• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Good Corporate Governanace dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Good Corporate Governanace dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Good Corporate Governanace dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Elis Ika Rohmasari Elisika.ei@gmail.com

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana Malang

PENDAHULUAN

Dalam tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan mencerminkan publik telah menilai harga pasar saham di atas nilai bukunya. Semakin tinggi nilai perusahaan kepercayaan publik terhadap perusahaan juga akan semakin besar. Penelitian mengenai good corporate governance dan leverage yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2014) , menyatakan bahwa GCG dengan proksi kepemilikan institusioanl berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Mariana, Endang Susilawati dan Purwanto, menyatakan bahwa GCG dengan proksi kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan ukuran komite audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, namun secara simultan hanya komite audit yang berpengaruh terhadap manajemen laba, Leverage juga tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Praditia (2010) , menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2014), menyatakan bahwa laverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh megawati (2009), menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusional dan Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningtyas (2015), menyatakan bahwa variabel kepemilikan manajerial, komposisi komusaris independen dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan variabel kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa good corporate governance dan leverage memberikan persepsi yang berbeda terhadap nilai perusahaan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan persepsi good corporate governanace dan leverage terhadap nilai perusahaan. METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cara mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Sampel sebanyak 31 perusahaan manufaktur yang diperoleh secara simple random sampling dan regresi dengan menggunakan pooled data. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPS versi 23 sebagai alat untuk menguji Pengujian Hipotesis

1. H01 : Komisaris independen secara persial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(2)

nilai perusahaan.

2. H02 : Kepemilikan manajerial secara persial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha2 : Kepemilikan manajerial secara persial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. H03 : Kualitas auditor secara persial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha3 : Kualitas auditor secara persial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. H04 : Komite audit secara persial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha4 : Komite audit secara persial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5. H05 : Leverage secara persial tidak bepengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ha5 : Leverage secara persial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

6. H06 : GCG dengan proksi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit dan leverage secara simultan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ha6 : GCG dengan proksi komisaris independen, kepemilikan

manajerial, kualitas auditor, dan komite audit dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

HASIL PENELITIAN Uji Statistik Deskriptif

Dari hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 diketahui gambar tentang objek penelitian yang menjadi sampel sebagai berikut :

1. Nilai PBV :

a. Secara rata-rata PBV pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 20836243496,29.

b. Standar deviasi PBV pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 54858743815,813.

2. Komisaris independen :

a. Secara rata-rata dewan komisaris independen pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,3668781.

b. Standar deviasi dewam komisaris independen pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,06626843.

3. Kepemilikan manajerial :

a. Secara rata-rata kepemilikan manajerial pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,613.

b. Standar deviasi kepemilikan manajerial pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,3423.

4. Kualitas auditor :

a. Secara rata-rata kualitas auditor pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,432.

b. Srandar deviasi kualitas aditor pada perusahaan waktu pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,4874.

(3)

5. Komite audit :

a. secara rata-rata komite audit pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 3,206.

b. Standar deviasi komite audit ada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 0,5046.

6. Leverage :

a. secara rata-rata leverage pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 1,42059348.

b. Standar deviasi leverage pada perusahaan sampel pada kurun waktu 2011-2015 sebesar 1,678116477

Hasil Uji Klasik Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik, hal ini menujukkan bahwa pola distribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa grafik P-P plot memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4.2, hasil perhitungan uji multikolinieritas menunjukkan bahwa komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas audit, komite audit, dan leverage memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS versi 23 diperoleh DW = 2,176 yang berada pada interval 1,8252 – 2,9096; sehingga dapat disimpulakan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak mengandung autokorelasi di dalam model regresi linier berganda.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat hasil uji grafik scetterplot membentuk pola yang tidak teratur dan tidak jelas dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

Hasil Uji Hipotesis Uji Signifikansi Parsial

Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulakan mengenai hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh komsaris independen terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 0,359 dengan signifikasi sebesar 0,723. Nilai signifikasi pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel komisaris independen tidak berpenngaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian,

(4)

hipotesis yang menyatakan “komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan” ditolak.

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 0,644 dengan nilai signifikasi sebesar 0,526. Nilai signifikasi pengujian tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan” ditolak.

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh kualitas auditor terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 0,987 dengan nilai signifikansi 0,333. Nilai signifikannsi pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “kualitas auditor berpengaruh terhadap nilai perusahaan” ditolak.

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 1,460 dengan signifikansi sebesar 0,157. Nilai signikansi pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel komite auditor tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan” ditolak.

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar -0,125 dengan signifikansi sebesar 0,901. Nilai signifikansi pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis yang meyatakan “leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan” ditolak.

Uji Signifikansi Simultan

Pengujian model regresi menunjukkan nilai F sebesar 1,081 dengan signifikansi sebesar 0,395. Nilai signifikansi pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit dan leverage secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, Ha6 yang menyatakan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan “ditolak”.

Koefisien Determinasi ( )

Pada koefisien determinasi pada tabel diatas pada kolom Adjusted R Square, diperoleh nilai sebesar 0,013. Hal ini berarti bahwa 0,013 variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, komite audit, dan leverage. Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk pada variabel yang digunakan pada penelitian ini.

Pembahasan

Hasil pengujian terhadap hipotesis komisaris independen menunjukkan bahwa berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien komisaris independen sebesar 56006657452,210 serta nilai t sebesar 0,359 dengan nilai signifikansi 0,723. Hal ini menunjukkan bahwa komisaris independen tidak dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan, artinya dengan adanya komisaris independen tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

(5)

Jumlah komisaris independen yang tinggi bukan merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga kebanyakan orang menganggap komisaris independen bukan faktor yang dijadikan pertimbangan dalam mengapresiasi nilai perusahaan.

Penelitian ini sedikit bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Okta Rezika Praditia (2010) yang membuktikan bahwa komisaris independen negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengujian hipotesis kepemilikan manajerial terhadap nilai peusahaan menunjukkan bahwa Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 19462202684,534 serta nilai t sebesar 0,644 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,526. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Megawati (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial pada sebuah perusahaan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Pengujian hipotesis kualitas auditor terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien variabel kualitas auditor sebesar 22497697403,414 serta nilai t sebesar 0,987 dengan nilai signifikansi sebesar 0,333. Hal ini menunjukkan bahwa menggunkan auditor yang berkualitas tidak dapat menjadi jaminan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penggunakan auditor yang berkualitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan agar dapat memberikan informasi yang sesungguhnya dan tidak menyesatkan kepada para pemegang saham dalam mengambil keputusan investasi. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat membuktikan kualitas auditor tidak dapat berperan sebagai mekanisme good corporate governance yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bintang Asmanda Putra (2009) yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh tidak signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan.

Pengujian hipotesis komite audit terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien variabel sebesar 30553996131,566 serta nilai t 1,460 dengan nilai signifikansi sebesar 0,157. Hal ini menunjukkan bahwa komite audit tidak menjamin kualias laporan keuangan dan tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Ini dikarenakan pada perusahaan sampel pada penelitian ini rata-rata memiliki 3 anggota komite audit.

Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arifianti (2010), yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan .

Pengujian hipotesis leverage terhadap nilai peusahaan menunjukkan bahwa variabel leverage negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien variabel sebesar -789911434,512 serta nilai t -0,125 dengan nilai signifikansi sebesar 0,901. Hal ini menunjukkan bahwa rasio leverage tidak menjamin meningkatnya nilai perusahaan. Ini dikarenakan nilai rasio leverage pada penelitian ini rata-rata dibawah 1.

(6)

Penelitian tidak mendukung penelitian Megawati (2009), yang menyatakan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penggunaan utang oleh perusahaan secara efektif akan menghasilkan profit yang akhirnya berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.

KESIMPULAN

Penelitian ini menguji pengaruh good corporate governance dengan proksi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit, leverage. Dari semua hipotesis yang diajukan, tidak ada hipotesis yang diterima. Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini :

1. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris independen di dalam perusahaan tidak menjamin meningkatnya nilai perusahaan.

2. Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajemen tidak bisa meningkatkan nilai perusahaan.

3. Kualitas auditor

Kualitas auditor tidak bepengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan dengan menggunakan auditor yang berkualitas tidak menjamin meningkatkan nilai perusahaan.

4. Komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit di dalam perusahaan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan.

5. Leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio leverage tidak menjamin meningkatnya nilai perusahaan.

6. GCG dengan proksi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit dan leverage secara simultan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan.

KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan :

1. Good corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada empat variabel yaitu dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit.

2. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini hanya menggunakan satu karakteristik, yaitu ada atau tidak adanya kepemilikan manajerial tanpa memasukkan karaketristik lain misalnya prosentase kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan.

3. Rendahnya koefisien determinasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak mekanisme good corporate governance selain dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kualitas auditor, dan komite audit yang mempengaruhi nilai perusahaan.

4. Periode tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek yaitu 2011-2015.

SARAN

(7)

1. Penelitian selanjutnya perlu mengidentifikasi good corporate governance dengan banyak menggunakan variabel agar memperoeh hasil yang lebih baik.

2. Lebih memperpanjang waktu penelitian tidak hanya 5 tahun saja.

3. Menggunakan metode yang lebih tepat untuk menghitung nilai perusahaan yang lebih sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Pada penelitian ini metode pengukuran nilai perusahaan menggunakan metode PBV.

4. Untuk penelitian selanjutnya agar lebih memperbanyak sampel perusahaan yang digunakan. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 31 sampel perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah, Nuriyatum. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance dan Laverage Terhadap Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. SKRIPSI. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Praditia, 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2005-2008. SRIPSI. Fakultas Ekonomi Diponegoro. Semarang.

Kusumaningtyas, Titah Kinanti. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar Pada Indeks SRI-KEHATI. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Surabaya.

Megawati. 2009.” Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2005-2007”. Fakulats Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Mariana, Susilawati, dan Purwanto, Nanang. Pengaruh Good Corporate Governance, Laverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Perbankan Yang Terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan. Malang.

Referensi

Dokumen terkait

asuhan kebidanan komprehensif pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi. Baru Lahir dan

BOD adalah jumlah kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa organik yang ada dalam limbah.. Hasil analisa BOD menunjukkan

2) Mengetahui  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  menyelesaikan  suatu  bagian 

Tarkasteltaessa koko aineiston ultraäänimittoj .en korrelaatoita teu- rasominaisuuksiin (taulukko 18) todetaan, että ominaisuudet ovat kes- kenään varsin hyvin

Uji one to one (perorangan) dilakukan dengan mengambil 3 orang sampel dari kelas X TKR SMK SWASTA Tamansiswa Lubuk Pakam secara acak dan diperoleh hasil 79% dan termasuk

Bahan berkhasiat adalah bahan obat yang akan dibuat menjadi sediaan farmasi dengan dosis terapi dan tujuan pengobatan tertentu, sedangkan bahan pembantu atau

Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran strategis yang ditetapkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan di KOPTI Kabupaten Bogor terdiri atas tiga sasaran

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya sehingga penulis dapakrit menyelesaikan Tugas