• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSUNAN REDAKSI. Apolinaris Samsudin Geru, SP, M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUSUNAN REDAKSI. Apolinaris Samsudin Geru, SP, M.Si"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penanggung Jawab

Apolinaris Samsudin Geru, SP, M.Si

Pimpinan Redaksi

Yanuar Henry Pribadi, M.Si

Tim Redaksi Devi Febrianty, ST Yuningsih, ST Sugiyanti, S.Si Selvy Yolanda, SST Mutiara Halida, S.Tr Ratri Widyastuti, S.Tr Qurrata A’yun Kartika, S.Tr Sri Septiani Debora Saragih, S.Tr

Yosik Norman, M.Si Dyah Ajeng Sekar Pertiwi, S.Tr

Sirly Oktarina, S.Tr Farhan Dharmansyah, S.Tr

Distribusi

Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.kom Kusairi, S.Si

Alamat Redaksi

Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Jln. Raya Kodam Bintaro No.82

Kelurahan Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren

Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklimtangsel.bmkg@gmail.com

(3)

ii

Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai Analisis hujan bulan sebelumnya, informasi Prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan, Analisis kekeringan bulan sebelumnya, Prakiraan tingkat kekeringan bulan berikutnya dan Analisis kadar air tanah bulan sebelumnya. Untuk edisi kali ini berisi Analisis hujan bulan Mei 2021, Prakiraan hujan untuk bulan Juli - September 2021, Analisis indeks kekeringan 3 bulanan (Maret s/d Mei 2021), Prakiraan indeks kekeringan bulan Mei s/d Juli 2021 .

Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis Sifat hujan bulan Mei 2021 pada umumnya di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Normal – Atas Normal , kecuali Kota Serang bagian Selatan, Kab Serang bagian Barat Daya dan Barat, Kab Pandeglang bagian Selatan, Barat dan Barat Laut dan Kab Lebak bagian Selatan bersifat Bawah Normal.

Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (Maret s/d Mei 2021) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya berada pada kategori Normal kecuali di Kota Tangerang bagian Barat dan kab Pandeglang bagian Barat Laut berada pada kategori Agak Kering hingga Kering, Kab. Lebak bagian Selatan berada pada kategori Agak Kering hingga Sangat Kering. Sedangkan DKI Jakarta bagian Utara dan Tengah, Sebagian kecil Kab Tangerang bagian Barat Laut, Kab Serang bagian Timur Laut, Selatan, dan Barat Daya, Kota Serang bagian Tengah dan Sebagian kecil Kab Lebak bagian Timur berada pada kategori Agak Basah hingga Basah.

Informasi prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan Juli - September 2021 menunjukkan wilayah Banten dan DKI Jakarta didominasi oleh kategori Bawah Nornal hingga Normal.

Prakiraan indeks kekeringan bulan Mei - Juli 2021 merupakan prakiraan SPI dengan menggunakan data curah hujan bulan Mei 2021, serta prakiraan curah hujan bulan Juli - September 2021. Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan bulan Mei - Juli 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta umumnya berada pada kategori Normal, kecuali di DKI Jakarta bagian Utara dan Timur, dan Kab Serang bagian Timur Laut berada pada kategori Agak

Basah.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Tangerang Selatan, Juni 2021 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

TANGERANG SELATAN

Apolinaris Samsudin Geru, SP, M.SI NIP.19740209 199703 1001

(4)

DAFTAR ISI ... iii

1 TINJAUAN UMUM ... 1

1.1 Curah Hujan ... 1

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan ... 1

1.3 Sifat Hujan... 1

1.4 Intensitas Hujan ... 1

1.5 Cuaca Ekstrim ... 1

1.6 SOI (Southern Oscillation Index) ... 2

1.7 DMI (Dipole Mode Index) ... 2

1.8 Kekeringan ... 2

1.9 Jenis-jenis kekeringan ... 2

1.10 Standardized Precipitation Index (SPI) ... 3

1.11 Peta Normal Curah Hujan ... 4

2 ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2021 ... 5

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Mei 2021 ... 5

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Mei 2021 ... 6

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Mei 2021 ... 7

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan Mei 2021 ... 7

2.5 Data Iklim Bulan Mei 2021 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta ... 10

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI S/D SEPTEMBER 2021 ... 10

3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 10

3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan Mei Dasarian III Tahun 2021... 12

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2021 ... 13

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2021 ... 14

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2021 ... 15

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2021 ... 16

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2021 ... 17

3.8 Prakiraan Curah Hujan Hujan Bulan September 2021 ... 18

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 19

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2021 ... 19

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2021 ... 20

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN MARET-MEI 2021 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 21

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE MEI-JULI 2021 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 28

7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN MEI 2021 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 30

8 ANALISIS KIMIA AIR HUJAN (KAH) ... 31

9 ANALISIS SUSPENDED PARTICULATED MATTER (SPM) ... 32

LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MEI 2021 ... 34

LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JULI 2021 ... 35

LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2021 ... 36

LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN SEPTEM- BER 2021 ... 37

LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA ... 38

(5)

1 1 TINJAUAN UMUM

1.1 Curah Hujan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.

1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan

Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya.

1.3 Sifat Hujan

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.

b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

1.4 Intensitas Hujan

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Ringan : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam

b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 - 38 mm/jam

c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam

1.5 Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila:

1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut.

2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya.

(6)

Curah hujan Ekstrim :

Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari.

(Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)

Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih tinggi daripada wilayah India-Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya.

1.7 DMI (Dipole Mode Index)

Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90° - 110°BT / 10°LS – ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat(50° - 70°BT / 10°LS - 10°LU).

Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat.

1.8 Kekeringan

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan bulan kering, tahun tahun kering, dan dekade basah-dekade kering.

Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.

1.9 Jenis-jenis kekeringan a. Kekeringan Meteorologis

Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan.

(7)

3

Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut :

1. Kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal)

2. Sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal)

3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)

b. Kekeringan Pertanian

Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :

1. Kering : apabila ¼ daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang)

2. Sangat kering : apabila ¼ - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat)

3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso)

c. Kekeringan Hidrologis

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut :

1. Kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan

2. Sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan

3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan

d. Kekeringan Sosial Ekonomi

Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.

1.10 Standardized Precipitation Index (SPI)

Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk

menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistik probabilitas distribusi gamma.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah :  SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda  Dapat memberikan peringatan dini kekeringan

 Dapat membantu menilai tingkat keparahan kekeringan  SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index

(8)

Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut:

 Tingkat Kekeringan

1. Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%

2. Kering : Jika nilai SPI –1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%  Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2%

 Tingkat Kebasahan

1. Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%

Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang

digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.

1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16

1.17 Peta Normal Curah Hujan

Gambar 1. Peta Normal Hujan

Bulan Mei Provinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Hujan

Gambar 3. Peta Normal Hujan

(9)

5 2 ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2021

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Mei 2021 dapat diinformasikan sebagai berikut :

2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Mei 2021

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) Kota Serang bagian Barat, Kab Serang bagian Utara, Selatan dan Barat, Kota Cilegon bagian Selatan, Kab Pandeglang bagian Tenggara, Selatan dan Barat, dan Kab Lebak bagian Selatan .

Normal (N)

Kota Tangerang bagian Barat, Kab Tangerang bagian Timur dan Barat, Kota Serang bagian Timur, Selatan dan Barat, Kab Serang bagian Timur dan Selatan, Kota Cilegon bagian Utara dan Timur, Kab Pandeglang bagian Timur, dan Kab Lebak bagian Utara dan Barat.

Atas Normal (AN)

DKI Jakarta, Kab Tangerang bagian Utara, Timur dan Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon bagian Utara, Kota Serang bagian Utara dan Timur, Kab Serang bagian Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Timur.

Gambar 5. Peta Analisis Sifat Hujan Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(10)

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Mei 2021

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

Kab Serang bagian Timur, Kota Serang bagian Utara, Selatan dan Barat, Kota Cilegon, Kab Pandeglang bagian Selatan dan Barat, dan Kab Lebak bagian Selatan dan Barat.

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Utara, Timur dan Barat Laut, Kota Tangerang bagian Utara dan Barat, Kota Tangerang Selatan bagian Selatan dan Barat, Kab Tangerang, Kota Serang bagian Timur, Kab Serang bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat, Kab Pandeglang bagian Utara dan Timur, dan Kab Lebak bagian Utara dan Barat.

Tinggi (301 – 400 mm)

DKI Jakarta bagian Timur, Selatan dan Barat, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangerang Selatan bagian Utara, Timur dan Tenggara, Kab Tangerang bagian, Kota Serang bagian, Kab

Serang bagian, dan Kab Lebak bagian Timur. Sangat Tinggi

> 400 mm DKI Jakarta bagian Timur, dan Kab Lebak bagian Timur.

Gambar 6. Peta Analisis Curah Hujan Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(11)

7

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Mei 2021

KRITERIA TERJADI TANGGAL

Angin dengan kecepatan >45 km/jam -

Suhu Udara > 35OC

-Suhu Udara < 17OC -

Kelembaban Udara < 40 % -

Curah Hujan Harian > 100 mm

DKI Jakarta :

- Teluk Gong tgl 18 Mei 2021 : 101 mm - Istana tgl 18 Mei 2021 : 105 mm

- Pompa Cideng tgl 18 Mei 2021 : 107 mm - Tanjungan tgl 18 Mei 2021 : 109 mm - Angke Hulu tgl 18 Mei 2021 : 131 mm - Lebak Bulus tgl 22 Mei 2021 : 106 mm Tangerang :

- BPP Caringin tgl 9 Mei 2021 : 127 mm Lebak :

- Cilaki/Ciminyak tgl 18 Mei 2021 : 108 mm

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Pada grafik disamping menunjukkan bahwa selama bulan Mei 2021 Tidak Terjadi Hujan sebesar 42%, Hujan Ringan sebesar 38%, Hujan Sedang sebesar 10% dan Hujan Lebat sebesar 10%.

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Pada bulan Mei 2021 suhu udara rata-rata di wilayah Tangerang Selatan berkisar antara 25.7 – 30.5 oC. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah terjadi pada tanggal 11 sebesar 34.4 oC. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 18 dan 19 sebesar 23.0 oC.

(12)

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan pada bulan Mei 2021 rata-rata sebesar 81%. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 93% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 72%.

Gambar 10. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Gambar windrose bulan Mei 2021 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Selatan, sedangkan untuk frekuensi kejadian kecepatan anginnya antara lain dengan kategori calm sebesar 0%, 2-4

knots sebesar 3.2%, kategori 4-6 knots sebesar 45.2%, 6-8 knots

sebesar 41.9%, kategori 8-10

knots sebesar 9.7%.

Gambar 11. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Dari gambar disamping terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Mei 2021 rata-rata sebesar 67%. Nilai maksimum terjadi pada tanggal 26 sebesar 100% sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 29 sebesar 0%.

(13)

9 Gambar 12. Penguapan Udara pada Area

Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Mei 2021 sebesar 3.4 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 1 sebesar 6.3 mm dan bernilai minimum pada tanggal 18 sebesar 1.7 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 3.3 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 28 sebesar 9.1 mm dan bernilai minimum pada tanggal 19 sebesar 0.7 mm.

Waktu Pengamatan

(WIB)

Suhu Tanah Gundul (°C) Suhu Tanah Berumput (°C) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 27,0 27,7 28,6 28,1 28,1 29,5 13.30 34,0 32,2 30,0 31,8 31,2 29,7 17.30 29,8 31,5 30,7 29,5 29,7 29,4

Gambar 13. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

(14)

2.5 Data Iklim Bulan Mei 2021 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta

No Pos Hujan

Temperatur Rata - rata(0C)

Kelembaban

Udara (%) Matahari (%) Penyinaran

Hujan Rata-rata Maks Min Jumlah (mm) Hari Hujan (hari)

1 Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan 28,5 32,8 24,8 81 67 345 18 2 Stasiun Meteorologi Curug 27,8 33,5 24,2 82 50 297 21 3 Stasiun Meteorologi Maritim Serang 28,3 33,3 24,7 81 61 50 14 4 Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok 29,5 33 26,8 81 75 250 9 5 Stasiun Geofisika Tangerang 28,7 33,1 25,1 79 66 122 12 6 Stasiun Meteorologi Cengkareng 28,1 32,4 24,6 80 70 152 11 7 Stasiun Meteorologi Kemayoran 28,7 32,2 25,7 76 60 204 10

Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI - SEPTEMBER 2021 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global

Pada bulan Juni 2021 posisi semu matahari tepat berada di sekitar 23.5° LU, diprakirakan suhu muka laut di wilayah equator menghangat. Suhu muka laut yang hangat di wilayah tersebut berimplikasi terhadap terhadap munculnya pusat tekanan udara rendah dan jumlah uap air yang dihasilkan sehingga memungkinkan terbentuknya awan hujan disekitarnya.

Kondisi cuaca di Indonesia termasuk wilayah Banten dikendalikan / dipengaruhi oleh fenomena-fenomena dinamika atmosfer berskala global, regional hingga lokal yang saling berinteraksi dan membentuk pola serta variabilitas cuaca dan iklim. Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai bahan pertimbangan kondisi untuk bulan Juli s/d September 2021:

1. Anomali Suhu Muka Laut (SST):

Kondisi anomali suhu muka laut di sebagian besar Benua Maritim Indonesia (BMI) bulan Juni 2021 Wilayah Samudera Hindia di bagian barat diprakirakan dalam keadaan netral sedangkan dibagian timur didominasi anomali positif. SST Pasifik di Wilayah Nino3.4 diprediksi masih didominasi anomali netral pada Juni 2021 dan bertahan hingga November 2021.

(15)

11

Gambar 14. Anomali Suhu Muka Laut

Sumber: NCEP-USA

2. NINO 3.4 :

Berdasarkan Gambar 15, diketahui bahwa Indeks Nino 3.4 bulan Mei 2021

tercatat pada kisaran -0.4 (Netral) dan pada Bulan Juni 2021 di prediksi masih

pada kategori Netral dan berdasarkan rata-rata Ensemble Forecast, Indeks

Nino 3.4 diprakirakan akan tetap pada kategori Netral hingga bulan November

2021.

Gambar 15. Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/ocean/outlooks/#region=NINO34

3. IOD (Indeks Ocean Dipole) :

Kondisi IOD (Indeks Ocean Dipole) di Samudera Hindia pada Mei 2021

berada kategori Netral dan pada bulan Juni 2021 diprakirakan akan menjadi

negative hingga November 2021.

(16)

Gambar 16. Prakiraan Indeks Dipole Mode

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/ocean/outlooks/#region=IOD 3.2 Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Bulan Mei Dasarian III Tahun 2021

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian III Mei 2021 di wilayah Banten dan DKI Jakarta pada umumnya didominasi kategori Sangat Pendek (1-5 Hari)

hingga tanggal update. Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta bagian Barat Laut, Kab Tangerang bagian Barat Laut, Tengah dan Selatan, Kab Serang bagian Selatan, Kota Serang bagian Tengah, Kab Pandeglang bagian bagian Barat Laut dan Selatan, Kab Lebak bagian Tengah dan Timur masuk kategori Masih Ada Hujan, Wilayah Kab Lebak

bagian Selatan masuk kategori Menengah (11-20 Hari) hingga Sangat Panjang (21-30 Hari).

(17)

13 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2021

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta bagian Utara, Barat dan Barat Laut, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kab Serang bagian Selatan dan Barat Daya, Kab Pandeglang kecuali sebagian wilayah Utara, dan Kab Lebak bagian Timur, Selatan dan Barat.

Normal (N)

DKI Jakarta bagian Tengah, Barat dan Barat Laut, Kota Tangerang bagian Utara, Timur dan Selatan, Kota Tangerang Selatan bagian Utara, Timur dan Selatan, Kab Tangerang bagian Timur Laut, Kota Serang bagian Utara, Selatan dan Barat, Kab Serang bagian Utara, Selatan dan Barat, Kota Cilegon, Kab Pandeglang bagian Utara, dan Kab Lebak bagian Utara, Timur dan Tenggara.

Atas Normal (AN)

Kota Tangerang bagian Barat, Kota Tangerang Selatan bagian Barat Daya dan Barat, Kab Tangerang kecuali Sebagian kecil wilayah Timur Laut, Kota Serang bagian Timur, dan Kab Serang bagian Timur.

Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(18)

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2021

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan bagian Utara, Timur dan Selatan, Kab Tangerang bagian Utara, Timur dan Barat, Kota Serang, Kab Serang kecuali sebagian kecil wilayah Selatan, Kota Cilegon, Kab Pandeglang kecuali

sebagian wilayah Timur Laut, dan Kab Lebak bagian Tenggara, Selatan dan Barat

Menengah (101 – 300 mm)

Kota Tangerang Selatan bagian Barat Daya dan Barat, Kab Tangerang bagian Tenggara dan Selatan, Sebagian kecil wilayah Selatan Kab Serang, Kab Pandeglang bagian bagian Timur Laut, dan Kab Lebak bagian Utara, Timur dan Barat Laut. Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(19)

15 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2021

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta kecuali Sebagian wilayah Barat Laut, Kota

Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangerang Selatan bagian Utara, Timur dan Tenggara, Kab Tangerang bagian Barat, Kab Serang bagian Tenggara, Selatan dan Barat, Kota Cilegon bagian Selatan dan Barat Daya, Kab Pandeglang, dan Kab Lebak bagian Timur, Tenggara, Selatan dan Barat.

Normal (N)

DKI Jakarta bagian Barat Laut, Kota Tangerang bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat, Kota Tangerang Selatan bagian Selatan dan Barat, Kab Tangerang bagian Utara, Timur dan Selatan, Kota Serang, Kab Serang bagian Utara dan Timur, Kota Cilegon bagian Utara, Timur dan Barat, dan Kab Lebak bagian Utara dan Timur.

Atas Normal (AN) Kab Tangerang bagian Barat Laut, Kota Serang bagian Utara, Kab Serang bagian Utara dan Timur

Gambar 20. Peta Prakiraan Sifat Hujan

(20)

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2021

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab Tangerang, Kota Serang, Kab Serang, Kota Cilegon, Kab Pandeglang, dan Kab Lebak kecuali bagian Timur

Menengah

(101 – 300 mm) Kab Lebak bagian Timur

Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 21. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(21)

17 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan September 2021

SIFAT HUJAN WILAYAH

Bawah Normal (BN) DKI Jakarta bagian Timur dan Tenggara, Kab Serang bagian Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara, Timur Laut dan Timur, dan Sebagian kecil Kab Lebak bagian Barat Laut.

Normal (N)

DKI Jakarta bagian Timur, Selatan dan Barat, Kota Serang bagian Selatan dan Barat, Kab Serang bagian Selatan dan Barat, Kota Cilegon bagian Selatan dan Barat, Kab Pandeglang bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat, dan Kab Lebak bagian Utara, Selatan dan Barat.

Atas Normal (AN)

DKI Jakarta bagian Utara, Timur dan Barat, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab Tangerang bagian, Kota Serang bagian Utara, Timur, Tenggara dan Barat, Kab Serang bagian Utara, Timur, Tenggara dan Selatan , Kota Cilegon bagian Utara, Timur dan Barat, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Utara dan Timur, dan Kab Lebak bagian Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, dan Barat.

Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan

(22)

3.8 Prakiraan Curah Hujan Hujan Bulan September 2021

CURAH HUJAN WILAYAH

Rendah (0 – 100 mm)

DKI Jakarta bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat Laut, Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Kab Tangerang bagian Utara, Timur dan Barat, Kota Serang, Kab Serang bagian Utara, Timur, Barat Daya dan Barat, Kota Cilegon, Kab Pandeglang kecuali bagian Timur Laut, dan Kab Lebak bagian Tenggara, Selatan dan Barat.

Menengah (101 – 300 mm)

DKI Jakarta bagian Barat, Kota Tangerang bagian Tenggara, Kota Tangerang Selatan, Kab Tangerang bagian Tenggara dan Selatan, Kab Serang bagian Tenggara dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Timur Laut, dan Kab Lebak bagian Utara, Timur dan Barat Laut. Tinggi

(301 – 400 mm) -

Sangat Tinggi

> 400 mm -

Gambar 23. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan September 2021 Provinsi Banten dan DKI

(23)

19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Prakiraan potensi banjir bulan Juni dan Juli 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta berada pada potensi banjir Aman.

4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2021

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Juni 2021 potensi banjir di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta seluruhnya masuk dalam kategori Aman.

Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2021 Provinsi DKI Jakarta

Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juni 2021 Provinsi Banten

(24)

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2021

Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2021 Provinsi DKI Jakarta

Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Juli 2021 Provinsi Banten

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui pada bulan Juli 2021 potensi banjir di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta seluruhnya masuk dalam kategori Aman.

(25)

21

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN MARET 2021 - MEI 2021 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING KERING AGAK NORMAL

Jakarta - - -

Halim (TNI AU), Depok, Pakubuwono, Pasar Minggu, Pulogadung, Rorotan, Sunter

Rawabadak, Waduk MelatiTangerang

Tangerang - - Rajeg, Tegal kemiri

Cengkareng, Curug, Pondok Aren, Kota Tangerang, Caringin, Sepatan, Mauk, Balaraja, Benda Sukamulya,

Ciputat, Cipondoh, Kresek, Sepatan, Serpong

Serang - - -

Kota Serang, Anyer, Carenang, Cinangka, Ciruas, Kramatwatu,

Mancak, Padarincang, Pamarayan, Pontang, Singamerta, Walantaka Pandeglang - Mandalawangi - Cibaliung, Cimanggu, Cimanuk, Labuhan, Menes, Munjul Lebak Panyaungan Bayah,

Panggarangan

Malingping

Utara Cijaku

Bojongleles, Sajira, Cilaki Ciminyak, Cilemer, Cimarga,

Lebak Parahiang, Pasir Ona Rangkas, Warung Gunung Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

Jakarta Kedoya, Setiabudi Timur, Sunter Kemayoran, Tanjung Priuk,

Kodamar Karet, Manggarai -

Tangerang - - -

Serang Ciomas, Kragilan Kalenpetung Cicinta, Tirtayasa -

Pandeglang - - -

(26)

Gambar 28. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(27)

23

Gambar 29. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi DKI Jakarta

(28)

Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan

(29)

25

Gambar 31. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Serang (Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon)

(30)

Gambar 32. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Pandeglang

(31)

27

Gambar 33. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Lebak

(32)

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE MEI - JULI 2021 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Gambar 34. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(33)

29

Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH TINGKAT KEKERINGAN

SANGAT KERING KERING AGAK KERING

Jakarta - - -

Tangerang - - Caringin

Serang - - -

Pandeglang - - -

Lebak - - -

Prakiraan Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI

DAERAH TINGKAT KEBASAHAN

AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH

Jakarta (TNI AU), Tanjung Priuk, BASAHJakartaHalim

Kedoya - -

Tangerang - - -

Serang Tirtayasa - -

Pandeglang - - -

(34)

7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN MEI 2021 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

I. DKI JAKARTA 1 Kemayoran (BMKG) 100 sangat cukup

2 Tangerang Selatan (BMKG) 64 cukup

3 Tanjung Priok (BMKG) 70 cukup

4 Cengkareng (BMKG) 90 cukup

5 Halim (TNI AU) 100 sangat cukup

6 Pakubuwono 100 sangat cukup

7 Karet 100 sangat cukup

8 Manggarai 100 sangat cukup

9 Rorotan -7 sangat kurang

10 Sunter III Rawa Badak 55 sedang

11 Sunter Kodamar 68 cukup

12 Pulo Gadung 100 sangat cukup

13 Depok 100 sangat cukup

II. TANGERANG 14 Serpong 98 sangat cukup

15 Curug (BMKG) 100 sangat cukup

16 Stageof Tangerang/Stasiun BMKG 47 sedang

17 BPP Caringin 100 sangat cukup

18 BPP Sepatan 4 sangat kurang

19 UPTD Balaraja 66 cukup

20 UPTD BendaSukamulya/Balaraja/Buniayu 49 sedang

21 UPTD Bendung Ciputat 100 sangat cukup

22 UPTD Cipondoh/Sambidoyong 63 cukup

23 UPTD Jatiwaringin/Mauk/JambuKarya/Kosambi 27 kurang

24 UPTD Kresek 47 sedang

25 UPTD Rajeg-Banyawakan -25 sangat kurang

26 UPTD Sepatan/Pondok Jaya/CisadaneBaratLaut 33 kurang

27 UPTD Sindang Jaya/pasar kemis 14 kurang

27 UPTD Tegal Kemiri/Pasar Baru -48 sangat kurang

28 UPTD Rajeg 70 cukup

III. S E R A N G 29 Serang (BMKG) 36 kurang

30 C i o m a s 100 sangat cukup

31 Cinangka 64 cukup

32 Ciruas (Singamerta) 48 sedang

33 Pamarayan 81 cukup

34 Padarincang 69 cukup

35 Walantaka 20 kurang

36 Kramatwatu 42 sedang

37 Pabuaran 100 sangat cukup

38 Mancak 53 sedang

39 Singamerta 14 kurang

40 Carenang 33 kurang

IV.PANDEGLANG 41 Pandeglang 24 kurang

42 Labuhan 48 sedang

43 Menes 69 cukup

44 Cibaliung 53 sedang

45 BD Ciliman 15 kurang

46 Cikeusik 59 sedang

47 Cimanuk 100 sangat cukup

48 Jiput 62 cukup

49 Cilemer 100 sangat cukup

50 Bojong 84 cukup

V. L E B A K 51 Banjar Irigasi-Cipanas 100 sangat cukup

52 Bayah 10 kurang

53 Lebak Parahiang-Leuwidamar 100 sangat cukup

54 Malingping 23 kurang

55 BPP Sajira 100 sangat cukup

56 Panyaungan Panggarangan 4 sangat kurang

57 Cilaki Ciminyak 100 sangat cukup

58 Kec Cimarga 100 sangat cukup

59 Pagelaran 14 kurang

60 Warung Gunung 72 cukup

61 Kec. Sajira 100 sangat cukup

62 Pasir Ona/Rangkas 100 sangat cukup

Ket : - = defisit

(35)

31 8 ANALISIS KIMIA AIR HUJAN (KAH)

Data Kimia Air Hujan (KAH) dapat mengetahui informasi pertukaran polutan di

atmosfer dengan permukaan bumi, dan sebagai bahan evaluasi model perpindahan

polutan dari suatu daerah ke daerah lain (long range transport), serta sebagai bahan

penilaian dampak deposisi asam terhadap ekosistem dan struktur perkotaan.

Pemantauan Kimia Air Hujan (KAH) di Indonesia dilakukan di 52 (Lima Puluh

Dua) stasiun. Pengambilan sampel air hujan menggunakan Metode Wet Deposition

dan Wet & Dry Depositition dengan alat Automatic Rain Water Sampler (ARWS).

Adapun parameter-parameter yang termasuk dalam KAH adalah :

1. Derajat Keasaman (pH)

2. Daya Hantar Listrik (DHL) dalam satuan (µS/cm)

3. Konsentrasi ion negatif (SO

42-

, NO

3-

, Cl

-

) dalam satuan mg/L.

4. Konsentrasi ion positif (NH

4+

, Na

+

, K

+

, Mg

2+

, Ca

2+

) dalam satuan mg/L

Parameter yang dianalisis di Lab Mini Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan yaitu

derajat keasaman (pH), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Metode analisis pH

Gambar 35. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta

(36)

menggunakan metode elektroda gelas dengan instrumen analisis pH Meter. PH air

hujan hujan menurut WMO berkisar antara 3,0 hingga 7,5 dengan pH ideal air hujan

5,6 bersifat asam. Bila pH air hujan terukur dibawah (asam) atau diatas pH ideal

(basa), mengindikasikan bahwa air hujan tercemar polutan. Alat pengukuran analisis

DHL berupa DHL Meter dengan metode sel konduktivias. Rentang nilai pengukuran

DHL menurut WMO 0,1 sampai 1000 µS/cm (BMKG, 2018).

Pada Bulan Mei 2021, terdapat 4 periode sampling yaitu tanggal 3, 10, 17, 24 dan 31 Mei 2021. Hasil analisis pH air hujan pada bulan Mei bersifat asam (dibawah pH ideal air hujan), dengan nilai sampel secara berurutan yaitu senilai 4.585, 5.386, 5.090, 4.422 dan 4.925. Hasil pengukuran DHL pada sampel air hujan tanggal 3 Mei 2021 sebesar 36.6 µS/cm, 10 Mei 2021 sebesar 29.4 µS/cm, tanggal 17 Mei 2021 sebesar 41.4 µS/cm, tanggal 24 Mei 2021 sebesar 32.3 µS/cm dan tanggal 31 Mei 2021 sebesar 37.0 µS/cm.

9 ANALISIS SUSPENDED PARTICULATED MATTER (SPM)

Pemantauan Suspended Particulated Matter (SPM) di Indonesia dilakukan di

31 stasiun. pemantauan SPM dilakukan dengan metode sampling menggunakan

High Volume Sampler (HVS), sedangkan untuk analisis laboratorium menggunakan

Neraca Analitik (Analytical Balance). Nilai baku mutu untuk (SPM) Suspended

Particulated Matter sebesar 230 µg/m3 (BMKG, 2018)

Hasil analisa laboratorium pada bulan Mei 2021 di Stasiun Klimatologi

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa kadar partikulat di Stasiun Klimatologi

Gambar 36. Grafik Kualitas Air Hujan (pH & Daya Hantar Listrik ) Tangerang Selatan Bulan Mei 2021

(37)

33

Tangerang Selatan pada umumnya berada di bawah nilai baku mutu (230 µg/m3),

seperti terlihat pada grafik di bawah ini :

(38)

Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2021

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 107 91 - 123 204 AN 2. Tangerang Selatan (BMKG) 190 161 - 218 345 AN 3. Tanjung Priok (BMKG) 84 72 - 97 251 AN

4. Cengkareng (BMKG) 89 75 - 102 152 AN

5. Halim (TNI AU) 155 132 - 179 424 AN

6. Pakubuwono 180 153 - 206 221 AN

7. Kedoya Selatan 141 120 - 163 379 AN

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 206 175 - 237 279 AN 9. Stageof Tangerang 124 105 - 143 115 N 10. Mauk 81 69 - 93 119 AN 11. Kresek 86 73 - 99 156 AN 12. Balaraja 130 111 - 150 120 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 115 97 - 132 50 BN 14. C i o m a s 218 185 - 250 288 AN 15. Cinangka 124 105 - 142 104 BN 16. Ciruas (Singamerta) 101 86 - 117 158 AN 17. Kramat Watu 95 81 - 109 94 N 18. Pamarayan 178 151 - 204 167 N 19. Kasemen 68 58 - 78 (* (* 20. Mancak 131 111 - 151 72 BN 21. Carenang 98 83 - 112 96 N 22. Padarincang 182 154 - 209 111 BN

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 259 220 - 298 279 N

24. Labuan 153 130 - 176 82 BN 25. Menes 213 181 - 245 117 BN 26. Cibaliung 242 206 - 278 74 BN 27. Munjul 241 205 - 278 119 BN 28. Cikeusik 187 159 - 215 65 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 139 118 - 160 141 N 30. Rangkasbitung 185 157 - 213 188 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 316 269 - 363 530 AN 32. Bayah 172 146 - 198 0 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 182 155 - 209 205 N 34. Malingping 178 151 - 205 20 BN 35. BPP Sajira 241 205 - 277 282 AN 36. Panyaungan Panggarangan 183 155 - 210 13 BN

Keterangan : (* Data hujan belum masuk

RR SIFAT

N

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm)

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(39)

35

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juli 2021

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 80 68 - 92 51 - 100 N

2. Tangerang Selatan (BMKG) 97 83 - 112 51 - 100 N

3. Tanjung Priok (BMKG) 63 54 - 73 21 - 50 BN

4. Cengkareng (BMKG) 65 56 - 75 51 - 100 N

5. Halim (TNI AU) 74 63 - 85 51 - 100 BN

6. Pakubuwono 82 70 - 95 51 - 100 BN

7. Kedoya Selatan 86 74 - 99 51 - 100 BN

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 95 81 - 110 101 - 150 AN

9. Stageof Tangerang 70 59 - 80 51 - 100 AN 10. Mauk 61 52 - 70 51 - 100 AN 11. Kresek 49 41 - 56 51 - 100 AN 12. Balaraja 57 49 - 66 51 - 100 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 69 59 - 80 51 - 100 N 14. C i o m a s 95 81 - 109 51 - 100 N 15. Cinangka 83 70 - 95 21 - 50 BN 16. Ciruas (Singamerta) 54 46 - 62 51 - 100 AN 17. Kramat Watu 68 58 - 78 51 - 100 N 18. Pamarayan 97 82 - 111 51 - 100 BN 19. Kasemen 45 38 - 51 21 - 50 N 20. Mancak 87 74 - 100 51 - 100 N 21. Carenang 68 57 - 78 51 - 100 N 22. Padarincang 100 85 - 115 51 - 100 BN

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 196 167 - 226 101 - 150 BN

24. Labuan 76 65 - 87 51 - 100 BN 25. Menes 84 72 - 97 21 - 50 BN 26. Cibaliung 103 87 - 118 21 - 50 BN 27. Munjul 95 81 - 109 21 - 50 BN 28. Cikeusik 82 70 - 94 21 - 50 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 71 60 - 82 51 - 100 BN 30. Rangkasbitung 111 95 - 128 101 - 150 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 181 154 - 208 151 - 200 N 32. Bayah 64 54 - 73 51 - 100 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 119 101 - 137 51 - 100 BN 34. Malingping 130 110 - 149 51 - 100 BN 35. BPP Sajira 118 100 - 135 51 - 100 BN 36. Panyaungan Panggarangan 102 87 - 118 51 - 100 BN

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(40)

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2021

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

RR : Prakiraan curah hujan (mm)

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 50 42 - 57 21 - 50 BN 2. Tangerang Selatan (BMKG) 71 60 - 81 21 - 50 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 44 37 - 50 21 - 50 BN

4. Cengkareng (BMKG) 43 36 - 49 21 - 50 N

5. Halim (TNI AU) 41 35 - 47 21 - 50 BN

6. Pakubuwono 54 46 - 62 21 - 50 BN

7. Kedoya Selatan 59 50 - 68 21 - 50 BN

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 81 69 - 93 51 - 100 N

9. Stageof Tangerang 44 37 - 50 21 - 50 N 10. Mauk 33 28 - 38 21 - 50 N 11. Kresek 21 18 - 24 21 - 50 AN 12. Balaraja 50 43 - 58 21 - 50 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 37 31 - 42 21 - 50 N 14. C i o m a s 85 72 - 98 51 - 100 BN 15. Cinangka 43 37 - 50 21 - 50 BN 16. Ciruas (Singamerta) 34 29 - 40 21 - 50 N 17. Kramat Watu 37 32 - 43 21 - 50 N 18. Pamarayan 68 58 - 78 21 - 50 BN 19. Kasemen 21 18 - 24 21 - 50 AN 20. Mancak 37 31 - 43 21 - 50 BN 21. Carenang 38 32 - 44 21 - 50 N 22. Padarincang 72 62 - 83 21 - 50 BN

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 119 102 - 137 51 - 100 BN

24. Labuan 60 51 - 69 21 - 50 BN 25. Menes 63 53 - 72 21 - 50 BN 26. Cibaliung 65 55 - 75 21 - 50 BN 27. Munjul 70 60 - 81 21 - 50 BN 28. Cikeusik 54 46 - 62 21 - 50 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 57 48 - 66 21 - 50 BN 30. Rangkasbitung 85 72 - 98 51 - 100 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 137 116 - 157 151 - 200 N 32. Bayah 55 47 - 64 21 - 50 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 81 69 - 93 51 - 100 BN 34. Malingping 53 45 - 61 21 - 50 BN 35. BPP Sajira 106 90 - 122 51 - 100 BN 36. Panyaungan Panggarangan 63 54 - 73 21 - 50 BN

(41)

37

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan September 2021

I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 60 51 - 69 51 - 100 AN 2. Tangerang Selatan (BMKG) 106 90 - 122 101 - 150 AN 3. Tanjung Priok (BMKG) 49 41 - 56 51 - 100 AN 4. Cengkareng (BMKG) 41 34 - 47 51 - 100 AN

5. Halim (TNI AU) 88 74 - 101 51 - 100 BN

6. Pakubuwono 86 73 - 99 51 - 100 N

7. Kedoya Selatan 99 84 - 114 51 - 100 N

II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 93 79 - 106 101 - 150 AN 9. Stageof Tangerang 51 44 - 59 51 - 100 AN 10. Mauk 34 29 - 40 51 - 100 AN 11. Kresek 31 26 - 36 51 - 100 AN 12. Balaraja 48 41 - 55 51 - 100 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 50 43 - 58 51 - 100 N 14. C i o m a s 101 86 - 116 101 - 150 AN 15. Cinangka 64 54 - 74 51 - 100 N 16. Ciruas (Singamerta) 45 38 - 52 51 - 100 AN 17. Kramat Watu 39 33 - 45 21 - 50 AN 18. Pamarayan 81 69 - 93 101 - 150 AN 19. Kasemen 25 21 - 28 51 - 100 AN 20. Mancak 48 41 - 56 21 - 50 N 21. Carenang 42 35 - 48 51 - 100 AN 22. Padarincang 79 67 - 91 51 - 100 BN

IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 201 171 - 231 101 - 150 BN

24. Labuan 87 74 - 100 51 - 100 N 25. Menes 118 101 - 136 51 - 100 BN 26. Cibaliung 70 60 - 81 51 - 100 N 27. Munjul 103 87 - 118 51 - 100 BN 28. Cikeusik 62 52 - 71 51 - 100 N V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 64 54 - 74 51 - 100 AN 30. Rangkasbitung 140 119 - 161 101 - 150 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 139 118 - 160 151 - 200 AN 32. Bayah 76 65 - 87 51 - 100 AN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 100 85 - 115 101 - 150 N 34. Malingping 85 72 - 97 101 - 150 AN 35. BPP Sajira 123 105 - 142 101 - 150 AN 36. Panyaungan Panggarangan 82 70 - 95 51 - 100 BN

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1991-2020 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X)

(42)

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Provinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan

Di Beberapa Tempat Di Provinsi Banten Dan DKI Jakarta

Mar 2021 Apr 2021 May 2021

1 Cengkareng KAB.TANGERANG 201 152 152 0,99 N

2 Curug KAB.TANGERANG 104 197 279 -0,71 N

3 Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR 157 283 424 0,99 N

4 Kemayoran JAKARTA PUSAT 244 252 204 1,4 Agak Basah

5 Serang SERANG 130 180 50 -0,57 N

6 Tangerang Selatan TANGERANG SELATAN 147 149 345 -0,55 N

7 Tangerang KOTA TANGERANG 114 216 115 0,14 N

8 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 164 89 251 1,1 Agak Basah

9 Depok DEPOK 285,5 404 310 0,31 N

10 Karet JAKARTA PUSAT 153,5 183 268 1,5 Basah

11 Kedoya JAKARTA BARAT 181,5 172,8 379 1,3 Agak Basah

12 Manggarai JAKARTA SELATAN 277 306 194 1,8 Basah

13 Pakubuwono JAKARTA SELATAN 112,75 325 221 0,25 N

14 Pasar Minggu JAKARTA SELATAN 191 238 199 -0,19 N

15 Pulogadung JAKARTA UTARA 198,5 190 299 0,59 N

16 Rorotan JAKARTA UTARA 119,5 104,5 297 -0,085 N

17 Setiabudi Timur JAKARTA SELATAN 208,7 242 220 1,4 Agak Basah

18 Sunter Kodamar JAKARTA UTARA 218,5 165 296 1,3 Agak Basah

19 Sunter Rawabadak JAKARTA UTARA 162 119 98 0,85 N

20 Waduk Melati JAKARTA PUSAT 153 180 281 0,58 N

21 BPP Caringin KAB TANGERANG 283,6 206,6 398 -0,39 N

22 BPP Sepatan KAB TANGERANG 131 38 127 0,089 N

23 Jatiwaringin/Mauk KAB TANGERANG 159 85,5 119 0,48 N

24 UPTD Balaraja KAB TANGERANG 81 163 120 -0,57 N

25 UPTD Benda Sukamulya KAB TANGERANG 173 140 109 0,48 N

26 UPTD Bendung Ciputat KAB TANGERANG 134,5 143 272 0,74 N

27 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB TANGERANG 97 169 118 -0,43 N

