• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Jenderal

Rencana kerja dan anggaran Capaian kinerja organisasi Realisasi anggaran Evaluasi internal

Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Gd. Frans Seda

Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Pusat DKI Jakarta 10710 Telp. (021) 3865330 Fax. (021) 3500841

Kinerja

Direktorat

Jenderal

P

en

gelolaan P

embiayaan

dan Ris

iko

Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

DIREKTORAT JENDERAL

(2)

i

I.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

IKHTISAR EKSEKUTIF ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 2

1. Tugas dan Fungsi ... 2

2. Organisasi ... 3

3. Stakeholders Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko ... 4

4. Sumber Daya Manusia ... 6

C. Mandat dan Peran Strategis DJPPR ... 20

1. Pedoman Umum ... 20

2. Pedoman Khusus ... 21

D. Peran Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko... 22

1. Memenuhi Pembiayaan APBN yang Bersumber dari Utang ... 22

2. Mewujudkan Kesinambungan Fiskal Melalui Pengelolaan Portofolio dan Risiko Pembiayaan ... 23

3. Pengembangan Pasar yang Dalam, Aktif, dan Likuid ... 24

4. Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan ... 24

E. Sistematika Laporan ... 25

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 27

A. Rencana Strategis ... 27 1. Visi ... 27 2. Misi ... 28 3. Nilai-Nilai ... 28 4. Tujuan ... 29 5. Sasaran Strategis ... 29 6. Kebijakan ... 30 7. Strategi ... 30

(3)

ii B. Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, dan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 32

1. Rencana Kerja... 32

2. Rencana Kerja dan Anggaran ... 35

3. Pengukuran/Penetapan Kinerja ... 44

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 54

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 54

1. Capaian IKU Tahun 2019 ... 54

2. Perbandingan Capaian IKU Tahun 2017–2019... 56

3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2019 ... 60

4. Capaian Kinerja Inisiatif Strategis Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan ... 145

5. Perkembangan Credit Rating Indonesia Tahun 2019 ... 146

6. Realisasi Agenda Prioritas ... 147

B. Realisasi Anggaran ... 150

C. Kinerja Lainnya ... 154

1. Pembentukan Jabatan Fungsional Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan. 154 2. Penyusunan Buku Sejarah Pembiayaan ... 156

3. Pembangunan Time Tunnel Galeri Sejarah Pembiayaan Indonesia ... 157

4. Penataan Organisasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayan dan Risiko 158 5. Inovasi Layanan Publik 2019 Sistem SBN Ritel Online (e-SBN) ... 161

6. Penghargaan... 163

D. Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja ... 164

1. Tindak Lanjut atas Evaluasi AKIP ... 164

2. Reviu Rencana Strategi DJPPR 2015—2019 ... 165

3. Revitalisasi Manajemen Kinerja Kemenkeu Melalui Optimalisasi Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) ... 173

a. Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) ... 173

b. Program Gerakan Efisiensi Sebagai Implementasi Penguatan Budaya ... 175

c. Program Peningkatan Integritas ... 176

1) Pembentukan Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) ... 176

2) Rencana Aksi yang dilakukan Tahun 2019 dalam rangka meningkatkan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko ... 177

(4)

iii

BAB IV PENUTUP ... 171

A. Simpulan ... 186

B. Kendala dalam Pencapaian Kinerja ... 187

C. Strategi Pemecahan Masalah di Masa Mendatang ... 188

LAMPIRAN I ... 191

(5)

iv

II.

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Kompososo Pegawai Menurut Golongan ... 7

Tabel I. 2 Komposisi Pegawai Menurut Unit Eselon II ... 7

Tabel I. 3 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan ... 8

Tabel I. 4 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin ... 8

Tabel I. 5 Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan ... 8

Tabel I. 6kat Pendidikan ... 8

Tabel I. 7 Pelatihan Diklat Internal ... 11

Tabel I. 8 Diklat/Training/Workshop melalui BPPK, Unit Eselon I Lain, dan Sponsor ... 12

Tabel I. 9 Diklat/Training/Workshop melalui Sponsor ... 15

Tabel I. 10 Sosialisasi Peningkatan Kompetensi ... 17

Tabel I. 11 Penyelenggaraan Assessment Center ... 19

Tabel I. 12 Tugas Belajar Pegawai Direktorat Jenderal Pengelaan Pembiayaan dan Risiko ... 20

Tabel I. 13 Pendidikan Di Luar Kedinasan ... 20

Tabel I. 14 Tabel Utang Pemerintah Pusat ... 23

Tabel II. 1 Rumusan Informasi Kinerja Anggaran TA 2019 ... 37

Tabel II. 2 Perbandingan Rencana Kerja tahun 2018 dan Tahun 2019 ... 40

Tabel II. 3 Perbandingan Pagu Anggaran Tahun 2018 dan 2019 per Kegiatan ... 43

Tabel II. 4 Perbandingan Pagu Anggaran Tahun 2018 dan 2019 per Jenis Belanja ... 44

Tabel II. 5 Target Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One Tahun 2019 ... 46

Tabel II. 6 Matriks Hubungan Sasaran Strategis dalam Renstra 2015-2019 dan IKU ... 49

Tabel III. 1 Capaian IKU DJPPR Tahun 2019 ... 54

Tabel III. 2 Perbandingan Capaian IKU Kemenkeu-One Tahun 2017–2019 ... 56

Tabel III. 3 Rincian Nilai Kinerja Organisasi ... 60

Tabel III. 4 Capaian Iku DJPPR Tahun 2019 per Komponen ... 63

Tabel III. 5 Posisi Utang pemerintah Tahun 2014 s.d. 2019 ... 64

Tabel III. 6 Realisasi Pengadaan Pinjaman Program Tahun 2019... 65

Tabel III. 7 Hasil Penerbitan SUN Tahun 2018 (dalam miliar rupiah) ... 66

Tabel III. 8 Hasil Penerbitan SUN melalui Lelang dan Private Placement ... 67

(6)

v Tabel III. 10 Penerbitan SUN Berdenominasi Dual-Currencies (U.S. Dollar dan Euro)

tanggal 18 Juni 2019 ... 68

Tabel III. 11 Penerbitan SUN Berdenominasi Dual-Currencies (U.S. Dollar dan Euro) tanggal 30 Oktober 2019 ... 68

Tabel III. 12 Penerbitan Surat Utang Negara Berdenominasi Yen (dalam miliar) ... 68

Tabel III. 13 Penerbitan Surat Berharga Negara Ritel (dalam juta) ... 70

Tabel III. 14 Kinerja Pengelolaan SUN Tahun 2014–2019 (dalam miliar rupiah) ... 70

Tabel III. 15 Rincian Penerbitan SBSN Tahun 2019 ... 71

Tabel III. 16 Perkembangan Penerbitan SBSN s.d. 2019 ... 72

Tabel III. 17 Realisasi Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU ... 73

Tabel III. 18 Realisasi Pembiayaan Infrastruktur Non-KPBU ... 74

Tabel III. 19 Capaian IKU Pengadaan Pembiayaan Selama 3 Tahun ... 75

Tabel III. 20 Komponen Balance Sheet Vulnerability Index/BSVI ... 80

Tabel III. 21 Perkembangan Capaian IKU Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan negara ... 81

Tabel III. 22 Perkembangan Capaian IKU Tingkat efektivitas pencegahan cross-default pembayaran kewajiban pembiayaan ... 83

Tabel III. 23 Proyek yang Mendapatkan Fasilitas Dukungan Pemerintah ... 85

Tabel III. 24 Nilai Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJPPR Per Unit Eselon II .... 88

Tabel III. 25 Capaian IKU Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJPPR ... 89

Tabel III. 26 Rincian IKU Persentase penyelesaian dan implementasi kebijakan pengelolaan pembiayaan dan risiko ... 92

Tabel III. 27 Capaian IKU Terealisasi Sebesar 125,90%, Dengan Rincian Per Komponen IKU ... 97

Tabel III. 28 Capaian IKU Persentase Pencapaian Target Tingkat Likuiditas Pasar SBN ... 101

Tabel III. 29 Pertumbuhan nominal kepemilikan SBN ... 102

Tabel III. 30 Jumlah Investor Domestik Baru ... 103

Tabel III. 31 Realisasi Pencapaian Target Risiko Portofolio Utang ... 105

Tabel III. 32 Perkembangan Capaian IKU Persentase Pemenuhan Target Risiko Portofolio Utang ... 106

Tabel III. 33 Capaian IKU Persentase pemenuhan dukungan pemerintah atas proyek infrastruktur skema KPBU ... 109

Tabel III. 34 Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri Tahun 2019 (Milyar Rupiah) ... 115

(7)

vi Tabel III. 35 Capaian IKU Persentase Pencapaian Target Realisasi Penarikan

Pinjaman Kegiatan ... 116

Tabel III. 36 Rekomendasi Hasil Monev Proyek ... 118

Tabel III. 37 Rekomendasi BPK terkait DJPPR ... 122

Tabel III. 38 Capaian IKU Persentase rekomendasi BPK yang telah ditindaklanjuti123 Tabel III. 39 Hasil Survei Hubungan Investor dengan Stakeholders ... 125

Tabel III. 40 Capaian Kinerja Pengelolaan Hubungan Stakeholders serta Kerja Sama Kelembagaan ... 126

Tabel III. 41 Standar Kompetensi Jabatan DJPPR ... 128

Tabel III. 42 Perkembangan Capaian IKU Persentase Pejabat Yang Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan ... 128

Tabel III. 43 Persentase Pegawai DJPPR yang Memenuhi Standar Hard Competency ... 130

Tabel III. 44 Capaian IKU Persentase Proses Penempatan Talent pada Jabatan Target ... 131

Tabel III. 45 Time Schedule Penilaian Unit Kerja ZI WBK-WBBM ... 134

Tabel III. 46 Rincian Perhitungan Indeks Persepsi Integritas ... 134

Tabel III. 47 Rincian Pencapaian IKU Indeks Persepsi Integritas ... 138

Tabel III. 48 Perkembangan Capaian IKU Tingkat downtime sistem TIK ... 140

Tabel III. 49 Rincian Capaian IKU Realisasi Anggaran DJPPR ... 143

Tabel III. 50 Rincian Capaian Rencana Penarikan Dana dan Realisasinya ... 143

Tabel III. 51 Perkembangan Capaian IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran ... 144

Tabel III. 52 Credit Rating oleh Beberapa Lembaga ... 146

Tabel III. 53 Rincian Credit Rating oleh Beberapa Lembaga ... 147

Tabel III. 54 Pagu dan Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2019 ... 150

Tabel III. 55 Perbandingan Pagu dan Realiasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2018 dan 2019 ... 151

Tabel III. 56 Pagu dan Realisasi Anggaran Per Kegiatan Tahun 2019 ... 151

Tabel III. 57 Perbandingan Pagu dan Realiasi Anggaran Per Kegiatan Tahun 2018 dan 2019 ... 152

Tabel III. 58 Indikator Pelaksanaan Anggaran Tingkat Eselon I ... 153

Tabel III. 59 Penghargaan untuk Green Global Sukuk ... 164

(8)

vii

Tabel III. 61 Peta Strategi dan Indikator Kinerja Tahun 2020 ... 172

Tabel III. 62 Matrik Perubahan Rencana Kerja DJPPR Tahun 2019 dan 2020 ... 174

Tabel III. 63 Hasil Penilaian oleh Aparat Pengawas Internal ... 176

Tabel III. 64 Hasil Penilaian Kemenpan-RB ... 177

(9)

viii

III. DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Peta Fungsi DJPPR ... 3

Gambar I. 2 Struktur Organisasi DJPPR ... 3

Gambar I. 3 Peta Stakeholder DJPPR ... 6

Gambar I. 4 Seminar Mental Health at Workplace and Social Life ... 10

IV. Gambar II. 1 Nilai-Nilai Kementrian Keuangan ... 29

Gambar II. 2 Inisiatif Charter Penguatan Budaya Organisasi Kemenkeu: The New Thinking of Working ... 34

Gambar II. 3 Inisiatif Charter Implementasi Office Automation dalam Rangka Membangun Digital Workplace ... 35

Gambar II. 4 Recourse Forum ... 36

Gambar II. 5 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 ... 45

V. Gambar III. 1 Pembangunan Jalan Manado-Bitung ... 65

Gambar III. 2 Underpass Yogyakarta International Airport ... 72

Gambar III. 3 Gedung Perkuliahan IAIN Salatiga ... 73

Gambar III. 4 Proyek Jalan Tol Pandaan - Malang ... 74

Gambar III. 5 Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap Lombok Peaker ... 75

Gambar III. 6 Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ... 98

Gambar III. 7 Jenjang Jabatan APRK ... 155

Gambar III. 8 Lingkup dan Kualifikasi Jabatan ... 156

Gambar III. 9 Buku Sejarah Pembiayaan ... 157

Gambar III. 10 Peresmian Time Tunnel Galeri Sejarah Pembiayaan Indonesia ... 158

Gambar III. 11 Organisasi yang Efektif ... 159

Gambar III. 12 Foto Bersama ... 161

Gambar III. 13 Proses Bisnis Jalur Distribusi SBN Ritel Secara Online ... 162

Gambar III. 14 Penghargaan Inovasi Pelayanan Terbaik e-SBN ... 163

Gambar III. 15 Sosialisasi Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) di Balikpapan ... 182

Gambar III. 16 Penerbitan Green Sukuk Ritel Seri ST006 ... 183

Gambar III. 17 Penyelenggaraan InFest 2019 di Yogyakarta ... 185

(10)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik I. 1 Komposisi Pegawai Menurut Golongan ... 7

Grafik I. 2 Komposisi Pegawai Menurut Unit Eselon II ... 7

Grafik I. 3 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan ... 8

Grafik I. 4 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin ... 8

Grafik I. 5 Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan ... 8

Grafik III. 1 Ikhtisar Capaian Kinerja DJPPR Tahun 2019 ... 60

Grafik III. 2 Kinerja Pengelolaan SUN Tahun 2014—2019 (dalam triliun rupiah) ... 71

(11)

x

VI. KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LAKIN) DJPPR Tahun 2019 merupakan perwujudan akuntabilitas dan transparansi kinerja DJPPR yang di dalamnya menguraikan rencana kinerja yang telah ditetapkan, pencapaian atas rencana kinerja tersebut, dan realisasi anggaran. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), sebagai institusi publik, bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, Surat Berharga Negara, dan risiko keuangan secara akuntabel. Rencana Kinerja yang disusun setiap tahunnya berpedoman pada Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2015—2019 dan Rencana Strategis DJPPR Tahun 2015—2019.

Peran strategis DJPPR tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) periode 2015—2019 sebagai bagian dalam pencapaian Sembilan Agenda Prioritas NAWA CITA. Tugas dan fungsi DJPPR terkait langsung dalam pencapaian NAWA CITA ke-6 yaitu memberikan kontribusi dalam kegiatan peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam pembiayaan infrastruktur melalui penyediaan berbagai alternatif pembiayaan, dan NAWACITA ke-7, yaitu berperan dalam pengendalian rasio utang pemerintah terhadap PDB dan penggunaan utang baru untuk membiayai kegiatan pemerintah yang bersifat produktif.

Selama tahun 2019, DJPPR telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam peta strategis DJPPR Tahun 2019 yang diterjemahkan dalam Kontrak Kinerja DJPPR Tahun 2019, yang terdiri dari 14 Sasaran Strategis dan 25 Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam Laporan Kinerja DJPPR ini akan dijabarkan perbandingan antara realisasi pencapaian IKU tahun 2019 dengan kontrak kinerja tahun 2019, serta beberapa kinerja lainnya yang telah dicapai oleh DJPPR.

Dari hasil pengukuran kinerja, Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJPPR telah mencapai 111%. Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif yaitu stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective, dan

learning and growth perspective.

Evaluasi kinerja terus dilakukan secara periodik meskipun secara umum target kinerja di tahun 2019 telah terlampaui. Namun, masih terdapat target kinerja yang memerlukan sejumlah perbaikan inisiatif untuk mendongkrak kinerja di tahun berikutnya.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor, DJPPR terus melakukan inovasi antara lain melalui penerbitan SBN Ritel secara online guna mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN Ritel, memperluas basis investor domestik, dan

(12)

xi mendukung terwujudnya keuangan inklusif. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 793/KMK.01/2019 tentang Inovasi Pelayanan Terbaik Unit Kerja Di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2019, Sistem e-SBN Ritel Online (e-SBN) menuju masyarakat sadar investasi untuk mendukung terwujudnya keuangan inklusif memperoleh peringkat terbaik kedua dari penetapan lima (5) Inovasi Pelayanan sebagai Inovasi Pelayanan Terbaik di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2019. Penghargaan tersebut memberikan dorongan dan tantangan yang cukup besar bagi DJPPR untuk mampu menyelaraskan fungsinya sebagai organisasi birokrasi yang berkaitan langsung dengan pasar keuangan, baik domestik maupun internasional.

Akhir kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban kami atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi Kementerian Keuangan pada umumnya, dan pada DJPPR khususnya.

Jakarta, Februari 2020 Direktur Jenderal Luky Alfirman *

(13)

xii

VII. IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIN DJPPR tahun 2019 adalah merupakan perwujudan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi DJPPR atas penggunaan anggarannya wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi, sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis, yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015—2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019.

Pembiayaan, sebagai bagian dari siklus APBN, memiliki fungsi yang sangat strategis. Program-program pembangunan yang disiapkan oleh K/L bersama Bappenas dan telah disetujui oleh DPR, dalam realisasi pelaksanaan kegiatannya, akan sangat dipengaruhi oleh besaran pembiayaan yang sanggup disediakan dalam setiap tahun anggaran. Pemenuhan kebutuhan target pembiayaan APBN melalui utang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan menjadi tanggung jawab DJPPR.

Pembiayaan utang tahun 2019 telah mampu mengamankan pembiayaan APBN yang mengalami pelebaran defisit dari yang telah ditetapkan dalam APBN (1,84% menjadi 2,30% terhadap PDB). Selain itu pemerintah juga terhindar dari risiko default (gagal bayar) atas seluruh kewajiban pemerintah. Pembiayaan utang juga telah melakukan beberapa hal dengan tujuan sebagai berikut.

1. Pembiayaan utang bertujuan untuk mencukupi selisih kas (cash mismatch) pada saat kas negara tidak mencukupi untuk membiayai pengeluaran belanja yang tidak bisa ditunda, misalnya melalui penerbitan SBN dengan tenor di bawah satu tahun.

2. Pembiayaan utang bertujuan untuk mendukung terciptanya kesinambungan fiskal melalui upaya pengelolaan portofolio utang, yaitu pengadaan instrumen utang yang disesuaikan dengan kebutuhan jatuh tempo utang dan target risiko utang.

3. Pembiayaan utang bertujuan untuk menjaga kondisi likuiditas negara sehingga pemerintah dapat memenuhi seluruh belanja dan kewajiban serta komitmen pemerintah lainnya, termasuk pembayaran pokok dan bunga utang serta pembiayaan investasi. 4. Pembiayaan utang bertujuan untuk mendorong pengembangan pasar keuangan

domestik. Tingkat bunga utang pemerintah, terutama SBN, dijadikan acuan bagi penerbitan instrumen obligasi sektor korporasi/swasta. Pasar keuangan domestik yang efisien, instrumen yang bervariasi, dan basis investor yang kuat diharapkan menjadi sumber pengadaan utang dengan biaya yang lebih efisien, baik bagi Pemerintah maupun kalangan usaha. Dampak jangka panjangnya yaitu program kerja pemerintah dapat terlaksana, sektor riil lebih berkembang, dan pada akhirnya perekonomian dapat lebih maju.

5. Pembiayaan utang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pembangunan diantaranya melalui percepatan penyediaan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia.

Dalam rangka pengelolaan APBN, Pemerintah menjalankan kebijakan defisit APBN untuk mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini berarti Pemerintah berkomitmen untuk mendorong belanja yang dapat memberikan kontribusi

(14)

xiii positif pada pertumbuhan ekonomi. Namun dari sisi pendapatan, pemerintah belum mampu menutup kebutuhan pembiayaan tersebut. Dengan demikian, terdapat defisit APBN yang harus dibiayai dari sumber utang dan non-utang. Selain faktor defisit APBN, peningkatan utang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang terjadi luar kendali pemerintah, utamanya adalah nilai tukar. Berbagai faktor mempengaruhi perubahan nilai tukar, baik yang bersumber dari domestik maupun global. Dari sisi pembiayaan, pemerintah memiliki keterbatasan sumber pembiayaan non-utang. Sehingga, pembiayaan APBN lebih besar dibiayai dari utang. Sebagai akibatnya, dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan utang pemerintah.

Dalam upaya mengendalikan peningkatan utang, pemerintah menargetkan indikator kinerja Rasio Utang terhadap PDB. Indikator ini umum dipergunakan dalam pengukuran kinerja utang dan fiskal pemerintah. Berdasarkan dokumen Komitmen Kinerja Menteri Keuangan Tahun 2019, target dari Indikator Kinerja Menteri Keuangan terkait Rasio utang terhadap PDB adalah 28,83%. Sementara itu hingga akhir Q4 - 2019 realisasi Rasio utang terhadap PDB mencapai 29,98%. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan utang neto tahun 2019 yang sebesar Rp73,1 triliun, yaitu dari Rp359,3 triliun pada APBN 2019 menjadi Rp432,4 triliun. Tambahan ini muncul sebagai akibat melebihnya target defisit APBN tahun 2019, dari sebesar Rp 296,0 triliun (1,84% terhadap PDB) menjadi yang terealisasi sementara Rp370,7 triliun (2,30% terhadap PDB).

Di tengah kenaikan defisit APBN, pemerintah tetap berupaya menjaga pembiayaan anggaran dilakukan secara efisien, inovatif, dan berkesinambungan terhadap fiskal. Hal ini ditempuh dengan cara mengendalikan rasio utang dalam batas aman dan diupayakan menurun dalam jangka menengah serta senantiasa memperhatikan value for money pembiayaan investasi yang inovatif dan kreatif untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Berdasarkan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003, batas maksimal jumlah pinjaman ditetapkan sebesar 60% dari PDB sehingga realisasi rasio utang terhadap PDB tahun 2019 sebesar 29,98% masih jauh di bawah batasan yang diperkenankan. Dengan kondisi ini, utang Pemerintah dapat dikatakan aman.

Dalam pemenuhan target pembiayaan utang tahun 2019, terdapat beberapa tantangan baik yang bersumber dari domestik maupun global. Diantaranya adalah volatililitas pasar keuangan global yang tinggi akibat dari perang dagang yang berkepanjangan, kondisi perekonomian dunia yang sedang lesu, dan kebijakan US terhadap suku bunga The Fed yang tidak konsisten. Kondisi ini berdampak pada peningkatan biaya utang yang bersumber dari pasar keuangan dan kredit komersial.

Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan selama tahun 2019 sebagaimana tertuang dalam peta strategis DJPPR Tahun 2019 yang diterjemahkan dalam Kontrak Kinerja DJPPR Tahun 2019. Kontrak kinerja tersebut terdiri dari 14 Sasaran Strategis dan 25 Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU core business DJPPR menjadi salah satu IKU Menteri Keuangan yaitu “Persentase pengadaan utang dengan biaya yang terkendali“. Secara umum, pencapaian IKU pada tahun 2019 telah sesuai dengan target yang ditetapkan. Dari 25 IKU yang ditetapkan, terdapat 23 IKU berstatus hijau dan 2 IKU berstatus kuning dengan hasil pengukuran kinerja Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJPPR mencapai 111%.

(15)

xiv Dalam rangka mendukung program pemenuhan pembiayaan di atas, perbaikan terhadap organisasi secara terus menerus dilakukan guna meningkatkan kinerja organisasi yang sehat dan berkinerja tinggi. Hal itu dilakukan melalui penataan dan penajaman tugas dan fungsi organisasi, pembentukan Jabatan Fungsional Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan, implementasi e-SBN, dan program-program lainnya yang mendukung capaian kinerja organisasi. Beberapa prestasi organisasi yang telah dicapai di antaranya: pemberian penghargaan Best Soverign Sukuk/Best Green Sukuk oleh The Asset Triple A (Islamic Finance

Awards 2019) tanggl 9 Juni 2019, penghargaan sebagai Asia Pasific Public Debt Management Office of the Year dari Global Markets (Pengelola Utang Terbaik Tahun 2019) pada gelaran

pertemuan tahunan WorldBank/IMF di Washington DC, AS, di bulan Oktober 2019, peringkat terbaik kedua dari penetapan lima (5) Inovasi Pelayanan sebagai Inovasi Pelayanan Terbaik di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2019 untuk inovasi Sistem e-SBN Ritel

Online (e-SBN) menuju masyarakat sadar investasi untuk mendukung terwujudnya keuangan

(16)

190

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015, dibentuk suatu unit pengelola pembiayaan dan risiko, yaitu Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. Unit ini sebelumnya bernama Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU). Selanjutnya, dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, diatur tugas dan fungsi organisasi DJPPR terkini. Dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan mutu pelayanan kepada masyarakat, suatu tata kelola yang baik selalu diwujudkan di lingkungan DJPPR. Sehingga, baik struktur maupun tugas dan fungsi selalu disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan organisasi. Unit pengelola utang telah mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas pengelolaan utang sebagai akibat semakin besar dan beragamnya jumlah dan jenis utang Pemerintah serta sumber dan skema alternatif pembiayaan yang harus dikembangkan.

Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2018, DJPPR kembali melakukan penataan organisasi dalam rangka penajaman tugas dan fungsi serta harmonisasi terhadap tugas-tugas yang beririsan. Selain hal tersebut juga dilakukan pengembangan organisasi berupa pembentukan Jabatan Fungsional Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan. Perubahan struktur organisasi dilakukan pada beberapa hal tanpa menambah struktur unit yaitu membentuk Subdirektorat Pengelolaan Proyek dan Aset Surat Berharga Syariah Negara yang menangani pengelolaan pembiayaan proyek SBSN pada Direktorat Pembiayaan Syariah dan menghapus Subdirektorat Pengembangan Pasar, perubahan struktur organisasi berdasarkan sektor pada Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur serta membentuk unit eselon IV Subagian Tata Usaha Pimpinan pada Bagian Umum dengan menggabungkan terlebih dahulu Subagian Gaji dan Subagian Tata Usaha menjadi Subbagian Layanan Gaji dan Tata Usaha. Penataan organisasi ini ditetapkan dengan disahkannya PMK Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Penataan organisasi tersebut dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.01/2009 tentang Pedoman Penataan Organisasi di Lingkungan Departemen Keuangan bahwa hal tersebut merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan untuk merespon dinamika perubahan lingkungan dan tuntutan publik, baik sebagai regulator maupun sebagai pemberi layanan kepada masyarakat. Penataan organisasi merupakan upaya untuk menyempurnakan tugas, fungsi, dan struktur organisasi demi terwujudnya pencapaian visi dan misi organisasi secara efektif dan efisien.

(18)

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan tanggal 31 Desember 2018, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan pembiayaan dan risiko sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, DJPPR menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan, dan risiko keuangan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan, dan risiko keuangan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan, dan risiko keuangan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan, dan risiko keuangan;

e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan dan penjaminan pembangunan, dan risiko keuangan;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

Dalam rangka penerapan international best practice organisasi pengelola utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melaksanakan mandat peraturan perundangan-undangan melalui 3 fungsi utama dan 1 fungsi pendukung sebagai berikut.

a. Pembiayaan APBN melalui fungsi pengelolaan SUN, SBSN, Pinjaman dan Hibah dilaksanakan oleh:

1) Direktorat Pinjaman dan Hibah (Dit. PH); 2) Direktorat Surat Utang Negara (Dit. SUN); 3) Direktorat Pembiayaan Syariah (Dit. PS); dan

4) Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen (Dit. EAS).

b. Pengelolaan Risiko Keuangan Negara melalui fungsi pengendalian pengelolaan risiko dan pengelolaan portofolio, dilaksanakan oleh:

1) Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan (Dit. SPP);

2) Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara (Dit. PRKN); dan 3) Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen (Dit. EAS).

(19)

c. Dukungan Pembiayaan Infrastruktur berupa fasilitasi pembiayaan infrastruktur, dilaksanakan oleh:

1) Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur (Dit. PDPPI);

2) Direktorat Pinjaman dan Hibah (Dit. PH); 3) Direktorat Pembiayaan Syariah (Dit. PS); dan

4) Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara (Dit. PRKN).

d. Fungsi Supporting and Coordinating Unit (sebagai pendukung dan koordinator kegiatan teknis), dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal.

Gambar I. 1 Peta Fungsi DJPPR

2. Organisasi

Struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko berdasarkan PMK Nomor 217/PMK.01/2018 yang disahkan tanggal 31 Desember 2018, dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

(20)

3. Stakeholders Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

Dalam pelaksanaan tugas selaku pengelola pembiayaan dan risiko, peran Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terkait secara langsung dengan berbagai institusi baik internal maupun eksternal Kementerian Keuangan, yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut.

a. Internal Kementerian Keuangan, antara lain dengan:

1) Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), dalam hal penyusunan komponen pembiayaan APBN dan penyusunan dokumen anggaran, dan penyiapan Daftar Kegiatan yang telah mendapatkan alokasi dana dari APBN untuk digunakan sebagai underlying penerbitan Project Based Sukuk;

2) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), dalam hal pelaksanaan kebijakan fiskal; 3) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), dalam hal:

a) koordinasi pengelolaan kas khususnya untuk mengharmonisasikan pelaksanaan/eksekusi penerbitan/pengadaan utang tunai dengan ketersediaan kas untuk pembiayaan; dan

b) koordinasi pengelolaan penerusan pinjaman.

4) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dalam hal penyusunan

underlying asset yang akan digunakan dalam penerbitan sukuk;

5) Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dalam hal aspek perpajakan pada pengelolaan utang;

6) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan:

a) Biro Perencanaan dan Keuangan terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Strategis Kementerian Keuangan dan Unit Eselon I, Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, Laporan Keuangan Kementerian, pengelolaan indikator kinerja utama serta pengelolaan manajemen risiko di lingkungan Kementerian Keuangan

b) Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan terkait pelaksanaan penataan organisasi, tata laksana, dan jabatan fungsional;

c) Biro Hukum terkait pelaksanaan perumusan peraturan perundang-undangan dan memberikan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum yang berkaitan dengan tugas;

d) Biro Advokasi terkait koordinasi dan pelaksanaan penelaahan kasus hukum, memberikan bantuan hukum, pendapat hukum, dan perimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas Kementerian Keuangan;

e) Biro Sumber Daya Manusia terkait pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan DJPPR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f) Biro Komunikasi dan Layanan Informasi terkait pelaksanaan tugas aktivitas komunikasi, layanan informasi kebijakan pengelolaan utang, penyusunan strategi komunikasi kehumasan, penyusunan program komunikasi publik, dan monitoring opini publik;

(21)

g) Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan terkait pengelolaan asset Barang Milik Negara DJPPR berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h) Biro Umum terkait pelaksanaan koordinasi urusan tata usaha dan rumah tangga;

i) Pusat Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek) terkait aspek pengembangan sistem teknologi, informasi, dan komunikasi di lingkungan Kementerian Keuangan;

j) Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan terkait pelaksanaan analisis, harmonisasi dan sinergi kebijakan atas pelaksanaan program dan kegiatan Menteri Keuangan, pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan. 7) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, dalam hal pelaksanaan reviu

APIP terkait penyusunan anggaran BUN dan pengawasan internal Kementerian Keuangan; dan

8) Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) khususnya Pusdiklat Keuangan Umum dan Pusdiklat Pengembangan SDM, dalam hal pelaksanaan

Capacity Building Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

b. Eksternal Kementerian Keuangan, antara lain dengan:

1) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam hal alokasi pembiayaan melalui utang dalam APBN, persetujuan penggunaan BMN sebagai underlying asset penerbitan SBSN, dan persetujuan penggunaan dana SAL untuk pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN;

2) Bank Indonesia (BI) yang dalam kaitannya dengan pengelolaan utang memiliki dua peran, yaitu:

a) Sebagai pengelola kebijakan moneter dan neraca pembayaran dalam kerangka Asset and Liability Management (ALM); dan

b) Sebagai mitra dalam pengembangan pasar dan sebagai agen lelang, agen penatausahaan utang, dan setelmen utang.

3) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai mitra dalam pengembangan dan pengawasan pasar SBN;

4) pelaku pasar/investor termasuk dealer utama/primary dealers dan peserta lelang, dalam hal mengembangkan kapasitas daya serap pasar dan memperoleh input atas kondisi pasar keuangan pada umumnya (market

update), preferensi instrumen, dan rencana alokasi investasi;

5) Investment Bank dan International/Local Legal Counsel, dalam hal pelaksanaan transaksi penerbitan SBN valas;

6) Lembaga Pemeringkat/Rating Agencies, dalam hal assessment tahunan dan

assessment transaksi penerbitan SBN valas;

7) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dalam hal:

a) koordinasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); b) perencanaan usulan kegiatan yang dapat dibiayai dengan pinjaman atau

(22)

c) pelaksanaan dan monitoring/evaluasi kegiatan yang dibiayai dari pinjaman.

8) Kementerian/Lembaga, dalam hal pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman, serta penyiapan policy matrix atas pinjaman program;

9) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam hal pemenuhan dokumen pengefektifan pinjaman;

10) Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia dalam hal penerbitan Fatwa dan Pernyataan Kesesuaian Syariah (Opini Syariah) penerbitan SBSN;

11) Pemberi Pinjaman/Lender, dalam hal memperoleh informasi mengenai fokus pembiayaan dan indikasi besaran/alokasi pinjaman; dan

12) lembaga atau negara pemberi donor.

Gambar I. 3 Peta Stakeholder DJPPR

4. Sumber Daya Manusia

a. Gambaran Umum Pegawai

Berdasarkan data pegawai per 31 Desember 2019, jumlah pegawai DJPPR adalah sebanyak 488 orang, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) 485 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil; 2) 3 orang berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil.

(23)

Grafik I. 1 Komposisi Pegawai

Menurut Golongan Grafik I. 2 Komposisi Pegawai Menurut Unit Eselon II

Tabel I. 1 Kompososo Pegawai

Menurut Golongan Tabel I. 2 Komposisi Pegawai Menurut Unit Eselon II No Golongan Pegawai Pegawai Jumlah No Unit Eselon II Pegawai Jumlah

1 IV/e 0

1 Sekretariat

Direktorat Jenderal 98

2 IV/d 5

3 IV/c 2 2 Direktorat PH 60

4 IV/b 27 3 Direktorat SUN 52

5 IV/a 44 4 Direktorat PS 53

6 III/d 68 5 Direktorat PRKN 62

7 III/c 96 6 Direktorat PDPPI 52

8 III/b 39 7 Direktorat SPP 46

9 III/a 60 8 Direktorat EAS 65

10 II/d 44 JUMLAH 488

11 II/c 92

12 II/a 11

(24)

Grafik I. 3 Komposisi Pegawai

Menurut Jabatan Grafik I. 4 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Tabel I. 3 Komposisi Pegawai

Menurut Jabatan Tabel I. 4 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin No Jabatan Pegawai Pegawai Jumlah No Jenis Kelamin

Pegawai Pegawai Jumlah

1 Eselon I 1 1 Laki-laki 328

2 Eselon II 8 2 Perempuan 160

3 Eselon III 34 JUMLAH 488

4 Eselon IV 129

5 Pelaksana 316

JUMLAH 488

Tabel I. 5 Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel I. 6kat Pendidikan Grafik I. 5 Komposisi Pegawai

Menurut Jenjang Pendidikan No

Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai 1 S3 6 2 S2 147 3 S1/D4 164 4 D3 146 5 < D3 25 JUMLAH 488

Untuk program peningkatan kapasitas SDM, DJPPR membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi para pegawai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik melalui program beasiswa maupun dengan biaya sendiri, serta keikutsertaan dalam diklat-diklat baik yang diselenggarakan internal DJPPR maupun BPPK. Sehingga kompetensi para pegawai DJPPR dapat menjadi lebih baik dan dapat menunjang bidang tugas di mana pegawai ditempatkan.

(25)

Pada tahun 2019, DJPPR telah memiliki peraturan terkait pola mutasi dan pola karir sehingga penempatan para pegawai pada unit Eselon II atau jabatan tertentu di lingkungan DJPPR diharapkan telah sesuai dengan kompetensi pegawai dan kebutuhan unit atau jabatan.

Pada tahun 2019, pengelolaan manajenem talenta merupakan salah satu strategi dalam rangka peningkatan kualitas SDM di lingkungan DJPPR. Tujuan dari manajemen talenta adalah untuk mencari, mengelola, mengembangkan, dan mempertahankan pegawai terbaik DJPPR yang dipersiapkan sebagai pemimpin dalam rangka pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi dalam jangka panjang sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 60/PMK.01/2016 tentang Manajemen Talenta. Di lingkungan DJPPR, manajemen talenta telah diimplementasikan melalui Perdirjen nomor 1/PR/2017 tentang Manajemen Talenta. Sampai dengan tahun 2019, telah diselenggarakan Forum Pimpinan Unit Eselon I Manajemen Talenta yang membahas tentang perubahan dan penetapan box pemetaan pejabat Eselon II dan III yang ditetapkan dalam bentuk Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sebagai dasar dalam penetapan talent yang akan dibahas bersama Menteri Keuangan beserta para pimpinan unit Eselon I dalam forum Pimpinan Pusat.

Pada tahun 2019, telah disusun profil kompetensi pegawai sesuai dengan KEP-51/PR/2019 tentang Standar Kompetensi Teknis (Hard Competency) Jabatan

Eselon III dan Eselon IV di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang telah disesuaikan dengan perubahan struktur organisasi.

Dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender, walaupun jumlah pegawai wanita lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai laki-laki, perlakuan dan penilaian kinerja tetap dilakukan secara adil. Hal tersebut terbukti dengan diisinya beberapa jabatan strategis di DJPPR oleh para pegawai perempuan. Sebagai contoh, di tingkat eselon II, dari 8 pejabat Eselon II di DJPPR, 3 diantaranya adalah wanita. Sementara di tingkat eselon III, dari 34 jabatan yang ada, 7 jabatan di antaranya diisi oleh wanita. Untuk mendukung pelaksanaan pengarusutamaan gender, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menyelenggarakan Kegiatan Seminar Mental Health at Workplace

and Social Life pada tanggal 15 Maret 2019 di Auditorium Gedung Frans Seda,

(26)

Gambar I. 4 Seminar Mental Health at Workplace and Social Life

b. Program Pengembangan Pegawai

Dalam rangka peningkatan kapasitas SDM, DJPPR telah melakukan beberapa kebijakan dan kegiatan sebagai bagian program peningkatan kompetensi dan kinerja pegawai guna membentuk sumber daya manusia yang handal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Peningkatan kapasitas dan kompetensi pegawai dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, pendidikan dan sosialisasi. Penyelenggaraan pelatihan mencakup pelatihan internal dan pelatihan eksternal.

Diklat internal merupakan diklat yang diselenggarakan sendiri oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang pembiayaannya melalui dana DIPA Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

Diklat eksternal merupakan diklat yang diselenggarakan oleh mitra Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yaitu Unit Eselon I lainnya seperti Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, BPPK, maupun kerja sama dengan pihak swasta yang pembiayaannya tidak menggunakan dana DIPA Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

Adapun penyelenggara diklat utama dari Kementerian Keuangan adalah BPPK. Penyelenggara diklat dari pihak BPPK yaitu Pusdiklat Keuangan Umum, Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, Pusdiklat KNPK, dan Pusdiklat Pengembangan SDM. Selain itu Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga bekerja sama dengan pihak luar sebagai sponsor untuk menyelenggarakan diklat atau training.

Pada Tahun Anggaran 2019 Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah melaksanakan :

1. Pelaksanaan Diklat Internal

Pada Tahun Anggaran 2019, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menyelenggarakan 37 jenis kegiatan diklat internal bagi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, baik berupa diklat/training maupun workshop yang pembiayaannya melalui dana DIPA Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Rinciannya adalah sebagai berikut.

(27)

Tabel I. 7 Pelatihan Diklat Internal

No. Nama Kegiatan Frekuensi Penyelenggara

1. Pelatihan Personal Branding 1 kegiatan PT. Abimata Konsulindo 2. Sertifikasi Professional Financial

Modeler

1 kegiatan PT. Rajawali Consulindo 3. Workshop Social Media

Campaign DJPPR 1 kegiatan DJPPR

4. Bimbingan Teknis Aplikasi HRIS

(Human Resource Information System)

1 kegiatan DJPPR

5. Certified Risk Management Officer (CRMO)

1 kegiatan PT. RAP Indonesia 6. Mastering Big Data Fundamental

with Hadoop

1 kegiatan INTILAND 7. Financial Analysis 1 kegiatan PT. Financial

Bisnis Informasi 8. Pelatihan Big Data, From Data To

Insight 1 kegiatan DJPPR

9. Pelatihan Media Komunikasi dan

Media Kementerian Keuangan 1 kegiatan PT. Rumah Perubahan 10. Pelatihan Service Excellent

Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Batch I

1 kegiatan DJPPR

11. Pelatihan Service Excellent Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Batch II

1 kegiatan DJPPR

12. Pelatihan Kelas Basic Bloomberg 1 kegiatan Bloomberg 13. Certified Risk Management

Professional (CRMP)

1 kegiatan PT. RAP Indonesia 14. Pelatihan Analyzing and

Visualizing Data with Power BI

1 kegiatan PT. Andalan Nusantara Teknologi 15. Pelatihan Mastering Big Data

Fundamental with Spark and Scale

1 kegiatan PT. Andalan Nusantara Teknologi 16. Pelatihan Apache Hadoop

Development 1 kegiatan PT. INIXINDO

17. Pelatihan Kelas Basic Bloomberg 1 kegiatan Bloomberg 18. Pelatihan MongoDB:

Development – Mastering Series

1 kegiatan PT. Andalan Nusantara Teknologi 19. Pelatihan dan Sertifikasi

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

1 kegiatan LPKN

20. Awareness Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

1 kegiatan PT. SGS Indonesia

21. Project Management 1 kegiatan PT. WIJAYA

KARYA 22. Interpersonal Skill Workshop 1 kegiatan PT. Abimata

Konsulindo

23. Executive Coaching 2 kegiatan PT. Abimata

(28)

No. Nama Kegiatan Frekuensi Penyelenggara 24. Workshop Sumber Daya Manusia

Tahun 2019 1 kegiatan Biro Sumber Daya Manusia Kementerian

Keuangan 25. Pelatihan Quality Management

System ISO 9001:2015

Interpretation and Internal Audit

1 kegiatan PT. SGS Indonesia 26. Training Indonesian Family Live

Survei (IFLS) 1 kegiatan Universitas Indonesia 27. Quality Improvement and Drive

for Result Workshop 1 kegiatan PT. Abimata Konsulindo 28. Short Film Production Short

Course 1 kegiatan SAE Institute

29. Certified Risk Management

Professional (CRMP) 1 kegiatan Indonesia PT. RAP 30. Certified Risk Management

Professional (CRMP) 1 kegiatan Indonesia PT. RAP 31. Certified Risk Management

Officer (CRMO) 1 kegiatan Indonesia PT. RAP 32. Pelatihan Macro Economics dan

Basic Bloomberg 1 kegiatan Bloomberg

33. Sosialisasi Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2018

1 kegiatan Lembaga Pengembangan

Manajemen Pemerintah 34. Certified Risk Management

Officer (CRMO)

1 kegiatan PT. RAP Indonesia 35. Pelatihan Coaching and

Counseling

1 kegiatan PT. Marwita Mekar Madya 36. Pelatihan Lanjutan Bloomberg 1 kegiatan Bloomberg 37. Bincang Integritas “Bersama

Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju”

1 kegiatan Biro Sumber Daya Manusia Kementerian

Keuangan 2. Pengiriman Peserta Diklat/Training/Workshop melalui BPPK, Unit Eselon I

Lain, dan Sponsor

Selain pelaksanaan kegiatan training melalui diklat internal, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga telah melakukan pengiriman peserta diklat/training/workshop yang diselenggarakan oleh BPPK atau Unit Eselon I lainnya di lingkungan Kementerian Keuangan sebanyak 59 diklat dengan rincian sebagai berikut.

Tabel I. 8 Diklat/Training/Workshop melalui BPPK, Unit Eselon I Lain, dan Sponsor

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 1. Pelatihan Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 2. Pelatihan Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 3. Pelatihan Data Warehouse

Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum

(29)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 4. Pelatihan Project Management

Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 5. Pelatihan Effective Negotiation Skill

Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 6. Pelatihan Peningkatan

Kompetensi Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK) Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 7. Pelatihan Data Warehouse

Angkatan II 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 8. Pelatihan Manajemen Risiko

Kelas Reguler Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 9. Pelatihan Communication Skill

Angkatan II 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 10. Pelatihan Persiapan Purnabhakti

Angkatan II 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 11. Pelatihan Analisis Beban Kerja

Angkatan I 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 12. Pelatihan Anti Money Laundering

dan Asset Tracing Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 13. Pelatihan Peningkatan

Kompetensi Pelaksana Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 14. Pelatihan Teknis Pelaporan SPT

Tahunan bagi ASN Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Pajak 15. Pelatihan Teknis Pelaporan SPT

Tahunan bagi ASN Angkatan II 1 kegiatan Pusdiklat Pajak 16. Pelatihan Legal Drafting

Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 17. Pelatihan Penyusunan Proses

Bisnis Angkatan II 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 18. Pelatihan Manajemen Risiko

Kelas Reguler Angkatan II 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 19. Pelatihan Coaching untuk Dialog

Kinerja Individu Angkatan II 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 20. Pelatihan Analisis Laporan

Keuangan Tingkat Dasar Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 21. Pelatihan Analisis Beban Kerja

Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 22. Pelatihan Business English

Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 23. Pelatihan Communication Skill

Angkatan V 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 24. Pelatihan Manajemen Sumber

Daya Manusia Angkatan V 1 kegiatan Pengembangan SDM Pusdiklat 25. Pelatihan Ekonometrika Tingkat

Dasar Angkatan I 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 26. Pelatihan Teori Ekonomi Makro

Tingkat Dasar 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 27. Pelatihan Manajemen Risiko

(Reguler) Angkatan III 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 28. Pelatihan DMFAS Tingkat

(30)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 29. Pelatihan Legal Drafting

Angkatan III

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 30. E-Learning Kode Etik dan Kode

Perilaku PNS Kementerian Keuangan Tahun 2019

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 31. Pelatihan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi

1 kegiatan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 32. Pelatihan Sekretaris Pimpinan

Angkatan I

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 33. Pelatihan Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah Angkatan VI

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 34. Pelatihan Pengembangan

Aplikasi Android Native

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 35. Pelatihan Analisis Laporan

Keuangan Tingkat Dasar Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 36. Pelatihan Penyusunan Perjanjian

Internasional 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 37. Pelatihan PRO UKI Kelas Reguler

Angkatan II 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 38. Pelatihan Persiapan Purnabhakti

Angkatan IV

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 39. Pelatihan Pembuatan Karya Tulis

Ilmiah

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 40. Pelatihan Ekonometrika Tingkat

Dasar Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 41. Pelatihan Audit TIK Tingkat

Dasar

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 42. Pelatihan Effective Negotiation

Skills Angkatan VIII

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 43. Pelatihan IT Risk Management 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan

Umum 44. Pelatihan Financial Statistics

Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 45. Pelatihan Manajemen Risiko

Kelas Reguler Angkatan IV

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 46. Pelatihan Project Management

Angkatan II

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 47. Pelatihan Persiapan Penyuluh

Antikorupsi Jenjang Pratama Angkatan XXV dan XXVI

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 48. Lokakarya Pengelolaan Kinerja

Dan Manajemen Risiko Angkatan II dan III

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 49. Pelatihan Persiapan Sertifikasi

Penyuluh Antikorupsi Jenjang Pratama Angkatan XXV dan XXVI

1 kegiatan Pusdiklat Pengembangan SDM 50. Pelatihan Persiapan Penyuluh

Antikorupsi Jenjang Pratama Angkatan XXVII dan XXVIII

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum

(31)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 51. Pelatihan Persiapan Sertifikasi

Penyuluh Antikorupsi Jenjang Pratama Angkatan XXVII dan XXVIII

1 kegiatan Refinitiv

52. Pelatihan Speech Writing 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 53. Pelatihan Penggunaan Refinitiv 1 kegiatan Biro SDM 54. Open Class Content Creation 1 kegiatan Pusintek 55. Edukasi Pengelolan Kinerja Dan

Risiko Angkatan III

1 kegiatan Biro Manajemen Barang Milik Negara

dan Pengadaan 56. Training Enterprise Architecture

Tools Kementerian Keuangan

1 kegiatan Pusdiklat AP 57. E-Learning terkait BMN 1 kegiatan Biro SDM 58. E-Learning Verifikasi Tagihan

Belanja

1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum 59. E-Learning Pengelolaan

Keuangan Negara 1 kegiatan Pusdiklat Keuangan Umum Selanjutnya, selain pemenuhan kebutuhan training melalui BPPK dan Unit Eselon I Lainnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga bekerja sama dengan para sponsor untuk menyelenggarakan training maupun workshop bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dengan rincian sebagai berikut.

Tabel I. 9 Diklat/Training/Workshop melalui Sponsor

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 1. Workshop Accelerating Cash

Management

1 kegiatan International Monetary Fund 2. Kursus Exchange Rate Policy 1 kegiatan International

Monetary Fund 3. OECD-ADBI Roundtable on Capital

Market and Financial Reform on Asia

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 4. Public-Private Dialogue on Unlocking

the Potentials of Private Finance for Low-Carbon Transition

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 5. OECD-ADBI-FRD of MoPF

Myanmar Roundtable on Insurance and Retirement Saving in Asia

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 6. 26th OECD Global Forum on Public

Debt Management

1 kegiatan Organisation for Economic Co-operation and Development

(OECD) 7. Regional Workshop on Blue Economy,

Disaster Financing, and Ocean Infrastructure

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 8. Public Expenditure Management

Network in Asia (PEMNA) Plenary Conference

(32)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 9. Collaborative Program between

WB and JICA: Public Debt and Risk Management

1 kegiatan Japan International Cooperation

Agency 10. 2019 Asian Regional Public Debt

Management Forum

1 kegiatan Asian Development Bank 11. Workshop on Designing

Government Debt Management Strategies and Implementing Government Debt Management Strategies

1 kegiatan World Bank

12. Kursus Assessing and Managing Fiscal Risk

1 kegiatan International Monetary Fund 13. Singapore Technical Deep Dive

Sustainable Urban Planning and Management

1 kegiatan International Monetary Fund 14. Fiscal Sustainability 1 kegiatan International

Monetary Fund 15. Financial Sector Policy Short Course 1 kegiatan International

Monetary Fund 16. Smart Sustainable Cities, ICT

Applications and E-Government Workshop: Incorporating Data, Network and AI Technologies towards more Efficient Cities

1 kegiatan Korea

17.

Disaster Risk Reduction Training

1 kegiatan Pemerintah Singapura 18. How to Increase Rate of Return in

Asia: Capital Flows Infrastructure Investment

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 19. 2019 Asian Regional Forum on

Investment Management of Foreign Exchange Reserves

1 kegiatan Asian Development Bank 20. ESG Investment : Opportunities and

Risks for Asia

1 kegiatan Asian Development Bank Institute 21. The Twelfth UNCTAD Debt

Management Conference

1 kegiatan United Nations Conference on

Trade and Development

(UNCTAD) 22. DMFAS Pogramme Advisory Group

Meeting

1 kegiatan United Nations Conference on

Trade and Development

(UNCTAD) 23. The World Bank’s Technical Deep

Dive on Solid Waste Management

1 kegiatan The Tokyo Development Learning Center

(33)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 24. Shanghai International Program for

Development Evaluation Training

1 kegiatan Asian Development Bank 25. Seminar on Government Risk

Management for Indonesia

1 kegiatan Pemerintah Cina 3. Penyelenggaraan Sosialisasi

Selain penyelenggaraan training, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga menyelenggarakan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan para pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terutama terkait peraturan-peraturan di lingkungan Kementerian Keuangan yang cukup dinamis. Adapun sosialisasi yang telah diselenggarakan selama Tahun Anggaran 2019 adalah sesuai rincian sebagai berikut.

Tabel I. 10 Sosialisasi Peningkatan Kompetensi

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara 1. Minister Dialogue and Experts

Sharing: "DJPPR Welcoming Distruptive Era: To Infinity and Beyond"

1 kegiatan Menteri Keuangan,

2. Dirjen Talk 1 kegiatan Direktur Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko 3. Sharing Session Secondment ke ADB 1 kegiatan Dina Irvina (Kepala

Seksi Pengembangan Kebijakan dan Kerja Sama Kelembagaan) 4. Knowledge Sharing Penyegaran

Pinjaman dan Hibah

1 kegiatan Direktorat Pinjaman dan Hibah 5. Seminar Mental Health at

Workplace and Social Life

1 kegiatan DJPPR

6. Sosialisasi Aplikasi NADINE 2.0 1 kegiatan Biro Organta dan Pusintek 7. Evaluasi Hasil Survei Integritas 1 kegiatan DJPPR 8. Evaluasi Kinerja Sekretariat

Direktorat Jenderal Triwulan I

1 kegiatan DJPPR

9. Seminar Penguatan Sumber Daya Manusia dalam rangka Menyambut Revolusi Industri 4.0

1 kegiatan DJPPR

10. Evaluasi dan Apresiasi Kinerja Semester I DJPPR Tahun 2019

1 kegiatan DJPPR

11. Sosialisasi Aplikasi NADINE 2.0 1 kegiatan Biro Organta dan Pusintek 12. Direktur Jenderal Talk Bersama

Eselon III dan Eselon IV

1 kegiatan Direktur Jenderal Pengelolaan

(34)

No. Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara Pembiayaan dan

Risiko 13. Internalisasi Nilai Kementerian

Keuangan : Sinergi di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal

1 kegiatan DJPPR

14. Workshop Aplikasi NADINE 2.0 1 kegiatan Biro Organta dan Pusintek 15. Bincang Inspirasi “Menjadi Sumber

Daya Manusia Unggul Unggul di Masa Depan”

1 kegiatan DJPPR

16. Bincang Inspirasi “Membangun SDM DJPPR yang Unggul dan Berhati Indonesia”

1 kegiatan DJPPR

17. Sosialisasi Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi ASN

1 kegiatan PT. Taspen

18. Sekretaris Direktorat Jenderal Talk 3 kegiatan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan

Pembiayaan dan Risiko 19. Penghargaan Pegawai Berprestasi

dan Pegawai Teladan di

Lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

1 kegiatan DJPPR

20. Pembekalan Assessment Center di Lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

1 kegiatan PT. Abimata

21. Knowledge Sharing Assets Liability

Management dan Ekonomi Makro

1 kegiatan Riko Amir (Direktur Strategi dan

Portofolio Pembiayaan) 22. Pembekalan Assessment Center

Tahap II di Lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

1 kegiatan DJPPR

23. Knowledge Sharing Pengelolaan Sumber Daya Manusia DJPPR

1 kegiatan Bagian SDM 4. Penyelenggaraan Assessment Center

Selain penyelenggaraan training, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga menyelenggarakan Assessment Center dalam rangka meningkatkan soft skill para pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Assessment Center yang telah diselenggarkaan selama Tahun Anggaran 2019 antara lain sebagai berikut.

