• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat. Masa depan suatu perusahaan, berada pada industri apapun,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat. Masa depan suatu perusahaan, berada pada industri apapun,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Isu Penelitian

Saat ini, dunia bisnis berjalan pada kondisi dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat. Masa depan suatu perusahaan, berada pada industri apapun, memiliki ketidakpastian yang sangat tinggi. Masa depan dapat berkembang ke berbagai arah yang berbeda dan masa depan pun akan berubah, seiring dengan tindakan yang diambil oleh perusahaan pada saat ini. Ketidakpastian masa yang akan datang ini harus mampu diatasi dengan baik oleh perusahaan apabila ingin terus bertahan pada dunia bisnis.

Metode perencanaan strategi secara ”tradisional” yang menggunakan teknik peramalan, dimana hanya menghasilkan skenario strategi tunggal (pandangan deterministik), tidak mampu mencakup berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Renn (2000) berpendapat bahwa pandangan deterministik seperti hal diatas merupakan suatu bentuk negasi atau penekanan ambivalensi dan ketidakpastian yang biasanya dihasilkan oleh teknokrat. Pada masa lalu, warga bergantung pada orang-orang yang dianggap ahli untuk menghilangkan ketidakpastian dan ambivalen dari kehidupan mereka.

Ketika masa depan diyakini dan mungkin untuk memiliki berbagai alternatif, pandangan probabilistik lah yang tepat untuk diterapkan perusahaan

(2)

dalam memprediksi masa depannya (Becker, 1983). Pada saat rentang kemungkinan masa datang digunakan, penggunaan beberapa skenario dapat menghasilkan wawasan penting yang akan menghilangkan penggunakan skenario tunggal seperti pada metode peramalan yang saat ini banyak digunakan.

Skenario deterministik bersumber pada keinginan untuk mendapatkan satu jawaban yang benar, berdasar pada kondisi saat ini dengan terlalu percaya diri atas model dan pengetahuan saat ini. Hal tersebut kerap kali menghasilkan strategi konservatif yang berbahaya. Perencanaan berbasis skenario (scenario planning) mampu mencakup ketidakpastian yang akan terjadi, dibandingkan hanya berusaha mencari dan mempertahankan satu pandangan mengenai masa depan (Clemons, 1995).

DHL Express Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di industri jasa transportasi khususnya bidang pengiriman barang. Sebagai perusahaan multinasional yang memiliki kantor pusat di negara Jerman, strategi yang dijalankan oleh DHL Express Indonesia haruslah selaras dengan strategi global yang telah ditetapkan. Akan tetapi, kondisi negara tempat setiap kantor cabang DHL beroperasi pastilah memiliki lingkungan bisnis yang berbeda satu dengan lainnya. Lingkungan bisnis yang berbeda memiliki tantangan yang berbeda dimana harus ditanggapi dengan strategi yang berbeda pula.

Saat ini, perencanaan strategi lokal yang dilakukan DHL Express Indonesia masih menggunakan metode peramalan tradisional dimana hanya melakukan ekstrapolasi dari tren yang terjadi di masa lampau dan masa kini dan hanya terpaku pada angka finansial. Prediksi kemungkinan-kemungkinan yang

(3)

terjadi di masa depan mungkin memang telah dilakukan oleh beberapa individu yang berada di level top management yang memiliki pandangan visioner, namun metode ini belum digunakan secara corporate untuk merumuskan strategi bersama yang tepat untuk mengantisipasi ketidakpastian masa yang akan datang.

Beberapa pelajaran penting yang pernah dialami oleh DHL Express atas kurang sigapnya menanggapi ketidakpastian sempat terjadi di tahun 2010 dan tahun 2011. Kedua pengalaman ini bersumber pada tingginya ketergantungan perusahaan pada para regulator, dalam hal ini bea cukai dan kementrian perhubungan. Pada bulan Agustus tahun 2010, bea cukai menerapkan perubahan regulasi pada barang impor kawasan berikat. Perubahan regulasi ini bisa dikatakan diimplementasi secara mendadak. Tidak hanya DHL saja yang kurang siap pada saat itu, seluruh perusahaan kiriman yang melayani impor mengalami kekacauan yang sama. Hanya saja, karena volume pengiriman DHL paling tinggi, sehingga dampaknya sangat dirasakan olehnya terutama karena harus kehilangan kepercayaan dari banyak pelanggan besarnya. Kasus kedua terjadi pada tahun 2011 dimana Kementrian Perhubungan berencana untuk mengimplementasikan beberapa unit ”Regulated Agent” yang bertugas untuk melakukan pengecekan keamanan sebelum diberangkatkan menggunakan transportasi udara. Pada kasus ini, perusahaan sudah belajar lebih banyak dari pengalaman sebelumnya, sehingga sejak informasi mengenai rencana implementasi ini disampaikan satu bulan sebelumnya, tim departemen operasional langsung membuat beberapa skenario tindakan yang harus diambil. Hal ini bagus, tapi tetap tindakan ini dilakukan terburu-buru setelah rencana disampaikan dan bukannya sudah diprediksi dari

(4)

jauh hari sebelumnya. Dua pelajaran ini memperlihatkan betapa antisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan sangatlah penting bagi perusahaan. Ketergantungan pada regulator hanyalah satu dari sekian poin yang harus diperhatikan oleh manajemen.

Dari dua pengalaman diatas, dapat ditarik sebuah benang merah mengenai perencanaan strategi yang tepat bagi DHL Express Indonesia, dengan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan dan kemudian merumuskan alternatif strategi berbasis skenario.

1.1.2 Motivasi Penelitian

Motivasi penelitian ini didasarkan pada pentingnya konsep perencanaan strategis berbasis skenario bagi perusahaan saat ini terlebih dari pengalaman masa lalu yang dialami DHL pada saat krisis akibat tidak dapat mengantisipasi perubahan yang diakibatkan regulator. Namun, dari studi literatur untuk mencari artikel dan thesis lain yang terkait dengan scenario planning yang dilakukan di perpustakaan Magister Manajemen Universitas Gajah Mada Jakarta, perpustakaan Magister Manajemen Universitas Indonesia, perpustakaan MBA Institut Teknologi Bandung, dan situs internet, hanya ditemukan satu artikel internasional yang meneliti topik ini pada industri transportasi dan pengiriman barang. Perencanaan strategi berbasis skenario tersebut dilakukan oleh UPS yang merupakan salah satu pesaing kuat DHL dimana penelitian tersebut dilakukan di Amerika. Selain itu, penulis belum menemukan penelitian serupa di industri yang sama. Di dalam negeri sendiri, penulis baru menemukan lima thesis mengenai

(5)

industri yang sama dengan DHL Express. Kelima thesis yang pernah diteliti di universitas lain diuraikan lebih detil pada bagian akhir dari landasan teori. Inilah yang menjadi motivasi untuk menjadikan penelitian ini sebagai tambahan referensi perencanaan strategi berbasis skenario di perusahaan multinasional pada industri transportasi dan pengiriman barang yang beroperasi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Dari studi literatur, identifikasi faktor yang mempengaruhi stabilitas bisnis sangatlah beragam tergantung pada industri perusahaan atau organisasi yang diteliti. Yoe (2004) menulis ulasan mengenai literatur perencanaan strategi berbasis skenario.

Menurut Yoe (2004) beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi atau perusahaan antara lain: perubahan komoditas, kesepakatan dagang, tindakan dari instansi yang berwenang, regulasi, perubahan iklim, dan lain-lain. Pada literatur lainnya, karakteristik permintaan, lingkungan pasar, dan model bisnis perusahaan dijadikan hal yang dianggap mempengaruhi bisnis dan strategi bisnis yang harus dirumuskan (Garvin & Levesque, 2006). Selain dua literatur diatas, ada pula artikel yang menyebutkan bahwa perencanaan strategi berbasis skenario harus dipertimbangkan dari berbagai aspek yaitu: sumber daya, budaya, informasi, teknologi, kebijakan, distribusi kebijakan, regulasi, demografi, legislasi, ekologi, lingkunan sosial, dan teritori (Chermack, Lynham, & Ruona, 2001).

Sedangkan berdasarkan model SRI International, terdapat lima sektor yang mempengaruhi lingkungan bisnis suatu perusahaan yaitu Sosial, Teknologi,

(6)

Ekonomi, Lingkungan (Environment), dan Politik atau yang biasa disingkat STEEP.

Masalah dapat diidentifikasi dengan melihat adanya gap antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi aktual. Pada DHL, kondisi yang diharapkan adalah perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan masa depan dengan memiliki pilihan strategi yang sesuai bagi setiap kondisi. Sedangkan di keadaan aktualnya, DHL terlalu bersifat reaktif dan rutin mengerjakan day to day

activity tanpa fokus pada perubahan yang mungkin terjadi di depan mata. Kondisi

reaktif dan rutin inilah yang menyebabkan DHL tidak mampu mengantisipasi perubahan yang mendadak seperti yang terjadi pada saat perubahan regulasi bea cukai di tahun 2010 yang telah diulas pada bagian akhir isu penelitian pada sub bab latar belakang ini.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja key driving forces yang tepat untuk memprediksi masa depan DHL Express Indonesia?

2. Apa empat skenario masa depan yang sesuai bagi DHL Express Indonesia?

3. Apa strategi yang harus dijalankan DHL Express Indonesia untuk setiap skenario kondisi masa depan?

1.4 Tujuan Penelitian

(7)

1. Mengidentifikasi dan menganalisis key driving forces yang tepat bagi DHL Express Indonesia dalam melakukan prediksi masa depan.

2. Merumuskan skenario masa depan DHL Express Indonesia menggunakan

key driving forces yang ada pada poin sebelumnya.

3. Melakukan perencanaan strategi yang tepat untuk setiap skenario masa depan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat, baik bagi perusahaan yang diteliti maupun bagi penelitian selanjutnya. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pandangan baru bahwa terdapat ketidakpastian yang tinggi di masa depan sehingga perusahaan harus mengantisipasi berbagai skenario masa depan tersebut dalam merumuskan strategi yang tepat. Sedangkan bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan khususnya untuk penelitian di perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia pada bidang industri jasa transportasi dan pengiriman barang.

1.6 Batasan Penelitian

Batasan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Aspek yang digunakan dalam penentuan key driver forces untuk perumusan skenario menggunakan aspek-aspek yang ada pada penelitian dengan model intiuitif yang dikenal dengan metode SRI.

(8)

2. Pada saat memprediksi masa depan, rentang waktu yang digunakan adalah 5 tahun ke depan untuk menghindari bias prediksi. Jika rentang waktu terlalu sempit, maka prediksi akan cenderung tidak lepas dari kondisi saat ini, akan tetapi jika rentang waktu terlalu panjang, prediksi akan sangat sulit dilakukan karena tidak ada yang mampu membayangkan apa yang akan terjadi di masa itu (Yoe, 2004)

3. Penelitian ini hanya dibatasi sampai dengan perumusan strategi level

corporate berdasarkan masing-masing skenario yang ditetapkan, tidak

sampai ke perencanaan fungsional strategi yang harus dilakukan masing-masing departemen di perusahaan untuk masing-masing-masing-masing strategi.

1.7 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibahas dalam 5 bab, yaitu: Bab I merupakan bab pendahuluan, terdiri dari sub-bab:

A. Latar belakang.

B. Masalah penelitian, memuat identifikasi masalah, batasan penelitian, dan rumusan masalah.

C. Tujuan penelitian. D. Manfaat penelitian. E. Susunan penelitian.

Bab II berisi tinjauan pustaka memuat teori serta uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

(9)

Bab III berisi metode penelitian. Metode penelitian mengandung uraian tentang: bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang akan dikumpulkan. Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu.

Bab V yang memuat simpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian, sementara saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara tata guna lahan dengan transportasi di Kabupaten Klaten terlihat dari pertumbuhan guna lahan (seperti lahan permukiman, perkantoran dan bangunan lain

Data untuk mengidentifikasi hambatan siswa kelas V pada Materi Guling Depan dalam pembelajaran Senam Se-Gugus 02 di Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul diungkapkan dengan angket

Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia,

Temuan artefak ataupun sisa-sisa fosil manusia prasejarah seperti yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara (Thailand, Philippine, dan Malaysia) serta wilayah lain bagian

Fraktur tengkorak yang menyertainya dijumpai pada 85-95% kasus, sedang sisanya (9%) disebabkan oleh regangan dan robekan arteri tanpa ada fraktur terutama pada kasus

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran,

Pertama agama Adam adalah agama yang dianut oleh Wong Sikep (sebutan orang Samin).. Agama Adam adalah agama yang penuh misteri karena agama Adam tidak bisa sepenuhnya

Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang