• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tes Pemutusan Jaringan dan Generator Pada Microgrid Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tes Pemutusan Jaringan dan Generator Pada Microgrid Chapter III V"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

3. BAB III

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian akan dilaksanakan menggunakan simulasi

MATLAB-SIMULINK. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian selesai dan

disetujui. Lama penelitian direncanakan selama 2 (dua) bulan.

Data dan Peralatan

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sistem tenaga dari

pulau kinmen besar dan kecil. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah

program computer untuk simulasi yakni software MATLAB 2013.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan perancangan sistem pada sistem

tenaga listrik yang ada pada pulau kinmen besar dan pulau kinmen kecil.Dengan

menggunakan MATLAB Simulink, pemutusan jaringan dilakukan dengan

melepaskan satu saluran transmisi antara dua bus atau memasang pemutus arus

sebelum jalur transmisi antara dua bus yaitu bus 2202 dan bus 2203. Dengan

menggunakan MATLAB Simulink. Pemutusan pada generator dilakukan dengan

memasang pemutus arus sebelum generator atau jalur di sepanjang jalur generator.

Dalam sistem tenaga terisolasi yang terletak di Kinmen besar, ada tiga jenis sumber

tenaga yaitu generator diesel, turbin angin dan sumber solar (photovoltaic). Sistem

tenaga transmisi beroperasi pada 22KV. Ada delapan generator Diesel yang ada di

Tarshan. Empat dari generator memiliki kapasitas 6,8 MW dengan faktor daya 0,8

(2)

dengan faktor daya 0,85. Semua generator di Tarshan beroperasi di 13.8KV. Di

Xiaxin, ada enam photovoltaic yang beroperasi pada 100KV dengan kapasitas dari

masing-masing sollarcell ialah 100KW. Keenam generator Diesel yang ada

memiliki kapasitas 2.6MW dengan faktor daya 0,8. Dua turbin angin yang ada pada

sistem memiliki kapasitas 2MW dengan faktor daya kesatuan. Tarshan dan Chesan

dihubungkan oleh dua jalur transmisi sepanjang 21km. bus2201 dan bus2202

dihubungkan oleh jalur transmisi 5.3km dan dari bus 2202 sampai bus2203

dihubungkan oleh jalur transmisi 9.25km. Dua jalur transmisi sepanjang 5 km

menghubungkan bus 2203 sampai bus 2204 yang terletak di Cheshan. Dari Tarshan

ke Chilin ada tiga jalur transmisi dengan panjang 3.5km, 8.4km dan 3.4km. bus

1101 dan bus 1102 yang memiliki total beban 5.45MW, untuk bus 1103 dan bus

1104 yang memiliki total beban sebesar 14.17MW. Untuk bus 1105 dan bus 1106

yang memiliki total beban sebesar 9.63MW, untuk bus 1107 dan bus 1108 memiliki

total beban sebesar 2.085MW. Dan terakhir bus 3311 dan bus 3312 yang memiliki

(3)
(4)

Variabel yang Diamati

1. Tegangan sistem (V)

2. Frekuensi sistem (f)

3. Rating breaker (A)

4. Waktu terjadi tegangan re-striking (s)

Prosedur Penelitian

Catat Data dan Tarik Kesimpulan

(5)

Berdasarkan diagram alir penelitian pada gambar 3.2, langkah-langkah

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan Data

Data yang dibutuhkan diambil dari referensi yang ditentukan penulis yaitu

meliputi:

a. Diagram sistem tenaga dari pulau kinmen besar dan kecil

b. Jarak panjang transmisi yang ada

c. Total beban yang ada dari masing-masing beban

d. Rating tegangan pada jaringan transmisi dan pembangkit

e. Faktor daya

Sedangkan untuk rating generator akan disesuaikan dengan besarnya

kecepatan angin yang digunakan.

2. Perancangan diagram sistem tenaga pada seluruh pulau kinmen

Membuat model simulasi diagram alir sistem tenaga pada pulau kinmen

dilakukan pada software matlab-simulink. Pemodelannya meliputi:

a. Pemodelan turbin angin

b. Pemodelan solar cell menggunakan MPPT denganmetode incremental

ditambah dengan regulator internal.

c. Pemodelan generator

3. Melakukan pengaturan kontrol MPPT

Melakukan pengaturan kontrol MPPT akan dilakukan dengan perbandingan

perbedaan sinyal error yang dikontrol menggunakan logika fuzzy.

(6)

Mensimulasikan model sistem tenaga listrik pada pulau kinmen besar dan

kecil akan dilakukan dengan dua model yaitu yang pertama dengan

melakukan perbandingan antara terjadinya pemutusan jaringan dan

generator pada gabungan antara pulau kinmen besar dan kecil. Yang kedua

dengan melakukan perbandingan antara terjadinya pemutusan dan tidak

terjadinya pemutusan pada sistem jaringan dan generator yang terjadi hanya

pada pulau kinmen besar saja.

5. Mencatat Data Keluaran

Data yang akan dicatat dan diteliti adalah berupa karakteristik tegangan,

sebelum dilakukan pemutusan dan sesudah dilakukan pemutusan pada

gabungan antara kedua pulau kinmen dan pada pulau kinmen besar saja.

6. Menganalisis Hasil Akhir

Pada tahapan ini membandingkan perubahan tegangan yang ada pada

simulasi yaitu sistem tenaga listrik pada saat tegangan, arus, dan daya pada

saat sistem dijalankan pada 2 detik pertama dan dilakukan pemutusan

setelah 2 detik sampai 3 detik sistem dijalankandan apakah hasil akhir pada

perbandingan tegangan sesuai yang diharapkan atau tidak.

7. Menampilkan Hasil dan Menarik Kesimpulan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil keluaran yang didapat

berupa pernbandingan antara sistem tenaga listrik yang belum melakukan

pemutusan dan sesudah melakukan pemutusan dengan harapan apakah

(7)

4. BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

Umum

MATLAB (Matrix Laboratory) merupakan suatu program komputer yang

bisa memecahkan berbagai masalah matematis yang kerap ditemui dalam bidang

teknis. Matlab dapat dimanfaatkan untuk menemukan solusi dari berbagai masalah

numerik secara cepat dan tepat, mulai dari masalah yang sederhana hingga masalah

yang kompleks. Salah satu aspek yang sangat berguna dari program matlab adalah

kemampuannya menggambarkan berbagai jenis grafik, sehingga pengguna dapat

menvisualisasikan data dan fungsi yang kompleks. Dalam program matlab juga

dilengkapi dengan Simulink, yaitu perangkat lunak yang digunakan dalam

permodelan, simulasi, juga menganalisis sistem dinamis. Mendukung sistem linier

dan nonlinier, dapat dimodelkan dalam waktu kontinu, waktu sampel atau hibrida

dari keduanya. Sistem ini juga dapat multirate yaitu memiliki bagian yang berbeda

dari apa yang dicontohkan atau diperbaharui pada tingkat yang berbeda.

Program Simulink akan membantu pengguna untuk dapat membangun

suatu model dari awal, atau pengambilan model yang sudah ada kemudian

melakukan modifikasi untuk melakukan eksplorasi model non linier dengan lebih

realistis.

Model Rangkaian

(8)

Gambar 4.1 Model Rangkaian Simulasi Sistem Tenaga Pada Pulau Kinmen

Data dan Diagram Simulasi

Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan rangkaian sistem tenaga dari pulau

kinmen besar dan pulau kinmen kecil. Berikut adalah tabel data dan model

rangkaian yang digunakan pada simulasi ini.

Tabel 4.1 Data Sistem Tenaga Pada Pulau Kinmen Besar

Generator Rating Daya Faktor Daya

8 generator tarshan 6,8MW 0,8 dan 0,85

2 turbin angin 2MW 1

6 solar cell 100KW 1

Bus Beban Faktor Daya

1103 dan 1104 14,17MW 0,99

1105 dan1106 9,63MW 0,99

(9)

Gambar 4.2 Model Rangkaian Simulasi Pulau Kinmen Besar

Tabel 4.2 Data Sistem Tenaga Pada Pulau Kinmen Kecil

Bus Beban Faktor Daya

1101 dan1102 5,45MW 0,99

3311 dan 3312 9,63MW 0,99

Gambar 4.3 Model Rangkaian Simulasi Pulau Kinmen Kecil

(10)

Tabel 4.3 Data generator pada wilayah Tarshan dan Xia-xin

Generator Kapasitas Rpm Pf

MVA MW

Tarshan

Bagian 1 Gen1-4 10.181 7.909 514 0.8

Bagian 2 Gen5-8 9.706 8.250 600 0.85

Xia-Xin

1 3.96 3.168

600 0.8

2 3.96 3.168

3 4.39 3.512

4~6 4.36 3.488

Gambar 4.4 Rangkaian Generator Pada Wilayah Tarshan Dan Xia-Xin

Dengan data dan model rangkain diatas, maka dapat dibuat model rangkaian

(11)

Pemutusan jaringan dan generator pada pulau Kinmen

Pada percobaan ini, akan dilakukan pemutusan jaringan dan generator pada

pulau kinmen, dimana pemutusan jaringan akan dilakukan pada jaringan yang

terletak diantara bus 2202 dan bus 2203.

Gambar 4.5 Letak Breaker Diantara Bus 2202 Dan Bus 2203

Dan pemutusan generator akan dilakukan dengan meletakkan pemutus pada

turbin angin.

Gambar 4.6 Letak Breaker Pada Turbin Angin

Generator energi terbarukan memiliki begitu banyak parameter yang harus

(12)

Hasil dan Simulasi

Perhitungan Rating Circuit Breaker

CB (Circuit Breaker) adalah alat yang berfungsi untuk memutus hubungan

listrik yang bekerja secara otomatis apabila ada arus atau beban lebih yang melebihi

kapasitas nominal dari CB tersebut. Misalnya jika terjadi short circuit atau hubung

pendek atau konslet (karena pada saat terjadi short, arus listrik akan melonjak naik),

maka CB akan jatuh / trip atau mati dengan sendirinya atau secara otomatis.

CB terdapat berbagai jenis untuk berbagai macam kebutuhan pemutusan arus

listrik. Menurut phasa, ada 1 phasa, 2 phasa, 3 phasa, dan menurut jenis peralatan

yang akan diproteksi misal: instalasi motor 3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain,

masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.

Untuk sisi generator, nilai arus nominal untuk pemutus tenaga ialah

=

√ . � . � �∅

= , �

√ . , � .

= , �

Menurut PUIL, rating CB ditentukan dengan melakukan perkalian 125%. Sehingga

rating CB pada sisi generator ialah :

= , � ,

(13)

Maka arus nominal pada pada rating CB ialah 5,5 KA. Ini dilakukan karena

arus nominal pada rating CB harus lebih besar daripada arus yang dibutuhkan oleh

peralatan yang terhubung.

Untuk sisi jaringan, nilai arus nominal untuk arus pemutus ialah :

=

√ . � . � �∅

= , �

√ . , � . ,

= , �

Menurut PUIL, rating CB ditentukan dengan melakukan perkalian 125%.

Sehingga rating CB pada sisi generator ialah :

= , � ,

= , �

Maka arus nominal pada pada rating CB ialah 3,5 KA. Ini dilakukan karena

arus nominal pada rating pemutus tenaga harus lebih besar daripada arus yang

dibutuhkan oleh peralatan yang terhubung.

Karakteristik Tegangan Terhadap Waktu (V-t) Pada Saat Sistem

Berjalan Normal

Pada percobaan ini kita akan melihat tegangan yang keluar agar dapat

mengetahui karakteristik tegangan terhadap waktu (V-t) pada saat sistem pada

(14)

Gambar 4.7 Karakteristik Tegangan Terhadap Waktu (V-T) Pada Saat

Sistem Berjalan Normal

Didapat nilai tegangan keluaran stabil antara detik ke 1 sampai detik ke 3,

dimana tegangan keluaran adalah diantara -1,2 pu sampai 1,2 pu dan berhenti pada

0,167 pu atau 3,807KV.

Karakteristik Tegangan Terhadap Waktu (V-t) Pada Saat Sesudah

Terjadi Pemutusan

Pada percobaan ini, kita akan melihat perbedaan karakteristik tegangan yang

keluar pada saat sesudah terjadi pemutusan dengan membandingkan antara

gabungan dua pulau dan pulau kinmen besar saja. Simulasi dilakukan dengan waktu

(15)

Karakteristik Tegangan Terhadap Waktu (V-t) Saat Pemutusan

Jaringan Pada Gabungan Dua Pulau dan Pulau Kinmen Besar

Pada Percobaan ini, akan dilakukan pemutusan jaringan antara gabungan dua

pulau dan pulau kinmen saja untuk mengetahui perbandingan kurva karakteristik

V-t.

Gambar 4.8 Pemutusan Jaringan Pada Pulau Kinmen Besar

Dari Gambar 4.8 keadaan sistem mengalami pemutusan jaringan kelistrikan

pada saat 2 detik. Pada 0 – 0,15 detik grafik tegangan mengalami keadaan sub

transien. Pada 0,15 – 0,73 detik grafik tegangan mengalami keadaan transien. Pada

(16)

Gambar 4.9 Pemutusan Jaringan Gabungan Dua Pulau

Dari data yang diperoleh dari Kinmen Power Company, didapat parameter

sebagai berikut :