(35)

Tabel I. 11 Penyelenggaraan Assessment Center No. Nama

Kegiatan Tanggal Penyelenggara

Jumlah Peserta

Level Jabatan 1. Assessment

Center 28 Februari 2019 PPM Manajemen 3 Pelaksana 2. Re-Assessment

Center 14 Maret 2019 Manusia, Sekretariat Biro Sumber Daya Jenderal Kementerian Keuangan 1 Eselon III 3. Re-Assessment Center 21 Maret 2019 PPM Manajemen 5 Eselon IV 4. Re-Assessment

Center 28 Mei 2019 Manusia, Sekretariat Biro Sumber Daya Jenderal Kementerian

Keuangan

7 Eselon III

5. Re-Assessment

Center 25 Juni 2019

Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian

Keuangan

1 Eselon III

6. Re-Assessment

Center 01 Juli 2019 Manusia, Sekretariat Biro Sumber Daya Jenderal Kementerian Keuangan 2 Eselon III 7. Re-Assessment Center September 11 2019

Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan 1 Eselon III 8. Re-Assessment Center September 12 2019

Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian

Keuangan

1 Eselon III

9. Re-Assessment

Center 31 Oktober 2019 Manusia, Sekretariat Biro Sumber Daya Jenderal Kementerian Keuangan 1 Eselon III 10. Re-Assessment Center November 21 2019

Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan 2 Eselon II 11. Assessment Center Desember 11 2019 PT. Chakra Lestari Sejahtera 12 Pelaksana 12. Assessment Center Desember 12 2019 PT. Chakra Lestari Sejahtera 13 Pelaksana

5. Tugas Belajar dan Izin Melanjutkan Pendidikan di Luar Kedinasan

Dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko telah menyelesaikan administrasi terkait tugas belajar yang diikuti oleh pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sebagai berikut.

(36)

Tabel I. 12 Tugas Belajar Pegawai Direktorat Jenderal Pengelaan Pembiayaan dan Risiko

No. Jenjang Pendidikan Status Awal Tahun 2019 Berangkat s.d. Tahun 2019 Selesai Tahun 2019 Proses s.d. Tahun 2019

1. Diploma III Negeri Dalam 8 - - 8

2. Diploma IV/ Sarjana Dalam Negeri 5 15 2 18 3. Magister Dalam Negeri 1 3 - 4 Luar Negeri 4 4 2* 6 4. Doktoral Luar Negeri 6 3 - 9 Total 24 24 4 45

*) keterangan : 1 orang belum selesai perkuliahan tetapi masa perpanjangan surat tugas sudah selesai.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko juga telah menyelesaikan administrasi terkait izin melanjutkan pendidikan di luar kedinasan yang diikuti oleh pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sebagai berikut .

Tabel I. 13 Pendidikan Di Luar Kedinasan

No. Jenjang Pendidikan

Awal Tahun 2019 Mengajukan izin s.d. Tahun 2019 Selesai Tahun 2019 Proses s.d. Tahun 2019

1. Diploma IV/ Sarjana 12 3 4* 11

2. Magister 4 7 1 10

3. Doktoral 1 - - 1

Total 16 9 5 22

*) keterangan : Terdapat satu orang pegawai belum selesai melaksanakan izin mengikuti pendidikan di luar kedinasan dan dimutasi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Dengan komposisi pegawai DJPPR di atas serta program pengembangan pegawai yang terus ditingkatkan, DJPPR terbukti dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik sesuai amanat peraturan perundang-undangan. Hal ini membuktikan bahwa program pengembangan pegawai DJPPR berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkompeten di bidang tugasnya.

C. Mandat dan Peran Strategis DJPPR

Tugas dan fungsi DJPPR dilaksanakan berdasarkan mandat yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan, antara lain:

1. Pedoman Umum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit APBN dan APBD, mengatur bahwa:

(37)

1) Jumlah kumulatif defisit APBN dan APBD dibatasi tidak melebihi 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun bersangkutan dan

2) Jumlah kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemda dibatasi tidak melebihi 60% dari PDB tahun yang bersangkutan.

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang mengatur antara lain:

1) pembebanan biaya pengadaan utang/hibah Pemerintah pada APBN dan 2) tata cara pengadaan utang negara dan penerusan utang/hibah luar negeri

kepada Pemda dan BUMN/BUMD.

c. Undang-Undang tentang APBN yang ditetapkan setiap tahun antara lain mengamanatkan bahwa Pemerintah dapat melakukan perubahan instrumen utang dalam hal terdapat sumber utang yang lebih menguntungkan.

2. Pedoman Khusus

a. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, yang antara lain mengatur tentang tujuan penerbitan Surat Utang Negara;

b. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara yang antara lain mengatur tentang tujuan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri Oleh Pemerintah, yang antara lain mengatur tentang penggunaan pinjaman dalam negeri;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, yang antara lain mengatur tentang perencanaan, penggunaan, penatausahaan, pemantaun, evaluasi, dan pelaporan serta pengawasan pinjaman luar negeri dan hibah;

e. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2011 tentang Dana Perwalian;

f. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas;

g. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019;

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86/PMK.05/2008 tentang Sistem Akuntansi Utang Pemerintah;

j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.08/2010 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Pemberi Pinjaman Dalam Negeri;

k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.011/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha;

l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah;

m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah;

Gambar

Gambar I. 2 Struktur Organisasi DJPPR
Gambar I. 4 Seminar Mental Health at Workplace and Social Life
Tabel I. 14 Tabel Utang Pemerintah Pusat
Gambar II. 2 Inisiatif Charter Penguatan Budaya Organisasi Kemenkeu: The  New Thinking of Working
+7

Referensi

Dokumen terkait

INDONESIA, PT 01.354.002-6.415.000 0050 JL.RAYA MAUK KM.02 PABUARAN TUMPENG,TANGERANG (JL. RAYA PASAR KEMIS, RAJEG KM.8, RT. 01, DESA PASAR KEMIS, TANGERANG, BANTEN JL. RAYA PASAR

Humidifikasi merupakan proses penambahan kandungan air di dalam udara. Dimana fasa cair (air) di kontakkan dengan aliran udara, sehingga kandungan uap air di udara

Polis asuransi jiwa dwiguna adalah sebuah perjanjian asuransi jiwa dimana perusahaan asuransi berjanji, akan memberikan sejumlah uang tetentu kepada pihak yang

Pada ibu : partus macet dan after coming head. Pada bayi : Terjadi afiksia. Dengan dr.SpOG untuk penatalaksanaan persalinan sungsang posisi bokong murni dengan metode

Wawancara pelayanan diadakan (1) untuk berembuk tentang kekuatan, kebutuhan, dan tantangan dari keluarga dan individu yang ditugasi, (2) untuk menentukan apa kebutuhan yang kuorum,

Harun Abdullah yang merupakan Pengerusi dan salah seorang Ahli Lembaga Pengarah Universiti Malaysia Sabah dengan ini menyatakan bagi pihak Lembaga bahawa pada pendapat

Dalam penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan algoritma apriori untuk mengelompokkan data peminjaman buku perpustakaan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)