• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

Richa Yuswantina, Oni Yulianta Wilisa, Gatot Budihandoko

ABSTRACT

Leuchaena glauca Benth, has ben used by indonesian people as traditional empiric drug. Leuchaena glauca Benth, leaves contain alkaloids, which allegedly has sedative effect.This study aimed to find the sedative effect of extract of Leuchaena glauca Benth, leaves on mice BALB/C and to find the levels of extract of Leuchaena glauca Benth, leaves which was proportionate with phenobarbital of 3 mg/Kg body weight.

This was an experimental study with post test only control group design. The Samples were 25 mice BALB/C, which were divided into 5 groups : one negative control group which was given distilled water, a positive control group which was given phenobarbital 0,1092 mg/20gBW and 3 treatment groups which were administered by etanol extract of Leuchaena glauca Benth, leaves with the levels of 6% w/v, 12% w/v, and 18% w/v respectively.

Results of this study are tested by one way ANOVA with 95% confidence level, and by the LSD test. The results indicate that the ethanol leaves extract of Leuchaena glauca Benth, with level of 6% w/v and 12% w/v in the treatment groups may generate the sedative effect significantly 0,000 (P < 0.05) compared to the negative control, while the ethanol leaves extract of petai cina with level of 18% w/v has sedative effect that proportionate with 3 mg/kgBW Phenobarbital with significance level of 0.245 (P>0.05).

(2)

Efek Ekstrak Etanol Daun Petai Cina (Leuchaena glauca Benth.) Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit BALB/C

Richa Yuswantina, Oni Yulianta Wilisa, Gatot Budihandoko

INTISARI

Daun petai cina (Leuchaena glauca Benth.) telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Daun petai cina mengandung alkaloid, yang diduga mempunyai efek sedasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sedasi ekstrak daun petai cina (Leuchaena glauca Benth.) pada mencit BALB/C dan untuk mengetahui kadar ekstrak daun petai cina (Leuchaena glauca Benth yang sebanding dengan fenobarbital 3 mg/KgBB.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Sampel adalah 25 ekor mencit BALB/C, yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest, 1 kelompok kontrol positif yang diberi fenobarbital 0,1092 mg/20gBB dan 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun petai cina (Leuchaena glauca Benth.) dengan kadar 6% b/v, 12% b/v, dan 18% b/v.

Hasil diuji dengan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, dan Uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun petai cina (Leuchaena glauca Benth.) dengan kadar 6% b/v dan 12% b/v pada kelompok perlakuan dapat menimbulkan efek sedasi secara signifikan 0,000 (P<0,05) di bandingkan dengan kontrol negatif. Sedangkan kadar ekstrak etanol daun petai cina 18% b/v mempunyai efek sedasi sebanding dengan fenobarbital 3 mg/KgBB dengan signifikansi 0.245 (P>0,05).

Kata Kunci: Daun Petai Cina (Leuchaena glauca Benth.), Alkaloid, Efek sedasi

PENDAHULUAN

Prevalensi sukar tidur (insomnia) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk tidur dan atau mempertahankan tidur untuk jangka waktu yang wajar pada malam hari (Anonim, 2007).

Sukar tidur dapat diakibatkan oleh gangguan psikologi seperti stres yang berkepanjangan. Insomnia juga dapat disebabkan oleh problem psikiatri seperti tuntutan

(3)

prestasi yang semakin tinggi dan gaya hidup yang tidak sehat (Susilo dan Wulandari, 2011). Insomnia sering menyebabkan masalah pada siang hari seperti kantuk, kelelahan, kekurangan energi, sulit berkonsentrasi, depresi, mudah tersinggung dan apabila tidak diobati akan mengganggu kualitas hidup (Patlak, 2005). Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan obat tradisional.

Dalam daun petai cina mengandung zat aktif yang berupa alkaloid, kandungan zat aktif tersebut mampu menimbulkan efek relaksasi saraf di otak sehingga dapat berkhasiat sebagai efek sedasi adalah melatonin. Alkaloid dalam bidang kesehatan dapat berkhasiat sebagai obat penenang (Robinson, 1995).

Sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP). Pada dosis terapi, obat sedatif menekan aktivitas mental, menurunkan respon terhadap rangsang emosi sehingga menenangkan pasien. Salah satu obat sedatif yang banyak dimanfaatkan untuk menenangkan pasien yaitu fenobarbital. Fenobarbital merupakan obat sedatif hipnotik dari golongan barbiturat (Anonim, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun petai cina pada mencit BALB/C

BAHAN DAN CARA A. Alat dan Bahan

Alat : Timbangan hewan uji, neraca digital, labu takar, pipet volume, gelas beker, kandang mencit, kain flanel, tabung reaksi, pipet tetes, blender, stopwatch, spuit injeksi 1 ml oral, gelas ukur, rotarod,waterbath.

Bahan : Ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.), mencit BALB/C jantan, umur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 g Aquadest, Fenobarbital, Kloroform, Ammonia, H2SO4, Wagner (KI, aquadest, iodium).

B. Prosedur Penelitian 1. Determinasi Tanaman

Determinasi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.) yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Pembuatan Ekstrak Daun Petai Cina

Pembuatan ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.), yaitu menggunakan metode maserasi. Kurang lebih 500 g serbuk simplisia dimasukkan dalam panci kemudian diberi etanol 70% sebanyak 3,75 L. Maserasi dilakukan

(4)

selama 7 hari dengan dua kali remaserasi dan kemudian di tempatkan dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan (Syamsuni, 2006). Selanjutnya maserat diuapkan dengan menggunakan

waterbath pada temperatur 50ºC hingga diperoleh ekstrak kental daun petai cina. 3. Perlakuan Hewan Uji

a) Kontrol (-) : Diberi perlakuan aquades 0,5 ml/20 gBB secara peroral

b) Kontrol (+) : Diberi perlakuan fenobarbital sebanyak 0,1092 mg/20 gBB secara peroral.

c) P1 : Diberi perlakuan ekstrak etanol daun petai cina kadar 6% b/v sebanyak 0,5 ml/20 gBB secara peroral.

d) P2 : Diberi perlakuan ekstrak etanol daun petai cina kadar 12% b/v sebanyak 0,5 ml/ gBB secara peroral.

e) P3 : Diberi perlakuan ekstrak daun petai cina kadar 18% b/v sebanyak 0,5 ml/ gBB secara peroral.

Kemudian mencit di tempatkan pada rotarod kemudian rotarod diputar dan dicatat menit ke berapa mencit berhenti mengikuti putaran di rotarod.

C. Analisi Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 19.0 for Windows dengan taraf 95% kepercayaan. Untuk mengetahui normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-wilk karena jumlah sampel kecil (< 50). Data dikatakan terdistribusi normal jika p > 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji Levene’s test. Jika nilai p > 0,05 maka data yang diuji adalah homogen dan jika p < 0,05 maka data dikatakan tidak homogen. Data homogen dan terdistribusi normal, maka data dianalisa dengan statistik parametrik ANAVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. (Dahlan, 2011).

HASIL PENELITIAN

Adapun hasil dari determinasinya adalah sebagai berikut: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b. 10b, 11b, 12b,. 13b, 14a, 15b... Golongan 9 : Tanaman dengan daun majemuk dan tersebar. 197a, 198b, 200b, 201a….. Famili 58 : Mimosaceae. 1a. 2b, 3b, 4b, 5a,... Genus : Leucaena… Spesies : Leuchaena glauca Benth.

(5)

Gambar 1. Reaksi kimia identifikasi alkaloid

Ditambah pereaksi wagner adanya endapan berwarna coklat menunjukkan bahwa dalam ekstrak daun petai cina (Leuchaena glauca Benth.) mengandung alkaloid.

Tabel I. Rata-rata Pengamatan Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Petai Cina Terhadap Efek Sedasi pada Mencit BALB/C

Kelompok Perlakuan Onset (Detik) (Mean ± SD)

Kontrol negatif (aquadest) 2549,40 ± 12,88 Kontrol positif (fenobarbital) 111,00 ± 18,57 Perlakuan 1 (Ekstrak daun petai cina 6%) 300,00 ± 6,20 Perlakuan 2 (Ekstrak daun petai cina 12%) 161,00 ± 8,57 Perlakuan 3 (ekstrak daun petai cina 18%) 102,00 ± 9,14 Tabel II. Hasil uji LSD Efek Sedasi (detik) ekstrak daun petai cina (Leucaena

glauca Bent)

Kelompok perlakuan Sig Keterangan

K (-) vs K(+) 0,000 Berbeda bermakna K (-) vs P1 0,000 Berbeda bermakna K (-) vs P2 0,000 Berbeda bermakna K (-) vs P3 0,000 Berbeda bermakna K(+) vs P1 0,000 Berbeda bermakna K(+) vs P2 0,000 Berbeda bermakna

K(+) vs P3 0,245 Tidak Berbeda bermakna

P1 vs P2 0,000 Berbeda bermakna

P1` vs P3 0,000 Berbeda bermakna

P2 vs P3 0,000 Berbeda bermakna

Keterangan:

K (-) : Diberi perlakuan aquades. K (+) : Diberi perlakuan fenobarbital.

P1 : Diberi perlakuan ekstrak etanol daun petai cina kadar 6% b/v. P2 : Diberi perlakuan ekstrak etanol daun petai cina kadar 12% b/v. P3 : Diberi perlakuan ekstrak daun petai cina kadar 18% b/v. PEMBAHASAN

Pada tabel I kelompok kontrol positif (mean=111,00) yang diberikan fenobarbital, dengan kelompok perlakuan 3 dengan kadar 18% (mean=102,00) memiliki waktu timbulnya efek sedasi yang lebih cepat karena terdapat kadar alkaloid yang lebih tinggi dibanding pada perlakuan 2 dan perlakuan 1, kelompok perlakuan 2

(6)

(mean=161,00), dan onset efek sedasi kelompok perlakuan 1 (mean=300,00). Sedangkan kelompok kontrol negatif yang diberikan aquades (mean=2549,40) memiliki waktu yang paling lama karena tidak mempunyai zat aktif yang berefek sedasi.

Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA, menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara ekstrak daun petai cina dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05) yang berarti menimbulkan efek yang berbeda dari setiap perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan dosis ekstrak daun petai cina mempengaruhi efek yang terjadi. Kemudian untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing dilanjutkan dengan uji LSD.

Hasil uji LSD pada tabel II dapat dilihat bahwa kontrol positif (fenobarbital) dengan perlakuan 3 (ekstrak etanol daun petai cina 18 %) menunjukkan nilai signifikansi p=0,245 (p > 0,05) yang berarti tidak terjadi perbedaan yang bermakna atau dapat disimpulkan bahwa pada ekstrak daun petai cina dengan kadar 18% memiliki senyawa alkaloid yang sistem kerjanya sebanding dengan kontrol positif (fenobarbital). Adapun mekanisme efek sedasi yang ditimbulkan oleh ekstrak daun petai cina adalah karena adanya alkaloid yang dapat menghambat reseptor GABA (asam gamma amino butirat) yang menyebabkan kanal ion klorida terbuka sehingga meningkatkan potensial elektrik sepanjang membran sel yang menyebabkan sel sukar tereksitasi (sel stabil) sehingga terjadi sedasi (Katzung, 2002). Sedangkan kontrol positif dengan perlakuan 1, 2 dan kontrol negatif menunjukkan nilai signifikansi p=0,000 (p < 0,05) yang berarti ada perbedaan yang bermakna atau tidak memiliki efek sebanding untuk menimbulkan efek sedasi dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3 mempunyai kemampuan untuk menimbulkan efek sedasi dan memiliki waktu timbulnya efek yang berbeda yaitu semakin tinggi kadar ekstrak daun petai cina yang diberikan, maka semakin cepat pula efek sedasi yang ditimbulkan.

KESIMPULAN

1. Ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.) mempunyai kemampuan untuk menimbulkan efek sedasi pada mencit BALB/C.

2. Kadar ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.) yang dapat memberikan efek sedasi sebanding dengan fenobarbital 3mg/KgBB adalah kadar 18% b/v.

(7)

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi alkaloid yang terkandung dalam daun petai cina (Leucaena glauca,Benth.) yang dapat menyebabkan efek sedasi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut bagian lain dari tanaman petai cina (Leucaena glauca,Benth.) yang dapat digunakan sebagai sedatif.

UCAPAN TERIMAKASIH

1. H. Asaat Pitoyo, S.Kp.M.Kes., selaku Ketua STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. 2. Drs. Jatmiko Susilo, Apt.M.Kes., selaku Ketua Program Studi Farmasi STIKES

Ngudi Waluyo Ungaran.

3. Richa Yuswantina, S.Farm., Apt., M.Si., selaku pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan arahan, bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Oni Yulianta Wilisa, S.Farm., Apt., selaku pembimbing pendamping yang selalu memotivasi, memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007, Insomnia, http//nhibi.nih.gov/health/public/sleep/insomnia pdf, April 2012.

Susilo dan Wulandari, 2011, Cara Jitu Mengatasi Insomnia, Edisi I, Andi, Jogyakarta. Patlak, M, 2005, Your Guide to Healthy Sleep, U. S. Department of Health and Human

Services. http://www.nhlbi.nih.gov/health/public/sleep/healthy_sleep.pdf, April 2012.

Robinson, T, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, Jilid 6, Bandung, ITB.

Anonim, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Dahlan. S., 2011, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. Katzung BG, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, oleh Sjabana D, Isbandiati, E.,

Gambar

Tabel I. Rata-rata Pengamatan Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Petai Cina  Terhadap Efek Sedasi pada Mencit BALB/C

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan kedua dirasakan oleh nasabah yang melakukan transaksi jemput sampah, buku tabungan nasabah akan dibawa petugas saat melakukan transaksi jemput sampah selanjutnya

Karena bisa perankan diri sebagai pengajar dan pendidik, lakon seorang guru jadi peripurna.. Itulah

Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpannya Menurut Connolly dan Begg 2010, Database adalah kumpulan data keterangannya yang terhubung secara logical dimana dirancang

“Sistem Informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian

Kesimpulan dari penelitian ini adalah media menara angka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan anak usia 4 sampai 5

Proyek akan diselesaikan dalam waktu 7 tahun a.Hongk ong memiliki bandara berkapa sitas besar sehingga dapat menduk ung kegiatan sentral niagany a ac. Hongkong menjadi

Prinsip objektivitas mengharuskan seseorang untuk bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari kebenturan kepentingan atau berada

Khafid (2012) dan Briliana (2014) menyatakan Good Corporate Governance dengan indikator komite audit, dewan direksi, dan komisaris independen memiliki pengaruh yang