• Tidak ada hasil yang ditemukan

landasan sosiologi dalam mengembangkan kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "landasan sosiologi dalam mengembangkan kurikulum"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Landasan Sosiologi Dalam Pengembangan Kurikulum

A. Pengertian Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan

antar individu, antar golongan, antar lembaga sosial atau masyarakat. Di dalam kehidupan

kita tidak hidup sendiri, namun hidup dalam suatu masyarakat. Dalam lingkungan itulah kita

memiliki tugas yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sebagai bakti kepada

masyarakat yang telah memberikan jasanya kepada kita.

Tiap masyarakat memiliki norma dan adat kebiasaan yang harus dipatuhi. Norma dan

adat kebiasaan tersebut memiliki corak nilai yang berbeda-beda, selain itu masing-masing

dari kita juga memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Hal inilah yang menjadi

pertimbangan dalam pengembangan sebuah kurikulum, termasuk perubahan tatanan

masyarakat akibat perkembangan IPTEK. Sehingga masyarakat dijadikan salah satu asas

dalam pengembangan kurikulum.

B. Kekuatan Sosial yang Dapat Mempengaruhi Kurikulum

Masyarakat tidak bersikap statis. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, masyarakat selalu mengalami perubahan, berrgerak menuju perkembangan yang

semakin kompleks. Perubahan bukan hanya terjadi pada sistem nilai, akan tetapi juga pada

pola kehidupan, struktur sosial, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat.

Para pengembang kurikulum harus memperhatikan setiap tuntutan dan tekanan

masyarakat yang berbeda itu. Oleh sebab itu, menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan

masyarakat merupakan salah satu langkah penting dalam proses penyusunan suatu

kurikulum. Dalam konteks inilah pegembang kurikulum perlu menjalankan peran evaluative

dan peran kritisnya dalam menentukan muatan kurikulum.

C. Kemajuan IPTEK Sebagai Bahan Pertimbangan Kurikulum

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil kemampuan berpikir manusia

telah membawa umat manusia pada masa yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

(2)

tanpa masalah. Pada kenyataannya terdapat berbagai efek negatif ynag justru sangat

mencemaskan manusia itu sendiri.

Sesuai dengan perubahan dan lompatan-lompatan yang sangat cepat itu, maka kurikulum

yang berfungsi sebagai alat pendidikan, harus terus-menerus diperbaharui menyesuaikan

dengan perubahan yang terjadi baik isi maupun prosesnya. Para pengembang kurikulum

tentunya termasuk guru harus memahami perubahan itu, agar isi dan strategi yang

dikembangkan dalam kurikulum sebagai alat pendidikan tidak menjadi usang.

Hal penting yang perlu diperhatikan dan diantisipasi oleh para pengembang kurikulum

sehubungan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat adalah mengenai perubahan pola

hidup.

Kemajuan dibidang teknologi memiliki andil besar dalam perubahan pola hidup ini.

Penggunaan pesawat telefon yang lebih memudahkan untuk berkomunikasi, munculnya

stasiun-stasiun televisi yang menawarkan berbagai acara selama 24 jam dari mulai bidang

pendidikan, informasi sampai hiburan dengan berbagai macam variasinya, teknologi dalam

bidang jasa seperti asuransi, jasa perbankan, teknologi dibidang kesehatan dan lain

sebagainya, merupakan faktor yang mendorong terjadinya perubahan pola hidup dan bahkan

tatanan sosial masyarakat

Perubahan pola hidup itu dikatakan banyak orang sebagai perubahan pola hidup yang

bersifat agrasis tradisional menuju pola kehidupan industri modern. Pola kehidupan

masyarakat industry modern memiliki karakteristik yang berbeda dengan pola kehidupan

agraris. Perbedaan tersebut dapat dilihat :

§ pertama dari pola kerja

pada masyarakat agraris, pola kerja sangat teratur yang berlangsung siang hari pada

waktu yang tetap. Tidak demikian halnya pada masyarakat industri, selain masyarakat

menggunakan waktu yang cukup panjang untuk bekerja juga memiliki waktu yang tidak

beraturan. Apabila dilihat pada masyarakat perkotaan keadaan ini sangat dapat dirasakan .

bagaimana kehidupan dikota-kota besar yang tidak pernah sepi selama 24 jam. Orang sibuk

bekerja baik siang maupun malam. Kenyataan seperti ini memiliki konsekuensi terhadap cara

(3)

mampu membentuk manusia produktif yang bukan hanya dapat bekerja, akan tetapi lebih

jauh dapat mencintia pekerjaan. Manusia yang hanya dapat bekerja berbeda dengan manusia

yang mencintai pekerjaan, sedangkan mausia yang mencintaipekerjaan orientasinya adalah

produk ayng dihasilkan. Manusia yang demikianlah yang dimaksud dengan manusia

prosuktif ,yang bukan bekerja bukan dengan ototnya akan tetapi dengan otaknya

§ kedua, pola hidup yang sangat tergantung pada hasil teknologi

Pada masyarakat industri banyak sekali jenis-jenis yang sangat mengandalakan teknologi,

dari mulai pekerjaan rumah tangga sampai kepada pekerjaan dikantor. Ketergantungan

terhadap hasil-hasil teknologi, melenyapakan jenis-jenis pekerjaan tertentu dan memunculakn

jenis pekerjaan batu, yang menunutut kehlian tertentu. Keahlian tersebut tentu saja harus

dipersiapkan oleh lembaga pendidikan.

§ Ketiga, pola hidup dalam perekonomian baru

Perubahan pola hidup ditandai dengan produk jasa perbankan, asuransi untuk

kegiatanperekonomian seperti menanbung , perkreditan , dan permodalan usaha. Demokian

juga tumbuh suburnya perusahaan perjalanan dalam gedung bertingkat meggantikan

pasar-pasar tradidsioanal. Hal-hal yang bersifat postif ,akan tetapi juga mebawa efek negatif

seperti tumbuhnya pola hidup konsumtif seiring dengan program yang bergitu gencar seperti

advertasi yang begitu gencar melalui pesawat-pesawaat televisi munculnya berbagai jenis

kejahatan dan lain sebagainya. Perubahan seperati itu, bukan hanya memerlukan perubahan

sistem kurikulum akan tetapi juga dapat merubah lingkungan sekolah termasuk merubah

bahan-bahan bacan yang dapat memperkenalkan anak didik terhadap fenomena baru yang

terjadi, misalkan cara bagimana cara menabung dibank, bagaimana cara menggunkan ATM,

bagaiamana cara berkomunikasi dengan telefon, belajar dalam proses e-learning, semua nya

harus diperkenlakan lewat bacaan-bacaan disekolah.

D. Faktor Pengembangan Kurikulum Dalam Masyarakat

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap pengembangan kurikulum dalam

(4)

 Kebutuhan masyarakat

Kebutuhan masyarakat tak pernah tak terbatas dan beraneka ragam. Oleh karena itu lembaga

pendidikan berusaha menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang terampil yang dapat dijadikan

sebagai penggali kebutuhan masyarakat.

 Perubahan dan perkembangan masyarakat

Masayarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu berkembang dan berubah. Perubahan

dan perkembangan nilai yang ada dalam masyarakat sering menimbulkan konflik antar

generasi. Dengan diadakannya pendidikan diharapkan konflik yang terjadi antar generasi

dapat teratasi.

 Tri pusat pendidikan

Yang dimaksud dengan tri pusat pendidikan adalah bahwa pusat pendidikan dapat bertempat

di rumah, sekolah , dan di masyarakat. Selain itu mass media, lembaga pendidikan agama,

serta lingkungan fisik juga dapat berperan sebagai pusat pendidikan.

E. Ruang Lingkup Pengembangan Kurikulum Dalam Masyarakat

Lingkungan atau dunia sekitar manusia pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :

 Dunia alam kodrat

Dunia alam kodrat merupakan segala sesuatu di luar diri kita yang berpengaruh sangat kuat

dalam kehidupan kita, misalnya : penampakan alam (gunung,laut,dll). Untuk mengubah dan

mengatasi pengaruh tersebut maka kita harus dapat menggunakan IPTEK dengan benar.

Dengan demikian dalam mengembangkan kurikulum hendaknya kita berusaha untuk

memasukkan masalah-masalah yang berupa gejala-gejala dalam alam kodrat.

 Dunia sekitar benda-benda buatan manusia

Dunia sekitar benda-benda buatan manusia merupakan benda-benda yang diciptakan manusia

sebagai alat pemuas kubutuhannya. Untuk itu keterampilan fisik dan psikis harus

dikembangkan dalam pembelajaran, sehuingga dapat menghasilkan segala sesuatu yang

(5)

 Dunia sekitar manusia

Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks, sebab selalu berubah dan

dinamis. Interaksi antar individu berjalan sangat aktif. Untuk itu diperlukannya norma dalam

pergaulan masyarakat agar interaksi dalat berjalan dengan baik.

F. Fungsi Sistem dan Lembaga Pendidikan Dari Segi Sosiologis Bagi Kepentingan

Masyarakat

Dari segi sosiologis sistem dan lembaga pendidikan di dalamnya dapat dipandang sebagai

badan yang mempunyai berbagai fungsi bagi kepentingan masyarakat, antara lain:

1. Mengadakan perbaikan, bahkan perombakan sosial

2. Mempertahankan kebebasan akademis dan kebebasan mengadakan penelitian ilmiah

3. Mendukung dan turut memberi sumbangan kepada pembangunan nasional

4. Menyampaikan kebudayaan dan nilai-nilai tradisional

5. Mengeksploitasi orang banyak demi kesejahteraan golongan elite

6. Mewujudkan revolusi sosial untuk melenyakan pengaruh pemerintahan terdahulu

7. Mendukung golongan tertentu seperti golongan militer, industri atau politik

8. Mengarahkan dan mendisiplinkan jalan pikiran generasi muda

9. Mendorong dan mempercepat laju kemajuan IPTEK

10.Mendidik generasi mudamenjadi warga negara nasional dan warga dunia

11.Mengajar keterampilan pokok seperti membaca, menulis, dan berhitung

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dakir,H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta

Nasution,S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Soetopo,Hendyat,dkk. 1993. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi

Aksara

(7)

KATA PENGANTAR

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan dalam suatu

pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan

sasaran pendidikan yang diinginkan.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat

strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum

di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan

kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Oleh

karenanya, kurikulum bukan hanya berisi berbagai nilai suatu masyarakat akan tetap

bermuatan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakatnya. Sehubungan dengan penentuan

asas sosiologis inilah, kita pelu mengkaji berbagai hal yang harus dipertimbangkan dalam

proses menyusun dan mengembangkan suatu kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan

tuntutan masyarakat.

Dalam mengembangkan kurikulum, didasari dengan empat asas. Salah satunya asas

sosiologis dalam makalah ini dibahas tentang pengertian sosiologi, kekuatan sosial yang

dapat mempegaruhi kurikulum, kemajuan IPTEK sebagai bahan pertimbangan kurikulum,

faktor pengembangan kurikulum dalam masyarakat, ruang lingkup pengembangan kurikulum

dalam masyarakat, serta fungsi sistem dan lembaga pendidikan dari segi sosiologis bagi

kepentingan masyarakat.

Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat, maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan

(8)

KESIMPULAN

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam

kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu

berhubungan satu dengan yang laindalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit

masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain. Dengan kata

lain sosiologi berkaitan dengan aspek sosial atau masyarakat.

Landasan sosiologi digunakan dalam pengembangan kurikulum dalam merumuskan

tujuan pembelajaran dengan memperhatikan sumber masyarakat (societysource) agar

kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak bertentangan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka meningkatkan pendidikan suatu bangsa, guru dan siswa merupakan unsur yang sangat penting dalam mencapai suatu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,

Sarana dan prasarana merupakan bagian dari alat pendidikan yang sangat penting, guna menunjang keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perlu sekali adanya pengelolaan pendidikan

Salah satunya asas sosiologis dalam makalah ini dibahas tentang pengertian sosiologi, kekuatan sosial yang dapat mempegaruhi kurikulum, kemajuan IPTEK sebagai bahan

Guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai faktor kunci dalam keberhasilan suatu kurikulum. efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai,

Prof. Darkir - Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program

Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah

Penerapan dua kurikulum sekaligus dalam sebuah lembaga pendidikan dapat pula menunjukkan bahwa siapapun memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan dengan kurikulum tahun 2006 maupun

Kamilati, 2018 Implementasi pengembangan kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan menjadi sangat penting untuk dijadikan bahan kajian, mengingat kurikulum memiliki sifat yang dinamis,