PENDATAAN PERLINDUNGAN SOSIAL
DI KABUPATEN KEBUMEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEBUMEN
Disampaikan pada Dialog Warga Tentang Pola Pendataan Peserta Jamkesmas
Menjadi Peserta BPJS Kesehatan
KEMISKINAN MIKRO:
PSE05
Tujuan,Instrumen, Metodologi dan Kriteria RTS
3
• Tujuan:
Mendapatkan RTS untuk BLT, Raskin dan Jamkesmas
• Instrumen pendataan
– Variabel pembeda yang memenuhi sifat kemiskinan dengan % matched
tinggi [> 83%] dengan kriteria garis kemiskinan
– Ditentukan siapa dan dimana rumah tangga miskin
• Pendataan Kemiskinan
– Instrumen pendataan: 14 variabel pokok pembeda kemiskinan
– Tahap 1: meminta ketua RT/dusun daftar RT layak diberi bantuan
– Tahap 2: mendata rumahtangga tsb dengan instrumen pendataan
• Kriteria Rumah Tangga Sasaran (1)
– Cakupan: sangat miskin, miskin, hampir miskin
– Dibuat indeks kemiskinan ≡ I
RTM= Σ
iW
iX
i, Σ
iW
i=1, X
i= 0 (tidak miskin)
atau 1 (sifat miskin);
0 ≤ I
RTM≤ 1, 0 ≡ tidak miskin; 1 ≡ sangat miskin
Variabel Kemiskinan Non-Moneter
Variabel Kemiskinan
Kriteria
1. Luas lantai per anggota rumah tangga/keluarga < 8m²
2. Jenis lantai rumah Tanah/papan/kualitas rendah
3. Jenis dinding rumah Bambu, papan kualitas rendah
4. Fasilitas tempat buang air besar (jamban) Tidak punya
5. Sumber air minum Bukan air bersih
6. Penerangan yang digunakan Bukan listrik
7. Bahan bakar yang digunakan Kayu/arang
8. Frekuensi makan dalam sehari Kurang dari 2 kali sehari
9. Kemampuan membeli daging/ayam/susu dalam seminggu Tidak 10. Kemampuan membeli pakaian baru bagi setiap ART Tidak 11. Kemampuan berobat ke puskesmas/poliklinik Tidak
12. Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga Petani gurem, nelayan, pekebun 13. Pendidikan kepala rumah tangga Blm pernah sekolah/Tidak tamat SD 14. Kepemilikan aset/barang berharga minimal Rp. 500.000,- Tidak ada
Variabel Kemiskinan vs. Garis Kemiskinan
5
Variabel Kemiskinan
Kaitan dengan GK
1. Luas lantai per anggota rumah tangga/keluarga
2. Jenis lantai rumah Kualitas rumah yang ditempati
3. Jenis dinding rumah dan sewa yang dibayar
4. Fasilitas tempat buang air besar (jamban)
5. Sumber air minum Pengeluaran untuk air minum
6. Penerangan yang digunakan Pengeluaran perumahan
7. Bahan bakar yang digunakan Pengeluaran untuk bahan bakar
8. Frekuensi makan dalam sehari Asupan energi 2.100 kkal/hari 9. Kemampuan membeli daging/ayam/susu dalam seminggu Pengeluaran bahan makanan 10. Kemampuan membeli pakaian baru bagi setiap ART Pengeluaran untuk pakaian
11. Kemampuan berobat ke puskesmas/poliklinik Pengeluaran perawatan kesehatan 12. Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga
13. Pendidikan kepala rumah tangga
500.000,-Kategori Kemiskinan
RTM hasil PSE2005 dibuat menurut 3 kategori:
1. Rumah tangga sangat miskin:
Nilai IRM = 0.80-1.00
(setara GK < Rp. 120.000)
(Setara Skor Sifat Miskin =14)
2. Rumah tangga miskin:
Nilai IRM = 0.60-0.79
(Setara GK Rp. 120.000-150.000)
(Setara Skor Sifat Miskin = 12-13)
3. Rumah tangga mendekati miskin
Nilai IRM = 0.20- 0.59
(Setara GK > Rp. 150.000)
KEMISKINAN MIKRO:
PPLS08
Tujuan dan Informasi yang dikumpulkan
●
Tujuan:
Menghasilkan RTS untuk Program Perlindungan Sosial: PKH, Raskin, Jamkesmas
●
Informasi yang dikumpulkan: data individu:
-
Nama dan alamat kepala rumah tangga, jumlah keluarga, dan jumlah
anggota rumah tangga, dan hubungan denga kepala rumah tangga ,
-
Jenis kelamin, umur, status perkawinan, kepemilikan kartu identitas,
-
Partisipasi sekolah, kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki,
ijazah tertinggi yang dimiliki,
-
Jenis cacat, penyakit kronis/menahun yang diderita,
-
Lapangan usaha dari pekerjaan utama dan status pekerjaan utama.
●
Informasi yang dikumpulkan: data rumah tangga
- Status penguasaan tempat tinggal, luas lantai, jenis dinding, jenis atap,
sumber air minum, cara memperoleh air minum, sumber penerangan utama,
bahan bakar utama, tempat pembuangan air tinja, dsb
Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Jawa Tengah (Hasil PPLS08) (1)
No Kabupaten/Kota Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Jumlah Miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kab. Cilacap 26.712 64.106 59.889 150.707 2 Kab. Banyumas 20.625 62.500 58.046 141.171 3 Kab. Purbalingga 11.276 35.968 21.068 68.312 4 Kab. Banjarnegara 15.304 42.715 27.396 85.415 5 Kab. Kebumen 19.707 52.702 49.791 122.200 6 Kab. Purworejo 13.353 21.373 32.084 66.810 7 Kab. Wonosobo 14.836 44.199 22.804 81.839 8 Kab. Magelang 14.207 39.111 49.210 102.528 9 Kab. Boyolali 10.410 30.801 33.803 75.014 10 Kab. Klaten 15.735 49.158 48.891 113.784 11 Kab. Sukoharjo 9.997 22.914 28.988 61.899 12 Kab. Wonogiri 12.979 33.343 27.117 73.439
Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Jawa Tengah (Hasil PPLS08) (2)
No Kabupaten/Kota Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Jumlah Miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 13 Kab. Karanganyar 9.135 25.601 25.613 60.349 14 Kab. Sragen 11.413 26.523 26.742 64.678 15 Kab. Grobogan 25.634 67.007 66.855 159.496 16 Kab. Blora 14.791 33.002 38.569 86.362 17 Kab. Rembang 11.640 31.748 26.986 70.374 18 Kab. Pati 20.195 48.248 55.501 123.944 19 Kab. Kudus 4.772 8.494 22.236 35.502 20 Kab. Jepara 13.683 19.946 51.527 85.156 21 Kab. Demak 20.349 39.784 52.451 112.584 22 Kab. Semarang 12.674 26.634 27.492 66.800 23 Kab. Temanggung 8.548 24.025 26.757 59.330 24 Kab. Kendal 12.050 29.957 33.130 75.137
Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Jawa Tengah (Hasil PPLS08) (3)
No Kabupaten/Kota Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Jumlah Miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) 25 Kab. Batang 11.674 32.939 32.648 77.261 26 Kab. Pekalongan 15.249 30.016 40.792 86.057 27 Kab. Pemalang 24.500 40.098 68.123 132.721 28 Kab. Tegal 15.999 41.949 44.349 102.297 29 Kab. Brebes 35.979 80.781 100.930 217.690 30 Kota Magelang 1.010 2.571 3.380 6.961 31 Kota Surakarta 3.568 7.135 11.251 21.954 32 Kota Salatiga 1.461 2.796 3.396 7.653 33 Kota Semarang 6.610 17.620 30.991 55.221 34 Kota Pekalongan 894 5.969 15.776 22.639 35 Kota Tegal 757 5.506 8.814 15.077
KEMISKINAN MIKRO:
PPLS2011
Menghasilkan basis data terpadu rumah tangga dan
keluarga untuk sasaran pelbagai program
perlindungan sosial (program klaster 1):
- menurut nama dan alamat kepala rumah tangga,
- mencakup 40 % kelompok masyarakat menengah
ke bawah (masyarakat miskin dan rentan miskin)
dengan persentase beda untuk setiap provinsi/
kabupaten/kota sesuai intensitas kemiskinan,
- memuat informasi persyaratan program yang
diluncurkan oleh Kementerian/Lembaga Non
Kementerian di Pusat dan Pemerintah Daerah.
Informasi yang dikumpulkan
●
Informasi individu:
-
Nama dan alamat kepala rumah tangga/keluarga, jumlah keluarga, dan
jumlah anggota rumah tangga
-
Hubungan denga kepala rumah tangga dan kepala keluarga,
-
Jenis kelamin, umur, status perkawinan, kepemilikan kartu identitas,
-
Partisipasi sekolah, kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki,
ijazah tertinggi yang dimiliki,
-
Jenis cacat, penyakit kronis/menahun yang diderita,
-
Lapangan usaha dari pekerjaan utama dan status pekerjaan utama.
●
Informasi rumah tangga/keluarga
- Status penguasaan tempat tinggal, luas lantai, jenis dinding, jenis atap,
sumber air minum, cara memperoleh air minum, sumber penerangan utama,
bahan bakar utama, tempat pembuangan air tinja,
Kenapa cakupan PPLS 2011 40%?
36.1 35.1 39.3 37.2 34.9 32.5 31 30 16.7 15.9 17.7 16.6 15.4 14.1513.33 12.49 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011Penduduk miskin (juta) % miskin 0
20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% Penduduk % miskin Sumber: Susenas 2010
Jika GK dinaikkan 60% maka penduduk miskin menjadi 40%, yang berarti 27% penduduk rentan miskin
Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Kluster-1 (Berbasis keluarga) 1. Beasiswa 2. Jemkesmas 3. Raskin 4. PKH 5. BLT 6. Bantuan Sosial Kluster-2 (Berbasis komunitas) Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kluster-3 (Berbasis UMKM) Kredit Mikro (KUR)
Kluster-4
1. Perumahan 2. Transportasi 3. Air bersih4. Listrik untuk rakyat miskin 5. Nelayan miskin
6. Kelompok rentan di perkotaan
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI
Meningkatkan kesejahteraan dan perluasan kesempatan kerja Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin
17
Basis Data
Terpadu untuk
Program
Bantuan Sosial
RT Sangat Miskin
RT Miskin
RT Hampir Miskin
BLT Jamkesmas RaskinPengalaman berbagai
pentargetan
sebelumnya
I
N
P
U
T
T
A
R
G
E
T
Menuju Pentargetan yang Efektif
Menyusun Basis Data Terpadu Nasional
Proses
Pendataan
2011
Proses
Pendataan
2011
PROSES
PENDATAAN
(Dilakukan 3 tahun sekali terakhir 2008, berikutnya 2011)Dilaksanakan
terintegrasi oleh BPS
Sebagai basis data nasional Sebagai sumber data bagi penerima semua program
penanggulangan
kemiskinan/perlindungan sosial
TNP2K MELAKUKAN KENDALI MUTU SISTEM
PENTARGETAN
Survei penduduk digunakan untuk mempertajam sasaran
rumah tangga yang menjadi sasaran proses pendataan
PKH
Fleksibilitas Basis Data Terpadu Nasional untuk
Mengakomodasi Kebutuhan Berbagai Program
• Masing-masing program bisa memilih “target group” sesuai
dengan tujuan dan anggaran program terkait termasuk:
• Tingkat program (rumah tangga/keluarga/individu)
• Kelompok sasaran (sangat miskin, miskin, hampir miskin)
• Kriteria eligibilitas
Nama Program Pengelola Program Status Kemiskinan programSasaran eligibilitas Kriteria
Beras untuk Miskin [RASKIN] Kemko Kesra/ Perum Bulog Sangat Miskin (SM), Miskin (M), Hampir Miskin (HM) keluarga Program Keluarga Harapan [PKH]
Kem. Sosial Sangat Miskin (SM) keluarga Ibu hamil, balita, anak usia wajar JAMKESMAS Kem. Kesehatan Sangat Miskin (SM),
Miskin (M),
Hampir Miskin (HM)
individu
Program Bantuan Siswa Miskin
Kem. Dikbud Belum ditentukan individu Murid aktif s/d SLTA (?) Pengentasan Kem. Nakertrans Belum ditentukan individu Semua pekerja
Metodologi Pendataan
●
Cakupan:
-
Wilayah:
33 Provinsi, 497 Kabupaten/Kota 6.699 Kecamatan, 77.062
desa/kelurahan, ± 1,2 juta Satuan Lingkungan Setempat Terkecil (Rukun
Tetangga, Dukuh, Jorong, dsb)
-
Calon rumah tangga untuk di survei :
± 27 juta (45% penduduk)
●
Mekanisme Pendataan [kunjungan ke SLS/rumahtangga]
-
verifikasi keberadaan 40 % calon rumah tangga untuk di survei pada Ketua
Satuan Lingkungan Setempat Terkecil (RT, Dukuh, Jorong, dsb)
-
konsultasi di ruang tertutup dengan 3 rumahtangga miskin => menambah
rumahtangga miskin yang belum dicakup [
exclusion error
]
-
penyisiran pada saat pendataan calon rumah tangga untuk menambah
rumah tangga miskin yang belum dicakup [
exclusion error
]
-
pencacahan pada calon rumah tangga sasaran: komputer akan membuang
rumah tangga mampu, misalnya PNS, Polri, TNI, Pegawai BUMN/BUMD, dan
rumah tangga mampu lainnya [
inclusion error
]
Tahapan Penetapan Calon RTS
PPLS2011.LS Calon RTS per SLS KAJIAN LITERATUR: Identifikasi variabel prediksi pendapatan DATA SP 2010 lists ELIGIBLE RTS per SLS DATA Susenas Juli 2010 Podes 2008Membangun model dan penetapan kuota RTS per kab/kota, kecamatan, desa
Replikasi model prediksi pendapatan dengan data sensus
DATA SP 2010 Test dan seleksi model
Running
model
Prediksi pendapatan ≤ 1.6*GK Verifikasi kelayakan Calon RTS (union denganPPLS08)
[Desk Verification]Tahapan Pendataan
Prelisted RTS per SLSRTS miskin
Konfirmasi keberadaan RTS pada Ketua SLS Konsultasi tambahan RTSKONSULTASI DENGAN SI MISKIN
Keliling SLS, SWEEPING Updated lists RTS
1
2
3
Ketua SLS DatabasePPLS
2011
Data EntryV
alidasi dan kompilasi propinsi Kompilasi Pusat Evaluasi final kelayakan RTSInformasi Kepersetaan Program dalam PPLS 2011
Keterangan Individu
Keterangan RumahtanggaNama Kepemilikan rumah tinggal
Umur Luas lantai
Jenis kelamin Jenis lantai terluas
Status perkawinan Jenis dinding terluas Kepemilikan kartu identitas Jenis atap terluas
Kecacatan Sumber air minum
Penyakit kronis Sumber penerangan utama
Keterangan kehamilan Bahan bakar memasak Partisipasi sekolah Kepemilikan jamban Pendidikan tertinggi Kepemilikan asset
Lama sekolah Kepesertaan dalam program KB dan program klaster 1 Mempunyai pekerjaan
Lapangan usaha Status pekerjaan
PMT UNTUK FINALISASI PPLS2011
Model PMT digunakan untuk menentukan
peringkat (ranking) rumah tangga yang
telah dicacah di PPLS 2011
Model PMT menggunakan metode
segmented regression dan didukung
Jumlah Ruta PPLS11 Menurut Klasifikasi Kemiskinan dan Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Total SM M HM RML AYAH 897 1.641 2.418 2.989 7.945 BUAYAN 1.021 1.504 2.318 3.553 8.396 PURING 830 1.380 2.047 2.742 6.999 PETANAHAN 828 1.490 2.427 3.466 8.211 KLIRONG 1.123 1.588 2.390 3.343 8.444 BULUSPESANTREN 776 1.304 2.073 3.108 7.261 AMBAL 1.152 1.657 2.124 2.396 7.329 MIRIT 924 1.432 2.037 2.719 7.112 BONOROWO 328 558 855 1.065 2.806 PREMBUN 461 728 1.130 1.947 4.266 PADURESO 438 644 756 697 2.535 KUTOWINANGUN 868 1.263 1.769 2.758 6.658 ALIAN 1.954 1.980 2.487 3.186 9.607 PONCOWARNO 406 536 681 813 2.436 KEBUMEN 1.986 2.494 3.720 6.495 14.695 PEJAGOAN 1.408 1.467 1.777 2.074 6.726 SRUWENG 1.380 1.527 1.948 2.872 7.727 ADIMULYO 377 723 1.457 2.967 5.524 KUWARASAN 1.063 1.333 1.807 2.561 6.764 ROWOKELE 1.516 1.766 2.026 2.078 7.386 SEMPOR 2.093 2.344 2.853 3.485 10.775 GOMBONG 609 902 1.567 2.967 6.045 KARANGANYAR 592 921 1.391 2.332 5.236 KARANGGAYAM 1.901 2.210 2.566 2.566 9.243 SADANG 636 870 1.011 899 3.416• Jumlah agregat dan persentase penduduk miskin (headcount index), Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index), Indeks
Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index)
• Dihasilkan dari Survey Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan setiap tahun.
• Digunakan untuk melihat besaran dan
karakteristik kemiskinan menurut wilayah dan kondisi kemiskinan multidimensi
DATA
KEMISKINAN
MAKRO
•Memuat informasi nama kepala rumah tangga, anggota rumah tangga, lokasi tempat tinggal, kegiatan sosial ekonomi secara terbatas
•Data awal ada hasil PSE-05 dan diperbaharui melalui PPLS 08 dilanjutkan dgn PPLS2011 •Digunakan sbg dasar targeting program yang
ditujukan pada RTS/penduduk yang eligible: Raskin, BLT, PKH, Jamkemas dan beasiswa siswa miskin