• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Internsional Terhadap Realisasi ASEAN University Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Hukum Internsional Terhadap Realisasi ASEAN University Network"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan unsur penting dalam suatu perkembangan seseorang dalam hidupnya. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendudukung external yang membentuk karakteristik dn minat seseorang.bagaimana seseorang bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana masyarakat membentuk suatu kelompok. Dan bagaimana kelompok mementukan nilai-nilai yang mereka anut dan mereka terapkan dalam kelompok mereka yang dimana mengikat mereka sehingga itu semuanya turun temurun. Yang pada dasarnya kita dapatkan semua norma dan nilai tersebut dari ilmu yang kita anut dari suatu lebaga yang dinamakan sekolah. Sekolah merupakan langkah awal kita mulai mengenal norma dan estetika yang ada dalam masyarakat. Sehingga terciptanya keselarasan dalam masyarakat untuk mencegah terjadinya pertentangan yang ada. Pada hakikatnya perbedaan cultur menciptakan sistem pendidikannya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya.

(2)

pendidikannya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan negaranya termaksud negara berkembang atau negara maju.4

Hal itu juga dilihat dari katagori negara tersebut.Dalam hal ini perbedaan sistem pendidikan antara negera berbeda.Jika dilihat, Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang.Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya.Sedangkan bagi negara-negara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka dapat disejajarkan dengan negara-negara maju.

Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan.Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik.Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau berkembang dapat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.

1) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:

4Fattah, Sauni, 2009 ,”

Negara Maju Negara Berkembang”,

(3)

a) Jumlah dan kepadatan penduduk

b) Tingkat pertumbuhan penduduk;

c) Angka beban tanggungan;

d) Angka beban tanggungan; dan

e) Usia harapan hidup.

2) Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;

a) Etos kerja dan pola pikir

b) Tingkat kesehatan

c) Tingkat pendidikan

d) Pendapatan

e) Mata pencaharian

f) Kesadaran hukum.

Dari keenam indikator tersebut dalam pembahasan makalah ini akan lebih dikhususkan pada indikator ke dua, yakni tingkat pendidikan

(4)

membaca dan menulis (melek huruf).Pemerintah mampu memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap.Sistem pendidikan yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta didik untuk mengembangkan potensinya.Ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju sudah berkembang dengan pesat.Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu.Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi.Hasil-hasil inovasi sangat bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa, kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.

Bila melihat system pendidikan di Indonesia , Dalam undang - undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3 yaitu :

1. Pendidikan dasar

2. Pendidikan menengah

(5)

Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sajana, master, doktor, dan specialis yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi Jenjang pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, special dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi (UU, Sisdiknas, pasal 19:2003) .

Berfokus pada pendidikan tinggi dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Perguruan tinggi dapat berbentuk :

1. Akademi

2. Politeknik

3. Sekolah tinggi

4. Institut

5. Universitas

(6)

Berbeda dengan sekolah menengah, perguruan tinggi menerapkan sistem kredit semester (SKS). Oleh perguruan tinggi, seorang mahasiswa jika dapat menghabiskan jumlah kredit mata kuliah yang ditargetkan dn dapat menempuhnya dalam waktu tertentu sesuai dengan rencana yang diprogramkan, mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan pendidikan tinggi Strata 1 (S1) dalam waktu 4 tahun. Namun bila tidak sanggup karena banyak mengulang mata kuliah yang rendah nilainya atau karena cuti, waktu yang ditempuh untuk diwisuda sebagai seorang sarjana bisa lebih dari 4 tahun. Kalau ia berhasil wisuda dan berniat melanjutkan studi lanjut, masih ada dua tahap dalam pendidikan tinggi yang dapat ditempuhnya, yaitu jenjang S2 atau Magister yang normalnya ditempuh selama 2 tahun, dan jenjang Ssedangkan S3 atau doctor yang efektifnya ditempuh selama 2 tahun, sedangkan sisanya untuk penelitian. Apabila seluruh tahap pendidikan tinggi

Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

(7)

rata-rata E. Untuk aspek penyediaan pendidikan dasar lengkap, Indonesia mendapat nilai C dan menduduki peringkat ke 7. Pada aspek aksi negara, RI memperoleh huruf mutu F pada peringkat ke 11. Sedangkan aspek kualitas input/pengajar, RI diberi nilai E dan menduduki peringkat ke 14 (terakhir).

Dari data diatas dapat dilihat bahwa adanya perbedaan yang sangat jauh dimana dalam hal ini menyebabkan globalisai pendidikan. Maksdunya adalah bahwa pendidikan merupakan salah satu point menting dalam UNESCO yang dikerjakan oleh masyarakat dunia. Bila kita mengerucut kewilayah regional ASEAN banyak dari Negara-negara berkembang berada di ASEAN, lalu bagamanai mementukan suatu standard risasi pendidikan yang baik antar anggota ASEAN yang dengan perbedaan system yang ada.

Maka karena keberagaram itulah ASEAN menetapkan ASEAN Community. ASEAN Community 2015 atau komunitas ASEAN 2015 adalah sebuah komunitas yang beranggotakan negara-negara 10 ASEAN ( Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, Kamboja dan Vietnam ) yang bertujuan untuk mewujudkan integrasi antara negara-negara di kawasan ASEAN. Sinergi atau integrasi antar negara ASEAN ini diharapkan akan membuka peluang harmonisasi antara negara-negara ASEAN dan juga mewujudkan kerjasama antar negara yang baik dalam bidang sosial, budaya atau militer. Dasar dari pembentukan komunitas ASEAN 2015 ini adalah untuk menghadapi tantangan global yang akan datang kemudian sehingga negara-negara ASEAN siap dalam menjawab atau menghadapi tantangan tersebut. Terdapat tiga pilar dasar yaitu ASEAN Political Security Community, ASEAN

(8)

ASEAN Socio CulturalCommunity bertujuan untuk menciptakan harmonisasi hubungan antar negara-negara ASEAN dimana dapat menciptakan kondisi masyarakat yang mengenal kultural tiap-tiap negara ASEAN. Selain itu bertujuan untuk mewujudakan kondisi sosial masyarakat antara negara-negara ASEAN yang bersolidaritas kuat dan persatuan yang kokoh antara masyarakat ASEAN kedepannya sehingga dapat mewujudkan suatu kondisi masyarakatsiap menghadapai globalisasi dunia.

Dalam menghadapi komunitas ASEAN 2015, negara Indonesia bukan berarti tanpa ada kendala atau tantangan. Hubungan yang dibangun oleh beberapa negara tidaklah murni semata-mata atas niat baik tapi selalu ada motif dan intrik tertentu yang berangkat dari persaingan antar negara dengan negara lainnya. Sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia yang hidup berdasarkan asas berbangsa dan bernegara harus selalu siap menghadapi tantangan ini dan juga melakukan upgrading diri agar memiliki kualitas yang siap bersaing dalam ASEAN Community 2015 ini.5

Upgrading yang dimaksud adalah dalam berbagai bidang. Salah satunya pendidikan. Salah satu kebijakan ASEAN dalam menangulangi bidang pendidikan adalah ASEAN University Network.

ASEAN University Network (AUN) adalah sebuah asosiasi universitas asia didirikan pada November 1995 oleh negara anggota ASEAN termasuk 13 universitas. Setelah pembesaran ASEAN oleh Piagam ASEAN pada tahun 1997 dan 1999, keanggotaan AUN telah meningkat.

5

Hamzah, Saiful .2015,“Kekuatan Indonesia Berdasarkan Tiga Pilar Komunitas ASEAN

(9)

AUN sendiri bertujuan untuk menyamaratakan kuaistas pendidikan tinggi di beberapa negara anggota ASEAN. Mulai dengan penerapan standardsisai dan persyaratan yang bagaimana kah agar suatu universitas dikatakan asuk dalan AUN ?.

Berdasarkan uraian diatas, maka dirasa dipenting untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana praktik bisnis berkelanjutan ini, hal semacam inilah yang melatar belakangi penulis untuk membahas dan menyusun sebuah skripsi yang berjudul : “Tinjauan Hukum Internsional Terhadap Realisasi ASEAN University

Network

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan apa yang diuraikan pada latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kerangka kerja sama anggota ASEAN dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi?

2. Bagaimana lingkup AUN dalam ASEAN Community?

3. Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia Terhadap Realisas AUN ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

(10)

b. Untuk mengetahui ruang lingkup AUN dalam ASEAN

Community.

c. Untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Penrealisasian AUN dalam negeri.

2. Manfaat Penulisan

Di dalam penulisan ini sangat diharapkan adanya kegunaan karena nilai suatu penulisan ditentukan besarnya manfaat yang dapat diambil dari penulisan. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan hukum internasional khususnya; b. Hasil penulisan ini harapannya dapat digunakan sebagai refrensi di bidang

karya ilmiah serta bahan penulisan sejenis di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada para mahasiswa dan akademisi maupun masyarakat luas supaya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan penelitian terhadap mahasiswa baik pemerintah terkhusnya dalam biadang perguruan tinggi di dalam negeri agar dapat menyesuaikan standarisasi pendiddikan dengannegara lain sehingga meciptakan generasi muda yang mempunyai pendidikan dan edukasi yang setara dengan negara negara ASEAN lainnya.

3. Keaslian Penulisan

Skripsi dengan judul: “Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Realisasi

(11)

dari hasil pemikiran penulis sendiri tanpa adanya jiplakan dari hasil tulisan milik orang lain dan belum ada tulisan dalam bentuk skripsi yang membahas tentang hal ini. Bila ditinjau dalam penulisan lingkup ASEAN maka ditemukan beberapahasil karya yang sudah di muat yang menyinggu ASEAN antara lain :

1. Peran Negara Anggota ASEAN dalam Mewujudkan Penegakan HAM di Myanmar . ditulis oleh Andi Perwira Sinuraya pada tanggal 12 Desember 2017

2. Peran The United Nation Office of Drugs and Crime ( UNODC ) dalam Kerjasama Penanggulangan Kasus Narkoba dengan Negara-Negara di ASEAN, ditulis oleh Syahba naaidil 2017

3. Tinjauan Yurisdis, Terhaadap Kebijakan Free Flow of Services

Terhadap Tenaga Kerja Terampil Negara-Negara Anggota ASEAN dalam Implementasi ASEAN Ecomony Community ( AEC) 2015 Ditinjau dari Perspektif Hukum EkonomiInternasional dan Nasional , ditulis oleh Yara Olivia pada patnggal 12 May 2016

Demikian juga dengan pembahasan yang diuraikan berdasarkan pemeriksaan oleh Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara/Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum USU tertanggal 05 Oktober 2016, karya tulis berjudul sama belum pernah ditulis sebelumnya. Dengan ini penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya, baik secara ilmiah ataupun secara akademik.

(12)

Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari buku-buku, laporan-laporan, dan informasi dari internet.Untuk itu, diberikan penegasan dan pengertian dari judul penelitian, yakni yang diambil dari sumber-sumber buku yang memberikan pengertian terhadap judul penelitian ini, ditinjau dari sudut etimologi (arti kata) dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu hukum maupun pendapat dari para sarjana sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.

1. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.6

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.7

2. Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional

6

definisi pendidikan,https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses pada tanggal 23 july 2017

7

(13)

yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.8

Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun 1990,pasal 1 Ayat 1)

3. ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara(Perbara) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negaradikawasan Asia Tenggara, yang di dirikandi Bangkok, 8Agustus1967 berdasarkan DeklarasiBangkok oleh In donesia,Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.9

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara

2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

8

Definisi perguruan tinggi ,UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)).

9

(14)

3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota 4. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

5. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikanKerja sama efektif antara anggota

4. ASEAN Community

ASEAN Community adalah perjanjian multilateral antarnegara ASEAN yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama di bidang politik, keamanaan, sosial budaya, dan ekonomi. Pada tahun 2015, ASEAN Community akan diberlakukan secara serentak demi terciptanya komunitas masyarakat

Istilah ASEAN Community atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Komunitas ASEAN, di masyarakat kita kadang direduksi hanya sebagai ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ini tentu tidak sepenuhnya salah, meski juga tidak 100 persen benar. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) hanyalah salah satu pilar dari 3 (tiga) pilar dalam ASEAN Community yang meliputi Political-Security Community (Komunitas Politik dan Keamanan), Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN), and Socio-Cultural Community (Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN).ASEAN yang harmonis, makmur, dan terintegrasi.10

5. ASEAN University network

10

(15)

Asosiasi universitas Asia didirikan pada November 1995 oleh negara anggota ASEAN termasuk 13 universitas.Setelah pembesaran ASEAN oleh Piagam ASEAN pada tahun 1997 dan 1999, keanggotaan AUN telah meningkat.

Organisasi jejaring universitas di ASEAN yang mempunyai tujuan utama untuk memperkuat dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan tinggi antar negara ASEAN.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian dalam penulisan skripsi ini diarahkan kepada penelitian hukum normatif (penelitian hukum doktriner) dengan mengkaji asas-asas hukum dan peraturan perundang-undangan.Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktriner. Penelitian hukumjenis ini mengkonsepsikan hukum sebagai apayang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan sebagai patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas.11

Metode Penelitian Yuridis Naratif yang dilakukan untuk memenuhi norma-norma hukum internasional yang merupakan hasil terkait AUN 2. Sumber Data

Sumber data penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat (data primer) dan dari

11

(16)

bahan-bahan kepustakaan (data sekunder).12Metode penelitian hukum normatif hanya mengenal data sekunder saja.13

Data sekunder tersebut terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.14

a. Hukum Bahan Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari:

1. ASEAN charter

2. Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, diantaranya:

1. Buku-buku yang terkait dengan hukum; 2. Artikel di jurnal hukum;

3. Skripsi, Tesis dan Disertasi Hukum;

4. Karya dari kalangan praktisi hukum ataupun akademisi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder,diantaranya

1. Kamus Hukum dan Kamus Bahasa Indonesia;

2. Majalah-majalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini;

12

Soejono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009 ,Hlm.12.

13

Amiruddin dan Zainal Asikin. Op.,Cit. Hlm. 12.

14

(17)

3. Surat kabar yang memuat kasus tindak pidana pembunuhan berencana, khususnya yang memuat tentang pendapat para ahli.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan cara penelitian kepustakaan (library research)atau disebut juga dengan studi dokumen yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.15Studi kepustakaan yang dimaksudkan dalam skripsi ini diterapkan dengan mempelajari dan menganalisa secara sistematis bahan-bahan yang utamanya berkaitan dengan keterangan ahli dalam tindak pembunuhan berencana, termasuk juga bahan-bahan yang ada kaitannya dan dibahas dalam skripsi ini.

4. Analisis Data

Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar.16Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber.17Adapun yang menjadi sumber utama dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder.Analisis data dalam penelitian hukum menggunakan metode pendekatan kualitatif,

15

Ibid, Hlm. 38.

16

Lexy J. Moeleong, Metodeologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, Hlm. 103.

17

(18)

karena tanpa menggunakan rumusan statistik, sedangkan penggunaan angka-angka hanya sebatas pada angka presentase sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai masalah yang diteliti. . F. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian yang tersebut dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab diuraikan masalahnya secara tersendiri,namun masih dalam konteks yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Secara sistematis gambaran skripsi ini sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menggambarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan yang membahas pengertian keterangan ahli, pengertian- mpengria umum tentang pendidikan , perguruan tinggi , ASEAN , ASEAN Community dan ASEAN University Network. serta metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II :ASPEK HISTORY & YURIDIS DARI ASEAN COMMUNITY Pada bab ini akan membahas sejarah ASEAN dan kedudukannya sebagai organisasi intenasional serta bagaimana lahirnya kesepakatan ASEAN community dan kedudukan Posisi AUN

(19)

Pada bab ini menejelaskan sejarah terbentuknya AUN serta tujuan dan ruang lingkup AUN mengenai kebijakannya dan kesepatakan negara terhadap kebijaka itu

BAB IV : PENERAPAN AUN DI NASIONAL

Pada bab ini menjelaskan bagaimana era globalisasi di bidang pendidikan yang dimana pentingnya AUN bagi system pendidikan indonesia dan bagaimana kebijakan pemerintah terhadapnya dalam bentuk penerapannya dalam system pendidikan terumatama di pendidikan tinggi

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 menyatakan bahwa seorang pendidik harus: (1) memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

Menurut Lauster (1978) kepercayaan diri merupakan keyakinan akan Menurut Lauster (1978) kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan dirinya sendiri

Berdasarkan Output yang diinginkan dari aktivitas EA Zachman, yang bertujuan untuk peningkatan status akreditasi dan peningkatan jumlah mahasiswa baru serta dapat bersaing

1) Penerapan Sistem Informasi Layanan Ketenagakerjaan berbasis website yang didukung oleh aplikasi SMS Gateway pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo dapat

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di

berbanding terbalik dengan kehilangan berat contoh uji, karena semakin banyak ekstrak yang digunakan maka contoh uji akan lebih banyak menyerap ekstrak sehingga contoh uji

Menurut hasil dari yang sudah dilakukan yaitu uji chow dan uji hausman dengan ketiga model regresi data panel, maka model yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini

Hasil percobaan membuktikan bahwa pemecahan dormansi dapat dilakukan dengan empat perlakuan tersebut dan selisih pertumbuhan kecambah tidak terlalu mencolok, tetapi cara