat danau antara lain :

a) Sebagai pengatur air sehingga tidak terjadi banjir.

b) Sebagai persediaan air yang penting untuk irigasi.

c) Tempat rekreasi dan objek pariwisata.

d) Sebagai sumber tenaga listrik (PLTA).

e) Tempat pemeliharaan ikan air tawar.

(18)

3) Rawa

Rawa adalah tubuh perairan dangkal di daratan dan sering ditutupi

tumbuhan air. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya rawa,seperti merupakan

daerah depresi, drainase jelek, materi dasar bertekstur halus, aliran air terhalang

oleh bentukan alam atau buatan manusia, dan mempunyai curah hujan tinggi. Ada

dua jenis rawa yaitu rawa yang airnya tidak mengalami pergantian dan rawa yang

airnya selalu mengalami pergantian. Di Indonesia rawa terdapat di daerah aliran

Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai Memberamo (Irian Jaya), Sungai

Komering, dan Sungai Musi (Sumatera). Manfaat rawa antara lain : a) sebagai

sumber pembangkit tenaga listrik, b) bila rawa dapat mengalami pergantian air

maka dapat digunakan untuk lahan persawahan dan perikanan.

4) Telaga

Telaga adalah danau sempit. Di sekitar telaga terdapat pepohonan, tidak ada

tingkatan suhu pada keadlamannya dan tidak ada gelombang yang mengabrasi.

b. Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Sebagian

besar (lebih dari 98%) air daratan adalah air tanah. Sumber air tanah berasal dari

air hujan, air magmatik dan air connate (air tanah yang terjebak pada pori-pori

batuan pada saat batuan terbentuk). Kandungan air tanah pada setiap daerah

(19)

lahan, kondisi geomorfologi dan geologi, serta aktivitas manusia. Ait tanah

dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Air tanah preatis : letaknya di atas lapisan kedap air (impermeable),

tidak jauh dari permukaan tanah. Untuk mendapatkan air tanah preatis dapat

dilakukan dengan membuat sumur atau mencari mata air.

2) Air tanah artesis : letaknya jauh di dalam permukaan tanah, berada di antara

dua lapisan kedap air. Keadaan air tanah artesis lebih stabil karena berasal

dari daerah tangkapan hujan. Tempat resapan air tanah artesis jauh berada di

pegunungan yang tinggi. Untuk mendapatkan air tanah artesis ada dua cara,

yaitu secara alami dan dibuat oleh manusia.

Manfaat air tanah untuk menyediakan kebutuha air bagi makhluk hidup dan

persediaan air bersih secara alami untuk rumah tangga dan industri serta irigasi.

c. Perairan Laut

Laut merupakan tubuh air terbesar yang menyelubungi permukaan bumi. Di

permukaan bumi terdapat tiga samudra, yaitu Samudra Pasifik, Samudra Atlantik,

dan Samudra Hindia dan Samudra Arktik. Selain samudra dan laut, tubuh air asin

yang lain adalah selat dan teluk. Selat merupakan perairan sempit yang berada di

antara dua pulau atau perairan sempit yang menghubungkan dua perairan yang

lebih besar. Misalnya : Selat Sunda, Selat Malaka dan Selat Bali. Teluk adalah

perairan yang menjorok ke arah daratan. Perairan teluk pada umumnya dikelilingi

oleh daratan. Air laut yang berasa asin ini dikarenakan mempunyai kandungan

(20)

1) Jenis-Jenis Laut

a) Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya laut dibedakan menjadi laut tepi, laut pertengahan dan

laut pedalaman.

(1) Laut Tepi

Laut tepi yaitu laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan solah-olah

terpisah dari samudra luas, diantara gugusan pulau dan jazirah. Contohnya : Laut

Bering dan Laut China Selatan.

