• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pelaksanaan Urusan Perencanaan pembangunan merupakan embrio dari semua pelaksanaan program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Perencanaan adalah basis dalam mencapai suatu tujuan karena perencanaan merupakan arahan dan pedoman kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah disusun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun oleh pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem Perencanaan Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : politik; teknokratik; partisipatif; atas-bawah (top-down); dan bawah atas (bottom-up)

Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2005-2010, prioritas pembangunan yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah yaitu memperkuat sistem perencanaan, mengefektifkan pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam semua bidang pemerintahan. Sedangkan arah kebijakannya yaitu mewujudkan sistem perencanaan yang berbasis partisipasi masyarakat. Hal ini telah sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang lebih mengedepankan pendekatan perencanaan partisipatif dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Mekanisme penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkatan penyelenggara pemerintahan terbawah sampai pada tingkatan kabupaten merupakan proses penggalian gagasan atau ide dari seluruh komponen masyarakat dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan dalam mewujudkan Good Governance.

Dalam pelaksanaan urusan perencanaan pembangunan masih terdapat kendala dan permasalahan, yaitu : belum efektifitasnya koordinasi dan hasil perencanaan pem - bangunan daerah; belum seimbangnya perencanaan sosial budaya dengan perencanaan ekonomi maupun prasarana perwilayahan sumberdaya alam; belum efektifitasnya pelaksanaan musrenbang; dan belum optimalnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan untuk mendukung proses perencanaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut , maka dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2010 dirumuskan kebijakan sebagai berikut :

 Meningkatkan dan mengembangkan data dan informasi yang akurat dan mutakhir sesuai dengan kebutuhan yang digunakan sebagai dasar penyusunan perencanaan;  Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi;

(2)

 Menyusun perencanaan pembangunan yang inovatif, responsif dan partisipatif; dan  Menyusun perencanaan yang proporsional antara perencanaan ekonomi, sosial

budaya dan perwilayahan.

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2010 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam urusan perencanaan pembangunan. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan sebesar Rp 4.051.348.190,00 atau sebesar 0,56% dari total APBD Tahun 2010 yang berjumlah Rp. 720.254.292.159,00. Dari alokasi anggaran dalam urusan perencanaan pembangunan tersebut terealisasi sebesar Rp 3.783.445.920,00 atau sebesar 93,39% dari anggaran yang dialokasikan.

Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan rangkaian kegiatan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah baik jangka pendek (tahunan), menengah (lima tahunan), dan jangka panjang (duapuluh tahunan), kegiatan perencanaan pembangunan sektor ekonomi, perlindungan dan konservasi sumber daya alam, perencanaan tata ruang wilayah, Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, Pengembangan data informasi, Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular, Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat, kerjasama pembangunan, serta peningkatan kualitas tenaga perencana. Adapun rincian program ,alokasi anggaran, dan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.B.6.1

Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2010

No. Program Alokasi

(Rupiah)

Realisasi (Rupiah) A Belanja Langsung

1 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

80.740.100 70.211.250 2 Peningkatan kapasitas SDM aparatur 12.200.000 6.965.000 3 Pelayanan Administrasi Perkantoran 350.913.700 334.009.908 4 Perencanaan Pembangunan Daerah 921.000.000 763.611.750 5 Perencanaan Pembangunan Ekonomi 555.000.000 533.079.000 6 Perencanaan Prasarana Wilayah dan

Sumber Daya Alam

50.000.000 47.400.000 7 Pengembangan data informasi 320.000.000 300.885.600 8 Kerjasama Pembangunan 116.000.000 109.337.500 B Belanja Tidak langsung

1 Belanja Pegawai 1.645.494.390 1.617.945.912

2 Belanja Hibah 0 0

Total 4.051.348.190 3.783.445.920 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah)

(3)

b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Perencanaan Pembangunan Daerah

Proses perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan paradigma partisipatif. Pendekatan bottom up dengan dilaksanakannya penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan daerah dalam menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang diakomodasi sebagai bahan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan. Selain itu pendekatan top down dan politis dengan memperhatikan pada program kerja pemerintah pusat dan provinsi, serta program kerja pemerintah kabupaten juga menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.

Pada tahun 2010 dilaksanakan sebanyak 28 kegiatan pada program perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh 19 SKPD yaitu Bappeda, DPU,Bagian Administrasi Pembangunan,Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta 15 Kecamatan. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut :

 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Tahun 2010

 Penyusunan rancangan rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2011  Penyusunan RPJMD Kab Wonosobo 2011-2015

 Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembantuan (TP) dan Dekonsentrasi Kab. Wonosobo tahun 2010

 Sosialisasi RPJPD Kab. Wonosobo Tahun 2005-2025

 Perencanaan Pembangunan Desa Pengelolaan Kawasan Mikro DAS Bogowonto Kab. Wonosobo

 Kajian Implementasi Litbang dalam Perencanaan

 Kajian Strategis Prioritas Kegiatan Berbasis Blue Print Program Cukai Tembakau  Musrenbang Kecamatan di 15 Kecamatan

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah  Koordinasi Pelaksanaan dan Administrasi Pembangunan

 Study Kelayakan Starting Point Kegiatan Paralayang di Wilayah Kawasan

 Perencanaan Teknis Kegiatan Prioritas Pembangunan Bidang Kebinamargaan dan Keciptakaryaan Tahun 2010

 Perencanaan Teknis Kegiatan H-1 Tahun 2011

Kegiatan musrenbang tahun 2010 dilaksanakan dua proses kegiatan musrenbang, yaitu musrenbang dalam kegiatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011 (dokumen perencanaan jangka pendek) yang dilaksanakan pada triwulan pertama Tahun 2010, serta musrenbang dalam kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 ( dokumen perencanaan jangka menengah) sebagai bagian dari proses peralihan periode kepemimpinan kepala daaerah yang merupakan dokumen penjabaran visi dan misi dari Bupati dan Wakil Bupati Terpilih.

(4)

Pelaksanaan kegiatan musrenbang reguler RKPD merupakan proses rutin tahunan yang dilaksanakan pada triwulan pertama mulai dari pelaksanaan musrenbang desa dan musrenbang kecamatan, serta proses perumusan program dan kegiatan dengan penentuan skala prioritas dalam rangkaian forum SKPD, Forum Gabungan SKPD, serta finalisasi kesepakatan kegiatan oleh stakeholder dalam Musrenbang Kabupaten. Out put penyelenggaraan Musrenbang ini yaitu daftar skala prioritas program dan kegiatan yang diusulkan oleh pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat , yang kemudian akan digunakan sebagai input dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011. Penyusunan RKPD tahun 2011 ini merupakan masa transisi peralihan kekuasaan, sehingga masih berpedoman pada RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2006-2010. Penyusunan RKPD Tahun 2011 diharapkan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2011 dan dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD tahun 2011.

Pelaksanaan rangkaian kegiatan Musrenbang dilaksanakan mulai dari tingkatan kewilayahan yaitu desa dan kecamatan dengan menggali aspirasi, ide ,dan gagasan dengan peserta perwakilan dari seluruh pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintahan desa, tokoh masyarakat, lembaga desa, organisasi wanita, organisasi pemuda, partai politik, kelompok masyarakat marginal serta unsur masyarakat lainnya. Dengan keterwakilan dari semua unsur kepentingan diharapkan hasil dari kesepakatan forum musrenbang, baik desa maupun di kecamatan dapat menjadi dasar dan pedoman dalam pembangunan kewilayahan yang akan dilaksanakan oleh semua tingkatan pemerintahan, baik desa, kecamatan maupun pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sedangkan dalam pelaksanaan Musrenbang RPJMD dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2010-2015. Dokumen RPJMD ini merupakan penjabaran visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo periode 2010-2015. Penyusunan dokumen RPJMD ini bertujuan untuk memberikan gambaran arah dan tujuan bagi penyelenggaraan pemerintahan selama periode lima tahun, dengan sasaran-sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan daerah dengan melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan yang ditentukan dalam dokumen RPJMD tersebut.

Pelaksanaan kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembantuan (TP) dan Dekonsentrasi dilakukan rangkaian kegiatan rapat koordinasi dengan SKPD pengampu kegiatan tersebut selama satu tahun dengan pelaksanaan rapat koordinasi triwulanan. Out put dari kegiatan tersebut digunakan sebagai bahan koordinasi dan penyampaian laporan kegiatan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi kepada provinsi setiap bulan, sebagai bagian dari pelaksanaan kontrol serta evaluasi kegiatan. Dengan pelaksanaan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembantuan (TP) dan Dekonsentrasi diharapkan terwujud kelancaran pelaksanaan kegiatan Tugas pembantuan dan dekonsentrasi, sehingga dapat tepat sasaran dan efektif.

Selain itu, pada tahun 2010 terdapat kegiatan Sosialisasi RPJPD Kabupaten Wonosobo tahun 2005-2025, setelah kegiatan penyusunan dan penetapan Peraturan Daerah yang telah dilaksanakan pada tahun 2009. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan peserta dari seluruh SKPD se-Kabupaten Wonosobo dengan bahan dokumen RPJP yang dibagikan kepada seluruh peserta. Diharapkan dengan pelaksanaan sosialisasi ini, masing-masing SKPD dapat memberikan pemahaman tentang arah pembangunan Kabupaten Wonosobo selama periode tahun 2005-2025 untuk mewujudkan Kabupaten Wonsobo yang Asri dan Bermartabat.

(5)

Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Pengelolaan Kawasan Mikro DAS Bogowonto bertujuan untuk penataan pengelolaan pembangunan desa wilayah DAS Bogowonto dengan fasilitasi penyusunan dokumen rencana pembangunan jangka menengah desa pada 15 desa kawasan DAS. Dokumen tersebut sebagai pedoman pembangunan desa kawasan Mikro DAS Bogowonto agar pengelolaan pembangunan kawasan tersebut dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan.

Untuk mendukung kinerja perencanaan pembangunan daerah yang tepat guna dan berkelanjutan, pada tahun 2010 dilaksanakan kegiatan Kajian Implementasi Litbang dalam Perencanaan Pembangunan di kabupaten wonosobo sebagai upaya untuk mendukung proses perencanaan yang berkualitas. Kegiatan ini juga mengkaji dan menganalisa hasil survey kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah, yang kemudian akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan dalam penyelenggaran pemerintahan.

Selain itu terdapat juga kegiatan Kajian Strategis Prioritas Kegiatan Berbasis Blue Print Program Cukai Tembakau yang merupakan sarana untuk mengkaji dan menganalisa program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada program cukai tembakau. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat tersedia data dan informasi yang dapat membantu dalam penentuan kebijakan dalam program tersebut, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat tepat sasaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

Dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan tahunan, untuk menjamin kelancaran dan keberlangsungan kegiatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan perlu dilaksanakan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang merupakan kegiatan rutin tahunan guna mencapai pembangunan daerah yang tepat mutu, waktu, administrasi, manfaat dan sasaran sesuai dengan rencana kegiatan belanja langsung pada tahun 2010. Kegiatan ini dilaksanakan dengan rangkaian proses penyusunan Surat Edaran Bupati Wonosobo tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo sebagai acuan/pedoman pelaksanaan kegiatan Pembangunan TA. 2010, serta pelaksanaan pengawasan dan evaluasi meliputi monitoring pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa khusus pembangunan konstruksi secara terpadu di lokasi kegiatan untuk melihat realisasi kemajuan fisik yang dicapai berdasarkan jadwal serta melaksanakan pengecekan secara langsung kegiatan di lapangan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi oleh pihak pelaksana baik yang bersifat administratif maupun teknis. Hasil dari kegiatan ini berupa Surat Edaran Bupati Wonosobo tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo , serta laporan Tim Monev kepada Bupati Wonosobo yang kemudian untuk direkomendasikan kepada SKPD pengampu kegiatan terkait.

Sedangkan untuk kegiatan Study Kelayakan Starting Point Kegiatan Paralayang di Wilayah Kawasan, merupakan salah satu upaya untuk memetakan potensi alam kabupaten Wonosobo terkait dengan pengembangan kegiatan paralayang sebagai salah satu daya tarik pariwisata yang ada di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan study kelayakan ini dilaksanakan dengan menganalisa secara keseluruhan kelayakan lokasi maupun iklim serta cuaca kegiatan paralayang ini, apakah sudah memenuhi standar kelayakan untuk dapat dilaksanakan kegiatan ini di Kabupaten Wonosobo. Manfaat dari kegiatan ini agar dapat dikembangkan kegiatan paralayang di Kabupaten Wonosobo sebagai alternatif tujuan wisata sebagai upaya peningkatan daya tarik wisata daerah.

(6)

Dan berkaitan dengan pembangunan infrastruktur kebinamargaan dan keciptakaryaan, dilaksanakan kegiatan Perencanaan Teknis Kegiatan Prioritas Pembangunan Bidang Kebinamargaan dan Keciptakaryaan Tahun 2010 dan Perencanaan Teknis Kegiatan H-1 Tahun 2011. Kegiatan ini bertujuan agar terwujudnya konsep dan detail perencanaan kegiatan infrastuktur yang akan dilaksanakan, dengan melaksanakan pemetaan, pendataan, serta perhitungan teknis terhadap semua lokasi kegiatan infrastruktur yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tersedia database perencanaan pembangunan infrsruktur sehingga dapat diketahui kebutuhan pembangunan infrastuktur daerah.

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Kegiatan yang dilaksanakan pada program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dilaksanakan dua kegiatan dengan Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai instansi pelaksana kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan bagian dari hasil pelaksanaan kegiatan dana bagi hasil cukai tembakau tahun 2010. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Penguatan Ekonomi Rakyat di Wilayah Penghasil Tembakau dengan pengadaan hewan ternak beserta kebutuhan pakan dan obat-obatannya dengan rincian sebagai berikut :

 Bantuan bibit ternak domba sebanyak 25 ekor di Desa Reco, Kecamatan Kertek;  Bantuan bibit ternak domba sebanyak 25 ekor di Desa Sumberdalem, Kecamatan

Kertek;

 Bantuan bibit ternak domba sebanyak 25 ekor di Desa Tlogomulyo, Kecamatan Kertek;

 Bantuan bibit ternak domba sebanyak 25 ekor di Desa Sendangsari, Kecamatan Garung;

 Bantuan bibit ternak domba sebanyak 25 ekor di Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek;  Bantuan bibit ternak kambing sebanyak 25 ekor di Desa Mojosari, Kecamatan

Mojotengah;

 Bantuan bibit ternak kambing sebanyak 25 ekor di Desa Krinjing, Kecamatan Watumalang;

 Bantuan bibit ternak kambing sebanyak 25 ekor di Desa Wonosroyo, Kecamatan Watumalang;

 Bantuan bibit ternak kambing sebanyak 25 ekor di Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek;  Bantuan bibit ternak kambing sebanyak 25 ekor di Desa Bumirejo, Kecamatan

Mojotengah;

 Bantuan bibit ternak itik sebanyak 220 ekor di Desa Bejiarum, Kecamatan Kertek;  Bantuan bibit ternak itik sebanyak 220 ekor di Desa Bumirejo, Kecamatan

Mojotengah;

 Bantuan bibit ternak itik sebanyak 220 ekor di Desa Perboto, Kecamatan Kalikajar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya alternatif sumber penghasilan bagi petani yang mendukung sumber pendapatan utama petani. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat tercapainya peningkatan produksi peternakan dan pertanian pada wilayah penghasil tembakau, serta terjaganya kelestarian lingkungan dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Selain kegiatan di atas, pada program ini juga dilaksanakan kegiatan Penyusunan Master Plan Industri Perkayuan di Wonosobo yang dilaksanakan Dinas Kehutanan dan

(7)

Perkebunan. Perkembangan Industri Kayu yang ada di Kabupaten Wonosobo memerlukan arah yang jelas disesuaikan dengan potensi ketersediaan bahan baku, potensi pasar serta RTRW Kabupaten Wonosobo. Untuk itu perlu adanya ketersediaan master plan industri perkayuan di Wonosobo sebagai dokumen perencanaan yang menjadi dasar dan acuan bagi pembinaan serta pengembangan Industri Perkayuan di Wonosobo. Diharapkan dengan adanya dokumen Masterplan Industri Perkayuan di Wonosobo, Industri Kayu di Wonosobo berkembang sesuai dengan potensi bahan baku yang tersedia, potensi pasar yang ada dan RTRW yang berlaku di Kabupaten Wonosobo, serta tetap berkelanjutan sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini pada tahun 2010 yaitu kegiatan Study Recharge Area Mata Air Potensial Se-Kabupaten Wonosobo. Kegiatan dilaksanakan dengan penyusunan dokumen dengan menganalisa dan melakukan pendataan potensi mata air yang ada di Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya dokumen tersebut, dapat tersedia data dan identifikasi recharge area mata air potensial se Kab. Wonosobo sehingga diharapkan dapat mendukung pelestarian dari mata air yang sudah teridentifikasi beserta pengembangan dari potensinya.

Program Pengembangan data informasi

Pelaksanaan program ini pada tahun 2010 diimplementasikan kedalam 6 kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yaitu

 Pelaksanaan program ini Penyusunan Pengembangan SIPD Kabupaten wonosobo tahun 2010

 Pengembangan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Basis Kab.Wonosobo  Optimalisasi Data Center

 Pendataan Potensi Keluarga Miskin

 penyusunan Rencana Pembangunan Jaringan Transportasi Kab. Wonosobo  Pembuatan Data Base Perdagangan

Penyusunan Pengembangan SIPD Kab wonosobo tahun 2010 dilaksanakan dengan menyusun buku Profil Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan bantuan keuangan kabupaten / kota APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 yang juga dilaksanakan oleh seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Tengah. Dengan adanya profil daerah ini diharapkan tersedia dukungan data dan informasi profil keseluruhan daerah sampai lingkup wilayah kecamatan yang uptodate dan relevan sebagai bahan pengambilan keputusan atau kebijakan perencanaan pembangunan daerah, sehingga proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah dapat tepat sasaran dan berkesinambungan.

Dalam mendukung ketersedian data yang berkualitas, dilaksanakan juga Pengembangan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Basis Kabupaten Wonosobo dengan mengembangkan Sofware Aplikasi Sistem informasi dan melaksanakan

(8)

sosialisasi aplikasi sistem tersebut sampai pada tingkatan pemerintahan desa yang dilaksanakan di setiap kecamatan. Selain itu optimalisasi data center juga dilaksanakan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan data secara komperehensif dengan penyusunan Draft Peraturan Bupati tentang Pengembangan Teknologi Informasi Kabupaten Wonosobo.

Pendataan Potensi Keluarga Miskin juga menjadi bagian kegiatan yang dilaksanakan dalam program pengembangan data dan informasi pada tahun 2010. Output dari kegiatan ini yaitu data potensi Keluarga Miskin se Kabupaten Wonosobo secara keseluruhan. Dengan adanya data ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penentuan kebijakan untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo, dan perumusan upaya-upaya apa yang akan dilakukan untuk menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan tersebut.

Selain kegiatan tersebut di atas, penyusunan Rencana Pembangunan Jaringan Transportasi Kabupaten Wonosobo juga merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2010. Dengan tersedianya pedoman pembangunan jaringan transpotasi Kabupaten Wonosobo diharapkan dapat memberikan pedoman dalam penataan dan perencanaan pembangunan jaringan transportasi sehingga penataan dan pembangunan jaringan transportasi dapat dilaksanakan secara optimal.

Untuk kebutuhan pemetaan dan pengembangan perdagangan daerah, maka pada tahun 2010 dilaksanakan kegiatan Pembuatan Data Base Perdagangan. Penyusunan data base ini bertujuan agar tersedianya data dan informasi yang lengkap, akurat, dan valid untuk mendukung penyusunan kebijakan, serta pelaksanaan program dan kegiatan dalam bidang perdagangan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya data base ini diharapkan kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan perdagangan dapat tepat sasaran dan tepat guna dalam mendukung kemajuan pembangunan bidang perdagangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Program Kerjasama Pembangunan

Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini yaitu Fasilitasi kerjasama Perguruan Tinggi (Program KKN) yang dilaksanakan bekerjasama dengan sejumlah Perguruan tinggi baik lingkup regional maupun nasional. Diharapkan dengan adanya kerjasama dengan perguruan tinggi baik dalam penyelenggaraan KKN maupun kegiatan lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dapat dilaksanakan dengan prinsip hubungan simbiose mutualisme, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang berguna bagi semua pihak. Dengan adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa, diharapkan adanya transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat yang berguna bagi kehidupan masyarakat pedesaan, sehingga mendorong percepatan pembangunan desa dengan melibatkan masyarakat.

(9)

Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tabel IV.B.6.2

Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2010 berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah

No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Capaian Kinerja

2009 2010

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Perda RPJP

ada ada

Perda nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJP 2005-2025 2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD

yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

ada ada

Perda no. 1 Tahun 2006 tentang RPJMD Kab Wonosobo 2006-2010 3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg

telah ditetapkan dgn PERDA

ada ada

Perbup no. 14 tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Kab. Wonosobo Tahun 2010 4 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

(Jumlah program RKPD tahun berkenaan) / (Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkenaan) x 100 %

54 131 ---- x100 158 = 82,91% Sumber: Bappeda

c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Dalam penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar, sehingga dapat menghambat kinerja dari urusan tersebut. Beberapa permasalahan yang ada yaitu :

 Banyaknya hasil kajian maupun dokumen perencanaan yang telah disusun tidak digunakan maupun ditindaklanjuti ke dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan, sehingga hasil kajian tidak memberikan kemanfaatan yang signifikan terhadap penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan,

 Menurunnya antusiasme dan kepercayaan publik terhadap pelaksanaan musrenbang, dikarenakan hasil dari forum tersebut yang sudah disepakati oleh seluruh stake holder tidak pernah secara konsisten untuk ditindaklanjuti dalam proses penganggaran dalam penyusunan APBD Kabupaten, sehingga menganggap proses dan tahapan penggalian ide dan gagasan dari masyarakat melalui musrenbang hanya sekedar kegiatan formalitas semata dan menjadi sia-sia karena tidak ada tindak lanjut yang riil,

 Pengelolaan data yang belum optimal, baik dalam kegiatan pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya. Dalam hal pengumpulan data, masih terdapat ketidakkonsistenan informasi sebagai sumber data baik yang berasal dari SKPD maupun kewilayahan (desa/kelurahan/kecamatan) karena metode pengumpulan data yang belum ada instrumen ataupun mekanisme yang seragam, kualitas dan kuantitas SDM petugas pendataan yang masih minim terutama pada tingkatan desa. Sedangkan dalam hal pengelolaan data masih belum efektifnya pemanfaatan data centre sebagai pusat pengelolaan data di Kabupaten Wonosobo, karena data yang

(10)

belum terintegrasi, ketidakkonsistenan SKPD dalam pengiriman data dan pemahaman terhadap integrasi data, dan jumlah tenaga pengelola yang masih minim.

Upaya dan solusi yang perlu dilakukan kedepan dalam penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan yaitu :

 Perlunya menindaklanjuti hasil dari kajian-kajian yang mendukung proses perencanaan pembangunan, sehingga hasil dari kajian-kajian tersebut dapat tepat guna dan bermanfaat secara konstruktif terhadap proses penyelenggaraan perencanaan pembangunan, sehingga hasil kajian menjadi tidak sia-sia.

 Diharapkan seluruh stake holder dalam penyelenggaraan pemerintahan dapat memahami secara utuh konsep penggalian ide dan gagasan dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan dan penganggaran pemerintah daerah, dan dapat secara konsisten untuk memperjuangkan bersama atas apa yang telah disepakati dalam forum musrenbang sebagai bagian dari pendekataan bottom up dalam perencanaan pembangunan yang memang wajib untuk diakomodir walaupun juga harus mempertimbangkan faktor pendekatan top down dan politis, sehingga semua stake holder terakomodir. Selain itu perlu adanya revitalisasi peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya secara optimal dalam proses penganggaran dengan perlu adanya koordinasi yang baik dan secara intens antar anggota tim sehingga mekanisme proses perencanaan sampai dengan penganggaran dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan konsisten.  Dalam mengatasi permasalahan data di Kabupaten Wonosobo, perlu dilakukan

upaya pengintegrasian melalui pengembangan sistem informasi untuk mendukung ketersediaan data dan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan atau kebijakan perencanaan pembangunan. Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan data center sebagai pusat data tingkat kabupaten dengan lebih memberikan support system yang memadai pada pengelolaan data centre seperti jumlah dan kapasitas personel yang memadai, diharapkan mampu menjembatani kebutuhan dalam memperoleh data dan informasi lintas sektor. Selain itu dalam proses pengumpulan data, terutama pada tingkatan desa perlu adanya revitaliasasi mekanisme petugas pendataan seperti adanya penunjukan secara jelas petugas data di tingkat desa yang mempunyai kualitas SDM yang memadai untuk menjadi semacam kader pendataan di tingkat desa dengan pemenuhan kebutuhan operasional pendataan yang memadai. Petugas tidak harus perangkat desa, tapi anggota masyarakat yang dipandang mampu dan mau untuk mengurusi data yang dibutuhkan pemerintah daerah secara konsisten dan continueable.

Gambar

Tabel IV.B.6.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 dan.. hasil analisis, pemantauan serta evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2009,

RKPD TAHUN 2015 Rencana Kerja dan Pendanaan V - 1 Ringkasan pendanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karimun Tahun 2015 berdasarkan urusan Pemerintah

TARGET PROGRAM K L ALOKASI DANA (Rp. Miliar) Rencana   Tahun  2010 Rencana  Tahun  2011 Target  Tahun  2014 Kegiatan Penguatan HAM Diterapkannya  perspektif HAM 

Laporan Kegiatan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 Tahun 2020. Direktorat Keuangan Negara dan Analisis

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Rembang tahun 2014 mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana

Semua usulan pembangunan merupakan bahan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang harus melalui proses tahapan yaitu Musrenbang Desa, Musrenbang

Dengan terlaksananya tahapan Musrenbang mulai dari tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang RKPD Tingkat Kota Blitar Tahun 2011, diharapkan dapat

Belum holistiknya proses penyusunan rencana kerja pembangunan daerah terlihat dari beberapa proses tahapan musrenbang, mulai dari musrenbang tingkat kelurahan,