• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA TRAFIK JARINGAN DAN DESAIN JARINGAN UNTUK OPTIMASI BANDWITH INTERNET PADA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA TRAFIK JARINGAN DAN DESAIN JARINGAN UNTUK OPTIMASI BANDWITH INTERNET PADA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA TRAFIK JARINGAN DAN DESAIN JARINGAN UNTUK

OPTIMASI BANDWITH INTERNET PADA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Yusriel Ardian

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang Jl. S Supriyadi 48 Malang

Email : acilnet@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitan ini menitik-beratkan pada pembuatan jaringan yang lebih optimal pada Universitas Kanjuruhan Malang menggunakan perangkat lunak. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan dari topologi jaringan Universitas Kanjuruhan Malang. Untuk pembuatan topologi jaringan Star. Di dalam proyek akhir ini di gunakan perangkat lunak Mikrotik RouterOS. Di dalam implementasi optimasi bandwidth menggunakan queue yang telah disediakan oleh Mikrotik RouterOS. Untuk analisa paket yang lewat digunakan fasilitas Torch di dalam Mikrotik RouterOS.

Kata kunci : Mikrotik RouterOS, Queue, Torch.

This thesis project has focused on making a more optimal network at the University of Malang Kanjuruhan use the software. To achieve these objectives, it is necessary to design the network topology Kanjuruhan University of Malang. To manufacture the Star network topology. At the end of the project is in use RouterOS software. In the implementation of bandwidth optimization using a queue that has been provided by Mikrotik RouterOS. For the analysis package used by Torch facilities in RouterOS.

Kata kunci : Mikrotik RouterOS, Queue, Torch.

1. PENDAHULUAN

Penggunaan internet di lingkungan Universitas Kanjuruhan Malang memiliki mobilitas yang sangat tinggi, baik digunakan untuk browsing informasi, download data, chatting dan penggunaan fasilitas internet yang lain. Untuk penggunaan internet yang optimum dipergunakan sebuah simulasi untuk rancang bangun jaringan menggunakan Mikrotik Router OS dan menggunakan tools yang terdapat dalam Mikrotik Router OS untuk penghitungan jumlah paket yang dikirim dan jumlah paket yang diterima.

Selama ini penggunaan internet di Universitas Kanjuruhan Malang seperti yang telah disamapaikan diatas sangatlah tinggi, client yang masuk dalam jaringan sebanyak 150 client yang terdiri dari 50 laptop dosen dan karyawan yang masuk dalam jaringan staff dan 100 PC yang terkoneksi ke dalam jaringan staff baik melalui jaringan kabel maupun lewat jaringan wireless. Sedangkan bandwidth yang disediakan di lingkungan kampus untuk staff dan dosen adalah 512 Kbps. Idealnya pada tiap client dialokasikan bandwidth sebanyak 3,413 Kbps, Akan tetapi penggunaan-nya setelah diamati tidak semua PC dan laptop terkoneksi ke internet, sehingga alokasi bandwidth pada tiap client nya tidak sama. Karena terdapat client yang suka download, browsing dan chating.

Perbandingan setelah dilakukan pengamatan bahwa penggunaan bandwidth 40% untuk download, 35% untuk

browsing dan 25% untuk keperluan lain-lain, pengamatan dilakukan dengan mengecek pada router dan dengan melakukan observasi pada tiap client dengan melihat dan mengamati apa yang dilakukan oleh client.

Oleh karena itu dalam proyek tugas Akhir ini dibuat sebuah rancang bangun yang baik untuk bisa membagi alokasi bandwidth yang tersedia pada tiap client sehingga ada pemerataan bandwidth yang digunakan oleh tiap client.

Manfaat dan Tujuan : Manfaat :

 Dapat menggunakan system yang telah di implementasikan untuk dipakai dalam jaringan di Universitas Kanjuruhan Malang

 Dapat menjadi acuan bagi adik-adik tingkat di Universitas

 Kanjuruhan Malang khususnya Fakultas Teknologi Informasi.

Tujuan :

 Untuk dapat mendesain jaringan yang lebih baik di lingkungan Universitas Kanjuruhan Malang.

 Untuk dapat mengembangkan system yang telah dipakai sekarang.

2. LANDASAN TEORI

(2)

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi (interconected) sejumlah komputer (autonomous) (Andrew S. Tanenbaum, 1996). Sejumlah komputer dikatakan saling tersambung bila dapat saling bertukar informasi.

2.2 Jaringan Wired

Jaringan wired adalah sebuah jaringan komputer yang masih menggunakan kabel untuk menghubungkan sebuah himpunan interkoneksi sejumlah komputer baik menggunakan koneksi kabel coaxial ataupun kabel RJ 45 (8 pin). Jaringan wired masih tergolong jaringan kuno karena masih bersandar pada kabel phisik untuk mengalirkan data informasi dari sebuah komputer ke komputer lainnya dalam sebuah himpunan interkoneksi. 2.3 LAN (Local Area Network)

Local Area Network, seringkali disebut dengan LAN, merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung ataupun kampus yang berukuran sampai berberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor-kantor atau pabrik untuk pemakaian resource bersama (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Terdapat banyak kekurangan dalam Local Area Network yang menggunakan jaringan wired antara lain adalah :

• Penggunaan kabel fisik yang memakan tempat.

• Jika terjadi kerusakan pada fisik kabel maka jaringan akan terputus.

2.4 Topologi Jaringan LAN

Untuk mengembangkan Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa kita kenal sebagai topology. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, tokenring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Topologi ini mengacu dan mengadaptasi kepada keadaan jaringan yang ada di-lapangan (memungkinkan atau tidaknya digunakan salah satu topologi). Tapi keseluruhan grand design jaringan (pemilihan alat-alat, aksesoris, aktif / pasif device) dan kebijakan / policy yang akan diaplikasikan setelah selesainya suatu project, akan berdasarkan dari pemilihan bentukan Topologi Jaringan ini. Macam-macam topologi :

a. Topologi Bus Keuntungan :

• Hemat kabel

• Layout kabel sederhana • Mudah dikembangkan Kerugian :

• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

• Kepadatan lalu lintas

• Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

• Diperlukan repeater untuk jarak jauh

Gambar 2.1 Topologi BUS b. Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Keuntungan : • Paling fleksibel

• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak

mengganggu bagian jaringan lain • Kontrol terpusat

• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan • Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian: • Boros kabel

• Perlu penanganan khusus

Gambar 2.2 Topologi Star c. Topologi Token Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring

(3)

(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Keuntungan :

• Hemat Kabel

• Dikembangkan untuk Wireless Distribution System (WDS).

Kerugian :

• Peka kesalahan

• Pengembangan jaringan lebih kaku

Gambar 2.4 Token Ring 2.5 Layer-layer dalam LAN

Model referensi OSI merupakan sebuah referensi atau sebuah aturan yang membahas mengenai apa dan bagaimana protokol-protokol jaringan komputer bekerja. Walaupun pada kenyataannya model referensi ini tidak banyak di implementasikan dalam pembuatan System Network Architecture (SNA), namun model referensi OSI ini tetap merupakan standar yang paling umum untuk menggambarkan dan membandingkan serangkaian protocol pada System Network Architecture(SNA).

OSI layer terdiri dari 7 buah lapisan (layer), dimana masingmasing layer mempunyai fungsi yang spesifik dalam sebuah jaringan. Open System Interconection dapat diartikan sebuah sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem yang lain. Adapun pembagian layer pada model referensi OSI dapat di lihat pada gambar berikut ini.

wGambar 2.5 Layer OSI 2.6 Media Pengaksesan

A. Medium Access Control Protocol

Jaringan komputer menggunakan kabel kebanyakan menggunakan protocol media access controller (MAC) yakni Carrier Sense Multiple Access Colition Detection (CSMA/CD).

Alokasi bandwith user diatur dan dilayani menggunakan MAC protocol. Protocol ini digunakan untuk mengatur penggunaan kanal bersama dengan cara mendengarkan aktifitas media sebelum mengirimkan data, carrier sense. Jika sebuah titik jaringan (Stasiun N) sudah mengirimkan data, maka stasiun (A) yang hendak mengirim menunggu sampai node N selesai menggunakan kanal. Jika secara bersamaan dua stasiun mengirimkan data maka, akan terjadi tabrakan data dan informasi yang dikirim keduanya rusak. Deteksii tabrakan data, collision detection, akan mengatasi kecelakaan ini dengan cara mendengarkan sinyal sebelum stasiun mulai mengirimkan data. Saat terjadi tabrakan data, stasiun pengirim menghentikan proses pengiriman untuk kemudian mencoba mengirim ulang, setelah mengoprasikan algoritma backoff. Teknologi yang tata cara pengaksesan media kabel (CSMA/CD) sulit untuk dilakukan pada media udara atau jaringan tanpa kabel.

B. Lapisan Fisik 802.3

Layer ini mempunyai tugas untuk mentransmisikan serangkaian bit (binary digit) yang merupakan kombinasi dari angka 0 dan 1 melalui media transmisi. Media transmisi yang dimaksud untuk 802.3 adalah kabel twisted pair. Layer ini hanya digunakan sebagai penyedia jalur transmisi saja, tanpa bertanggung jawab jika terjadi kerusakan data. Pada layer ini tidak mendefinisikan media transmisi secara detail. Tetapi hanya mengkodekan pola-pola bit menjadi sinyal-sinyal yang ditransmisikan. 2.7 Jaringan Wireless

Jaringan wireless di bentuk oleh rute dan host. Dalam sebuah jaringan wireless, rute akan bertanggung jawab untuk penyampaian paket dalam jaringan dan host

(4)

merupakan sumber atau tempat data mengalir. Perbedaan dasar antara wired dan jaringan wireless menjadi jalan untuk komponen jaringan komunikasi.

Suatu wired jaringan bersandar pada kabel fisik untuk memindahkan data. Dalam suatu jaringan wireless, communication antara komponen jaringan terdapat perbedaan baik wiredmaupun wireless. Karena komunikasi wireless tidak mempunyai batasan kabel fisik, melainkan suatu kebebasan tertentu untuk host dan/atau rute dalam jaringan wireless bergerak. Ini adalah satu keuntungan dalam jaringan wireless.

Komponen jaringan wireless dapat berkomunikasi dengan menggunakan channel wwireless. Perbedaan frekwensi radio (RF) yang cakupan spectrum digunakan jaringan wireless, sebagai contoh, 27.5-29.5 GHZ untuk local Multipoint distribusi system(LMDS), 2.5-2.7 GHZ untuk multipoint Multichanel Distribusi Sistem, dan 5.15-5.35 GHZ dan 2.4-2.58 untuk IEEE 802.11a dan 802.11b. Kekuatan sinyal suatu medium wireless akan berkurang ketika pengiriman sinyal lebih lanjut. Ketika sinyal dikirimkan keluar pada jarak tertentu, akan mengurangi penguatan pada titik resepsi atau yang sering disebut dengan blank spot. Jarak pengiriman sinyal dapat menjangkau titik ini apakah dapat menghubungi cakupan radio pada sinyal ini. Orang-orang berasumsi bahwa sinyal wireless cukup kuat untuk menerima sinyal jika penerima berada dalam cakupan radio.

2.8 Media Pengaksesan

A. Medium Access Control Protokol

Protokol pengaksesan media wireless hampir sama dengan media kabel yaitu Carrier Sense Multiple Access Collision Avoidance (CSMA/CA atau MACA). Pada jaringan wireless kondisi normal, semua stasiun melakukan mekanisme standar untuk menghindari terjadinya tabrakan data informasi wireless.

Sinyal radio tidak bisa di deteksi jika tabrakan data / collision terjadi, karenanya stasiun-stasiun mencoba untuk menghindari collision dengan menunggu media udara / wireless menjadi bersih untuk beberapa saat hingga dapat mengirimkan paket data melalui media udara(misalnya, untuk paket data yang harus dikirim ke stasiun terjauh).

Gambar 2.13 Sinkronisasi 4 langkah CSMA

Bila kondisi media udara bersih suatu stasiun yang akan mengirimkan paket-paket data mengirimkan sinyal paket kecil Request To Send (RTS) berisi alamat tujuan dan durasi pancaran yang direncanakan ke stasiun tujuan. Bila stasiun tujuan menerima sinyal RTS dan dari pengamatannya kondisi media bersih, ia akan mengirimkan jawaban Clear To Send (CTS). Setelah menerima sinyal CTS, maka stasiun pengirim akan mengirimkan data sesungguhnya ke stasiun tujuan. Paket demi paket data dikirimkan sampai selesai sambil menguji melalui jawaban

Acknowledge(ACK) tiap paket dari stasiun penerima. Bila stasiun pengirim tidak menerima sinyal CTS dari stasiun tujuan, ia akan melakukan pengulangan prosedur dengan mengirim lagi sinyal RTS ke stasiun tujuan. Proses mekanisme menunggu media udara bersih dengan cara mendengarkan sinyal-sinyal akan dimulai lagi setelah batas waktu pengiriman terlampaui.

2.5 Protokol Rute (Routing Protocol)

Routing adalah proses membawa paket data dari satu host asal ke

host tujuan melalui satu atau beberapa host node lainnya. Secara umum

mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua, yaitu routing

statik dan routing dinamik, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Routing Statik

Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan

dihapus secara manual sedangkan pada routing dinamik perubahan

dilakukan melalui protokol routing. Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.

Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi

setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada dalam

jaringan tersebut.

Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil

bukanlah sebuah masalah hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada

forwarding table di setiap router. Sebaliknya jika harus melengkapi

forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam

jaringan yang besar. b. Routing Dinamik

Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan

(5)

kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol

routing mengatur router-router sehiungga dapat berkomunikasi satu

dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat

mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan

cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan

mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

contoh gambar dari jaringan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.18 Network dengan Routing Statik Bagaimanakah Network A dan Network B bisa berkomunikasi,

jika Network A terhubung dengan Router A dan Network B terhubung

dengan router B dan kedua router saling berhubungan. IP dari Router A

yang menuju switch adalah 192.168.0.1 dan IP dari router B yang menuju

switch adalah 192.168.1.1 router A yang menuju Router B menggunakan

kabel crossover dengan IP router A adalah 172.16.1.1 dan IP dari router B

adalah 172.16.1.2. IP pada network komputer A adalah 192.168.0.2 dan

192.168.0.3 sedangkan IP pada network B adalah 192.168.1.1 dan

192.168.1.2.

Logika pengerjaan dari sebuah routing statik adalah kita harus

menetukan destination networknya, dan juga gatewaynya. Misal

bagaimanakah sebuah network A bisa berkomunikasi dengan network B

maka kita tentukan destination networknya yaitu network B kemudian jika

kita bisa melakukan komunikasi dengan Router B maka router B tersebut

kita jadikan sebagai gatewaynya. 2.6 Bandwidth

Bandwidth adalah kemampuan maksimum dari pipa untuk dialiri data

informasi dalam satu detik, dengan media transmisi wired atau

menggunakan wireless. Jika sebuah ISP(Internet Service Provider)

memberikan bandwidth untuk koneksi ke internet sebesar 1024 kbps maka

sebuah ISP memberikan batasan maksimum pada pipa dialiri sebesar 1024

Kilo Bit per Second data informasi.

Misalnya sebuah server terhubung melalui kabel telepon dan terhubung

dengan modem ke Internet Service Provider (ISP) dengan bandwidth

56kbps. Semakin lebar bandwidth yang ada tentu data yang dilewatkan

akan semakin besar. Saluran ini dibagi menjadi dua yaitu :

1. Narrowband

Narrowband adalah merupakan pita dengan saluran sempit seperti

contohnya adalah :

• T-1 pada 1,54 Mps melalui media fiber optik, infra merah,

gelombang mikro atau dua pasang kabel.

• Jalur telepon analog pada 3000 Hz, pada POTS (Plain Old

Telephone Service), atau infrastruktur telepon biasa. Untuk

memanfaatkan data digital pada teknologi ini ditambahkan

perangkat modem, yang berfungsi untuk membawa data dari

komputer digital.

• BRI ISDN pada 144 kbps. Dua jalur untuk suara dan data,

masing-masing pada 64 kbps. Satu jalur untk sinyal 16 kbps.

2. Wideband

Wideband adalah merupakan pita dengan saluran lebar. Dengan

kemampuan lebih besar bila dibandingkan dengan narrowband.

Seperti contohnya adalah :

• Pemancar layanan TV secara broadcast, menggunakan 6 MHz

pada setiap saluran.

• Cable TV (CATV), atau TV Kabel dan Televisi pada 700MHz.

(6)

Pemancaran siaran televisi dan TV Satelit. Juga termasuk untuk

komunikasi data dan akses dari internet.

2.9 Bandwidth Manajemen untuk optimasi jaringan

Adalah sebuah metode untuk mengatur lalu lintas/ traffik jalur internet

perusahaan Anda agar penggunaannya menjadi efektif dan efisien. Pada

kebanyakan perusahaan, masalah jaringan yang sering terjadi adalah adanya

karyawan yang gemar melakukan download secara besar-besaran, sehingga

gateway/jalur ke internet dipenuhi oleh traffic/lalu lintas download tersebut,

yang mengakibatkan kecepatan internet dan jaringan lokal Anda menjadi

berkurang. Dengan bandwidth management, kita bisa mengatur bandwidth

sesuai dengan prioritas dan kebutuhannya. Dalam mikrotik Router OS kita menggunakan fasilitas Queue untuk

mengatur lalulintas trafik. pada mikrotik terdapat dua macam queue yaitu

queue statik dan dinamik. Queue statik adalah queue yang pasti diberikan

pada client/host tertentu dengan spedifikasi atau ketentuan yang telah di

berikan. Queue dinamik adalah queue yang diberikan pada tiap koneksinya

bisa semua sama. 2.9.1 SIMPLE QUEUE

Simple Queue adalah cara sederhana melakukan limit data rate

untuk IP address atau subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :

� Mengizinkan pembuatan aturan queue dengan pemilihan interval waktu

� Penggunaan Prioritas

� Menggunakan multiple paket dengan menggunakan ip firewall mangle

� Limit traffic dari dua arah (satu limit total upload dan satu limit untuk

total download).

Gambar 2.7 Simple Queue

Penjelasan gambar bagan diatas adalah dengan menggunakan

simple queue maka pada tiap client bisa diberikan rule yang berbeda akan

tetapi jika semua client mati maka bandwidth yang diberikan pada client

yang hidup sesuai dengan rule yang telah diberikan tidak bisa mengambil

semua bandwidth. 2.9.2 QUEUE TREE

Queue tree merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks

karena pelimitan dapat dikelompokan berdasarkan protocol, ports atau

kelompok IP address.

Sebelum melakukan pelimitan, harus ada penanda aliran paket

menggunakan suatu tanda mangle(istilah dalam mikrotik) agar paket

tersebut bisa dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakan paket

(7)

Gambar 2.8 Queue Tree

Penjelasan dari gambar bagan diatas adalah dengan menggunakan

queue tree maka client akan mendapatkan bandwidth yang merata pada

saat semua client hidup, apabila terdapat client yang mati maka bandwidth

yang tersedia akan diberikan kepada semua client yang hidup.

3. PEMBAHASAN 4. KESIMPULAN 5. DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 2.2 Topologi Star
Gambar 2.4 Token Ring
Gambar 2.13 Sinkronisasi 4 langkah CSMA
Gambar 2.18 Network dengan Routing Statik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari vendor/penyedia layanan/pembuat aplikasi untuk sistem operasi Android pun juga harus memikirkan bahwa pengguna gadget, smartphone atau tablet Android ini bukan hanya dari

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1) Aspek stres kerja yang perlu diperbaiki adalah pemberian pekerjaan yang

Oleh karena itu, dalam permainan sepak bola, unsur-unsur motor ability menjadi komponen yang sangat penting artinya dalam mendukung ketika menggiring

Masalah-masalah spesifik yang telah diuraikan dalam sub-bab latar belakang tersebut (FAQs BAB I poin 1a dan 1b) tuliskan dengan spesifik, jelas, dan tidak ambigu (apa yang

EFTA - European Free Trade Association.. O vestuário sempre foi o diferenciador social, uma espécie de retrato de uma comunidade ou classe. A constante renovação da moda

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh corporate governance , debt to equity ratio , peringkat obligasi, dan tingkat

Hal ini yang menjadi dasarpenelitiankarena peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan lama waktu rawat inap antara pasien dengan komorbid ISK dan pasien tanpa komorbid

Untuk menjamin agar tujuan dan sasaran kegiatan reboisasi di wilayah kerja Untuk menjamin agar tujuan dan sasaran kegiatan reboisasi di wilayah kerja BPDAS