23 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini ditujukan sebagai upaya dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, yaitu menitikberatkan pada sejauh mana pemanfaatan model pembelajaran TS-TS berbantuan weblog dalam proses pembelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer di SMK Negeri 1 Bancak.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental. Jenis ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu terhadap subjek penelitian yang bersangkutan dengan menggunakan desain eksperimen Pretest-Posttest. Dimana penelitian ini sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. Menurut Sugiyono (2011:87), bentuk desain quasi eksperimental merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi experimental design, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan pemanfaatan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan konvensional yang diberlakukan di sekolah, model konvensional ini dapat berupa ceramah yang disampaikan oleh guru. Rancangan penentuan sampel menggunakan
24
Nonequivalent Control Group Design, dimana kelompok subjek diambil dari populasi tertentu dan dilakukan pretest kemudian dikenai treatment secara berturut-turut dan terakhir diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelompok belajar tersebut.
Tabel 3.1. Model Pembelajaran Kuasi Eksperimen Nonequivalent
Control Group Design
Pretest Treatment Posttest
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 O4
Keterangan :
Kelas Eksperimen : kelas yang mendapat treatment (Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model pembelajaran TS-TS berbantuan weblog)
Kelas Kontrol : kelas yang tidak mendapat perlakuan (Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode konvensional baik berupa ceramah, dll)
O1 : kemampuan kelas eksperimen sebelum diberikan
perlakuan
O2 : kemampuan kelas eksperimen setelah diberikan
perlakuan
O3 : kemampuan kelas kontrol sebelum diberikan
perlakuan
O4 : kemampuan kelas kontrol setelah diberi perlakuan
X : Treatment (perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif dengan media berbasis weblog)
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bancak yang berlokasi di Jl. KH. Wakhid Hasyim KM 1 Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan, dan dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli 2015 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2015.
25 3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2011:90), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Negeri 1 Bancak, khususnya jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:91), bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dipilih untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah Siswa SMK Negeri 1 Bancak kelas X TKJ untuk mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer diambil dua kelas secara Sampling Purposive yaitu berdasarkan rekomendasi dari guru yang bersangkutan yaitu guru yang mengajar dikelas tersebut, serta berdasarkan hasil Pretest yang telah diberikan. Berdasarkan teknik pemilihan sampel penelitian tersebut, maka diperoleh kelas X TKJ 2 menjadi kelas kontrol dengan jumlah 42 siswa dan X TKJ 1 menjadi kelas eksperimen dengan jumlah 42 siswa. Kelas X TKJ 1 adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog pada pembelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer, sedangkan X TKJ 2 adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional dimana pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan media yang biasa digunakan pada saat pembelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer, yaitu berdasarkan sumber buku LKS dan modul.
3.4. Variable Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:38) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya berupa data angka yang akan
26
dianalisis dan diperhitungkan menggunakan data statistik. Dalam penelitian digunakan variabel yang menjadi dasar untuk dilakukan penelitian. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat / dependent disebut juga variabel yang dipengaruhi, dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest, serta keakifan belajar siswa yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keakifan belajar siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran dan media yang dipakai, baik yang dilaksanakan pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen.
3.5. Diagram Alur Penelitian
Untuk lebih jelasnya didalam melaksanakan dan memahami alur terhadap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada flowchart di bawah ini:
27
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian
Studi Literatur
Pembuatan Instrumen dan Bahan Ajar
Pembuatan Materi Weblog Pembuatan butir soal
1. Proses uji coba instrumen soal
2. Analisis hasil uji coba instrumen soal
Pretest
Kelas Eksperimen Perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan model TS-TS berbantuan weblog
Kelas Kontrol
Perlakuan pembelajaran dengan penerapan model konvensional
seperti pembelajaran yang dilakukan biasanya
Posttest
Pengolahan data dan analisis hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian
28 3.6. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara maksimal dan sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan analisis data.
Secara garis besar kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1. Tahap Persiapan
Berikut uraian yang dilakukan pada tahap persiapan untuk memperbaiki, meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswadi kelas adalah:
a. Observasi
Observasi dilakukan sebagai studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap sekolah tempat penelitian yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
b. Studi literature
Studi literature ini dilakukan untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti, sehingga akan mempermudah pada ssat penelitian dilakukan.
c. Menentukan populasi dan sampel
Penentuan populasi dan sampel ini yang selanjutnya akan diterapkan metode dan media pembelajaran yang berbeda untuk dilakukan penelitian.
d. Menyiapkan materi & model pembelajaran
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan materi ajar dan penentuan model pembelajaran yang akan dilakukan didalam penelitian serta media pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan
29
adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog dalam mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer.
e. Menyusun instrument penelitian
Yaitu penyusunan lembar observasi keaktifan belajar siswa dan soal pretest & posttest. Instrumen penelitian disusun berdasarkan rekomendasi guru.
f. Menganalisa instrument penelitian
3.6.2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memberikan pretest kepada kelas-kelas yang akan
dilaksanakan penelitian. Hasil tes awal akan digunakan untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen selain dengan menggunakan Sampling Purposive yaitu berdasarkan rekomendasi guru yang bersangkutan.
b. Memberikan perlakuan (treatment), pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan memanfaatkan media berbasis weblog, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Selama proses pembelajaran tugas dari guru adalah mengamati keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan atau treatment.
30
Tabel 3.2. Desain Pembelajaran Pelaksanaan Penelitan
Kegiatan Guru Siswa
Pembagian kelompok Membagi siswa kedalam kelompok dengan 4-5 anggota
Duduk berkelompok sesuai dengan arahan guru
Materi pengantar Guru memberikan materi pengantar untuk membangun motivasi belajar siswa Siswa duduk berkelompok dan memperhatikan materi yang disampaikan guru Pemberian tugas pada
masing-masing kelompok
Guru emberikan tugas pada masing-masing kelompok
Menerima tugas yang diberikan oleh guru
Melakukan penyelesaian tugas
Guru mengarahkan siswa untuk mencari penyelesaian tugas di dalam weblog
Siswa mencari penyelesaian tugas dengan mengakses materi di weblog
Bertamu Mengarahkan 2 orang siswa pada tiap kelompok untuk bertamu ke kelompok yang lain dan menanyakan pembahasan topik oleh kelompok tersebut
2 orang siswa anggota kelompok bertamu dan 2 orang anggota kelompok tetap dalam kelompok untuk menjelaskan hasil pembahasannya terhadap tamu
2 anggota kelompok tamu undur diri
Mengarahkan 2 anggota kelompok untuk kembali kepada kelompoknya dan meminta tiap kelompok membahas apa yang mereka dapatkan
2 orang anggota siswa tamu undur diri dan menjelaskan apa yang diperolehnya kepada anggota kelompok lain.
Presentasi hasil diskusi Mengarahkan kelompok untuk mempresentasikan penyelesaian tugasnya. Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil bahasan kelompoknya didepan kelompok yang lain.
Menyimpulkan hasil penyelesaian tugas
Memberikan penguatan terhadap hasil yang diperoleh siswa
Mencatat apa yang disampaikan oleh guru sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber materi belajar.
3.6.3. Tahap pengolahan data dan analisis data
a. Menghitung skor keaktifan belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
31
c. Membandingkan hasil tes antara sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan guna melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan weblog.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
3.7. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, indikator tingkat keberhasilan dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Maka didalam menentukan indikator tingkat keberhasilan digunakan instrumen dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.7.1. Instrumen Penelitian
Menurut Purwanto (2010:9), bahwa “Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat beberapa instrumen penelitian, instrumen tersebut adalah:
a. Lembar observasi/ pengamatan b. Lembar soal / tes
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Metode Observasi
Menurut Sugiyono (2011:165) observasi adalah teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan
32
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dalam penelitian ini adalah jenis observasi berperanserta (participant), dimana peneliti berperan aktif didalam mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang dilakukan. Peneliti ikut serta didalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi keaktifan siswa didalam belajar sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa pada akhirnya.
Berikut adalah indikator pemberian skor lembar keaktifan belajar siswa:
Tabel 3.3. Tabel Indikator Skor Lembar Keaktifan Belajar
NO Indikator Skor
0 1 1. Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
2. Keaktifan siswa dalam menentukan proses belajarnya
3. Ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan guru
4. Diskusi menggunakan model pembelajaran sesuai instruksi guru
5. Tsnggungjawab serta komunikasi siswa terhadap hasil pemikiran serta hasil yang diperolehnya
b. Metode Tes
Menurut Arikunto (2010 : 193), bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atua bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Lebih lanjut lagi menurut Suprapto (2013 : 87),
33
bahwa “Dalam penelitian disarankan hanya menggunakan tes yang dapat diskor secara objektif dalam hal ini skor yang diperoleh akan tetap sama, siapapun yang memeriksa”.
Metode tes pada penelitian ini menggunakan teknik Pretest dan posttest dengan soal berbentuk pilihan ganda. Pretest diberikan sebelum pembelajaran dilakukan, baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian posttest di kedua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian penguasaan materi oleh siswa berdasarkan metode yang digunakan, sehingga pada akhirnya akan didapat hasil belajar yang selanjutnya dianalisis.
3.8. Uji Coba Instrumens
3.8.1. Uji Validitas Instrumen Tes
Menurut Purwanto (2010:123), validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Suatu Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dimana pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah isi instrumen mengukur secara tepat keadaan yang diukur.
Validitas isi instrumen harus disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Maka instrumen dibuat dan dikonsultasikan dengan validitor ahli yang berkompeten didalam bidang yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas item adalah rumus Korelasi Product Moment.yaitu (Arikunto, 2009):
rXY =
N XY − x ( Y)
N X2− ( X)2 (N Y2− ( Y)2)
34 rxy = koefisien korelasi
X = skor item tes Y = jumlah skor item N = banyakya peserta tes Σ X2
= jumlah kuadrat skor item Σ Y2
= jumlah kuadrat skor total
Σ XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total
Untuk mengetahui kevalidan instrumen tes, maka harga rhitung
(rXY) dibandingkan rtabel sesuai dengan jumlah responden. Jika rXY >
rtabel, maka instrumen dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabe;
maka instrumen dinyatakan tidak valid.
3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh kepercayaan, atau ketetapan instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Menurut Arikunto (2009:101) teknik untuk pengujian reliabilitas adalah menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) yaitu: 𝑟11 = 𝑛 𝑛 − 1 𝑠2− Σ𝑝𝑞 𝑠2 Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dan tes (standar deviasi adalah akar varians) Alpha-Cornbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang reliabel adalah yang memiliki nilai alpha-Cornbach minimal 0,70 dimana
35
tingkat reliabilitas dengan metode ini diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1.
Tabel 3.4. Ukuran kemantapan alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup 0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r11 < 1,00 Sangat tinggi 3.8.3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal merupakan perhitungan pengukuran seberapa besar tingkat kesukaran suatu soal untuk dikerjakan. Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang/ proporsional. Soal tes sebaiknya dibuat tidak terlalu susah dan tidak pula terlalu mudah. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran menurut Arikunto (2009:208) adalah:
𝑃 = 𝐵
𝐽𝑆 Keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.5. Klasifikasi indeks kesukaran
Nilai Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran 0,00 <= P <= 0,30 Sukar
0,31 <= P <= 0,70 Sedang 0,71 <= P <= 1,00 Mudah
36
3.8.4. Uji Validitas Media Pembelajaran
Uji validitas media dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu media dengan cara mengolah data yang diperoleh melalui teknik deskriptif, dari hasil itu diolah kedalam bentuk persen kemudian dijabarkan dengan susunan kata yang bersifat kualitatif. Rumus yang digunakan utnuk mengolah lembar validasi media pembelajaran adalah (Akbar dan Sriwiyana, 2010 : 213) :
V = TSEV
S − maxx 100%
Keterangan : V : Validitas
TSEV : Total Skor Empirik Validator S-Max : Skor Maksimal yang diharapkan 100 : Konstanta
Tabel 3.6. Kriteria Kevalidan Data Penilaian Validator Media (Akbar dan Sriwiyana, 2010 : 212)
No. Kriteria Tingkat Validitas
1 75,01% - 100% Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi 2 50,01% - 75,00% Cukup valid (dapat digunakan dengan
revisi kecil)
3 25,01% - 50,00% Tidak Valid (tidak dapat digunakan) 4 00,00% - 25,00% Sangat tidak valid (terlarang digunakan)
3.9. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan analisa untuk memperoleh makna terhadap data tersebut dan juga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan rumusan masalah yang ada.
Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif, dimana data kulitatif dituliskan berdasarkan observasi dengan kalimat atau rangkaian kata-kata yang
37
menunjukkan suatu kesimpulan berdasarkan hasil observasi tersebut. Sedangkan data kuantitatif diproses menggunakan statistika deskriptif. 3.9.1. Pemberian Skor
Skor yang diberikan untuk jenis soal multiple choice ditentukan berdasarkan metode right only, yaitu jawaban benar diberikan skor satu (1) dan jawaban salah diberikan skor nol (0). Pemberian skor selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S = 𝛴𝑅
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙X skor maksimal
Keterangan:
S = skor siswa
R = jawaban siswa yang benar
3.9.2. Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa
Skala yang digunakan dalam analisis data observasi keaktifan siswa menggunakan Skala Guttman. Menurut Sugiyono (2011 : 111) skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.
Dalam menghitung hasil keaktifan belajar siswa pada penelitian ini menggunakan perhitungan kriteria. Adapun rumus untuk menghitung kriteria dalam bentuk % ∶=jumlah skorskor max X 100%.
Adapun kualifikasi yang digunakan dalam menghitung kriteria keaktifan adalah sebagai berikut :
38
Tabel 3.7. Kualifikasi Kriteria Keaktifan Belajar No Skala Interval (%) Kriteria Penilaian 1. 81 – 100 Sangat Tinggi
2. 61 – 80 Tinggi
3. 41 – 60 Cukup
4. 21 – 40 Rendah
5. 0 – 20 Sangat Rendah
3.9.3. Analisis Data Hasil Pretest dan Posttes
Data yang diperoleh dari pengerjaan pretest dan posttest selanjutnya dianalisis. Dari analisis kemudian diambil rata-rata nilai pretest dan posttest untuk dibandingkan sehingga diketahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa atau tidak. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata kelompok, nilai minimum & maksimum, standar deviasi dan varians dengan menggunakan program aplikasi pengolah data statistik seperti SPSS.
b. Melakukan uji normalitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dari masing-masing kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas sebaran data dilakukan dengan cara membandingkan nilai kolmogorov-smirov dan Probabilitas dengan signifikansinya adalah 0,05. Dengan dasar pengambilan keputusan bahwa :
Jika probabilitas (Sig.) > α (0,05), maka data berdistribusi normal.
Jika probabilitas (Sig.) < α (0,05), maka data tidak berdistribusi normal.
Perhitungan uji normalitas ini menggunakan program aplikasi pengolah data statistik (SPSS).
39
c. Melakukan uji homogenitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5% dengan menggunakan program pengolah data statistik. Kriteria pengujian adalah:
Jika nilai signifikansi P > α (0,05), maka homogen Jika nilai signifikansi P < α (0,05), maka tidak homogen. d. Melakukan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai pretest perolehan dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan pembelajaran. Uji ini dilakukan jika data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji T dengan bantuan Program apllikasi SPSS, dengan taraf signifikansi 5%. 1) Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan
uji t dengan statistik Independent Sample T-Test menggunakan equal variances assumed.
2) Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka digunakan uji t dengan statistik Independent Sample T-Test menggunakan equal variances not assumed.
3) Jika data berdistribusi normal atau salah satu dari kedua data tersebut tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka digunakan uji statistik non-paramentrik Mann-Whitney. e. Pengujian hipotesis dan hasilnya digunakan sebagai acuan untuk
melakukan penarikan kesimpulan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 : Penerapan model pembelajaran two stay two stray berbantuan weblog tidak dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer.
40
H1 : Penerapan model pembelajaran two stay two stray
berbantuan weblog dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer
Independent sample T-Test (Sugiyono, 2012) : Jika thitung ≤ ttabel ,maka H0diterima
Jika thitung > ttabel ,maka H0ditolak Berdasarkan signifikansi:
Jika signifikansi (P) < 0.05, maka H0 ditolak
Jika signifikansi (P) > 0.05, maka H0 diterima
Sesuai dengan kriteria pengujian, jika thitung ≤ ttabel dan P > 0.05 maka H0 diterima. Namun jika thitung > ttabel dan P < 0.05 maka H0ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa Penerapan model pembelajaran two stay two stray berbantuan weblog dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Diagnosa PC dan Periferal Komputer