• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengingkatan Kualitas Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengingkatan Kualitas Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Regulasi

Teori Regulasi, pada dasarnya membuka persamaan ekonomi dengan memasukkan proses politik dan dilema etis dalam masyarakat. Jelas sekali, persoalan ekonomi bukanlah sebuah transaksi untung rugi, efektifitas dan efisiensi belaka, tetapi menyangkut dimensi keadilan.Hampir semua para ahli teori menyatakan bahwa regulasi terbentuk karena adanya konflik kepentingan dan terjadi sebagai reaksi terhadap suatu krisis yang tidak dapat di identifikasi.

Adanya konflik kepentingan tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang akan diterima pengguna. Konsekuensi yang akan diterima bagi para anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN khususnya bagi calon tenaga kerja yang berada di Indonesia yaitu semakin banyaknya persaingan yang ketat dalam memperebutkan lapangan pekerjaan karena bebas masuknya tenaga kerja antar Negara menyebabkan persaingan akan kualitas. Maka diharapkankepada universitas, fakultas, maupun para pengajar untuk segera mempersiapkan langkah dan strategi menghadapi ancaman dampak negatif dari MEA dengan menyusun dan menata kembali kebijakan-kebijakan yang diarahkan agar dapat lebih mendorong dan meningkatkan kualitas mahasiswaagar mampu bersaing untuk menghadapi MEA.

(2)

Indonesia dapat mengadakan seminar dan pelatihan, menertibkan jasa akuntan, mengevaluasi kurikulum S1 Akuntansi yang telah mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), menyusun Standar Pendidikan Akuntansi Indonesia (SPAI) dengan mengadopsi International Education Standard (IES) dan International Federation of Accountant (IFAC), dan sebagainya.

2.2 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2.2.1 Definisi MEA

Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN.MEA adalah salah satu bagian dari integrasi ekonomi di Indonesia.Definisi integrasi ekonomi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut.

1. Menurut Tinbergen, integrasi ekonomi adalah bentuk penghapusan diskriminasi serta kebebasan bertransaksi dan sebagai bentuk penyerahan kebijakan pada lembaga bersama.

2. Menurut Balassa, integrasi ekonomi adalah konsep dinamis melalui penghapusan diskriminasi di antara negara yang berbeda, maupun dalam konsep statis dengan melihat ada tidaknya perbedaan dalam diskriminasi. 3. Menurut Holzman, integrasi ekonomi adalah situasi di mana dua kawasan

(3)

Dari berbagai definisi tersebut, Jovanovic (2006) menyimpulkan bahwa konsep integrasi ekonomi merupakan konsep yang cukup kompleks dan harus didefinisikan secara hati-hati. Secara umum integrasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses di mana sekelompok negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmurannya. Dalam upaya meningkatkan kemakmuran tersebut, integrasi merupakan opsi kebijakan yang lebih efisien dibanding apabila masing-masing negara melakukan upaya secara unilateral.

2.2.2 Karakteristik MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas

integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. Dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak

sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis

aturan.Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan

mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat, dan memperkuat

(4)

Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi

kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif

regional lainnya. Bentuk kerjasamanya adalah:

1. pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas,

2. pengakuan kualifikasi profesional,

3. konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan,

4. langkah-langkah pembiayaan perdagangan, 5. meningkatkan infrastruktur,

6. pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN,

7. mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber

daerah, dan

8. meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA).

Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan, karakteristik

utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): 1. pasar dan basis produksi tunggal, 2. kawasan ekonomi yang kompetitif,

3. wilayah pembangunan ekonomi yang merata, dan

(5)

Karakteristik ini saling berkaitan kuat dengan memasukkan unsur-unsur yang

dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling

mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan. 2.2.3 Tujuan MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bertujuan sebagai pasar tunggal dan

basis produksi dilakukan dengan meniadakan hambatan pergerakan komoditas dan faktor produksi serta melalui harmonisasi kebijakan di antara negara anggota ASEAN

guna memastikan adanya aliran bebas di pasar barang dan jasa serta modal dan tenaga kerja di ASEAN. Harmonisasi kebijakan tersebut antara lain tercermin dengan adanya kebijakan ASEAN Single Window (ASW) dalam rangka memfasilitasi perdagangan,

kebijakan Mutual Recognition Arrangements (MRA) untuk memfasilitasi proses liberalisasi jasa dan pergerakan tenaga kerja serta adanya upaya harmonisasi standar

di pasar modal.

2.2.4 Dampak MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah salah satu bagian integrasi

ekonomi yang mempunyai dampak tersendiri. Menurut Krugman (1993) Integrasi ekonomi dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan hidup masyarakat apabila

terdapat negara yang secara ekonomi kuat menerapkan tarif yang tinggi terhadap negara lain. Menurut Meir (1995) integrasi ekonomi di suatu kawasan akan menghasilkan beberapa manfaat bagi negara yang melakukan integrasi. Pembentukan

(6)

efisien, mendorong persaingan, dan meningkatkan skala ekonomi dalam produksi dan

distribusi diantara negara anggota.Firdausy (2004) berpendapat bahwa melalui integrasi dan globalisasi diasumsikan setiap negara dapat memperkuat dan

memperluas perekonomian, meningkatkan kesejahteraan, dan mencapai pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.

Dasar pertimbangan dari harapan ini karena integrasi ekonomi berarti tidak

ada hambatan keluar masuk barang dan jasa serta modal dari suatu negara ke negara lain, sehingga harga barang dan jasa semakin murah dan tersedia secara memadai di

suatu negara.Dengan adanya integrasi ekonomi, maka arus barang, jasa dan uang akan menjadi lebih mudah dibandingkan tanpa integrasi ekonomi. Namun khusus untuk arus tenaga kerja, integrasi ekonomi tidak secara linier akan mendorong arus

migrasi. Firdausy (2004) secara tegas menyatakan bahwa arus migrasi tidak secara sederhana dapat terjadi dengan adanya kesepakatan dalam perdagangan dan investasi

di Asia.

Sejumlah pemimpin asosiasi profesi di Indonesia mengaku cukup optimis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing, namun di sektor

akuntansi, ketua Institut Akuntan Publik Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi

yang semakin ketat.Dengan kondisi seperti ini sudah seharusnya perlu peningkatan dalam hal kualitas dari para tenaga kerja itu sendiri.Peran serta pemerintah dalam meningkatkan kualitas para pekerja ini sangat diharapkan, pemerintah sendiri telah

(7)

peningkatan standar kompetensi kerja, lembaga pendidikan, dan pelatihan profesi

yang berbasis kompetensi dan sistem dan kelembagaan sertifikasi yang independen, terpercaya dan menjamin mutu. Namun keberhasilan dari strategi ini tidak menjamin

kualitas kerja akan meningkat, kesadaran dari diri sendiri untuk mengubah diri dari tenaga kerja sendirilah yang paling dibutuhkan dalam peningkatan kualitas mereka agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh para penyedia kerja.

2.2.5 Hambatan MEA

Kepentingan nasional berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain dan ini

menghasilkan keberbedaan sistem akuntansi yang disusun oleh masing-masing negara. Keberbedaan kepentingan inilah yang merupakan hambatan penyeragaman akuntansi nasional ke dalam standar akuntansi internasional.Banyak hambatan

penyeragaman standar akuntansi internasional yang dianggap tidak mudah mengatasinya, bahasa yang berbeda di antara negara-negara di dunia merupakan salah

satu hambatan.

Demikian halnya dengan lingkungan yang berbeda juga merupakan hambatan.Hambatan-hambatan ini yang mengakibatkan timbulnya keberbagaian

bentuk keputusan yang diinginkan untuk diambil yang menghasilkan sistem-sistem yang berbeda.Hambatan-hambatan ini merupakan masalah karena mengakibatkan

ketidak efisienan penggunaan laporan keuangan sebagai informasi dalam ekonomi global.Laporan keuangan hanya sebagai penyaji data yang masih harus diolah dan diproses oleh penerjemah dan analis keuangan.Selain ketidak efisienan, hal ini juga

(8)

2.3 Pendidik

Mahasiswa (colleger) merupakan generasi yang dapat mengubah suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat tercapai jika proses pembelajaran berjalan sesuai dengan kaidah, peraturan, maupun norma yang diberlakukan di dalam lingkungan akademiknya. Lembaga pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk mencetak lulusan yang terbaik dalam bidang akademik maupun non akademik, khususnya dalam hal pembetukan karakter yang baik.

Tuntutan akan perubahan kualitas generasi bangsa tentunya menjadi pekerjaan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan. Kualitas pembelajaran dan disiplin akademik menjadi hal yang harus diperhatikan.Salahsatu kunci kemajuan bangsa Indonesia ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berada dalam bangsa tersebut. Hal ini akan didapatkan ketika kualitas pendidikan di Indonesia dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki prestasi akademik yang tinggi, namun juga memiliki karakteristik individu yang baik berdasarkan atas norma dan budaya yang ada di Indonesia.

(9)

1. kompeten dan terampil menganalisis pengalaman multikultural dan memiliki perspektif global,

2. mengerti hubungan lintas fungsional yang memungkinkannya memandang suatu bisnis dalam arti fungsi yang terintegrasi, dan

3. mengerti lingkungan hidup yang harus dilestarikan untuk keberlanjutan kehidupan dan bisnis.

2.4 Interkoneksitas

Interkoneksitas di penelitian ini mengacu pada kondisi atau kualitas yang terhubung bersama-sama yaitu antara kurikulum dengan dunia kerja dan asosiasi profesi.Jika bentuk interkoneksitas antara dunia kerja, dan asosiasi profesi dapat dijalankan dengan optimal, kualitas dan daya saing akuntan muda Indonesiaakan meningkat. Mereka dapat memiliki kepercayaan diri ketika gerbang persaingan mulai dibuka, khususnya ketika ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) diberlakukan pada 2015.

Interkoneksitas lainnya adalah seperti terjadinya suatu ikatan antara suatu instansi tertentu dengan universitas atau fakultas untuk menjalin kerja sama untuk menerima para calon tenaga kerja yang berkualitas, dengan kegiatan tersebut diharapkan minat mahasiswa lebih tinggi untuk menjadikan diri mereka untuk lebih berkualitas dengan adanya persaingan seperti itu.

(10)

Kompetensi menurut SK Mendiknas NO.045/U/2002 adalah perangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.Menurut Widarno (2007) kompetensi memiliki tiga tingkatan, (1) kompetensi utama, yaitu kemampuan seseorang untuk menampilkan kinerja yang memadai pada suatu kondisi pekerjaan yang memuaskan, (2) kompetensi pendukung, yaitu kemampuan seseorang yang dapat mendukung kompetensi utama, dan (3) kompetensi lain, yaitu kemampuan seseorang yang berbeda dengan kompetensi utama dan pendukung namun membantu meningkatkan kualitas hidup. Kompetensi ini pada akhirnya akan menentukan daya saing dari tenaga kerja Indonesia, apakah mampu bersaing dengan tenaga kerja asing lainnya.

Yuniarsih (2008) menyatakan bahwa karakteristik kompetensi diklasifikasikan dalam dua jenis, yakni hard skill dan soft skill.Hard skill merupakan kompetensi individu yang dapat diamati dan mudah dikembangkan.Soft skill merupakan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu yang hanya dapat dinilai secara kualitatif melalui observasi prilaku.

Paul dan Murdoch (1992) menjelaskan bahwa dalam menghadapi dunia kerja, seorang lulusan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan kualifikasi soft skillberikut ini agar dapat bertahan dan unggul dalam kompetisi:

(11)

2. keterampilan komunikasi meliputi penguasaan komputer dan internet, prestasi audiovisual, dan alat-alat komunikasi lain,

3. keterampilan personal meliputi kemandirian, kemampuan komunikasi dan kemampuan mendengar, keberanian, semangat dan kemampuan kerjasama dalam tim, inisiatif, dan keterbukaan,

4. fleksibilitas dan motivasi untuk maju yaitu kemampuan beradaptasi sesuai perubahan waktu dan lingkungan serta keinginan untuk maju sebagai pimpinan.

Selain itu, menurut Mulyaningsih (2009), pada umumnya sekolah/universitas hanya mengejar target untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi profesional saja dan mengabaikan kompetensi kepribadian dan sosial (softskill). Padahal dalam dunia kerja, softskill memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan hardskill. Orang yang memiliki kepribadian baik, bermotivasi tinggi, percaya diri, ulet, tekun, disiplin, bertanggung jawab, dan mampu mengendalikan stress akan memiliki daya tahan yang lebih unggul dalam bekerja.

(12)

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

2.7 Kerangka Konseptual

Peneliti Judul Variabel Kesimpulan

Teay Shawyun (2014)

Landscape of HEI and quality

challanges in AEC 2015

Variabel dependen : ASEAN Economic Community

Variabel independen : Landscape & Quality

A strong foundation in these can lead to a better future for the future generations as the present MDGs need overhaul through the strengthened

foundations of morals and ethics

Sholeh (2013) Persiapan Indonesia dalam menghadapi AEC

Variabel dependen : ASEAN Economic Community

Variabel independen : Persiapan Indonesia

Upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam

(13)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka teoritis di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 = Faktor pendidik berpengaruh terhadap peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi

Faktor Pendidik (X1)

Faktor Interkoneksitas Kurikulum (X2)

Faktor Spesifikasi Kompetensi (X3)

Peningkatan Kualitas Mahasiswa Akuntansi

(Y) H1

H2

H3

(14)

H2 = Faktor interkoneksitas kurikulum berpengaruh terhadap peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi

H3 = Faktor spesifikasi kompetensi berpengaruh terhadap peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

The majority of sheltered dogs are overlooked for purchase because they are considered undesirable by potential buyers. Many factors may determine a dog’s appeal, although of

[r]

In order to ingest CDB structured data directly, vendors must adapt the device’s software to natively ingest the currently defined CDB formats 5 (e.g. TIFF,

PIXY ACNEBRITE Loose Powder New 12g 3 Fair Yellow, True Beige, Tawny Beige PIXY ACNEBRITE Two Way Cake New 12g 3 Fair Yellow, True Beige, Tawny Beige PIXY ACNEBRITE Two Way Cake

Manfaat bagi guru dan orang tua murid yaitu dapat membantu guru maupun orang tua murid dalam menggali informasi akademik maupun informasi non akademik yang