197 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian pada Rumah sakit di Surabaya dan melakukan analisis data terdapat informasi yang diperoleh, baik itu dari hasil analisis secara deskriptif maupun secara statistik. Peneliti menggunakan SPSS 20.0 for windows, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan variabel didalam Total Quality Management dan Lean Six Sigma berdasarkan hasil uji statistik F secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan pasien dan kinerja keuangan, didukung dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Artinya persamaan regresi yang diperoleh sudah fit. Variabel Fokus Pasien, Orientasi Perbaikan Berkelanjutan dan Manajemen kualitas proses memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan untuk variabel Komitmen kualitas, fokus pasien dan Orientasi perbaikan berkelanjutan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
2. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel komitmen kualitas diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel komitmen kualitas dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 0,080 dengan signifikansi sebesar 0,937. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0 diterima
dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “komitmen kualitas tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
3. Berdasarkan hasil uji F hitung komitmen kualitas diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga model
regresi variabel komitmen kualitas dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 2,697 dengan signifikansi sebesar 0,011. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang
menyatakan bahwa “komitmen kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan”.
4. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel keterlibatan pegawai diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel keterlibatan pegawai dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -0,817 dengan signifikansi sebesar 0,420. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0 diterima
dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “keterlibatan pegawai tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
5. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel keterlibatan pegawai diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel keterlibatan pegawai dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -1,735 dengan signifikansi sebesar 0,092.
6. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0 diterima
dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “keterlibatan pegawai tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan ”.
7. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel fokus pasien diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga model
regresi variabel fokus pasien dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 2,917 dengan signifikansi sebesar 0,006. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang
menyatakan bahwa “fokus pasien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
8. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel fokus pasien diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga model
regresi variabel fokus pasien dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 4,067 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang
menyatakan bahwa “fokus pasien mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan”.
9. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel manajemen berbasis fakta diperoleh sebesar sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan
dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -0,568 dengan signifikansi sebesar 0,574. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “manajemen berbasis
fakta tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
10. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel manajemen berbasis fakta diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel manajemen berbasis fakta dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 0,673 dengan signifikansi sebesar 0,506. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0 diterima
dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “manajemen berbasis fakta tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan”.
11. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel orientasi perbaikan berkelanjutan diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan
H1 diterima sehingga model regresi variabel orientasi perbaikan
berkelanjutan dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar 2,447 dengan signifikansi sebesar 0,020. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa
“orientasi perbaikan berkelanjutan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
12. Berdasarkan hasil uji F variabel orientasi perbaikan berkelanjutan diperoleh hitung sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan
H1 diterima sehingga model regresi variabel orientasi perbaikan
berkelanjutan dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -2,435 dengan signifikansi sebesar 0,020. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa
“orientasi perbaikan berkelanjutan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan”.
13. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel manajemen kualitas proses diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel manajemen kualitas proses dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -2,248 dengan signifikansi sebesar 0,031. Nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil 0.05, yang berarti H0 ditolak dan
H1 diterima yang menyatakan bahwa “manajemen kualitas proses
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien”.
14. Berdasarkan hasil uji F hitung variabel manajemen kualitas proses diperoleh sebesar 4,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi menunjukkan nilai kurang dari 0.05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
sehingga model regresi variabel manajemen kualitas proses dapat dikatakan fit. Berdasarkan hasil uji t sebesar -01,427 dengan signifikansi sebesar 0,163. Nilai signifikansi menunjukkan lebih besar 0.05, yang berarti H0
diterima dan H1 ditolak yang menyatakan bahwa “manajemen kualitas
proses tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan”.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan masih memiliki banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam melakukan pengambilan kuesioner secara lengkap, hal ini dikarenakan kesibukan pada setiap rumah sakit seperti adanya persiapan akreditasi rumah sakit, tidak adanya pendampingan dalam penelitian dan kemungkinan adanya kesibukan dari para direktur rumah sakit itu sendiri 2. Peneliti kesulitan ketika dalam perijinan pengisian kuesioner di beberapa
rumah sakit harus melakukan pembayaran atau fee yang cukup besar untuk perijinan penelitian.
3. Beberapa responden setelah melihat isi dari kuesioner cukup khawatir untuk memberikan informasi dikarenak sedikit membahas mengenai kinerja keuangan Rumah Sakit dimana informasi tersebut dinilai hanya untuk pihak internal saja.
4. Kesulitan yang dihadapi dilapangan, mengingat harus mendapatkan ijin pengisian kuesioner dari direktur atau atasan terlebih dahulu maka kuesioner yang tersebar tidak dapat tersebar secara maksimal.
1.3 Saran
1. Untuk Rumah Sakit di Surabaya
a. Rumah Sakit di Surabaya agar lebih meningkatkan kualitas produk dan jasa dengan secara utuh menerapkan prinsip Total Quality Management dan Lean Six Sigma agar dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya di era globalisasi saat ini serta untuk meningkatkan kepuasan pasien dan kinerja keuangan.
b. Rumah Sakit perlu untuk mengkomunikasikan secara lebih menyeluruh mengenai konsep Total Quality Management dan Lean Six Sigma kepada seluruh level yang ada di rumah sakit.
c. Terdapat variabel lain yang dapat mendukung pengaruh dari implementasi Lean Six Sigma dan Total Quality Management terhadap Kepuasan pasien dan Kinerja Keuangan, yaitu variabel produktivitas dan efisiensi, mutu dan kesatuan tujuan.
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya disarankan dapat mendeskripsikan kembali dengan sedetail mungkin mengenai hal-hal yang berkaitan dengan TQM dan Lean Six Sigma sebagai suatu upaya perbaikan secara berkelanjutan dan mengurangi adanya pemborosan khususnya pada perusahaan jasa.
b. Sasaran wilayah penyebaran kuesioner, hendaknya bisa dibuat seluas mungkin untuk mendapatkan beberapa argument.
c. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas unit analisis atau populasi penelitian dalam wilayah yang lebih luas selain rumah sakit yang
ada di Surabaya dan menambah jumlah sampel untuk dapat mengatur batas signifikansi sampel.
d. Peneliti selanjutnya tetap mengadakan komunikasi secara intens (wawancara) dengan responden dalam pengisian kuesioner, sehingga hasil dari wawancara tersebut dapat mendukung penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
Adam S. Maiga and Freed A. Jacobs (2005). “ At Antecedents and Consequences of Quality Performance”. Behavioral Research in Accounting: February 2005, Vol. 17, No. 1, pp. 111-131.
Almansour, Y. M. (2012). "The Impact of Total Quality Management Components on Small and Medium Enterprises" Financial Performance in Jordan. Journal of Arts, Science and Commerce , Vol. 3, E-ISSN :2 229-4666. ISSN : 2231-4172.
Arian,D,Robertus. 2013 .Standar baru Akreditasi Rumah Sakit (Bagian Pertama). (Online).(http://www.pantirapih.or.id/index.php/component/content/article /37-terbaru/221-standar-baru-akreditasi-rumah-sakit-bagian pertama) Azwar, Saifuddin. (2013)."Reliabilitas dan Validitas Edisi 4". Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bryman, A., and Bell, E. (2007). Business Research Methods. (2nd ed).Oxford University Press
Chenhall, R. H. (2011). "Exploring the relationships between strategy, innovation and management control systems: the roles of social networking, organic innovative culture and formal controls". Forthcoming in Journal of Management Accounting Research .Journal of Management Accounting Research .
Cooper, D. E. (1996). “Metode Penelitian Bisnis”. Edisi Kelima. Jakarta: Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dananjaya, R. H. (2015). "Pengaruh faktor-faktor Total Quality Manajement terhadap Kinerja bisnis Perusahaan" (Studi pada empat pabrik Gondorukem Terpentin Perhutani Unit 1 Jawa Tengah). Semarang: http://eprints.undip.ac.id/46567/1/04_DANANJAYA.pdf.
Depkes RI. (2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety). Jakarta: Bakti Husada.
Dharmayanti, G. F. (2015). pengaruh Implementasi Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan dengan Kualitas Kinerja sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi , Vol. XIX, No.01. Pp 68-78.
Elitan, C. M. (2012). Pengaruh Implementasi Manajemen Kualitas Total terhadap Kinerja Bisnis Perusahaan Manufaktur menengah dan besar di Jawa Timur: Komitmen Manajemen sebagai Moderator. Vol. 10, No. 2.
Evans, L. W. (1999). " The management and Control of Quality". South-Westren College: Publishing, Cincinnati, OH.
Gaspersz, V. (2007). “ Pedoman Implementasi Program Six Sigma terintregrasi dengan ISO 9001 : 2002, MBNQA, dan HACCP ”. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. (2012). “Aplikasi Analisa Multiariative dengan Program SPSS”. Edisi keenam . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam (2015). “Aplikasi Analisa Multiariative dengan Program IBM 23”.Edisi kedelapan. . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamidah, D. P. (2014). "Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keungan
pada Bank Go Publik yang terdaftar di Burs Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2012. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia , JRMSI : Vol.5, No.2.
Juergansen, T. (2000). Continous Improvement Mindset, Capability, Process, Tools and Result". The Juergensen Consulting Group,Inc., Indianapolis, IN.
Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan.2016. Jumlah Surveior Akreditasi Rumah Sakit Terus Ditambah. (Online). (http://yankes.kemkes.go.id/read-jumlah-surveior-akreditasi-rumah-sakit-terus-ditambah-715.html)
Kolter, P. (2009). "Marketing Management". Edisi Ketiga Belas Jilid 1.Penerbit : Erlangga. Jakarta.
Kuncoro, M. (2003).“Metode Riset untuk bisnis dan Ekonomi”.Penerbit: Erlangga. Jakarta.
