BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen
dengan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh gambaran tentang proses
pembelajaran. Penelitian ini dibentuk ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dilakukan pada subjek
penelitian dengan menggunakan metode sinektik dalam pembelajaran menulis naskah
drama dan berfikir kreatif. Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak menggunakan
metode sinektik tetapi menggunakan metode inquiri. Sekalipun berbeda, kedua
kelompok ini sama-sama diberikan prates dan postes. Tes ini berupa instrumen tes
menulis teks eksposisi yang sama.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP),
tepatnya di SMP PGII 2 Bandung yang berlokasi di Jl Pahlawan Blk No. 17 Bandung.
Pemilihan sekolah ini disesuaikan dengan materi atau sasaran penelitian yang
difokuskan pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2006.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMP PGII 2 Bandung.
Penentuan sumber data tersebut didasarkan pada asumsi bahwa subjek yang menjadi
sumber data memperoleh pembelajaran mengenai pelaksanaan belajar mengajar di
sekolah tersebut.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP PGII 2 Bandung. Pengambilan sampel dilakukan secara
SMP PGII 2 Bandung merupakan populasi maka kelas VIII A dan VIII B adalah
sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini didesain dengan menggunakan kuasi eksperimen dengan model desain “ nonequivalent control group design”. Desain ini hampir sama
dengan pretest posttest control group, tetapi subjek yang diambil tidak secara
random, baik untuk kelompok eksperimen maupun untuk kelompok kontrol.
Rancangan penelitian ini adalah:
E � X �
K � C �
(Sugiyono, 2013, hlm.116)
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
� : uji awal pada kelas eksperimen
� : uji akhir pada kelas eksperimen
� : uji awal pada kelas kontrol
� : uji akhir pada kelas kontrol
X : perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran menggunakan
model sinektik.
C : perlakuan pada kelas kontrol berupa pembelajaran menggunakan
metode terlangsung.
Desain penelitian tersebut menggunakan dua kelas subjek penelitian, yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang
mendapatkan perlakuan (penggunaan model sinektik dalam pembelajaran menulis
naskah drama), sedangkan kelas kontrol adalah yang tidak mendapatkan perlakuan
yang sama dengan kelas eksperimen, tetapi menggunakan metode yang biasa
Alasan menggunakan metode ini karena model sinektik dapat diujicobakan
dalam pembelajaran menulis naskah drama. Sehingga penulis menggunakan metode
eksperimen yang akhirnya dapat memperoleh perbandingan dari objek penelitian
sebelum dan sesudahnya dan keberhasilan metode dalam pembelajaran menulis
tersebut ditentukan pada akhir penelitian. Langkah-langkah yang penulis tempuh
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1) memberikan tes awal untuk mengukur kemampuan sampel sebelum diberikan
perlakuan yaitu sampel diminta menulis sebuah naskah drama,
2) memberikan perlakuan pada sampel yaitu implementasi model sinektik ke
dalam pembelajaran menulis naskah drama,
3) memberikan tes akhir sebagai langkah untuk mengetahui perkembangan
kemampuan yang dimiliki sampel sesudah diberi perlakuan. Perkembangan
tersebut dapat dilihat melalui perbandingan skor tes awal dan tes akhir.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kuantitatif berkenaan dengan validitas dan
reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data bertepatan cara-cara yang
digunakan untuk pengumpulan data (Sugiyono, 2011, hlm. 205). Sesuai dengan
tujuan dari pengumpulan data, instrumen penelitian ini terdiri atas tes menulis naskah
drama, pedoman penilaian menulis naskah drama. Tes menulis naskah drama terdiri
atas tes awal dan tes akhir. Tes awal ini dirancang untuk mengukur kemampuan
menulis siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes akhir
dilaksanakan setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada kedua kelompok.
Terakhir penulis menyiapkan angket sebagai instrumen untuk menggali informasi
lebih jauh dari responden sesuai dengan permintaan penulis (Arikunto, 1996
Instrumen-instrumen yang dibuat sebagai acuan pembelajaran bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran dalam menulis naskah drama adalah: 1)
instrument pembelajaran; 2) soal tes; 3) pedoman observasi; 4) pedoman wawancara;
dan 5) angket.
a. Instrument pembelajaran
Berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dijadikan acuan
dalam proses belajar mengajar. (terlampir).
b. Instrument Tes
Instrumen ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data untuk mengukur
keefektifan model sinektik. Keefektifan sebuah strategi pembelajaran terlihat dari
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diukur melalui tes. Tes dilaksanakan dua kali,
yaitu sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Hasil kedua tes ini dibandingkan
untuk melihat perbedaannya. Jika perbedaannya signifikan maka berarti model
belajar tersebut efektif.
Hasil pretes dan postes menulis naskah drama dinilai dengan menggunakan
kriteria penilaian yang sebelumnya telah melalui proses pertimbangan dari para ahli.
Tabel 3.1
PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA
NO Aspek Yang Dinilai Indikator Penilaian Skor Bobot
1.
Kesesuaian tema dan
amanat
a. Amanat yang dituangkan
sangat sesuai dengan
tema cerita dalam
gambar.
b. Amanat yang dituangkan
sesuai dengan tema cerita
dalam gambar.
c. Amanat yang dituangkan
cukup sesuai dengan
tema cerita dalam
gambar.
d. Amanat yang dituangkan
kurang sesuai dengan
tema cerita dalam
gambar.
e. Amanat yang dituangkan
tidak sesuai dengan tema
cerita dalam gambar.
Pengembangan alur a. Pengembangan alur
sesuai dengan gambar
dan mendukung konflik.
b. Pengembangan alur
sesuai dengan gambar,
tetapi tidak mendukung
konflik.
d. Pengembangan alur tidak
sesuai dengan gambar
Kesesuaian latar a. Latar menggambarkan 3
aspek (tempat, waktu,
suasana) dan sesuai
dengan gambar.
b. Latar menggambarkan 3
aspek (tempat, waktu,
suasana) dan tidak sesuai
dengan gambar.
c. Latar menggambarkan 2
aspek dan sesuai dengan
gambar.
d. Latar menggambarkan 2
aspek dan tidak sesuai
dengan gambar.
e. Latar menggambarkan 1
sesuai dengan adegan
adegan dalam gambar. 3
dengan gambar.
e. Karakter tokoh
digambarkan tidak jelas
dan tidak sesuai dengan
gambar.
6
Struktur penulisan a. Naskah drama sangat
sesuai dengan kaidah
penulisan naskah drama.
b.Naskah drama sesuai
dengan kaidah penulisan
naskah drama.
c. Naskah drama cukup
sesuai dengan kaidah
penulisan naskah drama.
d.Naskah drama kurang
sesuai dengan kaidah
penulisan naskah drama.
e. Naskah drama tidak
sesuai dengan kaidah
Bahasa a. Bahasa sesuai dengan
dialog tokoh .
b.Bahasa sesuai dengan
dialog tokoh tetapi
kurang tepat dalam
penempatannya.
c. Bahasa kurang sesuai
penempatannya.
d.Bahasakurang sesuai
dengan dialog tokoh
tetapi kurang tepat dalam
penempatannya.
e. Bahasa tidak sesuai
dengan dialog tokoh.
2
1
(adaptasi Nurgiantoro, 2010, hlm 440)
1) Tes Awal
Berdasarkan jadwal di atas, tes awal menempati kegiatan penelitian yang
pertama dilakukan. Tes ini melibatkan kedua kelompok baik kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Tes ini ditujukan untuk memperoleh informasi awal
tentang kemampuan menulis naskah drama. Selain itu, tes ini dimaksudkan pula
untuk memastikan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
2) Perlakuan
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan perlakuan yang akan diterapkan
kepada kedua kelompok. Kelompok eksperimen akan memperoleh perlakuan model
sinektik dalam pembelajaran menulis naskah drama, sedangkan kelompok kontrol
memperoleh perlakuan model konvensional.
3) Tes Akhir
Sama halnya dengan tes awal, tes akhir ini merupakan tes menulis naskah
drama kedua yang dilaksanakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Di akhir penelitian, peneliti menganalisis hasil perlakuan. Tujuan tes ini adalah untuk
menemukan perbedaan skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
setelah keduanya mengalami perlakuan. Dengan kata lain, dari tes akhir inilah
c. Instrumen Observasi
Instrumen observasi meliputi lembar aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran. Aktivitas guru dan siswa meliputi pengamatan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sejak awal sampai akhir pembelajaran.
Observasi dilakukan untuk melihat gambaran dan kumpulan peristiwa secara
lengkap pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Adapun format observasi
pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 3.2
Format Observasi Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama
No. Aspek yang diobservasi Ya/
Ada
Tidak
ada
1. Kemampuan membuka pembelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Menimbulkan motivasi
c. Memberikan acuan belajar yang akan diberikan
d. Mengadakan apersepsi
2. Mengarahkan siswa untuk menerapkan model sinektik!
a. Mengarahkan siswa mendeskripsikan kondisi saat
ini.
b.Mengarahkan siswa untuk untuk mengemukakan
beberapa pengandaian/analogi atas situasi dan
keadaan yang telah mereka pilih dan mereka amati.
c. Membimbing siswa untuk menjadikan analogi yang
telah mereka pilih pada tahap ke dua. Sampai tahap
ini mahasiswa sudah membuat kerangka dasar.
d.Membimbing siswa untuk mengemukakan beberapa
konflik/pertentangan, dan memilih salah satu untuk
e. Kecermatan dalam menggunakan waktu
3. Proses pembelajaran
a. Guru membagikan contoh teks naskah drama
b. Memonitor aktivitas siswa pada saat identifikasi
tubuh/kerangka contoh naskah drama
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal yang belum jelas yang berkaitan dengan
contoh naskah drama
d. Guru menyampaikan materi tentang naskah drama
dan strategi penulisannya
e. Guru membagikan sebuah teks bacaan
f. Membimbing siswa dalam menelaah, menganalisis,
membandingkan berbagai fakta, evidensi, dan opini
dari teks yang dibaca
g. Membimbing siswa menyusun kerangka naskah
drama berdasarkan langkah-langkah menulis
h. Menugasi siswa menyusun naskah drama
berdasarkan kerangka yang telah dibuat
i. Mengamati siswa ketika mereka menyusun naskah
drama berdasarkan langkah-langkah dalam model
sinektik.
j. Memandu tanya jawab jika ada permasalahan yang
muncul selama pembelajaran berlangsung
k. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
berkomentar/berpendapat
4. Kemampuan menutup pembelajaran
a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas
b. Memandu siswa melaksanakan refleksi
c. Memberikan tes/evaluasi
Aktivitas siswa yang diamati meliputi memperhatikan penjelasan gurudan
teman; membaca lembar kerja siswa; menulis materi; berdiskusi antarsiswa.
Pengamatan dilakukan pada saat siswa bekerja secara kreatif dan pada waktu
pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama. Pengamat menuliskan
kategori-kategori yang muncul dengan menggunakan tanda cek list pada kolom yang sesuai.
Reliabilitas instrumen ditentukan oleh pelaporan dua pengamat, suatu instrumen
dikatakan reliabel jika reliabilitas lebih besar dari 75%.
Format observasi untuk kegiatan siswa dalam proses pembelajaran sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Format Observasi Siswa
Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama
No. Aspek yang diobservasi Ya/
Ada
Tidak
ada
1. Pendahuluan
a. Siswa terangsang untuk mengikuti proses pembelajaran
b. Siswa memiliki gambaran awal tentang pembelajaran
yang akan dilakukan
2. Tahap penerapan model sinektik
a. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi saat ini.
b. Siswa mampu mengemukakan beberapa
pengandaian/analogi atas situasi dan keadaan yang telah
mereka pilih dan mereka amati.
c. Siswa mampu menjadikan analogi yang telah mereka
pilih pada tahap ke dua. Sampai tahap ini mahasiswa
sudah membuat kerangka dasar.
konflik/pertentangan, dan memilih salah satu untuk
dijadikan topik utama.
3. Proses pembelajaran
a. Siswa menelaah teks contoh naskah drama
b. Mengidentifikasi teks contoh naskah drama
c. Bertanya
d. Siswa memperhatikan penyampaian materi
mengenai naskah drama dan strategi penulisannya
e. Siswa diberikan teks bacaan
f. Menganalisis dan menelaah teks bacaan
g. Menyusun naskah drama berdasarkan
langkah-langkah dalam model sinektik
h. Mengedit hasil tulisan naskah drama
i. Bertanya jawab
j. Berkomentar/berpendapat
4. Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan materi
b. Melaksanakan refleksi pembelajaran
c. Mengerjakan tes/evaluasi
d. Instrument Wawancara
Instrumen wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi atau
pendapat guru mengenai model sinektik dalam pembelajaran menulis naskah
drama. Dalam instrumen wawancara ini, hal-hal yang ditanyakan, antara lain
yaitu: 1) pendapat mengenai model sinektik dalam pembelajaran menulis naskah
drama; 2) kesulitan yang dialami dalam kegiatan menulis naskah drama; 3)
manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut; dan 4)
e. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah
pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya secara tertulis. Oleh karena itu, untuk
mengisinya diperlukan kemampuan literasi dari pihak yang disurvei. Keunggulannya
dibandingkan dengan teknik wawancara, kuesioner dapat meliput informan dalam
jumlah besar, hemat waktu, dan relatif mudah untuk diadministrasi.
Angket dibuat untuk guru dan siswa untuk mengetahui pendapat mereka
tentang pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama. Dalam penelitian ini,
kuesioner digunakan untuk mengetahui variabel motivasi dan tanggapan mahasiswa
terhadap pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan model sinektik.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows versi 22.0. Sebelum dilakukan uji hipotesis (analisis inferensial),
terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah
data yang tersaring dari masing-masing sampel berdistribusi normal atau tidak.
Metode yang digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnov.
Pengujian Kolmogorov-Smirnov menggunakan kecocokan kumulatif sampel X
dengan distribusi probabilitas normal. Distribusi probabilitas pada variabel tertentu
diakumulasikan dan dibandingkan dengan kumulasi sampel. Selisih dari setiap bagian
adalah selisih kumulasi dan selisih yangpaling besar dijadikan patokan pada
pengujian hipotesis (Susetyo, 2010: 145).
Apabila dari perhitungan diperoleh bahwa nilai Asyimp. Sig. (2-tailed) > 0,05,
2. Uji Homogenitas
Statistik parameter merupakan statistik untuk pengujian dua rata-rata memiliki
distribusi tertentu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain sampel acak
berasal dari distribusi populasi berbentuk kurva normal, variansi kedua populasi perlu
honogen atau sama besarnya (Susetyo, 2010: 160).
Uji homogenitas ditujukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya variansi
sampel yang ditarik dari populasi. Pengolahan data untuk menguji homogenitas
menggunakan SPSS versi 22.0 dengan metode Levene Statistic. Jika sebuah variabel
hasil uji Levene memiliki nilai sig. > 0,05, maka variabel tersebut dapat dikatakan
homogen.
3. Analisis Statistik
Pengujian statistik merupakan langkah selanjutnya yang harus ditempuh.
Namunn demikian sebelum dilakukan pengujian perlu dirumuskan dahulu bentuk
hipotesis yang akan diuji berdasarkan kerangka pemikiran peneliti yang dibangun
pada bagian kajian teori (Susetyo, 2010: 170)
Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
dalam kemampuan menulis naskah drama antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0 .
4. Menghitung Skor Gain Ternormalisasi
Untuk melihat peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah
pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (gain score ternormalisasi) dengan
rumus:
g = �晜 −�� �
���� −�� �
Keterangan:
g = selisih nilai tes akhir dengan tes awal
Spost = skor tes akhir
Spre = skor tes awal
Kategori:
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g < 0,7
Rendah = g < 0
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini berjumlah dua. Pertama,
analisis data statistik untuk memperoleh hasil dari tes menulis naskah drama dan
kemampuan berpikir kreatif menggunakan program SPSS; kedua, analisis data
observasi yang digunakan peneliti untuk memperoleh gambaran ketika proses