28 UPTD Kresek KAB TANGERANG 113 137 156 0,75 N

29 UPTD Rajeg KAB TANGERANG 79 0 113 -1 Agak Kering

30 UPTD Sepatan KAB TANGERANG 127 97 153 -0,12 N

31 UPTD Serpong KAB TANGERANG 62 211 203 -0,25 N

32 UPTD Tegal Kemiri KAB TANGERANG 180 40 36 -1,2 Agak Kering

33 Anyer KAB SERANG 255,5 254 103 0,081 N

34 Carenang KAB SERANG 160 98 96 0,2 N

35 Cicinta KAB SERANG 227 254 219 1,6 Basah

36 Cinangka KAB SERANG 282 222 104 0,14 N

37 Ciomas KAB SERANG 181 470 288 1,2 Agak Basah

38 Ciruas KAB SERANG 114 126 158 0,31 N

39 Kragilan Kalenpetung KAB SERANG 157 253 118 1,1 Agak Basah

40 Kramatwatu Pegadingan KAB SERANG 154 192,5 94 0,63 N

41 Mancak KAB SERANG 144 267 72 -0,095 N

42 Padarincang KAB SERANG 303 257 111 -0,61 N

43 Pamarayan KAB SERANG 141 140,5 167 -0,4 N

44 Pontang KAB SERANG 188 134 110 0,61 N

45 Singamerta KAB SERANG 184,5 183,5 110 0,93 N

46 Tirtayasa KAB SERANG 189 148,5 219 1,5 Basah

47 Walantaka KAB SERANG 82 130 108 -0,42 N

48 Cibaliung KAB PANDEGLANG 313 445 74 -0,21 N

49 Cimanggu KAB PANDEGLANG 362 442,6 176 0,68 N

50 Cimanuk KAB PANDEGLANG 169 464 187 0,61 N

51 Labuhan KAB PANDEGLANG 184 286 56 -0,64 N

52 Mandalawangi KAB PANDEGLANG 262 179 101 -1,7 Kering

53 Menes KAB PANDEGLANG 237 414 82 -0,4 N

54 Munjul KAB PANDEGLANG 246 342 66 -0,44 N

55 Bayah KAB LEBAK 174 144 0 -2,3 Sangat Kering

56 Banjar Irigasi KAB LEBAK 181 666 530 1 Agak Basah

57 Bojong Leles KAB LEBAK 109 343 123 0,093 N

58 Bpp Sajira KAB LEBAK 119 394 282 0,26 N

59 Cijaku KAB LEBAK 193 320 153 -1,2 Agak Kering

60 Cilaki/Ciminyak KAB LEBAK 140 397 251 -0,063 N

61 Cilemer KAB LEBAK 178 265 141 0,0016 N

62 Kecamatan Cimarga KAB LEBAK 100 254 243 -0,38 N

63 Lebak Parahiang KAB LEBAK 148,9 344 205 -0,074 N

64 Malingping Utara KAB LEBAK 138 227 20 -1,6 Kering

65 Panyaungan KAB LEBAK 146 132 13 -2,5 Sangat Kering

66 Pasir Ona Rangkas KAB LEBAK 113 352 188 0,22 N

67 Warung Gunung KAB LEBAK 195 349 119 0,42 N

INDEKS SPI Kriteria

CURAH HUJAN (mm)

(43)

39 La m pi ra n 6. P et a S eb ar an P os H uj an u nt uk E va lua si B ul an

(44)

Gambar

Gambar 1. Peta Normal Hujan
Gambar 5. Peta Analisis Sifat Hujan  Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 6. Peta Analisis Curah Hujan  Bulan Mei 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area  Tangerang Selatan Bulan Mei 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan bulan April - Juni 2021 Provinsi Banten dan DKI Jakarta umumnya berada pada kategori Normal, kecuali di Sebagian kecil Kab

Untuk Analisis Sifat hujan bulan November 2020 pada umumnya di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Atas Normal, kecuali Kab Serang bagian Utara dan sebagian kecil di bagian

Sifat hujan pada bulan Juni 2012 di Sulawesi Selatan diprakirakan umumnya Normal (N) kecuali Bantaeng, Barru bagian Selatan, sebagian besar Bone bagian Timur, Bulukumba bagian

Algoritma Kriptografi Blowfish dapat digunakan untuk melakukan pengamanan pada layanan pesan singkat (SMS) pada sistem operasi Android.

Namun menurut Misdiyono (2007), tarif selular di Indonesia sangat mahal. Biaya pembangunan satu buah jaringan wireless saat ini sudah kurang dari 100 Dolar AS, sedangkan biaya

Dalam sebuah pengertian umum sebenarnya kompresi ini dapat diartikan bahwa sebuah data dapat dilakukan pengecilan dari kapasitasnya, dengan kata lain apabila melakukan

Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (Juni s/d Agustus 2021) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya

(penghargaan) dari pusat atas kinerjanya. Bahkan untuk CS penulis mendapatkan banyak pelajaran seperti saat dalam suasana yang sangat ramai dengan antrian yang terkadang