• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kinerja

Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja:

(2)

Sub Pokok Bahasan

l Pengertian Pelatihan

l Proses pembelajaran dan pengembangan individu l Jenis-jenis pelatihan karyawan

l Manfaat pelatihan dalam peningkatan kualitas

kerja karyawan

l Strategi pelatihan terhadap karyawan l Pengertian Penghargaan

l Arti penting penghargaan bagi karyawan l Manajemen Kinerja dan penghargaan non

finansial

(3)

PELATIHAN

l Pelatihan (training) dan pengembangan

(development) adalah investasi organisasi yang penting dalam SDM

l Pelatihan melibatkan segenap SDM untuk

mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan pembelajaran sehinga mereka

segera akan dapat menggunakan dalam pekerjaan

l “Pendekatan pekerjaan secara personal

untuk membantu individu meningkatkan ketrampilan dan kompetensi”

(4)

Pelatihan dan pengembangan

Sumber daya manusia semakin

meningkat menjadi masalah

strategis utama karena berbagai

alasan (Mello 2006:402)

Pelatihan adalah Proses yang didesain untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan teknis, ataupun meningkatkan kinerja pegawai

Pengembangan adalah Proses yang didesain untuk meingkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.

(5)

MANFAAT PELATIHAN

l Mengurangi da menghilangkan kinerja yag buruk l Meningkatkan produktivitas

l Membentuk sikap, loyalitas, da kerja sama yag

lebih menguntungkan

l Memenuhi kebutuhan perencanaan sumberdaya

manusia

l Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja l Membantu karyawan dalam peningkatan dan

(6)

Proses Pelatihan

l Adalah proses yang mengajarkan karyawan

dan yang ada sekarang ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan

pekerjaan mereka, seperti pelatihan produksi

l Pengembangan karyawan : mengikuti

(7)

Pembelajaran terjadi di tahapan

l

Perencanaan

l

Pengelolaan kinerja sepanjang tahun

l

Monitoring dan peninjauan ulang hasil

(8)

Berbagai bentuk aktifitas pembelajaran

l

pelatihan

l

mengadopsi model peran (mentor);

l

mengamati dan menganalisis apa yang

orang lain lakukan (praktek yang baik)

l

memperluas peran (pengayaan

pekerjaan)

l

proyek kerja (penugasan khusus)

l

keterlibatan dalam bidang pekerjaan

(9)

Proses Pelatihan

l Membuat orang sadar seberapa baik kinerja

mereka

l Delegasi terkendali

l Menggunakan situasi apapun yang mungkin

timbul sebagai kesempatan untuk mempromosikan pembelajaran

l Mendorong orang untuk melihat permasalahan

pada tingkat yang lebih tinggi dan bagaimana mereka akan menanganinya.

(10)

Jenis-jenis pelatihan karyawan

l Pelatihan di tempat kerja (On-the-Job training)

Melatih seseorang untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya.

l Pelatihan Instruksi Jabatan

l Pelatihan di luar tempat kerja (off the job training) l Teknik Audiovisual

l Pembelajaran terprogram

(11)

Jenis On The Job Training

l Metode Pelatihan (Coaching)

Karyawan bekerja didampingi

supervisor/karyawan yang lebih berpengalaman

l Pelatihan magang (Apprenticeship Training)

Proses terstruktur, individu menjadi karyawan di tempat kerja.

(12)

l Keuntungan OJT

− Relatif tidak mahal

− Berlatih sambil berproduksi

− Tidak dibutuhkan tempat berlatih khusus. − Mendapatkan umpan balik yang cepat.

l Kelemahan OJT:

− Pelatih yang digunakan, harus orang yang tepat.

(13)

LANGKAH-LANGKAH PELATIHAN On the Job Training

l Persiapan untuk peserta belajar.

− Suasana yang menyenangkan − Penjelasan perlunya belajar − Ciptakan minat

− Organisasi menyeluruh

− Kenalkan dengan semua alat dan bahan.

l Penyajian operasi

− Tuntutan kualitas dan kuantitas

− Lakukan penjelasan secara perlahan dan dengan contoh − Mintalah peserta melakukan hal tersebut

l Uji coba kinerja

− Peserta melakukan pekerjaan beberapa kali dan perbaiki kesalahannya.

l Tindak lanjut

− Tunjuk siapa yang dapat ditanyai oleh peserta − Kurangi supervisor secara bertahap.

− Perbaiki pola kerja yang salah

(14)

Off The Job Training

l Keunggulan :

− Biaya pelatihan tidak mahal, karena

berkelompok

− Membuka wawasan baru

− Untuk perusahaan Kecil, memungkinkan dengan

SDM yang terbatas.

− Pemisahan waktu belajar dan bekerja.

l Kelemahan :

− Karyawan Tidak bekerja, sehingga biaya

produksi Akan bertambah.

− Off the job training Bersifat teoritis

− Kecocokan tipe pelatihan yang kurang dengan

(15)

Pelatihan Instruksi Jabatan

l

Pendaftaran masing-masing tugas dasar

jabatan, bersama dengan titik kunci

untuk memberikan pelatihan langkah

demi langkah kepada karyawan.

(Biasanya dipakai untuk pekerjaan yang

bersifat menggunakan alat)

l

Kelemahannya : tidak memungkin tukar

menukar pertanyaan seperti dalam

pelajaran biasa.

(16)

Teknik Audiovisual

l Penjelasan yang dibantu dengan visualisasi

dengan televisi, video dll.

l Lebih efektif, namun biayanya lebih mahal l Pelatihan yang diberikan dengan teknik

Audiovisual, dapat merupakan:

− Pelatihan jarak jauh. (seorang pelatih di titik sentral melatih kelompok karyawan di lokasi yang jauh.

− Konferensi jauh (penggabungan 2 atau lebih kelompok yang berjauhan )

(17)

Pembelajaran Terprogram

l

Suatu metode sistematik untuk

mengajarkan ketrampilan yang

mencakup penyajian pertanyaan atau

fakta, memungkinkan peserta untuk

memberikan tanggapan dan

memberikan umpan baliknya terhadap

jawabannya.

l

Bentuk pembelajran terprogram adalah

(18)

Pelatihan Serambi atau Simulasi

l

Peserta pelatihan belajar menggunakan

peralatan khusus di luar tempat kerja,

biasanya diterapkan karena alasan

keamanan, efisiensi belajar, dan

biaya/uang.

l

Dapat menggunakan komputer yang

terdapat sistem yang merupakan

simulasi kerja yang sesuai dengan

aslinya.

(19)

1. Perubahan yang cepat dalam teknologi

berlanjut menyebabkan meningkatnya tingkat keausan keterampilan. Perusahaan

meningkatkan pelatihannya ke arah teknologi terbaik dan mutakhir yg tersedia

2. Desain ulang pekerjaan dalam pekerjaan yang

mempunyai tanggung jawab lebih luas

memerlukan SDM mmemperkirakan lebih

banyak tanggungjawan, melakukan inisiatif dan penembangan keterampilan interpersonal untuk menjamin keberhasilan mereka

Tantangan stategis dalam mengadapi

persaingan global

(20)

3. Merger dan akuisisi telah meningkat

dengan pesat

4. SDM bergerak dari satu pemberi kerja

(employeer) ke pemberi kerja lainnya

dengan frekuensi yang lebih besar daripada sebelumnya (Loyalitas)

5. Globalisasi operasi bisnis memerlukan

manajer mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan yang berhubungan denga

(21)

Pelatih yang baik

l Konstruktif, Membangun Kekuatan Dan

Pengalaman.

l Mendengarkan,analitis, Memiliki Keterampilan

Interview

l Memiliki Kemampuan Untuk Menggunakan

Teknik Bertanya,

l Memberi Dan Menerima Umpan Balik Kinerja, l Menciptakan Lingkungan Yang Kondusif

(22)

Model GROW

(metode pemecahan masalah)

l GROW adalah kependekan dari Goals Reality Options Way

l GOAL (sasaran) dimana tujuan yg ingin dicapai. Tujuan

harus didefinisikan sedemikian rupa sehingga sangat jelas seperti apa yang ingin dicapai.

l REALITY (Penilaian) kondisi saat ini dimana sekarang

sedang berada. Kemajuan apa saja yang sudah dicapai dalam mencapai tujuan yang diinginkan sebelumnya

l OPTIONS (Pilihan) Jika Obstacles (hambatan) telah

diidentifikasi, perlu dibuat cara-cara (Options) untuk menemukan jalan yang bisa membuat kemajuan

l WAY FORWARD (Cara maju) Dengan mempunyai Options

atau pilihan-pilihan cara tersebut maka sesuai dengan Reality yang ada, Options perlu dikonversi untuk menjadi

(23)
(24)

PENGHARGAAN

l Kadang-kadang diasumsikan bahwa tujuan utama dari

manajemen kinerja adalah untuk menghasilkan

peringkat untuk menginformasikan keputusan cara membayar kontribusi atau performancerelated.

l Penghargaan ini dapat dilihat dari pengakuan melalui

umpan balik, kesempatan untuk mencapai, Ruang lingkup untuk mengembangkan keterampilan, dan bimbingan pada jalur karir.

l Penghragaan ekstrinsik, penghargaan finansial

(pembayaran upah dan gaji, promosi, jaminan sosial)

l Penghargaan intrinsic (tangggung jawab,

tantangan/pencapaian prestasi, otonom/kebebasan dalam bekerja dan karakterisitik umpan balik

(25)

Tujuan utama program Penghargaan ;

untuk menarik orang yang cakap untuk

bergabung dalam organisasi, menjadi

pekerja agar datang untuk bekerja dan

memotivasi pekerja untuk mencapai

tingkat tinggi

(26)

Peneitian tetang apa yang membuat

individu mencapai tingkat kepuasan

kinerja menunjukkan hal berikut

1. Kepuasan atas penghargaan merupakan fungsi atas

seberapa banyak diterima dan seberapa besar individu merasa harus menerima

2. Perasaan kepuasan individu dipengaruhi oleh

perbandingan dengan apa yg terjadi dengan orang lain

3. Kepuasan dipengaruhi oleh seberapa puas pekrja

terhadap penghargaan intrinsic dan ekstrinsik

4. Perbedaan relative tentang arti penghargaan yg mereka

inginkan dan yg mereka dapatkan

5. Beberapa penghargaan eksrinsik memuaskan karena

(27)

Manajemen Kinerja dan

penghargaan non finansial

Penghargaan non-keuangan disediakan

oleh manajemen kinerja melalui

pengakuan, penyediaan kesempatan

untuk berhasil, pengembangan

keterampilan dan perencanaan karir, dan

meningkatkan pekerjaan keterlibatan dan

(28)

Imbalan non-Financial

l

Pengakuan,

l

Penyediaan Kesempatan untuk Berhasil

l

Pengembangan Keterampilan

l

Perencanaan Karir

l

Peningkatan Keterlibatan Kerja dan

(29)

l Pengakuan : Manajemen kinerja melibatkan

prestasi dan kekuatan karyawan. Mereka

dapat diberitahu melalui umpan balik tentang seberapa baik mereka tampil, dengan

mengacu pada prestasi dan perilaku

l Penyediaan Kesempatan untuk Berhasil :

manajemen kinerja merupakan kesepakatan antara manajer dan karyawan. Sehingga

keduanya harus bersinergi agar dapat saling bekerjasama bagaimana mereka dapat

(30)

l Penembangan keterampilan : Kinerja manajemen

dapat memberikan dasar untuk memotivasi orang dengan memungkinkan mereka untuk

mengembangkan keterampilan mereka.

l Perencanaan kinerja : Kinerja manajemen ulasan

memberikan kesempatan untuk mendiskusikan ke arah mana karir individu seseorang dan apa yang mereka bisa lakukan dengan bantuan organisasi.

l Peningkatan Keterlibatan Kerja dan Komitmen :

mereka memiliki minat dengan apa yang mereka

lakukan sehingga manajemen kinerja sebagai factor motivasi intrinsic (kepuasan kinerja, prestasi dan

pemenuhan target). Komitmen bertujuan

(31)

Manajemen Kinerja dan

penghargaan finansial

l Ini berkaitan dengan kenaikan gaji peringkat

dan posisi individu dalam kisaran gaji. Perkembangan membayar biasanya

direncanakan untuk memperlambat melalui berbagai dengan alasan bahwa kenaikan gaji harus lebih tinggi selama periode

sebelumnya dalam pekerjaan ketika tingkat pembelajaran berlangsung.

(32)

Imbalan Financial

l Harus didasarkan pada penilaian

l Pembayaran bisa didasarkan pada kerja

borongan

l Untuk pembayaran berdasar kerja borongan

harus disertai ketentuan dasar kenaikkan dan penurunan upah

l Reward berdasar pendekatan holistik,

melibatkan penilaian tingkat kontribusi dan penghargaan

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

 Pertanyaan pemerataan, pertama-tama diajukan oleh Moderator kepada Regu A, pertanyaan tersebut dijawab oleh regu yang berhak lebih dahulu, dan pertanyaan

Green Canyon atau Cukang Taneuh merupakan obyek wisata alam di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat yang dapat dikembangkan dengan konsep ekowisata. Jenis atraksi wisata

INTI, pada dasarnya pelaksanaan penempatan karyawan tidak sesuai dengan ketentuan beberapa pegawai belum menempati posisi dan tempat yang tepat sesuai dengan

Salah satu alat bantu manajemen untuk dapat mengendalikan perusahaan secara efektif dan efisien adalah dengan akuntansi pertanggungjawaban, yaitu suatu sistem akuntansi yang

DAFTAR NAMA PESERTA PLPG UNISMUH MAKASSAR TAHUN 2015 Gelombang 1 sampai gelombang 3.. NO No Peserta Nama Mapel

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang akan menjelaskan serta mendiskusikan konsep-konsep dasar pemasaran sesuai dengan syariah islam, serta bagaimana melakukan praktik

Secara prinsipiil melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 telah mengedepankan pendekatan restorative justice dan proses diversi sebagai upaya penyelesaian tindak