• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.1. LATAR BELAKANG MASALAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat serta kelangsungan hidup generasi penerus bangsa untuk mengantisipasi perkembangan zaman yang selalu berubah, selain itu pendidikan merupakan jalan untuk mengembangkan dirinya menjadi sosok manusia yang berkepribadian baik serta mampu melangsungkan kehidupannya secara baik dan benar.

Dalam upaya pendidikan yang berguna untuk persaingan dimasa depan pemerintah menyelenggarakan pengajaran nasional untuk diatur dalam undang-undang sehingga hak masyarakat suatu negara untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak dapat terpenuhi. Dalam upaya ini pemerintah selaku penyelenggara sistem pendidikan nasional akan terus berbenah dan memperbaiki sistem pendidikan zaman agar bisa sejalan dengan perkembangan zaman yang selalu berubah dari masa-kemasa. Untuk itu pergantian kurikulum pun menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga saat ini di Indonesia sedang terjadi perpindahan kurikulum dari KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013. Hal ini membuat sebagian besar guru di tuntut menguasai kurikulum 2013 dengan baik. Dengan adanya kurikulum 2013 ini diharapkan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga guru harus di tuntut lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan beljar mengajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 2 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangkan mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(2)

Kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum terintegrasi (integrated curriculum). Kurikulum terintegrasi adalah bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan-bahan dalam bentuk unit atau keseluruhan (Poerwati, 2013:14). Sehingga di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak boleh lagi mengelompokan kedalam masing-masing mata pelajaran. Penyajian materi pembelajaran dengan cara mengelompokan masing-masing mata pelajaran akan menyulitkan siswa dalam memahami pelajaran karena pelajaran satu dengan pembelajaran yang lainnya tidak berhubungan.

Kegiatan pembelajaran yang baik berdasarkan kurikulum 2013 adalah kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan tiga aspek yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Berdasarkan Permendikbud no 22 tahun 2016 proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Di dalam UU no 22 tahun 2016 lebih ditekankan kepada pendekatan saintifik yang menjadi salah satu pendekatan yang wajib digunakan seorang guru yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Karena pendekatan saintifik sendiri adalah kata kunci yang sering dicari dalam kurikulum 2013, meski sekarang tidak semua satuan pendidikan menggunakan kurikulum 2013, namun momok pendekatan saintifik pada proses pembelajaran bagi sebagian guru masih membebani, hal ini dipengaruhi oleh kurang tahunya guru tentang pengertian pendekatan saintifik tersebut. Pendekatan saintifik bukan metode pembelajaran, tetapi lebih berperan dalam langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Yang didalamnya bisa juga dipadukan dengan metode-metode pembelajaran lain. Biasanya pendekatan ini lebih cocok diterapkan dalam kerja kelompok, jadi

(3)

sebelum sampai ke kegiatan proses pembelajaran peserta didik sudah dikelompokan menjadi kelompok-kelompok kecil ataupun besar.

Dalam pendekatan saintifik ini ada beberapa tahapan dalam kegiatan belajar mengajar beberapa langkah-langkah tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, dalm kegiatan belajar mengajar terdiri atas lima kegiatan pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan.

Terkait dengan pengembangan krikulum 2013 peneliti mencoba menengok pembelajaran yang terdapat pada kelas 4 dengan tema 9 (kayanya negeriku), pada pembelajaran IPS materi pemanfaatan sumber daya alam. Dari hasil observasi di SDN Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Siswa masih belum menunjukan adanya respon pada pembelajaran tematik terintegratif yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung, sehingga membuat peserta didik kurang menguasai kompetensi dari tiga mata pelajaran yang ditematikan yaitu IPS, Bahasa Indonesia dan PPKn atau dapat dikatakan siswa masih pasif saat mengikuti pembelajaran. Khususnya pada mata pelajaran IPS karena siswa masih berfikir abstrak dalam pembelajaran yang dilakukan dikelas. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang penting untuk mendasari kehidupan manusia, khususnya kehidupan dalam bermasyarakat. IPS dianggap perlu diberikan sejak SD karena IPS merupakan ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara melakukan interaksi sosial. Pengetahuan untuk berinteraksi perlu dibekalkan pada siswa agar nantinya bisa berbaur didalam masyarakat. Karena pembelajaran yang dilakukan guru kurang melibatkan siswa sehingga siswa belum terlihat aktif dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pun dirasa masih kurang dilakukan oleh guru kelas. Siswa hanya melihat contoh yang ada di buku, dan cenderung kurang bisa mengembangkan pengetahuannya. Penggunaan model pembelajaran yang kurang kooperatif juga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Dari 25 siswa kelas 4, hanya 11 siswa (44%) yang nilainya tuntas diatas KKM. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 71.

(4)

Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mengambil salah satu model pembelajaran kooperatif dan penggunaan media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada Tema 9 (kayanya negeriku). Pada mata pelajaran IPS salah satu model pembelajaran yang dinilai cocok adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan media gambar. Model ini dinilai cocok dengan pembelajaran tersebut karena Model Think Pair Share siswa dilatih untuk banyak berfikir dan saling tukar pendapat baik dengan teman sebangku ataupun denggan teman sekelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa karena siswa dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab setiap pertanyaan dan berdiskusi. Sedangkan penggunaan media gambar adalah untuk membantu siswa berfikir secara konkrit tentang materi yang sedang dipelajari.

Berdasarkan UU No 22 tahun 2016, Pendekatan saintifik, dan model pembelajaran Think Pair Share memiliki kecocokan yaitu pada hal lebih menekankan pada keaktifan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapat beberapa masalah antara lain sebagai barikut :

a. Hasil belajar siswa pada tema 9 (kayanya negeriku) terutama mata pelajaran IPS tentang pemanfaatan sumber daya alam masih banyak belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dari 25 siswa hanya 44% yang nilainya sudah tuntas.

b. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang kooperatif sehingga menyebabkan siswa menjadi belum aktif dan kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.

c. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan materi sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran.

(5)

1.3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar tema 9 (kayanya negeriku) mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV semester 2 SDN Sumogawe 04 Kec. Getasan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tema 9 (kayanya negeriku) mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester 2 SDN Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

1.5. MANFAAT PENELITIAN 1.5.1 Mafaat Teoritis

a) Untuk mengembangkan kajian ilmu terutama di bidang pembelajaran saintifik.

b) Menambah pengetahuan dalam mengembangkan pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran dan metode pembelajaran yang kooperatif.

1.5.2 Manfaat Praktis a) Manfaat bagi siswa

Setelah menggunakan metode pembelajaran yang kooperatif dengan memanfaatkan media, siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.

(6)

b) Manfaat bagi guru

Dengan menggunakan media pembelajaran, guru menjadi lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS. Siswa tidak jenuh dan bosan dalam belajar, sehingga materi yang disampaikan guru mudah untuk diterima oleh siswa.

c) Manfaat bagi sekolah

Dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPS dan sebagai rujukan dalam pengembangan model pembelajaran yang lebih efektif, karena pendidikan akan terus berkembang diperlukan pula metode pembelajaran yang mengacu pada orientasi ke depan.

Referensi

Dokumen terkait

Juga didorong faktor alami dari pertumbuhan badan yang pasti memerlukan ukuran-ukuran baru serta selera masyarakat yang selalu berubah juga trend yang selalu update

Benih dengan perlakuan pelapisan rizobakteri ST116B, CM8 dan ST116B + CM8 sebelum benih ditanam terbukti mampu meningkatkan pertambahan jumlah daun yang sangat nyata

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Kalo juz 30 sudah benar-benar hafal, kira-kira 2 minggu lah ya, dan kita sudah biasa mendengarkan surat al-Mulk dan al-Qolam, maka insyaAlloh untuk menghafalnya akan jauh

$. Tugas anda kali ini adalah men$atat semua transaksi keuangan ke dalam uku) Tugas anda kali ini adalah men$atat semua transaksi keuangan ke dalam uku)  uku harian

Untuk  mencapai kinerja  yang diharapkan dalam suatu organisasi  maka  para  pegawai  harus  mendapatkan  pendidikan  dan  pelatihan  yang  sesuai  dengan 

Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara melakukan pengujian laboratorium pada benda uji Marshall yang dibuat

Uji Karakteristik Biodiesel yang dihasilkan dari Minyak Goreng Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Alam (H-Zeolit) dan KOH.. Isalmi Aziz, Siti Nurbayti, Arif