1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi yang dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anief, 1999).
Tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian dan metode pembuatannya(Anief, 1999).
Antalgin adalah salah satu obat penguran rasa sakit. Antalgin juga dikenal sebagai metampiron. Antalgin berupa serbuk hablur berwarna putih atau putih kekuningan yang mudah larut dalam air dan cepat diserap kedalam tubuh. Antalgin bekerja secara sentral pada otak untuk menghilangkan rasa nyeri, menurunkan demam dan menyembuhkan rheumatik. Obat ini hanya efeftif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala. Obat ini juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek analgetiknya lebih rendah dari efek opiat. Obat ini tidak menimbulkan ketagihan (adiksi) dan efek samping sentral yang merugikan (Rahardja, 2007).
Analgetika atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antalgin merupakan derivat sulfonat dari aminofenazon yang larut dalam air. Obat ini dapat secara mendadak dan tak terduga menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal. Karna bahaya
2
agranulositosis, obat ini sudah lama dilarang peredarannya dibanyak negara, antara lain Amerika Serikat, Swedia, Inggris dan Belanda(Rahardja, 2007).
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar dari suatu obat, tergantung dari stuktur kimia dan sifat kimia-fisikanya. Antalgin dapat ditentukan secara titrimetri yaitu dengan titrasi iodimetri. Titrasi iodimetri merupakan titrasi yang dilakukan secara langsung terhadap zat-zat yang potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium-iodida, sehingga zat tersebut akan teroksidasi oleh iodium (Rahardja, 2007).
Penetapan kadar terhadap tablet antalgin 500 mg perlu dilakukan karena jika tidak memenuhi syarat dapat membahayakan konsumen. Oleh karena itu penetapan kadar tablet antalgin perlu diperiksa apakah telah memenuhi syarat atau tidak, sehingga penulis tertarik untuk mengambil tugas akhir dengan judul”Penetapan Kadar Tablet Antalgin 500 mg Produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant MedanSecara Iodimetri”.
3 1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan penetapan kadar antalgin ini adalah untuk mengetahui apakah kadar tablet antalgin 500 mg yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V yang di lakukan secara titrasi iodimetri.
1.2.2 Manfaat
Untuk mengetahui apakah kadar tablet antalgin 500 mg yang di produksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi V (1995).