BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
D. Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi terhadap AKIP yang dilakukan oleh pihak internal dalam hal ini Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja DJPPR. Untuk itu, DJPPR berupaya menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut dengan melakukan beberapa inisiatif sebagai berikut :
165 a. Melakukan penyempurnaan kualitas Indikator Kinerja Utama terkait target dan
pengukuran/rumusan outcome.
b. Menetapkan target Indikator Kinerja yang disusun dengan target yang mengacu pada undang-undang dan standar yang berlaku secara internasional.
c. Meningkatkan komunkasi dan sinergi pada semua level jabatan pada DJPPR agar target kinerja dapat di cascading secara optimal sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab setiap level.
d. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal maupun internal Kementerian Keuangan dalam rangka mengatisipasi target terhadap perubahan ekonomi global.
e. Meningkatkan akurasi data yang akan dijadikan acuan dalam rangka penetapan target indikator kinerja.
f. Meningkatkan sinergi dan koordinasi antar pengelola kinerja serta terhadap penanggung jawab fungsi tertentu yang berhubungan dengan pencapaian kinerja.
2. Reviu Rencana Strategi DJPPR 2015—2019
Rencana Strategis DJPPR Tahun 2015—2019 ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor KEP-18/PR/2015, disusun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2015-2019. Penyusunan Rencana Strategis DJPPR tahun 2015—2019 telah diselaraskan dengan Sembilan Agenda Prioritas Dalam Pemerintahan yang dinamakan NAWA CITA.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kebutuhan pembiayaan defisit anggaran, baik secara nominal maupun relatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), semakin meningkat. Kebutuhan pembiayaan utang yang tinggi tersebut dihadapkan pada kondisi perekonomian dan pasar keuangan global yang kurang menguntungkan, yang ditandai dengan moderasi pertumbuhan ekonomi global dan potensi peningkatan suku bunga. Ketidakpastian global berdampak pada perekonomian dan pasar keuangan domestik. Di samping hal tersebut, kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur semakin masif.
Di tengah kenaikan defisit APBN, pemerintah tetap berupaya menjaga pembiayaan anggaran dilakukan secara efisien dan inovatif dan berkesinambungan terhadap fiskal. Hal ini ditempuh antara lain dengan cara mengendalikan rasio utang dalam batas aman dan diupayakan menurun dalam jangka menengah dan senantiasa memperhatikan value for money pembiayaan investasi yang inovatif dan kreatif untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Berdasarkan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003, batas maksimal jumlah pinjaman ditetapkan sebesar 60% dari PDB sehingga realisasi rasio utang terhadap PDB tahun 2019 sebesar 29,98% masih jauh di bawah batasan yang diperkenankan.
166 Grafik III. 3 Rasio Utang Indonesia terhadap PDB
Pembiayaan utang tahun 2019 telah mampu mengamankan pembiayaan APBN yang mengalami pelebaran defisit dari yang telah ditetapkan dalam APBN (1,84% menjadi 2,30% terhadap PDB). Selain itu pemerintah juga terhindar dari risiko
default (gagal bayar) atas seluruh kewajiban pemerintah. Pembiayaan utang juga telah
melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Pembiayaan utang telah mencukupi selisih kas (cash mismatch) pada saat kas negara tidak mencukupi untuk membiayai pengeluaran belanja yang tidak bisa ditunda, misalnya melalui penerbitan SBN dengan tenor di bawah satu tahun.
2. upaya pengelolaan portofolio utang yaitu pengadaan instrumen utang yang disesuaikan dengan kebutuhan jatuh tempo utang dan target risiko utang.
3. Pembiayaan utang telah menjaga kondisi likuiditas negara sehingga pemerintah dapat memenuhi seluruh belanja dan kewajiban serta komitmen pemerintah lainnya, termasuk pembayaran pokok dan bunga utang dan pembiayaan investasi. 4. Pembiayaan utang telah mendorong pengembangan pasar keuangan domestik, di mana tingkat bunga utang Pemerintah terutama SBN dijadikan acuan bagi penerbitan instrumen obligasi sektor korporasi/swasta. Pasar keuangan domestik yang efisien, instrumen yang bervariasi, dan basis investor yang kuat diharapkan dapat menjadi sumber pengadaan utang yang lebih efisien dalam biaya baik bagi Pemerintah maupun kalangan usaha. Dampak jangka panjangnya yaitu program kerja pemerintah dapat terlaksana, sektor riil lebih berkembang dan pada akhirnya perekonomian dapat lebih maju
5.
Pembiayaan utang telah mendukung pelaksanaan program prioritas pembangunan diantaranya melalui percepatan penyediaan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia.Sebagaimana amanat Undang-Undang APBN, kebutuhan pembiayaan defisit APBN dan investasi Pemerintah harus dipenuhi melalui pembiayaan utang setiap tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan melalui utang tersebut, setiap
26.00 26.50 27.00 27.50 28.00 28.50 29.00 29.50 30.00 30.50 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 2015 2016 2017 2018 2019 Rib u an T riliun
167 tahun disusun Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang (SPT) agar pengelolaan pembiayaan utang dapat mewujudkan portofolio utang yang optimum dengan risiko yang terkendali dan biaya yang favourable dengan mengacu pada target pembiayaan utang yang ditetapkan dalam APBN/APBN-P dan target risiko utang dalam Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah. SPT ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor KEP-47/PR/2019 tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2019. Mengingat adanya perkiraan peningkatan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 yang menyebabkan perubahan pembiayaan melalui utang, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 787/KMK.05/2019 tentang Besaran Perkiraan Defisit yang Melampaui Target Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 dan Besaran Tambahan Pembiayaan Defisit yang Diperkirakan Melampaui Target Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019, dilakukan penyesuaian dan perubahan strategi pembiayaan tahunan melalui utang tahun 2019 melalui Keputusan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor KEP-53/PR/2019 tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2019 yang berisi arahan strategi operasional pembiayaan utang dalam satu tahun dan rencana komposisi penerbitan/pengadaan utang baru.
Berbagai kondisi di atas dijadikan pertimbangan oleh DJPPR dalam melakukan reviu terhadap Sasaran Strategis Pembiayaan yang Aman Untuk Mendukung Kesinambungan Fiskal dan terjaganya rasio utang pemerintah melalui penetapan strategi pengelolaan utang agar dapat memanfaatkan momentum positif dari kondisi perekonomian domestik dan dapat memitigasi dampak negatif dari perekonomian global. Strategi pengelolaan utang berfokus pada pengelolaan exsposure risiko yang melekat pada portofolio utang, salah satunya votalitas sebesar debt service. Pengelolaan utang yang baik dipercaya dapat meminimalkan risiko macro-financial, dan menyempurnakan pengelolaan fiskal yang prudent dan implementasi kebijakan moneter.
Reviu renstra tahun 2019 difokuskan pada perubahan dan penetapan target capaian tahunan atas indikator kinerja sesuai sasaran strategis untuk tahun 2020 dengan perincian sebagai berikut.
Tabel III. 60 Reviu Renstra DJPPR tahun 2019 dan 2020
Sasaran Strategis IKU Kemenkeu-One Tahun 2019 Renstra
Kemenkeu Tahun
2015-2019
Renstra DJPPR Tahun 2015-2019 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 IKU Target Strategi Pengelolaan Pinjaman
Sasaran Strategis 3 Alignment Pengadaan Pinjaman Kegiatan Dengan Siklus APBN
1a-CP Persentase pemenuhan
168 Sasaran Strategis IKU Kemenkeu-One Tahun 2019
Renstra
Kemenkeu Tahun
2015-2019
Renstra DJPPR Tahun 2015-2019 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 IKU Target
Terjaganya Rasio Utang Pemerintah
Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara
Sasaran Strategis 1 Pembiayaan yang Aman Untuk Mendukung
Kesinambungan Fiskal Melalui Pengelolaan SUN
Pembiayaan Keuangan Negara yang optimal
biaya dan risiko yang terkendali
Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah
Sasaran Strategis 1 Pembiayaan yang Aman Untuk Mendukung
Kesinambungan Fiskal Melalui Pengelolaan SBSN Perumusan kebijakan pengelolaan pembiayaan dan risiko yang berkualitas
4a-N Persentase penyelesaian dan implementasi kebijakan pengelolaan pembiayaan dan risiko
88%
4b-N Tingkat akurasi analisis, formulasi, dan proyeksi yang mendukung pengelolaan pembiayaan dan risiko
90%
Strategi Pengelolaan Portofolio Pembiayaan
Sasaran Strategis 1
Memenuhi Target Pembiayaan Utang dengan Biaya dan Risiko Optimal
Strategi Pengelolan Risiko Keuangan Negara
2. Sasaran Strategis 1
Risiko Keuangan Negara yang Terkendali Untuk Mendukung Kesinambungan Fiskal Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal
2a-N Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan negara
100%
Terjaganya Rasio Utang Pemerintah
Strategi Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
2. Sasaran Strategis 1 Mewujudkan Pemberian Dukungan Pemerintah yang Sesuai Kebutuhan dan Terkendali Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal 2c-N Tingkat efektivitas pemberian dukungan pemerintah 100%
3. Sasaran Strategis 2 Pengelolaan Dukungan Pemerintah yang Kredibel Dalam Rangka Percepatan Pembiayaan Infrastruktur
Strategi Pengelolaan Portofolio Pembiayaan
Sasaran Strategis 2
Mengelola Portofolio Risiko Utang
Manajemen portofolio pembiayaan utang yang optimal
6a-N Persentase pencapaian
target risiko portofolio utang 100% Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal 2b-N Tingkat efektivitas pencegahan cross-default pembayaran kewajiban pembiayaan 100%
Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara
Sasaran Strategis 2 Pengelolaan SUN yang Kredibel
Pasar SBN yang likuid, dalam, dan stabil
5a-N Persentase pencapaian target tingkat likuiditas pasar SBN
100%
5b-N Persentase pertumbuhan investor SBN domestik 100%
Strategi Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
Sasaran Strategis 2 Pengelolaan Dukungan Pemerintah yang Kredibel
Penyediaan dukungan pemerintah dan mitigasi risiko fiskal yang efektif
7a-N Persentase pemenuhan dukungan pemerintah atas proyek infrastruktur skema KPBU
169 Sasaran Strategis IKU Kemenkeu-One Tahun 2019
Renstra
Kemenkeu Tahun
2015-2019
Renstra DJPPR Tahun 2015-2019 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 IKU Target
Dalam Rangka Percepatan Pembiayaan
Infrastruktur 7b-N Persentase penyelesaian rekomendasi pembiayaan infrastruktur, penjaminan pemerintah dan mitigasi risiko keuangan negara yang disetujui Menteri Keuangan
100%
Strategi Pengelolaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
3. Sasaran Strategis 2 Pelaksanaan Setelmen dan Akuntansi Pembiayaan yang Akuntabel dan Kredibel Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal 2b-N Tingkat efektivitas pencegahan cross-default pembayaran kewajiban pembiayaan 100% 4. Sasaran Strategis 3
Penatausahaan Data Utang yang Akurat
Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara
2. Sasaran Strategis 1
Pembiayaan yang Aman Untuk Mendukung Kesinambungan Fiskal Melalui Pengelolaan SUN 3. Sasaran Strategis 3
Biaya dan Risiko Portofolio SUN yang Terkendali
Pasar SBN yang likuid, dalam, dan stabil
5a-N Persentase pencapaian target tingkat likuiditas pasar SBN
100% 5b-N Persentase pertumbuhan investor SBN domestik 100%
Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah
2. Sasaran Strategis 1
Pembiayaan yang Aman Untuk Mendukung Kesinambungan Fiskal Melalui Pengelolaan SBSN 3. Sasaran Strategis 2 Pasar SBSN yang
Likuid, Dalam dan Stabil 4. Sasaran Strategis 3
Biaya dan Risiko Portofolio SUN yang Terkendali
Strategi Pengelolaan Portofolio Pembiayaan
Sasaran Strategis 3
1. Mendukung Pengembangan Pasar SBN
Strategi Pengelolaan Pinjaman
1. Sasaran Strategis 1 Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri yang Selektif 2. Sasaran Strategis 2 Peningkatan
Kinerja Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri
Pelaksanaan proyek/kegiatan yang bersumber dari pembiayaan secara efektif
8a-N Persentase pencapaian target realisasi penarikan pinjaman kegiatan
75%
8b-N Persentase rekomendasi hasil monitoring progres proyek’kegiatan yang ditindaklanjuti 82% Perumusan kebijakan pengelolaan pembiayaan dan risiko yang berkualitas
4b-N Tingkat akurasi analisis, formulasi, dan proyeksi yang mendukung pengelolaan pembiayaan dan risiko
90%
Strategi Pengelolaan Pinjaman
Sasaran Strategis 2
Peningkatan Kinerja Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri
Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara
Sasaran Strategis 3
Biaya dan Risiko Portofolio SUN yang Terkendali
Manajemen portofolio pembiayaan utang yang optimal
6a-N Persentase pencapaian
170 Sasaran Strategis IKU Kemenkeu-One Tahun 2019
Renstra
Kemenkeu Tahun
2015-2019
Renstra DJPPR Tahun 2015-2019 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 IKU Target
Terjaganya Rasio Utang Pemerintah
Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah
Sasaran Strategis 3 Biaya dan Risiko Portofolio SBSN yang Terkendali
Strategi Pengelolaan Portofolio Pembiayaan
1. Sasaran Strategis 1
Memenuhi Target Pembiayaan Utang dengan Biaya dan Risiko Optimal
2. Sasaran Strategis 2
Mengelola Portofolio Risiko Utang
Strategi Pengelolaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
5. Sasaran Strategis 2 Pelaksanaan Setelmen dan Akuntansi Pembiayaan yang Akuntabel dan Kredibel 6. Sasaran Strategis 3
Penatausahaan Data Utang yang Akurat Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal 2b-N Tingkat efektivitas pencegahan cross-default pembayaran kewajiban pembiayaan 100%
Strategi Pengelolaan Risiko Keuangan Negara
Sasaran Strategis 3 Pengembangan Kerangka Kerja Risiko yang Holistik Dengan Pendekatan Neraca (Balance
Sheet Approach) Untuk Mengagregasi
Data Risiko Individual
Dukungan Pemerintah dan pengendalian risiko keuangan negara yang optimal
2a-N Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan negara
100%
Strategi Pengelolaan Strategi dan Portofolio Pembiayaan
Sasaran strategis 4 Mengelola Risiko Penjaminan Pemerintah
Terjaganya Rasio Utang Pemerintah
Strategi Pengelolaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Sasaran Strategis 4
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pinjaman dan Hibah yang Efektif
Pengelolaan pembiayaan dan risiko keuangan negara serta dukungan pemerintah yang akuntabel - 9b-CP Persentase rekomendasi BPK yang telah ditindaklanjuti -
89,50% -
Strategi Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Sasaran Strategis 5 Sistem Pengendalian yang Optimal
Strategi Pengelolaan Surat Utang Negara
Sasaran Strategis 2
Pengelolaan SUN yang Kredibel
Pelayanan Publik
Yang Prima 4a-CP Indeks kepuasan publik atas layanan DJPPR 4,74
Strategi Pengelolaan Pembiayaan Syariah
Sasaran Strategis 2
Pasar SBSN yang Likuid, Dalam dan Stabil
Strategi Pengelolaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Sasaran Strategis 1
Pelaksanaan Evaluasi dan Setelmen Pembiayaan yang Transparan
Pengelolaan hubungan stakeholders serta kerja sama kelembagaan pengelolaan pembiayaan dan risiko yang efektif
9a-N Tingkat efektivitas pengelolaan hubungan
stakeholders serta kerja sama
kelembagaan
80%
Strategi Pengelolaan Portofolio Pembiayaan
Sasaran Strategis 3 Mendukung Pengembangan Pasar SBN
171 Sasaran Strategis IKU Kemenkeu-One Tahun 2019
Renstra
Kemenkeu Tahun
2015-2019
Renstra DJPPR Tahun 2015-2019 Peta Strategi DJPPR Tahun 2019 IKU Target Strategi Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya
Sasaran Strategis 2 Mewujudkan SDM yang Kompetitif
SDM yang kompetitif 11a-CP Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
98%
11b-N Persentase pegawai direktorat jenderal yang telah memenuhi standart hard kompetensi
90%
11c-N Persentase proses penempatan talent pada jabatan target
80%
Strategi Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Sasaran Strategis 1 Menciptakan Organisasi DJPPR yang Kondusif
Organisasi yang fit to
perpose 12a-CP Indeks integritas organisasi 94,1 12b-CP Persentase
penyelesaian program transformasi digital
80% 12c-N Persentase pencapaian target penilaian organisasi direktorat jenderal
100%
Strategi Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Sasaran Strategis 6 Pengelolaan Sistem Informasi yang Optimal
Sistem manajemen
informasi yang andal 13a-CP Tingkat downtime sistem TIK
0,10%
Terjaganya Rasio Utang
Pemerintah Strategi Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Sasaran Strategis 4
Pengelolaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel
Pengelolaan anggaran
yang berkualitas 14a-N Tingkat kualitas pelaksanaan anggaran 95%
Mekanisme refinement kinerja pada level Kemenkeu-Wide dan One tahun 2020 mengalami perubahan yang signifikan apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, proses refinement kinerja lebih cenderung bersifat bottom-up, yakni dirumuskan oleh para pengelola kinerja masing-masing unit dan selanjutnya diusulkan kepada pemilik kontrak kinerja (Menteri dan Pejabat Eselon I) untuk ditetapkan. Pada tahun 2020, dengan bergulirnya kebijakan internal Kementerian Keuangan untuk melaksanakan redesain sistem penganggaran dan BSC, proses refinement kinerja menjadi lebih cenderung bersifat top-down. Dalam hal ini, Menteri Keuangan menugaskan tim khusus yang terdiri dari 5 (lima) orang pejabat lintas unit Eselon I (Sahli OBTTI, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, serta tiga orang Sekretaris Direktorat Jenderal) untuk merumuskan konsep peta strategi dan IKU pada level Kemenkeu-Wide dan One.
Rumusan-rumusan IKU tahun 2020 pada level Kemenkeu-Wide dan One lebih ditekankan untuk dapat mengakomodasi program dan arahan Presiden pada tahun 2020 serta target RPJMN 2020-2024, antara lain pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi (delayering), efisiensi belanja birokrasi, dan penurunan yield SBN. Selain itu, terdapat pula beberapa IKU yang dirumuskan dengan mengacu pada arahan Menteri Keuangan dan Wakil Menteri, antara
172 lain seperti rasio remunerasi kas terhadap biaya utang, dampak ekonomi dari kebijakan fiskal pemerintah, dan pembiayaan KPBU.
Tabel III. 61 Peta Strategi dan Indikator Kinerja Tahun 2020 IKU Kemenkeu-One Tahun 2020
Peta Strategi DJPPR
Tahun 2020 IKU Target
Pengelolaan pembiayaan yang produktif dengan biaya dan risiko yang terkendali
Rasio optimalisasi kas terhadap bunga utang 3 Indeks dampak ekonomi pembiayaan proyek dan
penugasan pemerintah 3
Persentase pemenuhan target pembiayaan dengan biaya dan risiko yang terkendali
100% Formulasi kebijakan dan
kerja sama kelembagaan yang efektif
Persentase penyelesaian dan implementasi
kebijakan pembiayaan dan risiko 85%
Persentase pencapaian kerja sama kelembagaan 100% Pengelolaan dukungan
pemerintah dan risiko keuangan negara yang optimal
Indeks efektivitas investasi dukungan pemerintah 4 Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan
negara 100%
Pengelolaan portofolio utang, mitigasi risiko, dan dukungan pemerintah yang optimal
Persentase pencapaian target risiko portofolio
utang 100%
Persentase rekomendasi pembiayaan,
penjaminan, dan mitigasi risiko yang disetujui Menteri Keuangan
100% Pendalaman pasar
domestik yang efektif
Persentase pencapaian target pertumbuhan investor SBN domestik dan pembiayaan KPBU
100% Persentase pencapaian target likuiditas SBN 100% Pengelolaan dukungan
pemerintah dan risiko keuangan negara yang optimal
Indeks efektivitas investasi dukungan pemerintah 4 Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan
negara 100%
Sistem perencanaan dan monitoring yang optimal
Persentase pencapaian target akurasi perencanaan pembiayaan dalam APBN
100% Pendalaman pasar
domestik yang efektif Persentase pencapaian target pertumbuhan investor SBN domestik dan pembiayaan KPBU 100% Persentase pencapaian target likuiditas SBN 100% Sistem perencanaan dan
monitoring yang optimal
Persentase pencapaian target realisasi penarikan dana proyek
72,5% Persentase tindak lanjut atas rekomendasi hasil
monitoring progres proyek/kegiatan 82% Pengelolaan portofolio
utang, mitigasi risiko, dan dukungan pemerintah yang optimal
Persentase pencapaian target risiko portofolio utang
100% 100%
173 IKU Kemenkeu-One Tahun 2020
Peta Strategi DJPPR
Tahun 2020 IKU Target
Persentase rekomendasi pembiayaan,
penjaminan, dan mitigasi risiko yang disetujui Menteri Keuangan
Pengelolaan pembiayaan
yang efektif dan akuntabel Indeks kualitas pelaporan keuangan dan tindak lanjut rekomendasi BPK
100 Pengelolaan dukungan
pemerintah dan risiko keuangan negara yang optimal
Tingkat efektivitas pengendalian risiko keuangan negara
100%
Pengelolaan pembiayaan yang efektif dan akuntabel
Indeks kualitas pelaporan keuangan dan tindak lanjut rekomendasi BPK
100
Indeks integritas organisasi 100
Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif,
dan efisien Indeks kepuasan pengguna layanan
4 Formulasi kebijakan dan
kerja sama kelembagaan yang efektif
Persentase pencapaian kerja sama kelembagaan 100% Organisasi dan SDM yang
optimal
Persentase pencapaian target pengembangan kompetensi pegawai dan implementasi learning organization
100%
Organisasi dan SDM yang optimal
Indeks efisiensi belanja birokrasi dan penyelesaian delayering
100 Persentase penyelesaian program RBTK 100% Indeks efektivitas pelaksanaan tugas khusus BLU
LDKPI 100
Komunikasi publik yang efektif dan sistem informasi yang andal
Indeks efektivitas komunikasi publik 2,9 Indeks kualitas pengelolaan sistem TIK 100 Pengelolaan keuangan,
BMN, dan umum yang optimal
Persentase kualitas pelaksanaan anggaran 95% Persentase kualitas pengelolaan BMN 100% 3. Revitalisasi Manajemen Kinerja Kemenkeu Melalui Optimalisasi Penganggaran
Berbasis Kinerja (PBK)
a. Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK)
Selain dilakukan perubahan dalam penetapan sasaran strategis dan indikator kinerja utama terhadap kontrak kinerja Tahun 2019, dalam Resource Forum melalui penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) telah dilakukan evaluasi terhadap Rencana Kerja Anggaran dengan melakukan penajaman terhadap kualitas dan kuantitas Hasil Keluaran (Output) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja TA 2020 dengan hasil sebagai berikut.
174 Tabel III. 62 Matrik Perubahan Rencana Kerja DJPPR Tahun 2019 dan 2020
KODE PROGRAM/ KEGIATAN
RENJA 2019 RENJA 2020
IKK/OUTPUT TARGET 2019 IKK/OUTPUT TARGET 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 015.07. 14
Program Program Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Sasaran
Program/Outcome Eselon I
Mengoptimalkan pengelolaan pembiayaan, risiko keuangan negara, dan dukungan pemerintah, yang aman dan terkendali untuk mendukung kesinambungan fiskal
Mengoptimalkan pengelolaan pembiayaan, risiko keuangan negara, dan dukungan pemerintah, yang aman dan terkendali Program Pengelolaan dan Pembiayaan Utang IKP 1. Persentase Pengadaan Utang dengan Biaya yang Terkendali
100% IKP
1. Persentase Pemenuhan Target Pembiayaan Dengan Biaya dan Risiko Yang Terkendali
100%
2. Persentase Pencapaian Target Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha 100% 2. Tingkat Efektifitas Pengendalian Risiko Keuangan Negara 100% 3. Tingkat Efektivitas Pengendalian Risiko Program Pemerintah 100% 3. Tingkat Efektifitas Pemberian Dukungan Pemerintah 100% Output Program 1. Layanan Pengelolaan
Pembiayaan 1. Layanan Pengelolaan Pembiayaan IK Out put 1. Tingkat Akurasi Pembayaran Kewajiban Pembiayaan 100% IK Out put 1. Persentase Pencapaian Target Pertumbuhan SBN Domestik 100% 1. Tingkat Akurasi Pembayaran Kewajiban Pembiayaan 100% 1. Persentase Pencapaian Target Pertumbuhan SBN Domestik 100% 2. Persentase Pencapaian
Target Risiko Portofolio Utang 100% 2. Tingkat efektifitas pencegahan cross-default pembayaran kewajiban pembiayaan 100% 3. Persentase Pencapaian Target Tingkat Likuiditas Pasar SBN
100% 3. Persentase pencapaian target realisasi penarikan pinjaman kegiatan
100% 4. Indeks Kepuasan Publik
atas Layanan DJPPR 4,74 Akti
vitas
1. Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen Pembiayaan
Akti
vitas 1. Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen Pembiayaan
2. Pengelolaan Pembiayaan
Syariah 2. Pengelolaan Pembiayaan Syariah 3. Pengelolaan Pinjaman 3. Pengelolaan Pinjaman dan
Hibah 4. Pengelolaan Strategi dan
Portofolio Pembiayaan 4. Pengelolaan Strategi dan Portofolio Pembiayaan 5. Pengelolaan Surat Utang
Negara 5. Pengelolaan Surat Utang Negara Output Program 1. Rekomendasi Mitigasi
Risiko Keuangan Negara 1. Rekomendasi pembiayaan dan Mitigasi Risiko Keuangan Negara IK Out put 1. Persentase Pencapaian Target Rekomendasi Mitigasi Risiko Keuangan Negara yang Disetujui Menteri Keuangan 100% IK Out put 1. Persentase Rekomendasi Pembiayaan Infrastruktur, Penjaminan Pemerintah, dan Mitigasi Risiko Keuangan Negara yang Disetujui Menteri Keuangan
100%
2. Persentase rekomendasi hasil
175
KODE PROGRAM/ KEGIATAN
RENJA 2019 RENJA 2020
IKK/OUTPUT TARGET 2019 IKK/OUTPUT TARGET 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kegiatan yang ditindaklanjuti Akti
vitas 1. Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Aktivitas 1. Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Output Program Layanan Pemberian Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktu
Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur IK Out put 1. Persentase Pemenuhan Dukungan Pemerintah atas Proyek Infrastruktur Skema KPBU
100% IK Out put
1. Persentase Pemenuhan Dukungan Pemerintah atas Proyek Infrastruktur Skema KPBU
100%
Akti
vitas 1. Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan
Infrastruktur
Akti
vitas 1. Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Output Program
1. Output Internal Unit
Eselon I Output Internal Unit Eselon I 100% IK Out put 1. Persentase Kualitas
Pelaksanaan Anggaran 95% IK Out put
1. Tingkat Kualitas
Pelaksanaan Anggaran 95% 2. Persentase Pejabat yang
Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan
100% 2. Persentase Pejabat yang Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan
98% 3. Persentase Kualitas Tata
Kelola Organisasi Direktorat Jenderal
75% 3. Tingkat Pencapaian Target Penilaian Organisasi Direktorat Jenderal
100% Akti
vitas : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Akti
vitas : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya