• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perilaku Dugem Mahasiswa I di Kota Medan dengan Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perilaku Dugem Mahasiswa I di Kota Medan dengan Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Martina N. Nainggolan 2012, judul skripsi Analisis Perilaku “Dugem” Mahasiswa/i Di Kota Medan Dengan Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons (Studi Deskriptif pada Mahasiswa yang Melakukan Aktivitas Dugem di Kelab Malam Entrance, Elegant, dan New Zone). Skripsi ini terdiri dari lima bab, halaman, tabel, matriks, foto, dan beberapa lampiran yang terdiri dari profil informan dan draft wawancara.

Kehidupan mahasiswa pada masa kini sangat memprihatinkan. Mahasiswa yang seharusnya menjadi penerus bangsa dan agent of change (agen perubahan), kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan bangsa dan negara. Bahkan perilaku mahasiswa cenderung merosot, misalnya perilaku dugem yang dilakukan oleh mahasiswa. Kemudian muncul pertanyaan- pertanyaan Apa faktor yang menjadi motivasi mahasiswa melakukan dugem? Usaha apa yang dilakukan mahasiswa agar bisa pergi dugem? Apa yang menjadi tujuan mahasiswa melakukan dugem? Perilaku apa saja yang dilakukan mahasiswa saat dugem? sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menjawab semua pertanyaan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif dan menggunakan paradigma sosiologi yaitu paradigma definisi sosial. Untuk memperoleh data, metode yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Penelitian ini berlokasi di tiga kelab malam, yaitu Entrance, Elegant, dan New Zone. Informan yang dijadikan subjek penelitian adalah mahasiswa berumur 18-24 tahun yang melakukan kunjungan ke kelab malam dengan frekuensi kunjungan sebanyak satu kali seminggu dan belum menikah.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa faktor yang menjadi motivasi mahasiswa untuk dugem yaitu berasal dari faktor internal (rasa ingin tahu), faktor eksternal (pergaulan dengan teman, media massa, broken home, gaul, jauh dari orang tua, dan faktor ekonomi). Usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa agar dapat pergi dugem yaitu menyisihkan uang jajan dan cari kawan, undangan (invitation), menggunakan key cards IBS, dan pekerjaan sampingan. Tujuan mahasiswa melakukan dugem adalah happy dan kumpul bersama teman-teman, menambah relasi, dan pekerjaan. Perilaku dugem yang dilakukan mahasiswa yaitu menikmati musik, menari, merokok, minum-minuman beralkohol, mengobrol, menggunakan obat-obatan terlarang, bahkan ada sebagian mahasiswa yang melakukan sex setelah dugem.

Analisis perilaku dugem mahasiswa dengan Teori Tindakan Talcott Parsons yaitu mahasiswa yang dugem (aktor), usaha yang dilakukan agar bisa dugem (alat) yaitu menyisihkan uang jajan dan cari kawan/patungan, undangan (invitation), menggunakan membership berupa key cards IBS, dan pekerjaan sampingan. Tujuan mahasiswa melakukan dugem adalah happy dan kumpul bersama teman-teman, menambah relasi, dan pekerjaan. Situasi yang mempengaruhi mahasiswa yaitu ajakan teman, broken home, dan faktor ekonomi. Sementara nilai dan norma yang mengikat yaitu nilai-nilai persahabatan dan aturan-aturan yang ada dalam pergaulan dengan teman.

(2)

ii Kata- Kata Kunci: Analisis, Perilaku, Dugem, Mahasiswa, Teori Tindakan Sosial Talcott Parsons

Referensi

Dokumen terkait

2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak. Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, ada kalanya penyimpangan bisa diterima Adapun pembunuhan dan perampokan

Bagaimana gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan membawa bekal, jumlah uang saku, tempat jajan, peranan guru, pengaruh media, dan pengaruh teman sebaya terhadap perilaku

- Untuk mengetahui manakah dari tiga faktor utama Teori Perilaku terencana yaitu sikapp, norma subyektif dan persepsi kendali perilaku yang paling mempengaruhi

Untuk mengetahui manakah dari tiga faktor utama Teori Perilaku terencana yaitu sikapp, norma subyektif dan persepsi kendali perilaku yang paling mempengaruhi

Faktor yang paling mempengaruhi intensi perilaku mahasiswa pengendara sepeda motor ke kampus berdasarkan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour, TPB)

Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas, artinya belum habis suatu

Perilaku para mahasiswa dalam berinvestasi mata uang kripto dalam menghadapi kerugian hampir seluruhnya mengatakan sudah siap dengan kerugian yang diderita, karena hal

Faktor yang paling mempengaruhi intensi perilaku mahasiswa pengendara sepeda motor ke kampus berdasarkan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour, TPB)