• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Distro Resist Wear Turen Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Distro Resist Wear Turen Malang)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

117 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Distro Resist Wear Turen Malang) Oleh

Magdalena Dwi Anggraini*) H.Rois Arifin**) Afi Rahmat Slamet***)

ABSTRACT

The purpose of research are to determine whether there is a simultaneous influence between the retail marketing mix consisting of, product, price, place, promotion, in-store atmosphere and service to purchase decision at Resist Wear Turen Malang Distribution and to find out whether there is partial influence between the mix marketing consisting of, product, price, place, promotion, in-store atmosphere and service to purchasing decision at Resist Wear Turen Malang Distribution. By using analysis tool that is doubled linear regression.

Based on research and discussion in this research that can be drawn the conclusion that the retail marketing mix consisting of, product, price, place, promotion, store atmosphere and service to purchase decision at Resist Wear Turen Malang Distribution, can influence simultaneously to decision purchase of Resist Wear Turen Malang Distribution. Mix of retail marketing consisting of, product, price, place, promotion, atmosphere in store and service to purchasing decision at Resist Wear Turen Malang Distribution that can influence partially that is only place and atmosphere in store.

Keywords: Retail Marketing Mix and Purchase Decision.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Perkembangan di dalam sektor perdagangan eceran yang terjadi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat pada sekitar tahun 2012, hal ini menyebabkan persaingan yang ketat antar pelaku usaha. Berdasarkan data pada situs www.Marketing.co.id terdapat 11 perusahaan eceran terbesar yang mengalami pertumbuhan di Indonesia selama kurun waktu 2012-2015 dan jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. kemudian pada tahun 2012 gerai eceran yang ada di Indonesia mencapai 18.152 gerai yang tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja diikuti pertumbuhan penjualan sehingga rata-rata pendapatan pertahun mencapai 138 Triliun.

(2)

118 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Menurut Ma’ruf (2005:114) “bauran pemasaran eceran juga dapat

mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Jika fenomena munculnya berbagai macam para pelaku usaha eceran yang ada di Indonesia tentu akan jadi evaluasi para pelaku usaha terhadap perilaku para konsumennya. Produk merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seseorang pelaku usaha dalam belajar di bidang bisnis perdagangan eceran. Dengan pengetahuan produk yang baik akan dapat mengembangkan bisnis eceran dan dapat melayani target pasar yang telah ditentukan, dalam hal pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen”.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:68), bauran pemasaran eceran dapat mempengaruhi keputusan pembelian, jika keputusan pembelian konsumen terwujud maka konsumen tersebut akan merasa terpenuhi kebutuhannya. Meningkatnya kebutuhan manusia di ikuti pula dengan perkembangan adanya para pelaku usaha distro. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan peranan utama dalam bisnis eceran. Keberadaan para pelaku usaha distro sekarang ini mulai berkembang dan dirasakan oleh para konsumen dan sangat membantu dalam usaha memenuhi kebutuhan. Para konsumen berusaha mencari alternatif-alternatif baru dalam melakukan pembelian terutama dalam segi kepraktisan, menghemat waktu, biaya dan tenaga hai ini adalah yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini.

Selain itu keputusan pembelian konsumen juga menjadi faktor penting bagi kesuksesan perdagangan eceran dan kemampuan para pelaku usaha distro tersebut untuk tetap bertahan dan dapat bersaing dengan usaha distro sejenisnya. Berdasarkan gambaran diatas bahwa pelaku usaha distro dapat mewakili kelompok para pelaku usaha eceran yang berada dikota di malang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan maslah sebagai berikut:

a. Apakah bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) yang terdiri dari produk, place, price, promosi, atmosfer dan pelayanan dapat berpengaruh secara simultan atau keseluruhan terhadap keputusan pembelian pada distro Resist wear?

b. Apakah bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) yang terdiri dari produk, place, price, promosi, atmosfer dalam toko dan pelayanan dapat berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada distro Resist wear?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Untuk menganalisis secara simultan pengaruh bauran pemasaran eceran

(retail marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada distro Resist WearTuren Malang.

(3)

119 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 b. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh bauran pemasaran eceran

(retail marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada distro Resist WearTuren Malang.

Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis secara simultan atau keseluruhan pengaruh bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada distro Resist WearTuren Malang.

b. Untuk menganalisis secara parsial atau keseluruhan pengaruh bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada distro Resist WearTuren Malang.

Manfaat Penelitian

a. Dapat memberikan informasi kepada pimpinan Distro Resist Wear untuk memahami perilaku konsumen dalam mengimplementasikan bauran pemasaran eceran dalam meningkatkan pelayanannya sehingga dapat bersaing dengan pelaku usaha yang sejenis.

Sebagai penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan.

b. Sebagai Referensi untuk peneliti selanjutnya jika mengangkat tema yang sejenis.

TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAURAN PEMASARAN ECERAN

Kotler dan Amstrong (Philip, 1997)perdagangan eceran (Retailing)

adalah “segala aktivitas yang dilakukan untuk menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir pada penggunaan pribadi, dan bukan untuk bisnis”.

Bauran pemasaran eceran (Retail marketing mix) terdiri dari : store location, product characteristic, costumer service, retail communication, instore ambienece, retail price consideration, store desaign, visual merchandising(Omar, 1999)”.Semua yang dapat dilakukan oleh perusahaan atau toko modern dapat menciptakan strategi bauran pemasaran ecerannya.(Gilbert, 2003)menyatakan bahwa “promosi dapat menggugah pelanggan untuk mengunjungi toko, akan tetapi penataan atau tampilan yang ada di toko akan mempengaruhi dan membuat perbedaan pada tingkat penjualan”. Visual marchendishing adalah suatu presentase non personal dan pameran barang dagangan, dengan penjelasan yang sangat rinci. Pendekatan ini untuk mendapatkan kepastian mengenai penampilan produk secara optimal,melengkapi pameran yang akan meningkatkan daya beli dan memperunik produk, melengkapi kegiatan penjualan, dan informasi produk seperti dengan poster, panflet, menjamin stok barang, meningkatkan penambahan penjualan, melalui rangsangan pembelian, atau dengan mengingatkan pelanggan atau konsumen apa yang akan di dapat dari slogan produk yang akan di beli tersebut.

(4)

120 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 KEPUTUSAN PEMBELIAN

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:222) “tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian terbagi menjadi lima tahap yaitu : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian”.

Sumber: Kotlerdan Amstrong (2001:222) Gambar 2.2 keputusan pembelian

1)pengenalan kebutuhan

proses pengenalan terhadap produk dimulai dengan pengenalan kebutuhan

(need recognition) pembeli menengenali suatu produk melalui informasi yang di terima.

2) Pencarian Informasi

Ketika konsumen merasa tertarik kepada suatu produk pada saat yang sama atau dikemuian hari konsumen akan menggali informasi tentang produk tersebut.

3) Evaluasi berbagai alternatif

Dalam tahap ini seorang konsumen mempertimbangkan mengenai seberapa penting produk tersebut untuk dimiliki. Kemudian dalam tahap ini konsumen mulai memprediksikan tingkat kepuasan yang di dapatkan apabila konsumen melakukan keputusan pembelian. sebagian konsumen akan melakukan perhitungan seberapa besarmanfaat produk tersebut, sedangkan konsumen yang lain akan membeli produk tersebut hanya berdasarkan keinginan.

4) Keputusan pembelian

Pada tahap sebelumnya konsumen telah membuat pertimbangan mengenai seberapa besarmanfaat produk yang akan dibeli, sehingga mulai terbentuk nilat beli konsumen. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen adalah merek yang ditawarkan, penghasilan dan harga yang ditawarkan.

5) Perilaku pasca pembelian

Tingkat kepuasan seorang konsumen dapat diukur melalui tindakan pasca pembelian. konsumen yang merasa puas maka konsumen akan kembali menggunakan produk tersebut. Tetapi sebaliknya jika konsumen merasa kurang puas dengan produk yang dibeli maka konsumen akan beralih pada merek lain. Pengenalan kebutuhan Pencarian informasilan Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku setelah pembelian

(5)

121 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 KERANGKA KONSEPTUAL Gam

Keterangan: bauran pemasaran eceran (retailmarketing mix) dari product, place price, atmosfer toko dan pelayanan (Ma’ruf, 2005:114).

METODOLOGI PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 285 orang dengan pengungarangan jumlah responden yang terlalu banyak maka menggunakan rumus Arikunto (2002:120) maka diambil 25% dari jumlah populasi tersebut maka sampel yang diketahui dari pengurangan jumlah populasi tersebut adalah sebanyak 65 responden.

Definisi Operasional Variabel

a. Aplikasi Buran Pemasaran Eceran (X) yaitu elemen-elemen yang menjadi faktor penentu dalam implementasi strategi dan taktik yang dijalankan dijalankan oleh para pelaku usaha eceran.

1) Produk (X1) adalah segala sesuatu yang dapat ditwarkan dimana distro Resist Wear menawarkan keberagaman, kelengkapan, produk.

Indikatornya adalah:

a) Manfaat lebih dari produk yang di jual. b) Fungsi atau kegunaan produk yang dijual. c) Produk yang dibeli sesuai harapan.

1) Harga (X2) adalah nilai tukar yang setara dengan produk yang akan dibeli. 2) Indikatornya adalah: a) penetapan harga. b) Pemberian diskon. c) Penawaran harga. product place Atmosfer suasana dalam toko Pelayanan Keputusan pembelian Promosi Price

(6)

122 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 3) Lokasi (X3) adalah posisi atau letak pasti keberadaan suatu tempat

tertentu.

Indikatornya adalah: a) Akses Transportasi.

b) letak keberadaan toko yang sangat strategis. c) Area parkir yang luas.

4) Promosi (X4) adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa yang ada dalam distro Resist Wear dengan semenarik mungkin agar konsumen tertarik. Dengan produk yang ditawarkan. Indikatornya adalah:

a) Adanya iklan yang menarik minat beli konsumen.

b) Promosi yang dilakukan lewat media offline maupun online. c) Hubungan baik antara pelaku usaha dan masyarakat luas.

5) Suasana Dalam Toko (X5) adalah adalah merupaakan suatu keadaan yang dapat dirasakan para konsumen ketika berada dalam Distro

Indikatornya adalah:

a) warna dinding dan warna lantai.

b) Pencahayaan yang ada di dalam maupun di luar Distro. c) Alunan musik yang ada dalam distro.

6) Pelayanan (X6) adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.

Indikatornya adalah:

a) jam buka distro Resist Wear. b) Keramah tamahan pegawai distro. c) Penanganan konsumen dengan cepat.

b. Keputusan pembelian (Y) adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap suatu produk tertentu.

Adapun indikator dari keputusan pembeian yaitu: 1) Pengenalan produk yang ditawarkan.

2) Kegiatan mencari informasi produk sebelum membeli. 3) penilaian produk yang akan dibeli.

METODE ANALISA DATA

ANALISA STATISTIK DESKRIPTIF UJI VALIDITAS

Menurut Ghozali (2007:45-47), “uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya koisioner suatu koisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada koisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh koisioner tersebut”.

(7)

123 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 UJI RELIABILITAS

Menurut Sugiyono (2012:21), “Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali- kali pada waktu yang berbeda”. Teknik pengujian alpha cronbach, dimana satu instrument dapat dikatakan handal bila memiliki koifisen keandalan atau tingkat alpha sebesar ≥ 0,6 atau lebih.

UJI NORMALITAS

Menurut Singarimbun dan Effendi (2005:142), “Uji normalitas digunakan untuk menguji normal data yang berasal dari distribusi normal, salah satu bentuk pengujiannya adalah Kolmogorov-smirnov tes. Jika probabilitas > 0,05 maka data terdistribusikan dengan normal. Jika probabilitas < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusikan dengan normal”.

REGRESI LINIER BERGANDA

Dengan menggunakan persamaan regresi sebagai berikut: Y= a + b1 X1 + b2 X2+ b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 +b6 X6 e Keterangan: Y = Keputusan pembelian a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = Produk X2 = Harga X3 = Tempat X4 = Promosi

X5 = Suasana dalam toko

X6 = Pelayanan

e = Standart error estimates UJI ASUMSI KLASIK

UJI MULTIKOLINEARITAS

Menurut Gujarati (2012:432), “Uji asumsi ini berati antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan dengan sempurna atau mendekati sempurna”.

UJI HETETOKEDASTISITAS

Menurut Priyono (2015:75) “Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antar satu observasi dengan observasi yang lain.Jika varian dari residual yang menunjukkan yang bervariasi dari observasi maka disebut heterokedastisitas”.

(8)

124 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 PENGUJIAN HIPOTESIS UJI F

“Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi koifisien korelasi berganda menurut Gujarati (1995:121)

UJI t

“Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak.

UJI VALIDITAS

Item r Hitung r tabel Keterangan X1.1 X1.2 X1.3 0,791 0,730 0,728 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid X2.1 X2.2 X2.3 0,774 0,762 0,766 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid X3.1 X3.2 X3.3 0,743 0,779 0,696 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid X4.1 X4.2 X4.3 0,731 0,796 0,716 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid X5.1 X5.2 X5.3 0,775 0,846 0,785 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid X6.1 X6.2 X6.3 0,693 0,752 0,758 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid Y1.1 Y1.2 Y1.3 0,814 0,782 0,699 0,2441 0,2441 0,2441 Valid Valid Valid

Berdasarkan tabel diatas bahwa dapat diketahui dari keseluruhan item pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel, (0,2441) dan juga nilai sig kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item dari pernyataan kuisioner sehingga pertanyaan telah valid.

UJI RELIABILITAS NO Butir dalam Kuisioner .Nilai Alpha Keterangan 1 X1 0,803 Reliabel 2 X2 0,824 Reliabel 3 X3 0,792 Reliabel 4 X4 0,799 Reliabel 5 X5 0,861 Reliabel 6 X6 0,778 Reliabel 7 Y1 0,823 Reliabel

(9)

125 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Teknik pengujian reliabilitas adalah menggunakan metode alpha cronbach. Hasil

dari pengujian reliabilitas diperoleh dari koifisien nilai alpha > 0,06 berati data di katakan memenuhi syarat atau reliabel.

UJI NORMALITAS

Variabel

Kolmogorov-Smirnov-Z Signifikansi Keterangan

Produk (X1) 0,956 0,320 Berdistribusi Normal

Price (X2) 1,179 0,124 Berdistribusi Normal

Place (X3) 1,088 0,187 Berdistribusi Normal

Promosi (X4) 1,102 0,176 Berdistribusi Normal

Atmosfer dalam toko (X5)

1,063 0,208 Berdistribusi Normal

Pelayanan (X6) 1,251 0,087 Berdistribusi Normal

Keputusan Pembelian (Y1)

1,065 0,207 Berdistribusi Normal

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada keseluruhan variabel dari buran pemasaran memperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang berate data berdistribusi normal.

(10)

126 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 UJI ASUMSI KLASIK

UJI MULTIKOLINEARITAS Mode l Unstandardized Coefficients Standard ized Coefficie nts t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Cons tant) .280 .287 .976 .333 X1 -.179 .181 -.175 -.989 .327 .163 6.150 X2 .649 .203 .632 3.199 .002 .131 7.619 X3 .145 .141 .133 1.023 .310 .301 3.322 X4 .036 .149 .035 .242 .809 .251 3.988 X5 .263 .120 .280 2.192 .032 .313 3.198 X6 -.011 .090 -.012 -.123 .903 .521 1.919 a Dependent Variable: Y

berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari nilai 10 dan nilai TOL

(Tolerance) mendekati 1 atau lebih dari 0,05 , maka asumsi tidak terjadi multikolinearitas dan telah terpenuhi.

UJI HETEROKEDTISITAS Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.587 .195 -3.016 .004 X1 .026 .123 .058 .210 .834 X2 .089 .137 .200 .645 .522 X3 .055 .096 .118 .577 .566 X4 .117 .101 .258 1.154 .253 X5 -.027 .081 -.067 -.336 .738 X6 -.008 .061 -.022 -.139 .890

a Dependent Variable: ABS_RES

Sumber: Data primer yang sudah diolah

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.

(11)

127 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficients

Berdasarkan model regresi diatas, maka hasil regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut:

Y = 0,280 – 0,179 + 0,649 + 0,145 + 0,036 + 0,263 – 0,011 + e UJI F Mode l Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 18.771 6 3.129 22.914 .000(a) Residual 7.919 58 .137 Total 26.691 64 a Predictors: (Constant), X6, X3, X5, X4, X1, X2 b Dependent Variable: Y1

Berdasarkan hasil perhitungan diatas yang dapat dilihat dari tabel 4.19 hasil analisis regresi diatas menunjukkan bahwa nilai signiikan F < 5% yaitu mendapatkan nilai (0,000 < 0,05) atau F hitung> F tabel (22,914 > 2,26). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa yang berarti secara simultan atau secara bersama-sama variabel bauran pemasaran eceran berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .280 .287 .976 .333 X1 -.179 .181 -.175 -.989 .327 X2 .649 .203 .632 3.199 .002 X3 .145 .141 .133 1.023 .310 X4 .036 .149 .035 .242 .809 X5 .263 .120 .280 2.192 .032 X6 -.011 .090 -.012 -.123 .903

(12)

128 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 UJI t Coefficients(a)

hasil tabel diatas menunjukkan bahwa hasil dari uji t secara parsial, dimana diketahui bahwa terdapat dua variabel yang memberikan pengaruh signifan terhadap keputusan pembelian (Y), yaitu pada variabel tempat (X2) dan variabel atmosfer dalam toko (X5). Keputusan ini berdasarkan nilai thitung untuk kedua variabel tersebut lebih besar dari nilai ttabel (2,00172) dan nilai signifikan kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varibel tempat (X2) dan variabel atmosfer dalam toko (X5) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu kurangnya responden sehingga kurang mengkoordinir presepsi tentang bauran pemasaran eceran terhadap keputusan pembelian. penelitian ini hanya dibatasi pada Distro Resist Wear Turen Malang saja. Sehingga perlu ditambahkan Distro yang ada di Kota Malang yang menggunkan bauran pemasaran eceran.

Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant ) .280 .287 .976 .333 X1 -.179 .181 -.175 -.989 .327 X2 .649 .203 .632 3.199 .002 X3 .145 .141 .133 1.023 .310 X4 .036 .149 .035 .242 .809 X5 .263 .120 .280 2.192 .032 X6 -.011 .090 -.012 -.123 .903

(13)

129 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Ligia. 2013.” Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di bentenan center Minahasa”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.

Arikunto, S. 1998. “Prosedur Penelittian Suatu Pratek, Edisi Revisi V. PT: Selemba Cipta. Jakarta.

Asri, Marwan. 1992. “Anggaran perusahaan” edisi ketiga cetakan kelima, BPFE Yogyakarta.

Assuri, S. 1992. “Managemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi”, Edisi Kesatuan. Cetakan Keempatan. Rajawali Pers. Jakarta.

Assuari, Sofjan.1992.” Manajemen produksi dan operasi”, Fakultas ekonomi universitas Indonesia, Jakarta.

Assuari, Sofjan. 1998. Manajemen Produksi. Edisi 4. Jakarta.

Christia, W.U. 2006.” Managen Retal Strategis Dan Imple Menjasi Ritiel Modern”. PT Salema Empat. Jakarta.

Christian, A.D. 2013. “ Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen pada Fresh Bahu Mall Manado, Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado.

Damodar, Gujarati.1995.” Ekonometrika dasar”, Erlangga, Jakarta.

Damodar, Gujarati. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi ke Lima. Salemba Empat. Jakarta.

Gilbert, Davit. 2003 “ Retail Marketing Manajemen”, Yogyakarta.

Hendra, M. 2005. “Pemasaran Retail”. Penerbit: PT. Gr.media Pustaka Utama Jakarta.

Hendri, M. 2005. “Pemasaran Ritiel”. PT: Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Hidayat, A dan Amirullah. 2002.” Metode peneltian keperawatan dan teknik

analisis data, Salemba empat, Jakarta.

Indriatoro, N. dan Sumpomo. 2014. “Metode Penelusuran Bisnis”. Edisi Pertama. Yogyakarta Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Iqbal, Hasan. 2006. Analisis data penelitian dengan menggunakan statistik. Bumi Aksara. Jakarta.

Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Kotler & Gary Amstrong 1992. “Dasar-Dasar Pemasaran”. Edisi Ke-5 Jilid 2 Prentice Hail.

Kotler, Philip, 1995.Marketing Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip, 1997. “Managemen Pemasaran Marketing Management Dan

Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Control”. Prehallindo. Jakarta. Kotler, Philip & Garry Amstrong. 2008. Prinsip – prinsip pemasaran, jilid 1.

Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta. Krisyanto. 1998.”Analisis Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Bubuk

(14)

130 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Lowokwaru Kotamadya Daerah Tingkat II malang. Mahasiswa

Universitas Brawijaya. Malang.

Kurniasari, A. 2007. Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Studi Kasus Pada Swalayan Sinar Makmur Blitar, Skripsi, Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Malang. Malang.

L, Purwanti. 2011. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika.

Lupiyoadi, R. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa Dan Teori dan Praktek. Jakarta. Masri, Singarimbun & Sofyan, effemdi. 1995. Metode penelitian survey Edisi

survey, PT.Pustaka LP3ES, Jakarta.

Masri, Singarimbun & Sofyan, effemdi. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia. Bandung.

Musanto, T. 2004. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan:

Studi Kasus Pada CV. Sarana Advertising Surabaya, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 2. Surabaya.

Omar, O.E. 1999. Retailing Mix Harlow. Personal Education. England.

Payne, A. 2000. The essenct Of Services Marketing, Pemasaran Jasa. Terjemah Fandy Tjiptono : Andi. Yogyakarta.

Priyono, Agus . 2015. “panduan SPSS uji statistik”.Malang.

Rambat, L. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa. PT Salemba Empat. Jakarta. Shama, S. 1996. Applied Multivariate Techniques. Edisi Bahasa Indonesia, Ins.

PT Prenhallindo. Jakarta.

Sasongko Singgih P. 2013. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Kompetitif, Kelengkapan Barang Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Di Swalayan Alfa Omega Baturetno, Wonogiri”. Universitas Diponegoro Semarang.

Supranto, J.M. 1997. Metode – Aplikasi Dalam Pemasaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono Tarsito. 1999.Metodologi Penelitian Administras. Edisi Kedua. CV Alfa Beta. Bandung.

Sugiyono Tarsito. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan Ke 14. Bandung. Sugiyono Tarsito. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Alfabeta. Bandung

Sugiyono Tarsito. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung

Swasta, Basu Dan irawa. 1999. Manajemen Pemasaran Modern.Edisi Liberty. Jakarta.

Subiyanto, 1999. Metode PenelitianManajemen dan Akuntansi. UPM, Yogyakarta: Rajawali Pers. Yogyakarta.

Tandjung, Jenu Widjaja. 2004. Marketing Manajemen, Pendekatan Pada Nilai Pelanggan. Edisi Kedua. Banyumedia. Surabaya.

Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 1997. Manajemen Jasa. Edisi Kedua. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta.

(15)

131 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Edisi Kedua.Yogyakarata.

Tjiptono, Fandy. 2008. Manajemen Jasa. Edisi Ketiga.Yogyakarata.

Umar. Husein. 1997. Metodologi Penelitian – Aplikasi Dalam Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarata.

Usman. Thoyib. 2001. Manajemen Perdagangan Eeran. Penerbit Ekonosia UII. Yogyakarta.

www.marketing.co.id

Magdalena Dwi Anggraini*) Adalah Alumni Fakultas Ekonomi Unisma H.Rois Arifin**) Adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Unisma

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kerampilan proses yang dapat meningkatkan

Dalam hal ini simulasi dilakukan dengan mengacu pada data atau kapasitas MBE yang dikehendaki yaitu 300 keV/20 mA, sehingga pada akhirnya akan diperoleh hasil- hasil perhitungan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Satoto (1990), faktor kuat yang memengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh dan konsumsi makanan, terutama masukan

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Hutoro pada program studi ekonomi Islami di Universitas Brawijaya Ide awal untuk mengajarkan ekonomi Islam di Fakultas Ekonomika dan

d) Puskesmas Pucang Sawit, mempercepat pencapaian target pencapaian ASI Eksklusif terkoreksi salah satu upayanya dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,

Pertama, eksistensi/pemertahanan kesantunan pada bahasa Jawa dan Bali, yang sudah menjadi lembaga sosial bagi kedua masyarakat penuturnya. Kedua, fakta penggunaan bahasa

Kata kunci :pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), aktivitas, hasil belajar TIK. 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan