• Tidak ada hasil yang ditemukan

ilab: Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ilab: Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

iLab: Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi

Dhomas Hatta Fudholi1, Sunu Wibirama2

1 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected]

Abstrak

Pembuatan Sistem Manajemen Konten Laboratorium (SMKL) iLab berawal dari fakta kurangnya jumlah aplikasi SMKL open source berbasis web yang diimplementasikan untuk manajemen laboratorium. SMKL iLab dikembangkan untuk memudahkan laboratorium dalam mengelola jadwal praktikum, berita, arsip penelitian dan dokumentasi yang ada pada laboratorium tersebut. Sebuah instansi yang memiliki lebih dari satu laboratorium dapat menggunakan SMKL iLab terdistribusi dalam pengelolaannya. SMKL iLab dikembangkan dengan framework CakePHP. Integrator berbasis web service dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi pada laboratorium-laboratorium dalam sebuah instansi. Hasil pengujian dan implementasi menunjukkan bahwa SMKL iLab layak untuk menjadi salah satu prototipe sistem informasi laboratorium terdistribusi.

Kata kunci: sistem informasi laboratorium, aplikasi web, sistem terdistribusi, teknologi informasi

1. Pendahuluan

Sistem Manajemen Konten (SMK) berbasis aplikasi web dikenal sebagai salah satu implementasi teknologi informasi lintas platform sistem operasi yang dikembangkan untuk pembuatan forum diskusi, forum komunitas, sistem file

shar-ing, dan berbagai implementasi lain-nya. Menurut Fraser [6], Konten bisa diartikan “sesuatu” yang terkandung dalam sebuah website. “Sesuatu” ini bisa diklasifikasikan kembali menja-di dua kategori:

• Informasi, seperti teks dan gambar, yang bisa dilihat saat sebuah situs diakses oleh pengunjung. • Aplikasi atau perangkat lunak yang

berjalan pada server website dan menampilkan informasi tersebut.

Menurut Douglas [5], sebuah SMK secara umum bisa dikustomasi dengan menambahkan atau mengu-rangi fitur yang spesifik, sehingga hanya fitur-fitur tertentu yang di-inginkan saja yang akan ditampilkan kepada publik.

Dari berbagai jenis SMK terse-but, ada SMK yang diimplementa-sikan untuk laboratorium, dikenal dengan Sistem Manajemen Konten Laboratorium (SMKL). SMKL me-nurut Crandall dan Auping [4] bisa diartikan sebagai sebuah kombinasi antara perangkat lunak dan perang-kat keras komputer yang digunakan di laboratorium untuk manajemen sam-pel, pengguna laboratorium (prakti-kan dan laboran), instrumen, standar, dan fungsi laboratorium lainnya

(2)

report generator, dan kapabilitas jaringan komputer.

Aplikasi SMKL iLab ini dikem-bangkan seiring dengan adanya kebutuhan untuk membuat pengola-han informasi pada laboratorium menjadi lebih sederhana dan mem-beri fitur otomasi pada proses-proses pengelolaan informasinya. [1] Per-timbangan instansi yang memiliki lebih dari satu laboratorium dan memerlukan suatu sistem informasi terpusat yang mampu menarik infor-masi dari infor-masing-infor-masing laborato-rium, maka muncul sebuah konsep integrasi SMKL dengan meng-gunakan web services XML-RPC.

2. Framework CakePHP

Siswoutomo [8] mendefinisikan

framework adalah sebuah kerangka

kerja yang penggunaannya bertujuan untuk mengurangi beban dari aktivi-tas-aktivitas yang sering dilakan pada saat pelaksanaan proses pengembang-an web. Frameork biaspengembang-anya menyedi-akan pustaka untuk akses database,

templating framework, dan session

management serta menawarkan

kode-kode program yang dapat digunakan kembali (reusable code).

CakePHP adalah sebuah

frame-work open source yang digunakan

untuk mengembangkan aplikasi web dengan dasar kerja CRUD (Create,

Read, Update, Delete) [3]. CakePHP berbasis bahasa pemrograman PHP dengan arsitektur

Model-View-Controller (MVC) dan menerapkan

konsep Object Oriented

Program-ming (OOP) dalam penulisan kode sumbernya [2]. Arsitektur framework CakePHP dapat dilihat pada gambar 1. Database User Apache / IIS Dispatcher View Controller requestAction() Redirect Model 1 2 3 4 5 4 6 7 8

Gambar 1. Arsitektur CakePHP

3. Web Service XML-RPC

W3C (World Wide Web

Consor-tium) Web Services Architecture Working Group mendefinisikan web

service sebagai sistem perangkat

lu-nak yang didesain untuk mendukung interoperabilitas interaksi antar mesin pada sebuah jaringan. Richards [7] mendefinisikan web service sebagai aplikasi yang diakses melalui internet menggunakan protokol standar inter-net dan menggunakan XML sebagai format standar dalam penyampaian pesan. Salah satu bentuk arsitektur

web service melibatkan XML sebagai

media dalam melakukan request dan

response. Request diterima oleh

pem-baca (listener), diartikan sehingga

business logic mampu membaca dan

mengolahnya, kemudian diolah sesuai dengan request yang diminta, lalu dikembalikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh penerima (Gambar 2).

Gambar 2. Arsitektur Umum Web Service

(3)

XML-RPC kependekan dari XML-based Remote Procedure Call.

Prosedure call, sebuah istilah yang

sebenarnya mengacu pada perwujud-an dari sebuah function call sederhperwujud-ana pada bahasa pemrograman web PHP. Ini adalah kode yang bisa dipanggil, bertukar parameter yang digunakan oleh kumpulan kode tersebut, dan mendapatkan nilai hasil. Pertukaran data yang terjadi pada sistem yang berbeda diperlukan adanya sebuah penerjemah sehingga kedua mesin mampu mengerti informasi yang diterima, oleh karena itu diperlukan

marshaling. Marshaling adalah

pro-ses pengambilan data dan merubah-nya ke dalam format yang umum atau sudah terstandarkan (dalam hal ini adalah XML) supaya dapat dikirim, kemudian diterima oleh mesin penerima lalu diterjemahkan kembali sehingga mesin penerima mampu membacanya. Konsep XML-RPC terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Konsep XML-RPC

4. Perancangan Sistem

Perancangan dan integrasi SMKL iLab dilakukan dengan mempertim-bangkan beberapa kebutuhan di bawah ini:

1. Perlunya sebuah sistem informasi yang mengotomatisasi pendaftar-an praktikum, pengolahpendaftar-an data praktikum, penyajian petunjuk praktikum secara online dan

(administrator, laboran, dosen dan mahasiswa).

2. Instansi pendidikan memiliki le-bih dari satu laboratorium dan memerlukan lebih dari satu SMKL untuk tiap-tiap labora-torium.

3. Informasi lengkap yang terpusat dapat memudahkan pengguna untuk mencari lokasi praktikum, mencari bahan-bahan pendukung dan informasi terbaru seluruh laboratorium.

Gambar 4. Arsitektur Sistem iLab Perancangan sistem untuk peng-aplikasian iLab terlihat pada gambar 4. SMKL iLab dapat di tempatkan pada jaringan lokal yang memiliki IP private atau jaringan internet yang memiliki IP public. Integrator ber-fungsi dalam memudahkan pencarian data pada ke semua SMKL iLab yang terdaftar, dan tentunya memiliki basis data lokasi SMKL iLab.

Langkah pertama perancangan basis data SMKL iLab adalah meny-usun hubungan antar entitas basis data yang ada. Ada 15 entitas yang mewakili fungsionalitas iLab. Dari 15 entitas yang ada, sebagian besar dialokasikan untuk manajemen prak-tikum, yakni Practicumnames,

Prac-ticumschedules, Practicians, dan

Assistants. Sedangkan entitas lainnya

(4)

Resources, Newscategories, News, Links, Guestbooks, Homes, Profiles,

dan Settings.

Gambar 5 di bawah menjelaskan penerapan arsitektur MVC pada SMKL iLab. Bagian Model terdiri dari class-class yang berhubungan dengan basis data dan mengatur hubungan antar tabel. Bagian

Con-troller terdiri dari class-class yang

menangani request dari pengguna CMS dan mengolah data dari

data-base. Sedangkan bagian View

bertu-gas menampilkan data yang sudah diolah oleh bagian Controller. Alur dari SMKL iLab kemudian terangkan pada gambar 6.

Web service pada integrator iLab

menggunakan konsep client-server, dimana client adalah integrator iLab yang meminta atau melakukan

request untuk mendapatkan informasi

dari masing-masing SMKL iLab.

SMKL iLab bertindak sebagai server. Proses request dan response terlihat seperti Gambar 7. Pada saat integrator melakukan request dan sebelum data dikirimkan, terjadi proses

marshal-ling untuk membentuk data dengan

format XML yang kemudian dikirim ke SMKL iLab. Request yang diterima kemudian dibaca oleh XML-RPC library. Request tersebut akan di cek terlebih dahulu pada web service API. Pengecekan ini dimaksudkan untuk mengecek apakan fungsi yang diminta terdapat pada server atau tidak. Jika fungsi tersedia pada iLab maka pesan diteruskan untuk kemudian diolah oleh iLab. Hasil atau response dikembalikan kepada integ-rator, lalu integrator memunculkan informasi yang diterima sehingga pengguna dapat melihat informasi tersebut. Database CMS iLab Apache Web Server Dispatcher

View Controller Model

User CMS Model News Model Practician Model Practicumname Model Practicumschedule Model Assistant Model Project Model Resource ... Controller News Controller Practician Controller Practicumname Controller Practicumschedule Controller Assistant Controller Project Controller Resource ... PAGE News PAGE Practician PAGE ... FILENAME index FILENAME add FILENAME edit FILENAME delete FILENAME ... FILENAME ...

(5)

U s e r K e y w o r d p e n c a r ia n (m e la lu i p a t h u r l) M e n d a p a tk a n I D m e n u ju u r l h a la m a n I D d a ri o b je k a ta u p a ra m e te r la in n y a A p a k a h o b j e k a d a d i d a t a b a s e ? R e d ire c t k e h a la m a n e rr o r M e m a s u k k a n ID y a n g d i re q u e s t k e p r o s e s C e k k e a m a n a n ( a p a k a h u s e r d i p e rk e n a n k a n m e la k u k a n a k s i ? ) R e d ir e c t k e h a la m a n e rr o r Y a T id a k T id a k L a k u k a n filte r in g u n t u k o b je k (s p a m filte r in g , H T M L fo r m a tt in g , d a ta v a lid a tio n P ro s e s d a t a y a n g d im a s u k k a n ( fo r m , p o s t, s e a r c h ) P a rs in g la y o u t b e r d a s a rk a n a k s i d a r i p r o s e s (h tm l, r s s , e t c ) G u n a k a n te m p la t e u n tu k ta m p ila n la y o u t m o d u l A m b il k o n t e n y a n g a k a n d ita m p ilk a n la k u k a n fi lte rin g d a n v a lid a s i t a m p ila n k o n te n m a s u k k a n k o n te n k e d a la m te m p la t e la y o u t k o n te n T a m p ila n a k h ir : la y o u t k o n t e n + la y u o t m o d u l Y a H a s il d ita m p ilk a n k e u s e r V a lid a s i r e q u e s t d a t a d a n a lo k a s i re s o u r c e ( d a ta b a s e ) M e m p r o s e s d a ta y a n g d im a s u k k a n M e n a m p il k a n d a ta M O D E L C O N T R O L L E R V I E W

Gambar 6. Diagram Alir SMKL iLab

(6)

5. Implementasi dan Pengujian

SMKL iLab diimplementasikan pada sebuah institusi pendidikan dengan dua belas laboratorium dan jaringan intranet yang mendukung kinerja manajemen data terdistribusi. Pengujian antarmuka SMKL iLab dilakukan dengan menggunakan

browser Mozilla Firefox, Opera,

Internet Explorer, dan Safari. SMKL iLab secara umum berjalan dengan baik pada saat diakses dengan

browser yang berbeda. SMKL iLab

berjalan sempurna pada browser Mozilla Firefox, meskipun memerlu-kan waktu rendering halaman lebih lama dibandingkan dengan browser lainnya. Penggunaan browser Mozilla Firefox direkomendasikan untuk menjamin semua fungsionalitas aplikasi berjalan dengan baik.

Pengujian instalasi sistem dilaku-kan dengan mengimplementasidilaku-kan SMKL iLab pada tiga buah sistem operasi yang berbeda, yakni Micro-soft Windows XP Service Pack II, Ubuntu Linux 6.0, dan OpenBSD 3.9.

Implementasi instalasi pada tiga buah sistem operasi dengan karakte-ristik yang berbeda menunjukkan perlunya penanganan yang berbeda pula. Beberapa hal yang menjadi syarat utama agar SMKL iLab bisa berjalan dengan baik pada semua sistem operasi yakni:

• Modul mod_rewrite harus aktif karena secara default framework

CakePHP menggunakan

mod_rewrite untuk mengakses seluruh direktori yang ada di dalamnya.

• Pustaka GD Library (untuk

rendering gambar) dan XSLT

(untuk rendering file

spreadsheet) harus diaktifkan

pada instalasi PHP.

• Penggunaan file .htaccess

diperbolehkan.

• Direktori app/config harus bisa diakses oleh sistem berbasis unix (Ubuntu dan OpenBSD). Dengan demikian, harus diubah terlebih dahulu hak aksesnya menjadi 755 atau 777 dengan perintah chmod melalui command prompt atau

konsole.

• Konfigurasi modul/plugins iBrowser pada pustaka TinyMCE dilakukan secara manual dengan menyesuaikan

path absolut instalasi iLab di

server tersebut.

Hasil pengujian interaksi user dan sistem memberikan gambaran bahwa antarmuka yang ditunjukkan oleh gambar 8 secara umum mudah digunakan (user friendly). Beberapa kelemahan dan kekurangan teknis akan disempurnakan sejalan dengan proses implementasi iLab di laboratorium yang memerlukan.

6. Kesimpulan

Perancangan dan Implementasi Sistem Manajemen Konten Laborato-rium (SMKL) terdistribusi diperke-nalkan pada paper ini. SMKL iLab memanfaatkan framework open

source CakePHP dan web service

XML-RPC untuk manajemen data terdistribusi. Pengujian dan imple-mentasi dilakukan dengan menjalan-kan sistem dengan berbagai macam

web browser yang berbeda, tiga buah

sistem operasi, dan survey pengguna untuk mengetahui respon dan saran perbaikan sistem. SMKL iLab diimplementasikan pada dua belas laboratorium dengan jaringan intranet yang mendukung manajemen data

(7)

mendatang, sistem ini dapat diguna-kan sebagai salah satu prototipe awal untuk sistem informasi laboratorium terdistribusi.

Daftar Pustaka

[1] Alan S, Ted P, Christine P, 2007,

Laboratory Needs Assessment

Benefits LIMS Implementation,

WaterWorld.

[2] Anderson, J.; & Masters, L.E. (ed), 2006, CakePHP

Programmer's Reference Guide.

USA: CakePHP Software

Foundation, Inc.

141 p.

[3] Cevasco, Fabio., 2006, An

Overview with CakePHP

Framework, [Online]

http://hades.phparch.com/ceres/p ublic/article/index.php/art::cakep hp::overview, Diakses pada tanggal 3 Januari 2007.

[4] Crandall, Karen S.; & Auping, Judith V, 1987, Laboratory

Information Management System

(LIMS)-A Case Study, USA,

National Aeronautics and Space Administration (NASA).

[5] Douglas, Robert T.; Little, Mike; & Smith, Jared W., 2006,

Building Online Communities

with Drupal, phpBB, and

Wordpress, USA, Apress.

[6] Fraser, Stephen R.G. 2002. Real

World ASP.NET: Building a

Content Management System.

USA: Apress. 405 p.

[7] Richards, R., 2006, Pro PHP

XML and Web Services, USA,

Apress.

[8] Siswoutomo, Wiwit, 2005, PHP

Enterprise: Kiat Jitu

Membangun Web Skala Besar.

Jakarta: Elex Media Komputindo. 356 h.

(8)

Gambar

Gambar  5  di  bawah  menjelaskan  penerapan  arsitektur  MVC  pada  SMKL  iLab.  Bagian  Model  terdiri  dari  class-class  yang  berhubungan  dengan  basis  data  dan  mengatur  hubungan  antar  tabel
Gambar 6. Diagram Alir SMKL iLab

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan dilaksanakan dengan tidak baik dan atau tidak sesuai dengan skala usaha bank,

(mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui incenerator. secara umum, tidak  disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor. Limbah dihasilkan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat direkomendasikan untuk perusahaan yaitu sebaiknya perusahaan memproduksi bibit tanaman hias pada kondisi

Ditemukan juga persamaan alasan penerapan pola asuh yang berbeda dari masa kecil ibu.Dalam hal pendidikan anak, kedua partisipan memberika stimulus yang

129 konkret konkrit 130 konsekuensi konsekwensi 131 korsleting konsleting 132 kosakata kosa kata. 133

Dengan majunya tekhnologi yang begitu pesat yang menghasilkan radio dan televisi, jurnalistik menjadi sangat luas karna tidak lagi mengelola laporan harian untuk sarana surat

Hasil pengamatan pertumbuhan talus rumput laut Gracilaria gigas yang ditanam dengan metode budidaya dan sistem penanaman berbeda di perairan Selok Adipala,

Dengan metode ekskresi renal, pengumpulan ekskresi renal, pengumpulan cuplikan urin, tidak diperlukan sampai seluruh obat tak berubah praktis diekskresikan secara sempurna dari