• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survai. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 234) yang dimaksud penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Oleh karena itu, peneliti hanya mengambil apa yang terjadi pada objek dengan direkam atau dipotret sesuai dengan apa adanya, kemudian memaparkan gejala tersebut dalam bentuk laporan penelitian secara lugas dan alami. Sedangkan metode survai dalam penelitian bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari sebagian populasi dengan data yang sifatnya nyata (tangible) (Donal Ary, dkk. dalam Suharsimi Arikunto, 2005: 237).

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 169) variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Adapun definisi operasional adalah definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi (Jogiyanto, 2004: 62). Berikut definisi operasional yang ada dalam penelitian ini:

(2)

43 1. Kebutuhan energi

Kebutuhan energi dikatakan sistem anaerobik alaktik apabila aktivitas kerja otot dibawah 10 detik, dikatakan anaerobik laktik apabila aktivitas kerja otot lebih dari 10 detik dan kurang dari 120 detik, serta dikatakan aerobik apabila aktivitas kerja otot lebih dari 120 detik.

2. Pencak silat kategori tanding

Pertandingan yang dilakukan antara dua orang pesilat dari kubu yang berbeda yang menempati masing-masing sudutnya yakni sudut biru dan sudut merah, dalam pertandingan tersebut pesilat akan bertanding melakukan serangkaian gerak teknik dan taktik untuk mendapatkan nilai dengan diawali posisi pasang, kaidah, melakukan fight, dan kembali ke posisi pasang setelah wasit memberi aba-aba “berhenti”.

C. Populasi dan Subjek Penelitian 1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa atau gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta baik putra maupun putri yang mengikuti Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Ke-V tahun 2014 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

(3)

44 2. Teknik pengambilan sampel

Sampel adalah pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi sehingga dihasilkan sampel yang mewakili populasi yang dimaksud (Suharsimi Arikunto, 2005: 91). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2005: 97). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pesilat putra maupun putri dalam Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Ke-V tahun 2014 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang berhasil masuk dalam babak semifinal dan babak final. Pertandingan yang diambil sebagai sampel adalah partai yang diasumsikan dapat mewakili dari keseluruhan pertandingan. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pertandingan babak semifinal dan babak final yang berlangsung dalam 3 babak penuh yaitu sebanyak 31 partai. Alasan peneliti mengambil sampel pada babak semifinal dan babak final adalah karena dalam babak tersebut penampilan/peforma bertanding lebih berkualitas. Pesilat yang telah memasuki babak semifinal dan babak final adalah pesilat yang diprediksi memiliki fisik, teknik, taktik, dan mental yang baik untuk memenangkan pertandingan sebelumnya.

(4)

45

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan handycam.

a. Lembar observasi

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang memuat tentang: (1) Waktu kerja, yaitu waktu yang diperlukan pesilat dalam melakukan serangan atau pembelaan dengan menggunakan teknik dan taktik dengan cepat sehingga terjadi body contack dengan lawan; (2) Recovery aktif antar fight, yaitu waktu yang terjadi sebelum terjadi fight berikutnya yaitu ketika pesilat berada pada posisi aerobik dengan pergerakan aktif seperti melakukan pola langkah dan kaidah pencak silat; dan (3) Recovery pasif atau interval antar babak, yaitu interval antar babak adalah ketika pesilat berada pada sudutnya masing-masing dalam kondisi pasif (istirahat).

b. Handycam yang digunakan untuk merekam dan mendokumentasikan pertandingan sebanyak 4 buah.

(5)

46 2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 224). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan observasi langsung dilakukan dengan cara merekam pertandingan pencak silat kategori tanding pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi Ke-V di Universitas Gadjah Mada. Perekaman dilakukan menggunakan 4 (empat) handycam yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: (1) Sony HDR-CX 190, 30x Zoom, camera 5 mp, Carl Zeiss Lens, (2) HD Sony model no. DCR-SX65E/BC, 70x Extended Zoom, Carl Zeiss Lens 1,8 – 108, Made in China (3) Sony DCR-SX22E, no. 1762597. 4-439-291-01 Carl Zeiss Lens 1,8 – 108, Made in China, dan (4) JVC model no. G2-MG 750AAG, Kunica Lens f=2.2-85,8 mm 1:18. Keempat handycam tersebut dipasang dibeberapa tempat yaitu: (a) Handycam 1 dipasang di gelanggang 1 yang terletak di sudut netral sebelah kiri dewan wasit juri dengan jarak 2 meter dari garis luar gelanggang, (b) Handycam 2 dipasang di gelanggang 1 yang terletak di tribun tepat diatas sudut netral sebelah kanan dewan wasit juri dengan jarak 7 meter dari garis luar gelanggang, (c) Handycam 3 dipasang di gelanggang 2 yang terletak di sudut netral sebelah kiri dewan wasit juri dengan jarak 2 meter dari garis luar gelanggang, dan (d) Handycam 4 dipasang di gelanggang 2 yang

(6)

47

terletak di tribun tepat diatas sudut netral sebelah kiri dewan wasit juri dengan jarak 7 meter dari garis luar gelanggang.

Pencatatan waktu menggunakan duration recording. Duration recording adalah teknik pengamatan yang menyediakan informasi pada penggunaan waktu (Judith, 2010: 331-333). Tabel berikut merupakan kisi-kisi dalam teknik pengumpulan data.

Tabel 4. Kisi-kisi Pengumpulan Data

No. Sampel ke- JF WB (dtk) WK (dtk) WRA (dtk) WRP (dtk) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Keterangan:

1. JF : Jumlah fight dalam satu partai, yaitu ketika kedua pesilat melakukan body contack dengan gerakan yang cepat.

2. WB : Waktu bersih dalam satu partai, yaitu keseluruhan jumlah waktu yang dapat dihitung dari aba-aba “mulai” sampai dengan aba-aba “berhenti” selama 3 babak.

3. WK : Waktu kerja dalam satu partai, yaitu ketika pesilat melakukan gerakan serang bela dengan cepat dan terjadi body contack.

4. WRA : Waktu recovery aktif dalam satu partai, yaitu ketika pesilat melakukan kaidah sebelum terjadinya fight dan setelah melakukan fight sebelum wasit memberikan aba-aba “berhenti”

5. WRP : Waktu recovery pasif dalam satu partai, yaitu ketika istirahat antar babak dimana pesilat berada pada sudutnya masing-masing.

(7)

48 E. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan dianalisis sehingga dapat diperoleh suatu gambaran. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 147) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui rata-rata data dengan menggunakan rumus dimana Σ (X) adalah jumlah keseluruhan dari penjumlahan X dan N adalah banyaknya sampel, sedangkan data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: (1) waktu kerja, (2) waktu recovery aktif, dan (3) recovery pasif atau interval antar babak, kemudian setelah diketahui jumlah rata-rata data waktu kerja, data waktu recovery aktif dan data waktu recovery pasif maka akan dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus , dimana Σ (X) adalah jumlah rata-rata waktu (X), dan N adalah jumlah waktu bersih yang digunakan dalam satu pertandingan. Untuk itu pertandingan direkam menggunakan handycam, kemudian video yang telah direkam di pindahkan ke sebuah laptop untuk diamati setiap waktunya dengan menggunakan software kinovea dan juga menggunakan stopwatch. Data waktu yang telah terkumpul akan dicatat dalam kisi-kisi pengumpulan data. Selanjutnya akan dicari persentase antara waktu kerja, waktu recovery aktif dan recovery pasif dalam kategori tanding.

Referensi

Dokumen terkait

Menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remaja

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Tabel 6 menunjukkan bahwa persentase daya keeambah benih normal lebih tinggi pada varietas Anjasmoro (93,0%), yang berbeda nyata dengan varietas lainnya, kecuali dengan

Seluruh hasil pengukuran oil and grease telah memenuhi NAB yang terdapat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014, yaitu 10 mg/L. (5) TSS dapat dipengaruhi

Dalam desain kurikulum, kemampuan technopreneurship dimasukkan sebagai salah satu kompetensi lulusan.Kompetensi itu didukung oleh beberapa mata kuliah teknologi terapan

Dalam menjamin kualitas farmasetik, sediaan yang dibuat harus memenuhi beberapa parameter fisik yang meliputi daya sebar, viskositas, dan daya lekat Uji sifat fisik repelan

Lampiran 5 Bagan alir uji in vitro inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas + 0,25 mL larutan Na-dietilditiokarbamat + 4 mL kloroform-heptana (1:1) dikocok + 2,5

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Tata Cara