• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komunikasi Data

Menurut Norton dan Kearns (1999) , Network (Jaringan) adalah mekanisme yang memungkinkan komputer-komputer yang tersebar dan pemakainya untuk berkomunikasi dari berbagai sumber daya.

Saat ini jaringan komputer dibagi berdasarkan kemampuan jangkauan wilayahnya, yang meliputi LAN , MAN , WAN dan Internet. Jangkauan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Kemampuan Jangkauan

0.1 meter Papan Rangkaian ( Data Flow Machine ) 1 meter Sistem ( Multi Komputer )

10 meter Ruangan ( LAN ) 100 meter Gedung ( LAN ) 1 km Kampus ( LAN ) 10 km Kota ( MAN ) 100 km Negara ( WAN ) 1000 km Benua ( WAN ) 10000 km Planet ( Internet )

2.1.1 Karakteristik Local Area Network (LAN)

Menurut Stalling (2001 , p12) , LAN (Local Area Network) merupakan suatu jaringan komunikasi yang saling menghubungkan berbagai jenis perangkat dan menyediakan pertukaran data diantara perangkat-perangkat tersebut.

(2)

Jenis – jenis LAN ada dua macam : 1. Point To Point

Koneksi anatara dua komputer melalui kabel dan Ethernet card. 2. Point To MultiPoint

Koneksi anatara dua atau lebih computer dengan menggunakan Ethernet Card dan hubungan server sebagai pusat jaringannya.

Ciri-ciri yang ada pada LAN :

1. Lingkup LAN kecil, biasanya meliputi bangunan tunggal atau gedung. 2. Manajemen jaringan LAN bertanggung jawab sampai dengan tingkatan user. 3. Tingkat kecepatan data internal LAN biasanya lebih besar daripada tingkat

kecepatan data internal WAN.

2.1.1.1 Akses Nirkabel pada Jaringan Lokal

Terdapat empat jenis akses nirkabel pada LAN : 1. Access Point

Merupakan perangkat keras yang menjadi sentral koneksi dari client ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access point ini berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

(3)

2. Wireless LAN Interface

Merupakan device yang dipasang di access point atau Mobile/Desktop PC, device yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card.

3. Kabel LAN

Merupakan jaringan kabel yang sudah ada, jika wired LAN tidak ada maka hanya sesama WLAN saling terkoneksi.

4. Mobile/Desktop PC

Merupakan perangkat keras untuk client, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan PC card PCMCIA dalam bentuk ISA (Industry Standard Architecture) atau PCI (Peripheral Component Interconnect) card.

Dari website ini (http://bebas.vlsm.org/v14/v11/onno-eng1/physical /practical-guide-rebelnet/practical-guide-to-build-your-own-rebel-net/ch-8-antenna-and-cabling.doc) menjelaskan bahwa pada dasarnya ada beberapa tipe antenna yang biasa digunakan untuk operasional jaringan wireless Internet, diantaranya :

1. Antenna Omnidirectional, biasanya digunakan pada access point untuk memberikan akses Internet dalam radius 360 derajat.

2. Antenna Sectoral, biasanya digunakan pada access point untuk memberikan akses Internet dalam radius tertentu, biasanya 90 derajat, 120 derajat dan 180 derajat.

(4)

3. Antenna Directional (pengarah), biasanya digunakan untuk mengarahkan sambungan langsung ke access point.

2.1.2 Karakteristik Wide Area Network (WAN)

Menurut Stalling (2001,p9) WAN (Wide Area Network) adalah gabungan dari beberapa LAN yang terhubung dalam jarak jangkauan yang jauh , misalnya hubungan antar kota.

Ciri-Ciri yang ada pada WAN :

1. Mencakup daerah yang luas sekali, melintasi jalan umum, dan perlu juga menggunakan fasilitas umum.

2. Suatu WAN terdiri dari sejumlah node penghubung

3. Tingkat kecepatan data internal WAN biasanya lebih kecil daripada tingkat kecepatan data internal LAN.

2.2 Protokol dan Asitektur Jaringan

Menurut Tanenbaum(1997), karena fungsi jaringan komputer yang sangat kompleks, maka jaringan komputer ini dibagi dalam 7 OSI (Open System Interconnection) layer yang dikeluarkan oleh ISO yang terbagi menjadi berikut :

1. Layer 1 Physical (Lapisan Fisik)

Lapisan ini bertanggung jawab atas transmisi bit stream pada media fisik dan berhubungan dengan karakteristik mekanik, elektrik, fungsional, dan procedural untuk

(5)

mengkases media fisik. Beberapa contoh layer 1 adalah kabel UTP, kabel STP, kabel coaxial, kabel fiber optic, hub, repeater, dan sebagainya.

2. Layer 2 Datalink (Lapisan Datalink)

Lapisan ini menyediakan transfer informasi melalui link fisik dengan mengirim blok data (frame) yang perlu sinkronisasi, control error, dan fungsi kendali flow. Layer ini menangani penerimaan, pengenalan dan transmisi message Ethernet. Pada lapisan ini menggunakan media Ehternet, Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface). Contoh peralatan yang bekerja pada layer ini adalah Switch, Bridge, NIC.

3. Layer 3 Network (Lapisan Network)

Lapisan ini bertugas untuk establishing, maintaining, dan menghentikan koneksi jaringan. Lapisan ini juga bertugas dalam pemilihan jalur terbaik (path determination) untuk mengirim suatu dari source ke destination dengan cara routing/switching. Pada lapisan ini sudah menggunakan software addressing (IP Address) sebagai identifikasi. Contoh peralatan yang bekerja di layer adalah Router.

4. Layer 4 Transport (Lapisan Transport)

Lapisan ini bertugas untuk memastikan bahwa data bisa diterima sampai ke tujuan (end to end delivery). Lapisan ini menyediakan transfer transparan data antar sistem akhir, error checking dan bertanggung jawab pada recovery error untuk end to end dan kendali flow. Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP yang bersifat econnection oriented, dan UDP yang bersifat connectionless.

(6)

5. Layer 5 Session (Lapisan Sesi)

Adalah lapisan yang mempunyai peran dalam buka dan tutup session (mengatur session conncetion dialog). Lapisan ini mengontrol komunikasi antara aplikasi dengan membuka, mengelola, dan mengurus sesi antar aplikasi yang bekerja sama.

6. Layer 6 Presentation (Lapisan Presentasi)

Adalah lapisan yang bertugas untuk memastikan format data dapat dibaca. Di layer ini dilakukan enkripsi, dekripsi dan kompresi data yang ditujukan untuk maksud keamanan.

7. Layer 7 Application (Lapisan Aplikasi)

Adalah lapisan yang menjalankan aplikasi-aplikasi untuk user, menyediakan network service untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu aplikasi client – server dan aplikasi non client-server. Contoh dari aplikasi client-server adalah FTP, HTTP, POP3, SMTP, dan lain-lain. Contoh dari aplikasi non client-server adalah redirector (Map Network Drive).

Arsitektur atau model dari TCP/IP dibagi menjadi 4 lapisan yang antara lain adalah sebagai berikut (Tanenbaum,1996, p35 ):

1. Lapisan Aplikasi

Adalah lapisan yang menjalankan aplikasi-aplikasi untuk TCP/IP, misalnya seperti pengiriman surat elektronik (e-mail). Dari tiap aplikasi yang tersedia mempunyai protokol sendiri misalnya SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk menangani surat elektronik.

(7)

2. Lapisan Transport / TCP (Transmission Control Protocol)

Lapisan ini memecahkan data yang akan dikirim menjadi satuan unit yang sama besarnya disebut datagram di host pengirim. Kemudian lapisan ini akan memberikan datagram-datagram tersebut ke lapisan selanjutnya yaitu lapisan IP. Pada host penerima, lapisan ini bertugas untuk menyatukan kembali paket-paket data sesuai dengan urutan dan memeriksa keintegrasian data.

3. Lapisan Internet / IP

Lapisan ini akan melakukan pemetaan jalur terhadap datagram yang dikirimnya dari lapisan sebelumnya yaitu TCP. Lapisan ini akan memberikan alamat pada datagram sebagai referensi rute yang akan ditempuh. Alamat tujuan bersama datagram akan dikirim menjadi suatu paket data.

4. Lapisan Network Access

Adalah lapisan yang menangani media dan topologi yang digunakan untuk mengirimkan data dan menerima data. Media yang digunakan adalah media fisik, seperti kabel, radio, satelit, dan lain sebagainya.

Pada gambar 2.1, dapat dilihat perbedaan antara arsitektur 7 OSI Layer dan arsitektur TCP/IP.

(8)

Gambar 2.1 Arsitektur 7 OSI Layer dan TCP/IP

2.3 Jaringan Berbasis Internet

Menurut Yuhefizar (2003), Internet (International Networking) merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan menukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, Internet merupakan sebuah pepustakaan besar yang di dalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang berupa text, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang bisa ”berkunjung” ke perpustakaan tersebut kapan saja dan dimana saja. Dari segi komunikasi, Internet adalah sarana yang sangat efisien dan efektif untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran. Fasilitas yang disediakan pada jaringan Internet adalah :

(9)

1. WWW (World Wide Web), halaman web yang dapat menampilkan informasi gambar, tulisan, suara, video dan lain-lain.

2. FTP (File Transfer Protocol), aplikasi yang digunakan untuk transfer file dari satu komputer ke komputer lainnya.

3. IRC (Internet Relay Chatting), aplikasi yang digunakan untuk saling berkomunikasi dengan modus teks.

4. E-Mail (Electronic Mail), aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan surat atau pesan secara elektronik.

Untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer di belahan benua lain yang berbeda jaringan WAN, maka komputer tersebut baru terhubung terlebih dahulu ke Internet. Internet merupakan hubungan Internasional antara seluruh komputer di dunia. Komputer -komputer ini saling terhubung melalui backbone Internasional.

Kecepatan akses (bandwidth) Internet adalah banyaknya data yang dapat diakses dari sambungan backbone Internet internasional. Semakin besar bandwidth Internet, semakin banyak dan cepat data dapat diakses oleh komputer tersebut dari jaringan backbone Internasional. Bandwidth Internet biasanya dibedakan sesuai dengan device untuk koneksi Internet. Diantaranya adalah dial-up, LAN dial-up, ISDN, kabel modem, DSL, wireless, dan memliki kecepatan yang berbeda sesuai dengan kemampuan masing-masing device, misal 64 Kbps, T1, E1, dll. Perbandingan Bandwitdh Internet dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini :

(10)

Tabel 2.2 Bandwidth Internet Kecepatan Keterangan

28.8 Kbps Modem Kecepatan Rendah

56 Kbps Modem Analog Kecepetan Tinggi 64 Kbps ISDN Eropa 128 Kbps 2 x ISDN Eropa 512 Kbps Bagian Dari T1 1.544 Mbps T1 10 Mbps Ethernet 45 Mbps T3 Full - Channel 100 Mbps Fast Ethernet

Industri Telekomunikasi telah berkembang dengan sangat cepat. Terutama setelah munculnya fiber optic sebagai penghubung alternatif. Namun demikian, bandwidth Internet untuk banyak end user tetap terbatas karena disebabkan oleh faktor teknis. Masih pengguna Internet yang menggunakan modem sebagai penghubung Internet (koneksi). Untuk pemakai yang menggunakan kabel telpon tembaga, ADSL merupakan yang terbaik untuk koneksi Internet. Banyak pengguna Internet yang menggunakan wireless mendapatkan bandwidth yang rendah. Tetapi kebanyakan pengguna Internet tidak menharapkan untuk mendapatkan bandwidth lebih dari 128 Kbps. Karena bandwidth 128 Kbps sudah memberikan kepuasan untuk end-user.

Saat ini, tidak banyak bagi pengguna Internet mendapatkan bandwidth yang dapat digunakan untuk aplikasi yang bervolume besar. Perkembangan pasar yang terus ditingkatkan agar dapat menyediakan bandwidth sesuai kebutuhan dari pengguna Internet.

(11)

2.4 Manajemen Jaringan (Network Management)

Menurut Leinwand dan Conroy (1996), jaringan data (data network) adalah sekumpulan alat–alat untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya. Jaringan data dapat memungkinkan users yang berada pada tempat yang berbeda untuk berbagi data dari salah satu komputer atau lainnya. Tujuan dari jaringan data ialah untuk mengambil berbagai macam informasi / data yang diperlukan dari berbagai station atau komputer.

Menurut Leinwand dan Conroy (1996), Manajemen jaringan adalah proses mengontrol sebuah jaringan data yang rumit untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas dari suatu data.

Menurut Subramanian (2000), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik. Sistem manajemen jaringan adalah sekumpulan perangkat untuk memantau dan mengontrol jaringan. Sistem manajemen jaringan terdiri dari tambahan perangkat keras dan piranti lunak yang diimplementasikan di antara komponen–komponen jaringan yang sudah ada.

Menurut Leinwand dan Conroy (1996), manajemen jaringan terbagi menjadi lima wilayah fungsional manajemen jaringan, yaitu :

1. Manajemen kegagalan (Fault Management) Tujuan utama dari manajemen kegagalan adalah: a. Menemukan suatu masalah.

b. Mengidentifikasikan penyebab utama dari setiap kegagalan (akar penyebab), yaitu komponen jaringan yang terkecil yang dapat diperbaiki yang sedang mengandung kegagalan.

(12)

2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)

Manajemen konfigurasi adalah proses menemukan dan melakukan konfigurasi devices (alat - alat). Tujuannya ialah :

a. Menggabungkan biaya. b. Mencatat konfigurasi saat ini.

c. Mengidentifikasikan komponen jaringan. d. Inisialisasi sistem jaringan.

e. Mengubah parameter jaringan.

3. Manajemen Keamanan (Security Management)

Manejemen keamanan berfungsi melakukan pendeteksian dan pencegahan terhadap usaha untuk membobol keamanan jaringan. Tujuannya ialah :

a. Mengkontrol kerumitan jaringan. b. Meningkatkan pelayanan jaringan. c. Mengurangi downtime.

d. Mengontrol biaya yang digunakan.

4. Manajemen Akuntasi (Accounting Management)

Accounting management mengatur fasilitas dengan kemampuan menarik biaya untuk penggunaan resource jaringan, yaitu :

a. Menginformasikan user biaya yang ditanggung.

b. Menginformasikan user biaya yang masih dapat digunakan. c. Menetapkan limitasi biaya.

(13)

5. Manajemen unjuk kerja (Performance Management)

Manajemen unjuk kerja dapat digunakan oleh suatu organisasi untuk mengukur beberapa karakteristik dari operasi jaringan. Menurut standar OSI, pengukuran didefinisikan sebagai berikut :

a. Throughput. b. Workload. c. Delay propagasi. d. Wait time. e. Response time. f. Quality of service.

Pada level yang lebih luas, manajemen unjuk kerja diorganisasikan atau fungsi-fungsi :

a. Monitoring throughput, digunakan untuk mengukur throughput pada rangkaian komunikasi atau suatu node jaringan.

b. Monitoring response time, digunakan untuk mengevaluasi waktu response dari suatu node komunikasi atau jaringan.

c. Statistical analysis, sebuah grup aktivitas yang digunakan untuk memonitor catatan dan menetukan unjuk kerja merupakan hal yang penting bagi fungsi statistical analisis.

d. Performace tuning, digunakan untuk mengukur unjuk kerja antrian, seperti panjang antrian dan waktu tunggu antrian. Model akan mengukur waiting time, serving time, dan interarrival time.

(14)

2.5 Routing

Menurut Norton dan Kearns (1999,p 265), protokol routing dinamik digunakan oleh router untuk menjalankan tiga fungsi dasar yaitu :

1. Menemukan route yang baru.

2. Komunikasi informasi dengan route yang baru ditemukan dengan router lain. 3. Forward paket dengan menggunakan route tersebut.

Protokol routing dinamik terbagi atas tiga kategori luas : distance-vector, link state, dan hybrids. Salah satu cara alternatif ke dalam dynamic routing adalah static routing. Sebuah router yang di program untuk static routing meneruskan paket ke dalam port-port yang telah di tentukan. Setelah static routing di konfigurasi, router tidak perlu lagi untuk mencari route atau komunikasi informasi tentang route. Peran dari router hanya secara mudah meneruskan paket-paket.

Static routing sangat bagus untuk jaringan yang kecil yang hanya mempunyai jalur tunggal ke dalam tujuan yang telah ditentukan. Di dalam kasus seperti ini, static routing dapat menjadi mekanisme routing yang paling efisien karena tidak memakan bandwidth untuk menemukan router atau komunikasi dengan router lain.

Sebagaimana jaringan bertambah luas dan redudansi ditambah ke dalam tujuan, static routing menjadi kewajiban labor-intensive. Segala perubahan yang terdapat di dalam router atau fasilitas transmisi di dalam WAN harus secara manual ditemukan dan di program. WAN yang mempunyai fitur topologi yang makin kompleks menawarkan potensi yang lebih banyak memerlukan routing dinamik. Apabila menggunakan static routing di dalam jaringan kompleks, WAN yang mempunyai banyak jalur mengatasi redundansi route.

(15)

2.6 Network Address Translation(NAT)

Menurut Govanus (1999,p72-73) NAT merupakan kombinasi dari beberapa perangkat (tools). Network admin mampu menggunakan skema pribadinya dan dapat terhubung dengan dunia luar (World Wide).

Jika menggunakan NAT memerlukan beberapa alamat IP yang telah di register dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 Network Address Translation(NAT)

Pada gambar 2.2, hanya memerlukan satu IP Address untuk router. Tergantung dari tipe software yang memiliki fitur NAT yang digunakan, IP–IP lain yang berada di belakang router boleh memiliki alamat IP yang lain. Alamat IP yang hanya terlihat di Internet merupakan alamat IP dari router.

Untuk lebih spesifik, gateway ke Internet harus memiliki alamat IP yang terdaftar, dan alamat IP harus tetap sama. Setelah itu, karena host– host lain yang berada di dalam router ingin mengakses ke dalam gateway tidak dapat bekerja dengan baik jika alamat IP terus berubah. Dengan menggunakan software–software yang memiliki fitur NAT dan setiap komputer–komputer host yang berada di dalam router yang terhubung ke gateway boleh memiliki alamat IP apa saja. Gateway menyembunyikan alamat IP

(16)

host ketika paket tiba di gateway, gateway mengingat dimana paket itu berasal dan gateway mempunyai alamat IP sumber yang valid dari paket.

2.7 Firewall

Menurut Trabatas Tharom (2002,p135-137), firewall adalah sebuah host yang bertujuan utama untuk melindungi jaringan. Firewall membatasi tipe tertentu suatu network traffic dari Internet ke jaringan yang di lindungi, demikian pula sebaliknya. Firewall tidak dapat membuat jaringan selalu aman. Bagaimanapun, firewall hanya mengamankan sejauh usaha kita untuk membuatnya menjadi aman. Firewall merupakan pengganti host security artinya setiap layanan yang diijinkan melalui firewall merupakan suatu service yang bersifat beresiko keamanan.

Ada beberapa alasan fundamental mengapa membutuhkan firewall untuk suatu jaringan antara lain :

1. Meningkatkan kemanan jaringan kita.

Beberapa layanan secara kesatuan tidak aman, dan tidak mungkin untuk diamankan dalam host individu. Firewall dapat membantu membagi jaringan untuk meningkatkan keamanan.

2. Network Access Control

Firewall dapat membantu menguatkan kemanan policy network dengan secara selektif membolehkan layanan network (untuk semua atau host yang dipilih).

(17)

3. Logging

Firewall memeriksa semua traffic jaringan yang diijinkan atau tidak. Ini dapat membantu memantau aktivitas jaringan (yang melewati jaringan).

Ada beberapa tipe Firewall, yakni :

1. Proxying firewall : proxy server bekerja dengan membuat request atas nama client. 2. Packet filtering firewall : Packet filter bekerja dengan memeriksa paket IP (netfilter).

2.8 Traffic Shaping

Traffic Shaping (http://en.wikipedia.org/wiki/Traffic_shaping) adalah suatu uji coba untuk mengendalikan traffic jaringan komputer untuk mengoptimalkan kemampuan, latency yang rendah dan bandwidth. Traffic shaping berhadapan dengan konsep dari klasifikasi, aturan queue, kebijakan kuat (enforce policy), dan Quality of Service (QoS). Traffic shaping menyediakan suatu mekanisme untuk mengendalikan sejumlah traffic yang akan dikirim ke jaringan. Oleh karena itu, traffic shaping perlu untuk diimplementasikan ke jaringan untuk mengontrol traffic yang masuk ke dalam jaringan (network). Hal ini mungkin perlu untuk mengenal aliran traffic pada titik yang masuk ke jaringan.

Tujuan dari traffic shaping adalah memonitor traffic secara aktif, menangani kondisi kongesti dan memberikan prioritas diantara aliran traffic sesuai dengan policy QoS yang diatur oleh administrator jaringan. Ada beberapa metode traffic shaping yaitu General Traffic Shaping, Frame Relay Traffic Shaping, Commited Access Rate. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan traffic shaping adalah : kerlipan (jitter) yang lebih sedikit, paket data yang hilang berkurang, dan latency yang lebih rendah.

(18)

2.9 Domain Name System (DNS)

Menurut Norton dan Kearns (1999,p 473), DNS tidak diragukan memiliki direktori jaringan yang paling luas yang digunakan pada zaman sekarang ini. Penamaan DNS difokuskan dengan service untuk protokol TCP/IP yang menyediakan nama host ke dalam alamat IP di dalam sistem jaringan atau di dalam Internet. Nama resolusi digunakan untuk protokol TCP/IP untuk mengijinkan jaringan host untuk diidentifikasi menggunakan nama dibanding dengan menggunakan alamat berdasarkan secara numerik, karena secara huruf secara umum lebih mudah diingat oleh manusia.

Secara default cara untuk menyediakan resolusi nama host unutk service protokol TCP/IP yang cocok digunakan didalam host lokal database yang memetakan alamat IP menjadi nama host. Dalam sistem UNIX, database di dalam host secara whitespace-delimited file dipanggil. Di dalam terdapat rekaman-rekaman yang berisikan alamat IP menggunakan titik notasi desimal dan satu atau lebih asosiasi nama dengan setiap alamat. Ketika proses menghubungkan TCP/IP menggunakan nama dibandingkan dengan alamat, host di dalam database didalam workstation lokal secara otomatis mencari alamat IP yang berasosiasi dengan nama host. Sekali asosiasi nama alamat ditemukan, secara asosiasi alamat IP digunakan untuk menghubungkan host yang dituju. Jika tidak ada nama asosiasi yang ditemukan, maka koneksi gagal.

2.10 Proxy and Cache

Berdasarkan Onno (1998), metode caching berorientasi kepada client. Metode caching di Internet mirip dengan cache memory pada komputer yaitu dengan menempatkan objek-objek (dalam bentuk file) yang baru saja diakses pada situs yang

(19)

dekat dengan client sehingga ketika file tersebut diakses kembali, maka file tersebut diambil dari situs yang dekat. Hal ini dimungkinkan karena protokol HTTP yaitu protokol jaringan yang digunakan pada aplikasi WWW mengenal fasilitas yang disebut sebagai server proxy. Proxy ini bertindak sebagai perantara antara client dengan server pada waktu pengaksesan dokumen.

Proxy merupakan jembatan antara internal dengan Internet. Secara teknis yang melakukan browsing sebenarnya adalah server proxy ini yang hasilnya kemudian diteruskan ke client sehingga seolah–olah client mengambil data dari Internet padahal mengambilnya dari server.

2.11 Simple Network Management Protocol (SNMP)

Menurut David Zeltserman (1999, p5-6), Simple Network Management Protocol (SNMP) mengijinkan kedua data manajemen untuk dapat diambil dengan cara remote access dari alat dan untuk alat yang dapat dikonfigurasi secara remote access. Telah digunakan sejak tahun 1990 dan penggunaannya semakin banyak. Sekarang sudah banyak didukung oleh berbagai alat-alat jaringan dan juga digunakan untuk mengatur high end printer, aplikasi-aplikasi besar seperti oracle dan work station.

Alasan akan ketenaran SNMP dan pertumbuhan secara luas adalah simplicity. Secara umum hanya mempunyai empat operasi, dua diantaranya untuk menerima data , satu untuk mengatur data dan satu lagi digunakan untuk mengirim notifikasi secara asinkronus. Kompleksitas berada di dalam akses manajemen data di dalam SNMP. Alat-alat jaringan dapat menampung manjemen data dalam jumlah yang besar. Diantara hal-hal lain, data tersebut dapat mendukung penglihatan bagaimana jaringan tersebut bekerja, tipe protokol jaringan yang digunakan di dalam segment dan juga permasalahan

(20)

yang terdapat di dalam jaringan tersebut. Data ini juga dapat digunakan untuk melihat bagaimana alat tersebut dikonfigurasi dan tentu saja juga dapat mengubah konfigurasinya. Bagian yang sulit untuk membangun manajemen jaringan adalah untuk mengerti manajemen data yang mana yang perlu diperlukan dan bagaimana menganalisa. Terdapat tiga bagian untuk dapat mengerti SNMP, yaitu :

1. Protocol SNMP.

Sudah termasuk pengertian operasi-operasi SNMP, bentuk dari tampilan pesan-pesan, dan bagaimana pertukaran pesan-pesan diantara aplikasi dan alat.

2. Structure of Management Information (SMI)

Ini merupakan serangkaian aturan-aturan yang memberikan spesifikasi manajemen informasi. Untuk lebih jelasnya, manajemen informasi mengumpulkan objek-objek yang akan diatur, dan aturan-aturan ini digunakan untuk penamaan dan menjelaskan objek-objek tersebut.

3. Mangement Information Base (MIB)

Ini merupakan struktur kumpulan semua objek-objek yang telah diatur berada di dalam suatu alat. Objek-objek yang telah diatur disusun berdasarkan struktur di dalam bentuk hierarchal tree.

2.12 Multi Router Traffic Grapher (MRTG)

Secara singkat (http://people.ee.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/), Multi Router Traffic Grapher (MRTG) adalah tool yang bisa digunakan untuk memantau beban traffic (traffic load) dalam sebuah jaringan. Software yang dibuat oleh Tobias Oetiker ini menggunakan protokol Simple Network Management Protocol (SNMP) yang biasanya dimiliki oleh setiap interface jaringan (antara lain hub, switch, router, network

(21)

card/NIC, access point, dan lain-lain). Agar bisa dipantau oleh MRTG, tentu saja syaratnya adalah adanya dukungan protokol SNMP untuk setiap perangkat–perangkat tersebut. Dengan kata lain, hanya perangkat yang mendukung protokol SNMP sajalah yang bisa dimonitor dengan menggunakan MRTG.

Fungsi dari MRTG sebenarnya adalah melakukan monitoring berdasarkan parameter SNMP yang dikembalikan oleh managed device (devices yang dimonitor oleh MRTG). MRTG akan melakukan query mengenai status traffic dari node suatu jaringan. Selanjutnya, MRTG akan menampilkan status traffic tersebut dalam bentuk gambar pada suatu halaman web yang telah ditentukan.

Keunggulan dari MRTG adalah dari faktor kesederhanaan dan fungsionalitasnya. MRTG bisa dikonfigurasikan dengan mudah untuk memantau penggunaan bandwidth dalam suatu interface yang mendukung SNMP, dan juga bisa memantau peningkatan traffic dalam berbagai skala (daily, rata–rata setiap lima menit) sampai skala tahunan. Dalam hal ini user dapat dengan mudah melihat jika ada lonjakan traffic yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam jaringan. Adanya worm ataupun trojan yang biasanya mempengaruhi traffic upload dapat dideteksi dengan melihat grafik upload yang dihasilkan oleh MRTG. Integrasi dengan web server juga memudahkan administrator untuk melakukan pemantauan dari jarak jauh, tanpa harus melalui proses otentifikasi.

2.13 Sistem Operasi Dengan Menggunakan Mikrotik

Mikrotik RouterOS™ (www.mikrotik.com) adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat komputer menjadi router network yang

(22)

handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.

Mikrotik [dengan trade name Mikrotik®] didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data Internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya yang menggunakan Mikrotik. Pengalaman dalam melakukan instalasi di Latvia menempa dengan kondisi serupa di negara-negara pecahan Uni Soviet dan negara berkembang lainnya. Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media antar muka dan sistem routing dengan menggunakan komputer standard sebagai hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari radius modem pool, hingga circuit backbone dengan DS3.

Mikrotik berlokasi di Riga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan router atau software. Mikrotik Indonesia, dioperasikan oleh Citraweb Nusa Infomedia. Dan telah menggunakan produk-produk Mikrotik sejak tahun 2001, dan menjadi reseller resmi Mikrotik di Indonesia sejak tahun 2002.

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan untuk router yang memiliki interface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun.

(23)

Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan level 6 (unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini :

Tabel 2.3 Level – Level Mikrotik Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP) 5

(WISPAP) 6 (Controller) Wireless Client and Bridge

- - yes yes yes

Wireless AP - - - yes yes

Synchronous interfaces

- - yes yes yes

EoIP tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited PPPoE

tunnels

1 200 200 500 unlimited

PPTP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited

L2TPtunnels 1 200 200 unlimited unlimited

VLAN interfaces

1 unlimited unlimited unlimited unlimited

P2P firewall rules

1 unlimited unlimited unlimited unlimited

NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited HotSpot

active users

1 1 200 500 unlimited

RADIUS client

- yes yes yes yes

Queues - unlimited unlimited unlimited unlimited

Web proxy - yes yes yes yes

RIP, OSPF, BGP

protocols

- yes yes yes yes

Upgrade configuration erased on upgrade

(24)

Sebuah sistem jaringan baik itu skala kecil maupun skala besar, memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router. Perangkat router ini menentukan titik jaringan berikutnya dimana sebuah paket data dikirim ke jalur–jalur jaringan yang dituju.

Sebuah perangkat router umumnya terhubung sedikitnya ke dua jaringan, dalam konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network, seperti akses pita lebar broadband) atau sebuah LAN dengan jaringan penyedia akses Internet (Internet Service Provider, ISP). Sebuah router biasanya terletak pada sebuah gateway, tempat di mana dua atau lebih jaringan terkoneksi satu sama lainnya.

Ada banyak router yang tersedia di pasaran yang dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung dari kebutuhan sebuah jaringan. Untuk penggunaan akses broadband yang dikombinasi dengan penggunaan fasilitas nirkabel berupa access point, umumnya perangkat ini sudah dilengkapi dengan sebuah fasilitas router yang sudah lengkap.

Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa jasa jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk menggunakan beberapa alamat protokol (IP address), perangkat router yang tersedia akan menjadi sangat mahal. Apalagi, kalau IP address yang digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas, maka penggunaan perangkat keras router bermerek menjadi terlalu mahal.

Salah satu kemungkinan adalah membuat sendiri apa yang disebut PC router, menggunakan komputer sederhana dan murah dan memiliki dua perangkat ethernet masing-masing digunakan untuk jaringan lokal dan lainnya untuk akses ke jaringan WAN (terhubung ke ISP). Perangkat PC router ini kemudian diisi dengan sebuah

(25)

perangkat lunak router buatan Mikrotik ( www.mikrotik.com ) dengan membayar lisensi 45 Dolar AS.

Perangkat lunak router Mikrotik memiliki seluruh fasilitas routing yang dibutuhkan, mampu mengendalikan jaringan kerja yang kompleks. Penggunaan dan pemasangannya sederhana, cukup dengan pelatihan sebentar saja, sebuah UKM mampu menggunakan fasilitas router ini tanpa harus memiliki departemen teknologi informasi sendiri.

Fitur PC router Mikrotik ini mencakup load balancing untuk membagi beban akses jaringan, fasilitas tunneling untuk membuat akses aman VPN (Virtual Private Network), bandwidth management untuk mengatur berbagai protokol dan port, serta memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel.

Miktrotik juga menyediakan fasilitas firewall untuk melindungi akses dari berbagai ancaman yang tersebar di Internet. Mereka yang memiliki dana terbatas tapi menginginkan akses jaringan di dalam dan luar yang aman, mudah digunakan, murah, dan tangguh, menggunakan Mikrotik adalah pilihan yang menarik.

2.14 Sistem Operasi dengan Windows Server 2000

Menurut Microsoft (2000), Windows 2000 lebih dapat dipercaya (reliable), lebih scalable, dan lebih mudah penyebarannya, mengaturnya, lebih berguna dari versi–versi windows sebelumnya. Platform windows 2000 secara signifikan mengurangi harga, mampu untuk berbagai macam aplikasi yang baru. Windows 2000 berisi: windows 2000 Profesional, Windows Server 2000, Windows 2000 Advanced Server, dan windows 2000 Datacenter Server.

(26)

Dalam windows server 2000 memuat fitur–fitur dalam windows 2000 Profesional, dan memiliki pelayanan (services) yang mudah dalam mengatur jaringan. versi dari windows server 2000 sangat ideal untuk file servers, web servers, dan workgroups, dan meningkatkan akses jaringan untuk kantor–kantor cabang.

2.14.1 Internet Information Services (IIS)

Menurut Amri (2003), web server merupakan komputer yang digunakan sebagai host berbagai aplikasi web baik dalam lingkungan Internet maupun intranet. Internet Information Service (IIS) merupakan komponen Windows 2000 Server untuk memudahkan konfigurasi dan manajemen web site.

IIS adalah web server yang termasuk dalam windows 2000. Pada saat instalasi Windows 2000 Server pilihan IIS diaktifkan dengan menggunakan Internet Web Service.

Gambar

Tabel 2.1 Kemampuan Jangkauan
Gambar 2.1 Arsitektur 7 OSI Layer dan TCP/IP
Tabel 2.2 Bandwidth Internet  Kecepatan Keterangan
Gambar 2.2 Network Address Translation(NAT)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Estimasi kandungan sianida secara semi kuantitatif dilakukan dengan mengamati perubahan warna pada picrate paper test, sedangkan penentuan sianida secara kuantitatif

Dikarenakan yang dimaksud relaps adalah keadaan proteinuria ≥2+ (proteinuria >40 mg/m 2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu setelah pemberian

Formulir sehubungan dengan pemesanan pembelian Unit Penyertaan harus dilengkapi dengan bukti pembayaran, fotokopi Bukti Jati Diri (KTP untuk perorangan lokal, Paspor untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Importance Performance Analysis atau analisis tingkat kepentingan dan kinerja/kepuasan pelanggan merupakan metode analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu

3.3 Metode Penelitian.. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam hal ini peneliti membawa

[r]

different alleles segregate from each other during the formation • The Principle of Independent Assortment : the alleles of different genes segregate, or assort, independently