• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL II PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TATA TERTIB

MUSYAWARAH NASIONAL II

PERSATUAN HATOPAN RAJA TOGA SITOMPUL DAN BORU TAHUN 2017 BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Tata tertib ini yang dimaksud dengan :

1. Musyawarah Nasional II Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul dan Boru selanjutnya dalam tata tertib ini disingkat dan disebut dengan MUNAS II PRTSBI adalah forum kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat pusat yang dilaksanakan sekali dalam 5 (lima) tahun;

2. Musyawarah Nasional II PRTSBI dihadiri oleh utusan daerah sebagaimana diatur dalam Bab V Pasal 5 Tata Tertib ini

3. Sidang Pleno adalah Sidang Pleno Musyawarah Nasional II PRTSBI 4. Sidang Komisi adalah Sidang Komisi Musyawarah Nasional II PRTSBI

5. Steering Committee adalah Steering Committee atau Panitia Pengarah atau

Narasumber Musyawarah Nasional II PRTSBI

6. Rancangan Materi Musyawarah Nasional I PRTSBI adalah rancangan materi bahasan Musyawarah Nasional II PRTSBI

7. Rancangan Surat Keputusan adalah rancangan surat-surat keputusan Musyawarah Nasional II PRTSBI.

BAB II KELENGKAPAN

Pasal 2

MUNAS II PRTSB mempunyai kelengkapan yang terdiri dari : 1. Penyelenggara/Penanggungjawab

2. Peserta

3. Materi Bahasan

4. Pimpinan Musyawarah Nasional II

5. Steering Committee/Panitia Pengarah/Narasumber

6. Organizing Committee/Panitia Pelaksana

7. Sidang dan rapat-rapat 8. Formatur

(2)

BAB III

PENYELENGGARA / PENANGGUNGJAWAB, DAN PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL II PRTSBI

Pasal 3

1. Penyelenggara / Penanggungjawab MUNAS II PHRTSBI adalah Punguan Hatopan Raja Toga Sitompul dan Boru dan Penasehat Se-Indonesia.

2. Pimpinan Sementara MUNAS II PRTSBI berjumlah 5 (lima) orang yang ditunjuk dan dipilih oleh Steering Committee.

3. Pimpinan Tetap MUNAS II berjumlah 5 (lima) orang yang dipilih dari peserta yang terdiri dari : 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, 3 (tiga) orang anggota.

BAB IV

KEKUASAAN, WEWENANG, DAN TUGAS Pasal 4

1. MUNAS II PRTSBI adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat PUSAT yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

2. MUNAS II Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul dan Boru mempunyai wewenang: a. Menyusun, menetapkan, dan mengesahkan AD/ART Persatuan Hatopan Raja

Toga Sitompul Dan Boru;

b. Menetapkan program kerja Pusat;

c. Menetapkan Ketua serta Susunan Komposisi Personalia Kolektif Pengurus Pusat Masa Bhakti 2017-2022

d. Menetapkan kebijakan perkumpulan dalam menghadapi persoalan perkumpulan e. Mengambil keputusan tentang sanksi skorsing dan atau pemecatan sementara

yang dikenakan terhadap anggota dan pengurus.

3. Penyelenggara / Penanggungjawab MUNAS II PRTSBI mempunyai tugas

a. Bertanggungjawab atas penyelenggaraan MUNAS II PRTSBI agar lancar dan tertib b. Bertanggungjawab terhadap MUNAS II PRTSBI untuk dapat berlangsung dalam

suasana kebersamaan, demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mencapai mufakat.

4. Pimpinan MUNAS II PRTSBI mempunyai tugas

a. Mengesahkan atau mengqourumkan persidangan serta membuka / menutup persidangan

b. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam suasana kebersamaan dan permusyawaratan untuk mencapai mufakat

c. Mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan

pembicaraan, dan mendudukkan persoalan pada pokok yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang sesuai pokok pembicaraan;

(3)

d. Membacakan dan mengesahkan surat keputusan, membentuk komisi-komisi, dan formatur;

e. Memimpin sidang pemilihan Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul dan Boru Masa Bhakti 2017-2022;

f. Menyerahkan semua dokumen hasil-hasil keputusan MUNAS I PRTSBI kepada Steering Committee MUNAS II PRTSBI.

5. Sebelum pimpinan MUNAS II PRTSBI dipilih dan disahkan, pembahasan Rancangan Jadwal Acara dan Tata Tertib MUNAS II PHRTSBI dipimpin oleh Pimpinan Sementara MUNAS II PRTSBI dalam hal ini Steering Committee.

