• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIK PADA PT. MEGA WAHANA PESONA SENGETI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIK PADA PT. MEGA WAHANA PESONA SENGETI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIK PADA

PT. MEGA WAHANA PESONA SENGETI

Lailyn Puad

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nurdin Hamzah Jambi E-mail: [email protected]

Abstract– Expert system is a computer based system using knowledge, fact, and logical technique in solving a

problem which usually can be solve by the expert in a certain field. This expert system has dynamic characteristic, It means the user who has access right as expert is able to manage knowledge along with the development of recent knowledge. This expert system can help motorbike owner and mechanical fledgeling ones. Here in word pictures about damage which happens, analysing trouble, with damage and solution cause that is expoused draws so get to work righteously an expert or its pro, without remove dependency on a n expert.

Keywords : Expert system, Artificial Intelligence, Motorbike demage.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor matik Honda saat ini menjadi primadona masyarakat indonesia sebagai sarana transportasi. Hal ini dikarenakan penggunaan motor matik yang mudah karena hanya perlu menarik gas agar berjalan tanpa perlu memindahkan persneling gigi seperti motor bebek. Dibalik kemudahan tersebut tentu saja motor matik tidak selalu didalam kondisi baik pasti nantinya akan ditemukan kerusakan yang tidak diketahui pengguna. Kerusakan yang terjadi contohnya seperti motor yang tiba-tiba mati saat dikendarai, saat digas motor tidak mau berjalan, motor yang tidak mau hidup saat dinyalakan dan masih banyak lagi kerusakan yang lainnya. Pengguna yang tidak mengetahui kerusakan tersebut tentu tidak tahu harus berbuat apa terhadap motornya. Pendiagnosisan terhadap kerusakan pada motor matik memang harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin, hal tersebut dikarenakan agar kerusakan pada motor matik tidak menjalar pada komponen atau alat motor matik yang lainnya.

Dalam hal ini peran seorang Pakar atau Mekanik sangat diandalkan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis kerusakan serta memberikan cara menangani guna mendapatkan solusinya. Namun dengan demikian, keterbatasan yang dimiliki seorang pakar terkadang menjadi kendala bagi yang akan melakukan konsultasi guna menyelesaikan suatu permasalahan untuk mendapatkan solusi terbaik. Dalam hal ini Sistem

Pakar dapat dijadikan sebagai penyelesaian alternatif untuk memecahkan permasalahan seorang pakar.

Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik membuat Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Motor Matik Pada PT. Mega Wahana Pesona Sengeti berdasarkan tanda-tanda dan gejala kerusakan pada motor matik serta memberikan solusi sementara dari kerusakan tersebut sebelum membawa motor ke bengkel resmi Honda.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana membangun suatu sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan motor matik pada PT. Mega Wahana Pesona Sengeti?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Memberikan alternatif kepada pihak bengkel dalam melakukan proses diagnosis terhadap kerusakan sepeda motor Matic.

2. Menciptakan sebuah sistem yang dapat membantu seorang pakar dalam mendiagnosis kerusakan pada sepeda motor matic.

3. Sebagai bentuk adaptasi teknologi dalam aspek otomotif.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem

(2)

Menurut Atmosudirjo dalam buku Sutabri “Analisis Sistem Informasi” (2012:07) menyatakan bahwa : “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen– komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa, sehingga unsur–unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.”

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, process, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

2.2 Definisi Sistem Pakar

Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.

Menurut Turban, et al dalam buku “ Decision Support Systems and Intelligent Systems “ (2004:718) menyatakan bahwa : Istilah sistem pakar (ES) berasal dari istilah sistem pakar berbasis-pengetahuan. Sistem pakar adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekan dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia.

2.3 Definisi Deteksi

Deteksi adalah suatu proses untuk memeriksa atau melakukan pemeriksaan terhadap sesuatu dengan menggunakan cara dan teknik tertentu. Deteksi dapat digunakan untuk berbagai masalah, misalnya dalam sistem pendeteksi suatu penyakit, dimana sistem mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang biasa disebut gejala.

Tujuan dari deteksi adalah memecahkan suatu masalah dengan berbagai cara tergantung metode yang diterapkan sehingga menghasilkan sebuah solusi.

2.3 Definisi Kerusakan

Rusak merupakan suatu kondisi dimana sebuah barang tidak berjalan dengan baik atau tidak dapat digunakan lagi. Penyebab barang tersebut tidak berjalan dengan baik dapat disebabkan karena pemakaian yang melebihi batas ataupun karena usia dari barang tersebut. Jika demikian hal yang harus dilakukan barang tersebut harus segera diperbaiki atau diganti dengan yang baru.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sistem yang Diusulkan

3.1.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah alur data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Adapun Diagram Konteks untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 1 seperti di bawah ini :

Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Motor Matik Honda User Admin Data Login Data Registrasi Data Jawaban Data Ubah Pssword

Data Login

Data Gejala dan kerusakan

Data Berita Data Ubah Password

Info data user Belum Lengkap

Info login Invalid Data Konsultasi

Info Ubah Password Info Gejala dan Kerusakan Info Konsultasi Info Berita Info Konsultasi yang harus dijawab

Info login Invalid Info Berita Info Hasil Diagnosa

Gambar 1. Diagram Konteks 3.1.2 Mesin Inferensi

Untuk memudahkan pengetahuan bagi masyarakat pengguna sepeda motor, penulis membuat Tugas Akhir ini dengan alternatif penyajian informasi dan konsultasi tentang kerusakan pada sepeda motor serta cara penanganannya, yang diimplementasikan oleh penulis sendiri secara online melalui web master. Sebuah aplikasi web sebagai sistem pakar yang dapat mendeteksi jenis kerusakan pada sepeda motor dengan menggunakan option dan pilihan YA atau TIDAK yaitu menjawab gejala-gejala yang dirasakan dan masalah yang akan dianalisa yaitu tentang jenis kerusakanpada motor beserta gejala, penyebab dan penanganan atau solusinya.

Pada tabel kerusakan dan gejala terdapat 11 jenis kerusakan yang ditunjukan oleh KS001, KS002, ..,KS011. Dan 24 gejala yang ditunjukkan oleh GJ001, GJ002,…, GJ024. Dari

(3)

24 gejala disusun sebagai pernyataan dan 11 jenis kerusakan disusun sebagai kerusakan awal. Gejala ini merupakan basis pengetahuan untuk membuat suatu kesimpulan yang menjadi goal. Berikut ini adalah tabel kerusakan dan gejala yaitu pada Tabel 1 :

Tabel 1. Tabel kerusakan dan gejala

Keterangan :

KS001 : Mesin sukar hidup

KS002 : Mesin tidak dapat hidup sama sekali KS003 : Mesin dapat hidup tapi tidak bertenaga KS004 : Timbul suara menggelitik pada bagian blok silinder

KS005 : Bahan bakar boros

KS006 : Keluar asap putih dari knalpot

KS007 : Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskan

KS008 : Lampu besar mati

KS009 : Lampu sein mati atau tidak berkedip KS010 : Lampu rem mati

KS011 : Transmisi susah dipindahkan GJ001 : Cek busi, apakah kotor GJ002 : Cek karburator, apakah kotor

GJ003 : Cek selang dari tengki bahan bakar menuju karburator, apakah mampet

atau longgar

GJ004 : Cek platina atau coil dengan ohm meter, apakah rusak

GJ005 : Cek CDI untuk motor yang menggunakan coil, apakah rusak

GJ006 : Cek kabel body menuju magnet dengan ohm meter, apakah putus

GJ007 : Cek spul magnet, apakah putus GJ008 : Cek saringan udara, apakah kotor GJ009 : Cek bos katup, apakah rusak GJ010 : Cek pegas katup, apakah lemah GJ011 : Cek kompresi, apakah bocor GJ012 : Cek noken as, apakah aus

GJ013 : Cek torak dan ring torak, apakah aus GJ014 : Cek stang torak dan laher stang, apakah longgar

GJ015 : Cek silinder head dan torak nya, apakah kotor

GJ016 : Cek torak dan cincin torak, apakah aus GJ017 : Cek silinder, apakah aus

GJ018 : Cek oli, apakah cc oli sesuai dengan ketentuan yang tertera di blok mesin.

GJ019 : Apakah kawat dalam lampu putus GJ020 : Cek kabel reflector, apakah putus

GJ021 : Cek soket, apakah kabel dalam soket putus GJ022 : Cek plat kopling, apakah aus

GJ023 : Cek otomatis sentripugal, apakah aus GJ024 : Cek bensin, apakah kosong

3.1.3. Decision Tree

Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna untuk

(4)

mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.

3 2 1 24 22 23 5 4 9 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 B C B A T F T F T K K K T T T T T T T T T T T T T T T T T F F F F F F F F F F F F F T K E K E D K K K K D K K K K F F F F F F K F

Gambar 2. Alur Inferensi Kerusakan Motor

Dari gambar di atas terdapat aturan-aturan sebagai berikut :

A (Mesin Sukar hidup) : 1,2,3,24

B (Mesin tidak dapat hidup sama sekali) : 1,4,5,6,7,24

C (Transmisi susah dipindahkan) :8,9,10,11,12,13, 15,16,17,18,19,20,21,24

D (Masalah Pada Kopling) :14,22,23 E (Kain Kopling haus) :23

K (Kerusakan tidak terdeteksi)

3.2 Tampilan Sistem yang Dibangun

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tampilan input sistem dalam aplikasi.

1. Halaman Login Admin

Halaman ini digunakan untuk proses admin dalam melakukan login aplikasi dan seterusnya akan melakukan pengisian data-data yang dibutuhkan.

Gambar 3. Halaman Login Admin 2. Halaman Menu Utama

Halaman ini berisikan menu-menu utama yang digunakan untuk memproses aplikasi ini.

Gambar 4. Halaman Menu Utama 3. Halaman Menu Berita

Halaman ini digunakan untuk mem-posting data-data berita yang perlu untuk dibaca oleh user.

(5)

4. Halaman Input Register User

Halaman ini digunakan untuk proses pendaftaran user/pengguna baru.

Gambar 6. Halaman Input Register User 5. Halaman Menu Konsltasi

Halaman ini digunakan untuk memulai proses konsultasi dalam aplikasi ini.

Gambar 7. Halaman Menu Konsltasi 6. Halaman Laporan Konsultasi

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan hasil diagnosis yang dilakukan dengan aplikasi.

Gambar 8. Halaman Laporan Konsultasi

IV. PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

1. Aplikasi yang dibangun ini memudahkan para pengguna sepeda motor untuk mengetahui penyebab, akibat dan gejala-gejala yang ditimbulkan dari kerusakan sepeda motor.

2. Memudahkan para pengguna sepeda motor untuk mencari solusi kerusakan sepeda motor.

3. Memudahkan para pengguna sepeda motor untuk mendapatkan informasi mengenai cara merawat motor dengan baik melalui penyajian informasi berita yang terdapat dalam website aplikasi mendeteksi kerusakan pada sepeda motor. 4. Memudahkan para mekanik memperbaiki

sepeda motor apabila lupa dengan gejala kerusakan motor yang diderita.

DAFTAR REFERENSI

Fatta, H. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : CV.Andi Offset, 2004.

Nilmada, M., 2013. Sistem Pakar untuk mendeteksi kerusakan sepeda motor. UG Journal, 7(5). Rukmana, A. and Iriani, S., 2013. Analisis dan

Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Sepeda Motor Non Injeksi Pada Bengkel Gemilang Jaya Motor Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Jakarta : CV. Andi Offset

Turban, Efraim and Aronson, Jay E. and Liang, Ting-Peng, 2004. Decision Support Systems and Intelligent Systems (7th Edition). Prentice-Hall, Inc.

IDENTITAS PENULIS

Nama : Lailyn Puad, S.Kom, M.Kom NIDN/NIK : 1017129001

TTL : Sengeti, 17 Desember 1990 Golongan / Pangkat : III C / Penata

Jabatan Fungsional : Lektor

Alamat Rumah : Jl. Kolonel Abunjani, Sipin, Jambi

Telp. :

Gambar

Diagram  konteks  adalah  alur  data  yang berfungsi  untuk  menggambarkan  keterkaitan aliran-aliran    data    antara    sistem    dengan     bagian-bagian    luar
Tabel 1. Tabel kerusakan dan gejala
Gambar 2. Alur Inferensi Kerusakan Motor Dari  gambar  di atas  terdapat  aturan-aturan  sebagai berikut :
Gambar 6. Halaman Input Register User 5.  Halaman Menu Konsltasi

Referensi

Dokumen terkait

CRITICAL FACTORS THAT MO TIVATE THE MANAGERS IN CONS TRUCTION COM PANIES TO

Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka diatas, kerangka pemikiran penelitian ini adalah untuk menguji perbandingan pengaruh variabel makro ekonomi

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata berbasis Masjid Mahasiswa STAIN Salatiga di Dusun Dowakan Kecamatan Salam Kabupaten Magelang..

Upaya ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan respon yang harus dilakukan OMS di Aceh terhadap berbagai perubahan yang terjadi

Abstrak: Berdasarkan observasi atau pengamatan secara langsung pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMAN 1 Kampar, peneliti jumpai terlihat banyak pemain pada tim

Ketika itu etnis Cina bermukim di sekitar daerah Ciwalen/Sukaregang Hilir (wijkenstelsel). Pemisahan etnis Cina merupakan strategi Pemerintah Kolonial Belanda demi

Dalam analisis data, pendapat dari guru dan kepala sekolah tidak dipisahkan karena kedua kategori responden dipandang memiliki peran dan kontribusi yang tidak jauh berbeda dalam

Siahaan dan Buma (1992) menyatakan bahwa untuk mengetahui dosis pupuk yang harus ditambahkan ke dalam tanah yaitu dengan mempertimbangkan jumlah hara yang diserap tanaman, status