• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Perkebunan III Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Perkebunan III Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

xiv BAB II

PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berada di jalan Sei. Batanghari No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolan areal perkebunan dibawah BUMN perkebunan, di mana PT Perkebunan III, IV, V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung dalam perusahaan baru yaitu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan dan pengurangan beberapa aset dan kewajiban. Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH. Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-8331 HT.01,01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8674.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 6 tanggal 12 Agustus 2008 dari Syafril Gani, SH,M.Hum, notaris di kota Medan, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan ketentuan Undang - Undang No. 19 tahun 2003 tentang Bdan

(2)

xv

xv

Usaha Milik Negara dan Undang – Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara, akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-73169.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008.

Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi. Lahan perkebunan PTPN III tersebar di 6 (enam) Daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Samapai dengan tahun 2009, luas lahan yang dikelola mencapai 159.655.87 ha yang terdiri dari tanaman Karet seluas 37.788.31 ha, tanaman Kelapa Sawit seluas 105.026,89 ha dan areal lain-lain seluas 16.840,67 ha, yang didukung oleh 11 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas 423.33 ton Tandan Buah Segar (TBS)/Jam, 11 unit Pabrik Pengolahan Karet (PPK) dengan kapasitas 142,41 ton karet kering(KK)/hari.

Perseroan melakukan pengolah hasil tanaman dari Kebun Sendiri, Kebun PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk-bentuk produk sebagai berikut:

a. Komoditi Karet : Lateks Pusingan, Crumb Rubber dan Sheet. b. Komoditi Kelapa Sawit : Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).

Perseroan juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit, karet di dalam dan di luar negeri. Untuk mendukung pamasaran komoditi dan produk

(3)

xvi

xvi

yang dihasilkan, seluruh BUMN di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia.

1. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan a. Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan agri-bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis yang baik.

b. Misi Perusahaan

Adapun misi perusahaan meliputi:

1) Mengembangkan Industri Hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2) Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3) Memperlakkukan Karyawan sebagai Asset strategic dan mengembangkannya secara optimal.

4) Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor-investor.

5) Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6) Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

7) Melaaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

(4)

xvii

xvii c. Tata Nilai Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis:

1) Proactivity – selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan

mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

2) Excellence – selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha

bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi kita.

3) Team Work – selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu

menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

4) Innovation – selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi

dalam metoda dan produk yang baru.

5) Responsibillity – selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sumber wewenangnya berasal dari Direktur Utama yang selanjutnya didelegasikan kepada direktur terkait yang terdiri dari empat bagian; Produksi, Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan, Sumber Daya Manusia (SDM).

Struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berbentuk organisasi garis dan staff dimana tanggung jawab dan wewenag didalam perusahaan secara vertikal dan mencerminkan hubungan antara bagian-bagian yang horizontal. Struktur organisasi ini dibuat sesuai dengan surat keputusan

(5)

xviii

xviii

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI / Kepala Badan Pembinaan BUMN Nomor : KEP 213/M-MBU/2003 tanggal 05 Juni 2003.

Berikut adalah uraian struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah:

(6)

xix

xix

(7)

xx

xx C. Uraian Tugas (Job Description)

Adapun susunan organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan Komisaris, Direktur serta setingkat lebih bawah. Tugas dan wewenangnya adalah:

a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.

b. Bertanggung jwab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau asset perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebabnkan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia No. SK-88/MBU/2012 tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan Nusantara III tanggal 1 Maret 2012, susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Achmad Mangga Barani Komisaris : Deddy Suardy

S. Marbun S. Herry Sucipto Herman Hidayat Heri Sebayang

(8)

xxi

xxi Tugas dan wewenang Dewan Komisaris: a. Memberikan nasehat kepada pimpinan

b. Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan c. Mengawasi jalannya perusahaan

3. Anggota Direksi

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. SK-88/MBU/2012 Tanggal 1 Maret 2012, sususnan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Megananda daryono Wakil Direktur Utama : Kusumandaru NS Direktur : Bagas Angkasa Direktur : Nurhidayat Direktur : Erwan Pelawi Direktur : Balaman Tarigan

Direktur : Rachmat Prawirakesumah a. Direktur Utama

Direktur Utama mengkoordinir seluruh fungsi dan langsung mengkoordinir anggota direksi lainnya yang terdiri dari Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur SDM, dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan. Tugas dan wewenang:

1) Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis

2) Mewujudkan portofolio bussinness perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah

(9)

xxii

xxii

3) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi yang terintegritas dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

4) Melaksanakan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua jajaran 5) Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The business Success

Modal seperti tercermin dalam Indikator Kinerja Utama (IKU)

6) Mensukseskan pelaksanaan system Manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3

7) Terciptanaya perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis dengan Score Baldrige minimum 750

8) Terciptanya Net Profit Margin (NPM) 15% dan Return On Asset (ROA) 20%

b. Direktur Produksi

Direktur Produksi dalam melaksanakan tugasnya mengkoordidnir Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Teknik dan Kepala Bagian Teknologi. Tugas dan wewenang Direktur Produksi:

1) Menetapkan dan mewujudkan sarana strategic di bidang produksi 2) Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien

3) Merencanakan program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3 4) Menetapkan sistem kerja (Work System) dibidang produksi untuk

mewujudkan operational excellence

5) Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional dibidang produksi

(10)

xxiii

xxiii

6) Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3

7) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal

Sasarannya adalah:

a) Tercapainya komposisi umur tanaman, kelapa sawit (TBM 12% dan TM 84%), karet (TBM 16% dan TM 80%), peremajaan tanaman kelapa sawit / karet 4% setiap tahun, komposisi komoditi tanaman kelapa sawit 70% dan tanaman karet 30%.

b) Produktivitas tanaman kelapa sawit sebesar 25 ton TBS/Ha/Thn dan produksi tanaman karet sebesar 1600 Kg K/Ha/Thn.

c) Tercapainya Rendemen CPO sebesar 24% dan inti sawit sebesar 5% d) Tercapainya kualitas hasil olah produksi sesuai standar.

e) Tercapainya hasil pokok produksi (harga pokok kebun) 65% terhadap harga jual

f) Tersedianya kapasitas oleh PKS minimum 90% untuk 30 ton TBS/ jam dan 83% untuk 60 ton/ jam dengan tingkat efesiensi sebesar 91%-93% dan kapasitas pabrik karet sesuai permintaan dan tidak melampaui kapasitas yang tersedia.

g) Terwujudnya proses produksi sesuai standart ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3.

(11)

xxiv

xxiv c. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordidnir Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Akuntansi dan Kepala Bagian Komersil. Fungsi utamanya adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapai cash flow, dan biaya opersional perusahaan yang efektif dan efisien.

Tugas dan wewenangnya:

1) Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. 2) Melaksanakan Asset Assessment secara berkesinambungan untuk

memberdayakan asset potensial.

3) Menganalisis laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

4) Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/ RKO dan RJP.

5) Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB) melalui pemanfaatan Activity Based Requirement minimum 2 (dua) bulan kebutuhan dana professional.

6) Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.

7) Membuat Laporan Manajemen Interim dan Laporan Keuangan Konsilidasian.

8) Membangun sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

(12)

xxv

xxv

9) Menjalin hubungan yang harmonis dengan Stake Holders

10) Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3.

Sasarannya adalah:

a) Terciptanya Cost Eventiveness pada tingkat harga pokok (FOB) < 80% dari nilai penjualan, dan tercapainya Asset Turn Over (ATO) sebesar 1,1 kali.

b) Terpeliharanya Solvabilitas pada tingkat DER < 40 : 60. c) Terpilihnya Likuiditas pada tingkat > 150%.

d. Direktur SDM

Dalam melaksanakan tugas, Direktur SDM mengkoordinir Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian SDM, Kepala Bagian KBL dan Kepala Bagian Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Fungsi utamanya adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lainnya sehingga tercapai kinerja bidang SDM yang optimal.

Tugas dan wewenang:

1) Menetapkan kebutuhan SDM (kompetensi, kualitas, dan waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan, penyelesaian hukum dan agraria, kesepakatan, kesehatan, dan keamanan serta sosial umum.

3) Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holder. 4) Menetapkan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan. 5) Menetapkan sistem konpensasi dan renumerasi.

(13)

xxvi

xxvi

6) Menetapkan sistem jenjang karir karyawan. 7) Menetapkan sistem rekruitmen karyawan.

8) Menetapkan program peningkatan kesejahteraan (Quality Of Life). 9) Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan.

10) Menetapkan kebijakan dan memenuhi aspek legal perusahaan.

11) Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan. 12) Mengendalikan biaya pembinaan SDM secara efisien.

13) Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3.

14) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal

Sasarannya adalah:

a) Terwujudnya jumlah tenaga kerja sesuai dengan rasio yang ditetapkan. b) Terwujudnya Complete Level Index (CLI) 10.

c) Terwujudnya Employee Satisfaction Index (ESI) : 75%.

d) Terwujudnya seluruh aspek legal perusahaan pada tingkat Zero Risk. e) Terwujudnya lingkungan kerja yang aman pada tingkat Zero Cinfict

dan Zero Accident.

e. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Direktur Perencanaan dan Pengembangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordidnir Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian, Kepala Bagian Pengembangan TI dan Kepala Bagian PTS dan Anak Perusahaan/CMR. Tugas

(14)

xxvii

xxvii

dan wewenangnya dalam masa proses oleh Direksi dan akan segera diumumkan.

4. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Melaksanakan fungsi manajemen dengan memberdayakan sumber daya yang berhubungan aspek legal dan kebutuhan perusahaan, aspek manajemen yang berhubungan dengan industri sehingga terwujud korporat image yang positif dari stake holders.

5. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Melaksanakan pemberdayaan sumber daya dalam melaksanakan pengawasan, analisa, dan evaluasi, untuk mencapai kinerja yang optimal sehingga terwujud good cooperate governance.

6. Distrik Manajer (DM)

Distrik manajer melaksanakan pemantauan, analisa, evaluasi, member keputusan, dan terobosan-terobosan serta memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada di distriknya untuk mencapai kinerja yang optimal.

7. Manajer

Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memberdayakan seluruh unit kerja secara optimal untuk mewujudkan operional excellent.

(15)

xxviii

xxviii D. Jaringan Usaha

PT. Perkebunan Nusantara III Medan yang berkantor pusat di Medan, mempunyai jaringan usaha di 6 (enam) daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yakni:

1. Kabupaten Deli Serdang 2. Kotamadya Tebing Tinggi 3. Kabupaten Asahan 4. Kabupaten Simalungun 5. Kabupaten Labuhan Batu 6. Kabupaten Tapanuli Selatan

Kebun-kebun yang dikelola PT. Perkebunan Nusantara III berjumlah 33 kebun, terdiri dari kebun sendiri dan kebun plasma yang dikelompokkan ke dalam 3 wilayah kerja dengan luas area seluruhnya adalah 186.910,72 Ha, dimana 166.606,94 Ha luas kebun sendiri dan 20.303,78 Ha luas kebun plasma. E. Kinerja Usaha Terkini

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli dengan mutu yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Crude Palm Oil (CPO) 2. Palm Karnel Oil (PKO) 3. Palm Kernel (PK)

(16)

xxix

xxix 4. Palm Karnel Meal (PKM)

Di dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet kualitas terbaik dunia. Mutu produk karet yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III antara lain :

a) Lateks Pekat b) SIR-10 c) SIR-20 d) RSS-I

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memasarkan hasil komoditas kelapa sawit dan karet ke pasar lokal dan luar negri melalui PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) yang berkedudukan di Jakarta serta pemasaran CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Total penjualan pada tahun 2012 mencapai nilai Rp 5,941 Milyar, sedangkan total penjualan pada tahun 2011 sebesar Rp 6,541 Milyar. Dengan demikian, pada tahun 2012 nilai penjualan mengalami penurunan sebesar 0,600 Milyar atau sebesar 9,18%. Penurunan nilai penjualan pada tahun 2012 disebabkan antara lain oleh melemahnya permintaan pasar akibat krisis global dan pergerakan harga minyak mentah di pasar dunia yang berfluktuasi.

(1) Nilai Penjualan Ekspor

Bila ditinjau dari nilai penjualan ekspor, mengalami penurunan sebesar 1,17% dari Rp 1,293 Milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 0,595 Milyar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar luar negri melambat

(17)

xxx

xxx

akibat dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu terutama krisis ekonomi di Eropa, Amerika Serikat, dan China, sehingga pelaku pasar pada umumya cenderung mengambil sikap berhati-hati.

(2) Nilai Penjualan Domestik

Nilai penjulan domestik mengalami peningkatan sebesar 0,02% dari Rp 5,248 Milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 5,346 Milyar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya permintaan minyak nabati untuk industry hilir makanan dan biofuel.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Selain dilaksanakan oleh Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), penyelenggaraan keantariksaan dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintah

Proyek pembangunan Hotel Santika Banyuwangi ini merupakan salah satu langkah yang dapat memudahkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, juga dapat memajukan

Pola Kota Gorontalo untuk tahun 2006 hampir sama dengan pola Kota Gorontalo tahun 2000, dimana membentuk konsentris di bagian pusat kota dan memanjang dan terserak

Berdasarkan karakteristik objek, penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan wawancara terbatas, berdasarkan karakeristik populasi, lima kawasan kumuh yang telah

c) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;.. d) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan tidak boleh

The effect of the rye treatment on the root-knot nematode population was determined by growing tomato plants (Lycopersicon esculentum Mill.) in the rye-amended soil and assessing

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data, analisis, mobilitas dan persebaran penduduk sebagai bagian dari perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga