• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Akuntansi SMK Negeri 4 Klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Akuntansi SMK Negeri 4 Klaten"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA AKUNTANSI

SMK NEGERI 4 KLATEN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

ISMIYANTO NUGROHO A210160255

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA AKUNTANSI

SMK NEGERI 4 KLATEN Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan. (1) pengaruh penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. (2) pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. (3) pengaruh penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan rancangan sensus. Populasi seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 4 Klaten sebanyak 107 siswa. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi terdapat persamaan garis regresi: Y = 40,029 + 0,293 X1 + 0,199 X2. Persamaan menjelaskan bahwa penggunaan

media sosial dan motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hasil analisis pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa: (1) penggunaan media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Pada uji diperoleh nilai thitung > ttabel = 6,370 > 1,982 dan

nilai probabilitas < 0,05 yaitu 0,000. (2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Pada uji diperoleh nilai thitung > ttabel = 3,004 > 1,982 dan nilai probabilitas < 0,05

yaitu 0,003. (3) penggunaan media sosial dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Pada hasil uji keberartian regresi linier berganda didapat Fhitung > Ftabel, yaitu

25,800 > 3,08 dan nilai probabilitas signifikan < 0,05, yaitu 0,000. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,332 atau sebesar 33,2% sedangkan 66,8% sisanya

dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: media sosial, motivasi, minat berwirausaha. Abstract

The research goal are described: (1) the influence of the use of social media on the entrepreneurial interest of accounting students of SMK Negeri 4 Klaten. (2) the influence of motivation on entrepreneurial interest in accounting students of SMK Negeri 4 Klaten. (3) the influence of the use of social media and motivation on entrepreneurial interest in accounting students of SMK Negeri 4 Klaten. The research uses quantitative methods designed census. The population of all students of class X Accounting SMK Negeri 4 Klaten was 107 students. Data collection techniques on the use of questionnaire and documentation. The technique of the data analysis of multiple regression. The results of the analysis regression there have been instances of the equation of the regression line is: Y = 40,029 + 0,293 X1 + 0,199 X2. The equation explains that the use of social media

and motivation affects the interest in entrepreneurship. The analysis and discussion obtained the conclusion that: (1) the use of social media has a positive and significant effect on the entrepreneurial interest of accounting students at

(6)

2

SMK Negeri 4 Klaten. In the test obtained tcount > ttable = 6,370 > 1,982 and the

probability value < 0,05, is 0,000. (2) motivation has a positive and significant effect on the entrepreneurial interest of accounting students of SMK Negeri 4 Klaten. In the test obtained tcount > ttable = 3,004 > 1,982 and the probability value

< 0,05 is 0,003. (3) the use of social media and motivation has a positive and significant effect on the entrepreneurial interest of accounting students of SMK Negeri 4 Klaten. In the results of the test of significance of multiple linear regression obtained Fcount > Ftable, which is 25,800 > 3,08 and a significant

probability value <0,05, which is 0,000. The coefficient of determination (R2) is

0,332 or 33,2% while the remaining 66,8% the rest influenced other variables that not be researched.

Keywords: social media, motivation, entrepreneurship interest. 1. PENDAHULUAN

Pengangguran merupakan masalah yang besar untuk pemerintah dan masyarakat Indonesia. Hal ini akan berdampak pada angka kemiskinan suatu negara karena masyarakat Indonesia masih banyak yang pengangguran sedangkan mereka memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan kompetensi yang dimiliki dengan aktif, kreatif, dan inovatif agar mampu bersaing dalam dunia usaha maupun dunia kerja sehingga bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus tahun 2019 mencatat jumlah pengangguran yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 7,05 juta orang atau sebesar 0,71% yang di dominan terbanyak yaitu dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fakta tingginya pengangguran disebabkan oleh rendahnya minat dan motivasi pemuda indonesia untuk menciptakan lapangan kerja (Harsono & Budiyanto, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Sugiono & Isololipu (Marini & Hamidah, 2014) menyebutkan bahwa penyebab siswa SMK tidak mau membuka usaha sendiri ketika lulus sekolah yaitu terdapat pandangan bahwa menjadi pegawai lebih bergengsi daripada pencipta lapangan kerja, tidak mempertimbangkan wirausaha sebagai sebuah karir yang menjanjikan, tidak memiliki modal, tidak memiliki keberanian mengambil resiko, dan alasan seseorang tidak membuka usaha sendiri karena tidak adanya minat. Selain itu juga penelitian yang dilakukan

(7)

3

oleh Rozi, (2019) faktor-faktor penyebab kurangnya minat berwirausaha diantaranya faktor modal, pengalaman yang kurang, takut mengambil resiko untuk memulainya, keadaan ekonomi keluarga, lingkungan tempat bekerja, dan perhatian condong ke bekerja yaitu menjadi karyawan.

Selain itu juga data Badan Pusat Statistik di Indonesia pada bulan Agustus tahun 2019 jumlah warga yang memiliki usaha sendiri sebanyak 20,22% dan yang memiliki usaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 14,55%. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini mempunyai peluang yang cukup besar dalam membangun sistem perekonomian dengan mendidik siswa agar berminat menjadi wirausaha. Namun, permasalahan yang masih terjadi di SMK adalah lemahnya jiwa wirausaha siswa, untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha siswa (Kuat, 2016). Dalam proses ini dapat dilakukan melalui pendidikan kerirausahaan atau mata pelajaran kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan mengarahkan dan membekali peserta didik untuk bisa cepat dalam merespon perubahan dan memahami kebutuhan sosial ekonomi masyarakat (Rohmah, Nurjanah, & Hayati, 2017).

Pada mata pelajaran kewirausahaan ini bertujuan agar siswa SMK memiliki minat untuk menciptakan sebuah usaha. Minat merupakan suatu kecenderungan seseorang yang menyatakan suka atau tidak suka terhadap suatu hal, menimbulkan keinginan dan tertarik untuk mempelajari hal tersebut dan membantunya mencapai keinginan itu (Sami’an & Premana, 2014). Namun untuk menjadi seorang wirausaha harus memiliki minat dalam diri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Iswahyudi & Iqbal (2018) minat untuk berwirausaha muncul ketika mendapatkan pendidikan dan mereka mempunyai keinginan (desirability) serta mampu mengelola (feasibility) kemampuan tersebut dengan baik. Sebuah minat bisa muncul karena memiliki ketertarikan, rasa kagum melihat orang lain yang sukses karena berwirausaha, adanya motivasi, mempunyai perasaan senang dan mempunyai keinginan untuk terlibat dalam pengambilan resiko. Namun minat berwirausaha juga tidak bisa muncul secara instant tetapi memerlukan sebuah proses dan tahapan sesuai dengan kepribadian masing-masing individu. Menurut

(8)

4

Yadewani & Wijaya (2017) Minat berwirausaha merupakan sebuah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk mempelajari, mengetahui dan membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha.

Dikalangan anak muda terutama siswa atau para wirausaha sekarang ini banyak sekali yang melakukan penggunaan media sosial untuk memasarkan produknya. Media sosial tersebut seperti instagram, facebook, whatsapp, youtube. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Wearesosial pada bulan januari 2019 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi (We Are Social, 2019). Jumlah tersebut naik 20% dari survei sebelumnya, sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar 48% dari populasi. Adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat ini menjadikan minat siswa atau para wirausaha untuk memasarkan produknya lebih luas lagi. Hal tersebut menjadikan motivasi besar untuk para wirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. Menurut Djamarah (Suranto, 2015) motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi tertentu, sehingga siswa mau dan ingin melakukannya (Wahyudi & Prasiwi, 2017). Motivasi dapat dirangsang dari luar dengan memberikan stimulus yang tepat dengan menggerakkan agar siswa menjaga harga diri atau ego (Suwandi, 2012).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Klaten merupakan salah satu sekolah yang memiliki kejuruan akuntansi. Dalam kejuruan akuntansi terdapat mata pelajaran kewirausahaan. Pada mata pelajaran kewirausahaan ini siswa dilatih untuk berwirausaha. Oleh karena itu dalam menciptakan sebuah usaha perlu adanya suatu minat, motivasi, dan sasaran dalam pemasaran. Sehingga setelah lulus dari sekolah siswa dapat mencipatakan suatu lapangan pekerjaan dengan membuka usaha. Pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1) adakah pengaruh penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten ?. 2) adakah pengaruh motivasi terhadap minat

(9)

5

berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten ?. 3) adakah pengaruh penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten ?.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) pengaruh penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. 2) pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. 3) pengaruh penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif karena data di peroleh berasal dari angket dan menggunakan analisis statistic (Neoloka & Amos, 2014: 37). Desain penelitian ini menggunakan desain sensus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X akuntansi SMK Negeri 4 Klaten yang berjumlah 107 siswa. Populasi tersebut merujuk pada pendapat Harsono (2019: 53) jika bagian dari populasi diambilkan berdasarkan jumlah tertentu, namun jika populasi dekat dengan angka 100 maka bisa diambil semua sebagai sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media sosial (X1) dan motivasi (X2),

sedangkan variabel terikatnya adalah minat berwirausaha (Y). Teknik pengumpulan data menggunakan data kuesioner atau angket (Kusuma, Wijaya & Dwitagama, 2011: 78) dan metode dokumentasi (Arikunto, 2013: 274). Teknik analisis data dengan prasyarat data yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas (Ghozali 2016: 103), uji heteroskedastisitas dan uji linearitas, analisis regresi berganda (Budiyono, 2011: 276), uji hipotesis ada uji T dan uji F (Suharyadi & Purwanto, 2011: 228), Koefisien Determinan (R2), sumbangan efektif dan

sumbangan relatif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAAN

Hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dari setiap variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas menggunakan One-Sample

(10)

Kolmogorov-6

Smirnov nilai propabilitas signifikan > 0,05 dan sampel sebesar 107 maka terdistribusi normal. Maka dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas bahwa menunjukkan nilai probabilitas signifikan 0,732 > 0,05. Nilai Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,688 > 0,05 sehingga hasil pengolahan data dapat di simpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal.

Hasil uji prasyarat yang kedua yaitu uji multikolinieritas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi ditemukan adanya korelasi atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya multikolinieritas atau tidak dengan angka tolerance > 0,1 dan variance inflation factory (VIF) < 10, maka disimpilkan tidak terjadi multikolonieritas. Maka table dapat ditunjukkan di bawah ini:

Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Toleransi VIF Keterangan

Penggunaan Media Sosial

0,998 1,002 Tidak ada multikolonieritas Motivasi 0,998 1,002 Tidak ada multikolonieritas Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh kesimpulan yaitu tidak terjadi multikolonieritas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 107

Kolmogorov-Smirnov Z .688

Asymp. Sig. (2-tailed) .732

(11)

7

Hasil uji prasyarat yang ketiga adalah uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance. Uji heteroskedastisitas menggunakan glejser. Uji glejser merupakan uji yang digunakan untuk meregresi dari nilai absolut residual terhadap variabel independen dalam penelitian. Adapun ringkasan uji heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel p-value Kesimpulan

Penggunaan Media Sosial 0,053 Tidak terjadi heteroskedastisitas Motivasi 0,661 Tidak terjadi heteroskedastisitas Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel pengggunaan media sosial memperoleh nilai p-value sebesar 0,053 dan motivasi memperoleh nilai p-value sebesar 0,661 yang artinya nilai p-value > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial dan motivasi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji keempat dalam uji prasyarat analisis yaitu uji linieritas. Uji linieritas bertujuan untuk melihat apakah setiap variabel penelitian memiliki hubungan secara linier atau tidak. Uji liinier menggunakan taraf signifikan 0,05. Untuk melihatnya dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel Sign. Tingkat

Kesalahan Keterangan Penggunaan Media sosial dengan

minat berwirausaha 0,097 0,05 Linier Motivasi dengan minat berwirausaha 0,071 0,05 Linier

(12)

8

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan (P Value Sig) yang berada pada garis Deviation from linearity untuk penggunaan media sosial mempunyai nilai sebesar 0,097 dan motivasi sebesar 0,071. Karena nilai signifikan yang diperoleh lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial (X1), motivasi (X2) dan minat berwirausaha (Y) terdapat

hubungan yang linier.

Uji selanjutnya setelah uji prasyarat telah terpenuhi adalah analisi berganda. Analisis dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh secara bersama-sama penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Regresi Linier Ganda Variabel Koefisien Regresi thitung Sig. Konstanta Penggunaan Media Sosial Motivasi 40, 029 0, 293 0, 199 6,370 3,004 0, 000 0, 003 Fhitung R2 25,800 0,332

Data di atas diperoleh persamaan Y = 40,029 + 0,293 X1 + 0,199 X2

kesimpulannya variabel penggunaan media sosial dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel minat berwirausaha atau Y= konstanta bernilai positif sebesar 40,029. Hal tersebut dapat diketahui apabila angka variabel penggunaan media sosial dan motivasi adalah nol, nilai variabel minat berwirausaha sebesar 40,029. Sedangkan 0,293 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan sebesar satu poin pada variabel penggunaan media sosial, maka akan menambah minat berwirausaha sebesar 0,293 melalui asumsi variabel tetap. Pada nilai 0,199 menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan sebesar satu poin pada variabel motivasi, maka akan menmbah minat berwirausaha sebesar 0,199 melalui asumsi variabel tetap.

(13)

9

Selanjutnya pengujian hipotesis melalui uji parsial (uji t) dan uji serempak (uji F). Uji t dilaksankan dengan tujuan melihat pengaruh signifikan antara variabel terikat yaitu minat berwirausaha. Maka diperoleh hipotesis dapat diterima atau ditolak. Hasil uji t pada variabel penggunaan media sosial (X1) dapat dilihat

angka thitung > ttabel (6,370 > 1,982) maka Ho ditolak. Jadi ada pengaruh positif

penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha, maka dari itu hipotetsis pertama diterima. Hasil uji t pada variabel motivasi (X2) dapat dilihat angka thitung

> ttabel (3,004 > 1,982) maka Ho ditolak. Jadi ada pengaruh positif motivasi

terhadap minat berwirausaha, maka dari itu hipotesis kedua diterima.

Uji F digunakan untuk melihat ada pengaruh media sosial dan motivasi secara bersamaan terhadap minat berwirausaha. Hasil uji F dapat dilihat Fhitung > Ftabel

(25,800 > 3,08), berarti Ho ditolak. Jadi terdapat pengaruh signifikan penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha, berarti hipotesis yang dituliskan dapat diterima kebenarannya. Maka penggunaan media sosial dan motivasi berpengaruh pada minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Nilai koefisien determinasi (R2) membuktikan banyaknya variasi variabel

terikat bisa ditunjukkan variabel bebas dalam model. Hasil R2 angka 0 sampai

dengan 1. Jika R2 dekat dengan angka 1 maka membuktikan pada variabel terikat

secara bersamaan bisa ditunjukkan variabel bebas. Begitu juga jika angka R2

mendekati 0, berarti variabel terikat tidak bisa ditunjukkan variabel bebas. Hasil uji menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebanyak 0,332. Nilai R2 pada

variabel penggunaan media sosial dan motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 33,2% , sedangkan 66,8% sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan motivasi secara bersama-sama positif terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten. Hal tersebut dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 40,029 + 0,293 X1 + 0,199 X2. Berdasarkan persamaan

tersebut diketahui bahwa koefisien regresi pada masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel penggunaan media sosial dan

(14)

10

motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten.

1) Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel penggunaan media sosial (X1) adalah sebesar 0,293 atau bernilai

positif, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh penggunaan media sosial yang positif terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan uji t untuk variabel penggunaan media sosial (X1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 6,370 >

1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 81% dan sumbangan efektif 27%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi penggunaan media sosial akan semakin tinggi minat berwirausaha. Sebaliknya semakin rendah penggunaan media sosial, maka semakin rendah pula minat berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahroh (2018) yang menunjukkan bahwa tingkat penggunaan media sosial secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan diperoleh thitung > ttabel sebesar 5,720 >

1,960. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Zafar, Shafiq, Kousar, Yousaf, & Nasir (2017) bahwa perusahaan-perusahaan Lahore yang berada di media sosial lebih populer di kalangan massa dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan internet untuk tujuan periklanan dengan signifikan kurang dari 1%. Nilai uji Adjusted R2 0,65 F (F Statistik 455.259) dan nilai P 0,000 mencerminkan pengaruh variabel media sosial yang baik. Selain itu juga penelitian yang dilakukan Calvin, Isaac, Ibrahim, & Aku (2018) menunjukkan bahwa dampak media sosial secara signifikan pada pengembangan kewirausahaan di antara pengguna di negara bagian Zamfara, Nigeria. Media sosial dalam Facebook, Whatsapp, dan Instagram berkontribusi signifikan dalam mewujudkan inovasi dan kreativitas di antara pengguna di negara bagian Zamfara.

2) Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel motivasi (X2) adalah sebesar 0,199 atau bernilai positif, sehingga dapat

(15)

11

berwirausaha. Berdasarkan uji t untuk variabel motivasi (X2) diperoleh thitung

> ttabel, yaitu 3,004 > 1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003 dengan

sumbangan relatif sebesar 19% dan sumbangan efektif 6,2%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi akan semakin tinggi minat berwirausaha, demikian pula sebaliknya semakin rendah motivasi akan semakin rendah minat berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviantoro (2017) yang menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 23,681 lebih besar dari t tabel sebesar 1,65573. Penelitian yang dilakukan oleh Santoso & Oetomo (2018) menunjukan bahwa motivasi terbukti positif signifikan terhadap niat kewirausahaan dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,044 lebih besar dari t tabel sebesar 1,985. Alifia & Dwiridotjahjono (2019) secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha masyarakat Dusun Beton. Nurmansyah (2017) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat Kewirausahaan 31,60%, dan pengaruh Pendidikan Kewirausahaan pengaruh terhadap minat dan motivasi Pengusaha adalah signifikan sebesar 35,80%. Sehingga, baik kewirausahaan dan motivasi pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Lancang Kuning.

3) Hasil uji hipotesis ketiga berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 25,800 > 3,08 dan nilai

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti penggunaan media sosial dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi media sosial dan motivasi akan diikuti peningkatan minat berwirausaha, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel media sosial dan motivasi akan diikuti penurunan minat berwirausaha.

(16)

12

Hasil penerimaan hipotesis ketiga ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfaruk (2016) menunjukkan bahwa secara simultan pemanfaatan sosial media dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiwa Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan nilai F hitung sebesar 5,587 lebih besar F tabel sebesar 2,65 dengan nilai signifikan 0,01. Menurut Hariyani & Wibowo (2020) menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial, motivasi, dan pengetahuan bisnis berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha dengan nilai signifikansi 0.000 dengan koefisien determinasi sebesar 58%.

Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,332, yaitu pengaruh pada kombinasi variabel penggunaan media sosial dan motivasi terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten adalah sebesar 33,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil perhitungan variabel penggunaan media sosial terdapat sumbangan relatif sebesar 81% dan sumbangan efektif 27%. Variabel motivasi terdapat sumbangan relatif sebesar 19% dan sumbangan efektif 6,2%. Terdapat perbandingan angka sumbangan relatif dan efektif bahwa variabel penggunaan media sosial memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap minat berwirausaha siswa akuntansi SMK Negeri 4 Klaten dibandingkan variabel motivasi.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dapat disumpulkan bahwa penggunaan media sosial dan motivasi terbukti sebagai faktor yang bisa meningkatkan minat berwirausaha siswa. Penggunaan media sosial sebagai variabel yang terbukti efektif meningkatkan minat berwirausaha, jadi untuk meningkatkan minat berwirausaha pada siswa diperlukan penggunaan media sosial untuk tempat pemasaran, sedangkan penggunaan media sosial yang baik akan lebih maksimal lagi bila ada motivasi berwirausaha dalam diri siswa tersebut. Dengan adanya penggunaan media sosial dan motivasi maka siswa akan memiliki minat berwirausaha.

Minat berwirausaha pada siswa Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) diharapkan bisa menjadi alternatif untuk mengurangi pengangguran di Indonesia, meskipun siswa SMK adalah produk siap kerja namun tidak menutup

(17)

13

kemungkinan bahwa masih banyak lulusan SMK yang masih menganggur dan bekerja pada orang lain. Penelitian ini dapat menambah kajian tentang pengaruh penggunaan media sosial dan motivasi minat berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

Alfaruk, M. H. (2016). Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial, Motivasi dan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 4(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26740/jepk.v4n2.p164-172

Alifia, I. F., & Dwiridotjahjono, J. (2019). Pengaruh Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungann Sosial Terhadap Minat Berwirausaha. 10(2), 139–154.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. (2019). Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2019.

Budiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian Edisi ke - 2. Sebelas Maret University Press.

Calvin, O. Y., Isaac, O. M., Ibrahim, A. A., & Aku, S. (2018). Impact of Social Media on Entrepreneurship Development among users in Zamfara State. Journal of Economics and Finance, 2(2), 303–329.

Ghozali, imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). In Universitas Diponegoro. https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666

Hariyani, R., & Wibowo, A. (2020). Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial, Motivasi Dan Pengetahuan Terhadap Minat Berwirausaha. Seminar Nasional Dinamika Informatik, 4, 112–117.

Harsono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (1st ed.). Sukoharjo: Jasmine. Harsono, & Budiyanto, S. (2015). Membidik Mahasiswa Sebagai Calon

Wirausahawan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(2), 34–45.

Iswahyudi, M & Iqbal, A. (2018). Minat Generasi Milenial Untuk Berwirausaha. Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 7. https://doi.org/10.25273/jap.v7i2.3320 Kuat, T. (2016). Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan Melalui Praktik Bisnis Di

Business Center ( Studi Kasus: SMK Muhammadiyah 2 Surakarta). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosialn, 25(1), 155–168.

Kusuma,Wijaya & Dwitagama, D. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. PT Indeks.

Marini, C. K., & Hamidah, S. (2014). Pengaruh self-efficacy, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap minat berwirausaha siswa SMK jasa boga. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(2), 195–207. https://doi.org/10.21831/jpv.v4i2.2545

Neoloka & Amos. (2014). Metode Penelitian dan Statistik. PT Remaja Rosdakarya.

Noviantoro, G. (2017). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada

(18)

14

Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01(1), 1–10. http://www.albayan.ae Nurmansyah. (2017). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Motivasi

Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Lancang Kuning.

Jurnal Daya Saing, 3(2), 125–134.

https://doi.org/10.35446/dayasaing.v3i2.96

Rohmah, W., Nurjanah, A. M., & Nur, H. D. (2017). Kepemimpinan Kewirausahaan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Teacherpreneurship di Era MEA. Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa, 522–535.

Rozi, F. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Kurangnya Minat Berwirausaha Pada Alumni Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Bengkulu Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Sahroh, A. F. (2018). Pengaruh Literasi Ekonomi Dan Tingkat Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Di Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 6(3). Sami’an & Premana, A. (2014). Hubungan Antara Peran Guru Pamong Dan Minat

Mahasiswa Menjadi Guru Dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) : Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(1), 47–53.

Santoso, S., & Oetomo, B. S. D. (2018). Influence of Motivation and Self-Efficacy on Entrepreneurial Intention to Run a Business. Expert Journal of Marketing, 6(1), 14–21. http://marketing.expertjournals.com/23446773-603/ Suharyadi & Purwanto. (2011). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern

Edisi 2. Salemba Empa.

Suranto. (2015). Pengaruh Motivasi, Suasana Lingkungan dan Sarana Prasarana Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus pada SMA Khusus Putri SMA Islam Diponegoro Surakarta). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(2), 11–19.

Suwandi, J. (2012). Penerapan Teori Atribusi Weiner Untuk Meningkatkan Pemahaman Analisis Pendapatan Nasional. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 22(2), 163–177.

Wahyudi, T. N., & Prasiwi, I. D. (2017). Peran Guru Akuntansi Berkreativitasdan Motivasi Belajar Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Smk Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Seminar Nasional Pendidikan, 40– 46.

Wearesosial, H. (2019). Berapa Pengguna Media Sosial Indonesia? | Databoks. Databoks.

Yadewani, D., & Wijaya, R. (2017). Pengaruh e-Commerce Terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 1(1), 64. https://doi.org/10.29207/resti.v1i1.6

Zafar, M., Shafiq, W., Kousar, S., Yousaf, H. Q., & Nasir, N. (2017). Impact of Social Media on Entrepreneurship Growth: a Case of Lahore, Pakistan. International Journal of Engineering Sciences & Research Technology, 6(1), 387–394. https://doi.org/10.5281/zenodo.259592

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Regresi Linier Ganda  Variabel  Koefisien  Regresi  t hitung  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Persentase rata-rata penurunan kadar NOx pada saat CFD dan NCFD sebesar 34,86% yang berarti program Car Free Day berhasil menurunkan polusi udara berupa gas NOx sebanyak

Pharmacotherapy for atrial fibrillation in patients with chronic kidney disease: Insights from the Outcomes Registry for Better Informed Treatment of Atrial Fibrillation

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terkait dengan masalah sosial maupun ekonomi masyarakat nelayan setempat, kemudian

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran dan kualifikasi perusahaan Saudara pada paket pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Dermaga dan Parkir Jembatan Mantikas Desa

 Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di

Untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang Perusahaan menggunakan metode peramalan yaitu: Tropical Botol 1 Liter dengan menggunakan Moving Average

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu