• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CUSTOMER VALUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO : Survei terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CUSTOMER VALUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO : Survei terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CUSTOMER VALUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO (Survei terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh:

SRI MARTINA INTAN P.H

0807183

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH CUSTOMER VALUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO

(Survei Terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Ridwan Purnama, S.H,.M.Si NIP. 19600915 198803 1 003

Pembimbing II

Oce Ridwanudin, SE.,MM NIP. 19810407 201012 1 002

Mengetahui Ketua Program Studi

Heri Puspito Diyah Setyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan pada skripsi dengan judul “Pengaruh

Customer Value Dalam Meningkatkan Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo” (Survei terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo)

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, September 2013

(4)

PENGARUH CUSTOMER VALUE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO

Oleh

Sri Martina Intan Permatasari Hassan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Sri Martina Intan Permatasari Hassan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(5)

ABSTRAK

Sri Martina Intan P.H, 0807183, Pengaruh Customer Value Dalam Meningkatkan Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo (Survei terhadap Wisatawan Nusantara Individu di Saung Angklung Udjo) dibawah bimbingan Ridwan Purnama, S.H, M.Si. dan Oce Ridwanudin SE.,MM

Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki prospek dan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan kota yang menawarkan beragam keelokan wisata seni dan budaya. Salah satu kesenian original Jawa Barat, khususnya Bandung yang menyita perhatian dunia adalah keberadaan Saung Angklung Udjo. Saung Angklung Udjo sebagai sanggar seni merupakan tempat laboratorium pendidikan, latihan, dan pertunjukan musik etnik untuk mendidik para pelatih dan pemain dalam bidang kesenian khas Jawa Barat, khususnya musik angklung. Dari pra penelitian yang telah dilakukan didapat permasalahan bahwa walaupun tingkat kunjungan di Saung Angklung Udjo tiap tahunnya selalu terjadi peningkatan tetapi masih saja ada pengunjung yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Berkaitan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh customer value terhadap kepuasan wisatawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan menggunakan skala ordinal. Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random sampling dengan ukuran sampel menggunakan rumus slovin, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan program SPSS 16.00 for windows. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengaruh customer value secara signifikan yaitu 56,1% sedangkan pengaruh lain atau ε sebesar 43,9%. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 9,324 + 0,743X. Secara keseluruhan berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan customer value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan berkunjung ke Saung Angklung Udjo.

(6)

ABSTRACT

Sri Martina Intan P.H, 0807183, Effect of Customer Value in Increasing Satisfaction at Saung Angklung Udjo Travelers (Survey of Travelers Domestic Individuals at Saung Angklung Udjo) under the guidance of Purnama Ridwan, SH, M.Sc. and Oce Ridwanudin SE., MM

Tourism is part of the industrial sector and the prospects that have a huge potential to be developed. West Java as one of the tourist destinations in Indonesia has a great potential to be visited by the tourists. Bandung City as the capital of West Java province is a city that offers a variety of beauty arts and cultural tourism. One of the original arts of West Java, Bandung in particular that drew the world's attention is the existence of Saung Angklung Udjo. Saung Angklung Udjo as an art gallery is a laboratory places of education, training, and performances of ethnic music to educate the coaches and players in the West Javanese arts, especially music angklung. From the research that has been done pre-obtained problem that although the level of traffic at Saung Angklung Udjo always increased every year but there are still visitors who are not satisfied with the service provided.

In this regard the research done on the effect of customer value on tourist satisfaction. This type of research is descriptive verification and the method used is an explanatory survey using ordinal scale. The sampling technique used was a systematic random sampling with sample size using the formula Slovin, then obtained a total sample of 100 respondents. The data analysis technique used is simple linear regression with SPSS for windows 16.00. Results of this study can be seen that the influence of significant customer value is 56.1%, while other influences or ε of 43.9%. Based on the calculations, the regression equation is Y = 9.324 + 0.743 X. Overall hypothesis testing based on customer value showed a significant effect on satisfaction visited Saung Angklung Udjo.

(7)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Konsep Kepariwisataan ... 18

2.1.1.1 Konsep dan Teori Pariwisata ... 18

2.1.1.2 Konsep dan Teori Wisatawan ... 20

2.1.1.3 Konsep dan Teori Daya Tarik Wisata ... 22

2.1.1.4 Saung Angklung Udjo Sebagai Daya Tarik Wisata ... 23

2.1.2 Customer Value ... 24

2.1.2.1 Customer Value Bagian dari Bauran Pemasaran ... 24

2.1.2.2 Definisi Customer Value ... 29

2.1.2.3 Ciri dan Karakteristik Customer Value ... 31

2.1.2.4 Tipe Pelanggan ... 34

2.1.2.5 Dimensi Customer Value ... 35

2.1.3 Kepuasan ... 37

2.1.3.1 Definisi Kepuasan ... 37

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ... 39

2.1.3.3 Mengukur Kepuasan ... 43

2.1.3.4 Dimensi Kepuasan ... 45

2.1.4 Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan ... 48

2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 49

2.2 Kerangka Pemikiran ... 55

(8)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 73

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 77

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 79

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 79

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif ... 80

3.2.8 Rancangan Analisis Regresi Sederhana ... 81

3.2.9 Pengujian Hipotesis ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Wisatawan Saung Angklung Udjo ... 85

4.1.1 Profil Perusahaan Saung Angklung Udjo ... 85

4.1.1.1 Identitas Perusahaan Saung Angklung Udjo ... 85

4.1.1.2 Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 86

4.1.1.3 Sejarah Perusahaan Saung Angklung Udjo ... 87

4.1.1.4 Produk dan Jasa yang Ditawarkan Saung Angklung Udjo ... 88

4.1.2 Profil Wisatawan Saung Angklung Udjo ... 92

4.1.2.1 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin, Status dan Usia ... 92

4.1.2.2 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 94

4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 96

(9)

4.1.2.5 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Waktu Berkunjung

ke Saung Angklung Udjo... 99

4.1.2.6 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Sesi Pertunjukan 101

4.1.2.7 Pengalaman Wisatawan Berdasarkan Berapa Kali Berkunjung ... 102

4.2 Tanggapan Wisatawan terhadap Customer Value ... 103

4.3 Tanggapan Wisatawan Terhadap Kepuasan Berkunjung ke Saung Angklung Udjo ... 107

4.4 Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan Berkunjung ke Saung Angklung Udjo ... 110

4.4.1 Hasil Pengujian Asumsi Regresi ... 110

4.4.1.1 Uji Asumsi Normalitas ... 110

4.4.1.2 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 112

4.4.1.3 Hasil Uji Asumsi Multikolerasi ... 113

4.4.1.4 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 115

4.4.1.5 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi ... 115

4.4.1.6 Model Persamaan Regresi Linear Sederhana Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan ... 117

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 117

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik... 117

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Rekomendasi ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Rekapitulasi Wisatawan Nusantara Tahun 2007 – 2012 4

1.2 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2012 ... 5

1.3 Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung ... 6

1.4 Daftar Tempat Wisata Galery Seni Budaya di Bandung .. 7

1.5 Fasilitas Saung Angklung Udjo ... 9

1.6 Data Kunjungan Wisatawan ke Saung Angklung Udjo .... 10

1.7 Hasil Pra-Penelitian Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo ... 12

1.8 Strategi Pemasaran Saung Angklung Udjo ... 14

2.1 Definisi Pemasaran Menurut Para Ahli ... 24

2.2 Definisi Bauran Pemasaran Menurut Para Ahli ... 27

2.3 Definisi Customer Value Menurut Para Ahli ... 30

2.4 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Masalah Penelitian ... 50

3.1 Operasional Variabel ... 61

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 66

3.3 Koefisien Korelasi ... 74

3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrument Penelitian ... 74

3.5 Hasil Pengujian Realibilitas Instrument Penelitian ... 79

4.1 Produk Pertunjukan Saung Angklung Udjo ... 89

4.2 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin, Status dan Usia ... 93

4.3 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 95

4.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 96

4.5 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Bersama Siapa Datang ke Saung Angklung Udjo ... 98

4.6 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Waktu yang Dipilih Saat Berkunjung ... 100

4.7 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Sesi Pertunjukan 101

(11)

4.10 Tanggapan Wisatawan Terhadap Kepuasan ... 107

4.11 Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas ... 114

4.12 Hasil Analisis Customer Value terhadap Kepuasan ... 115

(12)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Gambar Hal

1.1 Perbandingan Data Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Bulanan Tahun 2011-2012 ... 3

1.2 SOP Pengunjung Saung Angklung Udjo ... 11

1.3 Interval Pra-Penelitian ... 12

2.1 Determinant of Customer-Perceived Value ... 37

2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Customer Value Terhadap Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo ... 57

2.3 Paradigma Penelitian Customer Value terhadap Kepuasan Wisatawan Saung Angklung Udjo... 57

3.1 Struktur Kausal X dan Y ... 83

4.1 Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 87

4.2 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin, Status dan Usia ... 94

4.3 Keterkaitan Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 96

4.4 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 98

4.5 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Bersama Siapa Datang ke Saung Angklung Udjo ... 99

4.6 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Waktu yang Dipilih Saat Berkunjung ... 100

4.7 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Sesi Pertunjukan 102

4.8 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Berapa Kali Berkunjung ... 103

4.9 Normal Probability Plot ... 111

4.10 Histogram Dependent Variable Kepuasan ... 112

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pariwisata saat ini demikian pesat, dan merupakan

fenomena global dengan melibatkan jutaan manusia baik di kalangan masyarakat

industri pariwisata maupun penggunanya. Kegiatan pariwisata dan obyek wisata

di suatu daerah akan menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru, sehingga

masyarakat dapat memanfaatkannya.

Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki prospek

dan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Peluang tersebut didukung

oleh berbagai kondisi seperti letak dan keadaan geografis yang sangat baik,

lapisan tanah yang subur, panorama yang indah serta didukung oleh flora dan

fauna yang memperkaya pesona dari berbagai objek wisata di Indonesia.

Indonesia, sebagai negara kepulauan menyimpan berjuta pesona wisata di

tiap daerahnya. Dari Sabang hingga Merauke, terselip kekayaan alam dan budaya

yang merupakan bahan mentah destinasi. Bangsa ini patut bersyukur dengan

pemberian Tuhan dan juga wajib untuk dilestarikan, karena jika mampu diolah

dan dikemas dengan baik dapat menjadi wisata yang menarik dan dapat

mendatangkan wisatawan yang tentunya dapat menghasilkan pendapatan yang

besar pula.

Namun ternyata, dibalik kekayaan pesona flora, fauna maupun alam yang

(14)

akan beberapa faktor antara lain infrastruktur, teknologi informasi, keamanan,

SDM, dan sampah. (http://fjrbudiman.wordpress.com)

Akan tetapi, kendala-kendala tersebut ternyata tidak menghalangi laju

pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan

tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang terus meningkat di tiap tahunnya.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari

Elka Pangestu bahwa faktor yang mempengaruhi kenaikan pariwisata Indonesia

ini disebabkan dengan stabilnya bidang keamanan dan kenyamanan bagi

wisatawan. Isu keamanan sangat penting, karena akan menentukan layak tidaknya

menjadi tujuan wisatawan asing. Selain faktor tersebut, kenaikan ini juga

disebabkan tingginya daya saing harga pariwisata, karena pariwisata Indonesia

memiliki harga yang kompetitif dengan negara lain namun tetap mempunyai value

of money yang tinggi.

Penilaian ini berdasarkan dari jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia

yang mengalami kenaikan. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)

ke Indonesia pada November 2012 mencapai 693,9 ribu orang atau naik 5,94

persen dibandingkan jumlah wisman November 2011, yang sebesar 654,9 ribu

orang. Begitu pula, jika dibandingkan dengan Oktober 2012, jumlah kunjungan

wisman November 2012 naik tipis sebesar 0,80 persen.

Secara kumulatif (Januari─November) 2012, jumlah kunjungan wisman mencapai 7,28 juta orang atau naik 5,09 persen dibanding kunjungan wisman

pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang berjumlah 6,93 juta orang.

(15)

jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada November 2012 mengalami

kenaikan sebesar 0,80 persen.

GAMBAR 1.1

PERBANDINGAN DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA BULANAN TAHUN 2011-2012

Sumber: Kemenbudpar, 2013

Gambar 1.1 dapat terlihat perbandingan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara yang masuk ke Indonesia tiap bulannya dari tahun 2011 hingga

2012. Kunjungan wisatawan mancanegara mencapai puncaknya pada bulan Juli

yaitu sebesar 745, 451 kunjungan pada tahun 2011, tetapi mengalami penurunan

di bulan Juli 2012, yaitu hanya sebesar 701.200 kunjungan. Dan puncak

kunjungan pada tahun 2012 terjadi pada bulan Desember yang mendapat 766,966

kunjungan.

Selain dari pendapatan devisa yang diterima dari wisatawan

mancanegara, pariwisata Indonesia juga didukung oleh tingkat pertumbuhan

wisatawan dalam negeri atau yang sering disebut juga wisatawan nusantara

(16)

TABEL 1.1

REKAPITULASI WISATAWAN NUSANTARA TAHUN 2007 – 2012 Tahun Perjalanan

(Ribuan)

Rata-rata Perjalanan (kali)

Pengeluaran Per Perjalanan (ribu Rp)

Total Pengeluaran (Triliun Rp)

2007 222,389 1.93 489.95 108.96

2008 225,041 1.92 547.33 123.17

2009 229,731 1.92 600.30 137.91

2010 234,377 1.92 641.76 150.41

2011 236,752 1.94 662.68 156.89

2012 245,290 1.98 700.00 171.70

Sumber : BPS, 2013

Tabel 1.1 menunjukkan rekapitulasi wisatawan nusantara dari tahun 2007

hingga 2012. Tiap tahun terjadi peningkatan dari jumlah perjalanan wisatawan

nusantara. Dan pada tahun 2012 berhasil meningkatkan jumlah wisatawan

nusantara di Indonesia sebanyak 245,290 pengunjung, lebih besar dibandingkan

pada tahun 2011 yang hanya mendapat 236,752 pengunjung saja.

Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia memiliki

potensi yang besar untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik mancanegara

maupun nusantara. Hal ini disebabkan karena perkembangan pariwisata Jawa

Barat didukung oleh keberagaman budaya dan pesona alam yang memikat dari

tiap kota dan kabupatennya. Potensi pariwisata ini harus terus dikembangkan agar

menarik wisatawan untuk berkunjung. Pada Tabel 1.2 dijelaskan mengenai tingkat

(17)

TABEL 1.2

PERTUMBUHAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBJEK WISATA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2006-2012

Tahun Wisatawan Jumlah

Mancanegara Nusantara

2007 207.935 16.890.316 17.908.250

2008 300.345 27.345.657 27.646.002

2009 361.256 28.356.987 28.718.243

2010 750.324 34.056.978 34.807.302

2011 800.678 36.154.376 36.955.054

2012 1.185.907 38.881.130 40.067.037

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, 2013

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, jumlah

wisatawan di Jawa Barat baik wisman maupun wisnus dari tahun 2007 sampai

dengan 2011 terus mengalami kenaikan. Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui

bahwa jumlah wisnus ke objek wisata di Jawa Barat pada tahun 2007 sebanyak

16.890.316 orang, dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2012, dan

berhasil mendatangkan wisatawan nusantara hingga mencapai angka 38.881.130.

Begitu pula dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang terus

mengalami kenaikan dari tahun 2007 hingga tahun 2011.

Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan kota yang

menawarkan beragam keelokan wisata. Terletak di dataran tinggi, Bandung

dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai

salah satu kota tujuan wisata. Predikat sebagai pusat kegiatan kebudayaan dan

pariwisata disandang karena kota ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Objek

wisata yang ditawarkan terdiri dari wisata belanja, wisata hiburan, wisata kuliner

dan wisata budaya. Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah

menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari

(18)

dijelaskan mengenai Data Kunjungan Wisatawan yang datang ke Kota Bandung

dari tahun 2008 hingga tahun 2012:

TABEL 1.3

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG KE KOTA BANDUNG

Tahun Wisman Wisnus Total

2008 175.111 4.320.634 4.496.145 2009 185.076 4.822.532 4.933.790 2010 228.449 4.951.439 5.179.888 2011 225.585 6.487.239 6.712.824 2012 176.855 5.080.584 5.257.439

Sumber : BPS Kota Bandung, 2013

Tabel 1.3 memperlihatkan tingkat pertumbuhan wisatawan yang datang

ke Kota Bandung terus mengalami peningkatan jumlah wisatawan baik wisatawan

mancanegara maupun wisatawan nusantara secara signifikan. Pada tahun 2011

total wisatawan yang datang mengalami peningkatan yang cukup besar, dari total

wisatawan sebanyak 5.179.888 pada tahun 2010, naik menjadi 6.712.824 pada

tahun 2011, tetapi untuk wisman ternyata mengalami penurunan dari tahun 2010

hingga 2011. Total wisman sebanyak 228.449 pada tahun 2010, turun menjadi

225.585 pada tahun 2011.

Selain terkenal dengan sebutan kota wisata kuliner dan belanja, ternyata

kota Bandung juga disebut kota wisata seni dan budaya. Kekukuhan masyarakat

Bandung terhadap seni tradisi, mendapat apresiasi dari para seniman, budayawan

atau pejabat publik. Mereka sangat mengapresiasi terhadap sikap masyarakat

sebab, pewaris seni budaya di Bandung mampu melestarikannya dengan banyak

mendirikan perkumpulan seni (paguyuban). Mereka inilah yang tetap memelihara

(19)

Menempatkan Bandung sebagai Kota Seni dan Budaya merupakan

langkah yang tepat, karena secara faktual harus diakui bahwa Kota Bandung

selama ini, jauh sebelum sebutan ini digulirkan telah sarat dengan berbagai

kegiatan seni dan budaya. Seni dan budaya merupakan disiplin keilmuan dan

praktek keilmuan yang sangat luas, tempat besarnya adalah lingkungan (alam) dan

masyarakat yang mampu melestarikan tradisinya. Tabel 1.4 berikut akan

menampilkan daftar tempat wisata galery seni budaya di Bandung:

TABEL 1.4

DAFTAR TEMPAT WISATA GALERY SENI BUDAYA DI BANDUNG

Nama Alamat

NuArt Sclupture Park Jl. Setraduta Kencana II/11

Galery Barly Jl. Ir. Soetami

Selasar Sunaryo Jl. Bukit Dago Pakar Timur no. 100 Gedung Rumentang Siang Jl. Baranag Siang 1

Saung Angklung Udjo Jl. Padasuka no. 118

Centra Lux Jl. Babakan Ciparay 163

Cipta A Noor Studio Jl. Ligar Permai 9

Dheza Art Komp Griya Bandung Asri I BI C/138

Hidayat Galery Jl. Sulanjana 34

Jerami Galery Jl. Rakata 11

Liken Pottery Jl. Ligar Kencana 20

Paguyuban Pasundan Jl. Sumatra 41 Parijs Van Java Galery Jl. Braga 48V

Serat Galery Jl. Setrasari Kulon 30

Wijaya Fine Art and Painting Jl. H. Moch Iskat

Prima Art Shop Jl. Sunda 76

Risera Galery Souvenir Jl. Lengkong Besar 64 B Yayasan Bakti Budaya Jl. Papanggungan 72 Griya Seni Oto Iskandar Dinata Jl. Dr. Setiabudhi 268

Sumber: http://gieterror.blogspot.com

Salah satu kesenian original Jawa Barat, khususnya Bandung yang

(20)

merupakan workshop kebudayaan lengkap berisi tempat pertunjukan, pusat

kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain

itu, Saung Angklung Udjo mempunyai tujuan sebagai laboratorium pendidikan

dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda, khususnya

angklung. Saung Angklung Udjo didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo

Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan

memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Saung Angklung Udjo

berlokasi di Jalan Padasuka No. 118 (dekat terminal bus Cicaheum) Bandung

Timur Jawa Barat Indonesia. Saung Angklung Udjo dikenal sebagai salah satu

pusat pendidikan budaya Sunda. Karakteristik Sunda menyelimuti dan melandasi

setiap aktivitas yang terjadi di sini dan telah menjadi bagian dalam kehidupan

sehari–hari. Dengan sebuah misi yang harus dijalankan yaitu untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda di masyarakat, Saung Angklung Udjo tetap

mempertahankan salah satu fungsinya sebagai sarana pendidikan.

Saung Angklung Udjo sebagai sanggar seni merupakan tempat

laboratorium pendidikan, latihan, dan pertunjukan musik etnik untuk mendidik

para pelatih dan pemain dalam bidang kesenian khas Jawa Barat, khususnya

musik angklung. Terbentuk atas dasar cinta dan cita-cita Bapak Udjo Ngalagena

(alm.) dan istri, Ibu Uum Sumiati (alm.) sejak tahun 1966, untuk ikut melestarikan

kesenian khas daerah Jawa Barat dengan mengandalkan semangat gotong royong

antar sesama warga desa, kini Saung Angklung Udjo telah menjadi salah satu ikon

(21)

Sebagai ikon kebanggaan masyarakat Jawa Barat dalam pengembangan

seni dan budaya tradisi khususnya yang berbahan dasar bambu, tentunya Saung

Angklung Udjo perlu memperhatikan bagaimana agar sebuah proses berkesenian

dan transfer nilai budaya tradisi antar generasi tidak lantas padam begitu saja.

Proses melestarikan serta mengembangkan kesenian tradisi membutuhkan usaha

yang berkesinambungan. Salah satu usaha yang dilakukan memperhatikan

kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai di Saung Angklung

Udjo. Fasilitas yang ada di Saung Angklung Udjo dapat dilihat pada Tabel 1.5 di

bawah ini:

TABEL 1.5

FASILITAS SAUNG ANGKLUNG UDJO

NO FASILITAS DESKRIPSI

1 Paseban Tempat pertunjukan dan kesenian budaya Sunda mampu menampung 500 pengunjung

2 Tepas atau halaman belakang

Digunakan sebagai tempat bermain atau sarapan pagi

3 Toko Souvenir Menjual beragam kerajinan tangan khas bambu yang berasal dari Jawa Barat

4 Guest House Tempat menginap tamu, yang terdiri dari 4 kamar

5 Lahan parkir Pelataran parkir yang luas dapat menampung hingga 15 bus pariwisata

6 Restoran Dapur Angklung

Menyediakan sundaness food hingga western food

7 Toilet

Dengan desain unik yaitu bilik bambu, dan juga menyediakan toilet khusus untuk pengunjung berkebutuhan khusus

Sumber: Corporate Secretary Saung Angklung Udjo, 2012

Dari Tabel 1.5 terlihat fasilitas yang disediakan di Saung Angklung Udjo

(22)

pengunjung merasa nyaman saat berkunjung ke Saung Angklung Udjo. Tidak

hanya memiliki lahan yang luas untuk pertunjukan yang mampu menampung 500

pengunjung di Paseban. Juga memiliki Tepas yang bisa digunakan sebagai lahan

untuk perjamuan meeting ataupun gathering perusahaan.

TABEL 1.6

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE SAUNG ANGKLUNG UDJO Tahun Nusantara Mancanegara Total

2008 69.323 17.160 86.483

2009 77.767 22.226 99.993

2010 110.458 25.754 136.212

2011 151.938 26.840 178.778

2012 176.858 29.074 205.932

Sumber: Corporate Secretary Saung Angklung Udjo, data diolah, 2013

Dari Tabel 1.6 di atas terlihat jumlah kunjungan wisatawan ke Saung

Angklung Udjo yang terus mengalami peningkatan di tiap tahunnya. Pada tahun

2010 wisatawan nusantara yang datang ke Saung Angklung Udjo mencapai

110.458 orang, wisatawan mancanegara sebanyak 25.754 orang dan total

sebanyak 136.212 pengunjung. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan,

wisatawan nusantara sebanyak 151.938, wisatawan mancanegara sebanyak 26.840

dan total pengunjung 178.778 orang. Begitu pula pada tahun 2012 kunjungan

wisman maupun wisnus mengalami kenaikan. Wisman mencapai 29.074

kunjungan dan wisnus 176.858 kunjungan.

Dibalik tingkat kunjungan yang terus meningkat di tiap tahunnya, masih

ada beberapa pengunjung merasa tidak puas dengan pelayanan Saung Angklung

Udjo. Hal ini dibuktikan dengan Pra Penelitian kepuasan yang telah dilakukan

oleh penulis pada tanggal 28 Desember 2012 dan 2 Januari 2013. Pra penelitian

(23)

yaitu sesi pertama pertunjukan pagi sebanyak 10 wisatawan dilakukan pada

tanggal 28 Desember 2012. Sesi kedua pertunjukan siang dan sesi ketiga

pertunjukan petang dilakukan pada masing-masing 10 wisatawan pada tanggal 2

Januari 2013.

Pra penelitian ini dilakukan berdasarkan dari Standart Operating

Procedure (SOP) wisatawan yang diterapkan di Saung Angklung Udjo. SOP ini bisa dilihat pada Gambar 1.2 berikut ini:

GAMBAR 1.2

SOP WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO

Sumber: Corporate Secretary SAU

Gambar 1.2 di atas dapat memperlihatkan SOP wisatawan yang

diterapkan di Saung Angklung Udjo. Wisatawan mula-mula memasuki souvenir

shop kemudian masuk ke bagian ticketing untuk membeli tiket. Jika sudah tiba waktunya pertunjukan dimulai, wisatawan baru memasuki area pertunjukan, tetapi

terlebih dahulu mengambil welcome drink yang telah disediakan. Ada tiga

macam welcome drink yang ditawarkan yaitu bandrek, es lilin atau air mineral

yang dapat dipilih oleh wisatawan. Setelah itu mulai menikmati pertunjukan yang

disajikan dengan durasi 1,5 jam. Setelah pertunjukan usai wisatawan memasuki

souvenir shop kembali untuk berbelanja.

Dalam pra-penelitian ini, penentuan skor tertinggi dan terendah dari

indikator-indikator variabel customer value yang diteliti, yaitu dihitung dengan

cara skor tertinggi 5 x 30 = 150 sedangkan skor terendah 1 x 30 = 30. Untuk

Souvenir Welcome

drink Pertunjukan Souvenir

(24)

setiap indikator skor itu digunakan untuk mencari bobot setiap indikator dari

variabel dengan interval skor yang diperoleh dengan cara nilai tertinggi dikurangi

nilai terendah dan kemudian dibagi lima, dan nilai intervalnya adalah 24

(Sugiyono, 2010:94). Yang dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut ini:

GAMBAR 1.3

INTERVAL PRA-PENELITIAN

Sumber: Sugiyono, 2010:94

Dari hasil pra-penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai

berikut:

TABEL 1.7

HASIL PRA-PENELITIAN KEPUASAN WISATAWAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO

No Pertanyaan Skor Skor Ideal Keterangan

1 Souvenir 97 150 Sedang

2 Ticketing 76 150 Rendah

3 Welcome Drink 81 150 Sedang

4 Pertunjukan 124 150 Tinggi

Sumber: Hasil pra Penelitian, 2013

Tabel 1.7 memperlihatkan hasil dari pra-penelitian yang telah dilakukan.

Pada bagian souvenir mendapat skor 97 dan jika dilihat dari interval maka

mendapat hasil sedang. Kemudian untuk ticketing mendapat nilai 76 dan

mendapat hasil rendah. Welcome drink mendapat nilai 81 dan mendapat hasil

sedang. Dan terakhir di pertunjukan mendapat nilai 124 dan hasilnya tinggi. Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

(25)

Dari pra penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun

tingkat kunjungan di Saung Angklung Udjo tiap tahunnya selalu terjadi

peningkatan tetapi masih saja ada wisatawan yang merasa tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan. Walaupun setelah dilihat dari hasil pra penelitian

rata-rata wisatawan kurang puas pada bagian ticketing, hal ini tetap merupakan sebuah

permasalahan yang tidak dapat dibiarkan. Selain itu, seluruh nilai skor masih

dibawah skor ideal 150, oleh karena itu perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan

kembali kualitas produk wisata yang ada, sehingga wisatawan merasa puas dan

menyenangkan saat berkunjung ke Saung Angklung Udjo. Jika terus berlangsung

tanpa penanganan yang serius, ditakutkan akan lebih banyak wisatawan yang

tidak puas. Wisatawan yang merasa tidak puas terhadap kualitas/pelayanan yang

diberikan, dengan sendirinya akan menceritakan kepada orang lain sebagai

komplain terhadap ketidakpuasannya. Hal ini dapat berdampak pada citra yang

buruk dan penurunan tingkat kunjungan.

Kepuasan wisatawan sangat bergantung kepada harapan pengunjung.

Oleh karena itu, strategi kepuasan wisatawan haruslah didahului dengan

pengetahuan yang detail dan akurat terhadap harapan wisatawan. Karena itu perlu

dilakukan strategi untuk meningkatkan kepuasan wisatawan, agar seluruh

wisatawan yang datang ke Saung Angklung Udjo merasa puas dan akan kembali

lagi untuk mengunjungi Saung Angklung Udjo dengan membawa serta kerabat

dan temannya.

Berikut ini adalah data lengkap mengenai strategi yang dilaksanakan oleh

(26)

TABEL 1.8

STRATEGI PEMASARAN SAUNG ANGKLUNG UDJO

No Strategi Pemasaran Keterangan

1 Produk  Strategi

Pengembangan Produk

 Inovasi produk angklung menjadi angklung toel dan angklung gantung  Menciptakan hand sign yaitu aba-aba

dengan menggunakan tangan untuk mempermudah pengunjung saat memainkan angklung.

2 Distribusi  Strategi Saluran Distribusi

 Melakukan kerjasama dengan travel agent dan ASITA

3. Promosi  Strategi Public Relations

 Mengikuti pameran dan pertunjukan seni yang diadakan di dalam maupun luar negeri.

Strategi Sponsorship  Mensponsori beberapa acara yang dilakukan oleh sekolah atau universitas.  Strategi Direct

Marketing

 Membuat web khusus yang dapat diakses untuk mengetahui informasi mengenai Saung Angklung Udjo yaitu:

www.angklung-udjo.co.id  Strategi Sales

Promotion

 Menyediakan paket membuat angklung  Memberikan souvenir kepada para

pengunjung

Sumber: Corporate Secretary Saung Angklung Udjo

Strategi untuk meningkatkan kepuasan wisatawan tidak sebatas kepada

strategi yang telah dijabarkan pada Tabel 1.8 saja. Tetapi perlu dilakukan strategi

lain yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kepuasan yang terjadi di

Saung Angklung Udjo yaitu customer value (nilai pelanggan).

Kotler dan Keller (2012:125) mengungkapkan customer value (nilai

pelanggan) adalah dasar perbedaan antara keuntungan asumsi harga untuk pilihan

yang berbeda. Menurut Danang Sunyoto (2012:223), nilai pelanggan didefinisikan

sebagai selisih antara jumlah bagi pelanggan dan jumlah biaya dari pelanggan dan

jumlah nilai bagi pelanggan adalah sekelompok keuntungan yang diharapkan

(27)

sebagai ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah

pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati produk

atau jasa tersebut memberi nilai tambah.

Menurut Kotler dan Keller (2012:125) mengatakan dimensi nilai

pelanggan terdiri dari dua, yaitu:

1. Total Customer Benefit (manfaat total yang dirasakan pelanggan) adalah nilai moneter yang dirasakan dari rangkaian manfaat ekonomi, fungsional

& psikologis yang diharapkan dari penawaran pada pasar tertentu

berdasarkan produk, pelayanan, personel dan citra.

2. Total Customer Cost (biaya total pelanggan). Kumpulan pengorbanan yang diperkirakan pelanggan dalam mengevaluasi, memperoleh dan

menggunakan produk atau jasa tersebut dengan sejumlah biaya yang

dikeluarkan termasuk uang, waktu, energi, dan biaya psikologis.

Berdasarkan latar belakang di atass, maka perlu diadakan penelitian

untuk mengukur sejauh mana pengaruh customer value terhadap kepuasan

wisatawan di Saung Angklung Udjo, maka peneliti tertarik untuk melakukan

(28)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran customer value di Saung Angklung Udjo

2. Bagaimana gambaran kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo.

3. Bagaimana pengaruh customer value terhadap kepuasan wisatawan di

Saung Angklung Udjo.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk

memperoleh temuan mengenai:

1. Gambaran customer value di Saung Angklung Udjo.

2. Gambaran kepuasan wisatawan di Saung Agklung Udjo.

3. Pengaruh customer value terhadap kepuasan wisatawan di Saung

Angklung Udjo.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen

pemasaran khususnya customer value yang dilakukan dalam mempengaruhi kepuasan wisatawan, serta diharapkan dari hasil

(29)

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi pihak manajemen perusahaan, khususnya Saung Angklung Udjo

dalam upaya meningkatkan kepuasan wisatawan melalui customer value.

Selain itu juga sebagai bahan evaluasi guna memodifikasi dan

mengambil kebijakan atau langkah yang tepat dan sesuai berkaitan

dengan keadaan atau permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen

(30)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh customer

value Saung Angklung Udjo terhadap kepuasan. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (x) adalah customer value. Sedangkan untuk

variabel terikat (y) adalah kepuasan. Responden dalam penelitian ini adalah

wisatawan nusantara individu yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu tertentu, maka metode yang

digunakan adalah cross section method. Menurut Husein Umar (2004:43), cross

section method adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek, dalam kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Pada

penelitian dengan menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi

dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk

mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan

Metode pada penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan tujuan penelitian dan variabel-variabel yang diteliti maka jenis

(31)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis

yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini akan

diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, dalam

hal ini dilakukan melalui survey terhadap pengunjung nusantara individual yang

berkunjung ke daya tarik wisata Saung Angklung Udjo untuk mengetahui

pengaruh customer value dalam menentukan kepuasan berkunjung ke Saung

Angklung Udjo.

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif tersebut maka

metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory.

Menurut Masri Singarimbun dan Soffyan Effendi (2009:34) mengemukakan

bahwa:

Metode survey explanatory merupakan penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok atau utama.

Menurut Sugiyono (2011:6) mengemukakan bahwa:

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Penelitian dengan menggunakan metode ini yaitu informasi dari sebagian

populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empiris dengan tujuan

untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang

(32)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan objek penelitian yang dikemukaan di atas dapat diketahui

bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel customer value disebut sebagai variabel bebas (x)

2. Variabel kepuasan disebut sebagai variabel terikat (y).

Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat

dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

TABEL 3.1

Nilai pelanggan adalah perbedaan antara evaluasi calon pelanggan mengenai manfaat dan biaya dari sebuah penawaran dan alternatif yang dirasakan. (Kotler dan Keller, 2012:125)

Total Customer Benefit

(33)

LANJUTANTABEL 3.1

(34)

Image benefit  Tingkat

Kepuasan adalah pemenuhan respon konsumen. Hal itu merupakan penilaian mengenai fitur produk atau jasa, atau mengenai produk atau jasa itu sendiri, memberikan tingkat menyenangkan mengenai pemenuhan konsumsi terkait. (Zeithaml, Bitner dan Gremler, 2013:80)

(35)

LANJUTANTABEL 3.1

Service benefit  Tingkat kepuasan terhadap pelayanan

(36)

LANJUTANTABEL 3.1 OPERASIONAL VARIABEL

Image benefit  Tingkat kepuasan terhadap

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Menurut Sekaran (2006:60), “Data primer mengacu

pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.”

Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung

kepada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Saung Angklung Udjo.

(37)

yang telah ada”. Sedangkan Menurut Jonathan Sarwono (2005:42) data sekunder

merupakan data yang sudah ada, sudah dikumpulkan sebelumnya untuk

tujuan-tujuan yang tidak mendesak.

Menurut Jonathan Sarwono (2005:37) secara garis besar data sekunder

dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Yang termasuk data internal

adalah data yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan data eksternal berupa

data yang dipublikasikan secara umum dan yang diperdagangkan.

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan hasil penelitian dari

pihak lain, diantaranya data perusahaan, situs web, jurnal ilmiah, artikel, surat

kabar dan majalah, serta sumber lainnya yang relevan.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang

selanjutnya dijelaskan pada Tabel 3.2 berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber Data Jenis data

1 Rekapitulasi wisatawan

nusantara tahun 2004 - 2012

BPS Data sekunder

2 Pertumbuhan kunjungan

wisatawan ke objek wisata di provinsi Jawa Barat tahun 2006-2012

Disbudpar Jawa Barat Data sekunder

3 Data kunjungan wisatawan yang

datang ke kota Bandung

BPS Kota Bandung Data sekunder

4 Fasilitas Saung Angklung Udjo Corporate Secretary

Saung Angklung Udjo

Data sekunder

5 Data kunjungan wisatawan ke

Saung Angklung Udjo

Corporate Secretary Saung Angklung Udjo

(38)

LANJUTAN TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber Data Jenis data

6 Tanggapan wisatawan terhadap

strategi customer value yang dilaksanakan di Saung Angklung Udjo

Wisatawan nusantara individu yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo

Data primer

7 Tanggapan wisatawan terhadap

kepuasan setelah berkunjung ke Saung Angklung Udjo

Wisatawan nusantara individu yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo

Data primer

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1 Populasi

Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi sebagai sumber data

juga tidak terlepas dari objek penelitian yang akan diteliti, karena melalui objek

penelitian tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan

permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan

menunjang keberhasilan penelitian.

Ada beberapa pengertian tentang populasi menurut beberapa para ahli

yaitu:

1) Asep Hermawan (2006:143), populasi berkaitan dengan seluruh

kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian

peneliti untuk diteliti. Jadi populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit

elementer atau unit penelitian, atau analisis yang memiliki karakteristik

tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian.

2) Sugiyono (2011:61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

(39)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Sasaran populasi adalah populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan

penelitian, jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan,

maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi

yang telah ditentukan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah para wisatawan nusantara individu yang berkunjung ke objek

wisata Saung Angklung Udjo berdasarkan jumlah wisatawan nusantara Saung

Angklung Udjo pada tahun 2012.

Berdasarkan data yang didapat pada Saung Angklung Udjo, jumlah

keseluruhan wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Saung Angklung

Udjo pada tahun 2012 sebanyak 176.858.

3.2.4.2 Sampel

Sugiyono (2011:62) mengemukakan pengertian sampel sebagai berikut

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:118) mendefinisikan

sampel sebagai berikut “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”. Donald R. Cooper dan Pamela S. Schindler (2006:83) mendefinisikan

“Sampel adalah bagian dari populasi target, yang dipilih secara cermat untuk

(40)

sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi”.

Dalam penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini

disebabkan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian

diperkenankan mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan

catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2011:62) “Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu”.

Menurut Husein Umar (2002:59), mengemukakan bahwa untuk

menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

slovin dengan rumus :

N

n =

1+Ne2

Keterangan : n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir (e = 0,1).

Perhitungan Rumus Slovin

n = Sampel

(41)

e = (0,1)

n = N

1+ Ne2

n = 176.858

1+ 176.858 x 0,01

n = 176.858

1769,58

n = 99,94 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan di atas, ukuran sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 100.

3.2.4.3 Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2011:62) teknik sampling adalah “merupakan teknik

pengambilan sampel”. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan.

Everit dan Skrondal (2010: 389) mengungkapkan bahwa “Sampling is the

process of selecting some part of population to observe so as to estimate something of interest about the whole population”.

Pada dasarnya ada dua tipologi dari teknik pengambilan sampel yaitu

probability sampling dan nonprobability sampling (Ulber Silalahi, 2009:257). Dalam penelitian ini, tehnik sampling yang cocok digunakan yaitu probability

(42)

pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap

unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Systematic random sampling merupakan tehnik sampling probablity sampling yang akan digunakan, karena populasinya dianggap homogen dan dapat digunakan tanpa pengetahuan mengenai bingkai sampling. Menurut Zulganef

(2008:142) sampel sistematik adalah metode penarikan sampel yang menarik

setiap elemen ke-n dalam populasi yang dimulai memilih unsur secara random

antara unsur no.1 dan n. Systematic random sampling adalah tehnik sampling jika

peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat

pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat

digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data lapangan, maka diperlukan proses pengumpulan

data. Tanpa proses pengumpulan data, maka data lapangan yang diperlukan untuk

analisis data penelitian, tidak akan diperoleh secara valid. Untuk mendapatkan

data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak objek wisata Saung

(43)

Secretary dan Marketing Saung Angklung Udjo untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, dan program pemasaran.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu objek wisata Saung Angklung

Udjo, khususnya mengenai program pemasaran yang sedang dilakukan.

3. Kuesioner/angket

Merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat

daftar pertanyaan tertulis. Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan

mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada objek

wisata, pelaksanaan program pemasaran dan karakteristik customer value

yang terbentuk. Kuesioner ditujukan kepada wisatawan Saung Angklung

Udjo yang datang. Kuesioner yang digunakan dan disebarkan pada

responden merupakan angket yang disusun dengan memberikan alternatif

jawaban yang disediakan oleh peneliti. Dengan menggunakan angket

tertutup sebagai teknik pengumpulan data akan mempermudah peneliti

dalam melakukan analisis data dari seluruh angket sehingga dapat

menghemat waktu.

4. Studi literatur

Suatu ciri kegiatan ilmiah adalah bahwa penelitian tersebut harus

dilakukan secara sistematik, artinya dilakukan menurut sistem ilmu

pengetahuan yang berkaitan. Karena itu, untuk dapat memberikan

(44)

Pengetahuan ini hanya didapat dari studi literatur. Studi literatur

merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan

teori-teori yang memiliki kaitan dengan masalah dan variabel yang

diteliti yang terdiri dari customer value dan kepuasan terhadap objek

wisata. Studi literatur tersebut berasal dari buku-buku, jurnal, skripsi

maupun tesis.

3.2.6 Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data

yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Pearson mengemukakan rumus

korelasi Product Moment yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu

instrumen.

(45)

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi dapat diinterpretasikan dengan menggunakan

Tabel 3.6 berikut:

TABEL 3.3

KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (2009:164)

Jika rhitung ≥ rtabel maka data tersebut valid. Berdasarkan hasil pengolahan

data menggunakan software komputer SPSS 16 menunjukan item-item dalam

pertanyaan valid karena lebih besar dibandingkan dengan yang

bernilai 0,306.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMENT PENELITIAN

No Item Pernyataan/Pertanyaan r hitung r table Keterangan CUSTOMER VALUE

1.

Tingkat kualitas manfaat pertunjukan yang ditampilkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

(46)

2.

Tingkat kesesuaian pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

0,651 0,306 Valid

4

Tingkat kecepataan pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan

Tingkat pengetahuan karyawan mengenai produk pertunjukan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

0,357 0,306 Valid

7

Tingkat pemenuhan janji SAU untuk memberikan hiburan yang berkualitas dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

0,585 0,306 Valid

8

Tingkat kesesuaian citra Saung Angklung Udjo sebagai objek wisata budaya dengan pertunjukan yang ditampilkan dibandingkan

(47)

LANJUTAN TABEL 3.3

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMENT PENELITIAN

3

Tingkat kepuasan terhadap pengeta- huan karyawan mengenai produk pertunjukan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

0,507 0,306 Valid

7

Tingkat kepuasan terhadap pemenuhan janji SAU untuk memberikan hiburan yang kesesuaian citra Saung Angklung Udjo sebagai objek wisata budaya dengan pertunjukan yang

ditampilkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

0,636 0,306 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas mengenai pengukuran validitas

untuk variabel customer value menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam

kuesioner, karena skor lebih besar jika dibandingkan dengan yang

bernilai 0,306. Pengukuran validitas menunjukkan nilai tertinggi sebesar 0,671

(48)

ditampilkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan dan nilai

terendah sebesar 0,357 pada item 6 untuk pernyataan tingkat pengetahuan

karyawan mengenai produk pertunjukan dibandingkan dengan pengorbanan yang

dikeluarkan.

Pengukuran validitas pada variabel kepuasan mendapat nilai tertinggi

pada item 4 sebesar 0,721 dengan pernyataan tingkat kepuasan terhadap

kecepataan pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan pengorbanan yang

dikeluarkan. Dan untuk nilai terendah 0,445 pada item 3 dengan pernyataan

tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan dibandingkan dengan

pengorbanan yang dikeluarkan. Dan pada item 5 dengan pernyataan tingkat

kepuasan terhadap kemenarikan penampilan karyawan dibandingkan dengan

pengorbanan yang dikeluarkan.

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas berarti sejauh mana pengukuran dengan alat ukur tersebut

dapat mengukur atribut yang sebenarnya/dapat dipercaya. Menurut Suharsimi

Arikunto (2009:145):

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandaian tertentu.

Dalam penelitian ini akan digunakan pengujian reliabilitas instrumen

dengan menggunakan rumus Cronbach Alpa. Hair, Anderson, Tatham & Black

(1998:88) mengatakan:

(49)

instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Croanbach Alpha lebih besar atau sama dengan 0,70

Berikut rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor

antara 1-5 dengan rumus Cronbach alpha (Husein Umar, 2009:170) yaitu:

r11 = __k__ 1- ∑σb2_

k – 1 σ12

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

(50)

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN REALIBILITAS INSTRUMENT PENELITIAN

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola

dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada

pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis. Yang pertama adalah

analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif. Sedangkan

yang kedua adalah analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor

penyebab sedangkan analisis verifikatif menitikberatkan pada pengungkapan

perilaku variabel penelitian.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan

analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel No Variable Cronbach Alpha Keterangan

1 Customer Value 0,711 Reliabel

(51)

penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat

diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensif.

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

variabel-variabel penelitian, yaitu:

1. Tanggapan wisatawan individu mengenai customer value

2. Tanggapan wisatawan individu mengenai kepuasan

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier sederhana. Sugiyono (2011:261) menjelaskan bahwa analisis regresi

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

dependen.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordinal, baik

variabel X maupun variabel Y. Oleh karena itu data ordinal dapat memberikan

informasi mengenai customer value terhadap kepuasan di Saung Angklung Udjo.

Namun data ordinal yang terkumpul akan ditransformasikan terlebih dahulu ke

dalam data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil

(52)

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (ρ) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut dilakukan perhitungan proporsi kumulatif

untuk setiap pilihan jawaban pertanyaan.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan jawaban

pernyataan.

e. Menentukan nilai interval rata-rata (scale value) untuk setiap pilihan

jawaban melalui persamaan berikut:

 

AreaBelowUpperLimit

 

AreaBelowLowerLimit

pperLimit DencityAtU

owerLimit DencityAtL

ScaleValue

  

f. Menghitung nilai hasil transformasi setiap pilihan jawaban melalui rumus

persamaan berikut:

Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan pasangan

data variabel independen dan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang

berlaku untuk pasangan variabel tersebut.

3.2.8 Rancangan Analisis Regresi Sederhana

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier sederhana. Menurut Riduwan dan Akdon (2010:133), regresi linier

sederhana/peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis

(53)

informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat

diperkecil. Adapun untuk pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan

program SPSS 16 for windows. Selanjutnya dalam analisis regresi sederhana

selain mengukur pengaruh hubungan antara dua variabel/lebih beserta dimensi

dari variabel independen, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel

independen dan dimensi variabel independen dengan variabel dependen. Variabel

dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik.

Sedangkan variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam

pengambilan sampel yang berulang).

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang

dianalisis adalah variabel independen yaitu customer value. Sedangkan variabel

dependen adalah kepuasan. Berdasarkan data itu peneliti harus menemukan

persamaan regresi sederhana melalui perhitungan sebagai berikut:

Sumber: Riduwan dan Akdon (2010:133)

Keterangan:

Y : Subjek variabel yang diproyeksikan, yaitu kepuasan pengunjung

X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan yaitu

customer value

a : Nilai konstanta harga Y jika X=0

b : Nilai arahan sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

(54)

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk

mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel

tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya

memiliki satu peubah X yang dihubungkan dengan satu peubah tidak bebas Y.

Penelitian ini menggunakan data interval setelah menggunakan data

ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka

setelah data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data

variabel independen dari semua sampel penelitian.

Hipotesis yang diajukan yaitu customer value (X) berpengaruh terhadap

kepuasan (Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagi berikut:

GAMBAR 3.1

STRUKTUR KAUSAL X DAN Y Keterangan:

X : Variabel customer value

Y : Variabel kepuasan

ε

: Residu (variabel lain di luar variabel X yang berpengaruh) ke arah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numeric dari variabel

eksogenus

X Y

(55)

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada

akhirnya akan diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima dari

hipotesis yang telah dirumuskan. Rancangan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara customer value

terhadap kepuasan wisatawan nusantara individu Saung Angklung

Udjo.

Ha : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara customer value

terhadap kepuasan wisatawan nusantara individu Saung Angklung

Udjo.

Statistik Uji yang digunakan adalah:

Keterangan:

n = banyaknya responden

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian regresi linier

sederhana yang dilaksanakan mengenai analisis customer value terhadap kepuasan

berkunjung pada Saung Angklung Udjo dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Gambaran mengenai customer value pada Saung Angklung Udjo mendapat

penilaian yang sangat tinggi dari wisatawan. Penilaian tertinggi terdapat

pada indikator product benefit dan image benefit, sedangkan penilaian

terendah diperoleh dari indikator personnel benefit.

a) Secara keseluruhan customer value pada Saung Angklung Udjo sudah

sangat tinggi terutama pada product benefit dan image benefit. Pada

product benefit, wisatawan yang datang berkunjung merasakan manfaat yang besar setelah menonton pertunjukan yang ditampilkan di Saung

Angklung Udjo. Kemudian untuk image benefit, wisatawan merasakan

bahwa citra yang selama ini terbentuk terhadap Saung Angklung Udjo

sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dipertunjukan sebagai objek

wisata yang kental dengan seni budaya.

Gambar

GAMBAR 1.1 PERBANDINGAN DATA KUNJUNGAN WISATAWAN
TABEL 1.1 REKAPITULASI WISATAWAN NUSANTARA TAHUN 2007
TABEL 1.2 PERTUMBUHAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBJEK WISATA
TABEL 1.3 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG
+7

Referensi

Dokumen terkait

3. Dapat mengetahui hasil jasa atau produk pekerjaan kantor. Mendefinisikan dengan bahasa sendiri tentang arti pekerjaan kantor. Dari segi kapasitas atau kemampuan peralatan

Mewujudkan fasilitas akomodasi yang nyaman berupa hotel resort di Bukit Patuk Gunungkidul Yogyakarta, sebagai tempat beristirahat sambil rekreasi dan mendapat

Dengan demikian dari penjelasan ke delapan golongan yang berhak menerima zakat yaitu fakir miskin dalam konteks pada masa sekarang yaitu orang yang tidak memiliki kehidupan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam iklim komunikasi, variabel kepercayaan (x1), pembuatan keputusan bersama (x2), kejujuran (x3), keterbukaan dalam

S: pasien mengatakan masih belum mampu melakukan perawatan diri setelah eliminasi dikarenakan kelemahan otot ekstremitas atas O:.. Pasien masih tidak mampu membersihkan

model yang dapat diterapkan pada mata pelajaran akuntansi terutama pada materi. jurnal umum, karena dapat memberikan pengalaman kepada siswa

Pengaruh Model Contextual Teaching Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Ginting sedang menjalani pendidikan S-1 Reguler di Fakultas Farmasi USU, ingin menjelaskan kepada Bapak/ Ibu tentang penelitian yang akan saya lakukan tentang “ Pengetahuan Dan