• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI BISNIS BERBASIS CASHLESS MELALUI PEMANFAATAN MOBILE PAYMENT GATEWAY PADA UMKM DI DESA SANGSIT KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI BISNIS BERBASIS CASHLESS MELALUI PEMANFAATAN MOBILE PAYMENT GATEWAY PADA UMKM DI DESA SANGSIT KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI BISNIS BERBASIS CASHLESS MELALUI

PEMANFAATAN MOBILE PAYMENT GATEWAY PADA UMKM DI

DESA SANGSIT KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG

I Nyoman Putra Yasa 1,Desak Nyoman Sri Werastuti2, I Putu Hendra Martadinata3

1,2,3Jurusan Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha

Email :putrayasainym@undiksha.ac.id ABSTRACT

This activity is motivated by two problems that occurred in MSMEs (Micro, Small, Medium Enterprises) in Sangsit Village, Sawan District, Buleleng Regency, namely (1) the simplicity of the transaction system at MSMEs and (2) limited information and knowledge of MSMEs and the surrounding community regarding digital-based transaction methods. Based on these problems, this activity is designed to provide knowledge and training in using the mobile payment gateway application to 26 MSMEs in Sangsit Village. The activity was carried out in two stages, namely providing knowledge regarding the benefits of using a mobile payment gateway application, and then providing assistance in the application of a mobile payment gateway. Based on the evaluation results, the training participants shows high awareness regarding the benefits of using a mobile payment gateway. The output of this activity is that MSMEs can understand and be able to apply a mobile payment gateway to support their daily business activities.

Keywords: UMKM, financial technology, mobile payment gateway

ABSTRAK

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh dua permasalahan yang terjadi pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil,

Menengah) di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, yaitu (1) masih sederhananya sistem

transaksi pada UMKM dan (2) keterbatasan informasi dan pengetahuan para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar tentang metode transasksi berbasis digital. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kegiatan ini

dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan dalam menggunakan aplikasi mobile payment gateway

pada 26 UMKM di Desa Sangsit. Kegiatan dilakukan melalui dua tahap, yaitu pemberian pengetahuan terkait

manfaat penggunaan aplikasi mobile payment gateway, dan selanjutnya yaitu pemberian pendampingandalam

pengaplikasian mobile payment gateway. Berdasarkan hasil evaluasi, para peserta pelatihan menunjukkan

kesadaran yang tinggi terkait manfaat penggunaan mobile payment gateway. Luaran kegiatan ini adalah para

pelaku UMKM dapat memahami dan mampu mengaplikasikan mobile payment gateway untuk menunjang

kegiatan bisnis sehari-hari.

(2)

PENDAHULUAN

Bank Indonesia telah menetapkan aturan terbaru mengenai Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) atau lebih dikenal National Payment Gateway (NPG) termuat dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 19/8/PBI/2017 yang diberlakukan mulai 22 Juni 2017. Dengan diterbitkannya aturan ini diharapkan dapat menjadi penyangga strategis bank sentral dalam melayani dan memfasilitasi gerakan nasional non-tunai, bansos pemerintah secara non-tunai, keuangan inklusi keuangan, e-commerce nasional, yang sejalan dengan prinsip kehati-hatian. Sekaligus merealisasikan integrasi sistem pembayaran nasional yang efisien (www.bi.go.id).

Berdasarkan legalisasi yang telah dikeluarakan oleh pemerintah melalui BI tersebut, maka penting bagi kita masyarakat sebagai pengguna untuk memaksimalkan penerapan payment gateway. Tidak hanya dapat diaplikasikan pada usaha-usaha besar, saat ini UMKM pun dirasa perlu memanfaatkan sistem ini sebagai pendukung kegiatan bisnis mereka. Menurut midtrans.com payment gateway menawarkan manfaat luar biasa untuk bisnis yang menerima pembayaran melalui kartu kredit dan debit. Bisnis UKM yang menggunakan payment gateway akan mendapat sejumlah manfaat seperti: menyederhanakan fungsi pemrosesan pembayaran penting sehingga Anda dapat fokus pada bisnis, tersedianya fitur keamanan, seperti enkripsi yang membantu melindungi bisnis dengan menjaga data kartu kredit customer yang bersifat sensitif sehingga aman dari cybercrime, efektivitas biaya mengingat pebisnis UKM membutuhkan solusi pembayaran dengan biaya rendah dan transparan, fleksibel dalam transaksi pembayaran karena terhubung ke prosesor kartu debit/kredit mereka.

Permasalah yang terjadi di lokasi P2M ini dapat menjadi titik tumpu para pelaku UMKM untuk mulai mengembangkan usaha mereka sekaligus meberikan solusi dengan pemanfaatan payment gateway. Dengan

memperhatikan kondisi di lapangan dan tingkat pengetahuan para pelaku usaha di sini, maka pemanfaatan payment getway ini akan dikhususkan pada teknologi pendukung yg bersifat mobile. Artinya, pelaku usaha dapat menggunakan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan gadget mereka sebagai sarananya. Akan diberikan pengetahuan, pengenalan serta cara penggunaan beberapa aplikasi mobile payment gateway terbaik yang dapat diperoleh secara gratis di playstore/ios. Penggunaan fintech tidak hanya digunakan oleh orang pribadi tetapi dapat digunakan oleh badan usaha. Berbagai perusahaan dan industri juga melakukan transformasi dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi keuangan atau yang lebih dikenal fintech (financial technology). Semakin berkembangnya industri fintech ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan modal para pelaku UMKM terutama yang selama ini tidak terakses perbankan (Nurfitriyani, 2019). Peran fintech tidak hanya sebatas dalam pembiayaan modal usaha tetapi ada juga yang merambah ke berbagai aspek seperti layanan pembayaran digital juga pengatur keuangan. Pelaku bisnis bisa memanfaanfaatkan fintech sebagai jalan untuk pembiayaan perusahaannya. Kehadiran sejumlah fintech turut memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM (Muzdalifa et al., 2018).

Kecamatan Buleleng adalah bagian dari wilayah Kabupaten Buleleng dengan luas sekitar 46,9 km2 atau 3,44 persen luas Kabupaten Buleleng. Menurut Dinas Koperasi dan UMKM jumlah data ijin usaha mikro kecil yang terdapat di Kecamatan Buleleng pada Periode Tahun 2018 sebanyak 297 dan Periode Januari-Desember 2019 sebesar 153, jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak diantara kecamatan lainnya di Kabupaten Buleleng. Hal ini menandakan bahwa jumlah UMKM di Kecamatan Buleleng merupakan jumlah terbanyak dari jumlah UMKM di kecamatan lain. Melihat dari fenomena tersebut, bahwa jumlah UMKM jika dilihat dari data IUMK di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan pada tahun 2018 sebanyak 297 menjadi 153

(3)

pada tahun 2019. Menurut Pengamat Ekonomi Digital Yudi Candra menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan UMKM Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan usaha. Pertama permodalan, sumber daya manusia (SDM), dan ketiga menembus pasar.

Permasalahan yang sedang dihadapi para pelaku UMKM khususnya di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang mendasar adalah lambatnya proses transaksi yang mengakibatkan terhambatnya proses bisnis. Hal ini juga akan berimbas pada kemampuan persaingan dengan pelaku UMKM di daerah lain. Para pelaku UMKM harus bisa memiliki strategi dalam menarik pelanggan dengan meningkatkan strategi pemasaran yang memanfaatkan teknologi informasi seperti memasarkan di platform online.

Berdasarkan analisis situasi, permasalah pada pelaku dan konsumen UMKM di kawasan pasar tradisional Desa Sangsit dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) masih sederhananya sistem transaksi pada UMKM dan (2) keterbatasan informasi dan pengetahuan para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar tentang metode transasksi berbasis digital.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut: (1) Memberikan alternatif sistem transaksi berbasis digital berupa mobile payment getway kepada beberapa pelaku UMKM dan beberapa perwakilan masayarakat di Desa Sangsit, sehingga kegiatan jual beli lebih efektif dan efisien, dan (2) Memberikan pengetahuan dan pelatihan menggunakan aplikasi mobile payment gateway yang dapat diperoleh secara gratis guna mendukung kegiatan transaksi jual beli.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah seminar dan pelatihan penggunaan mobile payment gateway dalam transaksi UMKM. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat para pelaku UMKM di Desa Sangsit dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai mobile payment gateway serta cara menggunakan aplikasinya sebagai pendukung

kegiatan transaksi mereka sehari-hari. Sehingga dapat mengatasi permasalah di kawasan Pasar Tradisional Desa Sangsit.

METODE

Khalayak sasaran strategis pada kegiatan ini adalah 26 UMKM di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Metode kegiatan P2M ini dalam bentuk pelatihan kepada pelaku UMKM Desa Sangsit menggunakan mobile payment gateway. Setelah diberikan pelatihan diharapkan pada pelaku usaha ini dapat mengimplementasikannya pada kegiatan bisnis usahanya. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terarah maka metode kegiatan yang dilakukan adalah dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan.

Adapun tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan adalah :

a. Penyiapan berbagai adiministrasi yang mungkin diperlukan

b. Koordinasi dengan Ketua Dekopinda Kabupaten Buleleng c. Penyiapan materi pelatihan tentang

penggunaan mobile payment gateway

d. Penyiapan Nara Sumber e. Penyiapan Jadwal pelatihan 2. Tahap Implementasi

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Pemberian pengetahuan tentang payment getway dalam menunjang kegiatan bisnis pada UMKM. b. Pemberian pelatihan membuat akun

dan menggunakan aplikasi mobile

payment getway kepada para

pelaku UMKM. 3. Tahap Evaluasi

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Melakukan evaluasi keberhasilan pembuatan akun pada aplikasi

(4)

mobile payment getway oleh para pelaku UMKM.

b. Melakukan evaluasi proses transaksi menggunakan akun mobile payment gateway.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengabdian pada masyarakat pada tahun ini mengambil tema “Optimalisasi Bisnis Berbasis Cashless Melalui Pemanfaatan Mobile Payment Gateway pada UMKM di Desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng”. Diharapkan bahwa para pelaku UMKM di Desa Sangsit dapat memperoleh pengetahuan serta mampu mengaplikasikan mobile payment gateway dalam kegiatan transaksinya sehari-hari. Pelatihan diberikan kepada 26 perwakilan UMKM Desa Sangsit. Kegiatan diawali dengan kegiatan observasi, pemberian pelatihan, dan pendampingan kepada peserta dalam pengaplikasian mobile payment gateway.

Observasi dilakukan pada beberapa UMKM Desa Sangsit. Observasi ini bertujuan untuk melihat secara langsung mengenai usaha yang ditekuni serta proses transaksi yang digunakan selama beroperasi. Pada tahap ini sekaligus mengundang para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan terkait dengan upaya peningkatan efektivitas transaksi melalui mobile payment gateway.

Gambar 1. Proses Observasi pada UMKM Desa Sangsit

Setelah tahap observasi dilakukan, kemudian dilakukan tahap pelaksanaan. Kegiatan pelaksanaan pengabdian ini dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemberian materi terkait definisi dan manfaat penggunaan aplikasi mobile payment gateway, yang dapat diunduh pada aplikasi Google Playstore. Pada tahap kedua, diberikan pendampingan dalam pengaplikasian mobile payment gateway. Kegiatan pelaksanaan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.

Materi yang diberikan dalam tahap pertama adalah mengenai pemanfaatan aplikasi mobile payment gateway sebagai sarana tranksaksi bisnis berbasis cashless. Definisi dari payment gateway yang diungkapkan dalam pelatihan ini dikutip dari www.goukm.id, yaitu sistem yang biasanya digunakan dalam dunia e-commerce untuk mengotorisasi proses pembayaran dari pembeli ke penjual. Payment gateway disebut juga dengan layanan yang memproses perizinan kartu kredit dan transaksi online lainnya seperti transfer bank antara pedagang dan pembeli. Layanan ini dapat membantu para UMKM, khususnya di Desa Sangsit untuk bisa menerima pembayaran atau melakukan transfer dana terkait dengan transaksi bisnis yang dijalankan.

Gambar 2. Pemberian Pelatihan Pemanfaatan Mobile Payment Gateway

(5)

Pada tahap pemberian materi, ditekankan bahwa penggunaan payment gateway dalam transaksi diproses secara aman dan aktual (real time), sehingga dapat meningkatkan efisiensi transaksi bisnis. Selain pemberian manfaat secara umum, manfaat penggunaan

mobile payment gateway dikaitkan dengan

situasi pandemi Covid-19 saat ini, sehingga peserta pelatihan dapat lebih menyadari akan pentingnya pemanfaatan aplikasi untuk mendukung kegiatan transaksi bisnis berbasis cashless.

Gambar 3. Pemberian Pelatihan Pemanfaatan Mobile Payment Gateway

Pada tahap kedua dilaksanakan kegiatan pendampingan dalam pengaplikasian mobile payment gateway. Aplikasi yang digunakan adalah salah satu aplikasi yang tersedia di Google Playstore. Dalam tahap ini, peserta pelatihan diberikan instruksi mengenai tata cara pembuatan akun, metode pembayaran, serta cara top-up saldo pada rekening mobile payment gateway.

Gambar 4. Pemberian Pendampingan Pemanfaatan Mobile Payment Gateway

Gambar 5. Pemberian Pendampingan Pemanfaatan Mobile Payment Gateway Setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan, kemudian dilanjutkan dengan tahapan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menilai pemahaman peserta dalam pemanfaatan mobile payment gateway melalui pemberian kuesioner kepada peserta terkait kegiatan pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan sebelumnya. Respon dari para peserta diberi bobot nilai atau skor dengan menggunakan skala likert sebagai berikut: SS = Sangat Setuju (skor 5) , S = Setuju (skor 4), RG = Ragu-ragu (skor 3), TS = Tidak Setuju (skor 2), STS = Sangat Tidak Setuju (skor 1). Interval penilaiannya adalah sebagai berikut: Indeks 0% – 19,99% : Sangat Tidak Setuju Indeks 20% – 39,99% : Tidak Setuju Indeks 40% – 59,99% : Ragu-ragu Indeks 60% – 79,99% : Setuju Indeks 80% – 100% : Sangat Setuju

Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada para peserta pelatihan dan pendampingan, diperoleh indeks sebesar 73%. Berdasarkan interval penilaian di atas, maka dapat dilihat bahwa responden setuju bahwa pemanfaatan

mobile payment gateway dapat menunjang

kegiatan transaksi jual-beli sehari-hari. Diharapkan melalui hasil ini, peserta pelatihan dapat menerapkan mobile payment gateway secara nyata dalam proses bisnisnya.

Proses transaksi bisnis pada era saat ini sudah mulai bergerak menuju transaksi cashless dengan memanfaatkan media-media financial technology yang membantu para pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan uang digital. Mobile

payment gateway merupakan sarana transaksi

(6)

praktis dan efisien dalam transaksi jua-beli sehari-hari. Sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia, maka UMKM diharapkan mampu menyesuaikan proses bisnisnya di era modern saat ini, sehingga dapat mampu meningkatkan kinerja bisnisnya melalui pemanfaatan financial technology yang tersedia.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan bahwa UMKM khususnya di Desa Sangsit dapat menyadari pentingnya adatapsi terhadap perkembangan teknologi. Selain itu, pelatihan dan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong para pelaku UMKM di Desa Sangsit untuk mengaplikasikan mobile

payment gateway dalam menunjang kegiatan

bisnis sehari-hari. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta pelatihan dan pendampingan menunjukkan kesadaran yang cukup tinggi terkait dengan manfaat penerapan mobile payment gateway dalam menunjang kegiatan transaksi jual-beli sehari-hari.

Secara garis besar, adapun luaran yang telah dicapai dalam kegiatan ini adalah: (1) Melalui kegiatan ini, pelaku UMKM di Desa Sangsit dapat memahami pentingnya penggunaan financial technology, dalam hal ini mobile payment gateway dalam kegiatan bisnisnya; dan (2) Melalui kegiatan ini, pelaku UMKM di Desa Sangsit mampu mengaplikasikan mobile payment gateway dalam menunjang kegiatan transaksi bisnis UMKM.

SIMPULAN

Perkembangan teknologi di bidang bisnis menuntut para pelaku bisnis untuk beradaptasi dengan mulai mengaplikasikan financial technology dalam bisnisnya. Hasil dari pelatihan dan pendampingan ini diharapkan dapat menjadi awal dari pembentukan kesadaran para pelaku UMKM, khususnya UMKM di Desa Sangsit, untuk memanfaatkan

financial technology berupa mobile payment

gateway. Selain itu, dengan berbekal

pengetahuan yang telah diperoleh, diharapkan

juga bahwa para pelaku UMKM di Desa Sangsit mengaplikasikan mobile payment

gateway secara nyata dalam proses transaksi

bisnisnya.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. (2018). Apa Itu Payment Gateway? Apa Pentingnya Bagi Bisnis Online

Anda?

https://goukm.id/apa-itu-payment-gateway/ Diakses pada 24 Februari 2020.

Bank Indonesia. (2017). Peraturan tentang

Payment Gateway di Indonesia.

https://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem -pembayaran/Pages/pbi_190817.aspx. Diakses pada 24 Februari 2020.

Ika, Aprilia. (2018). Tiga Manfaat Pembayaran Non-Tunai bagi UMKM. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/

03/29/200000726/tiga-manfaat-

pembayaran-non-tunai-bagi-umkm?page=all. Diakses 24 pada Februari 2020.

Muzdalifa, I., Rahma, I. A., & Novalia, B. G. (2018). Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM Di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syariah). Jurnal Masharif

Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan

Perbankan Syariah, 3(1).

https://doi.org/10.30651/jms.v3i1.1618

Nurfitriyani, A. (2019). UMKM Bisa Ambil

Untung dari Kehadiran Fintech.

https://www.wartaekonomi.co.id/read21 8398/umkm-bisa-ambil-untung-dari-kehadiran-fintech. Diakses pada 24 Februari 2020.

(7)

LAMPIRAN Biodata Penulis 1

Nama : I Nyoman Putra Yasa, S.E., M.Si.

Alamat Kantor : Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Bali Alamat Rumah : Jl. Kumbakarna LC. 10 No. 150 A, Singaraja, Bali

Alamat e-mail : putrayasainym@undiksha.ac.id Nomor Telepon : 0817978409

Biodata Penulis 2

Nama : Dr. Desak Nyoman Sri Werastuti, S.E., Ak., M.Si.

Alamat Kantor : Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Bali Alamat Rumah : Jl. Jalak Putih V No. 18, Singaraja, Bali.

Alamat e-mail : sri.werastuti@undiksha.ac.id Nomor Telepon : 081337430370

Biodata Penulis 3

Nama : I Putu Hendra Martadinata, S.E., M.Sc.

Alamat Kantor : Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Bali Alamat Rumah : Perumahan Krisna Graha Penarungan 2 Blok E No. 2, Singaraja, Bali Alamat e-mail : hendra.martadinata@undiksha.ac.id

Gambar

Gambar 1. Proses Observasi pada UMKM  Desa Sangsit
Gambar 3. Pemberian Pelatihan Pemanfaatan  Mobile Payment Gateway

Referensi

Dokumen terkait

 Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk mudharabah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi..

mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Cabang Surabaya, dimana tenaga kerja atau karyawan merupakan swnber daya penting dalam aktivitas

Pengembangan instrumen penilaian psikomotor sebelumnya telah dilakukan oleh Jumaini (2013) pada praktikum kimia yang menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan

Pemeliharaan sarana dan prasarana litbangyasa dilaksanakan oleh Kepala Unit Kerja dibantu Pejabat Eselon III atau sederajat dari setiap unit kerja yang ditugasi

Akan tetapi pada kelompok ringerfundin terjadi penurunan/perubahan kadar elektrolit yang signifikan (p<0,05), sedangkan pada kelompok tetraspan kadar elektrolit

Hasil penelitian menunjukan untuk skalabilitas Kubernetes memakan lebih banyak resource Cpu Utilization yaitu pada 10000 user Kubernetes memakan resource Cpu Utilization

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan menggunakan model

 Mengolah data tentang tata letak unsur- unsur dalam desain grafis..  Mengomunikasik an tentang tata letak unsur- unsur dalam