BAB V PESERTA

Pasal 5

MUNAS II PRTSBI dihadiri oleh peserta yang terdiri dari utusan dan peninjau : 1. Peserta Utusan terdiri dari :

a. Dewan Pengurus Wilayah (Propinsi) Se-Indonesia dengan mandat tertulis berjumlah 5 (lima) orang

b. Dewan Pengurus Cabang (Kabupaten, Kodya, Kota) dengan mandat tertulis berjumlah 2 (dua) orang, yaitu Ketua dan Sekretaris.

c. Dewan Pengurus Sektor dengan mandat tertulis dan/atau punguan yang jumlah anggotanya lebih dari 50 KK berjumlah 1(satu) orang, yaitu Ketua

2. Peserta Peninjau terdiri dari:

a. Pengurus Wilayah (Provinsi) Se-Indonesia dengan mandat tertulis berjumlah 1 (satu) orang

b. Pengurus Cabang (Kabupaten, Kodya, Kota) dengan mandat tertulis berjumlah 1 (satu) orang

c. Undangan-undangan lainnya yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 6

Utusan mempunyai hak :

1. Mengeluarkan pendapat, saran, dan atau tanggapan baik secara lisan maupun tertulis yang sifatnya konstruktif

2. Mengajukan usul perubahan

3. Mengajukan pertanyaan dengan terlebih dahulu mendapat izin dari Pimpinan MUNAS II PRTSBI

4. Menggunakan hak suara (memilih) yang penggunaannya diatur dalam Pasal 19 Tata Tertib ini

5. Menjadi anggota salah satu komisi 6. Dipilih.

(4)

Pasal 7 Peninjau mempunyai hak :

1. Memberikan saran secara lisan maupun tertulis yang sifatnya konstruktif serta mengajukan pertanyaan dengan terlebih dahulu mendapat izin dari Pimpinan MUNAS II PRTSBI

2. Menjadi anggota salah satu komisi; 3. Dipilih.

Pasal 8 Undangan / Pendengar mempunyai hak :

1. Mengikuti, mencatat / mendengar jalannya sidang-sidang pleno dan sidang komisi dengan terlebih dahulu mendapat izin dari Pimpinan MUNAS II PRTSBI

2. Mengikuti acara-acara sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal 8 di atas dengan tidak memiliki hak memilih dan dipilih, hak bicara, usul dan pertanyaan baik lisan maupun tertulis.

Pasal 9

Semua Peserta (Utusan, Peninjau, dan Pendengar) berkewajiban untuk : 1. Menjaga dan menciptakan keamanan dan ketertiban;

2. Mengikuti sidang-sidang pleno dan komisi;

3. Terkecuali yang tidak diperkenankan oleh Panitia Penyelenggara, maka undangan / pendengar dapat mengikuti sidang-sidang;

4. Mentaati semua peraturan dan ketentuan yang diberlakukan oleh panitia penyelenggara;

5. Mensukseskan MUNAS II PRTSBI dalam suasana kebersamaan dan permusyawaratan.

BAB VII SIDANG DAN RAPAT

Pasal 10 Sidang dan Rapat MUNAS II PRTSBI terdiri dari :

1. Sidang Pleno 2. Sidang Komisi

3. Rapat Pimpinan MUNAS II PRTSBI 4. Rapat Formatur.

Pasal 11

1. Pada prinsipnya Sidang Pleno MUNAS II PRTSBI bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup oleh Pimpinan MUNAS II PRTSBI

(5)

2. Rapat Pimpinan I PRTSB, Sidang Komisi, dan Rapat Formatur dinyatakan tertutup. BAB VIII

KOMISI-KOMISI Pasal 12

1. Komisi-komisi dalam MUNAS II PRTSBI terdiri dari : a. Komisi A (Organisasi, dan AD/ART)

b. Komisi B (Program Kerja, Kaderisasi dan Keanggotaan) c. Komisi C (Pokok-pokok pikiran dan rekomendasi) d. Sub Komisi, apabila diperlukan

2. Pimpinan Sidang Komisi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, dan 1 (satu) orang anggota;

3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi. Pasal 13

Pimpinan Sidang Komisi bertugas :

1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam suasana kebersamaaan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan;

2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan dan mendudukkan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang pada pokok pembicaraan;

3. Merampungkan dan melaporkan hasil-hasil komisi kepada Sidang Pleno MUNAS II PRTSBI.

Pasal 14 Tugas Komisi-Komisi adalah :

1. Komisi A (Organisasi, dan AD/ART), membahas dan merumuskan/mengesahkan AD/ART serta membahas dan merumuskan persyaratan, kriteria, dan tata cara pemilihan Ketua Pengurus Pusat dan Komposisi Kepemimpinan Pengurus Pusat Masa Bhakti 2017-2022

2. Komisi B (Program Kerja dan Kaderisasi dan Keanggotaan), membahas dan merumuskan Program Kerja Pusat, penembangan ekonomi/Koperasi dan Wirausaha, pendataan keanggotaan dan pelatihan kepemimpinan, pendidikan dalam meningkatkan dan memberdayakan SDM, mengimplementasikan nilai social budaya/adat istiadat dan agama.

3. Komisi C (Pokok-pokok pikiran dan rekomendasi) membahas dan merumuskan Pokok-pokok pikiran dan rekomendasi baik secara internal maupun eksternal organisasi 4. Sub Komisi membahas hal-hal lain yang diperlukan secara khusus

(6)

BAB IX QUORUM

Pasal 15

1. MUNAS II PRTSBI dinyatakan quorum / dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu dari jumlah utusan;

2. Bilamana quorum sidang atau rapat tidak terpenuhi, sidang atau rapat akan diskors selama 15 (lima belas) menit;

3. Apabila setelah diskors selama 15 (lima belas) menit quorum sidang atau rapat tidak terpenuhi maka sidang atau rapat dibuka dan diskors kembali selama 15 (lima belas) menit;

4. Apabila quorum sidang atau rapat tetap tidak terpenuhi, walau sudah diskors selama 2 x 15 menit, maka sidang atau rapat dapat dibuka dan dilangsungkan tanpa mengadakan dan keputusannya sah serta mengikat.

BAB X

PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 16

1. Pada azasnya, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat;

2. Jika cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara voting melalui pemungutan suara terbanyak;

3. Apabila menyangkut orang, maka pengambilan keputusan dengan cara pemungutan suara dilakukan sedapat mungkin dengan cara tertulis yang bersifat rahasia;

4. Apabila pemungutan suara (menyangkut orang) hasil suaranya sama banyak, maka pemungutan suara diulang kembali hanya untuk satu kali;

5. Apabila setelah diulang hasil suaranya masih tetap sama banyak, maka keputusan selanjutnya tentang hal ini diserahkan kepada Pimpinan MUNAS II PHRTSBI bersama Penanggungjawab MUNAS II PRTSBI dan Penasehat untuk diambil keputusan bersama dan hasil dari keputusan tersebut bersifat mengikat serta tidak dapat diganggu gugat.

BAB XI

TATA CARA PEMILIHAN Pasal 17

(7)

1. Pemilihan Ketua Pengurus Pusat Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul Dan Boru berdasarkan musyawarah untuk mufakat;

2. Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pemilihan Ketua Pengurus Pusat Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul Dan Boru dilakukan secara langsung melalui pemberian suara dalam dua tahapan sebagai berikut :

Tahap I (Memilih bakal calon Ketua menjadi calon tetap)

a. Bakal calon dinyatakan sah menjadi calon apabila telah memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan;

b. Bakal calon yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam butir (a) dinyatakan gugur;

c. Pemilihan dipimpin oleh Pimpinan MUNAS II PRTSBI dibantu dengan 2 (dua) orang saksi;

d. Sebelum pemilihan, setiap bakal calon wajib menyampaikan pidato pemikirannya;

e. Setiap bakal calon dinyatakan sebagai calon tetap yang sah apabila mendapat dukungan sekurang-kurangnya 3 (tiga) suara;

f. Apabila seseorang bakal calon tidak mendapat dukungan suara sebagaimana yang dimaksud pada butir (e) di atas, maka bakal calon dinyatakan gugur;

g. Bakal calon dipilih oleh unsur Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul Dan Boru dan unsur penasehat, hanya dapat memilih satu nama dari para bakal calon yang sah;

h. Pemilihan dilakukan secara tertulis di atas lembar kertas dengan menuliskan salah satu nama dan setelah ditulis, kertas suara dimasukkan ke dalam kotak suara yang tersedia;

i. Bakal calon yang sah dapat dinyatakan sebagai Ketua Pengurus Pusat Persatuan Hatopan Raja Toga Sitompul dan Boru Masa Bhakti 2017-2022, jika jumlah bakal calonnya hanya satu atau tunggal.

Tahap II (Memilih calon tetap menjadi Ketua PRTSBI)

a. Calon tetap dapat dinyatakan sah sebagai Ketua PHRTSBI apabila mendapatkan jumlah suara terbanyak;

b. Apabila calon yang dipilih mendapat dukungan jumlah suara yang sama banyak, maka pemilihan akan diulang hanya untuk satu kali;

c. Apabila setelah pemilihan diulang hasil suaranya masih tetap sama banyak, maka calon-calon yang bersangkutan selanjutnya diserahkan kepada Pimpinan MUNAS II PRTSBI bersama Ketua-Ketua Wilayah Punguan Raja Toga Sitompul dan Boru serta Penasehat untuk diambil keputusan bersama dan hasil dari keputusan tersebut bersifat mengikat serta tidak dapat diganggu gugat;

d. Perhitungan suara dilakukan secara terbuka dipimpin oleh Pimpinan MUNAS II PRTSBI dibantu oleh dua orang saksi dari peserta MUNAS II PRTSB;

(8)

BAB XII HAK SUARA

Pasal 18

1. Perincian hak suara dalam MUNAS II PRTSBI adalah sebagai berikut :

a. Setiap peserta utusan dari wilayah dan cabang masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara;

b. Peserta peninjau tidak mempunyai hak suara.

2. Pemberian hak suara dalam pengambilan keputusan dan pemilihan dilakukan oleh Utusan yang mewakili Punguan wilayah-wilayah, Penasehat Punguan masing-masing wilayah, berdasarkan mandat yang sebelumnya dilaporkan kepada Pimpinan MUNAS II PRTSBI.

BAB XIII FORMATUR

Pasal 19

1. Formatur MUNAS II PRTSBI berjumlah 5 (lima) orang, yang terdiri dari dan rinciannya sebagai berikut :

a. Ketua Terpilih sebagai Ketua Formatur merangkap anggota berjumlah 1 (satu) orang;

b. Unsur Wilayah sebagai Sekretaris merangkap anggota berjumlah 1 (satu) orang; c. Unsur Penasehat dari Wilayah sebagai anggota berjumlah 3 (tiga) orang.

2. Jumlah dan mekanisme pemilihan formatur disepakati dalam sidang komisi dan ditetapkan dalam sidang pleno.

BAB XIV RISALAH Pasal 20

1. Risalah sidang dan rapat-rapat MUNAS II PRTSBI dibuat oleh Organizing Committee (OC) atau Panitia Pelaksana MUNAS II PRTSBI dan disampaikan / dilaporkan kepada PRTSB Se-Indonesia Masa Bhakti 2016-2021 untuk dibukukan;

2. Untuk setiap sidang dan rapat sedapat-dapatnya dibuat risalah, yang berisi : a. Tempat dan Acara sidang;

b. Hari / Tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang; c. Ketua dan Sekretaris sidang;

(9)

e. Juru bicara dan Pendapat masing-masing; f. Materi pembicaraan selama sidang; g. Keputusan / Kesimpulan sidang, dan;

h. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu dicatat.

BAB XIV PENUTUP

Pasal 21

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diputuskan dalam MUNAS II PRTSBI

2. Tata tertib MUNAS II PRTSBI ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 21 Maret 2017

PIMPINAN SEMENTARA MUSYAWARAH NASIONAL II PHRTSBI

Marsda TNI (Purn) Johnny FP. Sitompul Subur MP Sitompul, SE Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Jasa Sitompul, SH., MH Drs. Tigor Sitompul. Anggota Anggota

Referensi

Dokumen terkait

Semakin ketatnya persaingan antar operator seluler dengan melakukan peluncuruan produk baru dan promo-promo menarik yang secara langsung dapat menarik jumlah pelanggan

Tujuan kegiatan praktik mengajar ini adalah menerapkan sistem pembelajaran di sekolah dengan menggunakan ilmu yang dimiliki. Praktik mengajar kelas XI MIA 2 dilakukan

Kondisi optimum penentuan nitrit dengan metode ekstraksi-spektrofotometri sebagai kompleks 4-(4- nitrobenzenazo)-1-aminonaftalen dengan n-amil alkohol adalah : (1) Panjang

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar penilaian kevalidan perangkat pembelajaran digunakan untuk mengukur kevalidan perangkat

Dengan mendeskripsikan kearifan lokal Bali, terungkap bahwa di dalam ungkapan-ungkapan tradisional Bali terkandung pesan dan nasehat yang berisikan nilai-nilai moral yang

menget ahui proses pem belajar an mendidik di kelas dan laborat orium yang sesuai dengan mat a pelajaran pengaw asan mut u1. memahami pem belajaran yang m endidik sesuai dengan

Tuhan kasi Antua pung Roh par Yesus pung utusang-utusang sampe dong ada pung kuasa. Kuasa ni bantu dong par kasi tau deng ajar Kabar Bae soal Yesus par orang-orang Yahudi deng

Akhlak seorang santri pada dasarnya adalah pancaran kepribadian dari seorang ulama yang menjadi pemimpin dan guru pada setiap Pondok Pesantren yang bersangkutan, sebab