(2) Laut Pertengahan

Laut pertengahan atau laut tengah yaitu laut yang terletak di antara dua

benua yang memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai gugusan

pulau-pulai. Contohnya : Laut Karibia, Laut Tengah, Laut Jawa dan Laut Karibia, Laut

Jawa danLaut Kutub Utara.

(3) Laut Pedalaman

Laut pedalaman yaitu bagian lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh

daratan. Contohnya : Laut Baltik, Laut Kaspia dan Laut Hitam.

b) Klasifikasi Laut Berdasarkan Terjadinya

Berdasarkan terjadinya laut dibedakan atas laut transgresi, laut ingresi dan

laut ingresi.

(1) Laut Transgresi

Laut transgresi terjadi karena tergenangnya suatu dataran rendah oleh

naiknya permukaan laut akibat mencairnya es di kutub. Contohnya : Laut Jawa,

(21)

epirogenesa (naiknya permukaan laut karena daratannya menurun) sehingga

daratan-daratan tergenang air. Contohnya : Pantai Belanda dan Pantai Perancis.

(2) Laut Ingresi

Laut ingresi terjadi karena turunnya dasar laut akibat pengaruh tenaga

endogen. Contohnya : Laut Belanda, Laut Tengah dan Laut Jepang.

(3) Laut Regresi

Laut Regresi adalah laut yang menyempit dan terjadi pada masa dilivium

atau zaman es.

c) Klasifikasi Laut Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan terjadinya laut dibedakan atas zona litoral, zona neritik, zona

batial dan zona abisal.

(1) Zona Litoral

Zona litoral atau jalur pasang yaitu bagian dari laut yang terletak diantara

daerah pasang naik dan pasang surut.

(2) Zona Neritik

Zona neritik atau bagian laut dangkal dengan kealaman hingga 200 m. Pada

zona ini sinar matahari masih dapat mencapai dasar laut sehingga bagian ini kaya

akan organisme laut.

(3) Zona Batial

Zona batial adalah bagian laut yang memiliki kedalaman antara 200-2000m.

Pada zona ini sinar matahari tidak dapat mencapai dasar laut sehingga tumbuhan

(22)

(4) Zona Abisal.

Zona abisal yaitu zona laut yang sangat dalam, lebih dari 2000m. Suhu di

zona ini sudah snagat rendah, tumbuhan tidak ada yang tumbuh, hanya jenis

binatang laut dalam jumlah dan jenisnya snagat terbatas.

2) Batas Laut Indonesia

a) Batas laut teritorial

Batas laut teritorial adalah garis batas yang berjarak 12 mil dari garis dasar.

b) Batas landas kontinen

Batas landas kontinen adalah batas landas yang merupakan kelanjutan dari

benua (kontinen). Negara pantai boleh melakukan eksploitasi dan eksplorasi

kekayaan mineral dan kekayaan alam lainnya dengan kewajiban harus membagi

keuntungan dengan masyarakat internasional.

c) Batas zona ekonomi eksklusif (ZEE)

Menurut UU No. 5 tahun 1983 tentang ZEE bahwa batas wilayah laut

Indonesia sejau 200 mil diukur dari garis dasar. Didalam wilayah ini, negara

pantai berhak menggali segala sumber hayati maupun sumber alam lainnya yang

berada dibawah permukaan laut, didasar laut dan dibawah dasar laut.

3) Manfaat Perairan Laut

Beberapa manfaat perairan laut yaitu sebagai prasarana hubungan dan

(23)

tempat rekreasi, pertambangan, pengatur iklim, pertahanan dan keamanan,

konservasi alam, sumber bahan baku obat-obatan dan sumber makanan.

Untuk menjaga agar laut tetap lestari, diperlukan cara-cara untuk menjaga

kelestarian laut antara lain :

a) Menjaga kelestarian sumber daya laut dengan memperhitungkan proses

pengembangan alam

b) Tidak membuang limbah industri ke lautan agar tidak mengganggu

kelestarian sumber daya laut

c) Mengadakan eksplorasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang

kehidupan dilaut

d) Mengamankan dan menertibkan lalu lintas di laut untuk menghindari

tumpahan muatan yang dapat menimbulkan polusi dan merusak lingkungan.

F. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Ratna Nurhayati (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

pembelajaran geografi menggunakan model pembelajaran Number Head

Together (NHT) berhasil meningkatkan keaktifan siswa, ditunjukkan

dengan adanya peningkatan keaktifan siswa dari skilus I dna siklus II. Pada

siklus I diperoleh persentase keseluruhan siswa aktif sebesar 50% dengan

kategori cukup aktif. Siklus II diperoleh persentase keseluruhan aktivitas

siswa sebesar 84, 78% dengan kategori sangat aktif.

2. Hasil penelitian Heni Puji Astuti (2012) menyimpulkan bahwa terjadi

(24)

pertanyaan pada siklus I sebesar 9%, siklus II 20% dan siklus III 27%.

Siswa yang menyampaikan pendapat pada siklus I 10%, siklus II 22% dan

siklus III 32%. Siswa yang menyampiakan sanggahan pada siklus I 0%,

siklus II 6% dan siklus III 18%. Siswa mengerjakan soal/tugas siklus I 51%,

siklus II 54% dan siklus III 59%.

G. Kerangka Pikir

Untuk meningkatkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran IPS Terpadu,

guru harus menciptakan suasana belajar yang optimal dengan berbagai

menggunakan model pembelajaran. Seorang guru dalam proses pembelajaran

seharusnya menggunakan model pembelajaran yang sesuai denga pokok bahasan

yang akan diajar. Sekarang ini banyak dijumpai guru, terutama yang sudah lama

mengajar justru jarang menggunakan model pembelajaran. Mereka hanya

mengajar secara konvensional, yaitu guru yang berperan aktif dalam

menyampaikan materi sedangkan siswa hanya mendengarkan sehingga siswa

menjadi pasif.

Salah satu indikator bahwa proses pembelajaran berlangsung efektif adalah

tingkat keterlibatan siswa yang tinggi atau adanya keaktifan siswa. Untuk

menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, guru harus mulai

menggunakan metode atau cara mengajar yang berbeda. Guru perlu berinovasi

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan

(25)

meningkatkan keaktifan siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT).

H. Hipotesis Tindakan

Hipotesis untuk penelitian ini adalah “Melalui model pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada pokok bahasan

Gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan,

Gambar

Gambar 2.2 . Siklus hidrologi
Gambar 2.3 Siklus pendek
Gambar 2.5 Siklus panjang

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan kedua informan lainnya, informan ketiga melihat bahwa cara mendidik dalam Ujian Nasional yang ditampilkan dalam film menjadi acuan yang baik bagi para guru

This year seminar officially picked up a theme: Research in Teacher Education: What, How, and Why?as a response to the professionalism demand of English teachers..

INSIDEN INFEKSI SALURAN KEMIH BERDASARKAN HITUNG LEUKOSIT PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015 DI RUMAH SAKIT

Another Disisis, utilization of the graphics card into the era of General Purpose Graphical Processing Units ( GPGPU ) , namely the use of graphics cards to work umum.GPU

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Levels of Inquiry dalam Meningkatkan Domain Kompetensi Literasi Saintifik Siswa SMA pada

Human error atau kesalahan manusia kerap sering terjadi pada penyusunan data-data, pencatatan transaksi, pembuatan laporan dan pekerjaan yang masih mengandalkan teknologi manual.

Nilai TOEFL diperoleh darilembaga bahasa Educational Testing Service atau lembaga yang ditunjuknya di Indonesia, Nilai IELTS diperoleh dari lembaga kerja sama University

Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 HKO pada usahatani tembakau di daerah penelitian sebenarnya mendapatkan upah sebesar Rp 252.880 per luas lahan petani atau Rp 214.861