• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR ETIKA PUBLIK BAHAN TAYANG DIKLAT PIM IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR ETIKA PUBLIK BAHAN TAYANG DIKLAT PIM IV"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)STANDAR ETIKA PUBLIK BAHAN TAYANG DIKLAT PIM IV. Drs. S. Jaka Purnama, Apt, MKes 1.

(2) Nama : Drs. S. Djoko Purnomo, Apt, Mkes Panggilan : DJOKO. BACK.

(3) Kon Fut Tze : Ngo chie ngo wangchi ; Ngo thie ngo khan; Ngo siochi ngo tha. I hear and I forget ; I see and I remember ; I do and I understand. Saya mendengar saya lupa Saya melihat saya ingat Saya mengerjakan saya paham..

(4) DESKRIPSI SINGKAT. Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan etika publik dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi akuntabilitas dan etika. SEP 2014. 4.

(5) Hasil Belajar Peserta diharapkan mampu MENGAKTUALISASIKAN standar etika publik dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi.

(6) INDIKATOR KEBERHASILAN, MATERI POKOK DAN MANFAAT PEMBELAJARAN. INDIKATOR HASIL BELAJAR. Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1.Menginternalisasi akuntabilitas 2.Menginternalisasi etika 3.Mengaktualisasikan akuntabilitas dan etika dalam mengelola pelaksanaan kegiatan instansi. SEP 2014. 6.

(7) INDIKATOR KEBERHASILAN, MATERI POKOK DAN MANFAAT PEMBELAJARAN. MATERI POKOK 1. Standar Etika Publik 2. Internalisasi Standar Etika Publik 3. Aktualisasi Standar Etika Publik Dalam Mengelola Kegiatan Instansi MANFAAT. Peserta diharapkan dapat menunjukkan kompetensi dalam standar etika publik. SEP 2014. 7.

(8) HIGH. LOW ESELON I PENGARAH KEBIJAKAN. ESELON II PENGELOLA STRATEGI KEBIJAKAN. ESELON III PENGELOLA PROGRAM. ESELON IV PENGELOLA KEGIATAN. LOW. HIGH.

(9) 4 KRITERIA ISU A. Aktual (benar2 terjadi);  sedang hangat dibicarakan, atau akan terjadi dalam waktu dekat.. P. Problematik;  menyimpang dari harapan, standar, ketentuan, menimbulkan kegelisahan yang perlu segera diakhiri.. K. Kekhlayakan;  menyangkut orang banyak, bukan kepentingan seseorang tertentu saja.. L. Layak/ kelayakan.  logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab pejabat eselon ybs.. 18/06/2017. 9.

(10) TIPS MUDAH MENENTUKAN ISU IKM. URAIAN TUGAS. TOOL. SPM. ISU. PROFIL. RENSTRA.

(11) KRITERIA SOLUSI       18/06/2017. INOVATIF KREATIF BOMBASTIS SPEKTAKULER MEMBAHANA FANTASTIS 11.

(12) BUZZ DISCUSION  PROYEK PERUBAHAN YG BERHASIL  PROYEK PERUBAHAN YG GAGAL  PROYEK PERUBAHAN YG SALAH/MELANGGAR. SOP-- SOG.

(13) 8 AREA PERUBAHAN SEMUA ASPEK MANAJEMEN PEMERINTAHAN NO. AREA PERUBAHAN. KONDISI DIHARAPKAN. 1. POLA PIKIR & BUDAYA KERJA. Birokrasi dengan integritas & kinerja tinggi. 2. PERUNDANG-UNDANGAN. Regulasi tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif. 3. ORGANISASI. Organisasi tepat fungsi dan tepat ukuran. 4. TATALAKSANA. Tatalaksana jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip good governance. 5. MANAJEMEN SDM APARATUR. SDM apatur berintegritas, netral , kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera. 6. PENGAWASAN. Penyelenggaraan pemerintahan bersih dan bebas KKN. 7. AKUNTABILITAS. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. 8. PELAYANAN PUBLIK. Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

(14) YANG MELATAR BELAKANGI. 2/24/2014. 14.

(15) KONDISI INDONESIA. Ada 3 masalah besar dalam pembangunan: 1. Birokrasi • masih gemuk, lamban dan belum profesional;. • belum mampu memberikan pelayanan prima pada • masyarakat dan investasi. SEP 2014. 15.

(16) KONDISI INDONESIA. Ada 3 masalah besar dalam pembangunan:. 2. Korupsi • • • • 3. • • •. banyak ditemukan penyelewengan dan penyalahgunaan keuangan negara di berbagai instansi pemerintah korupsi merupakan bahaya laten (terselubung) yang sangat membahayakan bagi kehidupan bangsa dan negara. Infrastruktur belum memadai ; anggaran negara untuk pembangunan dan pemeliharaan masih kecil. SEP 2014. 16.

(17) REFORMASI BIROKRASI. dimaknai sebagai proses perubahan dan pembaharuan secara bertahap, kongkrit, dan mendasar untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani.. INDIKATOR : 1. Bersih dari KKN dan politisasi; 2. Kompeten yaitu profesional dan berkinerja tinggi; 3. Melayani terhadap masyarakat umum dan dunia usaha.. SEP 2014. 17.

(18) ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK ◉ Menteri PAN : - Melaksanakan fungsi perumusan kebijakaan nasional, fasilitasi konflik antar instansi, pemantauan dan evaluasi kinerja. ◉ Pembina: (Menteri/Pimpinan Lembaga) - Pimpinan Lembaga, Menteri, Pimpinan Lembaga lain, Gubernur, Bupati, Walikota; - Melakukan fungsi pembinaan, pengawasan, dan evaluasi ◉ Penanggung Jawab: (Sekjen dan/atau Unsur Pelaksana Tugas Pokok) - Pimpinan Kesekretariatan Lembaga/Kementerian (atau yang ditunjuk sesuai tugas dan fungsinya) dengan fungsi koordinasi penyelenggaraan, evaluasi dan laporan ◉ Penyelenggara Pelayanan Publik:(Unit Pelayanan) - Melaksanakan fungsi pelaksanaan pelayanan, pengelolaan pengaduan, SEP 2014 informasi, pengawasan internal dan penyuluhan, pelayanan konsultasi18.

(19) ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK 1. Standar Pelayanan. 2. Maklumat Pelayanan 3. Sistem Informasi Pelayanan Publik 4. Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan Publik. 5. Pelayanan Khusus. 6. Biaya/Tarif Pelayanan. 7. Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan. 8. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik. 9. Pengelolaan Pengaduan . 10.Penilaian Kinerja. SEP 2014. 19.

(20) KONDISI FAKTUAL DI LAPANGAN Sebagian masyarakat menilai, kinerja pemerin tahan belum baik, masih ditemukan pengaduan masyarakat tentang : 1. Prosedur pelayanan yang berbelit- belit ; 2. Pemerintahan tidak transparan ; 3. Pemerintahan tidak partisipatif ; 4. Masih banyak praktik KKN ; 5. Belum terimplementasikannya prinsip2 GG. 20.

(21)

(22) ARTI PENTING ETIKA PENGERTIAN E T I K A. Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau satu organisasi. ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A Etika berkaitan dengan perilaku manusia Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI Kebersamaan Empati Kepedulian Kedewasaan. Orientasi Organisasi Respect Kebajikan Integritas. Inovatif Keunggulan Keluwesan Kearifan.

(23)

(24) SIKAP/PERILAKU PETUGAS 1. Tersenyum, sopan, sebut nama pelanggan 2. Bersalaman dengan kuat 3. Menatap wajah lawan bicara 4. Tubuh mendekati lawan bicara 5. Responsif dan reaksi positif 6. Duduk dengan sikap tegak 7. Menganggukkan kepala 8. Ucapan terima kasih.

(25) K O R U P S I. • Corruption by Greed. Terkait keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. • Corruption by Opportunities. Terkait dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi. • Corruption by Need. Berhubungan dengan sikap mental yg tdk pernah cukup, penuh sikap konsumerisme dan selalu sarat kebutuhan yg tidak pernah usai.. • Corruption by Exposures. Berkaitan dengan hukuman para pelaku korupsi yg rendah. Minggu, 18 Juni 2017. PENGUATAN ETIKA & INTEGRITAS APARAT 2012. 25.

(26) LATIHAN MEMBUAT PROPER NO. 1. ISU/MASALAH. AKIBAT PENYEBAB PROPER/ SOLUSI 1 2 3. 18/06/2017. 26.

(27) STANDAR ETIKA PUBLIK. 2/24/2014. 27.

(28) ETIKA DAN MORALITAS. INDIVID U PRIMITIVE: individual / tertutup. MASYARAKAT INDIVID U. MODERN: interaktif / terbuka INDIVID U. ETIKA / ETHOS Watak / kebiasaan. MORAL / MORALITAS Sesuatu bersifat baik / buruk. Dorongan batin/keyakinan.

(29) NILAI-NILAI ETIKA PUBLIK Nilai-nilai etika yang disepakati bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik. Kode etik dirumuskan dalam rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun, dan demi kepentingan organisasi . Kode etik administrasi publik (ASPA, 1981):. • • • • • • •. Pelayanan kepada masyarakat adalah pelayanan di atas pelayanan kepada diri sendiri. Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam instansi pemerintah pada akhrnya bertanggung jawab kepada rakyat. Hukum mengatur semua tindakan dari instansi pemerintah. Manajemen yang efektif dan efisien adalah dasar bagi administrasi negara. Sistem penilaian kecakapan yang sama, kesemptan yang sama, dan asas-asas itikad baik akan didukung, dijalankan, dan dikembangkan. Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah sangat penting Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan ciri keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi, dan kasih sayang. SEP 2014. 29.

(30) Kode etik organisasi pemerintah RI (UU Nomor 8/1974 Pasal 28):. •. PNS adalah warga negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bersikap hormat menghormati antar sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan.. •. PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat, setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan.. •. PNS penjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negara Sipil serta mentaati segala peraturan kedinasan dan perintah-perintah atasan dengan penuh kesadaran, pengabdian, dan tanggung jawab.. Di samping kode etik, di lingkungan jajaran birokrasi pemerintah • PNS memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebaik-baiknya sesuai ditetapkan berbagai peraturan kepegawaian yang menyangkut dengan bidang tugas masing-masing. disiplin kerja, sumpah jabatan, dan daftar penilaian pelaksaanaan pekerjaan (DP-3) dan SPK SEP 2014. 30.

(31) Dalam organisasi pemerintahan, ada ketentuan yang melarang aparatur untuk melakukan tindakan sebagai berikut (Paul H. Douglas, dalam Wahyudi Kumorotomo, 1992, 345-346) • Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atas perusahaan swasta untuk keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan. • Menerima segala bentuk imbalan dari pihak swasta pada saat ia melaksanakan transaksi untuk kepentingan kedinasan. • Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi pada saat ia berada dalam tugas sebagai pejabat pemerintah. • Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang bersifat rahasia kepada pihak yang tak berhak. • Terlalu erat berurusan dengan orang di luar instansi pemerintah yang dalam menjalankan binis pokoknya tergantung dari ijin pemerintah (ada konflik kepentingan) SEP 2014. 31.

(32) DIMENSI ETIKA PUBLIK PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS DAN RELEVAN. TUJUAN. ETIKA PUBLIK. MODALITAS. TINDAKAN. AKUNTABILITAS TRANSPARANSI NETRALITAS. INTEGRITAS PUBLIK SEP 2014. Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 201132 Page.

(33) TUNTUTAN ETIKA Pengetahuan PUBLIK ttgDAN KOMPETENSI hukum Manajemen program Manajemen Strategis Manajemen Sumber Daya. KOMPETENSI TEKNIS. ETIKA PUBLIK. KOMPETENSI LEADERSHIP. KOMPETENSI ETIKA Manajemen Nilai Kemampuan penalaran moral Moralitas peribadi Etika Organisasional SEP 2014. Penilaian dan Penetapan Tujuan Ketrampilan Manajemen Gaya Manajemen Kepemimpinan Politik & Negosiasi Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 201133 Page.

(34) TANTANGAN 1.. KORUPSI DAN KONFLIK KEPENTINGAN. 2.. PEJABAT PUBLIK DAN DILEMA ETIKA. 3.. INTEGRASI NILAI - NILAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. ETIKA. DALAM. 4. LOGIKA. PASAR YANG BER-PENGARUH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK. SEP 2014. Page 34.

(35)  Unsur-unsur. modalitas etika akuntabilitas dan transparansi:. yang. menopang.  Kerangka penafsiran baru yang dibentuk berkat budaya. etika dalam organisasi, pelatihan etika, komisi etika, evaluasi kerja yang fokus pada audit etika  Norma yang dirumuskan dalam hukum, aturan atau kebiasaan, bisa berupa sanksi yang tegas, hukum antikorupsi kode etik yang disusun dengan keikutsertaan representasi, mekanisme pelaporan, hotlines, ombudsman  Pengawasan dalam bentuk auidit internal, audit independen, mekanisme whistle-blowing, rotasi jabatan, media, dan kontrol civil society.. SEP 2014. 35.

(36)  Akuntabilitas. berarti pemerintah harus bertanggungjawab secara moral, hukum dan politik atas kebijakan dan tindakan-tindakannya kepada rakyat.  Tiga aspek dalam akuntabilitas:  Tekanan. akuntabilitas pada pertanggungjawaban kekuasaan melalui keterbukaan pemerintah atau adanya akses informasi bagi pihak luar organisasi pemerintah  Memahami akuntabilitas sekaligus sebagai tanggungjawab dan liabilitas sehingga tekanan lebih pada sisi hukum, ganti rugi dan organisasi  Tekanan lebih banyak pada hak warga negara untuk bisa mengoreksi dan ambil bagian dalam kebijakan publik sehingga akuntabilitas disamakan dengan transparansi. SEP 2014. 36.

(37)  Transparansi. dipahami bahwa organisasi pemerintah bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan dengan memberikan informasi yang relevan atau laporan terbuka terhadap pihak luar atau organisasi mandiri (legislator, auditor, publik) dan dipublikasikan.  Keterlibatan civil society di dalam proses pengambilan kebijakan publik semakin besar dengan kemajuan teknologi karena modernisasi pelayanan pelayanan publik mengembangkan e-Governance, sekaligus merupakan cara dalam melawan korupsi dan mendorong terciptanya pejabat publik yang beretika dan berintegritas. SEP 2014. 37.

(38) PRINSIP.  Transparansi. mengandung arti bahwa peraturan, prosedur, pelaksanaan harus jelas dan lengkap dan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang melaksanakan;  Para Pejabat Publik baik pemerintah maupun pihakpihak yang terlelibat dapat mengetahui sekaligus mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan maupun peluang korupsi;  Para pejabat yang berperan harus memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam masalah pengadaan Barang dan jasa pemerintah;  Agar dana publik dan uang Negara dapat dipertanggung jawabkan dengan benar. SEP 2014. 38.

(39) IMPLEMENTASI STANDAR ETIKA PUBLIK. 2/24/2014. 39.

(40) 5 Nilai & 10 Perilaku Utama Kementrian Keuangan. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN. 1. Bersikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya. 2. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela. 3. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas. 4. Bekerja dengan hati. 5. Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati. 6. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik. 7. Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan. 8. Bersikap proaktif dan cepat tanggap. 9. Melakukan perbaikan terus – menerus. 10. Mengembangkan inovasi dan kreativitas..

(41) 4 Nilai & 6 Perilaku Utama BNI 46. PROFESIONALISME INTEGRITAS ORIENTASI PERBANKAN PERBAIKAN TIADA HENTI. 1. Meningkatkan kompetensi dan hasil terbaik 2. Jujur, tulus, ikhlas 3. Disiplin, konsisten dan bertanggung jawab 4. Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan sinergistis 5. Senantiasa melakukan penyempurnaa 6. Kreatif dan inovatif.

(42) DISKUSI  BUATLAH NILAI-NILAI DAN PERILAKU UTAMA. SECARA PERORANGAN  BUATLAH NILAI-NILAI DAN PERILAKU UTAMA SECARA KELOMPOK  BUATLAH NILAI-NILAI DAN PERILAKU UTAMA UNTUK KELAS. SEP 2014. 42.

(43) ETIKA PUBLIK DAN INTEGRITAS PUBLIK.  Integritas Publik Dalam Arti Sempit Tidak Melakukan Korupsi Atau Kecurangan;  Secara Luas, Tindakan Sesuai Nilai, Tujuan Dan Kewajibannya Untuk Memecahkan Dilema Moral Yang Tercermin Dalam Kesederhanaan Hidup;  Atau Kualitas Dari Pejabat Publik Yang Sesuai Nilai, Standar, Aturan Moral Yang Diterima Masyarakat;  Etika Publik, Niat Baik Yang Didukung Oleh Institusi Sosial Seperti Hukum, Aturan, Kebiasaan, Dan Sistem Pengawasan;  Pembentukan Moral, Niat Baik Yang Didukung Oleh Lingkungan Dan Pengalaman Yang Menyediakan Infrastruktur Etika Berupa Sarana Yang Mendorong Dan Memberi Sanksi Bagi Yang Melanggar Normanorma Dalam Pelayanan Publik SEP 2014. 43.

(44) INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA (SIMPULAN). Leadership yang kuat, pemimpin yang berpengaruh kuat pada tercapainya integritas dan nilai etika, baik melalui upaya yang diciptakannya maupun teladan yang dijalankannya. 2. Dukungan seluruh pegawai, pemimpin yang kuat tidak ada artinya bila tidak didukung segenap anggota instansi pemerintah untuk secara sadar bersama-sama mendukung tegaknya integritas dan nilai etika. 3. Konsistensi pelaksanaan penegakan, konsistensi dalam penerapan dan penegakan sangat diperlukan sehingga tidak ada persepsi standar ganda oleh individu anggota instansi pemerintah. 1..

(45) SABILULUNGAN  BARANG SIAPA YANG MEMPELOPORI SESUATU. YANG BAIK MAKA IA AKAN MENDAPATKAN PAHALA SEBAGAIMANA ORANG YANG MENGERJAKANNYA TANPA MENGURANGI JATAH PAHALA SEDIKITPUN (HR. MUSLIM).

(46) PROSES IMPLEMENTASI ETIKA  Secara alamiah terbentuk dari dalam (internal) diri. manusia karena pemahaman dan keyakinan terhadap suatu nilai-nilai tertentu (khususnya agama / religi).  Diciptakan oleh aturan-aturan eksternal yang disepakati secara kolektif, misalnya sumpah jabatan, disiplin, dan sebagainya. Sumpah jabatan dan peraturan disiplin PNS, pada gilirannya akan membentuk etika birokrasi. Sedangkan kasus Singapura menunjukkan bahwa etika berdisiplin (antri, membuang sampah) dibentuk oleh denda yang sangat besar bagi pelanggarnya..

(47) ETIKA JABATAN PEJABAT PUBLIK. Etika dalam pelayanan publik: tanggung jawab untuk mematuhi dan mengimplementasikan peraturan, melayani kepentingan publik dan mengambil tanggung jawab individu 2. Etika publik berupa integritas publik. 3. Etika politik memiliki tiga dimensi, yaitu tujuan politik, masalah pilihan sarana, dan aksi politik. Salah satu dimensi yang paling relevan adalah dimensi ketiga, yaitu aksi politik. Dalam dimensi ketiga, pelaku memegang peran sebagai yang menentukan rasionalitas politik yang terdiri atas rasionalitas tindakan dan keutamaan (kualitas moral pelaku). 1..

(48)

Referensi

Dokumen terkait

(adi apabila seorang warga Indonesia merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, Indonesia merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas

Pelaporan kasus surveilans HIV-AIDS yaitu dengan menggunakan formulir dari laporan penderita positif HIV-AIDS yang kemudian laporan kasus ini dikirim secepatnya

Konsep ARS (Anti Radiation Shield) ini jika direalisasikan, maka akan didapatkan beberapa manfaat diantaranya sebagai solusi alternatif atas permasalahan radiasi

Bertolak dari hasil pengidentifikasian majas alusi, maka direlevansikan dengan fokus penelitian gaya bahasa, maka alusi yang terdapat dalam kumpulan cerpen Saat

Dia mendapat amanat sebagai kepala ṭala ʻ ah (tutor) di pondoknya. Dari Patani ʻAbd al- Ṣamad al-Falimbānī lalu melanjutkan pendidikannya ke Masjid al-Haram di

Penelitian ini berjudul Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Keterampilan Bermain Futsal Pada Siswa Kelas 7 SMPN 1 Lembang.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Selain itu, untuk peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian yang lebih mendalam berkaitan dengan faktor lain yang mempengaruhi kebiasaan konsumsi susu, asupan kalsium,

pekerja sortasi akhir pada bagian kaki sebelum perancangan ulang diketahui bahwa keluhan tertinggi pada lutut Lutut pekerja sering mengalami keluhan sakit karena