V = 22,8 KV, L = 4 x 10-4 H, C = 2,2158 x 10-6 F

 Tegangan puncak re striking pada kontak-kontak breaker

Nilai tegangan maksimum phasa ke netral

� max = √ × , = 18,6 KV

Tegangan puncak re striking = 2 . E max = 37,2 KV

 Frekuensi osilasi

=

(17)

= �√ , ×

= , × −9

= , �

 Tegangan puncak re striking terjadi pada waktu t

t =

×

t = √ �

t = √ , × −

t = 93,7 μ detik

Tegangan puncak re striking rata-rata

= max ���

� ��� ���

= , �

, μ tik

= 397 x 103 KV/ detik

(18)

Dari Gambar 4.9 keadaan sistem mengalami pemutusan jaringan kelistrikan

pada saat 2 detik. Pada 0 – 0,12 detik grafik tegangan mengalami keadaan sub

transien. Pada 0,12 – 1,01 detik grafik tegangan mengalami keadaan transien. Pada

1,01 – 2 detik grafik tegangan mengalami keadaan normal. Pada saat 2-3 detik

grafik tegangan mengalami keadaan tidak stabil karena mengalami pemutusan.

Pada pemutusan yang dilakukan pada pulau Kinmen Besar saja, didapat nilai

keluaran tegangan stabil pada detik ke 1 hingga detik ke 3 dan berhenti pada nilai

tegangan maksimum yaitu 0,158 atau 2,86KV. Pada pemutusan jaringan yang

dilakukan pada gabungan dua pulau yaitu pulau pulau Kinmen Besar dan pulau

Kinmen Kecil didapat berbeda dengan hasil tegangan keluaran pada pulau Kinmen

Besar. Sebelum sistem berjalan 2 detik, gelombang keluaran tegangan terhadap

waktu pada gabungan 2 pulau berjalan normal akan tetapi setelah 2 detik,

gelombang keluaran tegangan terhadap waktu berjalan tidak stabil dengan nilai

tegangan maksimum yang didapat sebesar 0,061 pu atau 1,39KV. Disini dapat

dilihat bahwa pemutusan jaringan pada pulau kinmen besar saja menghasilkan

gelombang keluaran tegangan yang jauh lebih stabil daripada gelombang keluaran

tegangan yang dihasilkan oleh pemutusan jaringan oleh gabungan dua pulau.

Karakteristik Tegangan Terhadap Waktu(V-t) Saat Pemutusan

Generator Pada Gabungan Dua Pulau dan Pulau Kinmen Besar

Pada percobaan ini, akan dilakukan pemutusan generator antara gabungan

dua pulau dan pulau kinmen besar saja untuk mengetahui perbandingan kurva

(19)

Gambar 4.10 Pemutusan Generator Pada Pulau Kinmen Besar

Dari Gambar 4.10 keadaan sistem mengalami pemutusan jaringan kelistrikan

pada saat 2 detik. Pada 0 – 0,185 detik grafik tegangan mengalami keadaan sub

transien. Pada 0,185 – 0,81 detik grafik tegangan mengalami keadaan transien. Pada

(20)

Gambar 4.11 Pemutusan Generator Gabungan Dua Pulau

V = 11,4 KV, L = 2 x 10-4 H, C = 1,522 x 10-6 F

 Tegangan puncak re striking pada kontak-kontak breaker

Nilai tegangan maksimum phasa ke netral

� max = √ × , = 9,3 KV

Tegangan puncak re striking = 2 . E max = 18,6 KV

 Frekuensi osilasi

=

√ �

= �√ , ×

(21)

= , �

 Tegangan puncak re striking terjadi pada waktu t

t =

Jadi tegangan re striking yang timbul dalam 1 detik ialah 567 x 103 KV

Dari Gambar 4.11 keadaan sistem mengalami pemutusan jaringan kelistrikan

pada saat 2 detik. Pada 0 – 0,15 detik grafik tegangan mengalami keadaan sub

transien. Pada 0,15 – 1,12 detik grafik tegangan mengalami keadaan transien. Pada

1,12 – 2 detik grafik tegangan mengalami keadaan normal. Pada saat 2-3 detik

grafik tegangan mengalami keadaan tidak stabil karena mengalami pemutusan.

Pada pemutusan generator yang dilakukan pada pulau Kinmen besar saja,

didapat nilai keluaran tegangan stabil dari detik ke 1 hingga detik ke 3, dan berhenti

pada nilai tegangan maksimum yaitu 0,1168 pu atau 2,136KV. Pada pemutusan

generator yang dilakukan pada gabungan dua pulau yaitu pulau pulau Kinmen

(22)

pada pulau Kinmen Besar. Sebelum sistem berjalan 2 detik, gelombang keluaran

tegangan terhadap waktu pada gabungan 2 pulau berjalan normal akan tetapi setelah

2 detik, gelombang keluaran tegangan terhadap waktu berjalan tidak stabil dengan

nilai tegangan maksimum yang didapat sebesar 0,048 pu atau 1,094KV. Disini

dapat dilihat bahwa pemutusan jaringan pada pulau kinmen besar saja

menghasilkan gelombang keluaran tegangan yang jauh lebih stabil daripada

gelombang keluaran tegangan yang dihasilkan oleh pemutusan jaringan oleh

(23)

5. BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, diperoleh nilai tegangan maksimum pada keadaan

sistem berjalan normal yaitu pada 0,167 pu atau 3,807 kV.

2. Pada percobaan pemutusan jaringan yang dilakukan pada pulau Kinmen

Besar diperoleh nilai tegangan maksimum pada 0,125 pu atau 2,86 kV dan

pemutusan jaringan yang dilakukan pada gabungan dua pulau diperoleh

nilai tegangan maksimum pada 0,061 pu atau 1,39 kV.

3. Pada percobaan pemutusan generator yang dilakukan pada pulau kinmen

besar diperoleh nilai tegangan maksimum pada 0,1168 pu atau 2,136 kV

dan pemutusan generator yang dilakukan pada gabungan dua pulau

diperoleh nilai tegangan maksimum pada 0,048 pu atau 1,094 kV.

4. Pada percobaan ini didapat arus nominal pada generator sebesar 4,33 kA

dan pada jaringan didapat arus nominal sebesar 2,66 kA, dan rating pemutus

pada generator didapat 4,5 kA dan rating pemutus pada jaringan didapat 3

(24)

6. Pada percobaan pemutusan jaringan gabungan dua pulau kinmen

ditunjukkan bahwa waktu pertama kali terjadinya tegangan re striking ialah

93,7 μ detik, frekuensi setelah pemutusan sebesar , �, dan tegangan

re striking rata-rata pada pemutusan jaringan gabungan dua pulau ialah 397

x 103 KV.

7. Pada percobaan pemutusan generator gabungan dua pulau kinmen

ditunjukkan bahwa waktu pertama kali terjadinyan tegangan re striking

ialah 32,8μ detik, frekuensi setelah pemutusan sebesar , �, dan

tegangan re striking rata-rata pada pemutusan generator gabungan dua pulau

ialah 567 x 103 KV.

Saran

Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Penulis berharap agar penelitian selanjutnya dilakukan dengan lebih teliti

agar hasil keluaran tegangan lebih akurat.

2. Penulis berharap agar penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian

ini dengan melakukan metode yang berbeda.

3. Penulis berharap agar penelitian selanjutnya menggunakan metode MPPT

lainnya yang lebih baik dan akurat untuk pengontrolan daya pada solar cell

Gambar

Gambar 3.1 Diagram sistem tenaga dari big kinmen island dan small kinmen island
grafik
Gambar 4.1 Model Rangkaian Simulasi Sistem Tenaga  Pada Pulau Kinmen
Gambar 4.2 Model Rangkaian Simulasi Pulau Kinmen Besar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penelitian kedua pada pipa penstock 2 menghasilkan keluaran tegangan dan arus relatif lebih kecil, hal ini disebabkan oleh aliran air yang relatif lebih kecil

Konverter Buckboost sebagai salah satu regulator mode pensaklaran menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil atau lebih besar dibanding tegangan

Konverter Buckboost sebagai salah satu regulator mode pensaklaran menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil atau lebih besar dibanding tegangan

Pada standar fisik IEEE 802.11b dan IEEE 802.11g, penambahan jumlah node mengakibatkan media access delay semakin besar secara signifikan dan mengakibatkan nilai yang

Hasil yang diharapkan dari simulasi perhitungan aliran daya ini adalah besar tegangan, daya aktif, daya reaktif, pada setiap bus pada jaringan distribusi 20 KV

Gambar 4.10 Kurva Perbandingan Pengaturan Tegangan Generator Sinkron Hubung Wye dan Hubung Delta Beban Pada Saat Beban Tidak Seimbang. Dari grafik perbandingan pengaturan

Pada penelitian ini hasil keluaran rectenna mampu meningkatkan keluaran tegangan yang lebih besar daripada penelitian sebelumnya dengan menambahkan jumlah stage pada rectifier,

Berbeda dengan percobaan ketiga pada kecepatan 200 Rpm dapat menghasilkan keluaran tegangan sebesar 2000 mV, ketika kecepatan bertambah terjadi peningkatan tegangan