• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. Cabang olahraga atletik di artikan sebagai aktivitas jasmani yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. Cabang olahraga atletik di artikan sebagai aktivitas jasmani yang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat olahraga atletik

Cabang olahraga atletik di artikan sebagai aktivitas jasmani yang kompetitif, meliputi beberapa nomor-nomor yang terpisah berdasarkan gerak dasar manusia seperti berjalan, lari, lompat, dan melempar. Mujahir (2007:51) Atletik merupakan jenis olahraga, meliputi barbagai macam pertandingan dengan keahlian yang berbeda-beda, namun yang pokok ada dua jenis yaitu track dan field. Treck terdiri dari lari jarak dekat, jarak sedang, relay dan rintangan. Field meliputi lempar dan lompat.Atletik berasal dari kata “Athlon atau Athlum”, bahasa yunani.kedua kata tersebut mengandung makna:pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Orang yang melakukan kegiatan atletik di namakan athleta,atau dalam bahasa Indonesia di sebut atlet. Atletik seperti yang di ketahui sekarang, di mulai sejak di adakan olimpiade moderen yang pertama kali di kota Athena pada tahun 1896 dan terbentuknya/lahirnya badan dunia Federasi Atletik Amatir Internasional pada tahun 1912. Sejak tahun itu program atletik selalu di modifisir dan di perluas, dalam cara yang rasional, sejak event yang di perlombakan dalam program olimpiade di hari-hari awal di dasarkan atas program yang berasal dari negeri inggris, misalnya penggunaan alat ukur imperial dan merubahnya menjadi sistem metrik. Jadi atletik merupakan salah satu aktivitas

(2)

1

pisik yang dapat di perlombakan dalam bentuk kegiatan jalan, lari, lompat dan, lempar.

Munasifah (2008 : 13) mengatakan lari adalah semua nomor perlombaan lari dimana setiap peserta berlari dengan cepat sepanjang jarak yang harus ditempuh karena itu, lari dan lompat jauh adalah satu dalam kesatuan untuk mencapai hasil jauhnya lompatan pada lompat jauh.

2.1.2 Hakekat Lompat Jauh

Lompat adalah salah satu yang terdapat pada nomor lompat pada cabang olahraga atletik.Lompat adalah istilah yang di gunakan dalam cabang olahraga atletik, dengan tolakan satu kaki baik untuk nomor lompat jauh,lompat tinggi,lompat jangkit, maupun untuk melompat tinggi galah.Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat dan mengangkat kaki keatas depan sambil melayang diudara dengan cepat melalui tolakan satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Muhajir.(2007:175).Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit,lompat tinggi, dan lompat tinggi galah.Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dri titik tertentu sampai ketitik lainnya.Caranya denga berlari secepat-cepatnya kemudian menolak melayang di udara dan mendarat.(Muhajir-2007:120).

Lompat jauh merupakan salah satu nomor yang dilombakan pada cabang olahraga atletik.Terdapat 3 (tiga) macam gaya dalam lompat jauh yaitu, Gaya jongkok , gaya jalan udara (Walking in the air) dan gaya gantung (Snepper). menurut (Muhajir-2007-57) yaitu sebagai berikut :

(3)

2

1. Gaya jongkok (ketika melayang diudara sikap jongkok) 2. Gaya gantung (ketika melayang diudara badan dilentingkan)

gaya lenting disebut gaya menggantung

3. Gaya berjalan diudara (ketika melayang diudara kaki bergerak seolah –olah berjalan di udara.

Menurut widya (2004:65). Lompat jauh adalah gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari capat atau lambat dengan menumpu satu kaki/anggota tubuh lainya dengan keseimbangan yang baik. Sedangkan lompat jauh merupakan keterampilan gerak berpindah dengan bertolak kedepan dengan satu kali tolakan pada untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat di jangkau.

Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa, gerak dasar lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan mendarat.Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan dengan harmonis dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Untuk lebih jelasnya keempat gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

2.1.3 Hakekat Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Gerak dasar merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Gerak dasar juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan

(4)

3

kata lain gerak dasar merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau praktek.

Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa, gerak dasar lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan mendarat.Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan dengan harmonis dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. a. Tahap Lari

Awalan merupakan tahap pertama dalam lompat jauh. Tujuan awalan adalah untuk mendapatkan kecepatan maksimal pada saat akan melompat dan membawa pelompat pada posisi yang optimal untuk tolakan. Awalan lompat jauh harus dilakukan dengan harmonis, lancar dan dengan kecepatan yang tinggi, tanpa ada gangguan langkah agar diperoleh ketepatan bertumpu pada balok tumpuan. Menurut Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya sebelum salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. Menurut Jes Jerver (2009: 34) bahwa “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah untuk meningkatkan kecepatan horisontal secara maksimum tanpa menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. Jarak awalan tidak perlu terlalu jauh, tetapi sebagaimana pelari mendapatkan kecepatan tertinggi sebelum salah satu kaki menolak. Jarak awalan tersebut antara 30-40 meter, Kecepatan sprint 30-40 meter. Berkaitan dengan awalan lompat jauh Munasifah (2008: 12) menyatakan: Jarak awalan tergantung pada tiap-tiap pelari(sekitar 30-40). Jarak awalan harus cukup jauh dan lari cepat untuk mendapatkan momentum yang paling besar. Kecepatan awalan dan irama langkah harus tetap. Pada saat melangkah konsentrasi tertuju

(5)

4

pada lompatan yang setinggi-tingginya. Langkah terakir agak diperpendek, supaya dapat menolak ke atas dengan lebih sempurna. Sikap lari seperti pada lari jarak pendek. Jarak awalan lompat jauh tidak ada aturan khusus, namun bersifat individual tergantung dari masing-masing pelompat. Hal terpenting dalam mengambil jarak awalan yaitu pelompat dimungkinkan memperoleh kecepatan yang maksimal. Kecepatan awalan harus sudah dicapai tiga atau empat langkah sebelum balok tumpuan. Tiga atau empat langkah terakhir sebelum menumpu tersebut dimaksudkan untuk gerakan saat menolak dibalok tumpuan.

b. Tolakan

Tumpuan merupakan perubahan gerak datar ke gerak tegak atau ke atas yang dilakukan secara cepat. Tumpuan dilakukan dengan cara yaitu, sebelumnya pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada langkah terakhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara. Tolakan dilakukan dengan menolakkan salah satu kaki untuk menumpu tanpa langkah melebihi balok tumpu untuk mendapatkan tolakan ke depan atas yang besar. Jes Jerver (2009: 26) menyatakan, “Maksud dari take off adalah merubah gerakan lari menjadi suatu lompatan, dengan melakukan lompatan tegak lurus, sambil mempertahankan kecepatan horisontal semaksimal mungkin”. Lompatan dilakukan dengan mencondongkan badan ke depan membuat sudut lebih kurang 45 dan sambil mempertahankan kecepatan saat badan dalam posisi horisontal.

(6)

5

Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok (http://www.kawandnews.com/2011/09)

c. Tahap Melayang Diudara

Tahap melayang diudara merupakan ketiga dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh, tujuan latihan melayang dalam lompat jauh adalah, melawan rotasi (putaran) yang timbul akibat take off , mendapatkan posisi mendarat yang paling ekonomis dan efesien. Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan melayang pada lompat jauh antara lain : sekali pelompat melepaskan kakinya dari tanah pusat gaya berat tubuhnya akan bergerak dalam lintasan berbola, tidak ada suatu apapun yang dapat mempengaruhi atau mengubah kecepatan atau arah gerakan dari pusat gaya gerak tubuh pelompat.

Tetapi ia dapat mengatur tungkainya sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan terjadinya rotasi, gerakan dari tungkai ini tertutama ditujukan untuk mendapatkan posisi mendarat yang efesien. Ada tiga tekhnik pilihan dalam tahap melayang ini yaitu : tekhnik the sail, tekhnik the hang, dan tekhnik the hitch kick.\

Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan melayang di udara lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:

(7)

6

Gambar 3. Ilustrasi Gerakan Melayang Lompat Jauh Gaya Jongkok (http://www.kawandnews.com/2011/09)

d. Tahap Mendarat

Pendaratan merupakan tahap terakhir dari rangkaian gerakan lompat jauh.Pendaratan merupakan prestasi yang dicapai dalam lompat jauh.Mendarat dengan sikap dan gerakan yang efisien merupakan kunci pokok yang harus dipahami oleh pelompat. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk dan kaki lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien. Pada waktu mulai menyentuh pasir, pelompat memegaskan lutut dan menggeserkan pinggang ke depan, sehingga badan bagian atas menjadi agak tegak dan lengan mengayun ke depan. Menurut Munasifah (2008: 16) teknik pendaratan yang benar adalah sebagai berikut:

Pada saat badan akan jatuh di pasir lakukan pendaratan sebagai berikut:

1. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dibawa ke depan lurus dengan cara mengangkat paha ke atas.

2. Badan dibungkukkan ke depan. 3. Kedua tangan diayun ke depan.

(8)

7

5. Mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, denga cara kedua lutut dibengkokkan (ditekuk)

6. Berat badan dibawa ke depan supaya tidak jatuh ke belakang, kepala ditundukkan, dan kedua tangan ke depan.

Berikut ini disajikan ilustrasi teknik gerakan mendarat lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:

Gambar 4. Ilustrasi Posisi Pendaratan Lompat Jauh Gaya Jongkok (http://www.kawandnews.com/2011/09)

2.1.3 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan sebuah proses dari yang belum bisa menjadi bisa dari yang belum tahu menjadi tahu, sehingga adanya pengalaman dalam proses belajar. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Intinya pada proses belajar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi pribadi. Sehingga akan terjadi perubahan dalam hal pola pikir dan tindakan karena pengalaman yang dimilikinya.Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. dalam Agus Kristiyanto (2010: 125)

(9)

8

bahwa “perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Setiap pembelajaran mempunyai maksud dan tujuan-tujuan tertentu, begitu pula dalam pembelajaran pokok bahasan lompat jauh gaya jongkok. Sebagai bagian dari materi sub-pokok mata pelajaran penjasorkes tujuan dari pembelajaran lompat jauh gaya jongkok mempunyai tujuan yang tidak terlepas dari tujuan pendidikan jasmani secara umum. Adapun tujuan penjas menurut Depdiknas (2006: 2-3) yaitu :

a. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan gerak.

b. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung didalamnya (sportivitas, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis).

c. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan

(10)

9

oleh guru. Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi pelajaran guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan atau ketangkasan.

Menurut Sudjana, (2000 : 6) mengatakan strategi pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran dalam upaya pendidik untuk membentuk peserta didik melakuan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.Substansi atau materi pembelajaran lompat jauh adalah bahan materi belajar yang bersumber dari kurikulum jurusan pendidikan keolahragaan, progam studi pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi.

Proses pembelajaran lompat jauh adalah langkah-langkah atau tahapan-tahapan proses lompat jauh yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Karena itu, strategi pembelajaran merupakan penggunaan pendekatan, metode dan siasat untuk mewujudkan interaksi edukasi antar pendidik dan peserta didik, serta upaya pengalaman terhadap proses, hasil, dan atau dampak kegiatan pembelajaran.

(11)

10

Menurut Rusli, (2007:19) menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

a. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkunganya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang di temukan.

b. Guru menyediakan materi secara focus berbifikir dan berinteraksi dalam pembelajaranya.

c. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya di dasarkan pada pengkjian

d. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan atau tuntutan kepada siswa dalam menganalisis segala informasi

e. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berfikir

f. Guru menggunakan teknik mengajar yang berpariasi sesuai dan tujuan dan gaya mengajar guru.

Sebagi seorang pendidik, maka dalam kegiatan proses belajar mengajar harus harus mengenal beberapa istilah yang pada dasarnya memilki arti yang sama secara umum, sehingga seringkali kita merasa bingung untuk membedakan istilah-istilah tesebut. Istilah-istilah-istilah tersebut adalah:

Dilihat dari pendekatanya, pembelajaran deduktifr terdapat 2 jenis pendekatan, yaitu: Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centerd approach) dan Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centerad approach).

(12)

11 2.1.4 Hakikat Pembelajaran deduktif

pembelajaran deduktif adalah model pembelajaran yang merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif. keduanya di rancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Pengertian pembelajaran deduktif adalah: model pembelajaran yang merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif. keduanya di rancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berfikir termasuk proses berfikir, cara memotivasi dan waktu yang di perlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya. Pembelajaran di lakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi. Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan di olah mulai dari hal yang umum sampai ke hal yang khusus, dari hal yang abstrak ke hal yang nyata, dari konsep-konsep yang abstrak kepada contoh-contoh yang kongkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis. Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran deduktif meliputi tiga tahap:

a. Pengajar memilih pengetahuan untuk di ajarkan b. Pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik

c. Pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikanya kepada peserta didik

(13)

12 Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:

a. Guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam pembelajaran di upayakan untuk pembuktianya

b. Guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep

c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep-konsep

d. Siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang di berikan guru Pembelajaran deduktif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan penalaran dari umum ke khusus.

Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut: 1. Berorientasi pada siswa

2. Berstruktur tinggi

3. Penggunaan waktu yang lebih efisien

4. Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu Sintak pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan abstraksi 2. Memberi ilustrasi 3. Aplikasi

4. penutup

Menurut Rusli, (2001:19) mengatakan pembelajaran deduktif adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru substansi dan atau materi pembelajaran berpusat pada bidang studi. Pada umumnya pembelajaran berpusat

(14)

13

pada guru substansi dan atau materi pembelajaran deduktif menunjukan ciri yaitu selalu dimulai dengan penjelasan dan contoh teknik standar ketugas gerak yang spesifik. Tujuan materi, metode dan evaluasi pembelajaran dedukatif merupakan unsur pokok dalam proses belajar-mengajar dan berkaitan satu dengan lainnya. Karena itu, pembelajaran deduktif dalam program pendidikan jasmani berorientasi pada tujuan maka pembuatan keputusan tentang materi dan metode serta pelaksanaan evaluasi merujuk kepada tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Rusli, (2007:19) mengatakan pembelajaran deduktif adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru substansi dan atau materi pembelajaran berpusat pada bidang studi. Pada umumnya pembelajaran berpusat pada guru substansi dan atau materi pembelajaran deduktif menunjukan ciri yaitu selalu dimulai dengan penjelasan dan contoh teknik standar ketugas gerak yang spesifik. Tujuan materi, metode dan evaluasi pembelajaran dedukatif merupakan unsur pokok dalam proses belajar-mengajar dan berkaitan satu dengan lainnya. Karena itu, pembelajaran deduktif dalam program pendidikan jasmani berorientasi pada tujuan maka pembuatan keputusan tentang materi dan metode serta pelaksanaan evaluasi merujuk kepada tujuan yang ingin dicapai pelaksanaa Pembelajaran gerak dasar Lompat Jauh melalui pembelajaran deduktif

a. Gerak dasar lokomotor 1. Awalan

Menurut Jes Jerver (2009: 34) bahwa “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah untuk meningkatkan kecepatan horisontal secara maksimum tanpa menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. Jarak

(15)

14

awalan tidak perlu terlalu jauh, tetapi sebagaimana pelari mendapatkan kecepatan tertinggi sebelum salah satu kaki menolak. Jarak awalan tersebut antara 30-40 meter, Kecepatan sprint 30-40 meter.

2. Tolakan

pembelajaran menumpu tehnik yang di gunakan adalah para siswa melompati kardus yang sudah disusun dengan jarak dan tinggi kardus yang sama secara bergiliran. Latihan ini bertujuan melatih kekuatan otot kaki tumpu dan melatih daya ledak kaki tumpu.

b. Gerak dasar non lokomotor 1. Posisi Melayang

Posisi melayang di udara Pembelajaran melayang kali ini dengan gerakan sebagai berikut, siswa berdiri kurang lebih 10 langkah dari balok tumpu kemudian satu per satu siswa berlari melompati kotak kardus yang sudah disusun dan menyundul bola yang digantung diatas bak lompat tehnik tersebut dilakukan berulang.-ulang.

2. Sikap Mendarat

Gerakan yang dilakukan adalah berlari kemudian melompat melewati kardus dan mendarat pada kotak yang sudah disiapkan oleh peneliti berupa bentangan tali. Tujuan pembelajaran ini adalah melatih kecermatan dalam mengatur tempo kecepatan hingga kedua kaki mampu mendarat di kotak.

(16)

15

d. Pengajar memilih pengetahuan untuk di ajarkan e. Pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik

f. Pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikanya kepada peserta didik

Rusli (2001: 21) menyatakan bahwa kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Hakekat Pembelajaran Lompat Jauh Melalui Pembelajaran Deduktif 2.1.6 Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan prilakunya. Setelah mengalami belajar siswa berubah prilakunya di banding sebelumnya, perubahan prilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.

Menurut Purwanto, (2008 : 54) mengatakan hasil belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi prilaku kejiwaan yang dapat di didik dan diubah prilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(17)

16

Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: jika menggunakan pembelajaran deduktif maka gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa dikelas VII MTs Negeri Suwawa Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan.

2.3 Indikator Kinerja

Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu: jika rata-rata peningkatan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa dikelas VII MTs Negeri Suwawa kabupaten Bone bolango meningkat minimal 75% maka penelitian ini di anggap selesai dan berhasil.

(18)

17

Gambar

Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok  (http://www.kawandnews.com/2011/09)
Gambar 3. Ilustrasi Gerakan Melayang Lompat Jauh Gaya Jongkok  (http://www.kawandnews.com/2011/09)
Gambar 4. Ilustrasi Posisi Pendaratan Lompat Jauh Gaya Jongkok   (http://www.kawandnews.com/2011/09)

Referensi

Dokumen terkait

Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Tujuan lompat jauh ialah melakukan lompatan sejauh mungkin dengan teknik dan prosedur yang telah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap peserta didik tunanetra yang berprestasi pada cabang olahraga atletik lari dan bagaimana peran

PARALYMPIC CABANG OLAHRAGA ATLETIK PADA PERSIAPAN ASEAN PARAGAMES KE 9 TAHUN 2017 (Deskripsi Tentang Pembinaan dan Prestasi Cabang Olah Raga Atletik NPC

Terlepas dari kajian diatas Wisahati & Santosa (2010: 28) menambahkan bahwa tenis meja merupakan cabang olahraga yang dilakukan dalam gedung Indoor yang dilakukan

Lompat jauh merupakan salah satu nomer lompat yang terdapat dalam cabang olahraga atletik. Dalam lompat jauh, penguasaan teknik dan kondisi fisik adalah faktor yang

Lompat tinggi termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua

Selanjutnya Widya (2004:65)mengatakan bahwa lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang- ancang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku pengembangan model latihan pelvis stabilization dalam cabang olahraga atletik nomor jalan cepat “Sangat Baik”