EVALUASI PENERAPAN PROGRAM SANITASI
LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG AUR
KABUPATEN OGAN ILIR
SKRIPSI
OLEH
MONICA
NIM : 10011381520126
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
EVALUASI PENERAPAN PROGRAM SANITASI
LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG AUR
KABUPATEN OGAN ILIR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan GelarSarjana
Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
OLEH
MONICA
NIM : 10011381520126
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang tidak henti-hentinya melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisi dapat menyelesaikan skripsi sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan semua umatnya hingga akhir zaman. Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Dalam penyusun skripsi ini penulis mengambi judul Evaluasi Penerapan Program Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Ogan Ilir.
Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis telah mendapat banyak bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan ras hormat kepada: 1. Terima kasih kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan
Karunianya.
2. Terima kasih yang tak pernah putus untuk kedua orang tua Edran Fauzi dan Jauriah yang selalu memberikan doa dan ridhonya dalam setiap aktivitas serta memberika motivasi yang sangat luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Kakakku Sulaiman, dan Adik-adiku Rena Cornela, Reni Corneli dan Sherly
Anggarini yang selalu membantu memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Iwan Stia Budi, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
5. Ibu Elvi Sunarsih, S.KM., M.Kes selaku Kepala Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. 6. Ibu Inoy Trinaini, S,KM, M.KL selaku pembimbing atas masukan dan kesabaran dalam membimbing penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Elvi Sunarsih, S.KM., M.Kes, Ibu Yustini Ardillah, S.KM.,M.Ph dan Ibu Imelda Gernauli Purba, S.KM., M.Ph selaku penguji skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan dan masukannya kepada penulis.
8. Para dosen, staf pengajar dan tata usaha yang telah banyak membimbing dan membantu penulis selama menutun ilmu di FKM.
9. Ibu Fitriani, S.Kep., Ners selaku Kasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja atas bantuannya dalam memfasilitasi penulis selama proses penelitian. 10. Ibu Hj. Lismanuryati, S.KM dan Ayug Erika, S.KM atas bantuaanya dalam
memfasilitasi penulis selama proses penelitian.
11. Seluruh staff Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir atas bantuannya dalam memfasilitasi penulis selama proses penelitian.
12. Seluruh staff Puskesmas Talang Aur atas bantuannya dalam memfasilitasi penulis selama proses penelitian.
13. Teman-teman tercinta Siti Azizah, Ayu Retno Sari dan Nur Amri Sari (yang telah menemaniku selama proses penelitian), Henny, Ella, Siska, Dila, Shinta, Anggun, Fahruniza, Deka dan pejuang skripsi yang banyak membantu terimakasih untuk semua dukungan dan motivasinya.
14. Temen - temen seperjuangan FKM UNSRI 2015 terkhusus anak Bimbingan Ibu Inoy Trinaini, S,KM, M.KL. Terima kasih untuk semua dukungan dan motivasinya.
Indralaya, 8 Juli 2019
Monica
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Bagi Peneliti ... 5
1.4.2 Bagi Puskesmas Talang Aur ... 6
1.4.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsri ... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6
1.5.1 Lingkup Lokasi ... 6
1.5.2 Lingkup Materi ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Sanitasi Lingkungan ... 8
2.1.1 Sumber-sumber Air Bersih ... 10
2.1.2 Jamban/MCK ... 14
2.1.3 Sampah ... 16
2.1.3 Saluran Pembuangan Air Limbah ... 18
2.2 Diare ... 20
2.2.1 Definisi Diare ... 20
2.2.2 Klasifikasi Diare ... 20
2.2.3 Penyebab Diare ... 21
2.2.4 Distribusi Penyakit Diare ... 22
2.2.5 Penularan Diare ... 22
2.2.6 Penanggulangan Diare ... 23
2.2.7 Pencegahan Diare ... 24
2.3 Konsep Dasar Evaluasi ... 26
2.3.1 Definisi Evaluasi ... 26
2.3.2 Definisi Penerapan Program ... 26
2.3.3 Evaluasi Program ... 27
2.3.4 Tujuan Evaluasi Program ... 27
2.3.5 Model CIPP ... 28 2.4 Puskesmas ... 29 2.4.1 Pengertian Puskesmas... 29 2.4.2 Tujuan Puskesmas ... 29 2.4.3 Fungsi Puskesmas ... 30 2.4.4 Upaya Kesehatan ... 30 2.4.4 Prinsip Penyelenggaraan ... 30
2.5 Program Sanitasi Lingkungan ... 31
2.5.1 Tahap Pelaksanaan Program ... 32
2.6 Penelitian Terkait ... 33
BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ... 36
3.1 Kerangka Pikir ... 36
3.2 Definisi Istilah ... 37
BAB IV METODE PENELITIAN ... 41
4.1 Desain Penelitian ... 41
4.2 Informan Penelitian ... 41
4.3 Jenis, Cara dan Alat Penelitian ... 44
4.3.1 Jenis Data ... 44
4.3.2 Cara Pengumpulan Data ... 44
4.3.3 Alat Pengumpulan Data ... 45
4.4 Pengolahan Data ... 45
4.4.1 Lembar Observasi ... 45
4.4.2 Wawancara Mendalam ... 46
4.5 Validasi Data ... 46
4.6 Analisis dan Penyajian Data... 47
BAB V HASIL PENELITIAN ... 49
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49
5.1.1 Letak Geografis dan Kependudukan ... 49
5.1.2 Keadaan Lingkungan ... 50
5.1.3 Visi dan Misi ... 52
5.1.4 Struktur Organisasi ... 52
5.1.5 Tujuan dan Motto ... 54
5.2 Hasil Penelitian ... 54
5.2.1 Karakteristik Informan ... 54
5.2.2 Konteks Program Sanitasi Lingkungan ... 56
5.2.3 Input Program Sanitasi Lingkungan ... 62
5.3.4 Proses Program Sanitasi Lingkungan ... 67
BAB VI PEMBAHASAN ... 75
6.1 Keterbatasan Penelitian ... 75
6.2 Pembahasan ... 75
6.2.1 Konteks Program Sanitasi Lingkungan ... 75
6.2.2 Input Program Sanitasi Lingkungan ... 78
6.2.3 Proses Program Sanitasi Lingkungan ... 81
6.2.4 Produk Program Sanitasi Lingkungan ... 84
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
7.1 Kesimpulan ... 86
7.2 Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terkait………..33
Tabel 3.1 Definisi Istilah………37
Tabel 4.1 Informan Penelitian ………...43
Tabel 5.1 Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Talang Aur ……….51
Tabel 5.2 Karakteristik Informan ……….56.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Pelaksanaan di Puskesmas……….32
Gambar 2.2 Kerangka Teori………...35
Gambar 3.1 Kerangka Pikir………36
Gambar 5.1 Persentase Sarana Air Bersih……….52
Gambar 5.2 Persentase Sanitasi Dasar………...53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam
Lampiran 2 Matriks Hasil Wawancara dengan Informan Lampiran 3 Telaah Dokumen
Lampiran 4 Lembar Observasi Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian Lampiran 7 Sertifikat Persetujuan Etik
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Program Sanitasi Lingkungan Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan penularannya secara fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok umur baik balita, anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai golongan sosial. Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari lima tahun, sekitar 760.000 anak meninggal setiap tahun karena diare. Sebagian besar penyebab diare disebabkan oleh makanan dan sumber air yang terkontaminasi. Sebesar 780 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum dan 2,5 milyar orang tidak memiliki sanitasi dan sebagian orang yang meninggal karena diare sebenarnya disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan cairan (World Helath Organization (WHO), 2017).
Menurut data dari UNICEF (United nations Children’s Fund) diare merupakan penyebab kematian balita terbesar di dunia dengan angka kematian sebanyak 526.000 balita ditahun 2015. sebanyak 5% dari jumlah kematian balita akibat diare terjadi di kawasan Asia tenggara. Di Indonesia angka kematian balita akibat diare pada tahun 2015 sebanyak 8.600 balita menempati peringkat 12 dari 15 negara dengan angka kematian balita tertinggi di dunia dan tertinggi di Asia Tenggara (United nations Children’s Fund (UNICEF), 2016).
Menurut data WHO (World Health Organization) penyakit diare merupakan penyebab kedua kematian anak dibawah 5 tahun dan menjadi penyebab terbunuhnya 526.000 anak tiap tahunnya. Diare dapat terjadi hingga berhari-hari dan menimbulkan tubuh kehilangan ari dan garam yang dbutuhkan untuk tubuh dapat bertahan hidup. Penyebab utama dari kematian akibat diare yaitu dehidrasi berat atau kehilangan cairan tubuh (World Health Organization (WHO), 2017).
Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan RI angka insiden diare dan period prevalence diare di Indonesia masing-masing sebanyak 3.5% dan 7% untuk kategori semua umur, sedangkan 10.2% angka insiden diare untuk kategori usia balita.. hal tersebut menunjukkan bahwa insiden diare tertinggi di Indonesia terjadi pada kategori usia balita (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2015).
Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upaya upaya kesehatan. Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah program pengendalian penyakit diare yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait (Kemenkes RI, 2016).
Program pokok puskesmas merupakan program kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antar manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Adapun program tersebut yaitu program sumber air bersih, jamban keluarga, pengolahan sampah dan pembuangan air limbah.
Ada beberapa penerapan program yang berkaitan dengan kejadian diare yang sering diteliti yaitu tidak memadainya penyedian air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta pengolahan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya. Kondisi air dan sanitasi yang
buruk masih menjadi penyebab utama terjadinya diare dengan tingkat morbiditas sekitar empat miliar kasus diare setiap tahun, dengan mayoritas yang terjadi di negara berkembang. Air dapat berperan sebagai sumber penyebaran vektor dan sumber penularan penyakit infeksi seperti diare, jamban yang tidak sehat menjadi salah satu faktor risiko diare karena tinja manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang multikompleks, sampah yang tidak dibuang atau dikelola dengan baik dapat menjadi tempat bersarang vektor penyakit seperti lalat atau tikus yang dapat menjadi vektor penyebaran penyakit menular seperti diare dan saluran pembuangan air limbah yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan terjadinya diare (Slamet, 2015).
Berdasarkan Hasil Data Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018 jumlah total sasaran sanitasi lingkungan untuk kasus diare di wilayah Kabupaten Ogan Ilir berjumlah 406.063 orang. Untuk wilayah kerja puskesmas Talang Aur jumlah total sasaran sanitasi lingkungan untuk kasus diare berjumlah 8.074 orang , yang terdiri dari untuk total sasaran laki-laki berjumlah 4.088 orang dan perempuan 3.986 orang. Untuk wilayah kerja Puskesmas Talang Aur jumlah total target penemuan kasus diare tahun 2018 berjumlah 673, sedangkan jumlah total diare ditangani berjumlah 423 dengan persentase 62.82% yang terdiri dari laki-laki berjumlah 204 dengan persentase 59,83% dan perempuan berjumlah 219 dengan persentase 65,88%. Salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare karena kondisi sanitasi lingkungan di wilayah kerja puskesmas talang aur belum semuanya memenuhi syarat, penerapan program sanitasi lingkungan yang meliputi program sumber air bersih, jamban keluarga, pembuangan limbah dan saluran pembuangan air limbah dimasyarakat belum berjalan secara optimal dan belum seluruhnya masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas talang aur ini yang menerapkan perilaku kesehatan karena masih rendahnya pengetahuan tentang pentingnya itu kesehatan.
Berdasarkan Data Laporan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir memiliki banyak program-program salah satu program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir adalah Program sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare, program tersebut yaitu program penyediaan air bersih, program jamban keluarga, program pembuangan sampah dan program
saluran pembuangan air limbah. Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018 menyatakan bahwa persentase keluarga yang mempunyai sarana air bersih sebesar 69%, persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi jamban sehat sebesar 51,58%, persentase keluarga yang memiliki tempat sampah sehat sebesar 32,59% dan persentase keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah sebesar 56,01%. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa program sanitasi lingkungan ini sudah terlaksana secara merata di setiap wilayah kerja puskesmas di kabupaten Ogan Ilir, akan tetapi ada beberapa puskesmas masih terdapat permasalahan dalam melaksanakan program sanitasi lingkungan seperti di Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
Evaluasi program menurut Stuffbeam dan Croach dalam Arikunto (2008) adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Stuffbeam dalam Widoyoko (2013) menyatakan bahwa evaluasi bertujuan bukan untuk membuktikan kesalahan suatu program melainkan untuk memperbaiki program tersebut. Melihat tujuan dari evaluasi serta pentingnya program ini sebagai penurunan angka kejadian diare yang berdampak menurunkan kondisi kesehatan, menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan sanitasi lingkungan di masyarakat, maka perlu bagi penulis untuk melakukan sebuah evaluasi terhadap penerapan pelaksanaan program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Hasil Data Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018, masih ada salah satu puskesmas yang belum mencapai target capaian program sanitasi lingkungan. WHO menetapkan target cakupan program sanitasi lingkungan minimal 70%. Salah satu puskesmas yang melaksanakan program sanitasi lingkungan adalah Puskesmas Talang Aur, namun dalam melakukan program ini Puskesmas Talang Aur belum mencapai target yang ditetapkan. Data laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir target capaian program sanitasi lingkungan mencapai 53,6%. Hal ini menunjukan bahwa masih rendahnya target capaian untuk program tersebut, sehingga penulis tertarik untuk meneliti
“Bagaimana evaluasi penerapan program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum:
Untuk Mengevaluasi Penerapan Program Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
1.3.2 Tujuan khusus:
1. Menganalisis konteks (lingkungan, sasaran dan tujuan pelaksanaan) pada program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
2. Menganalisis input (sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan anggaran dana) program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
3. Menganalis proses (persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan atau pemantauan) program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
4. Menganalisis produk (target capaian) program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Adapun manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai berikut:
1. Sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana Kesehatan Masyarakat. 2. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan,
memperluas, mengembangkan, pengalaman dan ilmu pengetahuan secara langsung mengenai penerapan program sanitasi lingkungan dengan kejadian diare.
3. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai pelaksanaan program sanitasi lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir
1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Adapun manfaat penelitian ini bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Menambah informasi dan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya tentang penerapan program sanitasi lingkungan dalam menurunkan angka kejadian diare.
3. Untuk memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.
1.4.3 Bagi Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir
Adapun manfaat penelitian ini bagi Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan masukan yang bermanfaat mengenai penerapan program sanitasi lingkungan di bidang kesehatan.
2. Mendapatkan masukan yang bermanfaat dari mahasiswa mengenai pelaksanaan program sanitasi lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir yang dapat digunakan dan dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
3. Meningkatkan relasi dan kerja sama instansi puskesmas dengan institusi pendidikan
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Lingkup Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
1.5.2 Lingkup Materi
Lingkup dalam penelitian ini adalah Evaluasi Penerapan Program Penyedian air bersih, Jamban Keluarga, Pembuangan Sampah dan Saluran Pembuangan Air Limbah dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir.
1.5.3 Lingkup Waktu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara
Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta
Astika, R. I. 2014. Analisis Pelaksanaan Program Diare di Puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli.
Azwar, A. 1990. Pengantar Administrasi Kesehatan.. Pustaka Harapan, Jakarta. Azwar, A. 2010. Pelayanan Kesehatan di puskesmas. Pustaka Harapan. Jakarta Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan.Egc, Jakarta
Departemen Kesehatan. 2011. Pemberantasan Penyakit Diare . Pustaka: Abadi, Jakarta
Departemen Kesehatan. 2015. Program Sanitasi Lingkungan. Pustaka: Jaya Abadi, Jakarta
Departemen Kesehatan. 2015. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Depkes RI
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir. 2018. Buku Profil Kesehatan Ogan Ilir. Indralaya: Dinkes Ogan Ilir
Effendi, M. A. 2009. The Power Of Corporate Governance: Teori Dan Implementasi. Jakarta: Selemba Empat
Fitra dan Rasyid. 2015. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 04, no 02.
Hartati, S. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru. JIKM. Vol 16, no 02.
Hasyim, H. 2010. Modul Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan.. Seri Sari Perkuliahan, Palembang
H.L. Blum. 2010. Faktor Utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Pustaka: Abadi
Kementerian Kesehatan Nomor 416/MENKES/SK/XI/2011. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pemberantasan Penyakt Diare. Jakarta: Menkes RI
Kementerian Kesehatan. 2014. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Jakarta
Kusnoputranto, Haryoto dkk. 2010. Kesehatan Lingkungan. Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Kesehatan Lingkungan, Depok Moleong, LJ. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Munijaya. 2014. Manajemen Buku Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Nikmah, H. 2017. Evaluasi Program Pengembangan Profesionalisme Guru Di Mi
Ma’Arif Nu 1 Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Rineka Cipta, Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/2010 tentang Syarat Air Bersih dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta
Permenkes RI, nomor 3 tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Lingkungan. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Pelayanan Kesehatan. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 9,10 Dan 11 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 12 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Pasal 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir. 2018. Data Cakupan Laporan penyakit Diare
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir. 2018. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Program Sanitasi Lingkungan
Rochman, B. T. 2010. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karang Anyar. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 04, no 01.
Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2015. Setyawati, L. 2012. Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dalam
Kepemilikan Jamban di Desa Bungin Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.
Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajahmada University Press, 2015
Stuffbeam, D.L., & Shinfeld, AJ. 1985. Systematic evauation. Boston: Kluwer Nijhof Publishing.
Sudijono, A. 2005. Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto Suryono dan Mekar, 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang
Sutiyono, Shaluhiyah, dan tri Purnami. 2014. Analisis Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Sebagai Strategi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh Petugas Puskesmas Kabupaten Grobongan. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. Vol 02, No 01.
Trihino. 2011. Manajemen Puskesmas Berbasis paradigma Sehat. CV: Sagung Seto. Jakarta
Umiati. 2010. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan kejadian Diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Nogosari kabupaten Boyolali. Jurnal Bumi Aksara. Vol 16, no 02.
UNICEF. Indonesia Laporan Tahunan. Geneva: UNICEF; 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengeloaan Sampah
Wibowo, T., Soenarto, S., Dan Pramono,D. 2014. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Di Kabupaten Sleman. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Vol.20.No.1
Widoyono. 2008. Penyakt Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Surabaya: Erlangga.
World Health Organization. Planet Kita, Kesehatan Kita. Laporan komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia