• Tidak ada hasil yang ditemukan

27. BINA DIRI DAN GERAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "27. BINA DIRI DAN GERAK"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

S I L A B I

BINA DIRI DAN GERAK

(LB 464)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011

(2)

DESKRIPSI MATA KULIAH

MKPS. LB. 464 BINA DIRI DAN GERAK: S 1, 3 SKS, SMT 6

Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi dan merupakan mata kuliah lanjutan dari mata kuliah keahlian profesi. Setelah selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan program bina diri dan bina gerak untuk anak tunadaksa. Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep dasar bina gerak, lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina diri dan bina gerak, pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa, alat-alat Bantu bina diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa. Pelaksanaan perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dalam bentuk simulasi dan praktek BDBG. Tugas melaksanakan asesmen ATD ke lapangan dan membuat program BDBG. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP, Power Point serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS (bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu semester. Buku utama: Abdurrahman, Mulyono, (1995), Program Pendidikan Individual.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Cecil D. Mercer & Ann R. Mercer, (1989), Teaching Students With Learning Problems. London: Merril Publishing Company. Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen PPSLB. Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud. Ferial H. Idris, Nagar Rasyid, (1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung: YPAC. Nurhida Amir dan Roedito, (1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud. Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut. Wardani, I.G.A.K. (1995),

Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK. Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation. WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.

(3)

S I L A B I

A. IDENTITAS MATA KULIAH

1. Nama Mata Kuliah : Bina Diri dan Gerak 2. Kode Mata Kuliah : LB 464

3. B o b o t : 3 SKS 4. Jenjang Program : Strata I 5. Semester : Genap/VI

6. Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi) 7. Jumlah Pertemuan : 16 x Pertemuan

8. Jurusan : Pendidikan Luar Biasa

B. TUJUAN MATA KULIAH

Setelah selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan program bina diri dan bina gerak untuk anak tunadaksa.

C

. DESKRIPSI ISI

Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar bina diri, lingkup materi bina diri, konsep dasar bina gerak, lingkup materi bina gerak, asesmen gerak, penyusunan program bina diri dan bina gerak, pelaksanaan program bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa, alat-alat Bantu bina diri dan bina gerak, dan praktek bina diri dan bina gerak pada anak tunadaksa.

D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri

2. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan praktek BDBG. 3. Tugas: assesmen anak tunadaksa ke lapangan, membuat program BDBG 4. Media: OHP, LCD, Power Point

E. KOMPONEN EVALUASI

1. Ujian Tengah Semester 35% (Bahan: Pertemuan 1 s/d 7) 2. Ujian Akhir Semester 35% (Praktek BDBG pada ATD)

3. Tugas 20% (Asesmen dan membuat program BDBG bagi ATD) 4. Lain-lain 10% (Kehadiran minimal 80% dan keaktifan dalam kelas)

(4)

F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN

PERTEMUAN POKOK BAHASAN dan SUB POKOK BAHASAN

1. Konsep dasar bina diri

9. Penyusunan program BDBG bagi ATD 10. Praktek penyusunan program BDBG 11. Pelaksanaan program BDBG pada ATD 12. Simulasi pelaksanaan program BDBG Problems. London: Merril Publishing Company.

Depdikbud, (1986), Pedoman Guru dalam Bina Diri dan Bina Gerak Bagi Anak Tunadaksa, Untuk SLB bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen PPSLB.

Depdikbud, (1997), Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.

Ferial H. Idris, Nagar Rasyid, (1997), Ambulasi Penca Gangguan Gerak. Bandung: YPAC.

Nurhida Amir dan Roedito, (1980), Desain Instruksional. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud.

Simposium, (1991), Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.

Wardani, I.G.A.K. (1995), Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB.

Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.

Werner, David. (1987), Disable Village Children. USA: The Herperien Foundation. WHO. (1983), Training Disable People in The Community. USA: WHO.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkuliahan ini dibahas: Konsep dasar profesi, perkembangan dan isue-isue serta praktek bimbingan dan konseling porofesional, konsep dasar profesi

Kompetensi Tingka t Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi - Mengetahui dan  mempraktikkan pola gerak  dasar dan variasi gerak  ritmik -

Dalam perkuliahan ini dibahas: Konsep dasar profesi, perkembangan dan isue-isue serta praktek bimbingan dan konseling porofesional, konsep dasar profesi bimbingan

Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar tata rias wajah dan penampilan diri, pengetahuan, perawatan dan pemeliharaan jenis-jenis kulit muka,

Dalam perkuliahan ini dibahas materi-materi mengenai Konsep Diri ( Self Concept ), Berfikir Positif dan Berani Gagal, Potensial Management: teori dan praktek, Communication

Dengan demikian kemampuan mengurus diri sendiri merupakan kecakapan atau keterampilan yang harus dikuasai anak-anak tunadaksa agar dapat mengurus dirinya sendiri

Bertujuan untuk memberi pengetahuan akan bina diri dan sosial untuk anak dengan gangguan tunalaras (emosi dan perilaku), melatihkan keterampilan menyusun program bina diri

Peta Konsep Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar dalam Permainan Bola Besar Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Sepak