• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;

Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;

Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;

Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

Vo

lum

e

(3

)N

om

or

(2

)Edi

si

Jul

i2

01

5

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

+62 361 703384

[email protected]

(3)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

I Made Suarya

Pengarah

A.A. Gde Djaja Baruna

I Ketut Mudra

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

ISSN No. 9 772338 505007

Hak Cipta  2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD

untuk

mereproduksi,

mendistribusikan,

dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana

www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung

jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh

kontributor.

(4)

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis

naskah untuk ditanggapi.

(5)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain

itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor

2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume kelima ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.

(6)

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iv

Daftar Isi ... v

1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali

(Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)...1-4 2. Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik

Bandara Ngurah Rai, Bali

(Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus)...5-8 3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali

(Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ...9-14 4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali

(I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti)... 15-18 5. Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali

(Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) ...19-24 6. Night Club di Denpasar, Bali

(I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) ...25-30 7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung

(I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ...31-36 8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali

(Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik)...37-40 9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali

(Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri) ...41-46 10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali

(I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus) ...47-50 11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata

(I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ...51-56 12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali

(I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ...57-60 13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar

(I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga)...61-64 14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali

(I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ...65-68 15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan

(I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika)... 69-74 16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar

(Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...75-78 17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar

(I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna)...79-84 18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar

(7)

19. Pusat Komputer di Gianyar

(Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) ...91-94 20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung

(Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ...95-98 21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali

(Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) ...99-104 22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli

(I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) ...105-110 23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan

(Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) ...111-114 24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar

(I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada) ...115-120 25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar

(Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) ...121-126 26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali

(Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) ...127-130 27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana

(I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) ...131-136 28. Taman Remaja di Denpasar, Bali

(Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ...137-142 29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar

(I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S) ...143-148 30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar

(Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ...149-152 31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B

(Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) ...153-158 32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud

(I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) ...159-164 33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar

(Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa ...165-168 34. Pasar Barang Bekas di Denpasar

(Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) ...169-172 35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung

(Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...173-176 36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali

(I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ...177-182 37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali

(Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...183-186 38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar

(Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) ...187-192 39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali

(I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) ...193-196 40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman

(Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ...197-200 41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali

(Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ...201-206 42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali

(David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ...207-210 43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali

(8)

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja

(Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 217-220 45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar

(I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ... 221-224 46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan

(Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ... 225-230 47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali

(Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) ... 231-236 48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng

(Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) ... 237-240 49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar

(Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ... 241-246 50. Cahapel and Wedding Hall di Badung

(Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ... 247-250 51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar

(9)

PENDAHULUAN

Banyaknya jenis restoran yang menjamur di Bali mengindikasikan bahwa banyak terdapat turis atau wisatawan asing maupun wisatawan nusantara yang datang ke Bali. Dengan demikian ada banyak restoran yang menyuguhkan menu makanan untuk negara tertentu maupun restoran yang terdapat variasi menu dari berbagai negara. Pengadaan restoran yang mengkhususkan menu untuk negara tertentu perlu diadakan un-tuk dapat memenuhi selera dari wisatawan asing yang berasal dari negara tersebut. Dengan melihat jumlah restoran yang ada di Bali, kemudian melihat jumlah wisatawan tersebut berasal, serta menentukan lokasi restoran menjadi pertimbangan dalam membuat restoran.

Restoran masakan khas Eropa yang merupakan restoran negara maju mampu mengemas menu dan pela-yanan dengan sangat baik. Pengunjung relatif lebih banyak berasal dari golongan ekonomi menengah atas. Namun restoran dengan masakan khas Eropa yang belum banyak terdapat di Bali dengan menyuguhkan menu dari satu Negara saja, dan dengan jumlah wisatawan yang datang ke Bali terus meningkat adalah dari Negara Perancis. Tercatat jumlah wisatawan dari Negara Perancis yang berlibur ke Bali pertahun dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami kenaikan jumlah pengunjung pertahun dengan rata-rata sebanyak 9,3% per-tahun (BPS Provinsi Bali, 2013). Sedangkan wisatawan Perancis yang berkunjung ke Kabupaten Badung tercatat dari tahun 2009 sampai 2013 rata-rata kunjungan pertahunnya 7,66% (Badung Dalam Angka, 2013).

RESTORAN PERANCIS DI KABUPATEN BADUNG, BALI

Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural

Grandi Amedio Adrianza1), Anak Agung Gde Dharma Yadnya2), dan I Wayan Yuda Manik3) 1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

-3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Restaurant is the places for enjoying foods and drinks with presentation that service by waiters/waitress. Give a im-presssion of prestige to the restaurant is high value to be interest the guests. Many restaurant in everywhere but only lit-tle to give prestige’s value and atmosphere which refers to the architectural standards in the facilities. Then, tourists as a potential guests are tourists from countries where the famous cuisine and many visit in Bali, So it will provide great op-portunities in the provision of this restaurant. French state is a state that has become a famous culinary of the world and the most visited in Bali of other European countries, so thus the need for a French restaurant to accommodate the needs of tourists eat French or French expatriates and tourists.

Keywords: restaurant, France, prestige

ABSTRAK

Restoran adalah tempat untuk menikmati makanan dan minuman dengan penyajian yang dilayani oleh pramusaji. Memberikan kesan prestise pada sebuah restoran adalah nilai lebih dalam menarik minat pengunjung. Banyak restoran yang beredar namun hanya beberapa yang dapat memberikan nilai prestise dan suasana yang mengacu dalam standar arsitektur pada fasilitasnya. Kemudian wisatawan sebagai calon civitas adalah wisatawan dari negara tempat masakan yang terkenal dan banyak berkunjung di Bali sehingga nantinya memberikan peluang besar dalam pengadaan restoran ini. Negara Perancis adalah negara yang memiliki masakan yang menjadi kiblat dunia dan penduduknya terbanyak berkunjung di Bali dari Negara Eropa lainnya, Sehingga perlu adanya sebuah restoran Perancis untuk mengakomodasi kebutuhan makan wisatawan Perancis maupun ekspatriat Perancis serta wisatawan nusantara.

(10)

Pemilihan judul seminar ini juga terkait dengan jumlah kedatangan wisatawan terbanyak ke Bali yang be-rasal dari Benua Eropa yaitu wisatawan dari Negara Perancis. Pertahunnya wisatawan Perancis menjadi yang terbanyak diantara negara-negara di Benua Eropa lainnya yang berkunjung ke Pulau Bali (BPS Provinsi Bali). Selain itu jumlah seat restoran Perancis yang telah ada di Daerah Badung (Kerobokan) rata-rata memiliki daya tampung 80 seat (Observasi, 2014) atau kurang dapat menampung jumlah total wisatawan Perancis yang berkunjung ke Badung, sehingga menjadikan ini sebagai peluang dalam merancang Restoran Perancis. Peminat dari nusantara maupun penduduk lokal Bali juga banyak yang mem-inati masakan Perancis. Hal ini didapat dari survey pada Restoran Perancis mengenai prosentase pengunjung yang makan, dan rata-rata kunjungan pengunjung nusantara atau lokal berkisar 20% dibanding wisatawan mancanegara 80% yang menikmati masakan Perancis di Restoran Perancis.

SPESIFIKASI RESTORAN PERANCIS DI KABUPATEN BADUNG

Sistem Utilitas Tapak

Jaringan air bersih pada tapak ini berasal dari jaringan air bersih PDAM yang telah tersedia pada area tapak. Jaringan air bersih yang berasal dari PDAM ditampung dipompakan ke suatu tangki atas yang dberupa tow-er air karena sistem ini mudah dalam ptow-erawatan dan cara ktow-erja.

Jaringan air kotor ditampung pada bak penampungan kemudian disalurkan ke saluran kota. Sedangakan air limbah dari dapur di treatment terlebih dahulu dengan proses pengelompokan limbah, pengepakan, pend-inginan, lalu pembuangan. Pendinginan dilakukan agar bakteri tidak berkembang sehingga sampah tidak busuk.

Jaringan listrik pada tapak berasal dari jaringan listrik PLN yang telah tersedia pada tapak. Penambahan genset juga diperlukan untuk mengantisipasi keadaan darurat. Aliran listrik dari PLN diterima dari gardu tra-fo, antara PLN dan genset dilengkapi dengan sistem Automatic Change Over Switch (ACOS) yang berfungsi untuk memindahkan beban aliran listrik ke genset secara otomatis apabila aliran listrik dari PLN putus. Aliran listrik didistribusikan ke masing-masing fasilitas/ruang melalui Main Distribution Panel (MDP).

Tema

Tema yang diangkat pada Restoran Perancis ini yaitu “Luxurious Sequence”. Tema ini menjelaskan bahwa dalam perancangan bangunan restoran Perancis ini memberikan suasana elegan dan mewah / lux yang mana suasana tersebut identik dengan Perancis. Suasana mewah tersebut digabungkan dengan nuansa hangat Bali yang nantinya akan memberi kesan intim / privat bagi calon civitas. Penerapan tema menggunakan langgam Regionalisme. Langgam Regionalisme menggambarkan budaya lokal dari Bali dan Perancis yang dapat digabungkan dengan penerapan pada bangunan menggunakan material modern.

PROGRAM RUANG

Terdapat 4 kelompok fasilitas yang dibagi berdasarkan jenis dan fungsi ruang. Ruang utama menjadi fokus pada proyek ini karena terdapat fasilitas dining room dan kitchen yang merupakan bagian utama pada restoran.

No Nama Ruang Total Luasan

1 Kelompok Ruang Utama 505,21m2

2 Kelompok Ruang Penunjang 505,1m2

3 Kelompok Ruang Pengelola 270m2

4 Kelompok Ruang Servis 55,6m2

Total 1343m2

KONSEP

Konsep Zoning dan Entrance

Konsep zoning dan entrance berdasarkan view dan noise. View mempengaruhi perletakan pada area komersial sedangkan noise berpengaruh dalam perletakan posisi entrance dan juga area servis. Pada

Tabel 1. Besaran Ruang Sumber : Adrianza, 2014 : 194 Ruang Pengelola Ruang Servis Ruang Servis R. Utama

(11)

gambar menjelaskan batas-batas pada tapak yang berupa bangunan hotel, spa, serta bangunan kosong. Kemudian juga menjelaskan mengenai alur sirkulasi dan analisa site yang berkaitan dengan noise serta datangnya cahaya matahari untuk memberikan solusi penempatan ruang yang tepat.

Konsep Ruang Luar

Area tapak tidak memiliki view yang menjadi orientasi sehingga perlu adanya view buatan di dalam area landscape dengan memberi air mancur yang diadaptasi dari air mancur yang ada di Place de la Concorde yang merupakan alun-alun di Paris. Pada Pedestrian menggunakan pergola yang diadaptasi dari Parc de la Tete D’or (Taman dan Kebun Binatang di Lyon) sebagai pelindung cuaca sekaligus estetika bagi pengunjung. Untuk taman menggunakan tanaman-tanaman yang mencirikan nuansa khas Bali seperti je-pun, lotus, teratai. Selain itu juga terdapat penataan tanaman dan aksesori taman yang mencirikan unsur Perancis, sehingga kedua budaya dapat terkolaborasi dengan baik.

Area Komersial A re a P en g el o la Area Servis A re a S irk u la si A re a S irk u la si Jl. Petitenget

Gambar 1. Konsep Zoning Tapak Sumber : Adrianza, 2014 : 127

Fave Hotel

Spa

Gambar 2. Konsep Ruang Luar Sumber : Adrianza, 2014 : 140, 141

(12)

Konsep Tampilan Bangunan

Terdapat 2 bangunan pada restoran yaitu bangunan lounge dan bangunan utama yang terdiri dari pengel-ola, servis dan fasilitas utama. Pada Lounge menggunakan filosofi bangunan Perancis yaitu Place de la Concorde yang beri struktur bawah sebagai penyangga sekaligus tetap menjaga ruang hijau karena tidak menyentuh tanah. Penggunaan bahan modern pada dinding berupa aluminium composit panel dan juga kaca sebagai penguat tema dan juga mengurangi beban bangunan (dibanding bata) yang ditopang struktur panggung. Pada bangunan utama (dining room, kitchen, semi outdoor dining room, bar dan ruang pengel-ola) menggunakan konsep bangunan yang merujuk pada penerapan tema yaitu langgam regionalisme (pen-erapan pada exterior) dan luxurious (pen(pen-erapan pada interior), dimana menggabungkan 2 unsur budaya atau jenis bangunan yang dikombinasi yaitu bangunan Bali dan Perancis.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan pada proyek Restoran Perancis di Kabupaten Badung adalah memberikan alternatif pemenuhan kebutuhan masakan Perancis bagi wisatawan Perancis, ekspatriat Perancis dan wisatawan nusantara yang diakomodasi dalam kombinasi nuansa Bali dan Perancis sehingga tidak membuat canggung bagi civitas saat berada pada fasilitas ini.

REFERENSI

Adrianza, G. A., 2014, Restoran Perancis di Kabupaten Badung. ‘Laporan seminar tugas akhir’. Denpasar. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.

Badan Pusat Statistik., 2013, Badung Dalam Angka 2013, Badung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung.

Resmayasari, I., 2012, Persepsi Wisatawan Perancis Terhadap “The Island Of Paradise”, Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata, Program DDIP Pas-casarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2000, Tentang Pariwisata

Walker, J.R., 2008, The Restaurant: from concept to operation, United State of Amerika: John Wiley & Sons, Inc.

W.A, Marsum., 2005, Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

W.S, Don. Emir, Threes. dan Hadibroto, Cherry., 2005, Taman Seri Rumah Asri & Nyaman (Panduan Praktis Memiliki Taman Idaman), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gambar 3. Konsep Tampilan Bangunan Sumber : Adrianza, 2014 : 148, 149

Gambar

gambar  menjelaskan  batas-batas  pada  tapak  yang  berupa  bangunan  hotel,  spa,  serta  bangunan  kosong.
Gambar 3. Konsep Tampilan Bangunan Sumber : Adrianza, 2014 : 148, 149

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu (1) bagaimana spe- sifikasi rancangan pada Pet Care Center di Denpasar?, (2) fasilitas apa saja

Permasalahan lingkungan sekitar lokasi site yang beriklim tropis dapat ditanggulangi dengan penerapan gaya arsitektur tropis pada desain bangunan dan

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota

Dapat dilihat denah dan tampak bangunan secara umum mencerminkan sebuah fasad yang dinamis, as- imetris, simple namun memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi

Pemilihan panggung arena sebagai panggung Gedung Pertunjukkan Seni Kontemporer di Lovina – Singaraja, adalah dasar pertimbangannya bentuk yang melingkar dan

Konsep yang digunakan di dalam merancang agrowisata yang terintegrasikan dengan permukiman tradisional yaitu melihat terlebih dahulu potensi desa tersebut

Dengan penerapan konsep Pop Art pada perancangan ruang dalam Studio Animasi tersebut, dapat memberikan suasana yang sesuai dengan gaya dan kreatifitas dari seorang

1) Judul diambil dari banyak hal yang melatar belakangi perlunya penataan di Desa Wisata Bongkasa Pertiwi. 2) Selanjutnya dari latar belakang tersebut, dilakukan