• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Metode Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi II (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Fekon Unri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Penerapan Metode Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi II (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Fekon Unri)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI II

(Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 FEKON UNRI)

NUR AZLINA & DESMIYAWATI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian merupakan penelitian pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mata kuliah Pengantar Akuntansi II di Fakultas Ekonomi UNRI Tahun Akademik 2008/2009 yang terdiri dari 2 kelas yaitu A dan B dengan jumlah total 119 mahasiswa. Ada dua variabel prestasi belajar, yang masing-masing bersifat independent/bebas. Variabel prestasi belajar akuntansi dengan metode tugas terstruktur diberi kode X1 dan variabel prestasi belajar dengan metode

konvensional diberi kode X2. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Teknik Tes. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test untuk menguji ada tidaknya prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil penelitian menujukkan bahwa kelompok eksperimen dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur lebih efektif dari pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode konvensional.

Key word: tugas terstruktur, konvensional, prestasi belajar

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Akuntansi adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasilnya pada suatu waktu atau periode tertentu (Sofyan, 2003). Mata pelajaran akuntansi memerlukan konsentrasi, ketelitian dan keterampilan yang tinggi. Mahasiswa akuntansi seharusnya memiliki pemahaman dan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sebagai sumber informasi keuangan suatu perusahaan.

Pembelajaran akuntansi berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.

Untuk mata kuliah Pengantar Akuntansi II materi yang diajarkan kepada mahasiswa adalah kas, piutang, persediaan, aktiva, dan koorporasi. Materi ini bagi sebagian besar mahasiswa/peserta didik merupakan materi yang dianggap sulit. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, mahasiswa yang mempelajari materi ini selalu mengalami kesulitan, terutama mahasiswa semester II, yang baru pertama kali mengambil mata kuliah ini. Hasil observasi awal untuk mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Akuntansi II di Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE UNRI) rata-rata prestasi belajar mahsiswa dari tahun-tahun sebelumnya masih rendah (rata-rata nilai hasil studi masih rendah). Selain itu, banyak mahasiswa yang malas belajar dan berlatih memecahkan atau menyelesaikan soal-soal akuntansi jika tidak mendapat tugas

(2)

dan motivasi dari dosen. Banyak mahasiswa yang tidak memiliki kesiapan ketika akan mengikuti kuliah. Mahasiswa tidak mengerti materi apa yang akan mereka pelajari dan gambaran materi itu. Mahasiswa juga tidak mau membaca terlebih dahulu materi yang akan diajarkan, jika tidak mendapat tugas dari dosennya. Dengan memperhatikan fenomena tersebut maka suatu tantangan bagi dosen akuntansi untuk mampu mengarahkan dan meningkatkan keaktifan mahasiswa serta sebagai penguatan pemahaman konsep-konsep akuntansi pada umumnya dengan latihan dan tugas terstruktur.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan penelitian yang dirumuskan adalah: “Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerapan pemberian tugas terstruktur dengan penggunaan metode konvensional dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi II di FE UNRI Tahun Akademik 2008/2009”.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara penerapan metode pemberian tugas terstruktur, dengan metode konvensional pada mata kuliah pengantar akuntansi II di FE UNRI Tahun Akademik 2008/2009. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah : 1) Bagi akademisi akan menjadi rujukan yang bermanfaat dalam merancang metode pembelajaran yang akan diterapkan pada mahasiswa yang akan diajarnya. 2) Bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan adanya perubahan metode pembelajaran .

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Belajar dan Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses internal komplek. Hal ini karena melibatkan seluruh aspek mental, yang meliputi ranah kognitif, aktif, dan psikomotorik. Dalam proses belajar, dosen dapat mengamati secara langsung proses internal mahasiswa. Proses belajar tersebut merupakan respon mahasiswa terhadap tindakan belajar dan mengajar dari dosen (Dimyati dan Mudjiono, 2002).

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh dosen (Tulus, 2004).

Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi banyak faktor baik yang berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern mahasiswa. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern meliputi: (a) faktor jasmaniah, (b) faktor psikologis, dan (c) faktor kelelahan. Sedangakan faktor ekstern meliputi: (a) faktor keluarga, (b) faktor sekolah/ lembaga pendidikan, dan (c) faktor masyarakat (Slameto, 2003). Metode pembelajaran yang diterapkan oleh dosen merupakan salah satu faktor ekstern yang ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Metode Tugas Terstruktur dan Konvensional

Pembelajran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dosen sedemikian rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah yang lebih baik. Dalam pelaksanaan srategi belajar mengajar dibutuhkan teknik yang disebut metode mengajar. Metode adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dosen

(3)

sedemikian rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah kearah yang lebih baik (Max, 2000). Jadi metode pembelajaran adalah merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan oleh dosen sedemikian rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Metode tugas terstruktur dapat diartikan suatu model pembelajaran di mana dosen dapat menyuruh mahasiswa untuk mempelajari terlebih dahulu topik yang akan dibahas, menyuruh mencari bukti dari teori yang harus dipecahkan sendiri maupun berkelompok kemudian hasilnya didiskusikan dengan dosen (Erman, 1993). Dengan metode Tugas Terstruktur dosen harus memperhatikan individu mahasiswa baik dari segi intelegensi maupun kemampuan kerja. Dalam kondisi semacam ini dosen harus siap menampung keluhan dan kesulitan mahasiswa yang ditemukan pada saat penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tugas terstruktur adalah tugas yang diberikan oleh dosen pada mahaasiswa, yaitu membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Metode konvensional merupakan metode pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh dosen dalam proses pembelajaran sehari-hari, karena paling mudah cara mengatur kelas. Menurut Wina (2005) dalam model pembelajaran konvensional mahasiswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif dan mahasiswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi. Metode konvensional lebih menekankan pada metode ceramah, metode ceramah adalah penuturan bahan perkuliahan secara lisan (Nana, 2005).

Kerangka Berfikir

Agar proses belajar mencapai hasil yang baik, maka dalam pembelajaran diperlukan adanya kesiapan individu dalam belajar. Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2003). Dalam pembelajaran akan lebih baiknya jika sebelum materi dijelaskan, terlebih dahulu materi tersebut dipelajari. Karena mahasiswa akan lebih siap dalam menerima materi.

Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode konvensional umumnya lebih didominasi dengan kegiatan ceramah dan komunikasi lebih cenderung satu arah, sehingga mahasiswa menjadi kurang aktif. Metode ini lebih bersifat monoton dan membosankan bagi mahasiswa. Dalam banyak hal, dengan menggunakan metode konvensional bahkan dosen menghabiskan seluruh waktu perkuliahan untuk memaparkan materi, karena memang tuntutan muatan materi yang perlu disampaikan luas dan mendalam. Kondisi demikian tentu bukan merupakan langkah terbaik,sehingga perlu dicari alternatif yang inovatif.

Untuk memahami materi yang dipelajari pada mata kuliah pengantar akuntansi II seperti kas, piutang, persediaan, aktiva dan korporasi diperlukan suatu keterampilan dan ketelitian mahasiswa dalam menganalisis sistem dan metode pencatatan, pengakuan dan penilaian yang digunakan karena hal tersebut akan berpengaruh pada penyusunan laporan keuangan perusahaan. Dengan implementasi metode pemberian tugas terstruktur mahasiswa akan lebih memahami materi tersebut karena mahasiswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Sebelum perkuliahan dimulai mahasiswa sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh dosen sehngga terjadi interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. Setelah tatap muka selesai, mahsiswa diberikan tugas – tugas yang berhubungan dengan materi yang dipelajari di kelas untuk dikerjakan di rumah.

(4)

Dengan pengajuan soal tersebut akan melatih keterampilan dan ketelitian mahasiswa dalam mengerjakan soal, yang pada akhirnya mamudahkan mahasiswa dalam menyusun laporan keuangan.

Dari uraian di atas kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Kerangka Berpikir Penelitian Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi II antara penerapan metode tugas terstruktur dengan penerapan metode konvensional”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental. Dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dalam penelitian ini dikategorikan sebagai The Static Group Comparation:

Randomized Control Group Only Desain. Kelompok eksperimen dikenai variabel

perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Salanjutnya, kedua kelompok tersebut dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada variabel perlakuan (Sumadi, 2006).

Perlakuan kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran pemberian tugas terstruktur. Sementara itu pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan, di mana pembelajaran hanya dengan menggunakan metode konvensional yang biasa diterapkan oleh dosen. Hasil pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan Post Test yang berupa prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi II FE UNRI.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mata kuliah Pengantar Akuntansi II di Fakultas Ekonomi UNRI Tahun Akademik 2008/2009 yang terdiri dari 2 kelas yaitu A dan B dengan jumlah total 119 mahasiswa.

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini berupa prestasi belajar mahasiswa akuntansi pada mata kuliah pengantar akuntansi II, yaitu skor nilai test yang diukur dari rentang 0 – 100. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel prestasi belajar, yang masing-masing bersifat independent/bebas. Variabel prestasi belajar akuntansi dengan metode tugas terstruktur diberi kode X1 dan variabel prestasi belajar dengan

metode konvensional diberi kode X2.

Prestasi Belajar Metode Pemberian Tugas Terstruktur Metode Pembelajaran Prestasi Belajar Metode Konvensional Pemberian Tugas Terstruktur Dibandingkan Metode Konvensional

(5)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 2006). Teknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari pengantar akuntansi II melalui pre tes dan post tes. Pre tes dilaksanakan pada tahap awal sebelum eksperimen dimulai, dimaksudkan untuk mengetahui keadaan mahasiswa sebelum treatment antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Post tes dilaksanakan setelah treatment, digunakan untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa setelah penerapan treatment.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent

sample t-test untuk menguji ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kemampuan Awal Mahasiswa

Dari keseluruhan mahasiswa yang kuliah pengantar akuntansi II baik dikelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak semuanya dapat dijadikan sampel penelitian, karena ada beberapa yang tidak mengikuti semua prosedur yang telah dilakukan oleh dosen. Setelah di rekapitulasi maka diperoleh hasil, untuk kelas kontrol yang dapat dijadikan sampel sebanyak 52 orang, dan kelas eksperimen sebanyak 67 orang. Dari pre test mahasiswa diperoleh deskripsi kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam tabel berikut ini:

Tabel 1

Kemampuan Awal Mahasiswa

Keterangan Kelas Eksperimen

(X1) Kelas Kontrol (X2) Mean 51,79 51,63 Std. Deviation 13.47 12,66 Maks 75 70 Min 30 20 N 67 52

Pengujian selanjutnya pada tahap kemampuan awal mahasiswa adalah pengujian kesamaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian ini menggunakan data pre test pada mata kuliah pengantar akuntansi II. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2

Uji Kesamaan Rata-rata Pre-test

Kelompok Rata-Rata Nilai T Sig. 2 tailed Kriteria

Eksperimen 51,79

Kontrol 51,63 -0,65 0,948

Tidak berbeda

(6)

Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai t-hitung sebesar -0,65 dengan p-value =

0,948 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar dari kedua kelompok. Jadi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama pada mata kuliah pengantar Akuntansi II.

Deskripsi Data Kemampuan Akhir Mahasiswa

Dari Post-test yang dilakukan terhadap kedua kelompok dimana kelompok eksperimen menggunakan tugas terstruktur, sementara kelompok kontrol menggunakan metode konvensional, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3

Kemampuan Akhir Mahasiswa

Keterangan Kelas Eksperimen

(X1) Kelas Kontrol (X2) Mean 72,44 67,40 Std. Deviation 13,39 11,20 Maks 100 94 Min 43 35 N 67 52 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka digunakan independent

sample-test pada skor post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4

Uji Beda Penerapan Metode Tugas Terstruktur dengan Metode Konvensional

Kelompok Rata-Rata Nilai T Sig. 2 tailed Kriteria

Eksperimen 72,44

Kontrol 67,40 -2.235 0,027 Berbeda

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh thitung = - 2.235 dengan p-value = 0.027.

Hal ini menunjukkan ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian hipotesis 1 yang telah diuraikan di atas dinyatakan diterima. Penerapan metode pemberian tugas terstruktur berdampak pada perbedaan prestasi belajar akuntansi pada matakuliah pengantar akuntansi II jika dibandingkan dengan penerapan metode konvensional.

Pembahasan

Hasil penelitian menujukkan bahwa kelompok eksperimen yang menggunakan metode pemberian tugas terstruktur lebih efektif dari pada kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional, hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian dengan menggunakan uji t, yang hasilnya terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan prestasi belajar yang lebih rendah dari pada peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada kelompok eksperimen.

Perbedaan prestasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada mata kuliah pengantar akuntansi II, pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur dapat mengarahkan mahasiswa dalam situasi belajar yang lebih menciptakan keaktifan karena mahasiswa diharuskan

(7)

mempelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan oleh dosen dan mahasiswa lebih sering berlatih soal sehingga dapat meningkatkan pemahaman materi perkuliahan yang sedang dipelajari. Disamping itu mahasiswa diberi tugas terstruktur yang diberikan setiap akhir pembelajaran dan kemudian dilakukan pembahasan pada pertemuan berikutnya mengenai kesulitan dalam pemahaman materi dan dalam mengerjakan soal.

Dibandingkan dengan kelompok kontrol, peningkatan rata-rata prestasi belajar lebih rendah dari pada kelompok eksperimen. Rendahnya kenaikan rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi II pada kelompok kontrol dikarenakan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode konvensional memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya yaitu: 1) dengan ceramah cenderung seluruh waktu dimonopoli dosen; 2) dosen tidak tahu sejauh mana informasi diterima oleh mahasiswa; dan 3) mahasiswa cenderung pasif, sehingga tidak berkembang. Penyebab lainnya adalah bahwa metode pembelajaran konvensional yang dilakukan selama ini kurang mampu mengaktifkan mahasiswa secara optimal. Keaktifan mahasiswa hanya cenderung pada saat mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh dosen. Pada kondisi ini motivasi mahasiswa cenderung lebih rendah dari pada kelompok eksperimen yang pada akhirnya berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar mahasiswa.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Metode pembelajaran pemberian tugas terstruktur pada kelas eksperimen lebih efektif dari pada metode konvensional pada kelas kontrol. Rata-rata prestasi belajar mahasiswa akuntansi pada matakuliah pengantar akuntansi II pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur lebih tinggi sebesar 72,44 dari pada rata-rata kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) sebesar 67,40. Penerapan metode tugas terstruktur juga mampu meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah pengantar akuntansi II pada mahasiswa dari 51,79 menjadi 72,44.

Keterbatasan

Penelitian ini merupakan pra-eksperimental, dimana responden penelitian telah mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti kemampuannya sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan, maka hasil yang diperoleh pun sebatas pada hasil yang masih semu. Skor prestasi belajar yang diperoleh juga mengabaikan variabel lain yang mungkin ikut mempengaruhi, seperti keadaan fisik dan psikis mahasiswa yang sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari kinerja mahasiswa.

Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan, maka disarankan: 1) dalam pembelajaran pengantar akuntansi II perlu mempertimbangkan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa, 2) untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar dilakukan eksperimen yang sesungguhnya, 3) penelitian yang akan datang juga dapat menambah jumlah sampel yang lebih banyak, diperluas objeknya, bukan hanya pada satu perguruan tinggi dan perlu mempertimbangkan jenjang program studi (D3 dan S1). di samping itu, penelitian lebih lanjut disarankan untuk memasukkan variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi II.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sugandi dan Haryanto. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Amin Suyitno. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Catharina Tri Anni. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Catur Indah Sulistyo. 2003. ‘Efektifitas pengajaran matematika dengan menggunakan problem posing dan pemberian tugas terstruktur terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan peluang kelas 11 semester 1 SMU Negeri 1 Semarang’. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Erman Suherman. 1993. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusuma. Haryono Al Jusup. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: STIE YKPN

Kadir. 2005. ‘ Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar Matematika Jenjang Pengetahuan, Pengalaman, Aplikasi dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta’. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. No. 053. Hal. 230-251. Max Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV.IKIP Semarang Press. Nana Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

---. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rooijakkers, Ad. 2003. Mengajar Dengan Sukses: Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sofyan Syafri Harahap. 2004. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Press.

Suharsimi Arikunto. 2003 Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Tulus tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Undang-Undang Republik Indonesia No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta: Sinar Grafika.

Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Zainal Arifin. 1991. Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, kematian neonatal dini adalah jumlah bayi yang dilahirkan dalam keadaan hidup namun kemudian meninggal dalam 7 hari pertama kehidupannya (yaitu

Mulai dari uang pelicin saat perizinan usaha, menyimpan uang dalam rekening koran yang berbunga, hingga iklan yang tidak baik dan sebalikya, bisnis non-Islami juga tidak

Dari permasalahan di atas, mengingat sangat pentingnya peranan jarak tanam dan pemupukan unsur hara N dan S sebagai unsur hara yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas

Data yang diperoleh dari pengukuran berupa nilai tes, dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematika berupa persentase dan nilai rata-rata kelas, sedangkan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan penelitian lapangan ( field research ).Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi.Dalam pengamatan

pertanggungjawaban atas terjadinya kepailitan perseroan. Hal ini dapat kita dapati pengaturannya di dalam Pasal 97 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

“kecelakaan”,Dari aspek kesesuaian penulisan paragraf narasi, penulisannya sangat baik dan benar dan dapat dibuktikan dengan data, kecelakaan mobil trek yang terseret masuk

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Toksisitas Fraksi Ekstrak Etanol 70% Akar Parang Romang (Boehmeria virgata (Forst) Guill.) Terhadap Larva Udang (Artemia Salina