Lubis, H. Z. (2008). Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Kim) ” . Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8, No.1. .
Lupiyoadi, R. (2001). “Manajemen Pemasaran Jasa”.Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Maghviroh, R. E. (2014). Sistem Pengendalian Manajemen Kontemporer Dengan Pendekatan Kualitas.Surabaya: STIE Perbanas Express.
Masaaki, Imai. (1986). "Kaizen : Kunci Sukses Jepang dalam Persaingan".Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Mulyadi.( 2013). "Sistem Akuntansi". Jakarta: Salemba Empat.
Nur Azlina, K. d. (2013)."Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Financial" (STudi pada Perusahaan Jasa di Kota Pekanbaru Provinsi Riau). Jurnal Akuntansi , Vol. 1, No.2. ISSN: 2337-4314.
Oakland, J. (1999). "Total Organizational Excellence-Acheiving World-Class Performance". Butterworth-Heinemann, Oxford.
Pasaribu, H. (2009). "Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial" (Survei pada BUMN Manufaktur di Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vo,.11,No.2 .
Permenkes RI No 1691 (2010). Keselamatan pasien rumah sakit. Jakarta : Menteri Kesehatan RI.
Renata,M. (2012). "Pengaruh Total Quality Management pada sistem pengukuran Kinerja terhadap Pengembangan produk dan Efisiesnsi Biaya : Studi Kasus Pada PT. Bintang Alam Semesta". Jurnal Akuntansi , Vol.4, No.1. Republik Indonesia. (1992). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Lembar Negara RI tahun 1992, No.100. Sekretarian Negara Jakarta.
Riset Data Media, P. (2011). "Daftar Peraturan Rumah Sakit di Indonesia, 2011 Juli.2011.https://www.scribd.com/doc/33707559/Daftarperaturan-Rumah-Sakit-Di-Indonesia-2011.
Ronny Buha Sihotang, Z. V. (2013). "Relationship between Total Quality Management Practices, Organizational Culture and Teacher's Performance: Study from Seventh Day Adventist High Schools in West Indonesia". International Research Journal of Business Studies , Vol.6, No.2 . ISSN: 2069-6271.
Rovila dan Eko A.. (2011). Consequences Implementasi Total Quality Management. Jurnal The Indonesian Accounting Review, Volume 1, No 1 Januari
Rusyana,A.,F. (2016). " Pengaruh Parrtisipasi, komitmen dan Kemampuan Inovasi anggota terhadap arah pengembangan Koperasi (Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV DIponegoro Kota Semarang). Journal of Management , Vol.2. No.2.
S.E. Mason, C., N. (2014). The use of Lean and Six Sigma methodologies in surgery: A systematic review. The Surgeon, Journal of the Royal Colleges2.
Sawir, A. (2005). “ Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran, U. (2006,). "Metodologi Penelitian untuk Bisnis", Edisi 4, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Setyaningsih, Ira. (2013). Analisis kualitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien menggunakan pendekatan Lean Servperf (Lean Service dan Service Performance) Studi kasus pada rumah sakit X. Jurnal Spektrum Industri , Vol.11,No.2, 117-242 ISSN: 1963-6590.
Shrivastava, P. S. (2013). Identification of performance measures of Lean Six Sigma in small- and medium-sized enterprises: a pilot study. International Journal of Six Sigma and Competitive Advantage , Vol.8, No.1.
Sugiyono. (2004). “Statistik Non Parametris Untuk Penelitian”. Edisi Ketiga.. Bandung: Alfabeta.
Surabaya, D. W. (2015). Daftar alamat Rumah sakit. Surabaya:
http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/profil/dkk-dalam-angka/sarana-pelayanan-kesehatan/.
Suryawan, O. H. (2014). "Pengaruh Total Quality Management dan Quality Management Information terhadap Kinerja Perusahaan" Edisi September 2014. Jurnal Media Bisnis , Vol.6, No.2 . ISSN: 2085-3106.
Syarifah, Fitri. 2014. 5 Rumah Sakit Ini Resmi Bertaraf Internasional. (Online).(http://health.liputan6.com/read/2120385/5-rumah-sakit-ini-resmi-bertaraf-internasional)
Tjiptono, F. d. (2003). Total Quality Management Edisi revisi. Yogyakarta: Edisi ke 5. Penerbit : ANDI .
Valmohammadi, C. (2011). "The impact of TQM implementation on the organizational performance of Iranian manufacturing SMEs" . The TQM Journal , ISSN: 1754-2731.
Vitriah.F.A. 2012. Pengaruh Kualitas Pengalaman Terhadap Relationship Outcomes Melalui Nilai Pameran Bagi Peserta Pameran Jatim Fair 2011. Tesis Universitas Airlangga Surabaya
Waluyo, Harry. 2006. Kaizen : Budaya Organisasi Perusahaan Jepang. http://www.dostoc.com.