• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam pedaging

Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, masa panen pendek (North and Bell, 1990). Ayam broiler merupakan ternak yang paling efisien menghasilkan daging dibandingkan ayam yang lain. Ayam ini mempunyai sifat antara lain ukuran badan besar penuh daging yang berlemak, bergerak lambat serta pertumbuhan badannya cepat dengan daging yang dihasilkan bertekstur halus, lembut dan empuk ( Siregar et al., 1982).

Ayam pedaging mengalami pertumbuhan pesat pada umur 1 – 5 minggu, ayam broiler yang berumur 6 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa yang dipelihara selama 8 bulan. Keunggulan ayam broiler tersebut didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan, temperatur lingkungan dan pemeliharaan. Pada umumnya di Indonesia ayam broiler sudah dipasarkan pada umur 5- 6 minggu dengan berat 1,3 – 1,6 kg walaupun laju pertumbuhannya belum maksimum, karena ayam broiler yang sudah berat sulit dijual (Rasyaf, 1999).

Kondisi lingkungan hidup yang buruk dan padat dalam kandang memudahkan ayam terserang berbagai penyakit. Uap ammonia yang sangat kuat bisa menyebabkan sakit pada mata hingga mengalami kebutaan. Serangan jantung (atau disebut sindrom kematian akut), penyakit pernapasan kronis, pembengkakan hati dan penyakit ginjal dan serangan dari bakteri dan virus menyebabkan angka kematian yang tinggi pada ayam (Vegsoc, 2007). Untuk memperoleh tingkat kekebalan yang tinggi terhadap penyakit maka perlu diadakan program vaksinasi (Ardana, 2009).

(2)

2.2 Penyakit Viral pada Ayam

Penyakit virus mudah sekali menular. Baik secara kontak langsung maupun lewat perantara benda-benda lain. Misalnya udara, air minum, makanan, dan alat-alat peternakan yang tercemar (Papaji, 2009). Di antara berbagai jenis penyakit akibat virus yang sering merugikan peternakan ayam antara lain adalah sebagai berikut:

2.2.1 Newcastle Disease

Newcastle disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, menyerang unggas, ditandai oleh adanya gejala tortikolis, diare kehijauan,serta tingginya angka kematian penderita. Penyakit ini disebabkan oleh Paramyxovirus-1(NDV-1) dari famili Paramyxoviridae. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan jika ayam menderita Newcastle disease adalah:

1. Perubahan yang menonjol adalah perdarahan pada alat-alat pencernaan, seperti proventrikulus,ventrikulus dan usus halus. Bentuk perdarahan dapat berupa perdarahan ptekie atau ekimose. Perdarahan tersebut dapat juga diamati pada seka tonsil.

2. Limpa membesar, kongesti dan kadang-kadang atrofi dapat diamati pada akhir perjalanan penyakit.

3. Hati membesar dan kongesti.

4. paru-paru meradang, kantung udara (air sac) menebal dan suram. 5. nekrosis dan ulser terlihat pada saluran pencernaan (Dharma, 1997).

2.2.2 Gumboro

Gumboro adalah penyakit menular yang menyerang anak ayam, ditandai dengan diare, kelemahan dan rusaknya sistem pertahanan tubuh. Sinonim penyakit ini adalah penyakit bursa menular, infectious bursal disease (IBD). Penyakit ini

(3)

disebabkan oleh Birnavirus dari famili Birnavridae. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan jika ayam menderita Gumboro adalah :

1. Otot dada, paha, dan tungkai tampak pucat dan kering, disertai perdarahan ptekie dan ekimose.

2. Bursa fabrisius mengalami pembesaran sampai tiga kali lipat dari ukuran normal. Permukaan luar bursa tertutup oleh lapisan gelatinosa dan transudat berwarna kekuningan. Pada selaput lendir bursa terjadi perdarahan dan nekrosa.

3. Limpa membesar dan mengalami kongesti.

4. Hati membesar, berwarna lebih gelap dari yang normal.

5. Timus seperti pada bursa, yaitu membengkak pada awal infeksi selanjutnya mengalami atrofi.

6. Ginjal membesar, terutama lobus anteriornya. Disamping itu ginjal juga mengalami kongesti, kadang-kadang ditemukan endapan asam urat (Dharma, 1997).

2.2.3 Infectious Bronchitis

Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit menular pada ayam yang bersifat akut, ditandai dengan adanya gangguan pernafasan. Sinonimnya adalah bronchitis infeksiosa. Penyakit ini disebabkan oleh Coronavirus dari famili Coronaviridae. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan pada penyakit ini adalah :

1. Sinus kepala bengkak dan berisi lendir padat menyerupai keju.

2. Perubahan tersebut dapat meluas sampai ke kantong hawa. Kantong hawa menebal dan suram serta dilapisi oleh lendir kaseus kekuningan dan diikuti peradangan (air sakulitis).

3. Ginjal membesar dan warnanya pucat. Ureternya sering membesar dan berisi kristal asam urat (Dharma, 1997).

(4)

2.2.4 Infectious Laryngotracheitis

Infectious Laryngotracheitis (ILT) adalah penyakit menular yang bersifat akut, menyerang ayam, ditandai dengan adanya gangguan pernafasan,dan muntah darah. Sinonimnya adalah Laryngotracheitis infecsiosa. Penyakit ini disebabkan oleh Herpesvirus dari famili Herpesviridae. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan pada penyakit ini adalah selaput lendir trachea dan laring mula-mula mengalami degenerasi kemudian melanjut menjadi nekrosa dan perdarahan (Dharma, 1997).

2.2.5 Fowl Pox

Fowl Pox adalah penyakit menular pada unggas, ditandai dengan adanya bungkul-bungkul pada kulit atau lesi difteritik pada selaput lendir mulut dan esofagus. Sinonimnya adalah penyakit cacar. Penyakit ini disebabkan oleh Avipoxvirus-3 dari famili Poxviridae. Perubahan patologi yang ditemukan adalah: 1. Adanya bungkul-bungkul cacar.

2. Pada mukosa mulut terdapat material difteritik berwarna putih keabu- abuan sampai kekuningan seperti keju. Lesi tersebut dapat meluas sampai ke

esophagus dan trakea (Dharma, 1997).

2.2.6 Chicken Anemia Syndrome (CAS)

Chicken Anemia Syndrome adalah penyakit menular yang bersifat imunosupresif, terutama menyerang ayam muda, ditandai oleh mortalitas yang tinggi, atrofi organ limfoid dan perdarahan dibawah kulit dan otot. Sinonimnya adalah chicken infectious anemia. Penyakit ini disebabkan oleh chicken anemia virus (CAV), grup Circovirus. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan adalah :

1.Timus, bursa fabrisius dan limpa mengalami atrofi. 2. Sumsum tulang berwarna kuning hingga pucat.

3. Perdarahan yang hebat dibawah kulit, otot dan proventrikulus. 4. Hati membengkak dan pucat (Dharma, 1997).

(5)

2.2.7 Leukosis Limfoid

Leukosis Limfoid adalah penyakit menular pada ayam yang ditandai dengan pembengkakan hati dan adanya tumor pada organ visceral. Sinonimnya adalah big liver disease. Penyakit ini disebabkan oleh Leukovirus dari famili Retroviridae. Perubahan patologi anatominya adalah :

1. Terjadinya tumor dapat diamati pada hati, limpa,dan bursa fabrisius, yang paling hebat terserang adalah hati dan limpa. Tumor dapat juga dijumpai pada ginjal, paru-paru, jantung, gonade, sumsum tulang, dan mesenterium.

2. Tumor dapat berbentuk nodul (tunggal) atau menyebar (banyak, menyebar), dengan ukuran yang sangat bervariasi dari sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar telur ayam, berwarna keabu-abuan (Dharma, 1997).

2.2.8 Swollen Head Syndrome (SHS)

Swollen Head Syndrome adalah penyakit yang ditandai dengan gangguan pernafasan, kebengkakan periocular, dan kebengkakan kepala. Penyakit ini disebabkan oleh Avian pneumovirus. Perubahan patologi anatomi yang ditemuka adalah :

1. Mukosa pada rongga hidung, katup palatine dan saluran pernafasan bagian atas mengalami:pembendungan, titik-titik kemerahan dan luka-luka kematian jaringan. 2. Cellulitis pada bagian dorsal kepala, ruangan intermandibular dan pial (Dharma,

1997).

2.2.9 Marek

Penyakit Marek adalah penyakit yang ditandai dengan empat bentuk penyakit yaitu bentuk limfomatosis syaraf, mata, visceral, dan kulit. Perubahan patologi anatominya adalah :

1. Perubahan yang menonjol pada Marek bentuk klasik adalah pada sistem syaraf perifer dan syaraf otonom. Syaraf membesar, edema, serat-serat syaraf menghilang dan warnanya lebih kelabu dan pucat.

(6)

2. Flexus ischiadicus dan brachialis terlihat lebih besar dan dari pada thruncusnya. Pembesaran syaraf dapat sampai 2-3 kali dari ukuran normal, dapat terjadi lokal atau menyeluruh. Karena pembesaran syaraf terjadi unilateral, maka mudah dibandingkan dengan dengan syaraf yang masih normal.

3. Penyakit marek bentuk akut atau visceral ditandai dengan adanya tumor limfoid yang menyerupai bunga kol pada, gonade, hati, paru-paru, limpa, ginjal, bursa fabricious dan timus

4. Hati sedikit mengalami pembengkakan dan pada bidang sayatan terdapat bercak-bercak putih.

5. Kulit nampak menebal dan kemerahan disertai pembesaran folikel-folikel bulu. 6. Bursa fabricious atrofi, dinding dan plikanya menebal, Hal ini sebagai akibat

distribusi sel-sel tumor interfolikel.

7. Jantung warnanya lebih pucat, dan pada ototnya terdapat benjol-benjol (Dharma, 1997).

2.2.10 Avian Influenza (AI)

Avian Influenza adalah penyakit virus yang mempengaruhi pernafasan, pencernaan, reproduksi dan syaraf pada berbagai spesies burung. Penyakit ini disebabkan oleh virus famili Orthomyxoviridae. Perubahan patologi anatominya adalah:

1. Terjadi radang pada proventrikulus pada daerah dekat perbatasan dengan ventrikulus.

2. Pankreas berwarna merah dan kuning muda. 3. Sinusitis.

4. Trakea terdapat lendir serous sampai kaseus. 5. Kantong udara menebal mengandung lendir. 6. Peitonitis.

7. Ovarium mengecil.

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Perhitungan Beban Sandar 1 Pendahuluan Identifikasi Jenis Kapal dan Kondisi Perairan Perhitungan Kecepatan Sandar dan Koefisien Beban Sandar Penentuan faktor keamanan

Pendidik yang memiliki dan menguasai berbagai keterampilan pendidik dalam mengajar dan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran akan dinilai oleh peserta didik

Penulis dapat menyimpulkan bahwa implementasi strategi pembelajaran kooperatif model Group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang

saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari

Cangkang trochospiral sangat rendah, biconvex, equatorial periphery lobulate , periphery axial dengan jelas oleh keel, dinding cangkang berpori, permukaan pada

Sub Gugus Tugas Koordinasi dan Kerjasama Sekretariat Anggota Gubernur Gugus Tugas Prov Bupati/Walikota Gugus Tugas Kab/Kota  

Kemudian rianking risiko tersebut berdasarkan criteria yang kita anggap paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap kita!. Urutkan 10 risiko yang paling