• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Nomor 409 K Pdt.Sus-Phi 2014 Terkait Pemutusan Hubungan Kerja Pengurus Serikat Pekerja Pada Perusahaan Manufaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Nomor 409 K Pdt.Sus-Phi 2014 Terkait Pemutusan Hubungan Kerja Pengurus Serikat Pekerja Pada Perusahaan Manufaktur"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

97

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Lalu, Husni.Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan

dan di Luar Pengadilan Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Supomo, Suparman.Hukum Acara Peradilan Hubungan IndustrialJakarta:Jala

Permata Aksara: 2009.

Soekanto, Soerjono.Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan SingkatJakarta:

RajaGrafindo Persada, 2009.

Desafuryanto, Adri. Hukum KetenagakerjaanJakarta: PTIK, 2015.

Hanitijo, Ronny, Sumitro.Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1998.

Soekanto,Soejano.Pengantar Penelitian HukumJakarta: UI Press, 1986.

Sutopo,H.B. Metode Penelitian Kualitatif Bagian II Surakarta: UNS Press, 1988.

Wijayanti, Asri.Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi (Jakarta: Sinar

Grafika,2009.

Desafuryanto, Hukum Perburuhan Jakarta:PTIK, 2015.

Setia, Hadi.Seluk-Beluk Hukum KetenagakerjaanJakarta: Harvarindo 2014.

Abdussalam, H.R. Hukum Ketenagakerjaan Hukum Perburuhan Jakarta: Restu

Agung,2008.

(2)

98

B. Peraturan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial.

C. Website

Allopowae.blogspot.com/2009/12/serikat-pekerja-bab-ipendahuluan.html (diakses

tanggal 10 Juni 2015).

Ulielambry.wordpress.com/selayang-pandang/peran-serikat-pekerja-dalam-suatu-perusahaan (diakses tanggal 10 Juni 2015).

Lutfidamayanti.blogspot.com/2013/06/bab-15-hubungan-pekerja-serikat-pekerja.html (diakses tanggal 12 Juni 2015).

tanggal 15 Juni 2015).

(diakses

tanggal 16 Juni 2015).

(3)

99

pada

Tanggal 22 Juni 2015).

Tanggal 25 Juni 2015).

Juni 2015).

(diakses pada

taggal 30 Juni 2015).

(4)

100

(diakses pada tanggal 2 Juli 2015).

(diakses pada

tanggal 2 Juli 2015).

Referensi

Dokumen terkait

2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ( PPHI ) Undang- undang nomor 21 Tahun 1954 Tentang Perjanjian Perburuhan antara serikat buruh dan majikan Pasal

- frasa “anjuran” dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia

Lembaga Bipartit merupakan langkah pertama yang wajib dilaksanakan dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004,

Seperti yang dimaksud oleh Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, bahwa perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan

Sebagai pihak dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial menurut Pasal 1 angka 19 juncto Pasal 70 ayat (2) Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat 12 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, mediator merupakan pegawai instansi pemerintah yang

Indonesia b, Undang-Undang tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, UU Nomor 2 Tahun 2004, Indonesia c.. Undang-Undang tentang Penyelesaian Perselisihan