• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Konsumsi dan Ketersediaan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pola Konsumsi dan Ketersediaan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak janin masih didalam kandungan, bayi, anak–anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut.

Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pola konsumsi pangan (kuantitas dan kualitas) dan ketersediaan pangan dengan status gizi keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional dengan desain potong lintang. Populasi yang didapat sebesar 4196 rumah tangga yang tersebar di enam desa, sampel berjumlah 110 keluarga. Metode pengukuran yang dilakukan untuk tingkat ketersediaan pangan dengan menggunakan kuesioner measuring household food security, dengan kategori terjamin dan tidak terjamin. Kuantitas konsumsi pangan dengan menggunakan list recall methode, yang dikategorikan < 70% AKERK dan > 70% AKERK. Kualitas konsumsi pangan dengan menggunakan skor PPH, yang dikategorikan beragam > 55 dan tidak beragam < 55. Status gizi dengan pengukuran terhadap nilai dari indeks antropometri dibandingkan dengan nilai rujukan WHO-2005, yang dikategorikan status gizi keluarga baik (> 50% berstatus gizi normal), status gizi keluarga sedang (50% berstatus gizi normal) dan status gizi keluarga tidak baik (<50% berstatus gizi tidak normal). Tahapan analisis statistik dilakukan dengan analisis univariat (melihat gambaran tiap variable), analisis bivariat dengan uji chi-squre (analisis hubungan antar variable), dan multivariat yang menggunakan uji regresi logistik ganda (analisis faktor dominan yang berpengaruh).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuantitas konsumsi pangan, kualitas konsumsi pangan dan ketersediaan pangan berpengaruh terhadap status gizi keluarga. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah Ketersediaan pangan dengan nilai Exp (B) sebesar 7.3 artinya dapat disimpulkan bahwa ketersediaan pangan yang terjamin akan mempunyai kemungkinan 7 kali lebih besar untuk berstatus gizi keluarga yang normal dibanding dengan ketersediaan pangan yang tidak terjamin.

Diharapkan kepada Kota Padangsidimpuan untuk melaksanakan percepatan diversifikasi pangan melalui gerakan makan beragam bergizi seimbang dan aman yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, baik masyarakat berpengahasilan rendah sampai dengan masyakat berpenghasilan sedang hingga tinggi. Peningkatan konsumsi pangan yang lebih beragam. Membuat kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan pangan lokal melalui pemanfaatan pekarangan dan lahan yang belum difungsikan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Kata Kunci: Pola Konsumsi Pangan, Ketersediaan Pangan, Status Gizi

(2)

ii ABSTRACT

One of the determining factors of the quality of human resources is nutrition. Lack of nutrition can cause problems in physical growth and intelligence and the decrease in work productivity and stamina so that all these things will eventually increase the rate of illness and mortality. Nutrition adequacy is needed by every individual, starting from fetus in the womb, baby, child, teenager, adult, until old age.

The aim of the research was to know the relationship between food consumption pattern (quantitatively and qualitatively), food availability and nutritional status of the household in Padangsidimpuan Tenggara Subdistrict, the city of Padangsidimpuan. The research used quantitative approach with an observational method and cross sectional design. The population was 4196 families which spread in six villages, and 110 of them were used as the samples. Measuring household food security with the secured and unsecured categories was used to measure the level of food availability. List recall method which was categorized < 70% of AKERK and ≥ 70% of AKERK was used to measure the quantity of food consumption. PPH score which was categorized varied ≥ 55 and not varied < 55 was used to measure the quality of food consumption. Nutritional status was known by measuring the value of anthropometric index which was compared to the reference value of WHO-2005 and categorized as nutritionalal status of household is as agood nutritional status of the household (> 50% of them had a normal nutritional status), as moderate nutritional status of household (50% of them had normal nutritional status) and as not good nutritional status of the household (< 50% of them had normal nutritional status). The statistic of analyzed by using univatriate analysis (to see description of the variable), bivatriate analysis with chi-square tests (to see the relationship of the variable), and multivatriate analysis with multiple logistic regression tests (the most significant influence of the variable).

The result of the research showed that the quantity of food consumption, the quality of food consumption, and food avaibility influenced nutritional status of the household. The variable which had the most significant influence was the food availability with Exp (B) value of 7.3 which indicated that the food availability security would probably 7 times for family with a good nutritional status of the household more than the unsecured food availability.

It is recommended that Padangsidimpuan Municipal Administration to make a program for the acceleration of food diversification through the movement of varied food with balanced and secured nutritional by involving community groups with moderate to high income, increase varied food consumption, and make a policy which is related to the local food development by using yards and areas which are not yet functioned to increase family income.

Keywords: Food Consumption Pattern, Food Availability, Nutritional Status  

Referensi

Dokumen terkait

The system complete option consists of a diesel generator, PV module, wind turbine, and battery that supply a village community in Eastern Indonesia with a base of 35 kWh daily

Sedangkan menurut Siagian dalam Yuniarsih dan Suwanto (2011: 134) pendidikan adalah keseluruhan proses, teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan

Seminar hasil penelitian adalah kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh Program Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang diikuti oleh tenaga akademik,

berkesinambungan dengan kebijakan kepegawaian daerah didasarkan pula pada kondisi kebutuhan daerah, karakteristik dan budaya kerja. Beberapa kebijakan nasional dalam

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 31 Juli 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada aplikasi SPSE

[r]

Bagi penyedia barang / jasa lain yang keberatan atas Pengumuman Pemenang Lelang ini diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Kelompok Kerja

Jika dibandingkan dengan nilai standar deviasi dari beberapa formula empiris seperti pada tabel 3, maka nilai standar deviasi untuk formula empiris magnitudo