• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DAL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DAL docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Kepemimpinan dalam Pendidikan, Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan, dan Komunikasi dalam Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 5

1. Siti Yulekah (13222095) 2. Titin Veronika (13222103) 3. Ulul Faizah (13222107)

Dosen Pengampu : Qurotul Aini, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan banyak sekali unsur-unsur yang terkait didalamnya. Pendidikan merupakan suatu lembaga atau organisasi yang didalamnya banyak sekali kerjasama-kerjasama yang terjalin untuk mencapai tujuan tertentu.

Seluruh kegiatan didalam bidang pendidikan saling terkait dan tidak dapat dipashan satu dengan lainya, yang meliputi perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan maupun pelaporan. Selain itu didalam pendidikan kita juga menggunakan fasilitas-fasilitas yang nantinya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga lebih efektif dan lebih efisien.

Dalam pembahasan ini kita akan melihat bagaimana kepemimpinan dalam pendidikan, pengambilan keputusan dalam pendidikan dan komunikasi dalam pendidikan. Seseorang pemimpin tentunya harus mempunyai kriteria-kriteria tertentu sehingga dalam pengambilan keputusan dan berkomunikasi berjalan dengan baik.

Kepemimpinan dapat dilihat dari bukan hanya dari satu sudut pandang saja. Dan selanjutnya kita dapat melihat dengan berdasarkan pemahaman-pemahaman, salah satunya bagaimana cara ia membuat perumusan atau mendefinisikan suatu perencanaan. Untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Setiap orang yang diangkat menjadi pemimpin didasarkan atas kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, akan tetapi tidak semua orang dapat menggunakan kelebihan untuk memimpin.

1.2 Perumusan Masalah 1. Apa itu kepemimpinan ?

(3)

3. Bagaimana cara pengamilan keputusan dalam pendidikan ?

4. Bagaimana komunikasi yang terjalin didalam pendidikan ?

1.3 Tujuan

1. Dapat memahami apa itu kepemimpinan

2. Dapat mengerti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepemimpinan

3. Dapat memahami cara pengambilan keputusan dalam pendidikan

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kepemimpinan dalam Pendidikan A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan diterjemahkan dari bahasa Inggris ’’Leadership’’. Dalam Insklopedi Umum (1993) diartikan sebagai ’’hubungan yang erat diantara seorang dan kelompok manusia, karena ada kepentingan yang sama’’. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin (Engkoswara, 2011).

Menurut Fred E. Fiedler pemimpin adalah individu dialam kelompok yang memberikan tugas-tugas pengarahan dan pengkoordinasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok. Untuk menjelaskan apa itu kepemimpinan akan dikemukakan terlebih dahulu dari sudut mana seseorang memandang atau memahami hakekat kepemimpinan itu.

Berikut definisi kepemimpinan menurut para ahli:

1. Northouse, P.G (2003), kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum. 2. Dubrin, A.J. (2001), kepemimpinan merupakan kemampuan untuk

menanamkan keyakinan dan meemperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Rauch and Behling (1984) kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kearah pencapaian tujuan.

4. Kottler (1988) kepemimpinan adalah proses menggerakan seseorang atau sekelompok orang kepada tujuan-tujuan yang umumnya ditempuh dengan cara-cara yang tidak memaksa.

(5)

6. Kepemimpinan terjadi didalam kelompok dua orang atau lebih dan pada umumnya melibatkan pemberian pengaruh terhadap tingkah laku anggota kelompok dalam hubunganya dalam pencapaian tujuan-tujuan kelompok (Robert J. House dan Mary L. Baets).

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akan terjadi kepemimpinan apabila didalam situasi tertentu seseorang lebih menonjol dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara persorangan atau kelompok penuh kesadaran orang-orang dapat mengikuti apa yang dinginkan pemimpin dalam mencapai tujuan.

Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi, mengkoordiasi, dan menggerakan perilaku orang lain serta melakukan suatu perubahan kearah yang lebih positif dalam mengupayakan keberhasilan pendidikan (Engkoswara, 2011).

B. Komponen–komponen kepemimpinan dalam pendidikan 1. Pemerintah

Eksistensi pemerintah dalam prespektif kepemimpinan pendidikan telah tertera pada pasal 10 UU No. 2 Tahun 2003, pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kepala sekolah

Beberapa hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan yang efektif dengan sekolah yang efektif. Penelitian Edmon mengemukaan sekolah-sekolah yang dinamis dan senantiasa berupaya meningkatkan prestasi kerjanya di pimpin oleh kepala sekolah yang baik dan penelitian Hallinger dan Lithwood menyimpulkan bahwa sekolah yang efektif senantiasa dipimpin oleh kepala sekolah yang efektif pula. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

(6)

b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

c. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan

d. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah

e. Bekerjasama dengan tim manajemen dan berhasil mewujudkan tujuan sekolah dengan ketentuan yang telah ditetapkan

3. Pendidik ( Guru)

Guru merupakan tenaga pengajar yang nantinya akan membimbing, mengarahkan anak didiknya.

C. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan akan terjadi secara efektif apabila pemimpin dapat dijalankan dua fungsi utama yaitu :

1. Berkaitan dengan tugas atau fungsi pemecahan masalah. 2. Berkaitan dengan pembinaan kelompok atau fungsi sosial.

D. Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan

Gaya kepemimpinan merupakan norma atau dapat juga diartikan sebagai pola perilaku dalam memperagakan kepemimpinan (Engkoswara, 2011)

Adapun gaya atau tipe kepemimpinan yang pokok dapat dibagi menjadi tiga, yaitu otokratis, laissez faire dan demokratis.

1) Kepemimpinan yang otokratis

Dalam kepemimpinan yang otokratis pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya memimpin ada adalah menggerakan dan memaksa kelompoknya.

(7)

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pimpinan. Didalam tipe kepemimpinan biasanya struktur organisasinya tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari pimpinan.

3) Kepemimpinan demokratis

Dalam melaksanakan tugasnya ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kepemimpinan

Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku pemimpin itu secara garis besar dipengaruhi oleh tiga tiga faktor yaitu sifat yang dimiliki pemimpin, perilaku atau fungsi pemimpin terhadap kelompok yang dipimpin dan situasi internal dan eksternal lembaga yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah:

1. Keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya oleh pemimpin untuk menjalankan kepemimpinanya.

2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatanya.

3. Sifat-sifat kepribadian pemimpin.

4. Sifat-sifat kepribadian pengikut atau kelompok yang dipimpinya.

5. Sangsi-sangsi yang ada ditangan pemimpin.

2.2 Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan A. Pengertian Pengambilan Keputusan

(8)

demikian pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang turut menentukan proses dan tingkat keberhasilan kepemimpinan itu sendiri. Mengingat pentingnya pengambilan keputusan berikut ini akan diuraikan langkah-langkah dan Beberapa model-model pengambilan keputusan (Angalim, 2012).

Suatu model sistem pengambilan keputusan dapat tertutup dan terbuka. Model keputusan tidak akan mengindahkan input dari lingkungan. Model ini akan menekankan kepada kemampuan serta kepribadian manusia. Sistem pengambilan keputusan ini dianggap sebagai model keputusan (Angalim, 2012).

a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.

b. Memiliki metode (aturan, hubungan dan sejenisnya) yang memungkinkan membuat urutan kepentingan semua alternatif

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu.

Pengambilan keputusan diartikan sebagai suatu kegiatan dengan memilih alternatif yang tepat dari berbagai alternatif yang ada dengan mempertimbangkan hasil yang maksimal.

Berikut beberapa pengertian pembuatan keputusan:

a. Trewtha dan Newport (1982) ; pengambilan keputusan sebagai proses memilih rangkaian/tindakan diantara dua macam alternatif yang ada (atau lebih) guna mencapai pemecahan atas problem tertentu.

b. Siagian (1997:24) pembuatan keputusan adalah pilihan yang secara sadar dijatuhkan atas satu alternatif dari berbagai alternatif yang tersedia

c. Stoner (1999) pembuatan keputusan merupakan proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses menetapkan alternatif yang terbaik untuk memecahkan suatu permasalahan.

B. Pentingnya Pengambilan Keputusan

(9)

organisasi. Pentingnya pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah terkait dengan posisi keputusan itu sendiri.

Dari definisi diatas disimpulkan bahwa pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini mengandung substansi pokok yaitu: ada kebutuhan memecahkan masalah, adanya proses (langkah-langkah), ada ketetapan hati memilih satu pilihan dan ada tujuan pengambilan keputusan (Sagala, 2009).

Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada beberapa langkah umum pengambilan keputusan yaitu:

a. Mendefinisikan masalah b. Menganalisis masalah

c. Mengembangkan alternatif solusi d. Memutuskan solusi terbaik

e. Memindahkan keputusan kedalam tindakan efektif.

C. Prinsip-prinsip Pembuatan Keputusan

Prinsip merupakan asas dasar atau suatu yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip-prinsip pembuatan keputusan merupakan sekumpulan aturan pokok asas dasar bagi pembuat keputusan yang menjadi pokok dasar dalam membuat keputusan. Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan (Engkoswara, 2011):

a. Keputusan berada dalam kekuasaan. Keputusan tidaklah sah apabila dibuat bukan oleh orang yang memiliki kekuasaan.

b. Mempertimbangkan semua hal yang sesuai dan membuang jauh-jauh hal yang tidak sesuai.

c. Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan untuk perbuatan tidak jujur dan untuk tujuan yang salah.

d. Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan didasrkan pada bukti

e. Keputusan harus masuk akal

f. Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus disetujui dengan prosedur yang adil yang merupakan prinsip-prinsip keadilan.

g. Mempertimbangkan kebijakan pemerintah

(10)

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi mengandung makna bersama-sama. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifat communis, yang bermakna umum atau bersama-sama (Sagala, 2009).

Ross (1983:3) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengnan yang dimksudkan oleh sang komunikator.

Gibson (1988:4) Komunikasi adalah suatu pemindahan makna/pemah aman dari pengirim kepada penerima, didalamnya tercakup tiga bagian penting dari komunikasi yang efektif yakni sang pengirim, sang penerima dan keberhasilan pengiriman makna.

Jadi komunikasi dalam pendidikan adalah proses interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu informasi dalam pendidikan

B. Unsur-Unsur dalam Komunikasi Pendidikan

Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan. Oleh karena itu, ada unsur-unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut:

1. Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

2. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan dari orang lain. 3. Pesan, adalah sesuatu yang disampaikan dapat berupa informasi,

perasaan, instruksi dan lain-lain

4. Media adalah bentuk atau cara pesan itu disampaikan, media dapat berupa lisan, tertulis, film dan bentuk lainya.

(11)

menerima pesan agar pesan itu dapat diolah menjadi pikiran (Engkoswara, 2011).

Jadi komunikasi dalam pendidikan merupakan suatu interaksi dalam proses belajar mengajar oleh pendidik kepada peserta didik yang didalamnya terdapat informasi atau pesan dengan menggunakan media untuk memfasilitasi proses belajar mengajar.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

1. Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi, mengkoordiasi, dan menggerakan perilaku orang lain serta melakukan suatu perubahan kearah yang lebih postif dalam mengupayakan keberhasilan pendidikan.

2. Komponen-komponen kepemimpinan yaitu pemerintah, kepala sekolah, dan pendidik (guru)

3. Pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

(12)

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang konstruktif demi perbaikan makalah ini sehingga dapat lebih disempurnakan dengan lebih baik lagi, Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara & Komariah Aan. 2011. Administrasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem dan mempunyai harga perubahan entalpi

Pada suatu jaringan komputer yang terkoneksi dengan Internet dapat ditempatkan satu atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server atau komputer yang dapat diakses baik dari

Absorbansi maksimum dari larutan berwarna terjadi pada daerah warna yang berlawanan dengan warna yang diamati, misalnya larutan berwarna merah akan menyerap radiasi

Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepadakhalayak yang sifatnya massal

JU UP AJ OKI, LI IKE NNEY MP ÄR IS TÖN TOIM ENP IDE OHJE LM A Kartta- nro Kohde Toim enpide Kiir.- luokka Ti en- pit äjä / vast uu Kust.. Mäe n laella s oranaj on liittymällä

Proses perancangan atau analisis umumnya dimulai dengan memenuhi persyaratan terhadap lentur, kemudian baru per- syaratan lainya seperti geser, retak, panjang penyaluran

Niat baik tersebut juga diwujudkan dengan terselenggaranya kuliah tamu bagi mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya untuk mengetahui lebih jauh sistem pendidikan dan pembelajaran di

NGAL erottelee myös akuutin munuaisvaurion munuaisten kroonisesta vajaatoiminnasta, johon esim.. kreatiniini ei