• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

17

PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL

EMI MASCHUROH

1

1SMP Nizamia Andalusia, Jl. Mabes Hankam, No.15-16 Bambu Apus,

JakartaTimur emisuyono@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas (sikap dan motivasi belajar) terhadap variabel terikat (prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial) peserta didik terutama di SMP Negeri daerah Jakarta Timur. Jika didapatkan pengaruh yang bersifat positif dan sangat signifikan/meningkat, maka seberapa kuat pengaruh variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juli 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Dalam menganalisis teknik yang digunakan yaitu teknik analisis korelasi dan juga teknik regresi. Teknik ini menghubungkan data yang menunjukan sikap dan motivasi belajar dengan data yang menunjukkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Populasi penelitian ini berjumlah 666 seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 81, SMP N 192, dan SMP N 222 Jakarta Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 87 orang dari tiga sekolah dimana masing-masing sekolah terdiri atas 47 peserta didik dari SMPN 81, 15 peserta didik dari SMPN 192, dan 25 peserta didik dari SMPN 222. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan sikap dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) peserta didik di SMP Negeri Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 7,421. 2) Terdapat

pengaruh yang tidak signifikan sikap belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) peserta didik SMPN di Jakarta Timur. Hal ini dbuktikan dengan nilai Sig = 0,136 > 0,005 dan Fhitung

= 1,506. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial peserta didik SMPN di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,001 < 0,05, dan Fhitung = 3,301.

Kata kunci: sikap belajar; motivasi belajar; prestasi belajar; ilmu

(2)

18

THE INFLUENCE OF ATTITUDE AND LEARNING

MOTIVATION TOWARDS THE ACHIEVEMENT IN

LEARNING SOCIAL SCIENCE

Abstract

The purpose of this study is to determine the influence of the independent variables (learning attitudes and motivation) on the dependent variable (social science learning achievement) of students, especially in Junior High Public School in East Jakarta. If there is a positive, significant and grow up influence, then how strong is the influence of the independent variable on the dependent variable. This research was conducted in March - July 2018. The method used in this study was a survey research method. Data collection techniques used are correlation and regression analysis techniques, namely connecting the data that shows attitudes and motivation to learn with data that shows learning achievement in Social Sciences. The population of this study was 666 all students of class VIII SMP N 81, SMP N 192, and SMP N 222, East Jakarta. The sample used in this study were 87 students from three schools where each school consisted of 47 students from SMPN 81, 15 students from SMPN 192, and 25 students from SMPN 222. The results of this study prove that: 1) there are significant influence of attitudes and motivation to learn together on the learning achievement of students in Social Sciences (IPS) at Junior High Public School in East Jakarta. It is found by the value of Sig = 0.000 <0.05 and Fcount = 7.421. 2) There is an insignificant effect of learning attitudes on the learning achievement of Social Sciences (IPS) students of SMPN in East Jakarta. This is evidenced by the value of Sig = 0.136> 0.005 and Fcount = 1.506. 3) There is a significant effect of motivation on the learning achievement of Social Sciences students of SMPN in East Jakarta. It is found by the value of Sig = 0.001 <0.05, and Fcount = 3.301.

Keywords: learning attitudes; learning motivation; learning

achievement; social sciences

PENDAHULUAN

Pendidikan ialah upaya yang dijalankan dengan terencana dan terstruktur yang bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti yang diinginkan. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang bisa dijadikan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Urgensi pendidikan ialah untuk meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu pemerintah berupaya untuk menaikkan kualitas pendidikan. Perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan mengembangkan kurikulum nasional maupun kurikulum lokal. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, program sertifikasi untuk guru, pengadaan juga memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, guna dalam meningkatkan mutu manajemen sekolah. Pendidikan di Indonesia memiliki andil yang kuat untuk pembangunan nasional serta dapat menciptakan peradaban berbangsa

(3)

19

dan bernegara. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibutuhkan peran guru, karena guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan, oleh sebab itu guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensisnya sebagai tenaga pendidikan yang profesional.

Prestasi belajar menurut Winkel adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Asnan (2013). Prestasi belajar yang didapatkan dari nilai siswa dalam belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar adalah proses sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang didapatkan sesuai dengan tingkat pencapaian dalam mempelajari materi. Ini semua dituangkan ke dalam nilai atau rapor tahunan dari setiap mata pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Selain kesungguhan dalam belajar, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi tiap siswa adalah sikap dan juga motivasi yang diberikan oleh pendidik atau guru itu sendiri.

Menurut Sukmadinata (2008), sikap ialah suatu reaksi seseorang dalam merespon rangsangan dari suatu objek yang melibatkan perasaan, pikiran dan perhatian. Unsur-unsur sikap adalah pengetahuan, perasaan-perasaan, dan dorongan untuk bertindak. Definisi lain dari sikap ialah kecendrungan terhadap suatu objek atau subjek yang mempunyai akibat dari suatu perbuatan. Sikap merupakan sebuah perhatian, pikiran dan perasaan yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku saat seseorang menyukai atau tidak menyukai sesuatu.

Motivasi adalah usaha dan tekat yang kuat yang muncul pada diri seseorang secara sadar dan bahkan secara tidak sadar dalam melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, usaha-usaha yang menyebabkan individu atau kelompok orang bergerak melakukan sesuatu karena keinginan meraih tujuan yang diharapkan (WJS, 2007). Motivasi tingkah laku manusia bisa bermula dari kemampuan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif dan interaksi. Kegiatan yang harus dimiliki setiap orang adalah belajar dan juga bekerja. Belajar dapat memunculkan perubahan mental pada diri siswa. Sedangkan untuk bekerja dapat menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan bahkan untuk orang lain.

Seseorang yang mempunyai motivasi adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidupnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia, terkadang manusia bertindak berdasarkan perasaan dan nalurinya sendiri yang dipengaruhi oleh keadaan

(4)

20

lingkungan di sekitarnya. Hal yang menggerakkan manusia beraksi guna mencapai tujuan itulah apa yang dinamakan “motivasi”.

Dalam dunia pendidikan faktor yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu sarana penunjang bagi terwujudnya efisiensi pendidikan ialah sikap belajar dan motivasi belajar, karena dengan adanya faktor tersebut penggunaan waktu, biaya, tenaga, sarana dan prasana pendidikan lainnya yang inefisien bisa diminimalisir. Dengan sikap dan motivasi belajar dapat membuat peserta didik memiliki kecakapan menerapkan cara belajar yang baik serta merupakan sebuah proses pembentukan sikap dan karakter yang baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa jika setiap peserta didik memiliki sikap dan motivasi belajar yang baik maka akan mendapatkan suatu prestasi belajar yang baik pula. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan menguji pengaruh sikap dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan statistik untuk menganalisis data yang telah peneliti peroleh melalui kuesioner dan juga wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian adalah: “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian survei.

Sugiyono (2013) mendefinisikan penelitian survei adalah “Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.” Penelitian yang bersifat survei dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam tetapi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang lebih representative.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di Jakarta Timur yang dibatasi pada tiga SMP Negeri di Jakarta Timur yang berjumlah 666 peserta didik. Pemilihan peserta didik kelas VIII didasarkan pada asumsi penulis bahwa tingkat kematangan berpikir peserta didik kelas VIII lebih baik dari peserta didik kelas VII.

(5)

21

Tabel 1. Jumlah siswa di tempat penelitian No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas

VIII 1 SMP N 81 Jakarta 360 2 SMP N 192 Jakarta 118 3 SMP N 222 Jakarta 188

Jumlah 666

Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut (Nofianti, 2017):

n =

Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut: n=

( )( )

n=

= 86,9

= 87 dibulatkan. Jadi diambil 87 responden

Jadi sampel yang digunakan dari populasi 666 diperoleh jumlah 87 orang.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri di Jakarta Timur. Karena wilayah Jakarta Timur sangat luas, maka penelitian ini lebih difokuskan di tiga sekolah yaitu di SMP N 81 Jakarta, SMP N 192 Jakarta, dan SMP N 222 Jakarta. SMP N 81 Jakarta berada di Jalan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Cipayung Jakarta Timur. SMPN 192 Jakarta berada di Jalan Kramat IV No. 100 Lubang Buaya Cipayung Jakarta Timur. Sedangkan SMP N 222 Jakarta berada di Jalan Raya Ceger TMII Cipayung Jakarta Timur.

Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut karena dekat dengan lokasi sekolah tempat penulis mengajar. Selain itu penulis juga mengenal karakter sekolah-sekolah tersebut. Sekolah-sekolah tersebut memiliki prestasi yang cukup baik dan juga fasilitas yang memadai dan didukung dengan tenaga pendidik yang berkualitas. Sedangkan obyek penelitiannya adalah para peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2017/2018 tepatnya pada bulan Maret-Juli 2018. Proses penelitian memakan waktu sekitar 5 bulan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2018.

(6)

22

Teknik analisis korelasi dan regresi digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini. Teknik di atas adalah teknik yang menghubungkan antara data yang menunjukan sikap dan juga motivasi belajar dengan data yang menunjukan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Peneliti mengumpulkan data dari responden menggunakan metode kuesioner.

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini didapat dari angket/kuesioner dan dokumentasi. Angket atau kuesioner adalah metode dalam mengumpulkan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab oleh responden. Pada dasarnya angket dibagi menjadi dua, yaitu angket tertutup dan juga angket langsung. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket langsung dan tertutup dimana kuesioner yang diberikan secara langsung kepada objek penelitian tanpa harus menggunakan pihak kedua dan langsung tertuju dengan target yang diinginkan. Kuesioner ini meminta responden untuk menjawab dengan hanya memilih jawaban-jawaban yang sudah disediakan oleh pemberi kuesioner.

Sedangkan dokumentasi yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa daftar nama peserta didik yang digunakan sebagai sampel penelitian dan hasil ulangan tengah semester tahun ajaran 2017/2018 peserta didik kelas VIII dari tiga SMP Negeri di Jakarta Timur.

2. Teknik Proposional Random Sampling

Teknik proporsional random sampling digunakan dalam penelitian ini, dimana jumlah sample tiap sekolah diambil secara proporsional berdasarkan perbandingan jumlah siswa setiap sekolah terhadap jumlah populasi keseluruhan (Sapti, 2019). Setelah menggunakan teknik ini didapat sample dari masing-masing sekolah;

Tabel 2. Penetapan Jumlah Anggota Sampel No

Nama

Sekolah Jumlah

Siswa Proporsi Sampel Total 1 SMP N 81 Jakarta 360 (360/666 x 100%) x 87 = 47 47 2 SMP N 192 Jakarta 118 (118/666 x 100%) x 87 = 15 15 3 SMP N 222 Jakarta 188 (188/666 x 100%) x 87 = 25 25 666 87

(7)

23

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu prestasi belajar IPS peserta didik (Y) dan dua variabel bebas, yaitu sikap belajar (X1), dan motivasi belajar (X2), maka model korelasi hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan Antar Variabel Penelitian Keterangan:

X1 : Variabel bebas (Sikap belajar)

X2 : Variabel bebas (Motivasi belajar)

Y : Variabel terikat (Prestasi belajar) : Garis pengaruh

Variabel sikap belajar diukur dari beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu tentang keinginan untuk sukses, rasa percaya diri, tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, kesiapan dalam menghadapi kesulitan, cara mencapai tujuan, menyelesaikan tugas dengan baik dan menyukai tantangan. Pemberian skor motivasi belajar peserta didik menggunakan rating scale dengan lima kategori yaitu untuk pernyataan yang bermakna positif maka skor jawaban Sangat Setuju (SS)=5, Setuju (S)= 4, Kurang Setuju (KS) = 3, Tidak Setuju (TS)= 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)= 1. Sedangkan skor untuk butir pernyataan yang bermakna negatif adalah SS=1, S=2, KS=3, TS=4, dan STS=5.

Variabel motivasi belajar diukur dari beberapa pernyataan yang diajukan yaitu disiplin dalam tugas, disiplin dalam belajar, disiplin dalam berpakaian, disiplin dalam kehadiran dikelas, disiplin dalam menyimak pelajaran di kelas dan etika serta sopan santun. Variable yang didapatkan dalam prestasi belajar pada mata pelajaran IPS didapatkan dari dokumen sekolah berupa hasil ulangan tengah semester pada tahun ajaran 2017/2018. Pengumpulan data menggunakan kuesioner diuji coba terlebih dahulu kepada 25 siswa guna melihat tingkat validitas dan reliabilitas instrument.

(Y)

(X

1

)

(8)

24

Setelah dipenuhi persyaratan normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov, Uji Linearitas, Uji Multikolinieritas dan uji hipotesis penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa Sikap dan Motivasi Belajar mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal tersebut dibuktikan dengan peroleh Sig = 0,000 dan Fhitung= 7,421 sedangkan Ftabel= 3, 11. Karena nilai Sig= 0,000 < 0, 05 dan Fhitung = 7,421

> Ftabel= 3, 11 maka H0 ditolak yang berarti bahwa regresi tersebut signifikan. Sementara

itu, persamaan garis regresi ganda dapat dinyatakan dengan ̂ = 30,836 + 0,138 X1 +

0,428 X2.. Hal ini memiliki pengertian bahwa kenaikan satu skor variabel sikap dan

motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 0,138 X1 dan 0,428 oleh X2 terhadap

variabel prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,150 menunjukkan bahwa besarnya kontribusi Sikap (X1) dan Motivasi Belajar

(X2) secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah

sebesar 15,0 %, sisanya 85% karena faktor lain.

Jika dilihat dari data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap dan motivasi belajar yang dilakukan secara bersamaan memberikan pengaruh atau dampak positif terhadap meningkatnya nilai siswa di SMP Negeri di Jakarta Timur dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sikap dan juga motivasi belajar telah memberikan pengaruh yang besar terhadap meningkatnya prestasi belajar siswa didik SMP Negeri yang ada di Jakarta Timur. Dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan sikap belajar (X1) terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y). Hal

ini dibuktikan dengan perolehan Sig =0,136 > 0, 05 dan terhitung = 1,506 maka H0

diterima yang berarti terdapat pengaruh yang tidak signifikan variabel bebas X1 (sikap

belajar) terhadap variabel terikat Y (prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial).

Selain itu juga terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar (X2) terhadap

prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y). Hal ini dibuktikan dengan perolehan Sig = 0,001 < 0, 05 dan t hitung = 3,301maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan variabel bebas X2 (motivasi belajar) terhadap variabel terikat Y (prestasi

(9)

25

Tabel 3. Model Summary Model R R Squar e Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .387a .150 .130 5.213

a. Predictors: (Constant), Disiplin , Motivasi

SIMPULAN

Diperoleh pengaruh yang signifikan sikap dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) peserta didik SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 7,421.

Diperoleh pengaruh yang tidak signifikan sikap dan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) peserta didik SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,136 > 0,005 dan thitung = 1,506.

Diperoleh pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial peserta didik SMP Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig = 0,001 < 0,05 dan thitung= 3,301.

Memperhatian hasil temuan dan pembahasan dalam penelitian ini, Seyogianya guru memiliki empat kemampuan kompetensi yang berhubungan dengan fungsi guru dalam memperhatikan tingkah laku para peserta didiknya. Kompetensi tersebut ialah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi prosesional. Dari keempat kompetensi ini, yang sangat berpengaruh adalah kompetensi pedagogik, karena dengan kompetensi tersebut seorang guru bisa mengetahui pembelajaran yang efektif di dalam kelas agar bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar sehingga materi yang diajarkan guru dapat tersampaikan dengan baik dan prestasi belajar Ilmu Pegetahuan (IPS) dapat tercapai.

Pihak sekolah, guru dan orang tua dapat bekerjasama dalam meningkatkan sikap belajar para peserta didik sehingga terjadi kolaborasi yang baik. Ketika di lingkungan keluarga peserta didik dapat diajarkan sikap belajar yang baik maka di lingkungan luar keluarga seperti sekolah dan masyarakat akan berakibat pada hal yang baik juga.

Seyogianya orang tua, guru dan pengelola lembaga pendidikan bisa memadukan antara sikap dan motivasi belajar para peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(10)

26

Dengan demikian hal tersebut dapat mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Asnan. (2013). Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menerapkan

Metode Pemberian Balikan Pada Siswa Kelas Vb Mi Islamiyah Kedungmegarih Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013.

Nofianti, & Q. (2017). Ringkasan Buku Metode Penelitian Survey.

Sapti, M. (2019). Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan

Pembelajaran Savi). Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan

Pembelajaran Savi), 53(9), 1–15.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Cet.19). Bandung: ALFABETA, CV.

Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Cet.4). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

WJS, P. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet.3). Jakarta: Departemen Pendidian Nasional.

Gambar

Tabel 2. Penetapan Jumlah Anggota Sampel  No
Gambar 1. Hubungan Antar Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Haryati (2003) mengatakan bahwa penduduk yang tinggal 0 sampai dengan 50 meter dari lokasi kandang merasa paling terganggu sedangkan lebih dari 50 meter tidak terlalu

Berangkat dari persoalan ini, penulis berpendapat bahwa keterhubungan antara negara dan BUMN dalam kaitannya dengan penyertaan modal dan pengelolaan asset BUMN harus dipilah secara

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Kasubbag Program Menginformasikan tentang Penyusunan LKjIP kepada Sekretaris serta dilanjutkan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup - Informasi data2 Penyusuan LKjIP yang

Aplikasi teknologi menggunakan pirolisator, kondensator dan pengemas untuk produksi ikan asap dengan asap cair ini dapat memecahkan masalah yang dihadapi produsen

1. Tidak terkecuali dalam belajar matematika, seorang siswa tidak akan berhasil dalam belajar matematika apabila siswa tidak mempunyai kemampuan menghitung terhadap

Dalam Shahihaian, darinya radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya kerabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih kucintai dari pada kerabatku

Hal ini memberikan implikasi bahwa perusahaan dengan idiosyncratic risk kecil akan lebih disukai investor yang tidak mampu melakukan diversifikasi, sehingga