BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan LAKIP ditinjau dari 4 program/kegiatan dikatakan baik dan dilaksanakan berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 diketahui bahwa secara umum semua program dan kegiatan yan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang masuk dalam kategori sangat berhasil.
2. Secara umum memang terlihat semua program dan kegiatan berjalan dengan baik dan sangat berhasil tetapi masih ada kekurangan yang dilaksanakan, yaitu seperti pada program kedua adanya program rutin yang direncanakan tetapi dijalankan dan sebaliknya ada yang tidak direncanakan tetapi dijalankan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kinerja yang digunakana dalam pencapaian sasaran adalah tingkat output, sedangkan yang diharapkan masyarakat adalah pada tingkat outcome, karena Badan Perencanaan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum sepenuhnya mampu secara tegas mendefinisikan indikator-indikator kinerja salah satunya indikator outcome untuk seluruh sasaran yang ada dan sesuai dengan kondisi yang diharapakan
masyarakat. Publikasi akan indikator kinerja belum dilakukan secara luas kepada masyarakat.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disampaikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur :
1. Program dan kegiatan yang direncanakan atau yang akan dilaksanakan hendaklah tidak saja berorientasi pada pencapaian target pelaksanaan atau pada pengukuran proses tetapi lebih diarahkan pada manfaat serta dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat terhadap pelaksanaan setiap kegiatan dari masing-masing program atau ukuran hasil. Hal ini dilakukan agar program/kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah dan tepat sasaran.
2. Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur perlu untuk diperbaiki, sesuai dengan kriteria Rencana Strategis (Renstra) yang baik dirumuskan dalam visi misi yang jelas sehingga program dan kegiatan yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dapat berhubungan dengan visi, misi, dan sasaran serta dapat diukur agar pemanfaatannya bisa optimal, dengan adanya keterkaitan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan anggaran.
3. Perlu adanya publikasi akan indikator kinerja secara luas kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui kinerja pemerintah daerah salah satunya pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengurus urusan Tata Ruang dan urusan Perencanaan Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Anthony Robert N, Vijay Govindarajan, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, Diterjemahkan Oleh Kurniawan Tjakrawala, Edisi Satu, Salemba Empat : Jakarta.
Bastian, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, edisi 1, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Data Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) pada Badan
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Junaidi, 2002, Service Quality & Statisfaction, C.V. Andi Offset.
Mahmudi, 2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mardiasmo, 2005, Akuntansi Sektor Publik, Edisi 4, Yogyakarta : C.V. Andi Offiset.
Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, 2007. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Rasul, Syahrudin, 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran dalam
Perspektif UU NO. 17/2003 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: PNRI
Sucipto, 2003, Penilaian Kinerja Keuangan, Jurnal Akuntansi, © 2005 Digitized by USU Digital Library.
Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitaitf. Bandung : ALFABETA
Turner, Mark and Hulme, David ,1997. Governance, Administrasi, and Development: Making The State Work. London: MacMillan Press Ltd.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) oleh LAN Nomor 239/IX/6/8/2003.
______Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
______Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
______Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembar
an Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
______Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
______Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
______Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
______Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
______Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
______Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
______Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
______Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
______Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Lampiran II
Wawancara Informan
Wawancara tanggal 31 Mei 2016, pukul 09.00 – 12.00
Nama masyarakat yang menerima Dana Desa Mandiri Anggur Merah ( DMAM ) pada Kecamatan Maulafa, Kelurahan Kolhua
SD : Sisilia Da Gomez Nama : Agustinus Buifena.
SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM ?
AB : Iya, saya mengetahui karna adanya sosialisasi dari pemerintah. SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak ?
AB : Sangat membantu, memenuhi kebutuhan ekonomi. SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM ?
AB : Usaha yang saya buat dari dana DMAM menjual kue, didepan rumah saya SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM ?
AB : Dana DMAM ini, diterima oleh kecamatan dan aparatur pemerintahan sebagai pengawas dan mengkoordinasi anggaran yang digunakan. Selanjutnya diberikan
kepada masyarakat yang memerlukan, dana yang diberikan sesuai dengan usaha apa yang ingin dibuat.
Nama : Ahmad Daeng
SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM ? AD : Saya mengetahui dari anak saya.
SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak ?
SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM ?
AD : usaha yang saya gunakan dari Dana tersebut membuat kios SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM ?
AD : Saya menerimanya dari bapak kelurahan, dengan ketentuan yang berlaku Nama : Aldi Buifena
SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM ?
AD : Saya mengetahuinya dengan membaca koran dan dari saudara yang bekerja di salah satu kantor pemerintahan.
SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak ? AD : Membantu
SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM ? AD : Usaha yang saya buat membuka kios bensin SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM ?
AD : Saya menerimanya dari bapak kelurahan, dengan ketentuan yang berlaku
Nama : Felpina Kemaleta
SD : Apakah Ibu mengetahui adanya DMAM ?
AD : Mengetahuinya dari dengar di radio dan tetangga yang mendapat bantuan DMAM . SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak ?
AD : Membantu
SD : Usaha apa yang dibuat Ibu dari dana DMAM ?
AD : Usaha yang saya buat dari Dana DMAM menjual Sayur SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM ?
Lampiran III Akuntabilitas Keuangan
Di tahun anggaran 2014 Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur menganggarkan belanja
langsung sebesar Rp. 42.984.101.000 dengan realisasin anggaran sebesar Rp. 41.740.670.959 atau 97,11% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel
Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014
No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
BELANJA LANGSUNG 42.984.101.000 41.740.670.959 97,11
1. Program Pelayanan Adminsitrasi Pekrantoran
809.928.162 778.157.055 97,40 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 85.990.850 85.720.650 99,08 - Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya listrik dan air
286.500.000 266.351.943 92,97 - Penyediaan Jasa administrasi
keuangan
217.936.062 216.643.362 99,41 - Penyediaan Jasa Kebersihan
kantor
5.400.000 56.400.000 100 - Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundangan
14.500.000 10.202.000 70,36 - Rapat koordinasi & konsultasi
ke luar daerah
83.569.250 82.683.000 98,94 - Penyediaan jasa angkutan beras
& barang dinas
15.032.000 15.032.000 100 - Koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan tugas lainnya dalam daerah
50.000.000 45.123.900 90,25
2 Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur
883.091.250 744.836.470 84.34 - Pengadaan Perlengkapan gedung kantor 102.207.250 82.398.550 80.62 - Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 314.284.000 207.541.920 66,04 - Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor
No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
- Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor
427.500.000 415.796.000 97.26 3 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
74.522.000 73.015.000 97,98 - Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Kinerja
74.522.000 73.015.000 97,98
4. Program Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
3.284.102.150 3.057.989.099 93,11
--
Monev Terpadu Perencnaan dan Pelaksanaan Pembangunan Derah 791.701.750 783.196.449 98,93 - Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah 1.322.932.400 1.117.902.950 84,50 - Penyusunan Kajian Perencanaan Pembangunan Daerah 1.169.468.000 1.156.889.700 98,92
5. Program Dukungan Manajemen Kerjasama Pembangunan Lembaga Internasional 1.077.855.100 1.015.728.200 94,24 - Koordinasi Perencanaan Kerjasama Pembangunan Lembaga Internasional 181.202,350 175.131.350 96,65 - Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Hibah WISMP)
584.160.000 554.029.100 94,84
- Kemitraan Pelaksanaan
Program Lembaga Internasional
162.492.750 157.242.750 96,77 - Fasilitasi forum DAS NTT 150.000.000 129.325.000 86,22
6. Program Desa Mandiri Anggur Merah
35.360.181.250 34.765.778.748 98,32 - Fasilitasi dan Pendampingan
Desa Anggur Merah
30.002.764.450 34.765.778.748 98,32 - Pengembangan Desa Mandiri
Anggur Merah
No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
7. Program Pengembangan Data Perencanaan Dan Pembinaan Tata_Ruang
1.494.421.088 1.305.166.387 87,34
- Pengembangan Basis Data Perencanaan
555.940.200 498.642.200 89,69 - Pembinaan dan Pengendalian
RTRW Provinsi 126.537.900 115.642.200 91,39 - Perencanaan Pembangunan Berbasis Desa/Kelurahan 811.942.988 690.881.487 85,09 JUMLAH B 42.984.101.000 41.740.670.959 97.11
Tahun anggaran 2014 di Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp.7.228.000.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 7.034.072.456 atau 97,31% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel
Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2014
No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
BELANJA TIDAK LANGSUNG
- Gaji dan Tunjangan 5.351.080.850 5.199.155.956 97,16
- Tambahan penghasilan peningkatan kesejahteraan umum
1.876.919.150 1.834.916.500 97,76
Lampiran IV
GLOSARIUM
Anggaran : Merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah
(APBD) : adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) : adalah instansi pemerintah yang bergerak dibidang urusan tata ruang dan urusan perencanaan pembangunan daerah. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) : adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.
Hibah : adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang dari pemerintah daerah kepada individu atau masyarakat secara cuma-cuma.
Indikator Masukan (Input) : adalah indikator yang mengukur jumlah sumber daya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material dan masukan lain yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
Indikator Keluaran (Output) : adalah indikator yang digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan.
Indikator Hasil (Outcome) : adalah indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan.
Indikator Manfaat (Benefit) : adalah Indikator yang menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil.
Indikator Dampak (Impact) : adalah indikator yang memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) : adalah dokumen anggaran yang dibuat oleh Sekretaris Daerah untuk disampaikan kepada Kepala Daerah sebagai pedoman dalam penyusunan APBD berdasarkan Rencana Kerja Prioritas Daerah (RKPD) dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
(LAKIP) : adalah dokumen pertanggungjawaban / dokumen yang berisi gambaran, perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga.
Realisasi : adalah tindakan mewujudkan atau pencapaian suatu rencana, cita-cita atau keinginan
Rencana : adalah sesuatu yang diinginkan yang dinyatakan denga tindakan yang menghasilkan sesuai yang diinginkan atau diharapkan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) : merupakan penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP Nasional yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik dilaksanakan secara langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Rencana Strategis
(RENSTRA) : adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) : merupakan penjabaran visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) : merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah, sebagai acuan dalam
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) : adalah sistem perencanaan dan pertanggungjawaban yang memuat dokumen perencanaan yang mengacu pada prinsip-prinsip organisasi modern dan pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) : adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang