• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

28

Objek penelitian adalah karakteristik yang melekat pada subjek penelitian. Karakteristik ini jika diberikan nilai maka nilainya akan bervariasi (berbeda) antar individu satu dengan lainnya. (Nuryaman dan Christina, 2015 : 5)

Menurut Sugiyono (2014:38), pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Objek dalam penelitian ini adalah Auditor Internal dan Senior Manager pada setiap divisi di PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Kantor Pusat yang beralamat di Jl. Gajah Mada No.14, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Pemilihan objek tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa setiap BUMN dalam rangka pengelolaan perusahaan yang baik, perlu adanya audit internal untuk mewujudkan penerapan good corporate governance yang memadai.

3.2 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan ekspalanatori dengan pendekatan studi survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang karakteristik tertentu (variabel tertentu) dari suatu subjek yang sedang menjadi perhatian dalam kegiatan penelitian tersebut. (Nuryaman dan Christina, 2015:06)

(2)

Menurut Nuryaman dan Christina (2015:06)Penelitian eksplanatori adalah “penelitian tujuannya untuk memperoleh jawaban tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena terjadi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan atau membuktikan bagaimana hubungan antarvariabel penelitian.”

Studi survey menurut Nazir (2005) yaitu:

“Suatu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah dan mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung”

Sedangkan data observasi menggunakan metode cross sectional. cross

sectional merupakan studi yang dilakukan dengan mengambil data hanya satu kali

saja (one shoot) yakni pengambilan data dilakukan pada satu saat tertentu yang mencerminkan keadaan saat dilakukan pengumpulan data, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi setelah data dikumpulkan diabaikan. (Edison, 2018:104) 3.2.1 Unit Analisis, Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis selanjutnya. (Sekaran, 2014:173)

Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu, yaitu para auditor internal dan senior manager pada setiap divisi yang bekerja di PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Kantor Pusat.

(3)

3.2.1.2 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:148) pengertian populasi adalah sebagai berikut: “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualita dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulannya.” Populasi menunjukan seluruh kelompok orang, kejadian atau sesuatu yang menjadi keterkaitan peneliti untuk diinvestigasi. Bisa juga dikatakan bahwa populasi merupakan total kumpulan elemen yang dari kumpulan tersebut akan dibuat kesimpulan. ( Nuryaman dan Christina, 2015 : 101)

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 orang pihak audit internal dan pihak manajemen yang bekerja di PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Kantor Pusat yang beralamat di Jl. Gajah Mada No.14, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

3.2.1.3 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan sekelompok kecil yang dapat mewakili ciri-ciri, sifat, karakter dari kelompok besar (populasi) (Acep Edison, 2018 : 108).

Menurut Nuryaman dan Christina (2015:101) mendefinsikan sampel penelitian sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari populasi, sampel berisi beberapa anggota yang dipilih dari berbagai populasi.”

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Pengambilan sampel berdasarkan sampling jenuh (sensus) adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2013:124)

(4)

Sampel dalam penelitian ini adalah 33 orang pihak audit internal dan manajemen yang bekerja di PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Kantor Pusat.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dan informasi oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini yaitu dengan cara:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan menurut Nazir (2013:65) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Penelitia lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data primer. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk mendapatkan data-data tersebut adalah:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2015:230)

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan menurut Nazir (2013:93) adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian. Penelitian ini diperlukan untuk:

(5)

b. Sebagai pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah

c. Sebagai dasar perbandingan praktek di lapangan 3.2.3 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber data, yaitu subjek atau benda. (Nuryaman dan Christina, 2015:78)

Menurut Edison (2018:95) menyatakan bahwa:

“Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dilakukan pada unit analisis yang diteliti. Data diperoleh berasal dari individual, kelompok (group) sebagai responden.”

Data yang diperoleh secara langsung yaitu dengan memberikan kuesioner pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia sebagai subjek penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tersedia dan dibuat oleh pihak tertentu dalam bentuk dokumen (Nuryaman dan Christina, 2015:79). Data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa buku-buku, artikel, website, jurnal, literatur yang berkaitan erat dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2.4 Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang melekat pada orang, benda, atau subjek lainnya (unit analisis), yang jika diukur katakteristik tersebut nilainya dapat bervariasi (variabel) atau dapat berbeda antarsubjek satu dengan lainnya. (Nuryaman dan Christina, 2015 : 41).

(6)

Berdasarkan pada judul peneliti yaitu “Pengruh audit internal terhadap penerapan good corporate governance”, maka terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Audit Internal

Audit internal adalah kegiatan assurance, dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses governance (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004:9). Dalam operasionalisasinya variabel audit internal ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Herry (2017) dalam Standar Profesional Audit Internal yang diukur dengan lima indikator varibel yaitu: Indepedensi, Kemampuan Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan dan Manajemen Audit Internal. Variabel independen sering disebut variabel bebas adalah variabel dependen. Dengan kata lain, perubahan nilai

(variance) pada variabel independen dapat menyebabkan perubahan

variabel dependen (Nuryaman dan Christina, 2015 : 42). Dalam penelitian ini variabel independen yang akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah variabel (X) Audit Internal.

(7)

2. Good Corporate Governance

Menurut Malaysia High Level Finance Committee for Corporate

Governance dalam Tunggal (2009:34) good corporate governance

adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis guna meningkatkan kemajuan dan akuntabilitas perusahaan sehingga pada jangka panjang mampu mendobrak value

perusahaan tanpa mengabaikan kepentingan semua stakeholders. Dalam operasionalnya varibel Good Corporate Governance diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 dan Agoes & Ardana (2013) yang diukur lima indikator variabel yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen No.

Kuesioner Variabel Independen: Audit Internal (X) Herry (2017)

1. Independensi a) Status organisasi b) objektivitas Interval kuesioner 1 2 2. Kemampuan Profesional a) Kesesuaian dengan standar profesi b) Pengetahuan dan kecakapan Interval kuesioner 3 4 3. Lingkup Pekerjaan a) Pelaksanaan audit didasarkan Interval Kuesioner 5

(8)

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen No. Kuesioner Variabel Independen: Audit Internal (X) Herry (2017) pada program yang telah disusun sebelumnya. b) Melakukan evaluasi terhadap risiko yang berkaitan dengan system informasi, efektifitas dan efisiensi operasi, kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan dan keamanan asset. 6 4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan a) Aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan pelaksanaan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan. b) Memiliki perencanaan yang baik setiap

Interval Kuesioner

7

(9)

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen No. Kuesioner akan melakukan pemeriksaan sehingga risiko dapat diprediksi. 5. Manajemen Audit Internal a) Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab bagi bagian audit internal

b) Kebijaksanaan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi staf internal audit. Interval Kuesioner 9 10 Variabel Dependen: Good Coporate Governance (Y) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 & Agoes, Ardana 1. Transparansi (Transparancy) a) Menjalankan prinsip keterbukaan dalam proses keputusan. b) Menjalankan prinsip keterbukaan dalam proses penyampaian informasi. Interval Kuesioner 11 12 2. 2. Akuntabilitas (Accountability) a) Membina system akuntansi yang efektif. b) Kejelasan fungsi, 13 14

(10)

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen No. Kuesioner (2013) Variabel Dependen: Good Coporate Governance (Y) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 Agoes, Ardana (2013) pelaksanaan, dan pertanggungjawa ban setiap organ.

Interval Kuesioner 3. Pertanggung jawaban (Responsibility) a) Memberikan pertanggungjawa ban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan. b) Adanya konsekuensi logis dari kepercayaan dan wewenang yang diberikan oleh para pemangku kepentingan. Interval Kuesioner 15 16 4. Kemandirian (Independency) a) Mengambil keputusan bersifat professional, mandiri, bebas dari konflik kepentingan, dan bebas dari tekanan/pengaruh dari manapun. b) Prinsip pengelolaan Interval Kuesioner 17 18

(11)

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen No. Kuesioner perusahaan yang sehat. 5. Kewajaran (Fairness) a) Memperhatikan pemangku kepentingan primer seacara adil antara (pemasok, pelanggan, karyawan, pemodal). b) Memperhatikan pemangku kepentingan sekunder secara adil antara (pemerintah, masyarakat, lainnya). Interval Kuesioner 19 20

3.2.5 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data dalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabutasi data berdasarkan variabel dari seluruh respnden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013:147)

(12)

3.2.5.1 Teknik Pengembangan Instrumen

Instrumen dalam penelitian adalah alat yang dipakai untuk menghimpun data. Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Menurut Sugiyono (2015:230) :

“Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner yang akan digunakan penulis dalam pengumpulan data terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Pertanyaan umum

Pertanyaan umum menyangkut identitas responden dengan menggunakan metode pertanyaan terbuka, dimana jawaban responden tidak ditemukan lebih dahulu, melainkan bebas untuk memberikan jawaban.

2. Pertanyaan khusus

Pertanyaan khusus adalah pertanyaan yang berhubungn dengan audit inernal dan penerapan good corporate governance dengan menggunakan variasi jawaban yang telah ditentukan sebelumnya.

Penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala

likert adalah skala yang mempunyai jarak antara skala sama atau konstan maka

menjadi skala interval (Ghozali, 2016). Hal sejalan yang dikemukakan oleh Sekaran dan Bougie (2013:221) yaitu:

(13)

“Apakah skala likert adalah skala ordinal atau skala interval merupakan topik yang banyak diperdebatkan. Orang-orang yang memperlakukan skala likert sebagai skala ordinal berpendapat bahwa seseorang tidak dapat mengasumsikan bahwa semua pasangan level yang berdekatan berada dalam posisi yang sama. Meskipun demikian, skala likert umumnya diperlakukan secara interval.”

Berdasarkan pengertian tersebut, maka skala yang dugunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala interval adalah skala yang menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel. (Sekaran, 2014:19)

Setiap item pertanyaan akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertayaan yang diajukan. Skala likert menggunakan 5 (lima) tingkatan untuk menyaratkan sikap atau jawaban responden.

Skala likert digunakan untuk menetapkan lima kategori tingkatan dari terendah dengan angka 1 sampai tingkat tertinggi dengan angka 5. (Edison, 2018:163). Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kelas Interval

No Kriteria Penilaian Interval

1 Sangat Baik 1,00 – 1,79

2 Tidak Baik 1,80 – 2,59

3 Cukup Baik 2,60 – 3,39

4 Baik 3,40 – 4,19

(14)

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik 1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00 Gambar 3.1 Garis Kontinum (Sugiyono,2014)

3.3 Uji Kualitas Data 3.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut memiliki koefisien yang lebih besar dari nilai kritis yan ditentukan. (Ghozali, 2016:52)

Untuk menguji validitas terlebih dahulu mencari nilai (harga) korelasi dengan menggunakan koefisien korelasi product moment pearson menurut Arikunto (2014:317) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ Keterangan:

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah responden

Y = Jumlah skor seluruh item Y1

(15)

Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Kriteria diterima dan tidaknya suatu data valid atau tidak jika:

1. Jika rhitung > rtabel , maka item-item pada pernyataan dinyatakan berkorelasi

signifikan terhadap skor total item tersebut, maka item dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel , maka item-item pada pernyataan dinyatakan tidak

berkorelasi signifikan terhadap skor total item tersebut, maka item dinyatakan tidak valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (tanpa kesalahan) dan karena itu menjamin konsistensi pengukuran di sepanjang waktu serta diberbagai poin pada instrumen tersebut. (Sekaran, 2017:39)

Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur dalam penelitian ini digunakan koefisien Cronbach Alpha. Koefisien keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dari suatu penelitian. Suatu variabel menurut Ghozali (2016:48) dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha (α) > 0,70

maka dapat disimpulkan instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. 3.3.3 Uji Asumsi Klasik

3.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal

(16)

atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan uji F dan t mengasusmsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. (Ghozali 2016:154)

Penelitian uji normalitas dilakukan dengan program SPSS dengan uji

Kolmogrov Smirnov (Ghozali, 2016,154). Dalam uji ini pedoaman yang

dugunakan dalam pengambilan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas nilai signifikan > 0,05 berarti data residual berdistribusi normal.

2. Jika nilai probabilitas nilai signifikan < 0,05 berarti data residual tidak berdistribusi normal.

3.3.3.2 Uji Heteroskedastistas

Uji heterokedastistas menurut (Ghozali, 2016:134) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisinya adalah:

(17)

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudia menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.4 Alat Uji Statistik

3.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah analisis peramalan secara sederhana memprediksi hubungan asosiatif antara dua variabel, yakni variabel X sebagai variabel predictor dan variabel Y sebagai variabel yang diprediksi (Edison, 2018:206). Sehingga dinyatakan model yang digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

Y = α + β(X)+ e Keterangan :

Y = variabel akibat (Good Corporate Governance) α = koefisien arah regresi

β = koefisien prediktif

X = variabel penyebab (Audit Internal) e = error

3.4.2 Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil menunjukkan keterbatasan

(18)

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan persentase variasi variabel dependen, sebaliknya apabila nilai mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2016 : 95).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan atau keeratan variabel, antara variabel dependen (good corporate governance) dengan variabel independen (audit internal).

3.4.3 Pengujian Hipotesis 3.4.3.1 Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t (t-test) pada dasarnya menunjukan seberapa jauh saru variabel penjelas/independen secara individual/parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali. 2016:97). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Audit Internal, sedangkan variabel dependen adalah good corporate governance.

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat signifikansi sebesar α = 5%

Tingkat signifikansi 0,05% atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan sampel memiliki profitabilitas 95% atau korelasi kesalahan 5%.

2. Menghitung uji t dengan rumus t hitung sebagai berikut:

√ (Sugiyono,2013)

(19)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi n = Jumlah data

3. Kriteria pengambilan keputusan

a. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika thitung < ttabel, maka Ho tidak berhasil ditolak dan Ha ditolak

Nilai ttabel didapat dilihat pada tabel statistika dengan tingkat

siginifikansi nilai degree of freedom yang sesuai. Dengan menggunkan signifikansi 5% dan degree of freedom untuk uji pengaruh df = n-2, dapat dilihat nilai ttabel. Untuk pengujian dua

pihak, selanjutnya ditetapkan thitung. Adapun hipotesis parsial pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

(Hο) : Audit Internal tidak berpengaruh terhadap penerapan good

corporate governance

(Hа) : Audit Internal berpengaruh terhadap penerapan good

Gambar

Tabel 3.2  Kelas Interval

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil systematic literature review dan pembahasan mengenai penyuluhan metode ceramah dan bermain peran (role play) dari 6 artikel yang di review, maka dapat disimpulkan

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Fokus penelitian yang akan peneliti kaji disini adalah Penerapan Metode Muraja’ah Dalam Menghafal Al-Qur’an Peserta Didik SDIQU Al- Bahjah 03 Karangrejo

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Bila anda berpendapat bahwa untuk komponen risiko investasi jalan tol yang ada pada tahap perijinan administrasi dapat mengakibatkan kenaikan biaya komponen risiko ini sebesar

10. Kakakku Linna Fitri Mursidiningsih, S.E., dan Maria Noor Chasanah, S.Ak., serta Adik Erna Nur Pratiwi dan R. Bagus Nugroho Mursid yang telah mendoakanku dan

 Tungkai depan dan belakang semakin panjang, jari kaki mereduksi dari 5 menjadi 1 sehingga memungkinkan untuk berlari cepat. 2) Semua embrio hewan multiseluler berasal

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2), Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 tahun 2017 tentang