• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR. Noveri Lysbetti Marpaung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR. Noveri Lysbetti Marpaung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA RANGKAIAN ALAT PENGHITUNG JUMLAH MOBIL PADA PELATARAN PARKIR

Noveri Lysbetti Marpaung

Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Universitas Riau. Kampus: Binawidya km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Riau.

e-mail: noverim@yahoo.com

Abstract

The aim of this study is to analyse the framework of an equipment created to inform the amount of electricity used by customer to National Electricity Company (PLN) through telephone line. The method used in the research is a method which design a circuit of logic to tone converter to be decimal numbers through telephone network. The result of the study shows that using this equipment may replace the manual record carried out by PLN personnel. The amount of electricity utilized by customer is recorded by the equipment and is sent through telephone line. This research also shows that data produced by logic to tone converter are transmitted at the same time as clock pulse to shift register. As a result, data received by shift register may not be accurate. To overcome this problem, several delay times to impede clock pulse are needed. This study demonstrate that the design of the telephone line KWH reader equipment worked consistent with the framework.

Keywords: sencor, up/down counter, decoder, seven segment, BCD, display.

1. PENDAHULUAN

Dilihat dari beraneka ragamnya tempat parkir yang ada sekarang, mulai dari parkir pinggir jalan, lapangan terbuka sampai area tertutup. Maka penerapan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan di pintu area parkir tertutup. Dalam hal ini hanya dibatasi untuk area parkir tertutup, karena area parkir tertutup ini banyak digunakan di kantor, swalayan dan supermarket (Plaza). Area

(2)

200 parkir yang tersedia pada plaza sering tidak memadai, karena banyaknya pengunjung kalangan ekonomi atas yang cenderung membawa mobil sendiri.

Pada waktu-waktu tertentu, sering ditemui kemacetan di pintu masuk area parkir dari suatu supermarket/plaza karena penuhnya tempat parkir kendaraan roda empat dari supermarket tersebut. Umumnya, area parkir dari sebuah plaza tidak mampu menampung banyaknya pengunjung dari kalangan ekonomi atas, yang cenderung mengendarai mobil sendiri.

Untuk mengurangi terjadinya kemacetan di pintu masuk area parkir ini, maka diperlukan suatu indikasi apakah masih tersedia area untuk parkir atau tidak bagi kendaraan roda empat. Dengan adanya kenyataan ini, maka timbul ide yang mendorong dilakukannya penelitian ini dan bertujuan untuk menganalisa prinsip kerja dari alat yang bisa memberikan indikasi pada pintu masuk area parkir tersebut.

2. PERUMUSAN MASALAH

Masalah utama dalam penelitian ini adalah masih tetap diperlukannya campur tangan manusia sebagai pengendali yang melihat kondisi penuh atau kosongnya area parkir melalui tampilan data yang tersedia. Sang pengendali tersebut juga yang menyatakan kepada pengendara mobil untuk bisa atau tidak parkir di area itu. Hal ini akan dijumpai pada area parkir yang tidak menyediakan pemalang otomatis di samping tampilan data. Jika pemalang otomatis disediakan dan dihubungkan ke tampilan data maka pengendara mobil dapat melihat langsung kondisi area parkir. Jika area parkir sudah penuh, maka pemalang secara otomatis akan memalang jalan bagi pengendara mobil supaya mobil tidak menuju ke area parkir yang sudah penuh. Hal ini akan menunjukkan kepada pengendara mobil bahwa area parkir sudah penuh. 3. BAHAN DAN METODA PENELITIAN

Peralatan yang digunakan dalam Rangkaian Alat Penghitung Jumlah Mobil Pada Pelataran Parkir terdiri dari sensor (sencor), pencacah naik turun (up/down counter), dekoder (decoder), BCD (Binary Coded Decimal), tujuh segmen (seven segment), limit detector dan tampilan (display). Rangkaian ini digerakkan dengan menggunakan catu daya 5 Volt, karena memakai rangkaian terpadu (Integrated Circuit = IC), transistor-transistor logc (TTL).

Adapun metoda yang digunakan dalam studi ini adalah pengamatan secara langsung pada objek yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan masalah ini berdasarkan jumlah mobil yang masuk dan keluar sesuai dengan jumlah fasilitas parkir yang tersedia.

(3)

4 4 t p b i s P 2 3 4 5 P 4. HAS 4.1. Ide D Alat terhadap ken parkir yang berupa indik indikasi ini, suatu superm Blok Parkir terdir 1) Sensor ( Berfungs pada mo 2) Pencacah Rangkai yang ma 3) Dekoder Digunak sehingga segmen y 4) Pendetek Untuk m detector sudah m 5) Tampilan Seven bercah rupa, s Blok Parkir, ditun SIL DAN PE Dasar ini diranca ndaraan yan tersedia. Pe kasi area pa diharapkan market sehin k-blok dari ri dari : censor) si sebagai pe obil yang kel

h naik turun an logika s asuk dan kelu

r BCD ke tuj kan untuk me

a menghasil yang sesuai ksi batas (lim membatasi ka (pendeteksi mencapai 50 m n (display) S segment d haya. Seven s sehingga ber k diagram da njukkan pada Gambar 1. Bl EMBAHAS ang untuk d ng masuk dan erbandingan arkir yang m tidak ada la ngga pengend Rangkaian enghitung ju luar. (up/down co ekuensial, y uar dari area juh segmen ( enerima mas lkan keluara untuk menam mit detector) apasitas area i batas), yan mobil. Hal in Seven Segme digunakan s segment itu rbentuk angk ari Rangkaia a Gambar 1. lok diagram R AN dapat bekerj n keluar, kem ini dilakuka masih koson agi kemaceta dara mobil d Alat Pengh umlah mobil ounter) yang berfun a parker, diny (Decoder BC sukan dari B an yang aka mpilkan dig a parkir yang ng akan beke ni ditandai d ent sebagai ind terdiri dari 7 ka 8. an Alat Peng Rangkaian Al a dengan si mudian diba an dengan s ng atau suda an di pintu m dapat mencar hitung Jumla yang masuk ngsi untuk m yatakan dala CD to seven BCD 4–bit k an melewatk it desimalny g ada maka erja apabila dengan lampu dikator pada 7 buah LED ghitung Jum lat Penghitung istem pema andingkan d istem digita ah penuh. D masuk pelata ri tempat par ah Mobil P k dan sebaga menghitung am bentuk bi segment) ke tampilan s kan arus me ya. digunakan r kapasitas pe u indikasi pe a sebuah ta D yang disusu mlah Mobil P g Jumlah Mo 2 sangan sens engan fasilit al dan hasiln Dengan adan aran parkir d rkir yang lai Pada Pelatar ai pengurang jumlah mob ilangan bine seven-segme elalui segme rangkaian lim elataran park enuh. ampilan ya un sedemiki Pada Pelatar bil 01 sor tas nya nya ari in. ran gan bil er. ent en-mit kir ang ian ran

(4)

4.2. Parkir tempa maka penuh 5. berdas swalay dan ke tempa dari p RS da menja Karen yang b sama d Gamb melak ini ber parkir sebalik parkir BCD U Tampilan Model tam r berdasarkan Gambar Pada pintu at parkir, apa indikasi be h, maka indik PRINSIP Rangkaian sarkan jumla yan. Dalam eluar dari su at parkir den endeteksian alam bentuk adi masukan na mobil mem berfungsi un dengan satu ar 3. Keluaran d kukan penjum rarti, jika ke , maka coun knya, jika k , maka cou Up Down Co (Display) mpilan dari R n jumlah mo r 2. Model Tam u area parkir akah masih k rupa led me kasi dengan l KERJA RA n Alat Peng ah mobil yan hal ini, sens uatu tempat p ngan tujuan u jumlah mob k gerbang d bagi flip-flo mpunyai ban ntuk mencac clock secar dari flip-flop mlahan atau edua bagian nter akan me edua bagian nter akan m ounter 74192 Rangkaian Al obil yang ma mpilan Rangk r menyediak kosong atau erah akan m led hijau aka ANGKAIAN ghitung Jum ng masuk da sor berupa sa parkir. Sakl untuk mend bil yang ma dua buah ge op JK berdas n depan dan cah dua kali a konstan. G p JK member penguranga n ban depan encacah naik n ban depan mencacah tu 2 ditunjukka lat Penghitun asuk dan kelu

kaian Alat Pe kan informas u sudah penu menyala. Na an menyala. N mlah Mobil an keluar da aklar yang b ar ini diletak deteksi mobi asuk dan kel erbang NAN sarkan jumla ban belakan i ban mobil Gambar Ran ri pulsa kepa an pada mob dan ban be k (melakuka dan ban bel urun (melak an pada Gam ng Jumlah M uar di tunjuk enghitung Jum si berupa ind uh. Jika area

amun jika te

Pada Pelata ari suatu tem bekerja apab kkan di jalan il yang masu luar, membe ND. Keluara ah ban mobil ng, maka dig (ban depan gkaian Sens ada up/down bil yang ma elakang mob an penjumlah lakang mobi kukan pengu mbar 4. Mobil Pada P kkan pada Ga mlah Mobil dikasi tentan a parkir suda empat parki aran Parkir, mpat parkir d

ila ada mob n masuk ata uk dan kelua eri pulsa ke an dari flip-l yang masuk gunakan flip n dan ban b sor ditunjukk n counter, ag asuk dan kel bil masuk ke han). Demik il keluar dar urangan). Ra 202 Pelataran ambar 2. ng status ah penuh ir belum bekerja di sebuah il masuk au keluar ar. Hasil flip-flop -flop RS k/keluar. p-flop JK elakang) kan pada gar dapat luar. Hal e daerah kian juga ri tempat angkaian

(5)

k d m 5 l Pulsa ke bilangan dari tujuh s membentuk 5, dan tampi Untu limit detect a dari up-do desimal den segmen ini b angka-angk ilan tujuh se G uk membatas or (pendete Gamba own counter ngan menggu berbentuk le ka. Gambar t gmen dari se Gambar 4. BC si kapasitas eksi batas). ar 3. Rangkaia berbentuk b unakan deco ed yang dih tampilan LE epuluh bilan CD Up Down area parkir Rangkaian an Sensor bilangan bin oder BCD to hubungkan s ED tujuh seg ngan desimal n Counter 741 yang ada m ini akan b ner. Pulsa-pu o seven segm sedemikian men, ditunju l ditunjukkan 92. maka diguna bekerja apa 2 ulsa ini diub ment. Tampil rupa sehing ukkan Gamb n Gambar 6. akan rangkai abila kapasit 03 bah lan gga bar . ian tas

(6)

pelatar penuh 6. 1) Kel F ( C p d p 2) IC3 m a m o s 3) Lam b c ran parkir s h. Gamba ANALISA luaran N1 d Flip-flop JK (pada pin 1 Counter). Se pulsa clock dari Flip-flo pada Pencac 3 akan mula mulai bekerj apabila outp memanfaatk otomatis ke sebesar 99 (s mpu pada di berdasarkan counter pada sudah menc Gamba ar 6. Tampilan A HASIL PE dan N2 pada K–1 yang ter 5) digunaka edangkan ke pada pin 1 op JK–2 dari cah turun (D ai bekerja ap ja apabila m put IC1 ber kan prinsip p embali ke 0 seven segme isplay rangk jumlah mo a hitungan 5 capai 50 mo ar 5. Tampila n Tujuh Segm ENGUJIAN a IC1 akan b rdapat pada an untuk m eluaran N3 d Flip-flop JK i IC2 (pada own Counte pabila mend mendapat inp rubah dari pembagi 10 0 dan mengh ent) kaian pengon obil masuk 0. obil yang d an LED Tujuh

men dari Sepu

N bekerja mem IC2. Keluar memberikan dan N4 pada K–2 yang te pin 15) digu r). dapat masuk put dari JK f 1001 ke 00 sehingga pe hasilkan hit ntrolan juml dan keluar ditandai den h Segmen uluh Bilangan mberikan pul ran dari Flip clock pada a IC1 akan b erdapat pada unakan untuk kan dari flip

flip-flop. IC 000 atau 9 erhitungan m tungan mak lah mobil p akan meny ngan lampu n Desimal lsa clock pa p-flop JK–1 Pencacah n bekerja mem a IC2. Dan k memberik p-flop JK. IC 3 mulai men ke 0 pada menuju 10 p ksimal IC3 ada pelatara yala apabila 204 indikasi ada pin 1 dari IC2 naik (Up mberikan keluaran kan clock C2 akan nghitung IC3 ini pada IC1 dan IC4 an parkir a kondisi

(7)

205 7. KESIMPULAN

1) Rangkaian Alat Penghitung Jumlah Mobil Pada Pelataran Parkir menggunakan sistem digital dan deteksi pembatas, dimana deteksi pembatas diletakkan di pintu masuk area parkir sehingga berfungsi untuk memberikan indikasi berupa lampu berwarna hijau untuk indikasi kosong, lampu berwarna merah untuk indikasi penuh.

2) Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah masih tetap diperlukannya campur tangan manusia sebagai pengendali yang melihat kondisi penuh atau kosongnya area parkir melalui tampilan data yang tersedia.

8. SARAN

1) Rangkaian Alat Penghitung Jumlah Mobil Pada Pelataran Parkir, bisa dikembangkan untuk kapasitas yang lebih besar.

2) Untuk lebih efektifnya peranan alat ini maka campur tangan manusia bisa digantikan jika pemalang otomatis disediakan dan dihubungkan ke tampilan data sehingga pengendara mobil dapat melihat langsung kondisi area parkir. Dan jika area parkir sudah penuh, maka pemalang secara otomatis akan memalang jalan bagi pengendara mobil supaya mobil tidak menuju ke area parkir yang sudah penuh.

3) Alat ini bisa ditambah dengan rangkaian lain seperti rangkaian kamera, pintu penggerak atau yang lainnya, yang dapat berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi apakah masih ada tempat parkir atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Bartee Thome C., 1991, Dasar Komputer Digital, Erlangga, Jakarta. Ibrahim K. F., 1991, Teknik Digital, Andi Offset, Yogyakarta. Loveday, George, 1992, Intisari Elektronika, Gramedia, Jakarta.

Mismail B., 1998, Dasar-dasar Rangkaian Logika, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Raharjo, Slamet, 1990, Data Praktis Elektronika, Sinar Baru, Bandung. Rusmadi, Deddy, 1989, Mengenal Teknik Digital, Sinar Baru, Bandung. Warsito, S., 1992, Data Sheet Book 1, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan organisasi pemerintahan maka kepemimpinan mempunyai arti sangat strategis dalam rangka mendorong dan menggerkan

dalam cerita ini terdiri dari 6 penggunaan yang merujuk pada tiga tokoh yang ada dalam cerita, yaitu burung gagak, Raja, dan Putri Jelumpang. Bentuk ‘ - ku‘

Potensi alam yang dimiliki Kecamatan Palangga Selatan tidak jauh berbeda dengan potensi alam yang dimiliki oleh wilayah pesisir lain, seperti bakau, kelapa, rumput laut, dan

Terjadi penurunan kadar glukosa darah pada pasien yang sepsis yang. mendapatkan terapi insulin di ruang ICU RSUP

Emiten, Perusahaan Publik, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara

4.3 Menyelesai- kan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret dan penafsiran-  Menentukan penyelesaian dari masalah sehari- hari yang berkaitan dengan

beberapa jenis narkotika baru yang sebelumnya belum diatur dalam Verdovende Midellen Ordonantie. Pengaturan narkotika jenis baru tersebut tentu berdampak pada variasi formula

The models CPT6180 and CPT6100 precision pressure sensors are compact, robust sensors with a serial output and a measuring range which is freely selectable between -1 .... The